• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PERENCANAAN, ANALISA, DAN SIMULASI CDMA X EVDO REV.A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PERENCANAAN, ANALISA, DAN SIMULASI CDMA X EVDO REV.A"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PERENCANAAN, ANALISA, DAN SIMULASI CDMA 2000 1X

EVDO REV.A

Dalam perencanaan alokasi BTS jaringan TELKOMFlexi berdasarkan

demand di Yogyakarta ini, disesuaikan dengan karakteristik kota Yogyakarta itu

sendiri yang merupakan daerah urban yang terdiri dari urban Perkantoran dan

perumahan sesuai dengan data Badan Pusat Statistik Yogyakarta.

Gambar 4.1 Peta Morphology Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan Mapinfo

Ada 2 kombinasi pendekatan dalam perhitungan perencanaan, antara lain

(2)

Selanjutnya setelah hasil perhitungan diperoleh akan dilakukan simulasi dan analisa

hasil perencanaan.

4.1 Perencanaan Luas Cakupan (Coverage)

Perencanaan Luas Cakupan atau Coverage Planning digunakan untuk

memperkirakan cakupan radius sel yang diperlukan untuk dimensioning system. Oleh

karena itu, perlu juga dilakukan path loss maksimum yang di izinkan. Kemudian

dilanjutkan dengan memilih model propagasi yang sesuai berdasarkan karakteristik

target daerah Yogyakarta. Kemudian kita menentukan power base station

mengirimkan untuk menyeimbangkan forward link.

4.1.1 Perhitungan Radius Sel

Radius sel merupakan salah satu parameter penting dalam selular planning,

hal ini memepengaruhi kebutuhan jumlah sel yang dibutuhkan untuk melayani suatu

luasan area tertentu. Radius berhubungan erat dengat path loss dan nilainya bervariasi

tergantung dari keadaan geografis sel (urban, suburban atau rural), frekuensi kerja

yang digunakan, tinggi antenna BTS dan Tilting antena.

Kanal yang digunakan meliputi kanal 1019 dan kanal 39. Nilai frekuensi

(3)

Tabel 4.1 Parameter Perhitungan Link Budget forward link

Parameter Inisial Urban Suburban Unit

Frekuensi F 869.88 869.88 Hz

Tinggi Antenna Tx Tx 30 40 m

Tinggi Antena Rx Rx 1.5 1.5 m

BTS Tx Ptx 40 40 dBm

Gain Antena GTx 17.4 17.4 dBi

Gain Antena Rx GRx 0 0

Loss Konnector LK 1.107 1.107 dBi

Body Loss BL 2 2 dB

Product Path Loss Lp 166.2 166.2 dB

Feeder Loss per m Lf 1.107 1.476 dB

Fade Margin FM 5 5 dB

Body Attenuation Ab 2 2 dB

Vehicle Attenuation Av 0 0 dB

Building Attenuation Abld 15 8 dB

Untuk menghitung radius sel, parameter yang harus dihitung adalah MAPL

(Maximum Allowable Path Loss ) dengan terlebih dahulu harus dihitung nilai EIRP

(Effective Isotropic Radiated Power). Dari data pada tabel 4.1, maka dapat

(4)

dBm dBm

Dengan minimum Rx Level sebesar -95 dBm, maka nilai MAPL (Lp)

( )

( ) ( )

( ) ( )

4.1.1.1 Radius Sel Urban

Dengan menggunakan frekuensi kerja sebesar 869.88 Mhz, maka berdasarkan

Tabel [2.2], model propagasi yang cocok digunakan adalah propagasi Okumura

Hatta. Sehingga untuk mendapatkan nilai radius sel urban menggunakan Persamaan

[2.2]

[ * ( )+

( ) ]

Dimana :

MAPL (Lpu) = Path Loss Urban dari BTS sampai MS (dB) = 128.186 dB

(5)

hb = Tinggi antena BTS (Meter) = 30 Meter

hm = Tinggi antena MS (Meter) = 1,5 meter

Ru = Radius Sel Urban atau Jarak dari BTS ke MS (Km)

Dengan asumsi ( ) pada persamaan [2.3], Faktor Koreksi untuk kota kecil dan sedang (Small and medium-sized city) yaitu sebesar:

