• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN JUS JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava L.) TERHADAP PERKEMBANGAN JANIN MENCIT HAMIL YANG TERPAPAR ASAP ROKOK INTISARI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN JUS JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava L.) TERHADAP PERKEMBANGAN JANIN MENCIT HAMIL YANG TERPAPAR ASAP ROKOK INTISARI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PENGARUH PEMBERIAN JUS JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava L.) TERHADAP PERKEMBANGAN JANIN MENCIT HAMIL

YANG TERPAPAR ASAP ROKOK Iis Priatmi*), Niken Dyahariesti**), Dian Oktianti***) *) Mahasiswa Program Studi Farmasi STIKES Ngudi Waluyo Ungaran **) Staf Pengajar Program Studi Farmasi STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ***) Staf Pengajar Program Studi Farmasi STIKES Ngudi Waluyo Ungaran

INTISARI

Rokok adalah salah satu hasil olahan tembakau yang sering dikonsumsi masyarakat Indonesia. Perokok aktif maupun pasif selama kehamilan bisa menyebabkan gangguan kehamilan. Tubuh memerlukan antioksidan yang dapat membantu melindungi serangan radikal bebas dengan menghambat dampak negatif senyawa yang terdapat dalam asap rokok. Jus jambu biji merah kaya akan vitamin C dan flavonoid yang diketahui memiliki efek sebagai antioksidan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian jus jambu biji merah terhadap perkembangan janin mencit hamil yang terpapar asap rokok.

Jenis rancangan penelitian ini bersifat eksperimental murni dengan post test only

control group design dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari satu

kelompok kontrol negatif (aquades), satu kelompok kontrol positif (vitamin C dosis 2,6mg/20gBB/hari), dan 3 kelompok perlakuan jus jambu biji merah dosis 0,58g/20g BB, 1,15g/20gBB dan 2,31g/20gBB). Pemberian vitamin C dan jus jambu biji merah diberikan pada kehamilan hari ke 0-15 dan kontrol negatif diberi aquades pada kehamilan hari ke 5-15. Pemaparan asap rokok dilakukan pada semua kelompok perlakuan dari kehamilan hari ke 5-15. Data yang didapat berupa data PKBP induk mencit, berat badan fetus dan jumlah fetus mencit. Data dianalisis menggunakan SPSS 21,0 for Windows dengan taraf kepercayaan 95%.

Berdasarkan hasil uji Mann-whitney jus jambu biji merah (Psidium guajava Linn) dosis 2,31g/20gBB mencit memiliki efek dilihat dari berat badan fetus mencit yang terpapar asap rokok sebanding dengan vitamin C dosis 2,6mg/20BB mencit.

Kata kunci: Buah jambu biji merah (Psidium Guajava Linn), flavonoid, efek asap rokok, vitamin C

(3)

ABSTRACT

Cigarette is one of the results of processed tobacco often consumed by Indonesian people. Both the active and passive smokers can cause pregnancy disorders. Body requires antioxidants that may protect against free radicals by inhibiting the negative effects of the compounds contained in cigarette smoke. The juiced red guava has rich vitamin C and flavonoid that are believed to have antioxidant effect. The purpose of this study is to find the effect of juiced red guava on fetal development of pregnant mice exposed to cigarette smoke.

This was a purely experimental study with post-test only control group design with completely randomized design (CRD) consisted of one group as negative control (treated by distilled water), one group as positive control (treated by vitamin C at the dose of 2.6mg/20gBW/day), and three treatment groups of juiced red guava with the doses of 0.58g/20g-BW, 1.15g/20g-BW and 2.31g/20g-BW, respectively). Vitamin C and juiced red guava were administered on gestation days 0-15 and the negative control was treated by distilled water on gestation days 5-15. Exposure to cigarette smoke was conducted in all treatment groups on gestation days 5-15. The data were obtained in the form of PKBP of mice parent, fetal weight and number of fetal. The data were analyzed by using SPSS 21.0 for Windows with the 95% confidence level.

The results of this study by using the Mann-Whitney test indicate that the juiced red guava (Psidium Guajava Linn) at the dose 2.31g/20g-BW have an effect as seen by the fetal body weight of mice exposed to cigarette smoke which is proportional with vitamin C at the dose of 2.6mg/20g-BW.

Keywords: Red guava (Psidium Guajava Linn), flavonoid, effect of cigarette smoke, vitamin C

PENDAHULUAN Latar Belakang

Paparan asap rokok sangat mengkhawatirkan beberapa kelompok sosial termasuk ibu hamil. Wanita hamil biasanya terpapar asap rokok oleh pasangannya atau rekan kerja. Perokok aktif maupun pasif selama kehamilan bisa menyebabkan gangguan kehamilan (Aditama, 1997).

