• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan persamaan terhadap penelitian terdahulu dan yang sekarang. Berikut adalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan persamaan terhadap penelitian terdahulu dan yang sekarang. Berikut adalah"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

12 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Dari penelitian yang terdahulu dijelaskan tentang terkait dengan perbedaan dan persamaan terhadap penelitian terdahulu dan yang sekarang. Berikut adalah penjelasannya:

2.1.1 C. Suresh, K. Anandanatarajan, R. Sritharan (2015)

Penelitian C. Suresh, K. Anandanatarajan, R. Sritharan yang berjudul “Effect Of Sales Promotion Tools On Customer Purchase Decision With Special Reference To Specialty Product (Camera) At Chennai, Tamilnadu” membahas tentang berbagai alat promosi penjualan dan dampaknya terhadap keputusan pembelian khususnya pada produk kamera, dalam penelitian ini data dikumpulkan melauli convenience samplingdari 109 responden melalui teknik desain penelitian deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak alat promosi seperti pack harga, potongan harga, penawaran, premium, dan kontes terhadap keputusan pembelian pelanggan khususnya untuk produk kamera.

Hasil dari penelitian ini sendiri menujukan bahwa diantara berbagai alat promosi penjualan tersebut yang paling berpengaruh untuk keputusan pembelian konsumen adalah offer, premium, dan contest.

Adapun persamaan penelitian sekarang dengan penelitian yang dilakukan oleh C. Suresh, K. Anandanatarajan, R. Sritharan (2015) terletak pada variabel

(2)

terikat yaitu keputusan pembelian pelanggan. Selain itu perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian C. Suresh, K. Anandanatarajan, R. Sritharan (2015) terletak pada variabel bebasnya, dimana penelitian sekarang lebih berfokus pada melihat bagaimana pengaruh iklan, harga, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian smartphone Oppo di Surabaya

Sumber: C. Suresh, K. Anandanatarajan, R. Sritharan (2015) Gambar 2.1

KERANGKA PEMIKIRAN“EFFECT OF SALES PROMOTION TOOLS ON CUSTOMER PURCHASE DECISION WITH SPECIAL REFERENCE TO

SPECIALTY PRODUCT (CAMERA) AT CHENNAI, TAMILNADU” 2.1.2 Muhammad Saleh Memon, Safia Khan, Shoaib Hyder (2015)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Saleh Memon, Safia Khan, Shoaib Hyder (2015) dengan judul “Advertising Competence (for Personal Care Product) endowed to Consumer Purchase Decision”. Dalam penelitian ini membahas tentang kompetensi, dalam prespektif industry periklanan terdapat banyak variabel dalam memperngaruhi pencapian yang lebih besar dan efektif. Tetapi dalam penelitian ini hanya membahas enam variabel (empat dari sisi pengiklan dan dua dari sisi konsumen) dalam meneliti bagaimana membangun kompentensi iklan untuk mengukur bagaimana pengaruhnya terhadap keputusan

Purchase Decision Price Pack (X1) Rebate (X2) Offer (X3) Premium (X4) Contest (X5)

(3)

pembelian pelanggan yaitu. Orientasi, diferensiasi, kreatifitas & inovasi, kriterian biaya, Promosi yang dirasakan, dan perilaku & masalah psikologis.

Hasil dari penelitian ini sendiri menujukan bahwa Orientasi, criteria biaya, promosi yang dirasakan, dan prilaku & masalah psikologis secara signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Adapun persamaan penelitian sekarang dengan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Saleh Memon, Safia Khan, Shoib Hyder (2015) yaitu terletak pada vareiabel terikatterhadap keputusan pembelian pelanggan. Selain itu perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian Muhammad Saleh Memon, Safia Khan, Shoib Hyder (2015) terletak pada variabel bebasnya, dimana penelitian penelitian sekarang lebih berfokus kepada iklan, harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian smartphone Oppo di Surabaya.

