• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Makalah. Sistem Temu Kembali Informasi (STKI) TI Implementasi Metode Generalized Vector Space Model Pada Information Retrieval System

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tugas Makalah. Sistem Temu Kembali Informasi (STKI) TI Implementasi Metode Generalized Vector Space Model Pada Information Retrieval System"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas Makalah

Sistem Temu Kembali Informasi (STKI)

TI029306

Implementasi Metode Generalized Vector Space Model Pada

Information Retrieval System

Oleh :

I PUTU ANDREAS WARANU 1204505042

Dosen :

I Putu Agus Eka Pratama, ST MT

Jurusan Teknologi Informasi

Fakultas Teknik Universitas Udayana

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, dan berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Implementasi Metode Generalized Vector Space Model Pada

Information Retrieval System ini dengan baik meskipun banyak kekurangan

didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak I Putu Agus Eka Pratama, ST MT selaku Dosen mata kuliah Sistem Temu Kembali Informasi di jurusan Teknologi Informasi Universitas Udayana yang telah memberikan tugas ini.

Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Sistem temu kembali informasi dan model pencarian dalam search engine seperti Generalized Vector

Space Model. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini

terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Jimbaran, Mei 2015

(3)

ii

Daftar Isi

Kata Pengantar ... i Daftar Isi ... ii Abstrak ... iii Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Solusi Yang Ditawarkan ... 2

Bab II Landasan Teori Dan Desain Solusi 2.1 Landasan Teori ... 3

2.1.1 Information Retrieval ... 3

2.1.2 Generalized Vector Space Model ... 5

2.1.3 Java Class Library ... 7

2.2 Desain Solusi ... 7

2.2.1 Gambaran Umum ... 8

2.2.2 Use Case Diagram ... 10

2.2.3 Sequence Diagram ... 11

Bab III Analisa Dan Kesimpulan 3.1 Analisa ... 13

3.2 Kesimpulan ... 16

(4)

iii

ABSTRAK

Dengan pesatnya perkembangan dalam penggunaan teknologi komputer baik di perusahaan maupun di bidang pendidikan, maka semakin banyak pula dokumen-dokumen yang berbentuk digital yang dihasilkan. Untuk mencari dokumen-dokumen tersebut dibutuhkan waktu yang relatif lama apabila pencariannya dilakukan secara manual. Information Retrieval (IR) adalah Proses, metode, dan prosedur yang digunakan untuk menyeleksi informasi yang relevan yang tersimpan dalam database. Tujuan dari sistem IR adalah untuk menjembatani kebutuhan informasi pengguna dengan sumber informasi yang tersedia dari query yang diinputkan oleh user. IR memerlukan sebuah metode untuk dapat mencari dokumen-dokumen tersebut secara efektif dan efisien waktu. Generalized Vector

Space Model (GVSM) adalah salah satu dari model sistem IR yang termasuk

dalam model aljabar. Query yang dimasukkan oleh pengguna akan diproses terlebih dahulu. Pengolahan kata meliputi tokenizing, stop word removal, dan

stemming. Dengan menggunakan Generalized Vector Space Model, hasil

pencarian dokumen menjadi lebih relevan berdasarkan nilai perbandingan kemiripan.

Kata kunci :

(5)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Information Retrieval (IR) merupakan suatu metode untuk menemukan

kembali data tidak terstruktur yang tersimpan pada sekumpulan dokumen, kemudian menyediakan informasi mengenai subyek yang dibutuhkan. Tujuan dari sistem IR ini adalah memenuhi kebutuhan informasi pengguna dengan mendapatkan semua dokumen yang relevan dengan kebutuhan pengguna dan pada waktu yang sama mendapatkan sesedikit mungkin dokumen yang tak relevan. Pengguna dapat menemukan informasi yang relevan dengan membaca seluruh dokumen yang ada pada tempat penyimpanannya, menyimpan dokumen-dokumen yang relevan, membuang dokumen yang tidak relevan, dan mengurutkan dokumen-dokumen yang sesuai dengan keperluannya. Hal tersebut merupakan sistem IR yang sempurna, tetapi solusi ini tidak praktis dan efisien. Dikarenakan pengguna tidak memiliki banyak waktu untuk membaca seluruh dokumen satu per satu dari sekian banyak dokumen yang ada. Terdapat beberapa metode dalam sistem IR dokumen diantaranya adalah metode Gravitation Based Model, Latent

Semantic Model, Vector Space Model, dan Generalized Vector Space Model.