( ) ( ) ( ) dB Dimana :

f = Frekuensi kerja (MHz) = 869,88 MHz)

hm = Tinggi antenna penerima (Meter) = 1,5 m

( ) ( ( ) ) ( ( ) ) 0.014551

Selanjutnya nilai perhitungan MAPL urban dan factor koresi dimasukan

kedalam persamaan perhitungan radius urban menjadi:

[ * ( ) ( ) +

( ( ) ]

Dari perhitungan diatas, maka diperoleh hasil bahwa radius sel untuk area

(6)

4.1.1.2 Radius Sel Suburban

Dengan menggunakan frekuensi kerja sebesar 869.88 Mhz, maka berdasarkan

Tabel [2.2], model propagasi yang cocok digunakan adalah propagasi Okumura

Hatta. Sehingga untuk mendapatkan nilai radius sel urban menggunakan Persamaan

[2.2]

[ * ( )+

( ) ]

Dimana :

MAPL (Lpsu) = Path Loss SubUrban dari BTS sampai MS (dB) = 132.817

dB

f = Frekuensi Carrier (150-1500 MHz) = 869.88 MHz

hb = Tinggi antena BTS (Meter) = 30 Meter

hm = Tinggi antena MS (Meter) = 1,5 meter

Rsu = Radius Sel Suburban atau Jarak dari BTS ke MS (Km)

Dengan asumsi ( ) pada persamaan [2.3], Faktor Koreksi untuk kota kecil dan sedang (Small and medium-sized city) yaitu sebesar:

( ) ( ) ( ) dB Dimana :

f = Frekuensi kerja (MHz) = 869,88 MHz)

(7)

( ) ( ( ) ) ( ( ) ) 0.014551

Selanjutnya nilai perhitungan MAPL sub urban dan factor koresi dimasukan

kedalam persamaan perhitungan radius urban menjadi:

[ * ( ) ( ) +

( ( ) ]

Dari perhitungan diatas, maka diperoleh hasil bahwa radius sel untuk area sub

urban, adalah sebesar 3.52 km.

4.1.2 Perhitungan Jumlah Sel

Tahapan selanjutnya untuk menentukan jumlah sel, maka terlebih dahulu akan

dilakukan perhitungan luas sel. Model pendekatan perhitungan luas sel menggunakan

perhitungan luas hexagonal, mengingat antena yang digunakan adalah sectoral, maka

untuk perhitungan luas cakupan sel dengan radius urban 1,23 km dan suburban 2.598

km adalah sebagai berikut

Dimana :

Lsel = Luas Sel ( ) R = Radius Sel (km)

(8)

Berdasarkan Tabel 3.1, luar area Urban 174.121 km2 , sedangkan luar area

suburban 598.558 km2 . Maka jumlah sel yang diperlukan untuk dapat mencover

seluruh area mengacu pada persamaan 2.27.

Sehingga untuk mendapatkan berapa jumlah total BTS menggunakan perhitungan :

( ) ( ) ( ) ( )

Dari perhitungan berdasarkan luas cakupan, diperoleh bahwa jumlah BTS

yang diperlukan untuk dapat mengcover seluruh wilayah perencanaan Yogyakarta

sebanyak 65 BTS yang terdiri dari 44 BTS untuk mengcover area urban dengan luas

area 174,1 dan 21 BTS untuk mencover area suburban dengan luas area 691.69 .

(9)

4.2 Perencanaan Kapasitas (Capacity)

Untuk dapat melayani kebutuhan kecepatan data pelanggan perlu dilakukan

perhitungan kemampuan jaringan dengan melakukan perhitungan kapasitas. Dalam

perencanaan kapasitas ini terbagi menjadi 3 tipe kebutuhan pelanggan dengan

mempertimbangkan jumlah kemungkinan distribusi pelanggan dan kebutuhan.

Kecepatan data rate meliputi : 256 kbps, 512 kbps dan 1200 kbps.