Sumber: Muhammad Saleh Memon, Safia Khan, Shoaib Hyder (2015) Gambar 2.2

KERANGKA PEMIKIRAN “ADVERTISINGCOMPETENCE (FOR PERSONAL CARE PRODUCT) ENDOWED TO CONSUMER PURCHASE

DECISION” 2.1.3 Hasan Ma’ruf (2015)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hasan Ma’ruf (2015) dengan judul “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Citra Merek, dan Iklan Terhadap Keputusan

A D V E R T I S I N G Consumer Purchase Decisions C O M P E T E N C E Orientation/Consciousnes Creativity & Innovation Behavior & Psychological Issues

Differentiation Cost Criteria

(4)

Pembelian Yamaha Motor Matic di Purwodadi” dalam penelitian ini bertujuan menganalisis tentang pengaruh kualitas produk, harga, citra merek, dan iklan terhadap keputusan pembelian. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu masyarakat purwodadi yang menggunakan produk Yamaha matic sebanyak 100 responden, dengan teknik pengambilan sampel convenience sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi berganda dan uji hipotesis.

Hasil dari penelitian ini sendiri menujukan bahwa secara bersama-sama kualitas produk, harga, citra merek dan iklan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian

Adapun persamaan penelitian sekarang dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasan Ma’ruf (2015) yaitu terletak pada vareiabel bebas seperti iklan, harga dan kualitas produk dan juga variabel terikat yaitu terhadap keputusan pembelian pelanggan. Selain itu perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasan Ma’ruf yaitu terletak pada obyek penelitian yang dimana beliau meneliti tetang Yamaha motor matic dan juga pada tempat penelitian yaitu di Purwodadi.

Sumber : Hasan Ma’ruf (2015) Kualitas Produk Citra Merek Iklan Harga Keputusan Pembelian

(5)

Gambar 2.3

KERANGKA PEMIKIRAN“PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK, DAN IKLAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN YAMAHA MOTOR MATIC DI PURWODADI” Dari penelitian terdahulu yang sudah dipaparkan di atas, maka dengan ini peneliti memberikan penjelasan dalam bentuk tabel mengenai perbedaan dan persamaan dari penelitian sekarang dan terdahulu.

TABEL 2.1

PERBEDAAN DAN PERSAMAAN DARI PENELITIAN SEKARANG DAN TERDAHULU

Keterangan Peneliti 1 Peneliti 2 Peneliti 3 Penelitian Sekarang Nama Peneliti C. Suresh, K. Anandanataraja n, R. Sritharan (2015) Muhammad Saleh Memon, Safia Khan, Shoaib Hyder (2015) Hasan Ma’ruf (2015) I Komang Ari Asthanatha (2017) Variabel Bebas Promosi Penjualan, Keputusan Pembelian, Barang-barang Khusus Pengiklanan, Kompetisi, Keputusan Pembelian Konsumen, Produk Perawatan Pribadi Kualitas Produk, Harga, Citra Merek, Iklan Iklan, Harga dan Kualitas Produk Variabel Terikat Keputusan Pembelian Keputusan Pembelian Konsumen Keputusan Pembelian Keputusan Pembelian Jumlah Sample 109 Responden 209 Responden 100 Responden 110 Responden Objek Penelitian Para Responden Kamera Hennai, Nepalna Para Responden Produk perawatan pribadi di Khairpur Mirs, Pakistan. Para Responden Produk Yamaha motor di Purwodadi Para Responden Produk Smartphone Oppo di Surabaya Lokasi India Pakistan Purwodadi Surabaya Teknik Analisis Regresi Linier Berganda Regresi Linier Berganda Regresi Linier Berganda Regresi Linier Berganda

(6)

Hasil Offer, Premium, dan Contest secara signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Orientasi, criteria biaya, promosi yang dirasakan,

dan prilaku & masalah psikologis secara signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Secara bersama-sama kualitas produk, harga, citra merek dan iklan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian Secara bersama-sama iklan, harga dan kualitas produk berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian

Sumber: C. Suresh, K. Anandanatarajan, R. Sritharan (2015), Muhammad

Saleh Memon, Safia Khan, Shoaib Hyder (2015), Hasan Ma’ruf (2015) 2.2 Landasan Teori

Landasan teori berguna dalam membuat pembahasan yang dijabarkan untuk penelitian, sebagai dasar untuk memecahkan permasalahan dalam penelitian dan sebagai dasar untuk menganalisis variabel penelitian. Dimana variabel yang diteliti yaitu: iklan, harga dan kualitas produk sebagai variabel bebas dan satu variabel terikat adalah keputusan pembelian.

