• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN IX KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Nomor : 1451 K/10/MEM/2000 Tanggal : 3 November 2000

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAMPIRAN IX KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Nomor : 1451 K/10/MEM/2000 Tanggal : 3 November 2000"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN IX KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Nomor : 1451 K/10/MEM/2000

Tanggal : 3 November 2000

PEDOMAN TEKNIK PENGAWASAN

PELAKSANAAN KONSTRUKSI SUMUR PRODUKSI AIR BAWAH TANAH

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Keberadaan sumberdaya air bawah tanah memegang peran penting sebagai salah satu sumber pasokan kebutuhan akan air untuk berbagai keperluan. Agar sumberdaya air bawah tanah tetap berkelanjutan perlu pengendalian dalam pengambilannya.

Salah satu aspek penting dalam pengendalian air bawah tanah adalah ketepatan pemasangan konstruksi sumur produksi sesuai dengan kondisi air bawah tanah setempat, oleh karena itu diperlukan pedoman teknik pengawasan pelaksanaan konstruksi sumur produksi air bawah tanah.

B. Maksud dan Tujuan

Pedoman teknik pengawasan pelaksanaan konstruksi sumur produksi dimaksudkan sebagai acuan dalam pengawasan pelaksanaan pembuatan dan perbaikan/penyempurnaan konstruksi sumur produksi air bawah tanah.

Tujuannya adalah agar pelaksanaan pembuatan dan perbaikan/penyempurnaan konstruksi sumur produksi sesuai dengan ketentuan teknis yang tercantum dalam Surat Izin Pengeboran (SIP) serta mempertimbangkan kondisi air bawah tanah setempat.

II. PENGERTIAN

1. Pengawasan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menjamin tegaknya peraturan perundangan dibidang air bawah tanah;

2. Sumur produksi adalah sumur yang dibuat untuk mengambil air bawah tanah pada satu atau lebih akuifer, meliputi sumurbor dan sumurpasak;

3. Konstruksi sumur adalah instalasi sumur yang terpasang setelah proses pengeboran atau penggalian serta penyelesaian sumur selesai, yang terdiri atas pipa jambang, saringan, pipa naik, pipa pisometer, kerikil pembalut, lempung penyekat dan semen penyekat;

4. Pipa jambang adalah susunan pipa dengan diameter tertentu pada bangunan konstruksi sumur mulai dari permukaan tanah sampai kedalaman tertentu yang berfungsi untuk menampung air bawah tanah dan penempatan pompa;

5. Pipa naik adalah susunan pipa dengan diameter tertentu pada bangunan konstruksi sumur yang terletak di bawah pipa jambang, berfungsi sebagai sarana air bawah tanah naik sampai ke pipa jambang;

6. Pipa saringan adalah pipa yang berlubang-lubang atau bercelah-celah dengan ukuran tertentu di bagian dindingnya untuk memungkinkan masuknya air bawah tanah ke dalam sumur;

7. Pipa pisometer adalah pipa dengan lubang-lubang pada dindingnya yang dipasang di luar pipa jambang dan pipa naik serta pipa saringan di dalam lubang bor untuk pemantauan muka air bawah tanah;

8. Kerikil pembalut adalah pembalut yang terbentuk dari kerikil yang diisikan ke dalam ruang antara dinding lubang bor dan saringan, yang berfungsi untuk menjaga kemampuan saringan dalam meluluskan air dan menahan butir-butir batuan lepas yang akan masuk ke dalam sumur; 9. Lempung penyekat adalah penyekat yang terbentuk dari lempung yang dimasukan ke dalam

ruang antara dinding lubang bor dan pipa naik;

10. Semen penyekat adalah penyekat yang terbentuk dari bubur semen yang diinjeksikan ke dalam ruang antara dinding lubang bor dan pipa jambang atau pipa naik. Penyekat semen berguna untuk mencegah tercemarnya air bawah tanah, serta untuk menahan agar dinding lubang bor tidak runtuh.