Tabel 4.2 Kebutuhan Kecepatan Data Pelanggan

Type

Subs Max Data

Rate Percentage

Type 1 256 kbps 70%

Type 2 512 kbps 20%

Type 3 1200 kbps 10%

Uniform Forward Access Data Rate 401.6 kbps

Dari data Tabel 4.2 menunjukkan bahwa rata-rata Kebutuhan Kecepatan Data

Pelanggan adalah 401,6 kbps. Selanjutnya perlu diketahui jumlah pelanggan yang

dapat di handle oleh setiap AN sector berdasarkan pada Tabel 3.3 Prediksi Pola

Pelanggan. Nilai Sectort Throughput sebesar 1800 kbps dan Equipment Active

Proportion (EAP) sebesar 10%.

( )

(10)

Dari perhitungan diperoleh hasil jumlah pelanggan setiap carrier sebanyak

77.19 pelanggan.

Selanjutnya untuk mengetahui jumlah pelanggan setiap BTS, disesuaikan

dengan jumlah kebutuhan sector yang akan digunakan. Dalam perencanaan ini

diasumsikan semua BTS mempunya 3 sector, sehingga untuk mengetahui perkiraan

jumlah pelanggan setiap BTS dengan mengkalikan jumlah pelanggan per carrier

dengan total sector.

Dari perhitungan diatas, maka bahwa kemampuan yang dimiliki BTS

sebanyak 231.57 pengguna.

Berdasarkan Tabel 3.4 tentang Prediksi Pola Pelanggan, target pelanggan

yang akan dicapai sebanyak 20000 pelanggan, dengan demikian dapat diketahui

jumlah kebutuhan BTS yang diperlukan untuk dapat melayani sesuai persamaan 2.23.

(11)

Dari perhitungan berdasarkan kebutuhan kapasitas, diperoleh hasil bahwa

jumlah BTS yang diperlukan untuk dapat melayani pelanggan sebanyak 20000

sebanyak 86.36 BTS S111. Kemudian dengan asumsi mempunyai 2 jumlah frekuensi

carrier, maka Jumlah BTS yang diperlukan sebanyak = 86.36/2 = 43.18 BTS = 43

BTS.

4.3 Jumlah Site

Berdasarkan perhitungan menggunakan kombinasi perhitungan perencanaan

luas cakupan dan kapasitas yang diperoleh hasil bahwa :

Tabel 4.3 Jumlah BTS Berdasarkan Luas Cakupan dan Kapasitas

Perhitungan Total BTS

Perhitungan Luas Coverage 65 Perhitungan Kapasitas 43

Pendekatan untuk menentukan jumlah BTS yang diperlukan adalah dengan

memilih hasil perhitungan yang jumlahnya lebih besar. Pada perencanaan ini jumlah

perhitungan berdasarkan luas coverage jumlahnya 65 BTS lebih besar dibanding

dengan perhitungan berdasarkan perhitungan kapasitas yang berjumlah 43 BTS.

4.4 Pemetaan Site Planing

Berdasarkan hasil perencanaan, jumlah BTS yang dibutuhkan untuk dapat

(12)

dan 21 sel area Suburban. Sementara untuk memudahkan dalam proses pemetaan,

menggunakan software Mentum 5.5 yang merupakan software berbasis GIS, peta

desa boundary, dan dengan dibantu dengan Map Komersial wilayah Yogyakarta.

Berikut hasil pemetaan sel menggunakan software Mentum 5.5 dengan

disesuaikan dengan boundary wilayah urban dan suburban. Luas sel disesuaikan

dengan radius hasil perhitungan, dengan radius urban 1,2 km dan radius 3.52 km.

Gambar 4.2 Pemetaan Cell AN EVDO Yogyakarta

Dari hasil pemetaan, nampak terlihat seluruh wilayah perencanaan

Yogyakarta sudah dapat tersebar secara merata. Dengan wilayah urban berada di

wilayah kotamadya Yogyakarta, sementara wilayah suburban mencakup wilayah

Bantul, Sleman, Kulonprogo dan Gunung Kidul. Data yang diperoleh dari pemetaan

(13)

Tabel 4.4 Data Perencanaan BTS Yogyakarta

No BTS ID BTS Name Longitude Latitude

Antenna Height

Azimuth Morphology

1 YGY001 Ngupasan 110.3715634 -7.799559092 30 0/120/240 Urban

2 YGY002 Terban 110.381249 -7.78288514 30 0/120/240 Urban

3 YGY003 Kricak 110.3619277 -7.782856518 30 0/120/240 Urban

4 YGY004 Wirobrajan 110.3522415 -7.799529967 30 0/120/240 Urban 5 YGY005 Mantrijeron 110.3618771 -7.816232838 30 0/120/240 Urban

