• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSEDUR KEMITRAAN (PARTNERSHIP)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROSEDUR KEMITRAAN (PARTNERSHIP)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PROSEDUR

KEMITRAAN

(PARTNERSHIP)

2 25-Mar-19 Revision Adhi / Amalkan Steven Pratama Bimmo

1 11-Jan-19 Revision Adhi Amalkan /

Steven H

Pratama Habibie

Bimmo DB 0 08-Oct-18 Initial Release Amalkan N Adhi S /

Steven H

Pratama Habibie

Bimmo DB

REV DATE DESCRIPTION ORIGINATED

BY CHECKED BY APPROVED BY QUALITY REVIEW BY

© Copyright. This document is the property of PT Persada Nusantara Telekomunikasi (PNT) and all rights are reserved in respect of it. This document may not be reproduced or disclosed in any manner whatsoever, in whole or in part, without the prior written consent of PNT. PNT expressly disclaims any responsibility for or liability arising from the use of this document by any third party. Copies printed from Quality Management Systems folder are UNCONTROLLED.

(2)

1. TUJUAN

Prosedur ini dibuat untuk memberikan pedoman mengenai proses kerjasama layanan OFON dengan Mitra.

2. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup prosedur ini berlaku untuk: 2.1 Penjualan produk OFON

2.2 Skema kerjasama (partnership) dengan Mitra 2.3 Paket bundling dengan Mitra

2.4 Kemitraan yang bersifat non-teknis dengan Mitra

2.5 Prosedur kemitraan hanya mengatur aspek-aspek non-teknis.

Prosedur ini hanya berlaku di lingkungan PT. Persada Nusantara Telekomunikasi (PNT). 3. CATATAN REVISI

Revisi Tanggal Catatan

0 08-Okt-18 Pertama kali dikeluarkan

1 11-Jan-19 Penambahan definisi, perbaikan alur proses, penambahan deskripsi 2 25-Mar-19 Penambahan definisi, kebijakan, indikator keberhasilan, dan lampiran 4. BAGIAN YANG TERLIBAT

Sales, Marketing Communication, Partnership, Customer Service, Operations, Service Delivery, Keuangan, Billing, Legal

5. DEFINISI

5.1 ISP (Internet Service Provider atau Penyelenggara Jasa Internet) adalah perusahaan atau badan yang menyediakan jasa sambungan internet dan jasa lainnya yang berhubungan. 5.2 OFON adalah produk layanan telepon (PSTN) BBT.

5.3 PKS adalah Perjanjian Kerjasama antara PNT dengan Mitra.

5.4 NDA atau Non Disclosure Agreement adalah sebuah perjanjian hitam diatas putih yang menyatakan bahwa Mitra dan PNT tidak boleh melakukan pengutipan atau pemberitahuan isi dalam sebuah pekerjaan (disclosure) seperti yang tertera dalam PKS tersebut.

6. REFERENSI

Standar ISO 9001:2015 Klausul 8.0 Operasional 7. KEBIJAKAN

7.1 Kebijakan Umum

7.1.1 Kebijakan dan prosedur ini akan dikaji ulang pada:

7.1.1.1 Setiap kali Manajemen melakukan perubahan yang signifikan terhadap kondisi bisnis.

7.1.1.2 Mengikuti perubahan undang-undang baru atau kebijakan Pemerintah. 7.1.2 Manajer Sales & Marketing harus bertanggung jawab dalam hal:

(3)

secara konsisten.

7.1.2.2 Memberikan masukan kepada Manajemen setiap kali ada usulan perubahan dalam rangka perbaikan proses kerja.

7.2 Kebijakan Kerjasama dengan Mitra

7.2.1 Kerjasama yang dilakukan antara pihak PNT dengan pihak lain (misalnya Mitra ISP, Manajemen Gedung, dan lainnya) tertuang dalam PKS (Perjanjian Kerjasama) dan/atau Berita Acara Kerjasama (BAK) dan/atau MoU (Memorandum of

Understanding).

