• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan teknologi pada saat ini, transaksi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan teknologi pada saat ini, transaksi"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang Masalah

Perkembangan dan kemajuan teknologi pada saat ini, transaksi perdagangan menjadi tidak hanya terbatas pada ruang batas Negara dan waktu. Transaksi perdagangan saat ini dapat dilakukan melintasi batas Negara dan waktu tanpa perlu meninggalkan Negara asalnya melalui jaringan internet atau online, bahwa pembeli tidak harus berhadap-hadapan dengan penjual, dan pembeli pun tidak harus memegang obyek benda yang akan diperjualbelikan tersebut. Hal tersebut itu yang dinamakan e-commerce.

Definisi E-Commerce menurut Laudon & Laudon (1998), E-Commerce adalah suatu proses menjual atau membeli produk-produk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahan dengan komputer sebagai perantara transaksi bisnis.

E-commerce atau yang biasa disebut juga dengan istilah E-com atau Emmerce (EC) merupakan pertukaran bisnis yang rutin dengan menggunakan transmisi Electronic Data Interchange (EDI), email, electronic bulletin board, mesin faximile, dan electronic fund transfer yang berkenaan dengan transaksi-transaksi belanja di internet shopping.

Transaksi belanja di internet shopping dapat dilakukan pembayaran melalui kartu debet, kartu kredit, ataupun melalui situs jasa penerima

(2)

danaseperti Paypal.Tiga cara untuk melakukan pembayaran online tersebut dinilai tidak praktis ataupun tidak aman dan membutuhkan persyaratan verifikasi terlebih dahulu. Sederhananya, dengan melalui kartu debet pembeli harus mentransfer sejumlah dana melalui Automatic Teller Machine (ATM) ke rekening penjual. Bagaimana bila daerah dimana pembeli berada tidak tersedia sarana ATM? Haruskah membawa buku tabungan ke bank untuk mentransfer sejumlah dana? Hal ini dianggap tidak cepat dan tidak praktis, namun memiliki nilai keamanan tinggi karena carder tidak bisa men-carding nomor rekening pembeli.

Dengan melalui kartu kredit, transaksi pembayaran menjadi cepat dan praktis, pembeli pun tidak selalu harus mempunyai dana terlebih dahulu, namun proses pembuatan untuk dapat memiliki kartu kredit pun tidak mudah, calon pemegang kartu kredit harus memenuhi sejumlah persyaratan yang diajukan oleh pihak penerbit kartu kredit selain itu penggunaannya juga sangat rawan oleh tindakan kriminal salah satunya carding (berbelanja menggunakan nomor dan identitas kartu kredit orang lain, yang diperoleh secara ilegal, biasanya dengan pencurian data di internet).

Sedangkan melalui situs jasa penerima dana seperti salah satunya Paypal. Paypal adalah salah satu alat pembayaran secara online yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Pengguna dapat mengirim dan menerima sejumlah dana, membeli barang atau jasa secara online, namun Paypal juga membatasi nilai transaksi penggunanya (limited access atau pembatasan akun Paypal) jika pengguna Paypal belum memverifikasi akunnya dengan card number (nomor kartu kredit) dan expired date (masa daluwarsa kartu kredit).

(3)

Pembayaran melalui Paypal dianggap cepat, aman dan mudah karena meskipun Carder bisa menembus akun Paypal, hanya dana yang berada dalam akun itulah yang hilang tercuri, seperti layaknya saldo dalam rekening tabungan konvensional.

Dari ketiga cara tersebut diatas, penggunaan jasa penerima dana sebagaimana layaknya Bank(Paypal) lebih banyak dipilih untuk melakukan transaksi perdagangan elektronik, namun karena terkendala verifikasi akun yang tidak semua orang memiliki kartu kredit, sehingga penerbit kartu kredit mengeluarkan kartu kredit virtual (virtual credit card / VCC) dengan fungsi sama seperti layaknya kartu kredit dengan wujud plastik, dengan harga yang relatif murah dan persyaratan mudah serta penerbitan VCC yang tergolong cepat dibandingkan dengan pembuatan kartu kredit fisik. Di Indonesia, penggunaan VCC lebih banyak digunakan sebagai sarana untuk melakukan verifikasi akun rekening online agar tidak dibatasi nilai transaksi perdagangan. Setelah VCC digunakan sebagai sarana untuk verifikasi, pengguna rekening online tersebut tidak berhubungan lagi dengan VCC yang telah dibuatnya karena kembali kepada tujuan dasarnya, yaitu hanya untuk melakukan verifikasi akun rekening online. Selain itu, masa daluwarsa VCC yang relatif pendek (1 bulan hingga 1 tahun) membuatnya hanya digunakan untuk sekali hinga tiga kali pemakaian, tergantung pada jumlah saldo dalam VCC tersebut.