6 YGY006 Sorosutan 110.3811999 -7.816261585 30 0/120/240 Urban

7 YGY007 Majumuju 110.3908854 -7.799587335 30 0/120/240 Urban

8 YGY008 Caturtunggal 1 110.4005702 -7.782912882 30 0/120/240 Urban 9 YGY009 Caturtunggal 2 110.3909336 -7.766210803 30 0/120/240 Urban

10 YGY010 Sinduadi 110.3716131 -7.766182682 30 0/120/240 Urban

11 YGY011 trihanggo 110.3522927 -7.766153683 30 0/120/240 Urban

12 YGY012 Nogotirto 110.3426066 -7.782827016 30 0/120/240 Urban

13 YGY013 Ngestiharjo 110.3425545 -7.816203209 30 0/120/240 Urban 14 YGY014 Tirtonirmolo 110.3521901 -7.832906197 30 0/120/240 Urban 15 YGY015 Bangunharjo 110.3715135 -7.832935449 30 0/120/240 Urban

16 YGY016 Giwangan 110.3908371 -7.832963814 30 0/120/240 Urban

17 YGY017 Banguntapan 110.4005227 -7.816289447 30 0/120/240 Urban 18 YGY018 Banguntapan 110.4102075 -7.799614696 30 0/120/240 Urban 19 YGY019 Caturtunggal 110.4198916 -7.782939744 30 0/120/240 Urban 20 YGY020 Condongcatur 1 110.4102542 -7.766238046 30 0/120/240 Urban 21 YGY021 Condongcatur 2 110.4006176 -7.749536173 30 0/120/240 Urban

22 YGY022 trihanggo 110.3619781 -7.749480054 30 0/120/240 Urban

23 YGY023 Sidoarum 1 110.3329724 -7.766123807 30 0/120/240 Urban 24 YGY024 Sidoarum 2 110.3232855 -7.782796634 30 0/120/240 Urban 25 YGY025 Tamantirto 1 110.3232319 -7.816172695 30 0/120/240 Urban 26 YGY026 Tamantirto 2 110.3328667 -7.832876061 30 0/120/240 Urban 27 YGY027 Tirtonirmolo 110.3425021 -7.849579348 30 0/120/240 Urban

(14)

No BTS ID BTS Name Longitude Latitude

Antenna Height

Azimuth Morphology

28 YGY028 Bangunharjo 110.3618263 -7.849609106 30 0/120/240 Urban

29 YGY029 Tamanan 110.3811507 -7.849637977 30 0/120/240 Urban

30 YGY030 Wirokerten 110.400475 -7.849665959 30 0/120/240 Urban

31 YGY031 Potorono 110.4101607 -7.832991294 30 0/120/240 Urban

32 YGY032 Baturetno 110.4198456 -7.816316426 30 0/120/240 Urban

33 YGY033 Condongcatur 110.4199374 -7.749562919 30 0/120/240 Urban

34 YGY034 Sidoagung 110.3136521 -7.766093052 30 0/120/240 Urban

35 YGY035 Bangunjiwo 1 110.3135433 -7.832845038 30 0/120/240 Urban 36 YGY036 Bangunjiwo 2 110.323178 -7.849548703 30 0/120/240 Urban

37 YGY037 Jambidan 110.4197994 -7.849693055 30 0/120/240 Urban

38 YGY038 Sitimulyo 110.4294843 -7.833017888 30 0/120/240 Urban

39 YGY039 Sendangtirto 110.4391685 -7.816342521 30 0/120/240 Urban

40 YGY040 Bangunjiwo 110.3038539 -7.84951717 30 0/120/240 Urban

41 YGY041 Sitimulyo 1 110.4391239 -7.849719263 30 0/120/240 Urban 42 YGY042 Sitimulyo 2 110.4488082 -7.833043597 30 0/120/240 Urban

