• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENUTUP JURNALISME BERPERSPEKTIF GENDER DAN ETIKA JURNALISME DALAM JURNALISME ONLINE (Analisis Isi Penerapan Jurnalisme Berperspektif Gender dan Etika Jurnalisme pada Berita Kasus Pelecehan Seksual RI dalam Kompas.com dan Merdeka.com Selama Januari 2013)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENUTUP JURNALISME BERPERSPEKTIF GENDER DAN ETIKA JURNALISME DALAM JURNALISME ONLINE (Analisis Isi Penerapan Jurnalisme Berperspektif Gender dan Etika Jurnalisme pada Berita Kasus Pelecehan Seksual RI dalam Kompas.com dan Merdeka.com Selama Januari 2013)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

81 BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah mendapatkan data dan hasil penelitian, peneliti menemukan bahwa

media Kompas.com dan Merdeka.com sudah menerapkan jurnalisme

berperspektif gender dalam berita mengenai kasus pelecehan seksual RI selama

Januari 2013. Berikut hasil perhitungan yang telah dilakukan peneliti, menurut

unit analisis yang telah dibagi ke dalam beberapa kategorisasi.

Unit analisis jurnalisme berperspektif gender dengan sub unit analisis

berita dengan pemihakan terhadap perempuan, Kompas.com 100 % atau 31 artikel

sudah menerapkan pemihakan terhadap perempuan dan Merdeka.com 96 % atau

23 artikel yang sudah menerapkan pemihakan terhadap perempuan. Sedangkan

dari unit analisis bahasa dengan sub unit analisis terdapat kalimat yang

menunjukkan kekerasan terhadap perempuan, Kompas.com dan Merdeka.com

100 % sudah menerapkan hal tersebut. Kekerasan yang disampaikan dalam kedua

media tersebut adalah merupakan kekerasan fisik yang benar-benar dialami oleh

korban dan tidak terdapat kekerasan dalam bentuk verbal atau bahasa.

Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti mengenai etika

jurnalisme dalam berita kasus pelecehan seksual RI selama Januari 2013,

mendapati bahwa media Kompas.com dan merdeka.com sudah menerapkan kode

(2)

82

telah dilakukan peneliti, menurut unit analisis yang telah dibagi ke dalam

beberapa kategorisasi.

Unit analsis kode etik jurnalistik pasal 4 terbagi ke dalam dua sub unit

analisis yaitu terdapat unsur sadis dalam berita dan terdapat unsur cabul dalam

berita. Untuk sub unit analisis unsur sadis Kompas.com dan merdeka.com sudah

menerapkan 100 % tidak terdapat unsur sadis pada berita kasus pelecehan seksual

RI selama Januari 2013. Dan untuk sub unit analisis unsur cabul Kompas.com

sudah menerapkan 97 % tidak terdapat unsur cabul dalam berita, dan

Merdeka.com menerapkan 100 % tidak terdapat unsur cabul pada berita pelecehan

seksual RI selama Januari 2013.

Unit analisis kode etik jurnalistik pasal 5 terbagi ke dalam tiga sub unit

analisis yaitu penyamaran nama korban, penyamaran alamat korban dan

penyamaran identitas keluarga korban. Untuk sub unit analisis penyamaran nama

korban baik Kompas.com dan Merdeka.com 100 % sudah menerapkan

penyamaran nama korban dengan menggunakan inisial RI. Sub unit analisis

penyamaran alamat korban, untuk Kompas.com menerapkan 15 artikel atau 48 %

dari keseluruhan berita yang diteliti sudah menerapkan penyamaran alamat

korban, dan untuk Merdeka.com sudah mererapkan penyamaran alamat korban

dengan persentase 79 % dari keseluruhan berita yang diteliti.

Sub unit analisis berikutnya penyamaran identitas keluarga korban,

Kompas.com sudah 100 % menerapkan dan Merdeka.com 71 % menerapkan

(3)

83

Berdasarkan hasil di atas, tampak bahwa Kompas.com dan Merdeka.com

menerapkan jurnalisme sensitif gender, Merdeka.com masih menampilkan satu

artikel yang tidak memihak perempuan, dan Kompas.com keseluruhan berita

memihak perempuan. Untuk bahasa yang menunjukkan kekerasan terhadap

perempuan Kompas.com dan Merdeka.com menerapkan untuk tidak

menggunakan bentuk dari kekerasan bahasa, seperti ancaman dan intimidasi,

kekerasan yang ditampilkan hanyalah fakta dari kasus RI tersebut.