(2)

2

III. PENGAWASAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI SUMUR PRODUKSI A. Pengawasan Pelaksana dan Peralatan

Pengawasan terhadap personil pelaksana dan peralatan konstruksi sumur dari Lembaga/Instansi Pemerintah atau perusahaan pengeboran pemegang Surat Izin Perusahaan Pengeboran Air Bawah Tanah (SIPPAT), meliputi :

1. Juru Bor yang memiliki Surat Izin Juru Bor (SIJB) yang masih berlaku;

2. Surat Tanda Instalasi Bor (STIB) berikut plat Nomor Instalasi Bor yang masih berlaku;

3. Peralatan keselamatan kerja sesuai dengan peraturan yang berlaku.

B. Pengawasan Bahan-Bahan Konstruksi Sumur

Pengawasan terhadap bahan yang akan dipakai untuk konstruksi sumur meliputi : 1. Pipa

a. Pipa jambang dan pipa naik

Diameter dan panjang pipa jambang serta pipa naik harus sesuai ketentuan yang tercantum dalam SIP serta mempertimbangkan kondisi air bawah tanah setempat.

b. Pipa saringan

1) Jenis pipa saringan sesuai SNI

2) Celahan (slot) pipa saringan menyesuaikan dengan akuifer yang akan disadap.

3) Diameter dan panjang pipa saringan harus sesuai ketentuan yang tercantum

dalam SIP serta mempertimbangkan kondisi air bawah tanah setempat.

c. Pipa pisometer

Diameter dan panjang pipa pisometer harus sesuai ketentuan yang tercantum dalam SIP serta mempertimbangkan kondisi air bawah tanah setempat

2. Kerikil pembalut

a. Kerikil pembalut harus dipilih yang tidak mudah berubah bentuk, tidak lapuk,

berbutir berbundar, diutamakan yang mempunyai kandungan silika tinggi, dan tidak mengandung gamping, zat organik, lumpur dan kotoran lainnya, atau kerikil artifisial,

b. Diameter kerikil pembalut menyesuaikan dengan celah pipa saringan yang akan

dipasang.

3. Lempung penyekat

Lempung penyekat harus dipakai lempung yang memenuhi syarat atau yang diproduksi khusus untuk keperluan konstruksi sumur.

4. Semen penyekat

a. Komposisi bubur semen yang dipakai 40 kilogram semen setiap 22 liter air.

b. Semen yang digunakan harus memenuhi SNI 15-2049-1994 (Mutu dan cara uji

portland semen jenis I).

C. Pengawasan Pelaksanaan Pemasangan Konstruksi Sumur

Diameter lubang bor minimal harus lebih besar 100 milimeter (4 inchi) dari diameter pipa jambang, dan minimal harus lebih besar 150 milimeter (6 inchi) dari diameter pipa naik dan saringan yang akan dipasang.

Pengawasan pelaksanaan konstruksi sumur meliputi :

1. Pipa jambang dan pipa naik harus ditempatkan sesuai dengan ketentuan yang tercantum

sesuai SIP serta mempertimbangkan kondisi air bawah tanah setempat.

2. Kedudukan pipa saringan ditempatkan pada kedudukan akuifer yang akan disadap, sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam SIP serta mempertimbangkan kondisi air bawah tanah setempat.

(3)

3. Pipa pisometer berdiameter minimal 19 mm (3/4 inchi) dengan lubang-lubang pada dindingnya harus ditempatkan pada tengah-tengah akuifer yang disadap;

4. Penempatan kerikil pembalut di antara lubang bor dan pipa saringan yang dipasang;

5. Kedudukan lempung penyekat di antara dinding lubang bor dan pipa naik;

6. Kedudukan semen penyekat di antara dinding lubang bor dan pipa jambang atau pipa naik sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam SIP dengan mempertimbangkan kondisi air bawah tanah setempat.

Contoh gambar konstruksi sumur produksi terlampir.

IV. PELAPORAN

Hasil pengawasan pelaksanaan pemasangan konstruksi sumur produksi dituangkan dalam bentuk Berita Acara Pengawasan Pelaksanaan Pemasangan Konstruksi Sumur Produksi.

Daftar Isian Berita Acara Pengawasan Pelaksanaan Konstruksi Sumur Produksi terlampir.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ttd

(4)

4 Lampiran 1

Pedoman Teknik Pengawasan Plaksanaan Konstruksi Sumur Produksi

+ 60 cm

Penutup sumur sementara

Lantai beton blok+ = 25 cm

Pipa lindung φ = 15 cm

Muka air tanah

Penyekat lempung

Anulus pipa jambang dan lubang bor > 7,5 cm Saringan φ< 15 cm Reducer Saringan φ< 15 cm Pembalut kerikil Saringanφ< 15 cm Akuifer Akuifer Akuifer Akuifer Lapisan pasir Lapisan lempung Lapisan pasir Lapisan pasir Lapisan pasir Lapisan lempung Lapisan l Lapisan l Lapisan tanah penutup Pisometer φ

> 1,9 cm

Contoh Gambar Penampang Tegak Konstruksi Sumurbor Produksi untuk Kapasitas 150 lt/menit Sampai Dengan 300 lt/menit , Tipe 1