43 YGY043 Sitimulyo 3 110.425344 -7.863899 30 0/120/240 Urban

44 YGY044 Ngestiharjo 110.334245 -7.8 30 0/120/240 Urban

45 YGY045 Pendowoharjo 110.3393734 -7.869217796 40 0/120/240 Suburban

46 YGY046 Prelet 110.3946779 -7.869301211 40 0/120/240 Suburban

47 YGY047 Purwomartani 110.4501082 -7.773859897 40 0/120/240 Suburban 48 YGY048 Wedomartani 110.4225269 -7.726064501 40 0/120/240 Suburban

49 YGY049 Tridadi 110.3672408 -7.725986199 40 0/120/240 Suburban

50 YGY050 Margodadi 110.3119554 -7.725900745 40 0/120/240 Suburban 51 YGY051 Sumbersari 110.2842323 -7.773612727 40 0/120/240 Suburban 52 YGY052 Argosari 110.2565026 -7.821322133 40 0/120/240 Suburban 53 YGY053 Triwidadi 110.2840694 -7.869127095 40 0/120/240 Suburban 54 YGY054 Gilangharjo 110.3116423 -7.916930616 40 0/120/240 Suburban

55 YGY055 Canden 110.3669529 -7.917018208 40 0/120/240 Suburban

56 YGY056 Wukirsari 110.4222641 -7.917098469 40 0/120/240 Suburban 57 YGY057 Srimulyo 110.4499831 -7.869377338 40 0/120/240 Suburban

(15)

No BTS ID BTS Name Longitude Latitude

Antenna Height

Azimuth Morphology

58 YGY058 Jogotirto 110.4776954 -7.82165374 40 0/120/240 Suburban 59 YGY059 Selomartani 110.4778135 -7.726135649 40 0/120/240 Suburban 60 YGY060 Sardonoharjo 110.3949516 -7.678267767 40 0/120/240 Suburban 61 YGY061 Sendangagung 110.2566706 -7.725808139 40 0/120/240 Suburban

62 YGY062 Wates 110.156946 -7.862567 40 0/120/240 Suburban

63 YGY063 Giricahyo 110.354097 -8.031349 40 0/120/240 Suburban

64 YGY064 Siraman 110.589682 -7.970593 40 0/120/240 Suburban

65 YGY065 Ambarketawang 110.30901 -7.816653 40 0/120/240 Suburban

4.5 Perencanaan PN Code

Untuk merencanakan PN Code, akan menggunakan sistem kluster dan

menggunakan system increament PN_INC = 4.

Total PN = 512

Increament = 4

Total PN Code = Total PN / Increament = 512/4 = 128 PN Code

Total PN Code 3 Sector = 128/3 = 42,6 Cell , dibulatkan menjadi 42 Cell

Total cell hasil perencanaan sebanyak 65 sel, maka akan dapat di buat 8

subcluster dengan masing-masing subcluster terdiri atas 8 sel, sehingga akan ada 2

(16)

Perancanaan Jaringan CDMA 2000 1X EVDO Rev.A Frekuensi 800 MHz di Area Yogyakarta

Gambar 4.3 Mapping Kluster PN Yogyakarta Area

Tabel 4.5 PN Code BTS Yogyakarta

Site ID CLUSTER Sector 1 Sector 2 Sector 3 Site ID CLUSTER Sector 1 Sector 2 Sector 3

YGY061 Cluster 1A 4 172 340 YGY062 Cluster 2A 8 176 344

YGY050 Cluster 1A 20 188 356 YGY052 Cluster 2A 24 192 360

YGY049 Cluster 1A 36 204 372 YGY065 Cluster 2A 40 208 376

YGY022 Cluster 1A 52 220 388 YGY025 Cluster 2A 56 224 392

YGY023 Cluster 1A 68 236 404 YGY035 Cluster 2A 72 240 408

YGY024 Cluster 1A 84 252 420 YGY036 Cluster 2A 88 256 424

YGY034 Cluster 1A 100 268 436 YGY040 Cluster 2A 104 272 440

YGY051 Cluster 1A 116 284 452 YGY053 Cluster 2A 120 288 456

Site ID CLUSTER Sector 1 Sector 2 Sector 3 Site ID CLUSTER Sector 1 Sector 2 Sector 3