7.2.2 Hal-hal yang diatur dalam kerjasama antara PNT dengan Mitra yang tertuang dalam PKS / BAK termasuk namun tidak terbatas pada:

a) Identitas PNT b) Identitas Mitra c) Perihal Kerjasama d) Lingkup Kerjasama e) Lokasi Kerjasama

f) Profil Area / Lokasi / Gedung g) Hak dan Kewajiban

h) Spesifikasi Layanan i) Proses Aktivasi Layanan j) Proses Terminasi Layanan k) Ketentuan Jaringan Akses l) Biaya-Biaya Layanan m) Syarat dan Ketentuan n) Hak Bagi Hasil

o) Jangka Waktu Kerjasama

p) Tata Cara Pembayaran / Penagihan q) Penyelesaian Perselisihan

r) Kerahasiaan

s) Lampiran Pendukung

7.2.3 Aturan penulisan isi naskah PKS dan/atau BAK mengikuti format Lampiran 1.1 dan Lampiran 1.2.

7.2.4 Draft PKS dan/atau BAK yang sudah dibuat wajib ditinjau kembali oleh Bagian Legal, Bagian Operations (diwakili oleh Operations Head), Bagian Sales & Marketing (diwakili oleh Sales & Marketing Head), Bagian Partnership, Bagian Billing, dan Direktur Utama.

7.2.5 Bagian Legal memberikan opini hukum terhadap Draft Perjanjian Kerjasama (PKS) dan/atau BAK serta saran perbaikan (jika ada) pada ketentuan pasal yang tercantum dalam Draft PKS dan/atau BAK.

7.2.6 Bagian Operations memberikan opini teknis terhadap Draft Perjanjian Kerjasama (PKS) dan/atau BAK serta saran perbaikan (jika ada) pada ketentuan pasal yang tercantum dalam Draft PKS dan/atau BAK.

7.2.7 Bagian Billing memberikan opini tata cara penagihan atau pembayaran layanan terhadap Draft PKS serta saran perbaikan (jika ada) pada ketentuan pasal yang tercantum dalam Draft PKS dan/atau BAK.

(4)

7.2.8 Direktur Utama memberikan opini terhadap keseluruhan pasal dari Draft PKS dan/atau BAK serta saran perbaikan (jika ada) pada ketentuan pasal yang tercantum.

7.2.9 Perjanjian kerjasama (PKS) dan/atau Berita Acara Kesepakatan (BAK) ditandatangani diatas materai Rp. 6.000,- oleh kedua belah pihak baik oleh PNT dan Mitra.

7.2.10 PKS dan/atau BAK final yang sudah ditandatangani oleh PNT dan Mitra didistribusikan melalui surel kepada internal PNT (Operations, Billing, Corp. Secretary, Sales & Marketing, dan Direktur Utama) sebagai acuan pelaksanaan. 7.2.11 PKS dan/atau BAK yang sudah final disimpan oleh Bagian Partnership sebagai

acuan.

7.2.12 Direktur menerima laporan kegiatan kerjasama (partnership) dari Bagian Partnership secara berkala dan dikomunikasikan kepada Mitra.

7.2.13 Dalam hal hasil pemantauan dan evaluasi kerjasama bernilai merugikan atau bermasalah bagi PNT, maka perlu dilakukan pembahasan khusus melalui rapat internal, untuk mengambil keputusan terhadap keberlanjutan atau penghentian suatu kerjasama.

7.2.14 Dalam hal hasil pemantauan dan evaluasi kerjasama bernilai menguntungkan, maka dapat dilakukan pengajuan usulan untuk perluasan bidang kerjasama dan/atau perpanjangan waktu kerjasama.

7.2.15 Dalam hal apabila terdapat perubahan pada PKS (Perjanjian Kerjasama) dan/atau BAK (Berita Acara Kerjasama), naskah adendum/amandemen PKS dan/atau BAK merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari rangkaian PKS dan/atau BAK sebelumnya.