Untuk memiliki VCC, calon pengguna VCC dapat membuat akunnya secara online melalui situs penyedia layanan pembuatan VCC (online payment processor), salah satunya melalui entropay.com. Situs ini

(4)

menyediakan layanan pembuatan VCC, selanjutnya disebut sebagai agen penerbit (e-merchant), dimana customer terikat pada pemakaian layanan merchant, selanjutnya disebut end user.

Dalam perjanjian dalam pembuatan akun VCC antara e-merchant dengan end user bahwa end user tidak boleh menggunakan VCC untuk dijual kembali kecuali mendapat lisensi resmi dari e-merchant. Namun yang menjadi permasalahan, bagaimana jika pemegang VCC (end user) menjual kembali VCC yang menjadi miliknya kepada banyak pembeli VCC? Bagaimana jika VCC tersebut justru mengakibatkan limited access pada akun pengguna rekening online selaku pembeli VCC yang tidak dapat melakukan verifikasi ulang karena tidak memiliki bukti kartu kredit dan kartu identitas sebagai syarat yang harus disertakannya? Bagaimana hubungan hukum antara agen penerbit (e-merchant) VCC dengan pemegang VCC dan hubungan hukum antara pemegang VCC dan juga kedudukannya sebagai end user VCC dengan pembeli VCC sebagai pihak ketiga? Legalkah transaksi jual beli yang terjadi antara pemegang VCC dengan pembeli VCC sebagaimana dalam Pasal 1320 KUHPerdata mengatur bahwa setiap perjanjian harus memenuhi syarat sahnya perjanjian? Adakah hukum yang mengatur mengenai transaksi perdagangan online kartu kredit virtual?

Berdasarkan pemaparan yang telah dijelaskan di atas, maka penulis tertarik untuk menulis dalam tugas akhir “WANPRESTASI END USER KARTU KREDIT VIRTUAL (VIRTUAL CREDIT CARD/VCC) DALAM PERJANJIAN PENERBITAN VCC TERHADAP PIHAK KETIGA PEMBELI VCC”.

(5)

B. RumusanMasalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti oleh penulis yaitu :

1. Bagaimana legalitas perjanjian dan pelaksanaan perjanjian jual beli antara end user VCC dengan pembeli VCC?

2. Bagaimana perlindungan hukum bagi pihak ketiga pembeli VCC dalam transaksi jual beli VCC antara end user VCC dengan pihak ketiga pembeli VCC?

C. TujuanPenelitian

Penelitian yang dilakukan berdasarkan pada permasalahan yang telah diuraikan diatas, mempunyai dua tujuan yang hendak dicapai, yaitu sebagai berikut :

1. Tujuan Objektif

a. Untuk mengetahui dan memahami legalitas pelaksanaan perjanjian jual beli antara end user VCC dengan pihak ketiga pembeli VCC. b. Untuk mengetahui bagaimana perlindungan hukum bagi pihak

ketiga pembeli VCC dalam transaksi jual beli VCC antara end user VCC dengan pembeli VCC.

2. Tujuan Subjektif

a. Untukmemperoleh data danjawabandaripermasalahan yang diangkatdandituangkandalambentukpenulisanhukum.

(6)

b. Untuk melaksanakan tugas akhir berupapenulisan di bidanghukumsebagaisyaratuntukmemperolehgelarSarjanaHukumd ariFakultasHukumUniversitasGadjahMada Yogyakarta.