YGY013 Cluster 1B 4 172 340 YGY016 Cluster 2B 8 176 344

YGY005 Cluster 1B 20 188 356 YGY006 Cluster 2B 24 192 360

YGY015 Cluster 1B 36 204 372 YGY007 Cluster 2B 40 208 376

YGY029 Cluster 1B 52 220 388 YGY008 Cluster 2B 56 224 392

YGY028 Cluster 1B 68 236 404 YGY019 Cluster 2B 72 240 408

YGY045 Cluster 1B 84 252 420 YGY018 Cluster 2B 88 256 424

YGY027 Cluster 1B 100 268 436 YGY017 Cluster 2B 104 272 440

YGY026 Cluster 1B 116 284 452 YGY032 Cluster 2B 120 288 456

YGY014 Cluster 1B 132 300 468

Site ID CLUSTER Sector 1 Sector 2 Sector 3 Site ID CLUSTER Sector 1 Sector 2 Sector 3

YGY011 Cluster 3A 12 180 348 YGY009 Cluster 4A 16 184 352

YGY010 Cluster 3A 28 196 364 YGY021 Cluster 4A 32 200 368

YGY002 Cluster 3A 44 212 380 YGY048 Cluster 4A 48 216 384

YGY001 Cluster 3A 60 228 396 YGY060 Cluster 4A 64 232 400

YGY004 Cluster 3A 76 244 412 YGY059 Cluster 4A 80 248 416

YGY044 Cluster 3A 92 260 428 YGY047 Cluster 4A 96 264 432

YGY012 Cluster 3A 108 276 444 YGY020 Cluster 4A 112 280 448

YGY003 Cluster 3A 124 292 460 YGY033 Cluster 4A 128 296 464

Site ID CLUSTER Sector 1 Sector 2 Sector 3 Site ID CLUSTER Sector 1 Sector 2 Sector 3

YGY030 Cluster 3B 12 180 348 YGY063 Cluster 4B 16 184 352

YGY031 Cluster 3B 28 196 364 YGY054 Cluster 4B 32 200 368

YGY038 Cluster 3B 44 212 380 YGY055 Cluster 4B 48 216 384

YGY039 Cluster 3B 60 228 396 YGY046 Cluster 4B 64 232 400

(17)

BAB 4 Perencanaan, Analisa , dan Simulasi CDMA 2000 1X EVDO REV.A 69

4.6 Simulasi dan Analisa Hasil Perencanaan

Simulasi hasil perencanaan menggunakan software Mentum Planet 5.5,

sehingga dapat dilakukan visualiasasi. Pada Software Mentum Planet 5.5 ini terdiri

atas beberapa komponen pendukung, antara lain : map clutter untuk membagi

YGY049 Cluster 1A 36 204 372 YGY065 Cluster 2A 40 208 376

YGY022 Cluster 1A 52 220 388 YGY025 Cluster 2A 56 224 392

YGY023 Cluster 1A 68 236 404 YGY035 Cluster 2A 72 240 408

YGY024 Cluster 1A 84 252 420 YGY036 Cluster 2A 88 256 424

YGY034 Cluster 1A 100 268 436 YGY040 Cluster 2A 104 272 440

YGY051 Cluster 1A 116 284 452 YGY053 Cluster 2A 120 288 456

Site ID CLUSTER Sector 1 Sector 2 Sector 3 Site ID CLUSTER Sector 1 Sector 2 Sector 3

YGY013 Cluster 1B 4 172 340 YGY016 Cluster 2B 8 176 344

YGY005 Cluster 1B 20 188 356 YGY006 Cluster 2B 24 192 360

YGY015 Cluster 1B 36 204 372 YGY007 Cluster 2B 40 208 376

YGY029 Cluster 1B 52 220 388 YGY008 Cluster 2B 56 224 392

YGY028 Cluster 1B 68 236 404 YGY019 Cluster 2B 72 240 408

YGY045 Cluster 1B 84 252 420 YGY018 Cluster 2B 88 256 424

YGY027 Cluster 1B 100 268 436 YGY017 Cluster 2B 104 272 440

YGY026 Cluster 1B 116 284 452 YGY032 Cluster 2B 120 288 456

YGY014 Cluster 1B 132 300 468

Site ID CLUSTER Sector 1 Sector 2 Sector 3 Site ID CLUSTER Sector 1 Sector 2 Sector 3

YGY011 Cluster 3A 12 180 348 YGY009 Cluster 4A 16 184 352

YGY010 Cluster 3A 28 196 364 YGY021 Cluster 4A 32 200 368

YGY002 Cluster 3A 44 212 380 YGY048 Cluster 4A 48 216 384

YGY001 Cluster 3A 60 228 396 YGY060 Cluster 4A 64 232 400

YGY004 Cluster 3A 76 244 412 YGY059 Cluster 4A 80 248 416

YGY044 Cluster 3A 92 260 428 YGY047 Cluster 4A 96 264 432

YGY012 Cluster 3A 108 276 444 YGY020 Cluster 4A 112 280 448

YGY003 Cluster 3A 124 292 460 YGY033 Cluster 4A 128 296 464

Site ID CLUSTER Sector 1 Sector 2 Sector 3 Site ID CLUSTER Sector 1 Sector 2 Sector 3

YGY030 Cluster 3B 12 180 348 YGY063 Cluster 4B 16 184 352

YGY031 Cluster 3B 28 196 364 YGY054 Cluster 4B 32 200 368

YGY038 Cluster 3B 44 212 380 YGY055 Cluster 4B 48 216 384

YGY039 Cluster 3B 60 228 396 YGY046 Cluster 4B 64 232 400

YGY058 Cluster 3B 76 244 412 YGY043 Cluster 4B 80 248 416

YGY042 Cluster 3B 92 260 428 YGY057 Cluster 4B 96 264 432

YGY041 Cluster 3B 108 276 444 YGY056 Cluster 4B 112 280 448

(18)

wilayah berdasarkan morphology, map height untuk mengetahui ketinggian tanah dan

parameter perhitungan perencanaan Link Budget.

Gambar 4.4 Map Clutter

Gambar 4.5 Map Height

Simulasi yang akan dilakukan meliputi simulasi Rx Power, Data Throughput dan PN

(19)

- Pilot Best Ec : untuk mengetahui luas cakupan coverage

- Data Throughput : untuk mengetahui cakupan coverage Maximum

kecepatan

- PN Strength untuk mengetahui batas kekuatan PN tiap sector coverage.

4.6.1 Pilot Best Ec

Gambar 4.6 Simulasi Pilot Best Ec

Pada gambar 4.6 memperlihatkan Pilot Best Ec atau luas cakupan coverage

hasil perencanaan wilayah Yogyakarta. Untuk dapat mengetahui kualitas coverage,

maka ditampilkan 4 level sinyal yang berwarna warna yaitu hijau, biru, kuning, dan

pink. Sinyal hijau pada level -65 dBm sampai 0 dBm, sinyal biru pada level -75 dBm

sampai -65 dBm, sinyal kuning sampai -85 dBm sampai -75 dBm dan sinyal merah

(20)

Dari hasil simulasi Pilot Best Ec dapat diperoleh statistika luas coverage

wilayah Yogyakarta dapat disesuaikan dengan kebutuhan, berdasakan kategori urban

atau suburban, berdasarkan wilayah geografis seperti kabupaten atau kecamatan atau

desa.

Gambar 4.7 Overlay Layer Morplology dengan Coverage

Untuk mengetahui hasil perencanan yang telah dibuat mencapai target, maka

dilakukan overlay layer antara layer morphology (urban area dan suburban area)

dengan hasil simulasi Pilot Best Server. Sehingga akan diperoleh luas cakupan

coverage berdasarkan morphology dengan dibagi berdasarkan level sinyal.

Pada area perencanaan Yogyakarta terbagi kedalam 2 kategori morphology

yaitu urban dan suburban. Dengan simulasi Pilot Best Ec dari Mentum 5.5 dapat

diperoleh besarnya luas wilayah yang tercover. Simulasi ini dapat sekaligus

(21)

bentuk lain berupa bar sinyal yang akan tampil di handset atau aplikasi mobile yang

digunakan.