(5)

Alur Kerja Dokumen PIC Keterangan MULAI DISKUSI AWAL DENGAN MITRA/ PARTNER KERJA PERSETUJUAN CEO DISKUSI BUSINESS MODEL OK? NDA DEMO / POC OK? SUSUN KESEPAKATAN Y Y SUSUN PKS PROSES SINKRONISASI SETUJU? T PKS Y SELESAI T T T PERSETUJUAN CEO Y MoM Daftar Hadir Form Persetujuan Kemitraan Komersial (SL-FM-OF-02-01) Proposal Kemitraan (jika diperlukan) NDA (jika ada) Berita Acara Demo

(jika ada)

Berita Acara Kesepakatan (BAK), MoM, Daftar

Hadir BAK PKS Berita Acara Sinkronisasi (jika ada) PKS Sales, MarComm, BusDev, Reg. Sales PIC yang ditunjuk CEO (Arahan CEO) Partnership – MarComm Service Delivery Partnership – MarComm MarComm MarComm MarComm MarComm, Operations (CS, SOC, Network), Billing 1. Pendahuluan 2. Konsep Kerjasama 1. Form diajukan melalui Sales / MarComm dan disetujui oleh CEO. 2. CEO memberikan arahan

3. Data pendukung dilampirkan Kemitraan terkait dengan hal teknis diinformasikan kepada Direktur untuk mendapatkan arahan.

Proof of Concept dan

efektivitas layanan melalui jaringan Mitra. Bisa dilakukan sebelum menentukan Business Model. Hal terkait teknis diatur sendiri di prosedur lain.

Menyusun acuan harga dan/atau pola kerjasama (tugas dan tanggung jawab). Harus melalui persetujuan CEO. Presentasi PKS ke CEO 1. Penyusunan PKS dan diskusi hal Legal 2. Sinkronisasi Database: Registrasi, Billing, WO, dll. 3. Sinkronisasi Proses – Operations: Penyambungan, Penanganan Gangguan, dll. 4. Sinkronisasi – Admin: Penagihan, dll.

(6)

9. INDIKATOR KEBERHASILAN KERJASAMA 9.1 Kuantitas dan Kualitas

9.1.1 Kuantitas berdasarkan jumlah kerjasama dan jumlah pendapatan, serta waktu kerjasama

9.1.2 Kualitas; berdasarkan jaminan mutu layanan, keberlanjutan (sustainability), pengembangan jaringan kerjasama dengan lembaga / mitra terkait.

9.2 Memiliki nilai tambah bagi kedua belah pihak yang terlibat; 9.3 Menambah income generating kedua belah pihak;

9.4 Menaati etika kerjasama dan aturan yang berlaku. 10. DOKUMEN TERKAIT

10.1 SOP Penjualan SL-PR-OF-03

10.2 Kop Surat OFON

10.3 Form Persetujuan Kemitraan Komersial SL-FM-OF-02-01

10.4 Berita Acara Aktivasi Layanan Telepon OP-FM-OF-01-08 s/d 11 10.5 Draft Prinsip PKS (Perjanjian Kerja Sama)

(7)

11.1. Contoh Format Berita Acara Kesepakatan (BAK)

BERITA ACARA KESEPAKATAN

No PNT/BBT:

Nama Perusahaan : XXX

Nama PIC : XXX

Alamat Perusahaan : XXX

No. Telp. Kantor : XXX

Nama Provider : XXX

Nama PIC : XXX

Alamat Provider : XXX

No. Telp. Kantor : XXX

Menindaklanjuti kerjasama penyediaan Layanan Telepon (tetap) di Area XXX, dengan ini menyatakan menyepakati untuk bersama-sama melakukan kerjasama penyediaan Layanan Telepon dengan rincian sebagai berikut:

Pasal Perihal Keterangan

1 Para Pihak 2 Kerjasama Tentang 3 Lingkup Kerjasama 4 Lokasi Kerjasama 5 Profil Lokasi/Area* 6 Spesifikasi Layanan 7 Aktivasi Layanan Telepon 8 Ketentuan Jaringan Akses

9 Proses Aktivasi Layanan Telepon 10 Biaya-Biaya Layanan Telepon 11 Syarat & Ketentuan

12 Hak Bagi Hasil 13 Jangka Waktu

14 Tata Cara Pembayaran 15 Lampiran-Lampiran

Berita Acara Kesepakatan (BAK) ini bersifat mengikat untuk selanjutnya akan dituangkan dalam Perjanjian Kerjasama (PKS). Hal-hal lain yang belum diatur dalam Berita Acara Kesepakatan ini akan ditentukan lebih lanjut dalam Perjanjian Kerjasama. Demikian Berita Acara Kesepakatan ini dibuat untuk ditindaklanjuti pelaksanaannya oleh PT. XXX dan PT. YYY.

Jakarta, Tanggal-Bulan-Tahun

PT. XXX PT. YYY

(8)

11.2. Contoh Format Perjanjian Kerjasama (PKS) PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT. XXX DAN ... TENTANG ...

Nomor : ... (Pihak Pertama) Nomor : ... (Pihak Kedua)

Perjanjian Kerjasama XXX (selanjutnya disebut “Perjanjian”) ini dibuat dan ditandatangani pada hari ……. tanggal ….. bulan …… tahun ... (XX-XX-XXX) oleh dan antara:

1. PT. …, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan dan berkantor pusat di …., dalam Perjanjian ini diwakili secara sah oleh …, dalam jabatannya selaku Direktur Utama, dengan demikian dari dan oleh karenanya berwenang bertindak untuk dan atas nama PT. ..., untuk selanjutnya disebut sebagai “...”.

2. PT. …, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan dan berkantor pusat di …, dalam Perjanjian ini diwakili secara sah oleh …, dalam jabatannya masing-masing dan berturut-turut selaku …, dengan demikian dari dan oleh karenanya berwenang bertindak untuk dan atas nama PT. …, untuk selanjutnya disebut sebagai “…”.

Untuk selanjutnya ... dan ... (secara bersama-sama disebut “Para Pihak” dan secara sendiri-sendiri disebut “Pihak”) terlebih dahulu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

a) Bahwa … memiliki izin … berdasarkan …, telah memiliki izin menyelenggarakan … berdasarkan … b) Bahwa ….

c)

Berdasarkan hal-hal sebagaimana yang dimaksudkan di atas, Para Pihak telah saling setuju dan bermufakat untuk membuat dan menandatangani “Perjanjian Kerjasama …” dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1 DEFINISI Pasal 2 RUANG LINGKUP Pasal 3 LAYANAN Pasal 4 TOPOLOGY JARINGAN Pasal 5

(9)

Pasal 6

HAK DAN KEWAJIBAN Pasal 7

JENIS DAN HARGA LAYANAN Pasal 8

TATA CARA PENAGIHAN DAN PEMBAYARAN Pasal 9

SERVICE LEVEL AGREEMENT Pasal 10

JANGKA WAKTU PERJANJIAN Pasal 11 BERAKHIRNYA PERJANJIAN Pasal 12 Fraud Pasal 13 FORCE MAJEURE Pasal 14 PENYELESAIAN PERSELISIHAN Pasal 15 KERAHASIAAN Pasal 16 PEMBERITAHUAN Pasal 17 LAMPIRAN Pasal 18 LAIN-LAIN Pasal 19 PENUTUP PT XXX PT. YYY Nama Direktur Utama Nama ………

Referensi

Dokumen terkait

Pasal 1 peraturan tersebut berbunyi: pemilihan rektor dengan cara pemungutan suara oleh Anggota Senat UGM dalam suatu rapat senat tertutup khusus diadakan untuk keperluan

Hasil Penelitian : Kemungkinan faktor resiko untuk terjadinya anemia adalah ibu hamil yang berumur > 35 tahun, pendidikan rendah, bekerja, tingkat paritasnya beresiko yaitu

a Timbang 10 g sampai dengan 20 g contoh W dengan teliti ke dalam Erlenmeyer 250 ml, tambahkan 30 ml HNO3 pekat dan biarkan 15 menit; b panaskan perlahan selama 15 menit di dalam

Sesuai dengan pernyataan Kepala Seksi Teknik PDAM Kecamatan Pontianak Barat, mengenai standar waktu penyelenggaraan pelayanan memang tidak diinformasikan secara terbuka

Semakin banyak aktivitas seseorang yang dilakukan bersama dengan orang lain, semakin beraneka interaksinya, yang pada akhirnya membangun sentimen yang semakin kuat diantara

Berdasarkan jumlah resep, prescribing error tertinggi baik pada resep elektronik maupun resep non-elektronik adalah ketidaklengkapan penulisan, diikuti dengan interaksi obat (pada

[r]

Dilihat dari kandungan kimia (kadar air, kadar protein, dan kadar asam lemak bebas) yang terkandung dalam biskuit 40% tepung ganyong : 40% tepung kacang merah masih