Model Information Retrieval yang baik memungkinkan pengguna menentukan secara cepat dan akurat apakah isi dari dokumen yang diterima memenuhi kebutuhannya. Generalized Vector Space Model (GVSM) merupakan salah satu model sistem Information Retrieval (IR) yang termasuk dalam

Algebraic Model yang merupakan perluasan dari Vector Space Model (VSM),

proses yang terjadi pada GVSM terbagi menjadi dua yaitu tahapan preprocessing yang terdiri dari reading text (*.pdf,*.doc,*.docx), tokenizing, filtration, stemming dan parse query, sedangkan proses yang kedua adalah menghitung relevansi antara kumpulan dokumen yang telah di-preprocess dengan query yang diinginkan pengguna. Banyaknya kemunculan kata dalam kumpulan dokumen yang sesuai dengan query akan dihitung. Query yang dimasukan oleh pengguna dan dokumen diterjemahkan menjadi vektor-vektor kemudian vektor-vektor

(6)

2

tersebut dikenakan operasi perkalian titik dan hasilnya menjadi acuan dalam menentukan relevansi masukan pengguna (query) terhadap kumpulan dokumen. Berdasarkan permasalahan tersebut metode Algoritma Generalized Vector Space

Model digunakan pada aplikasi Information Retrieval untuk membangun sebuah

aplikasi pencarian informasi pada kumpulan dokumen berdasarkan query yang dimasukan oleh pengguna.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan, maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana sistem dapat membaca dokumen berformat *.pdf,*.doc dan *.docx.

2. Bagaimana tahapan preprocessing dapat bekerja pada sistem.

3. Bagaimana faktor normalisasi digunakan untuk menormalkan vektor dokumen sehingga proses retrieval tidak terpengaruh oleh panjang dari suatu dokumen.

4. Bagaimana memperoleh dokumen yang relevan dan sudah terurut sesuai dengan query yang dimasukan pengguna dengan menggunakan metode

generalized vector space model.

5. Bagaimana proses multi thread dapat bekerja pada proses stemming untuk mempercepat pencarian dokumen.

1.3 Solusi Yang Ditawarkan

Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah diatas, solusi yang ditawarkan untuk menciptakan sistem IR yang praktis dan efisien yaitu dengan mengimplementasikan metode Algoritma Generalized Vector Space

Model yang dapat digunakan pada aplikasi Information Retrieval untuk

membangun sebuah aplikasi pencarian informasi pada kumpulan dokumen berdasarkan query yang dimasukan oleh pengguna. Sehingga memudahkan user dalam melakukan pencarian data yang efektif dan efisien.

(7)

3 BAB II

LANDASAN TEORI DAN DESAIN SOLUSI

2.1 Landasan Teori

Pada bab ini, disajikan sejumlah landasan teori yang mendasari solusi yang diajukan untuk permasalahan yang diangkat pada tugas makalah ini. Landasan teori tersebut yaitu Information Retrieval, Generalized Vector Space

Model (GVSM) dan Java Class Library (JCL), Referensi yang digunakan

tercantum pada bagian Daftar Pustaka.

2.1.1 Information Retrieval

Sistem information retrieval (IR) system adalah system yang digunakan untuk menemukan kembali (retrieve) informasi-informasi yang relevan terhadap kebutuhan pengguna dari suatu kumpulan informasi secara otomatis [Bunyamin, 2005].

