Ombudsman Republik Indonesia. Oleh YUNAFRI, SH. MHUM KEPALA PERWAKILAN OMBUDSMAN R.I SUMATERA BARAT
Teks penuh
(2) Ombudsman Republik Indonesia . Ombudsman adalah Lembaga Negara yang mempunyai kewenangan . mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik baik yang diselenggarakan oleh Penyelenggara Negara dan pemerintahan termasuk yang diselenggarakan oleh BUMN, BUMD, dan BHMN serta badan swasta atau perseorangan yang diberi tugas menyelenggarakan pelayanan publik tertentu yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara dan/ anggaran pendapatan dan belanja daerah. (Pasal 1 butir 1 UU 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman Republik Indonesia & Pasal 1 butir 13 UU 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik). .
(3) Ombudsman Republik Indonesia . Asas Universal Ombudsman Independen (Independence) . Pasal 2, Pasal 3 dan Pasal 29 ayat (1) UU No. 37 Tahun 2008 Ketidakberpihakan (Impartiality) Pasal 3 dan Pasal 29 ayat (1) UU No. 37 Tahun 2008 Keadilan (Fairness) Pasal 3 dan Pasal 29 ayat (1) UU No. 37 Tahun 2008 Pengujian proses yang kredibel (A credible review process) Pasal 3 UU No. 37 Tahun 2008 Kerahasiaan (Confidentiality) Pasal 3 dan Pasal 29 ayat (1) UU No. 37 Tahun 2008 .
(4) Ombudsman Republik Indonesia . Eksistensi ORI berdasarkan UU Nomor 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman RI 1. 2. . 3. . 4. . 5. 6. . Pemberian eksklusifitas terhadap Ombudsman (Psl 46) Penambahan kewenangan Ombudsman untuk menyelesaikan laporan masyarakat melalui mediasi dan konsiliasi atas permintaan para pihak (Psl. 8 ayat (1) huruf e) Pemberian kewenangan untuk melakukan pemeriksaan lapangan ke objek pelayanan publik yang dilaporkan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu (Pasal 34) Pemberian dua macam hak eksklusif kepada Ombudsman dalam menjalankan fungsi, tugas dan wewenangnya yaitu hak imunitas dan upaya pemaggilan paksa/soebpoena power (Psl. 31) Kewajiban untuk melaksanakan Rekomendasi ORI (Pasal 38) Kewenangan melakukan konsiliasi dan mediasi (Pasal 8) .
(5) Ombudsman Republik Indonesia . Dasar Filosofis Ombudsman 1. 2. 3. 4. . 5. . Upaya menciptakan pemerintahan yang baik, bersih dan efisien Meningkatkan kesejahteraan, menciptakan keadilan dan kepastian hukum Pelayanan dan penegakan hukum merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam penyelenggaraan negara Pengawasan pelayanan oleh penyelenggara negara/pemerintahan merupakan unsur penting dalam upaya menciptakan pemerintahan yang baik, bersih dan efisien Mewujudkan aparatur penyelenggara negara dan pemerintahan yang efektif, efisien, jujur, bersih, terbuka dan bebas KKN .
(6) Ombudsman Republik Indonesia . Penguatan eksistensi ORI berdasarkan UU Nomor 25/2009 tentang Pelayanan Publik 1. . Mempertegas serta memperjelas fungsi, tugas dan kedudukan ORI (Pasal 18 dan Pasal 46) . 2. . 3.. . Menambah kewenangan ORI untuk melakukan ajudikasi dalam hal penyelesaian ganti rugi. (Pasal 50. Penyelesaian sengketa pelayanan publik yang di putus oleh ORI) Kewajiban Ombudsman Republik Indonesia untuk membentuk Perwakilan Ombudsman di Daerah yang bersifat hierarkis untuk mendukung tugas dan fungsi Ombudsman (Pasal 46 ayat 3 dan ayat 4) .
(7) . Ombudsman Republik Indonesia . OMBUDSMAN & GOOD GOVERNANCE . Asas Umum Penyelenggaraan Negara yang baik berdasarkan UU Nomor 28/1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepo@sme 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. . Asas Kepastian Hukum Asas Tertib Penyelenggaraan Negara Asas Kepentingan Umum Asas Keterbukaan Asas Proporsionalitas Asas Profesionalitas Asas Akuntabilitas .
(8) Ombudsman Republik Indonesia . Sunaryati Hartono: Syarat pertama dan utama untuk menuju kepada Good Governance adalah bahwa pemegang/penyelenggara kekuasaan negara (eksekutif, legislatif dan yudikatif) secara ketat dan teguh berpegang pada asas-‐asas penyelenggara negara/asas-‐asas umum Pemerintahan yang baik 2. Apabila dalam penyelenggaraan negara dan pemerintahan dan dalam memberikan pelayanan publik terjadi penyimpangan / pelanggaran terhadap asas-‐asas penyelenggara negara/asas-‐asas umum pemerintahan yang baik -‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐-‐àmaladministrasi 1. .
(9) Ombudsman Republik Indonesia . Pengertian Maladministrasi Maladministration is political term which describes the action of government body that can be seen as causing an injustice. Maladministrasi mencakup perilaku aparat sebagai berikut: 1. Penundaan berlarut dalam pelayanan (undue delay) 2. Penyimpangan/kesalahan dalam mengambil suatu tindakan (tidak Proporsional) 3. Penyimpangan/kesalahan dalam prosedur 4. Kesalahan menyajikan informasi/penjelasan 5. Tata kelola pencatatan/pengarsipan yang tidak memadai 6. Kesalahan dalam melakukan investigasi 7. Kesalahan dalam menanggapi persoalan 8. Komunikasi yang tidak memadai 9. Gagal/tidak memenuhi janji/komitmen .
(10) Maladministrasi . Ombudsman Republik Indonesia . (berdasarkan UU No. 37 Tahun 2008) Melawan Hukum Melampaui Wewenang Prilaku/perbuatan Penyelenggara Negara dan Pemerintahan . Menggunakan Wewenang untuk tujuan lain dari tujuan tersebut Kelalaian Pengabaian Kewajiban Hukum . Menimbulkan kerugian materil/ immateril bagi masyarakat dan/ atau perorangan .
(11) Ombudsman Republik Indonesia . Pelayanan Publik, Maladministrasi dan Korupsi TAP MPR No.VIII/MPR/2001 tentang Rekomendasi Arah Kebijakan Pemberanta san KKN, a.l. merekomendasikan: -‐ Pembentukan KPK melalui UU, -‐ Pembentukan Ombudsman melalui UU Korupsi . Pelayanan Publik . Maladministrasi.
(12) Ombudsman Republik Indonesia . Pelayanan Publik, Maladministrasi dan Korupsi Pelayanan publik adalah Entry Point untuk terjadinya korupsi . Maladministrasi adalah perilaku koruptif yang meskipun tidak merugikan . negara tetapi merugikan masyarakat/perseorangan . Mengawasi pelayanan publik . . . . -‐-‐à mencegah maladministrasi -‐-‐à mencegah korupsi . Penindakan / penegakan hukum terhadap korupsi tidak akan efektif tanpa . upaya pencegahan terhadap korupsi melalui pengawasan terhadap pelayanan publik .
(13) Ombudsman Republik Indonesia . Ombudsman, Pelayanan Publik, Maladministrasi dan Korupsi Ombudsman RI. mencegah. Maladministrasi. mengawasi. mencegah. Pelayanan Publik. Korupsi memberantas/menindak (law enforcement). Polri/Kejaksaan/KPK.
(14) Ombudsman Republik Indonesia . Tugas Menyangkut Pelayanan Publik Pasal 1 butir 1 UU No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik yang . menyatakan: . Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-‐undangan, bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik .
(15) Ombudsman Republik Indonesia . Kondisi Pelayanan saat ini Dalam praktik banyak sekali terjadi penyimpangan : Penyelenggara Negara tidak melayani tetapi minta dilayani Rakyat menjadi objek, menjadi korban, menjadi abdi Penyelenggara . Negara. Tidak ada tolok ukur jelas mengenai pemberian pelayanan. . Oleh karenannya untuk mencegah penyimpangan perlu lembaga yang . bertugas melaksanakan pengawasan baik pengawasan internal maupun pengawasan ekternal. . Internal : Inspektorat, BPKP, Irwasum/Irwasda, Jamwas. Eksternal : Ombudsman RI, BPK, Komisi Yudisial, Komnas HAM RI dll .
(16) Ombudsman Republik Indonesia . Laporan Laporan adalah pengaduan atau penyampaian fakta yang diselesaikan atau ditindaklanjuti oleh Ombudsman yang disampaikan secara tertulis atau lisan oleh setiap orang yang telah menjadi korban Maladministrasi (Pasal 1 butir 4 UU No. 37 tahun 2008) . Pelapor dan Terlapor . . Pelapor adalah warga negara Indonesia atau penduduk yang memberikan laporan kepada Ombudsman Terlapor adalah penyelenggara Negara dan pemerintah yang melakukan Maladministrasi yang dilaporkan kepada Ombudsman .
(17) Ombudsman Republik Indonesia . Rekomendasi Rekomendasi adalah kesimpulan, pendapat, dan saran yang disusun . berdasarkan hasil investigasi Ombudsman kepada atasan Terlapor untuk dilaksanakan dan/atau ditindaklanjuti dalam rangka peningkatan mutu penyelenggaraan administrasi pemerintahan yang baik .
(18) Ombudsman Republik Indonesia . Tujuan/Goal 1. 2. 3. 4. 5. . Mewujudkan negara hukum yang demokratis, adil dan sejahtera Mendorong penyelenggara negara dan pemerintahan yang efektif, efisien, jujur, terbuka, bersih, serta bebas KKN Meningkatkan mutu pelayanan disegala bidang agar warga memperoleh keadilan, rasa aman dan kesejahteraan Membantu menciptakan dan meningkatkan pemberantasan dan pencegahan praktek-‐praktek maladministrasi, diskriminasi, KKN Meningkatkan budaya hukum nasional, kesadaran hukum masyarakat dan supermasi hukum yang berintikan kebenaran dan keadilan .
(19) Ombudsman Republik Indonesia . Tugas Menerima laporan dugaan maladministrasi . penyelenggaraan pelayanan publik Melakukan pemeriksaan laporan Menindaklanjuti laporan Melakukan investigasi atas prakarsa sendiri Melakukan koordinasi/kerjasama dengan lembaga negara/ lembaga pemerintahan/lembaga kemasyarakatan/ perseorangan Membangun jaringan kerja Melakukan upaya pencegahan maladministrasi dalam penyeleggaran pelayanan publik Melakukan tugas lain yang diberikan undang-‐undang .
(20) Ombudsman Republik Indonesia . Wewenang A. Terkait dengan laporan Meminta keterangan pihak-‐pihak yang terkait dengan laporan Memeriksa dokumen terkait Meminta klarifikasi, salinan, copy atau dokumen lain pada . instansi penyelenggara negara Melakukan pemanggilan Melakukan mediasi, konsiliasi atas permintaan para pihak Membuat rekomendasi mengenai penyelesaian laporan, ganti rugi dan/rehabilitasi Mengumumkan hasil temuan, kesimpulan dan rekomendasi .
(21) Ombudsman Republik Indonesia . B. Terkait dengan tugas lain Memberi saran kepada Presiden, Pimpinan Penyelenggara . Negara, Kepala Daerah guna perbaikan dan penyempurnaan organisasi dan/pelayanan publik Memberi saran kepada DPR, Presiden, DPRD, Kepala Daerah agar terhadap undang-‐undang dan peraturan perundangan dilakukan perubahan untuk mencegah maladministrasi . Larangan Ombudsman dilarang mencampuri kebebasan Hakim dalam memberikan putusan .
(22) Ombudsman Republik Indonesia . Imunitas Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya . Ombudsman tidak dapat ditangkap, ditahan, diinterogasi, dituntut atau digugat di muka Pengadilan .
(23) Ombudsman Republik Indonesia . Tata Cara Pemeriksaan dan Penyelesaian Laporan 1. . Pemeriksaan administratif . a. Memeriksa dokumen laporan b. Pemberitahuan tertulis untuk melengkapi laporan dalam hal . laporan belum lengkap c. Dalam 30 hari sejak pemberitahuan pelapor wajib melengkapi laporan d. Jika tidak melengkapi dalam tengat waktu tersebut pelapor dianggap mencabut laporannya 2. . Pemeriksaan subtantif . a. Ombudsman menetapkan berwenang/tidak berwenang . melanjutkan pemeriksaan b. Jika tidak berwenang melanjutkan dalam waktu 7 hari sejak tanggal hasil pemeriksaan ditandatangani diberitahukan tertulis kepada pelapor c. Menyarankan kepada pelapor untuk menyampaikan laporan kepada instusi yang berwenang .
(24) Ombudsman Republik Indonesia . 3. 4. . Tata cara pemeriksaan dan penyelesaian laporan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Ombudsman Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Ombudsman dilarang turut serta memeriksa laporan yang mengandung atau menimbulkan konflik kepentingan dengan dirinya .
(25) Ombudsman Republik Indonesia . Prinsip Pemeriksaan Ombudsman a. b. c. d. . Prinsip : Independen, non diskriminasi, tidak memihak, tanpa biaya Mendengarkan para pihak dan mempermudah pelapor menyampaikan penjelasan Menjaga kerahasiaan kecuali kepentingan umum Menjaga kerahasiaan tidak gugur meskipun Ombudsman telah berhenti .
(26) Ombudsman Republik Indonesia . Kewajiban Terlapor dan Atasan Terlapor 1. 2. . 3. . 4. . Terlapor Wajib melaksanakan rekomendasi Ombudsman Atasan Terlapor wajib melaporkan kepada Ombudsman pelaksanaan rekomendasi serta hasil pemeriksaannya dalam waktu paling lambat 60 hari setelah diterimanya rekomendasi Ombudsman dapat meminta keterangan Terlapor dan/ Atasan Terlapor serta melakukan pemeriksaan lapangan untuk memastikan pelaksanaan rekomendasi Jika rekomendasi tidak dilaksanakan atau hanya melaksanakan sebagian maka Ombudsman dapat mempublikasikan Atasan Terlapor dan menyampaikan laporan kepada DPR serta Presiden .
(27) Ombudsman Republik Indonesia . Sanksi 1. . 2. 3. . . Terlapor dan Atasan Terlapor yang melanggar kewajiban melaksanakan rekomendasi dikenakan sanksi administrasi sesuai ketentuan yang berlaku Dipublikasikan secara luas untuk diketahui masyarakat bilamana rekomendasi Ombudsman tidak dijalani Laporan kepada Presiden dan DPR .
(28) Ombudsman Republik Indonesia . Mekanisme Penyelesaian Laporan/Pengaduan sesuai UU Nomor 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman Republik Indonesia Ada 2 (dua) cara, yaitu: 1. Berdasarkan laporan masyarakat (Pasal 23) 2. Berdasarkan inisiatif sendiri (Pasal 7 huruf d) .
(29) Ombudsman Republik Indonesia . Upaya Preventif Pencegahan KKN Dilakukan dengan cara: 1. 2. 3. 4. . Memperbaiki pelayanan publik pada umumnya (Good Governance) Meningkatkan hak asasi manusia Memperbaiki mutu dan kinerja aparat pemerintah dan peradilan Modernisasi manajemen pemerintahan dengan cara pembentukan unit internal pengaduan pada setiap lembaga pemberi layanan dan model penyelesaian sengketa .
(30) Ombudsman Republik Indonesia . Perbaikan Sistem Ombudsman menyampaikan saran/masukan kepada presiden, kepala . daerah atau pimpinan penyelenggaraan negara lainnya guna perbaikan dan penyempurnaan organisasi dan/atau prosedur pelayanan publik. Menyampaikan saran kepada DPR, presiden atau DPRD/Kepala Daerah agar terhadap undang-‐undang dan peraturan perundang-‐ undangan lainnya diadakan perubahan dalam rangka mencegah maladministrasi. (Pasal 8 ayat 2 UU No. 37 tahun 2008) .
(31) Ombudsman Republik Indonesia . Ketentuan Pidana Orang yang menghalangi Ombudsman dalam melakukan . pemeriksaan sebagaimana dimaksud pasal 28 dipidana penjara paling lama 2 tahun atau denda paling banyak 1 milyar rupiah .
(32) Ombudsman Republik Indonesia . Contoh Laporan/Pengaduan Masyarakat : Eksekusi putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap (in . kracth van gewijsde) yang tidak dilaksanakan oleh lembaga pengadilan termasuk yang Termohon eksekusinya Pemerintah. Penundaan berlarut (undue delay) tanpa alasan yang jelas dalam penerbitan sertifikasi tanah, perijinan bisnis, pelayanan administrasi kependudukan. Penundaan berlarut penanganan perkara pidana oleh instansi penegak hukum. Permintaan imbalan uang dalam pelayanan terpadu, seperti pengurusan SIM, perpanjangan STNK dll. .
(33) Ombudsman Republik Indonesia . Contoh Investigasi atas Inisiatif Ombudsman (Own Motion Investigation/Sistemik Rewiu) : Investigasi inisiatif atas pelayanan penyeberangan Merak-‐Bakauheni. . (Ombudsman RI memberikan saran/masukan kepada Menteri Perhubungan dan jajaran terkait dalam rangka mengatasi kemacetan di pelabuhan penyeberangan Merak-‐Bakauheni) Investigasi inisiatif atas pelayanan perijinan terpadu di Kota Bekasi. . (Ombudsman memberi saran/masukan kepada Walikota Bekasi untuk memberikan pelayanannya). . Investigasi inisiatif atas pelayanan penegakan hukum dalam hal adminitrasi . peradilan seperti penyampaian petikan putusan kepada Terpidana dan narapidana. Ombudsman memberikan saran/masukan kepada Mahkamah Agung RI, Kejaksaan Agung RI dan Kementerian Hukum dan HAM cq. Ditjen Pemasyarakatan bagi warga binaan di Rutan dan Lapas. . .
(34) Ombudsman Republik Indonesia . JUMLAH LAPORAN PERIODE OKT-‐ DES 2013 . 13 LAPORAN . PERIODE JAN – AGUS 2013 . 72 LAPORAN . YANG TELAH DISELESAIKAN . 39 LAPORAN .
(35) Klasifikasi Laporan Masyarakat Berdasarkan jenis Maladministrasi . Ombudsman Republik Indonesia . No Jenis Maladministrasi . Jumlah . 1 . Tidak Melayani . 19 . 2 . Penundaan Berlarut . 16 . 3 . Kesalahan Prosedur . 15 . 4 . Penyalahgunaan Wewenang . 9 . 5 . Melalaikan Kewajiban . 7 . 6 . Berindak Se wenang-‐wenang . 8 . 7 . Berindak tidak adil . 3 . 8 . Bertindak tidak layak . 1 . Jumlah . 79 .
(36) Laporan Masyarakat Berdasarkan Instansi Terlapor Ombudsman Republik Indonesia . N Intansi terlapor o 1 . Pemda Kab/kota . 37 . 2 . BMUN/BUMD . 14 . 3 . Kementerian . 8 . 4 . Pemprov . 6 . 5 . Kepolisian . 5 . 6 . BPN . 5 . 7 . Kejaksaan . 1 . 8 . Pengadilan . 1 . 9 . Jumlah . 79 . Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Barat .
(37) Awasi dan Cegah Korupsi dengan melaporkan setiap pelayanan publik yang buruk ke Ombudsman Perwakilan Sumatera Barat Jln. Dr. Abdullah Ahmad No 07 (samping Bank Indonesia) Padang Telepon : 0751- 892521.
(38)
Dokumen terkait
Dari perspektif dari jumlah penduduk, kawasan ASEAN memiliki banyak ruang untuk pertumbuhan lebih lanjutm karena kawasan ASEAN adalah rumah bagi 8,6% dari populasi dunia
Tina resep hamba suka ati Ka Séh guru muhyidin anu Mulya Sanggeus tidinya kanjeng Séh Abdul kodir tinya tuluy Angusap dada sim kuring Ku hapas nu langkung bodas Panangan
Akan tetapi, alkanal dan alkanon tidak memiliki ikatan hidrogen antarmolekulnya sehingga titik didih senyawa alkanal dan alkanon lebih rendah daripada titik
masyarakat dari berbagai sumber Menganalisis dan menyimpulkan jawaban dari berbagai pertanyaan tentang sarana transportasi di Indonesia Pengetahuan Tes Tertulis/
meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4C SD Negeri 002 Balikpapan Barat, khususnya pada pelajaran IPS dengan materi membaca peta lingkungan setempat. 2)
Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan pada siklus I diketahui bahwa telah ada peningkatan kemampuan pemecahan masalah Matematika siswa pada materi statistika
Berdasarkan hasil olah data lapangan didapatkan hasil penilaian yang dilakukan oleh para wisatawan berupa 40% wisatawan menilai bahwa variasi atraksi yang terdapat di Taman
Hasil analisis penerapan OADM menggunakan FBG dalam sistem serat optik menunjukkan pada spasi kanal 100 GHz terjadi penurunan panjang grating 1,6048 mm sampai