• Tidak ada hasil yang ditemukan

bab 1 pertama.. bagiku kau hanya sebuah misteri membosankan karena kau hanya melulu dihargai dengan angka-angka dan hitungan yang statis dan mejemukan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "bab 1 pertama.. bagiku kau hanya sebuah misteri membosankan karena kau hanya melulu dihargai dengan angka-angka dan hitungan yang statis dan mejemukan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

   

pertama……..

bagiku kau hanya sebuah misteri membosankan karena kau hanya melulu dihargai dengan angka-angka dan hitungan yang statis dan mejemukan

setelah itu, kau menggodaku…..

kau suguhkan aku dengan semua pesona dan daya tarikmu sampai akhirnya……

aku benar-benar bertekuk lutut dihadapanmu

atas semua misteri ajaib yang selama ini bersembunyi yang seolah-olah memberiku keraguan

namun satu per satu akhirnya teka-tekimu dapat kupahami tapi aku tak sampai hanya pada saat itu saja……

aku akan terus dan terus haus akan kevulgaranmu, keterusteranganmu,

akan ku gali ku cari

dimanapun kau dapat hadir

dan menerjemahkan jati dirimu kepada mata pengetahuan dan nalarku

(2)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang 1.1.1 Taman Hiburan

Kebutuhan dasar manusia selain mencari nafkah, belajar atau sekolah untuk pemenuhan akan kebutuhan hidupnya adalah hiburan. Hiburan dianggap sebagai kegiatan yang dapat melepaskan segala kepenatan hidup yang perlu dilakukan setelah sekian lama bekerja atau belajar. Kegiatan Hiburan dapat memberi semangat dan kesegaran kembali pada manusia setelah sekian lama bergulat dengan aktivitas hidup sehari-hari.

Selain itu pula tingkat kesejahteraan sosial masyarakat dapat dilihat dari meningkatnya kegiatan sosial dan budaya yang dilakukan oleh anggota masyarakatnya. Waktu yang dimiliki semata-mata tidak hanya dimanfaatkan untuk kegiatan mencari nafkah, akan tetapi juga harus bisa meluangkan waktu untuk kegiatan sosial, budaya maupun hiburan. Hal ini juga nampak pada data Badan Statistik Yogyakarta yang menunjukkan meningkatnya kegiatan sosial dan hiburan yang dilakukan masyarakat Yogyakarta. Serta meningkatnya wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Yogyakarta1.

Di kota besar seperti Yogyakarta, yang terkenal sebagai kota pariwisata dan kota pelajar, memiliki potensi yang sangat besar untuk memajukan bidang pariwisata dan hiburan. Karena memang Yogyakarta sebagai daerah Istimewa yang memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan. Seperti potensi sosial masyarakatnya, budaya, peninggalan sejarah, kerajinan dsb tersebut dapat

1

Badan Pusat Statistik DIY, Indikator Kesejahteraan Rakyat DIY. Yogyakarta: Badan Pusat Statistik DIY, 2005, hal 37

(3)

2

menjadi nilai plus untuk mengembangkan pariwisata dan hiburan di kota Yogyakarta.

Akan tetapi ada beraneka ragam bentuk dan jenis hiburan dan wisata yang ada di Yogyakarta, mulai dari yang berhubungan dengan hobi sampai wisata edukasi banyak terdapat di kota Yogyakarta. Ada hiburan atau wisata berlibur, wisata budaya, wisata pendidikan dsb.

Akan tetapi wisata budaya atau berlibur menjadi kegiatan wisata yang paling diminati dan menduduki peringkat yang paling pertama diantara yang lain, hal ini terlihat dari tabel obyek wisata yang ada di Yogyakarta2. Walaupun Yogyakarta memiliki beraneka ragam hiburan, akan tetapi tempat-tempat tersebut cenderung berada terpisah-pisah dan mungkin ada beberapa diantaranya tergolong jenis hiburan yang berlabel mahal dan tak terjangkau oleh golongan masyarakat tertentu.

Suatu kota seperti kota Yogyakarta yang memiliki potensi besar dalam pengembangan di bidang hiburan dan wisata tentunya sangat cocok apabila dilengkapi dengan sebuah tempat yang berkonsep seperti taman hiburan yang dapat mewadahi kegiatan yang berkaitan dengan pemenuhan akan hiburan dan rekreasi masyarakat dan remaja kota Yogyakarta.

Selain bermanfaat untuk peningkatan pendapatan daerah dan memajukan budaya, wisata dan segala potensi kota Yogyakarta dapat juga menjadi taman kota atau paru-paru kota yang dapat memberikan kesegaran pada sebuah kota.

2

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prop DIY, Statistik Pariwisata DIY tahun 2002. Yogyakarta: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prop DIY, hal 29

3

Badan Pusat Statistik DIY, D I Yogyakarta Dalam Angka 2004, Badan Pusat Statistik D.I Yogyakarta, 2003-2004, hal 225

(4)

3

Konon dari data Statistik Dinas Pariwisata menunjukkan bahwa pendapatan terbesar kota Yogyakarta selain dari pajak adalah dari sektor obyek wisata. Hal ini dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 1.1 Tabel Jumlah Pendapatan Sub Sektor Pariwisata

NO. Sub Sektor Tahun

1998 1999 2000 2001 2002

1. Objek Wisata 3.152.511.050 4.592.695.150 8.825.147.555 - -2. Museum 878.040.000 954.206.800 1.498.995.100 - -3. Atraksi 600.061.070 677.437.760 1.037.375.500 -

-4. Bioskop 4.299.386.400 1.461.435.000 1.608.238.600 -

-5. Ijin Usaha, Retribusi, Losmen,

Pramuwisata,Rumah Makan dan RHU

28.233.500 - - -

-Jumlah 8.958.232.020 7.685.774.710 12.969.756.755 -

-Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DIY

Meskipun kota Yogyakarta pernah dilanda musibah gempa dahsyat yang banyak menelan korban dan berpengaruh terhadap wisatawan yang datang, akan tetapi kota Yogyakarta tetap menjadi salah satu kota tujuan wisata bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Hal ini terlihat dari frekuensi Taman Hiburan atau objek wisata yang ada di Yogyakarta semakin meningkat terlihat dari peningkatan jumlah obyek wisata dan pengunjung menurut Kabupaten atau Kota di Propinsi D.I Yogyakarta dari tahun 2003-20043.

Data yang bersumber dari Badan Pariwisata Daerah Propinsi D.I Yogyakarta dalam angka menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan yaitu 231 meningkat sampai 368 pada tahun 2004, sedangkan pengunjung baik itu wisman atau wisnus yaitu sebesar 3.778.951 pada tahun 2003 meningkat sebesar 7. 363.8214. 4 Ibid 3 5 Ibid 3

(5)

4

Sedangkan jumlah objek wisata atau tempat hiburan menurut jenis wisata dari Kabupaten atau Kota di Propinsi D.I Yogyakarta yaitu: wisata budaya: 146, wisata minat khusus: 59, wisata alam: 103, wisata religius: 47 dan wisata lainnya sebesar 245.

Dapat dilihat dari tabel berikut ini6:

Tabel 1.2 Tabel Jumlah Obyek Wisata dan Pengunjung menurut Kabupaten/Kota di Propinsi DIY

Kabupaten/Kota Regency/City 2003 2004 Banyak Obyek Wisata Number of Public Recreation Areas Wisman Foreign Wisnus Domestic Banyak Obyek Wisata Number of Public Recreation Areas Wisman Foreign Wisnus Domestic (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Kulonprogo 20 1) 190.333 20 - 180.129 2. Bantul 97 1) 1.556.885 97 - 1.537.352 3. Gunungkidul 46 1) 1) 183 - 353.132 4. Sleman 49 6.795 654.061 49 239.844 3.346.189 5. Yogyakarta 19 64.624 1.306.253 19 10.340 1.696.853 Propinsi DIY DIY Province 231 71.419 3.707.532 368 250.184 7.113.637 Sumber: Badan Pusat Statistik DIY

Tabel 1.3 Tabel Jumlah Obyek Wisata menurut Jenis Wisata dari Kab/Kota di DIY Jenis Wisata Kind of Tour Kabupaten/Kota/Regency/City Propinsi DIY DIY Province Kulonpro go Bantul Gunung kidul Sleman Yogya karta (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Wisata Budaya Culture Tourism 1 65 13 40 27 146 6 Ibid 3 6

(6)

5 2. Wisata Minat Khusus

Special Tourism 1 5 52 - 1 59 3. Wisata Alam Nature Tourism 16 25 57 5 - 103 4. Wisata MICE MICE Tourism - - - - - - 5. Wisata Religius Religion Tourism 1 - 41 4 1 47 6. Wisata Lainnya Other Tourism 1 2 20 - 1 24 Jumlah/Total 20 97 183 49 30 379

Sumber: Badan Pusat Statistik DIY

1.1.2 Taman Hiburan dan Rekreasi di Yogyakarta

Pada dasarnya sebuah Taman Hiburan adalah suatu tempat yang mewadahi kegiatan masyarakat dalam pemenuhannya akan rekreasi, hiburan, komersial, segala macam kegiatan yang menyangkut gaya hidup, dsb.