2.2.1 Iklan

Menurut Tatik Suryani (2013:141) iklan merupakan bentuk presentasi nonpersonal dari promosi produk melalui sponsor yang jelas. Jika mengeluarkan iklan perusahaan harus mengeluarkan biaya yang cukup besar. Iklan didefinisikan setiap bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, servis, atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui Morissan (2012:17).

Periklanan adalah bentuk dibayar presentasi non-pribadi dan promosi gagasan atau produk oleh sponsor. Orang bereaksi terhadap iklan yang sama secara berbeda dan membuat keputusan tentang bagaimana untuk menghabiskan

(7)

sumber daya mereka yang tersedia pada item komsumsi terkait. Keseluruan dari inti iklan adalah untuk membuat pelanggan menjadi loyal terhadap produk yang diiklankan agar terjadi keputusan pembelian Kenechukwu, Yehezkiel, dan Edegoh (2013) dalam Onigbinde Isaac Oladepo dan Odunlami Samuel Abimbola (2015). Namun promosi penjualan merupakan bentuk tidak langsung iklan, yang dirancang untuk merangsang penjualan terutama oleh pengguna insentif. Contoh seperti insetif termasuk sampel gratis, twich-pack murah, penurunan harga sementara, diskon khusus bonus, dll Adebisi dan Babatunde (2015) dalam (Onigbinde Isaac Oladepo et al (2015).

Menurut Idris, Asokere, Ajemunigbohun, Oreshile dan Olutade (2012) dalam Onigbinde Isaac et al (2015) menggambarkan promosi penjualan sebagai aktivitas apapun dimaksudkan untuk menghasilkan dorongan sementara penjualan. Ini termasuk beberapa komunikasi kegiatan dikejar dalam upaya memberikan nilai tambah atau insetif kepada pelanggam, grosir, pengecer, atau pelanggan organisasi lain untuk merangsang penjualan langsung. Upaya tersebut biasanya diarahkan merangsang produk bunga, percobaan atau pembelian. Hal ini dirancang khusus untuk meningkatkan penjualan cepat dan akhirnya menciptakan loyalitas.

Menurut Shimp (2003:357) dalam penelitian Sri Hartini (2016) terdapat indikator-indikator yang dapat membentuk efektivitas iklan adalah sebagai berikut:

(8)

1. Informing (Memberi Informasi)

Periklanan dapat memberitahukan pasar tentang suatu produk baru dan perubahan harga, menyusulkan kegunaan suatu produk baru menjelaskan cara kerja, dan membangun citra perusahaan

2. Persuading (Membujuk)

Periklanan dapat membentuk prefreensi merek, mengubah persepsi konsumen tentang atribut produk, mengajak konsumen untuk mencoba produk atau jasa yang diiklankan dan membujuk konsumen untuk membeli barang

3. Remind (Mengingatkan)

Iklan menjaga merek perusahaan tetap segar dalam ingatan konsumen dan meningkatkan minat konsumen terhadap merek yang sudah ada.

4. Adding Value (Memberikan Nilai Tambah)

Periklanan memberikan nilai tambah pada merek dengan mempengaruhi persepsi konsumen, sehingga seringkali merek dipandang sebagai lebih elegan, lebih bergaya, dan biasa lebih unggul dari tawaran pesaing,

2.2.2 Harga

Harga adalah sejumlah biaya yang dibebankan kepada produk atau jasa atau jumlah nilai yang ditukar pelanggan bermanfaat karena memiliki guna bagi produk maupun jasa. Dalam penentuan harga produk atau jasa yang dijual, perusahaan yang baik bisnis besar dan kecil meskipun harus memperhatikan konsumen dan semua kompetisi mereka, Melvern Tamunu dan Ferdinand Tumewu (2014).