Tabel 4.6 Persentase Hasil Simulasi Pilot Best Ec Berdasarkan Morphology

Urban Suburban Ranges (dBm) Area (km²) % Keterangan Ranges (dBm) Area (km²) % Keterangan -95 ~ -85 0.00 0% Poor -95 ~ -85 113.33 16% Poor -85 ~ -75 4.40 3% Fair -85 ~ -75 298.25 43% Fair -75 ~ -65 46.61 27% Very Good -75 ~ -65 199.57 29% Very Good

-65 ~ 0 123.08 71% Excellent -65 ~ 0 80.55 12% Excellent

Total 174.10 Total 691.69

Pada tabel 4.6 menampilkan nilai kekuatan sinyal dalam satuan dBm, yaitu

nilai luas cakupan coverage dengan kategori urban dan Suburban. Luas wilayah yang

tercover sinyal area urban dan Suburban mencapai 100% . Untuk area urban dominasi

sinyal berada pada level -69 ~ 0 dBm kategori Excellent dengan nilai 71% dari

seluruh luas area urban 174 km². Sedangkan untuk area Suburban kekuatan sinyal

yang mendominasi pada level sinyal Fair, hal ini terjadi mengingat tipe propagasi

suburban dengan radius propagasi lebih tinggi sehingga memungkinkan untuk jarak

(22)

4.6.2 Pilot Best Server

Gambar 4.8 Simulasi Best Server

Simulasi Pilot Best Server untuk mengetahui cakupan PN Offset yang

ditampilkan dengan perbedaan warna antara tiap sector. Dengan hasil simulasi Pilot

Best Server akan memudahkan untuk mengecek PN Offset atau BTS sektor yang

mengcover area tertentu sehingga akan dapat dilakukan analisa troubleshooting

apabila ada problem yang terjadi pada jaringan.

4.6.3 Forward Max Achievable Data Rate

Simulasi Forward Max Achievable Data Rate (FMADR) merupakan

kecepatan data maksimal yang bisa dicapai dalam area tertentu. Ada 14 level

maksimal kecepatan data mulai dari kecepatan 4,8 Kbps sampai kecepatan data

(23)

hanya sebanyak 1 user atau total kecepatan data yang diperoleh oleh seluruh user

dalam penggunaan dalam waktu yang bersamaan.

Gambar 4.9 Simulasi Forward Max Achievable Data Rate (FMADR)

Hasil simulasi FMDR pada gambar 4.9 nampak terlihat bahwa untuk wilayah

urban area kecepatan data yang diterima pada nilai 3072 kbps, 2357,6 kbps, 1843,2

kbps,1536 kbps, 921,6 kbps, 614,4 kbps. Nilai kecepatan data yang dicapai masih

Gambar

Gambar 4.1 Peta Morphology Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan Mapinfo
Tabel 4.1 Parameter Perhitungan Link Budget forward link
Tabel 4.2 Kebutuhan Kecepatan Data Pelanggan
Tabel 4.3 Jumlah BTS Berdasarkan Luas Cakupan dan Kapasitas  Perhitungan  Total BTS
+7

Referensi

Dokumen terkait

(1) Struktur tarif sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 ayat (2) huruf b Peraturan Daerah ini, ditetapkan berdasarkan kelompok pelanggan dan volume/ blok konsumsi air

Batu alam lokal Kabupaten Gunungkidul kuat tekannya lebih besar daripada kuat tekan bata merah pejal asal Potorono Kabupaten Bantul dan memenuhi persyaratan, sehingga dari

Daftar Pemilih Berkelanjutan adalah kegiatan baru yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu disemua tingkatan, dimana kegiatan penyusunan Daftar Pemilih Berkelanjutan

Penyajian informasi keuangan sebagai informasi komparatif telah disesuaikan dengan SE BI Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu yang disa

Hal-hal yang dianalisa meliputi kondisi Coverage sinyal (Rx Level) dan kualitas sinyal (Rx Qual) pada BTS Wongkaditi dan kemudian akan dilakukan perbandingan antara analisa

12 Murniati Pusat Litbang Konservasi dan Rehabilitasi 13 Rahman Kurniadi Balai Penelitian Kehutanan, Kupang 14 Resti Wahyuni Balai Penelitian Teknologi HHBK, Mataram 15

Duport (1749-1819) membahas perbedaan ciri panjang bow, berat dan kerapatan hairbow dalam tulisannya (1806) dan dengan spesifik merekomendasikan bow buatan Tourte. Dengan

Perancangan Antena Patch Fractal Persegi Dengan Metode Switch Beam Menggunakan Multi Catuan Dari hasil simulasi diperoleh pada state model 23 memperoleh VSWR dan pola radiasi yang