Taman Hiburan menciptakan suatu atmosfer baru dalam hubungannya akan pemenuhan gaya hidup remaja yang ada di kota Yogyakarta. Taman Hiburan dapat menampung bermacam-macam kegiatan seperti dalam hubungannya dengan: hobi, olahraga, musik, makan, nonton, nongkrong, jalan-jalan, belanja, ngafe, membaca, berkumpul, bahkan berpacaran, dsb.

Sebuah tempat yang tidak hanya terdiri dari bangunan tertutup atau indoor yang selama ini di Yogyakarta cenderung berbentuk seperti mall, square, atau pusat perbelanjaan, dsb akan tetapi tidak hanya itu taman hiburan juga terdiri dari taman atau pengolahan lahan menjadi suatu tempat yang dapat menampung kegiatan mereka yang berkonsep seperti taman, pedestrian, atau plaza.

(7)

6

Sehingga pengunjung yang datang dapat menikmati tempat tersebut sebagai suatu tempat yang dapat menciptakan suatu suasana yang segar, menyenangkan sangat cocok untuk berrekreasi atau mencari hiburan tanpa harus dengan cara berbelanja atau cenderung menjadi konsumtif.

Taman hiburan yang diharapkan tidak hanya berupa building tertutup saja, akan tetapi juga memperhatikan aspek luar bangunan atau outdoor yang harus dirancang sedemikian rupa menjadi suatu tempat yang dapat menciptakan suasana refreshing yang mengasikkan. Faktor exterior, landscape, vegetasi, keadaan site atau skala kota, keseimbangan dengan sekitar, dsb harus diperhatikan karena suatu tempat yang terbuka atau luar ruangan juga menjadi salah satu point positif yang dapat didesain untuk dijadikan tempat hiburan dan rekreasi.

Hal itupun dapat secara langsung maupun tidak langsung menciptakan budaya baru seperti budaya berjalan kaki, budaya nongkrong, budaya untuk bersosialisasi, ngumpul, dsb.

Sedangkan penekanan desainnya ditujukan pada karakter masyarakat gaya hidup remaja, yaitu yang cenderung memiliki karakter: aktif, mobile, fleksible, ceria, praktis, dinamis, menyukai dan membuka diri untuk hal-hal baru,dsb.

Sehingga penekanan desain mengacu pada penciptaan suatu suasana atau dunia arsitektur yang melalui pendekatan karakter gaya hidup remaja, dengan mempelajari dan memperhatikan karakter gaya hidup remaja sebagai faktor yang paling penting yang sudah tersebutkan diatas.

Jenis kegiatan yang menyangkut gaya hidup remaja seperti yang sedang melanda masyarakat kota Yogyakarta yaitu misalnya: jalan-jalan, ngafe, hang

(8)

7

out, makan, membaca sambil ngafe, ngopi, atau browsing internet, ngumpul, belanja, karaoke, billiard, olahraga, dugem, berkaitan dengan musik, bahkan berpacaran, dsb.

Menjadi suatu kegiatan yang juga perlu dilakukan setelah masa aktivitas seperti sekolah, kuliah atau kerja. Sebagai suatu kegiatan yang berguna pula untuk melepas kepenatan dan mencari hiburan yang dapat menyegarkan suasana, yang dalam realitanya memang sedang merebak dikalangan masyarakat kota khususnya kota Yogyakarta.

Sebuah tempat hiburan yang mampu memberikan kesan, suasana yang benar-benar membuat pengunjungnya merasa segar, betah dan terhibur. Pengunjung atau pengguna dari objek wisata atau Taman Hiburan tidak memandang usia dan golongan, suatu tempat rekreasi dan hiburan diharapkan dapat mampu beradaptasi dan peka terhadap masalah pengguna sebagai faktor penting yang harus dipikirkan., agar kelak nantinya tempat itu dapat berhasil menjadi suatu tempat yang dapat menciptakan suasana yang menyenangkan, aman dan nyaman untuk pengunjungnya dari segala usia dan golongan.

Pada perkembangannya sejauh ini objek wisata atau Taman Hiburan di Yogyakarta hanya diperhitungkan dari segi tertentu saja yang pastinya hal itu sangat terkait dengan masalah komersial atau menciptakan suatu tempat atau wadah yang secara langsung maupun tidak langsung mengajarkan sifat konsumtif dan malas pada masyarakat. Suatu wadah atau tempat hiburan yang ‘menjual’ suasana yang dapat menciptakan suatu atmosfer baru dalam pemenuhan akan gaya hidup remaja tanpa harus terkesan hanya orang atau golongan tertentu saja yang bisa menikmatinya, menjadi hanya keinginan dan impian semata.

(9)

8 1.2 Lingkup Pengguna

Taman Hiburan dan Rekreasi dan sebuah Taman Hiburan dan Rekreasi diperuntukkan untuk siapa saja:

¾ Remaja yaitu usia pelajar dan mahasisiwa pada khususnya dan Seluruh lapisan masyarakat dapat menjadi pengunjung dan pengguna Taman Hiburan dan Rekreasi mulai dari segala golongan umur, kalangan, dsb pada umumnya.

¾ Bahkan Taman Hiburan dan Rekreasi yang diharapkan dapat mengembangkan potensi kota Yogyakarta, menambah pendapatan daerah dan lebih memperkenalkan potensi Yogyakarta ke dunia luar.

¾ Oleh karena itu Taman Hiburan dan Rekreasi ditujukan pula untuk para wisatawan dari kota Yogyakarta sendiri, wisatawan domestik, dan wisatawan mancanegara.

1. 3 Rumusan Masalah

Bagaimana merancang Taman Hiburan dan rekreasi di Yogyakarta yang nyaman dan menyenangkan dengan penekanan desain pada karakter gaya hidup remaja sebagai penggunanya.

1. 4 Tujuan Pembahasan

Merancang Taman Hiburan dan Rekreasi di Yogyakarta yang aman, nyaman dan menyenangkan dengan penekanan desain pada karakter gaya hidup remaja sebagai penggunanya.

(10)

9 1. 5 Sasaran

1. Melakukan studi tentang Taman Hiburan.

2. Melakukan studi tentang berbagai jenis Taman Hiburan dan Rekreasi. 3. Melakukan studi banding dengan Taman Hiburan lain.

4. Melakukan studi tentang kota Yogyakarta.

5. Melakukan studi tentang prinsip-prinsip ruang yang nyaman dan menyenangkan

6. Melakukan studi tentang gaya hidup remaja.

7. Melakukan studi tentang karakter gaya hidup remaja.

1.6 Lingkup Pembahasan

1. Taman Hiburan dan Rekreasi dibatasi pada suatu area yang khusus mewadahi berbagai kegiatan yang menyangkut hobi dan gaya hidup remaja.

2. Taman Hiburan dan Rekreasi dibatasi pada jenis-jenis kegiatan hiburan, ruang-ruang di Taman Hiburan, landscape, serta vegetasi yang ada di Taman Hiburan dan Rekreasi.

3. Taman Hiburan dan Rekreasi dibatasi pada bangunan dan ruang untuk atau yang berhubungan dengan kegiatan hiburan.

4. Prinsip-prinsip ruang dibatasi pada hal-hal yang berhubungan dengan Taman Hiburan yang dapat mengahadirkan suasana yang nyaman dan menyenangkan.

5. Yogyakarta dibatasi pada hal-hal yang berhubungan dengan pemilihan site untuk Taman hiburan dan Rekreasi.

(11)

10

6. Pengunjung Taman Hiburan dan Rekreasi dibatasi dari anak-anak sampai dewasa dan terbuka untuk seluruh lapisan masyarakat.

1.7 Metode

a. Wawancara

Melakukan wawancara langsung dengan berbagai elemen masyarakat kota Yogyakarta, terutama remaja narasumber dan pengelola Taman Hiburan di Yogyakarta.

b. Observasi

Survey atau pengamatan langsung pada tempat-tempat sejenis atau yang meyerupai Taman Hiburan dan Rekreasi yang ada di Yogyakarta, seperti: THR Purawisata, bunderan dan lembah UGM, Taman Pintar dsb.

c. Studi Banding

Melakukan studi banding dari tempat-tempat sejenis atau yang berkonsep menyerupai Taman Hiburan dan Rekreasi.

Melihat secara langsung bangunan sejenis yang ada di Bandung (Ciwalk dan Paris Van Java, Bandung) ataupun melalui internet dan studi pustaka.

d. Studi Pustaka dan Literatur

Mempelajari buku tentang berbagai jenis atau yang berhubungan dengan Taman Hiburan dan Rekreasi, open space, pedestrian, tempat wisata, prinsip-prinsip ruang yang nyaman dan menyenangkan, dsb.