(9)

Harga adalah suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau barang, harga juga sebagai faktor pembeli dalam menentukan suatu keputusan pembelian terhadap suatu produk maupun jasa. Apabila suatu produk atau jasa yang akan dibeli tersebut merupakan kebutuhan sehari-hari seperti makanan, minuman dan kebutuhan pokok lainnya, pembeli akan sangat memperhatikan harganya.

Setiap produsen harus memperhatikan hal ini, karena dalam persaingan usaha, harga yang ditawarkan oleh pesaing bisa lebih rendah dengan kualitas yang sama. Sehingga dalam penentuan harga produk atau jasa yang dijual, baik perusahaan besar maupun usaha kecil sekalipun harus memperhatikan pembelinya dan para pesaingnya Fifyanita Ghanimata, Mustafa Kamal (2012).

Menurut Jajat Kristanto (2011:200) harga adalah sebuah keputusan dimana harga mempertimbangkan daya beli target konsumen, daya saing harga terhadap produk-produk pesaing.

Harga adalah suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang. Istilah harga digunakan untuk memberikan nilai finansial pada suatu produk barang atau jasa. Dalam peningkatan kualitas produk agar mengarah pada tercapainnya peningkatan yang relatif lebih tinggi. Oleh karena itu dalam pernyataan harga ada beberapa indikator menurut Melvern Tamunu et al (2014) yaitu:

(10)

1. Sesuai Kemampuan adalah pengambilan keputusan pembelian bagi konsumen untuk membeli produk atau jasa dengan harga sesuai kemampuan keuangan konsumen

2. Diskon Produk adalah potongan harga yang diberikan oleh penjual kepada konsumen dalam membeli sejumlah barang atau jasa yang diperjualkan untuk menarik konsumen agar membeli sebuah produk.

3. Kesesuaian Harga Dengan Kualitas adalah kesesuaian harga yang diterima oleh konsumen apakah sesuai dengan kualitas yang diberikan oleh produk. 4. Kesesuaian Harga Dengan Manfaat adalah kesesuaian harga yang diterima

apakah sesuai dengan manfaat yang dirassakan oleh konsumen. 2.2.3 Kualitas Produk

Menurut Kotler & Amstrong (2011:272) adalah sekumpulan ciri-ciri karateristik dari barang dan jasa yang mempunyai kemampuan untuk meneliti kebutuhan-kebutuhan, dimana konsumen lebih mementingkan kualitas yang merupakan suatu pengertian dari gabungan daya tahan produk, keadaan produk, ketepanatan produk, untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau diimplikasikan oleh pelanggan yang hendak membeli. Menurut Kotler dan Amstrong (2010:127) dalam Tamunu et al (2014) kualitas produk adalah elemen kunci yang membawa nilai kenama merek pelanggan dan kemasan.

Kualitas produk ini berasal dari perbedaan antara produk yang sebenarnya dan produk alternatif yang bisa dibuat tersedia atau disediakan oleh indrustri tertentu Hardie dan Walsh (1994:105) dalam Tamunu et al (2014). Menurut Kotler dan Amstrong (2010:84) dalam Tamunu et al (2014) kualitas sebuah

(11)

produk memiliki dampak yang signifikan kinerja produk maupun jasa, dengan demikian itu adalah terkait dengan pelanggan dan kepuasan.

Menurut Mowen dan minor (2002) dalam Fifyanita Ghanimata et al (2012) kualitas (Product Quality) didefinisikan sebagai evaluasi menyeluruh pelanggan atas kebaikan kinerja barang atau jasa. Kita dapat mengatakan bahwa penjual telah menghasilkan mutu bila produk atau pelayanan penjual tersebut memenuhi atau melampaui harapan pelanggan Kotler (2007) dalam Fifyanita Ghanimata et al (2012). Pembeli akan membeli produk apabila konsumen merasa cocok, oleh karena itu produk harus disesuaikan dengan keinginan ataupun kebutuhan konsumen untuk membeli produk yang berkualitas, sesuai dengan keinginan dan selera serta memiliki harga yang relatif terjangkau Nahban dan Kresnaini (2005) dalam Fifyanita Ghanimata et al (2012)

Menurut Nahban dan Kresnaini (2005) dalam Fifyanita Ghanimata et al (2012) jika konsumen merasa cocok dengan suatu produk dan produk tersebut dapat memenuhi kebutuhannya, maka konsumen akan mengambil keputusan untuk membeli produk tersebut terus menerus. Maka kualitas produk sangat mempengaruhi pembeli dalam mengambil keputusan pembelian. Apabila kualitas produk ditingkatkan, perilaku konsumen untuk melakukan pembelian juga akan meningkat.

Kualitas mencerminkan semua dimensi penawaran produk yang mempunyai manfaat (benefit) bagi konsumen Tjiptono, F (2008). Kualitas suatu produk baik berupa barang atau jasa ditentukan melalui dimensi-dimensinya.

(12)

Menurut Tjiptono, F (2008) diantaranya ada 8 dimensi kualitas produk, yang terdiri dari:

1. Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut.

2. Durability, adalah suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan atau masa pakai barang.

3. Conformance, hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian produk terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan. Konfirmasi merefleksikan derajat ketetapan antara karakteristik desain produk dengan karakteristik kualitas standar yang telah ditetapkan 4. Features, yaitu aspek performansi yang berguna untuk menambah fungsi dasar,

berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangannya.

5. Reability, hal yang berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu

6. Aesthetics, merupakan karakteristik yang bersifat subyektif mengenai nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksidari preferensi individual. Estetika dari suatu produk lebih banyak berkaitan dengan perasaan pribadi dan mencakup karakteristik tertentu, seperti: keindahan, keelokan dan selera.

(13)

7. Perceived Quality, yaitu bersifat subyektif, berkaitan dengan perasaan pelanggan dalam mengkonsumsi produk tersebut sebagai produk yang berkualitas, seperti: meningkatkan harga diri, dan rasa percaya diri

8. Serviceability, adalah karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, kompetensi, kemudahan, dan akurasi dalam memberikan layanan untuk perbaikan barang.

Menurut Tamunu et al (2014) Kualitas produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepassar untuk mendapat perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Dalam kualitas produk ada beberapa indikator, meliputi:

1. Kualitas Produk adalah kemampuan suatu produk dalam menjalankan funginya, yang merupakan suatu pengertian gabungan dari daya tahan, keandalan, ketepatan, dan kemudahan pemeliharaan serta atribut-atribut. 2. Daya Tahan Produk adalah merupakan suatu produk yang biasanya bisa

bertahan lama dengan banyak pemakaian berkali-kali (Umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun lebih)

3. Penampilan Produk adalah unsure-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan.

4. Bebas Cacat Produk adalah suatu produk yang dihasilkan perusahaan yang memiliki spesifikasi yang baik pada produk dan tidak akan perna melihat satu pun produk cacat atau tidak memiliki kerusakan dibagian tertentu.

(14)

2.2.4 Keputusan Pembelian

Pengambilan Keputusan Konsumen (Costumer Decision Making)adalah proses integrasi yang digunakan untuk mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternative dan memiliki satu diantaranya, Peter dan Olson (2013:63). Menurut Kotler (2007:93) dalam (Melvern Tamunu et al (2014) Keputusan Pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian, dimana konsumen benar-benar membeli produk tersebut.

Keputusan pembelian adalah sebuah suatu tindakan yang dilakukan konsumen dalam membeli suatu produk keputusan konsumen untuk membeli adalah serangkaian pilihan yang dibuat oleh konsumen sebelum melakukan pembelian suatu produk yang diinginkan dan keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan sesuatu kegiatan individu secara lansung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan Kotler dan Amstrong (2011:181).

Menurut Ferrel (2012) dalam Destriani, Putri, dan Kumar (2014) dalam Onigbinde Isaac Oladepo et al (2015) Menyatakan bahwa untuk memahami setiap keputusan pembelian konsumen, pemasar harus memahami konsumsi proses dan utilitas produk dalam persepsi konsumen. Mereka juga menyatakan bahwa ketika membeli produk secara tidak sadar, konsumen akan melalui beberapa langkah dalam pembuatan keputusan pembelian, pembelian, dan evaluasi pasca pembelian, sebagai berikut:

(15)

1. Masalah Pengakuan: Proses pembelian dimulai dengan pengenalan kebutuhan (need recognition) pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan.

2. Pencarian Informasi: Konsumen yang tertarik mungkin mencari lebih banyak informasi atau mungkin tidak. Jika dorongan konsumen itu kuat dan produk yang memuaskan ada di dekat konsumen.

3. Evaluasi Alternatif: Ketika telah melihat car konsumen menggunakan informasi untuk sampai pada sejumlah pilihan merek akhir. Bagaimana cara konsumen memilih di antara merek alternative tersebut.

4. Keputusan Pembelian: Pada dasarnya, keputusan pembelian ialah membeli merek yang paling diinginkan, namun ada dua faktor terdapat antara keputusasn pembelian maupun niat pembelian. Faktor pertamana adalah orang lain, apabila seseorang yang mempunyai arti penting bagi anda akan menirunya. Faktor kedua adalah situasional yang tidak diharapkan.

5. Perilaku Pasca Pembelian: setelah pembelian produk konsumen akan merasakan puas atau tidak puas dan terlibat dalam perilaku pasca pembelian yang harus diperhatikan oleh pemasar.

Keputusan pembelian adalah suatu tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk. Oleh karena itu, pengambilan keputusan pembelian merupakan suatu proses pemilihan salah satu dari beberapa alternatif penyelesaian dengan tindak lanjut yang nyata. Setelah itu konsumen dapat melakukan evaluasi pilihan dan kemudian dapat menentukan sikap yang akan diambil selanjutnya. Menurut Tamunu et al (2014) dan Fifyanita Ghanimata et al (2012) dalam keputusan pembelian ada beberapa indikator, meliputi:

(16)

1. Menarik Perhatian adalah suatu tindakan dimana tertuju pada suatu obyek, dimana obyek tersebut mempunyai apa yang harus ditonjolkan kepada konsumen contohnya, warna, desain, dll.

2. Prioritas Pembelian adalah sebuah pilihan yang dipilih konsumen dari sekian banyak pilihan yang ada dalam benak konsumen sesuai keadaan atau situasi tertentu, pilihan ini pada umumnya bersifat kencenderungan dalam menentukan pilihan mana yang lebih penting.

3. Lokasi adalah tempat dimana suatu usaha atau aktivitas usaha memiliki lokasi yang strategis dan mudah dijangkau oleh konsumen.

4. Rekomendasi Produk adalah memberitahukan kepada seseorang atau lebih bahwa suatu yang dapat dipercaya, dapat juga merekomendasikan atau dapat diartikan menyarankan, dan mengajukan suatu bentuk perintah untuk membeli produk yang perna dibeli.

5. Keputusan Pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk membeli atau tidak terhadap produk yang konsumen lihat.

2.2.5 Hubungan Antar Variabel

2.2.5.1 Hubungan Iklan dengan Keputusan Pembelian

Menurut Onigbinde Isaac Oladepo et al (2015) temuan menunjukan bahwa iklan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Studi ini menyimpulkan bahwa cara produk dipromosikan mendorong konsumen untuk membeli dan melakukan pembelian ulang itu, dan juga meningkatkan rujukan produk lainnya.

Menurut Hossain, Azad, dan Islam (2013) dalam Onigbinde Isaac Oladepo et al (2015) menemukan dalam promosi penjalan dan iklan memiliki

(17)

posisi dalam benak konsumen untuk mendorong pembelian suatu produk atau jasa.

2.2.5.2 Hubungan Harga dengan Keputusan Pembelian

Menurut Melvern Tamunu et al (2014) menunjukan hasil temuan variabel harga secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian, faktanya bahwa konsumen selalu mempertimbangkan setiap harga dalam situasi pembelian merek yang diinginkan.

Dalam penelitian Fifyanita Ghanimata et al (2012) menunjukkan adanya hubungan signifikan antara harga terhadap keputusan pembelian. Harga merupakan salah satu faktor penting bagi konsumen, dimana harga adalah suatu penentu pengambilan keputusan pembelian terhadap suatu produk maupun jasa yang diinginkan konsumen menurut Lupiyoadi (2001) dalam penelitian Fifyanita Ghanimata et al (2012).

2.2.5.3 Hubungan Kualitas Produk dengan Keputusan Pembelian

Menurut Melvern Tamunu et al (2014) menunjukkan hasil temuan kualitas produk secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Kualitas sebuah produk memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja produk atau jasa, dengan demikian itu adalah terkait dengan pelanggan dan kepuasan yang didapat Kotler dan Amstrong (2010) dalam penelitian Tamunu et al (2014).

Fifyanita Ghanimata, et al (2012) dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kualitas produk dapat berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Untuk setiap produk yang dibeli merupakan kebutuhan pokok, maka setiap konsumen sangat mempertimbangkan kualitas produknya

(18)

Tedjakusuma, Hartini, dan Muryani (2001) dalam penelitian Fifyanita Ghanimata et al (2012).

2.3 Kerangka Penelitian

Dalam sub bab ini menjelaskan tentang kerangka pemikiran yang didasarkan dari landasan teori yang telah dijelaskan diatas. Berikut gambaran kerangka pemikiran penelitian sekarang:

Sumber: C. Suresh, K. Anandanatarajan, R. Sritharan (2015), Muhammad

Saleh Memon, Safia Khan, Shoaib Hyder (2015), Hasan Ma’ruf (2015), Diolah

Gambar 2.4

KERANGKA PEMIKIRAN PENELITIAN SEKARANG Keterangan:

a. Variabel Independen: Iklan, Harga, Kualitas Produk b. Variabel Dependen: Keputusan Pembelian

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah hasil sementara untuk masalah yang terjadi dimana keabsahannya masih harus perlu dikaji dan lewat data yang dikumpul. Dari masalah yang terjadi maka hipotesis penelitian yaitu :

: Iklan berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian smartphone Oppo di Surabaya.

Harga Iklan Kualitas Produk Keputusan pembelian

(19)

: Harga berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian smartphone Oppo di Surabaya.

: Kualitas Produk berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian smartphone Oppo di Surabaya.

: Iklan, harga dan kualitas produk secara simultan berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut (Kotler dan Amstrong, 2008 : 272) Kualitas Produk adalah didefinisikan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan

Berdasarkan hasil lembar pengamatan aktivitas siswa (lampiran 14 halaman 86) masih rendah, karena aktivitas belajar siswa baru mencapai 60,80%, sehingga pada

Titik-titik lokasi yang akan didesain ulang untuk rehabilitasi harus dengan menunjukkan lokasi koordinat, jenis fasilitas irigasi (asset), jenis kerusakan

Untuk mengetahui sejauh mana BMT Amanah Umah memanfaatkan dana Baitul Mal (zakat, infak, sedekah) yang telah diberikan muzakki untuk didistribusikan secara tepat

Pada percobaan lanjutan tahun kedua (2010), pengaruh residu dan pemberian kapur tambahan sebagai perawatan tanah sebesar 25% takaran yang diberikan pada tahun pertama, dengan

Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah: (a) Kawasan permukiman mana saja yang masuk daerah operasinal bandar udara Sultan Hasanuddin, yang selanjutnya akan

Campur 50 ml air mendidih dan 20 ml larutan formaldehida netral, tambahkan larutan baku NaOH 0,2 N, Ba(OH) 2  bebas CO 2   dan titar dengan HCl 0,2 N,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi teknis dan ekonomis usahatani tebu sendiri dan tebu rakyat, perbedaan produktivitas antara tebu sendiri dan tebu