(5)

Penutup Lapisan

l

+ 60 cm

Penutup sumur sementara

Lantai beton blok += 25 cm Pipa li d φ = 15 Muka air t h Penyekat Anulus pipa jambang dlubang

b > 7,5

Penyekat l

Anulus pipa jambang dlubang b > 7,5 Saringan φ < 15 cm Saringan φ < 15 cm Pembalut k ikil φ < 15 cm Akuifer Akuifer Akuifer Akuifer Lapisan pasir Lapisan lempung Lapisan pasir Lapisan pasir Lapisan pasir Lapisan lempung Lapisan lempung Lapisan lempung

Lapisan tanah penutup Pisometer φ > 1,9

Lampiran

2

(6)

6

Saring

Contoh Gambar Penampang Tegak Konstruksi Sumurbor Produksi untuk Kapasitas 150 lt/menit Sampai Dengan 300 lt/menit, Tipe 2

(7)

Lampiran 3

Pedoman Teknik Pengawasan Pelaksanaan Konstruksi Sumur Produksi

KEPALA SURAT

BERITA ACARA PENGAWASAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI SUMUR PRODUKSI Nomor: ...

Pada hari ini ... tanggal …... bulan …... tahun...… kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1...Jabatan... ………… 2...Jabatan………

3. ...Jabatan... ………… 4…... Jabatan ………

berdasarkan surat perintah ………... No. ... tanggal ...……… telah melaksanakan pengawasan pelaksanaan konstruksi sumur produksi pada Instansi / perusahaan / perorangan :

1. N a m a : ... a. A l a m a t : ... b. Lokasi sumurbor : ... ... Koordinat : B/T ... U/S ... Zone : ……… c. Sumur ke : ...

2 Surat Izin Pengeboran Air Bawah

Tanah (Terlampir) : Nomor :

Tanggal :

3. Konstruksi Sumur (Gambar

terlampir) :

a. Kedalaman sumur : ………... meter

b. Diameter dan panjang pipa

jambang

: ……… inchi, ...meter

c. Kedudukan pipa saringan : 1) .……... s/d ………. meter ..…….…inchi

: 2) .……... s/d ………..meter …..…… inchi : 3) .……... s/d ………..meter ……….. inchi : 4) .……... s/d ………..meter .…...….. inchi : 5) .……... s/d ………..meter ...…..…. inchi d. Diameter dan panjang pipa

naik : …..……... inchi ………..meter

e. Diameter dan panjang pipa

(8)

8 f. Kedudukan pembalut kerikil : ...…... s/d ...meter

g. Kedudukan penyekat semen : ...…... s/d ...meter

h. Keterangan : ... ...

Pelaksanaan konstruksi pada sumur tersebut di atas telah terlaksana dengan baik Demikian Berita Acara ini dibuat dan ditandatangani bersama.

Pimpinan/Kuasa Perusahaan ttd.,

Cap perusahaan

(...)

Ketua Tim Pengawas ttd.,

Cap instansi yang melaksanakan pengawasan

(...) NIP. ...

Anggota pengawas Tandatangan

1. . . . . . 2. . . . . . 3. . . . . . *) Coret yang tidak perlu

Referensi

Dokumen terkait

8. Trombosis mural dan emboli perifer: nekrosis enditel ventrikel akan membuat permukaan endootel menjadi kasar yang merupakan predisposisi pembentukan

SMPN 2 Wedung Demak terletak di antara Desa Tedunan dan Desa Kendalasem. Disana pendidikan tidak dianggap begitu penting karena masyarakat lebih mementingkan kerja

Berbagai kendala masih menjadi hambatan dalam pengembangan pemanfaatan energi non minyak di sektor transportasi di berbagai negara yang pada akhirnya menjadikan harga energi

1) Nasabah datang ke BRI. 2) Bertemu Customer service untuk mengajukan permohonan dan memenuhi persyaratan. 3) Berkas-berkas dari customer service diserahkan ke kepala unit. 4)

Adat dan budaya yang diamalkan oleh etnik Brunei di Sabah, khasnya di Kampung Weston dan Kampung Lubuk merupakan warisan turun temurun sejak dahulu lagi. Kalupis dan wajit yang

Pada penelitian ini terdapat tiga data yaitu tentang Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Belanja Modal. Untuk mendeskripsikan dan menguji pengaruh antara

Dalam memenuhi kebutuhan spiritualitasnya, orang Jawa harus memenuhi dimensi spiritulitas yang disesuaikan dengan pandangan spiritualitas dari budaya Jawa, sejumlah

3 Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada