REDESAIN PASAR TANAH KONGSI DENGAN PENDEKATAN SOSIAL SUSTAINABLE
Tasnim Nul Hakim, Elfida Agus, Hasan Basri
Prodi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta E-mail: tasnimnulhakim@gmail.com, syntac.pratama@gmail.com, basri.hasan@gmail.com
ABSTRAK
Merancang Ulang Pasar Tanah Kongsi di Kawasan Pondok Kota Padang dengan tujuan untuk mengembangkan dan mengoptimalkan fungsi pasar. Pasar sebagai tempat berdagang yang aman dan nyaman serta dapat meningkatkan nilai ekonomi daerah. Lokasi berada dijalan kali kecil Kelurahan Kampung Pondok, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang dengan luas pasar +0.57 Ha,berada di kawasan pecinaan Kota Padang . Konsep utama dalam merancang pasar ini adalah: dengan menganalisa penempatan, pengelompokan dan menyesuaikan eksisting bangunan terhadap site serta menambah jumlah tempat dagangan dengan mengklasifikasikan dalam empat jenis tempat yaitu: Toko, Kios, Los dan PKL (Pedagang kaki lima). Pembagian pasar tersebut dibuat kelompok dan zoning agar pasar tertata dengan baik. Kondisi pasar disesuaikan dengan keadaan dan kebudayaan masyarakat dengan menerapkan Social Sustainable Architecture pada redesain pasar tanah kongsi.
Kata Kunci :desain ulang, pedagang, Social Sustainable Architecture
REDESAIN TANAH KONGSI MARKET APPROACH TO SOCIAL SUSTAINABLE
Tasnim Nul Hakim, Elfida Agus, Hasan Basri
ProdiArchitecture, Faculty Of Civil Engineering And Planning, Bung Hatta University E-mail: tasnimnulhakim@gmail.com, syntac.pratama@gmail.com, basri.hasan@gmail.com
ABSTRACT
Redesign the market TanahKongsi in the Pondok city of Padang with the aim to develop and optimise the functioning of the market. The market as a safe place to trade and that can increase the economic value of the area. The location is in the path of kali kecil Village Pondok Village, Padang Barat, Padang city with broad market + 0.57 Ha, is located in the pecinaan city of Padang. The main concept in designing this market is: to analyze the placement of grouping, and adjusting existing buildings on the site as well as add the amount of the merchandise with classifying in four types of venue IE: Shops, kiosks, street vendors and Stall. The markets division created groups and zoning so well-ordered market. Market conditions tailored to the circumstances and culture of communities by implementing Social Sustainable Architecture on a redesign pasar tanah kongsi.
2 PENDAHULUAN
Pasar Tanah Kongsi yang merupakan salah satu pasar tertua di kota Padang, tetap bertahan, berjalan pelan dengan kearifan dan kesederhaannya, ada wacana dari pemerintah untuk menjadikan kawasan pasar, menjadi kawasan wisata Pecinan.
Dengan beberapa kelebihan yang dimilikinya berbanding terbalik dengan sikap dan perhatian dari
masyarakat yang kurang
memperhatikan keunggulan tersebut. Sehingga pasar tanah kongsi tidak mengalami peningkatan dan berkembang.
Dari potensi tersebut muncul gagasan/ ide untuk merancang ulang pasar tanah kongsi ini menjadi sebuah pasar yang layak , nyaman dan aman sehingga menjadi salah satu ikon dan kebanggaan masyarakat yang mewakili kawasan pondok .
Rumusan Masalah
a. Bagaimana merancang pasar tanah kongsi yang mampu mempertahankan karakter sesuai dengan daerahnya sebagai kawasan pecinaan pondok
b. Bagaimanakah redesain yang dapat mengakomodasi nilai kawasan pecinaan pondok
METODOLOGI
Untuk menyusun dan
mengetahui data dan analisa yang menjadi salah satu item utama dalam merancang bangunan ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni :
1. Studi Literatur
Melakukan studi literatur dan pustaka baik melalui media buku, majalah, maupun internet tentang pasar dan pendekatan arsitektural yang di pakai.
2. Studi Kasus
Melakukan perbandingan antara beberapa pasar yang ada di kota Padang.
3. Survey Site
Melakukan survey terhadap site yang dipilih, baik secara fisik maupun non fisik serta kebutuhan ruang di dalamnya. Survey dilakukan terhadap kondisi yang
ada sekarang dan
pengembangannya. Luas site yang semula tidak mencukupi untuk kebutuhan 10 (sepuluh) tahun yang akan datang.
4. Pengumpulan Data
Mengumpulkan seluruh data untuk kemudian dapat dianalisis. Data yang diambil diperoleh dari survey instansional ke kantor memerintah kota Padang, seperti :
3
kantor BABPEDA kota Padang, Dinas Tata Ruang dan Bangunan. Dinas Pasar , Sedangkan survey lapangan dilakukan diwilayah lingkungan site yang ada sekarang (wilayah kecamatan Padang Barat, kelurahan Tanah Kongsi)
DATA DAN ANALISIS
1. Lokasi dan Tapak
Lokasi site berada di jalan Tanah Kongsi (Jl. Kali Kecil), kelurahan kampung pondok, kecamatan Padang Barat, Sumatera Barat. Kawasan ini termasuk wilayah perdagangan. Sekeliling site banyak terdapat bangunan bertingkat sedang.
Gambar 1 : Kota Padang, Padang barat dan Site
Sumber : Google Earth, Tahun 2014
Luas pasar tanah kongsi yaitu + 5793,48 m2 (0,57Ha). site berada pada jalan lingkung yang tidak langsung berhadapan dengan jalan utama. Site mengalami perluasan karena tidak mencukupi dari kebutuhan pasar tanah kongsi ini.
1. Kawasan : Pusat Kota 2. Kawasan Site : Pusat kegiatan perdagangan/bisnis 3. Fungsi bangunan : Perdagangan 4. Pemanfaatan Lahan: 500 Ha/0.72% 5. Luas Site : + 5793,48 m2 6. KLB : 2,4 – 3,0 7. KDB : 60% - 75% 8. Lantai Maksimal : 2 lantai 9. Jalur Evakuasi : Sektor 5
10. Lebar jalan klenteng : 12 meter 11. Lebar jalan tanah kongsi:4meter
4
2. Eksisting Tapak
Gambar 2 : Batasan Site Sumber : Survey site, Tahun 2014
Batasan Site Utara :Pertokoan Selatan :Gerbang Barat : Pertokoan
Timur :Pertokoan dan permukiman 3. Permasalahan
Parkir
a. Lahan parkir yang tersedia tidak mampu menampung jumlah kendaraan yang ada, terutama jam-jam sibuk pada pagi hari hingga siang hari.
b. Kurangnya lahan parkir untuk
kendaraan menyebabkan
terjadinya parkir kendaraan sembarangan
c. Beberapa kendaraan masuk kedalam pasar untuk parkir
Sirkulasi pasar
a. Sirkulasi pasar berjarak + 2 meter dirasa sudah cukup untuk berjalan, akan tatapi banyak pedagang yang melanggar aturan dengan menaruh barang dagangannya di badan jalan, sehingga sirkulasi yang sudah nyaman menjadi tidak nyaman akibat semakin kecilnya lebar sirkulasi pembeli dan pejalan kaki.
b. Ditambah lagi pedagang di depan los yang berjualan dengan menggunakan badan jalan untuk berdagang
4. Konsep Desain
Pasar tanah kongsi dapat mewujudkan diri sebagai pasar yang layak dan dapat menjadi contoh bagi pasar-pasar yang berkembang pada daerah lainnya. Pasar tanah kongsi dengan berbagai jenis barang dagangan yang unik dengan memiliki perbedaan dalam hal jenis barang dagangan dengan ciri khas china memiliki keunggulan dan dapat dijadikan pusat perdagangan china dikota padang.
5
5. Kriteria Desain a. Taman dan Parkir
Memiliki konsep yang natural dengan beberapa jenis tanaman perdu dan palm yang berfungsi sebagai pemandu sirkulasi pada pasar dan juga dapat Memberikan suasana yang asri pada kawasan pasar Bentuk
1. Taman Pedestrian 2. Area parker
3. Area bongkar muat Fungsi
1. Area parkir pada bagian belakang dan depan pasar
2. Tempat berkumpul
masyarakat
3. Tanaman sebagai
pemandu kedalam site
b. Bangunan
Memberikan sesuatu yang menerik dan membuka minat asyarakat untuk berkunjung dan berbelanja kedalam pasar.
Bentuk
Bangunan terdiri dari 3 kelompok jenis dagangan menurut besar tempat dagangan diantaranya : 1. Bangunan Toko dan
pengelola 2 lantai pada depan bangunan
2. Bangunan penghubung Los kering dan Pedagang kaki lima
3. Bangunan Kios dan los basah dan kering
Fungsi
Pasar berfungsi sebagai tempat transaksi antara penjual dan pembeli
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Konsep Dasar perancangan Bentuk bentuk dari sebuah pasar yang didukung oleh penunjang dengan nilai sejarah dan kebudayaan dapat mewujudkan produltifitas yang
produktif, yang dapat
menciptakan sesuatu yang sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan pangan untuk kebutuhan sehari-hari. Makadari itu pasar tanah kongsi harus didesain ulang dengan baik .
Berada pada kawasan yang berbudaya tionghoa yang kental dan masih terlihat
masyarakat menggunakan
budaya yang terlihat dari bangunannya, maka dari itu redesain ini menggunakan pendekatan sosial sustainable desain, yang mana kebudayaan,
6
gaya hidup dapat dierapkan dalam bangunan pasar ini agar bangunan dapat mengikuti bangunan sekitarnya .
b. Konsep Filosofi
Menggunakan bentuk yang menyelaraskan dengan bangunan dan kebudayaan sekitar site , sehingga tidak terkesan simbolis.
Ada beberapa item yang kuat hubungannya sengan budaya pada bangunan diantara nya :
1. Konsep bangunan china dalam hal ini bangunan menerapkan beberapa item dalam penggunaan item dalam bangunan, dalam hal ini menggunakan atap china pada bagian depan bangunan 2. Konsep menggunakan ukiran
khas china yang memiliki makna yang baik untuk bermasyarakat berikut beberapa contoh motif china
Gambar 4 : Motif Ukiran China Sumber :
http://francais.istockphoto.com/illustration-
21348077-chine-motif-chinois-culture-chinoise-asiatique.php , Tahun 2014
c. Konsep Fisik Bangunan 1. Bentuk Massa Bangunan
Menggunakan 2 massa
bangunan dan 1 massa untuk menghubungkan 2 bangunan yang menggunakan bentuk arsitektur china dengan pendekatan social sustainable yang mengikuti bentuk bangunan sekitar site .
Gambar 5.1 : Atap China
Sumber :
http://pixabay.com/p-83913/?no_redirect
Gambar 5: Atap China
Sumber : Sumber : http://pixabay.com/p-83913/?no_redirect , Tahun 2014
7
2. Fasade Bangunan
Fasade bangunan
menggunakan penggabungan bentuk balok dengan limas yang di komposisikan dengan
menarik serta
memaksimalkan fungsi untuk
sirkulasi udara dan
pencahayaan kedalam
bangunan.
Pada atap pada bagian belakang pasar menggunakan sistem Naik turun agar dapat memaksimalkan estetika dan fungsi ruang.
Gambar6: Konsep Atap Sumber : Konsep Penulis, Tahun 2014
8 Gambar 7 : Konfigurasi Blok Plan
Sumber : Konsep Penulis, Tahun 2014
Gambar 8 : Konfigurasi SitePlan Sumber : Konsep Penulis, Tahun 2014
9 Gambar 12 : Tampak Samping Kiri
Sumber : Konsep Penulis, Tahun 2014 Gambar 9 : Tampak Depan Sumber : Konsep Penulis, Tahun 2014
Gambar 10 : Tampak Belakang Sumber : Konsep Penulis, Tahun 2014
Gambar 11 : Tampak Samping Kanan Sumber : Konsep Penulis, Tahun 2014
10 Gambar 13 : Perspektif Toko
Sumber : Konsep Penulis, Tahun 2014
Gambar 15 : Perspektif Kios Sumber : Konsep Penulis, Tahun 2014
Gambar 14 : Perspektif Los dan PKL Sumber : Konsep Penulis, Tahun 2014
11 KESIMPULAN
Setelah dilakukan evaluasi baik itu konsep maupun disain yang dikaitkan dengan skripsi dan gambar pra rencana, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut:
a. Pasar berpotensi sebagai landmark atau ikon yang cocok pada kawasan pondok
b. Mengangkat tema social sustainable yang diterapkan pada pasar ini sebagai hubungan budaya masyarakat dengan bangunan sehingga
dapat menjaga dan
mempertahankan kebudayaan c. Dengan mengelompokkan
beberapa jenis dagangan dan dalam segi besaran tempat dagangan dapat memudahkan pembeli dalam melakukan transaksi
d. Ruang terbuka dimanfaatkan sebagai tempat parker dan
tempat berkumpulnya
masyarakat.
e. Bentuk bangunan yang diselaraskan dengan bentuk bangunan sekitar agar tidak merusak bentuk tatanan kota
DAFTAR PUSTAKA
Ching, Francis DK, 1996, Arsitektur,
Bentuk, Ruang, Dan
susunannya, Jakarta : Erlangga. Frick, Heinz, 2007, Arsitektur
Ekologis, Yogyakarta:Kanisius. Neufert, Ernts, 2002, Data Arsitek Jilid
1 dan 2,diterj.oleh Dr.ing
Sunarto Tjahjadi dan
Dr.Ferryanto Chaidir, Jakarta : Erlangga.
White, Edward T, 1985, Buku pedoman Konsep, Bandung : Intermedia.
Revisi RTRW Kota Padang 2010 - 2030