Sistem IR terutama berhubungan dengan pencarian informasi yang isinya tidak memiliki struktur. Demikian pula ekspresi kebutuhan pengguna yang disebut query, juga tidak memiliki struktur. Hal ini yang membedakan sistem IR dengan sistem basis data. Dokumen adalah contoh informasi yang tidak terstruktur. Isi dari suatu dokumen sangat tergantung pada pembuat dokumen tersebut.

Model sistem temu kembali informasi menentukan detail sistem temu kembali. Informasi yaitu meliputi representasi dokumen maupun query, fungsi pencarian (retrieval function) dan notasi kesesuaian (relevance notation) dokumen terhadap query. Salah satu model sistem temu kembali informasi yang paling awal digunakan adalah model boolean. Model boolean mempresentasikan dokumen sebagai suatu himpunan kata kunci (set of keywords).

Sedangkan query direpresentasikan sebagai ekspresi boolean. Query dalam ekspresi boolean merupakan kumpulan kata kunci yang saling dihubungkan melalui operator boolean seperti AND, OR dan NOT serta menggunakan tanda kurung untuk menentukan scope operator. Hasil pencarian dokumen dari model boolean adalah himpunan dokumen yang relevan.

(8)

4

Sebagai suatu sistem, sistem IR memiliki beberapa bagian yang membangun sistem secara keseluruhan. Gambaran bagian-bagian yang terdapat pada suatu sistem IR digambarkan pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Bagian-Bagian Information System Retrieval

(sumber : https://putuandreaswaranu.wordpress.com/2015/03/03/sistem-temu-kembali-informasi-information-retrieval-system/)

Dari gambar 2.1, terlihat bahwa terdapat dua proses operasi dalam sistem

IR. Proses pertama dimulai dari koleksi dokumen dan proses kedua dimulai dari query pengguna. Proses pertama yaitu pemrosesan terhadap koleksi dokumen

menjadi basis data indeks tidak ada ketergantungan dengan proses kedua. Sedangkan proses kedua tergantung dari keberadaan basis data indeks yang dihasilkan pada proses pertama. Bagian-bagian dari sistem IR menurut gambar 1 meliputi :

1. Text Operations (operasi terhadap teks) yang meliputi pemilihan

kata-kata dalam query maupun dokumen dalam pentransformasian dokumen atau query menjadi terms index (indeks dari kata-kata).

2. Query Formulation (formulasi terhadap query) yang memberi bobot pada indeks kata-kata query.

(9)

5

3. Ranking, mencari dokumen-dokumen yang relevan terhadap query dan mengurutkan dokumen tersebut berdasarkan kesesuaiannya dengan query. 4. Indexing, membangun data indeks dari koleksi dokumen. Dilkakukan

terlebih dahulu sebelum pencarian dokumen, sistem temu balik informasi menerima query dari pengguna, kemudian melakukan perangkingan terhadap pada koleksi berdasarkan kesesuaiannya dengan query. Hasil perangkingan yang diberikan kepada pengguna merupakan dokumen yang sistem, relevan dengan query, namun relevansi dokumen terhadap suatu query merupakan penilaian pengguna yang subjektif dan dipengaruhi banyak faktor.

2.1.2 Generalized Vector Space Model (GVSM)

Generalized Vector Space Model (GVSM) adalah perkembangan dari Vector Space Model yang mempertimbangkan kedekatan sense antar term dengan

lebih akurat, dalam merepresentasikan dokumen. Wong et al. (1987) membuat GVSM pertama, yang memperkenalkan korelasi antar term, yang menganggap bahwa setiap term dinyatakan sebagai kombinasi linier dari vektor 2 dimensi.

Ada beberapa langkah atau proses untuk mendapatkan hasil dari query yang dimasukkan, yang disebut algoritma Generalized Vector Space Model [Baeza,1999]:

1. Membuang kata depan dan kata penghubung.

2. Menggunakan stemmer pada kumpulan dokumen dan query, yaitu aplikasi yang digunakan untuk menghilangkan imbuhan (awalan, akhiran). Contoh : keagungan = agung, keabadian = abadi.

3. Menentukan minterm untuk menentukan kemungkinan pola frekuensi kata. Panjang minterm ini didasarkan pada banyak kata yang dimasukan pada

query. Kemudian diubah menjadi vektor ortogonal sesuai dengan pola minterm yang muncul. Kemungkinan pola yang akan muncul adalah :

M1= (0,0,0) M2= (1,0,0)

(10)

6 ... Mn= (0,0,0)

4. Menghitung banyaknya frekuensi atau kemunculan kata dalam kumpulan dokumen yang sesuai dengan query

5. Menghitung index term yang dapat dinyatakan dengan :

Dimana :

Ki : index term ke-i

Mr : vektor ortogonal sesuai pola minterm yang terpakai Ci,r : faktor korelasi antara index term i dengan minterm r Sedangkan faktor korelasi sebagai berikut :

Dimana :

Ci,r : faktor korelasi antara index term i dengan minterm r Wi,j : berat index term i pada dokumen j

gi (mr): bobot index term ki dalam minterm mr

6. Mengubah dokumen dan query menjadi vektor

Dimana :

dj : vektor dokumen ke-j q : vektor query

wi,j : berat index term i pada dokumen j qi : berat index term pada query i ki : index term

(11)

7 n : jumlah index term

7. Mengurutkan dokumen berdasarkan similaritas, dengan menghitung perkalian vektor

Dimana :

dj : vektor dokumen j q : vektor query

2.1.3 Java Class Library (JCL)

Java Class Library (JCL) adalah suatu set bahasa pemrograman java yang

telah ditata secara rapih sebagai loadable library yang dapat dipanggil saat aplikasi dijalankan. Karena platform java tidak tergantung pada sistem operasi tertentu, maka aplikasi java tidak bisa mengandalkan pada satu library bawaan

java saja. Walaupun java telah menyediakan kelas library standar, yang berisi

fungsi-fungsi umum untuk sistem operasi yang beragam.

2.2 Desain Solusi

Dalam studi kasus ini, solusi dari permasalahan ini yaitu untuk mengimplementasikan metode GVSM pada sebuah sistem IR. Dalam sub bab ini akan dijelaskan gambaran umum sistem dan juga di jelaskan use case diagram serta sequence diagram yang pada sistem IR yang telah teruji.

2.2.1 Gambaran Umum

Pada aplikasi Information Retrieval yang di analisis terdapat dua proses operasi, proses pertama dimulai dari koleksi dokumen dan proses kedua dimulai dari query yang dimasukan oleh pengguna. Adapun proses kerja dari aplikasi

(12)

8

Gambar 2.2 Gambaran Umum Sistem IR Dengan Metode GVSM

(sumber : http://lib.itenas.ac.id/kti/wp-content/uploads/2013/10/Jurnal-No1Vol4-6.pdf)

Setiap dokumen yang berada pada document collection (folder file) akan dibaca oleh sistem. Dokumen-dokumen yang dapat dibaca oleh sistem berformat *.doc, *.docx, dan *.pdf.

Hasil dari pembacaan dokumen tersebut akan dilakukan proses tokenizing, yaitu proses pemecahan karakter dan symbol selain a-z akan dihilangkan, pemecahan kalimat dan kata dilakukan berdasarkan pada spasi didalam teks dokumen tersebut. Setiap kumpulan term (kata) yang dihasilkan dari setiap

(13)

9

dokumen akan dilakukan proses filtration (stop word removal) pada proses ini setiap kata yang „tidak relevan‟ namun sering muncul dalam sebuah dokumen akan dihilangkan dengan cara membandingkan dengan stop word list yang ada. Term yang dihasilkan dari proses sebelumnya akan dilakukan proses stemming, yaitu proses pencarian bentuk dasar suatu kata pada kalimat dengan cara menghilangkan imbuhannya, lalu dari setiap term tersebut akan diberikan bobot term (term weighting). Term yang telah mengalami proses tokenizing, filtration,

stemming dan term weighting merupakan term yang akan menjadi indeks dari

dokumen koleksi.

Proses kedua dimulai dari query, pada proses ini pengguna memasukan

query, lalu query tersebut dipecah (parse query) menjadi beberapa tahapan proses,

yaitu proses tokenizing, filtration dan stemming. Query yang telah mengalami proses preprocessing dan menghasilkan term akan diberikan bobot dan akan menjadi indeks dari query.

Setelah preprocessing telah selesai maka selanjutnya adalah proses pengurutan dokumen menggunakan metode Generalized Vector Space Model, pengurutan dokumen ini berdasarkan term query yang berada pada collection

index (folder file) setiap dokumen. Setiap query akan dijadikan sebagai minterm

dan dicari pada collection index (folder file) yang kemudian akan dilakukan penghitungan frekuensi termquery pada setiap dokumen. Proses selanjutnya adalah menghitung indeks term dan mengubah dokumen dan query kedalam bentuk vektor. Untuk menghitung korelasi atau similiaritas antara dokumen dan

query maka dilakukan proses perkalian titik antara vektor query dengan vektor

dokumen untuk mendapatkan bobot setiap dokumen sebagai acuan dalam pengurutan dokumen yang sesuai dengan query yang dimasukan oleh pengguna.

Output dari sistem Information Retrieaval ini adalah list dokumen yang

sesuai dengan pencarian yang dimasukan oleh pengguna, list yang ditampilkan dimulai dari dokumen yang memiliki bobot tertinggi yang sesuai dengan tingkat kemiripan dengan query hingga bobot dokumen yang terendah. setiap list dapat dilihat sebagai preview dan juga dapat dilihat dengan membuka dokumen tersebut menggunakan aplikasi microsoft word untuk dokumen yang berformat *.doc dan

(14)

10

*.docx sedangkan dokumen yang berformat *.pdf dapat dijalankan dengan menggunakan aplikasi pdf reader.

Selain proses pencarian dokumen, sistem juga menyediakan fitur penunjang yaitu fitur read document, fitur tokenization fitur filtration,fitur

stemming, fitur add dictionary dan fitur add stop word list.

2.2.2 Diagram Use Case

Berdasarkan analisis, maka didefinisikan kebutuhan fungsionalitas-fungsionalitas yang meliputi fungsionalitas-fungsionalitas pencarian dokumen, fungsionalitas-fungsionalitas

display document, fungsionalitas update kamus kata dasar, fungsionalitas update stop word list, fungsionalitas read document, fungsionalitas tokenizing,

fungsionalitas filtration, dan fungsionalitas stemming. Seluruh fungsionalitas aplikasi dinyatakan pada use case pada Gambar 2.3.

(15)

11

Gambar 2.3 Use Case Sistem IR Dengan Model GVSM

(sumber : http://lib.itenas.ac.id/kti/wp-content/uploads/2013/10/Jurnal-No1Vol4-6.pdf)

2.2.3 Diagram Sequence

Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan prilaku sistem

terhadap suatu interaksi yang dilakukan pada sistem tersebut. Untuk memberikan kejelasan dalam alur dari sistem secara teknis didalam melaksanakan fungsionalitas-fungsionalitas yang harus difasilitasi oleh sistem yang dinyatakan pada use case diagram, maka dibuatlah sequence diagram dari use case pencarian dokumen yang digambarkan pada Gambar 2.4.

(16)

12

Gambar 2.4 Sequence Diagram Dari Sistem IR Dengan Metode GVSM

(17)

13 BAB III

ANALISA DAN KESIMPULAN

3.1 Analisa

Pada sub bab ini dijelaskan analisa dari studi kasus yang telah mengimplementasikan dan melakukan pengujian Metode GVSM pada sistem IR. Aplikasi yang di analisa ini menggunakan bahasa pemrograman java.

Aplikasi ini merupakan sebuah aplikasi search engine dari dokumen-dokumen yang terdapat di database yang telah diinputkan. Pada aplikasi

Information Retrieaval dengan metode Generalized Vector Space Model,

dilakukan pengujian black box testing yang berfungsi untuk menguji setiap fungsionalitas aplikasi yang telah dibuat.

Untuk dapat menguji fungsi pencarian dokumen, dilakukan pengujian pencarian dokumen dengan query “Kecelakaan Pesawat”. Pengujian ini dibagi menjadi dua bagian pengujian yaitu pengujian fungsi menu pencarian dokumen menggunakan multi thread yang diuraikan pada Lampiran Tabel 1. dan fungsi pencarian dokumen tanpa menggunakan multi thread yang diuraikan pada Lampiran Tabel 2. Hasil dari pengujian pencarian dokumen menggunakan multi

Thread ditunjukan pada Gambar 3.1 dan hasil dari pengujian pencarian dokumen

tanpa menggunakan multi thread ditunjukan pada Gambar 3.2.

Untuk menguji ketepatan dan keakuratan aplikasi Information Retrieaval menggunakan metode Generalized Vector Space Model, dilakukan percobaan dengan menghitung nilai precision dan nilai recall yang dipaparkan pada Tabel1. Hasil Pengujian. Precision adalah rasio jumlah dokumen relevan yang ditemukan dengan total jumlah dokumen yang ditemukan oleh sistem. Precision mengindikasikan kualitas himpunan jawaban, tetapi tidak memandang total jumlah dokumen yang relevan dalam kumpulan dokumen. Sedangkan Recall adalah rasio jumlah dokumen relevan yang ditemukan kembali dengan total jumlah dokumen dalam kumpulan dokumen yang dianggap relevan.

(18)

14

Gambar 3.1 Pengujian Sistem Menggunakan Thread

(19)

15

Gambar 3.2 Pengujian Sistem Tanpa Menggunakan Thread

(Sumber : http://lib.itenas.ac.id/kti/wp-content/uploads/2013/10/Jurnal-No1Vol4-6.pdf)

Tabel 3.1 Hasil Pengujian

No Jumlah Dokumen

Dokumen yang ditemukan

Dengan Thread Tanpa Thread Waktu (detik)

Precision Recall Precision Recall Dengan thread Tanpa thread 1 10 0 100 100 100 100 0.748 2.995 2 20 8 100 100 100 100 1.248 3.223 3 30 9 100 100 100 100 2.746 7.862 4 40 11 100 100 100 100 3.183 7.582 5 50 15 100 100 100 100 3.136 7.519 6 60 20 100 100 100 100 5.708 11.013 7 70 22 100 100 100 100 6.162 12.964 8 80 22 100 100 100 100 7.114 14.687 9 90 24 100 100 100 100 7.114 17.35 10 100 24 100 100 100 100 10.047 20.299 (sumber : http://lib.itenas.ac.id/kti/wp-content/uploads/2013/10/Jurnal-No1Vol4-6.pdf)

(20)

16 3.2 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pada studi kasus ini hasil pencarian dan pengurutan aplikasi information retrieaval menggunakan metode Generalized Vector Space Model dapat menjalankan semua fungsionalitas pencarian dengan baik dan memiliki ketepatan dan keakuratan yang tinggi. Selain itu dapat dilihat penggunaan multithread dan tanpa menggunakan multithread memiliki nilai bobot dan perankingan yang sama. Tetapi pada pengujian menggunakan multithread waktu yang dibutuhkan adalah 10,047 detik, sedangkan pengujian tanpa menggunakan multithread waktu yang dibutuhkan adalah 20,299 detik. Hal ini menunjukkan bahwa menggunakan multithread dalam proses pencarian dan perankingan dapat menghemat waktu lebih dari 50%. Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Metode GVSM pada sistem IR dapat diimplementasikan dengan baik berdasarkan studi kasus aplikasi diatas.

2. Aplikasi IR dengan metode GVSM mampu menemukan kembali dokumen yang relevan dan sudah terurut sesuai dengan query yang dimasukan pengguna dengan nilai precision dan recall sebesar 100%.

3. Aplikasi IR dengan metode GVSM bekerja dengan baik pada jumlah dokumen sedikit maupun pada jumlah dokumen yang banyak.

4. Penggunaan Multi Thread dalam proses pencarian dan pengurutan dapat menghemat waktu proses hingga lebih dari 50%.

(21)

17

Daftar Pustaka

Anonymous. IR Models.

http://www.cs.ui.ac.id/WebKuliah/TKSI/MIK/IRModels.doc. 12 Desember 2007.

Bunyamin, Hendra. 2008. "Aplikasi Information Retrieval (IR) CATA dengan Metode Generalized Vector Space Model". Jurnal Informatika, Vol.4, No.1, Juni 2008:29 – 38

Handojo, Andreas. Widjaya, Charistian. Wibowo, Adi. 2012. "PEMBUATAN APLIKASI PENCARIAN DOKUMEN BERBASIS GENERALIZED VECTOR SPACE MODEL DAN SEMANTIC RELATEDNESS". Penelitian. Surabaya: Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra

Pardede, Jasman dkk. 2013. "Implementasi Metode GVSM pada Aplikasi IR". Jurnal Informatika, No.1, Vol 4, Januari-April 2013 ISSN:2087-5266

Wibowo, Adi dkk. "Implementasi Generalized Vector Space Model Menggunakan WordNet".

Gambar

Gambar 2.1 Bagian-Bagian Information System Retrieval
Gambar 2.2 Gambaran Umum Sistem IR Dengan Metode GVSM
Gambar 2.3 Use Case Sistem IR Dengan Model GVSM
Gambar 2.4 Sequence Diagram Dari Sistem IR Dengan Metode GVSM  (Sumber : http://lib.itenas.ac.id/kti/wp-content/uploads/2013/10/Jurnal-No1Vol4-6.pdf)
+3

Referensi

Dokumen terkait

Cara mengatasi kendala kurangnya fasilitas kerja seperti tidak adanya laptop untuk praktikan bekerja, maka praktikan membawa laptop pribadi untuk menyelesaikan

Model evaluasi Stake merupakan analisis proses evaluasi yang menekankan pada dua jenis operasi yaitu deskripsi (descriptions) dan pertimbangan (judgments) serta membedakan tiga

Kata humas adalah merupakan singkatan dari Hubungan Masyarakat, belum ada ilmuan yang dapat menafsirkan arti kata humas dengan memuaskan karena memang banyak

Untuk mempertahankan bahkan meningkatkan citra dan reputasi organisasi atau perusahaan dapat dilakukan salah satunya dengan melaksanakan program Corporate Social Responsibility

(2) Jejaring laboratorium malaria sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan suatu jaringan laboratorium yang melaksanakan pelayanan kepada pasien yang diduga malaria

Karena adanya relasi sosial antara pengurus (orang tua, tokoh masyarakat) dan para pemuda, karang taruna, sebagai generasi penerus dalam pengembangan budaya Betawi

Tes Strip untuk Uji Kualitatif Chlorpromazine HCl dengan Menggunakan Reagen spesifik yang Diimobilosasi pada Membran Nata de Coco-CaCO 3 ; Dwi Rahmatul Hasanah, 061810301010; 2010:

RKAM harus memuat rencana penerimaan dan rencana penggunaan uang dari semua sumber dana yang diterima madrasah. RKAM ini harus ditandatangani oleh Kepala Madrasah,