(12)

11 ¾ Metode Menganalisis Data

1. Kuantitatif:

Temuan-temuan dikomunikasikan dengan angka – angka (numerik) atau dengan statistik, sebagai contoh :

- Data jumlah tempat-tempat atau fasilitas wisata, tempat hiburan dan rekreasi di Yogyakarta.

- Data jumlah peminat atau pengunjung tempat-tempat hiburan, rekreasi dan wisata di Yogyakarta baik wisatawan domestik maupun manca negara.

2. Kualitatif:

Temuan-temuan dikomunikasikan secara naratif, yaitu:

- Dari data teranalisis peminat atau pengunjung tempat hiburan , rekreasi dan wisata di Yogyakarta mengalami peningkatan setiap tahunnya.

- Analisis data tempat-tempat hiburan, rekreasi dan wisata di Yogyakarta mengalami peningkatan pembangunan, adanya tempat hiburan seperti cafe, atau tempat hiburan baru di Yogyakarta.

- Dari data teranalisis peminat atau pengunjung tempat hiburan di Yogyakarta merata meliputi semua umur dan golongan.

- Dari data teranalisis Yogyakarta berpotensial untuk pembangunan atau peningkatan bidang hiburan dan wisata.

(13)

12 ¾ Metode Perancangan

Taman Hiburan dan Rekreasi di Yogyakarta adalah suatu wadah yang dapat menciptakan suatu atmosfer baru dalam hubungannya akan pemenuhan gaya hidup remaja yang ada di kota Yogyakarta, dalam metode perancangan taman hiburan dan rekreasi di Yogyakarta nantinya akan berkonsep seperti pedestrian atau bazaar.

1.8 Sistematika Penulisan Bab 1 : Pendahuluan

Bab ini mengungkapkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, sasaran, lingkup, metode dan sistematika penulisan.

Bab 2 : Tinjauan Taman Hiburan dan Rekreasi

Bab ini mengungkapkan pengertian, standar-standar, fasiliitas, kelebihan, kelemahan dan segala permasalahan yang ada didalamnya.

Bab 3 : Tinjauan Taman Hiburan dan rekreasi

Bab ini menjelaskan tentang taman hiburan secara umum, tinjauan eksisting, dan studi banding untuk menemukan kelebihan dan keistimewaan ataupun kelemahan dalam suatu taman hiburan dan rekreasi.

Bab 4 : Tinjauan Karakter Gaya Hidup Remaja

Bab ini menjelaskan tentang pendekatan perancangan yang dianalisis dari berbagai teori dan studi banding taman hiburan dan rekreasi.

(14)

13

Bab 5 : Analisis Menuju Konsep Perencanaan dan Perancangan Taman Hiburan dan Rekreasi

Bab ini mengungkapkan tentang proses dasar perancangan dan untuk menemukan ide-ide konsep perencanaan dan perancangan melalui metode-metode tertentu yang diaplikasikan pada lokasi atau site tertentu, yang akan ditransformasikan ke dalam rancangan fisik arsitektural.

Gambar

Tabel 1.1 Tabel Jumlah Pendapatan Sub Sektor Pariwisata
Tabel 1.2 Tabel Jumlah Obyek Wisata dan Pengunjung menurut  Kabupaten/Kota di Propinsi DIY

Referensi

Dokumen terkait

Es gibt verschiedene Typen von Aufgaben: die Schüler sollen verschiedene Sätze vollenden, selbst etwas schreiben, einen Hörtext hören und danach eine Aufgabe lösen, in einer

Ogan Komering

Kemudian Samuelson dan Nordhaus (1990:5) mengemukakan ilmu ekonomi merupakan studi tentang perilaku orang dan masyarakat dalam memilih cara menggunakan sumber daya

Hasil penelitian ini menujukkan bahwa terdapat hubungan antara pendapatan, pengetahuan, dan sikap ibu, sedangkan faktor dukungan keluarga tidak memiliki hubungan dengan

Communication Objective Dari riset penyelenggara pasca event yang dilakukan melalui 60 responden yang mengetahui Klub sepatu roda kota Semarang, sebanyak 43, yang berminat gabung

2 Termasuk dalam ranah kekuasaan tersebut adalah kekuasaan pemerintah (eksekutif), yaitu merumuskan dan menjalankan kebijakan pemerintahan. Lazimnya, diskusi tentang

Dalam kehidupannnya anak dituntut untuk mampu hidup secara mandiri sekaligus memiliki karakter yang berbudi pekerti luhur. Dalam hal ini sudah barang tentu anak memiliki

a) Kajian literatur tentang kecerdasan majemuk, pendekatan multi representsi dan model discovery learning dari jurnal yang relevan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh teori