D. KeaslianPenelitian

Telahdilakukanpenelusurandari berbagai referensi dan dari hasil pencarian di perpustakaan terhadap keaslian penelitian penulisan hukum ini. Tidak ditemukan penelitian dengan judul dan rumusan masalah yang sama dengan penelitian penulisan hukum ini. Penelitianinimerupakanpenelitian yang pertamamengenaiwanprestasiend userkartukredit virtual (Virtual Credit Card/VCC) dalamperjanjianpenerbitan VCC terhadappihak ketiga pembeli VCC. Apabila terdapat penelitian yang membahas mengenai VCC, tentunya penelitian tersebut mempunyai judul dan rumusan masalah yang berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Berikutadalahbeberapapenelitianmengenai VCC:

a. Penulisanpenelitianhukumpadatahun 2013 oleh Gabriella Viorenadenganjudul, “AnalisisPenjualanKartuKredit Virtual (Virtual Credit Card/VCC) Dalam Kegiatan E-Commerce di Indonesia.”

b. Penulisan penelitian hukum pada tahun 2010 olehAbdyNulhudadenganjudul,

“TinjauanYuridisKetentuanUndang-UndangInformasidanTransaksiElektronikTerhadapPerlindunganKo nsumen di Dunia Maya.”

(7)

Obyek Penelitian yang penulis lakukan lebih menitik beratkan pada syarat sah perjanjian dan perlindungan hukum bagi pihak ketiga pembeli VCC ketika end user VCC wanprestasi atas perjanjian penerbitan VCC, sehingga penulis dalam hal ini menjamin keaslian dari penelitian ini dan penulisan ini merupakan karya asli penulis. Apabila ditemukan penelitian yang sama dengan penelitian yang ditulis oleh penulis, diharapkan penulisan ini dapat saling melengkapi.

E. ManfaatPenelitian

Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk kalangan umum dan khususnya bagi pembangunan teori, manfaat ini dapat penulis kategorikan dalam 2 (dua) hal yaitu :

1. Manfaat Praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan dantambahan pengetahuan yang mendalam kepada masyarakat mengenai perlindungan hukum bagi pihak pertama pembeli VCC ketika menangani dan menghadapi end user VCC yang melakukan wanprestasi atas perjanjian penerbitan VCC. 2. Manfaat Akademis

Bagi ilmu pengetahuan, diharapkan penelitian ini dapat menambah dan melengkapi ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu hukum khususnya mengenai perlindungan hukum konsumen pengguna transaksi elektronik, serta bermanfaat bagi penelitian-penelitian ilmu hukum selanjutnya.

(8)

3. Manfaat Bagi Institusi

Sebagai sumbangan pemikiran bagi pembentuk Undang-Undang dalam merumuskan klausula-klausula yang tercantum dalam peraturan terkait penggunaan teknologi untuk memberikan perlindungan kepada pengguna teknologi, khususnya pengguna transaksi elektronik.

Referensi

Dokumen terkait

Kerangka kerja OBRiM akan memberikan panduan dalam menentukan pilihan mana yang sesuai dengan risiko yang muncul sehingga pembuat keputusan akan sangat terbantu dalam

Ditinjau dari ruang dan waktu maka penggunaan lahan oleh manusia atas wilayah yang sedemikian luas dan terbesar seperti Indonesia adalah sangat komplit, sehingga

menyembah roh nenek moyang. Keberadaan watu lawang di Desa Banyuputih memiliki suatu potensi untuk bisa dimanfaatkan sebagai suatu sumber belajar pada matapelajaran

"Saya berpikir: "Bukan sekedar berdasarkan keyakinan Alara Kalama menyatakan, "Saya telah mengikuti dan menjalankan Dhamma ini, setelah saya realisasikan

Namun begitu, apabila sumber daya dimiliki secara nasional, masyarakat yang tinggal di dekat lokasi ekstraksi lazimnya tidak memiliki klaim yang melekat terhadap bagian

Dari hasil pengamatan apabila petambak ingin mengganti atau menambahkan air maka saat yang tepat adalah sekitar pukul 21.00 WIB atau pasang kedua untuk nilai tertinggi

Pada penelitian ini, untuk mendapatkan data yang diperlukan peneliti menggali data melalui beberapa sumber yang meliputi: sampel penelitian yang berjumlah 6

bahwa berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pencegahan Penyebaran dan Percepatan Penanganan Corona Virus Disease