Sedangkan untuk etika jurnalisme, Kompas.com dan Merdeka.com sudah

menerapkan kode etik jurnalistik pasal 4 yaitu sadis dan cabul. Untuk unsur sadis

Kompas.com dan Merdeka.com sudah menerapkan pasal tersebut dengan tidak

menampilkan unsur sadis dalam berita, sedangkan unsur cabul Kompas.com dan

Merdeka.com sudah menerapkan pasal 4 dengan tidak menampilkan unsur cabul

dalam berita.

Pasal 5 kode etik jurnalistik yaitu penyamaran identitas korban, yang

dibagi menjadi tiga kategorisasi nama korban, alamat, dan identitas keluarga

korban. Kompas.com dan Merdeka.com sudah menerapkan penyamaran nama

korban, untuk penyamaran alamat korban Kompas.com menerapkan kurang dari

50% penyamaran dan Merdeka.com sudah cukup menerapkan penyamaran alamat

korban. Dan penyamaran identitas keluarga korban Kompas.com sudah

menerapkan, sedangkan Merdeka.com juga sudah cukup menerapkan penyamaran

(4)

84 B. Saran

Melalui penelitian yang berjudul jurnalisme berperspektif gender dan etika

jurnalisme dalam jurnalisme online ini, peneliti ingin mengundang perhatian dan

keterlibatan untuk tindak lanjut lebih mendalam dari akademisi untuk melakukan

penelitian lanjutan.berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat beberapa hal yang

bisa menjadi saran bagi pembaca, antara lain:

1. Bagi media massa

Untuk Kompas.com dan Merdeka.com dengan hasil penelitian ini dapat

lebih meningkatkan kinerja dari wartawan dan redaktur dalam pengembangan

kemampuan penulisan berita yang berpedoman dengan jurnalisme dan Kode etik

Jurnalistik.

2. Bagi peneliti-peneliti selanjutnya

Peneliti mengharapkan pada peneliti selanjutnya agar dapat melakukan

penelitian lanjutan untuk menyempurnakan penelitian ini. Peneliti memberikan

saran agar peneliti yang ingin melakukan penelitian lanjutan bisa melihat

perbandingan penerapan jurnalisme berperspektif gender pada dua media yang

berbeda misalnya antara media online dengan surat kabar, begitu pula dengan

penerapan etika jurnalistik. Dengan begitu hasil penelitiannya akan lebih beragam

dan lebih menarik karena menghasilkan perbandingan antar media cetak dan

Referensi

Dokumen terkait

Skrip si yang berjudul “ Efektivitas Sistem Pendampingan Usaha Pembiayaan Mud}a>rabah pada Pembiayaan Bermasalah di KJKS BMT Bina Umat Sejahtera Cabang Utama Tuban ”

Sementara Ali menghukumi semua jenis pernikahan beda agama adalah dilarang, hal ini termasuk diantaranya pernikahan dengan wanita Ahli Kitab, karena menurutnya wanita Ahli Kitab

Usia menarche (variabel terikat) diukur dalam tahun, aktivitas fisik (variabel bebas) diukur dengan Youth Physical Activity Questionnaire (YPAQ), dan data IMT/U (variabel

Masalah utama dalam pembelajaran kosmetika kecantikan adalah tugas yang diberikan kepada siswa sering kali tidak selesai tepat pada waktunya dan kurang memahami kosmetika

Ayat-ayat sabi>lillah yang arah pembahasannya seputar qita>l atau perang ada 17 ayat yang tersebar di dalam al-Qur’an. Ayat-ayat perang tersebut berisi legalitas dan

Hasil kajian ini menunjukkan secara umumnya mendapati terdapat perbezaan yang signifikan di antara sebelum tindakan dan selepas tindakan rawatan

Untuk sistem Jawa-Bali, faktor kapasitas pembangkit base load adalah sekitar 70%, kecuali PLTP mencapai sekitar 90%. Hal ini karena sebagian pembangkit base

Pada kelompok taruna yang mempunyai tingkat persepsi lingkungan rendah, kepedulian tentang pelestarian laut antara perlakuan metode pembelajaran simulasi tidak lebih baik dengan