Karbonmonoksida dari rokok yang terhisap oleh ibu hamil dan akan terbawa ke aliran darah sehingga menyebabkan penerimaan oksigen bayi maupun plasenta (ari-ari) berkurang, yang berarti berkurang juga penerimaan nutrisi untuk mencari daerah permukaan di rahim untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisinya, yang mengakibatkan plasenta akan semakin tipis. Tubuh memerlukan antioksidan yang dapat membantu melindungi tubuh dari serangan radikal bebas dengan menghambat dampak negatif senyawa yang terdapat dalam rokok (Suririnah, 2009).

Antioksidan merupakan senyawa yang mampu menghambat oksidasi molekul lain. Berdasarkan sumbernya, antioksidan dibedakan atas antioksidan alami dan antioksidan sintetik (buatan). Senyawa-senyawa yang mempunyai potensi antioksidan alami umumnya merupakan senyawa flavonoid, fenolik dan alkaloid. Kekhawatiran terhadap efek samping antioksidan sintetik menjadikan antioksidan alami sebagai

(4)

alternatif yang terpilih. Salah satu buah yang mengandung antioksidan adalah buah jambu biji merah (Hartoyo, 2003).

Pada penelitian sebelumnya, jus jambu biji merah dapat mempengaruhi gambaran histopatologik trakea mencit yang dipaparkan asap rokok dengan mengurangi kerusakan epitel trakea mencit akibat paparan asap rokok. Dosis jus jambu biji merah yang optimal untuk mengurangi kerusakan trakea adalah 0,26gr/20g BB/hari atau setara dengan mengkonsumsi 100 gr buah jambu biji merah bagi manusia setiap hari. Kandungan vitamin C pada buah jambu biji merah merupakan salah satu antioksidan alami. Antioksidan berperan penting dalam proses perlindungan tubuh dari radikal bebas yang dapat timbul dari proses metabolisme tubuh maupun dari lingkungan luar seperti asap rokok dan kendaraan yang dihirup sehingga masuk ke dalam tubuh (Kumalaningsih, 2007).

Bahan utama dalam rokok adalah tembakau. penggunaan tembakau dengan cara menghisap tembakau lebih berbahaya karena saat merokok terdapat banyak zat beracun lainnya yang masuk ke dalam tubuh selain nikotin yakni karbon monoksida, tar, timah hitam, dan lain-lain yang berbahaya bagi tubuh (Ilham, 2008).

Rumusan Masalah

Apakah jus jambu biji merah (Psidium guajava L.) mempunyai efek antioksidan terhadap perkembangan janin mencit hamil yang terpapar asap tembakau?

Pada dosis berapa jus jambu biji merah (Psidium guajava L.) memiliki efek antioksidan terhadap perkembangan janin mencit hamil yang terpapar asap tembakau sebanding dengan vitamin C dosis 2,6 mg/20gBB/hari ?

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas antioksidan jus jambu biji merah (Psidium guajava L.) terhadap perkembangan janin mencit hamil yang terpapar asap tembakau.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai buah jambu biji merah (Psidium guajava L.) dalam mengurangi efek asap rokok.

Serta memberi informasi dalam manfaat buah jambu biji merah (Psidium

guajava L.) sebagai obat tradisional yang diduga dapat mencegah efek yang

ditimbulkan asap tembakau pada kehamilan.

METODOLOGI PENELITIAN Alat dan Bahan

Alat untuk pembuatan jus jambu biji merah meliputi Juicer, saringan jus dan

beaker glass. Alat untuk uji farmakologi yaitu kandang hewan, timbangan tikus, alat

bedah hewan percobaan (scalpel, pinset, gunting, dan jarum), sonde lambung, dan spuit Bahan yang digunakan antara lain: 1) Minuman untuk mencit berupa aquadest; 2) Makanan mencit yaitu pakan standar BR-2; 3) Asap rokok yang diperoleh dari tembakau murni; 4) Mencit hamil galur swiss webster berumur 2-3 bulan dengan berat badan 20-30g diperoleh dari peternakan mencit di daerah Bandungan; 5) Buah jambu biji (Psidium guajava L.); 6) Senyawa kimia : vitamin C, kloroform, alkohol 70%.

(5)

Prosedur Penelitian Determinasi Tanaman

Determinasi dilakukan di Laboratorium Ekologi dan Biosistematik Fakultas MIPA Jurusan Biologi UNDIP.

Pembuatan Asap Tembakau

Asap tembakau digunakan sebagai bentuk paparan radikal bebas. Tembakau yang digunakan adalah tembakau murni. Lima (5) ekor mencit dimasukkan dalam kandang dengan ukuran 28 x 34 x 14 cm kemudian pada bagian tengahnya diberi sekat dengan menggunakan kardus yang tebal dengan diberi lubang kecil (lampiran 2). Setiap satu kandang mencit yang terdiri dari 5 ekor mencit dan dipaparkan asap tembakau yang mengandung nikotin sebanyak 41,6 mg/hari yang diberikan satu kali sehari selama 10 hari, dengan berat tembakau 832 mg/hari.

Pembuatan Jus Buah jambu biji (Psidium guava L)

Buah jambu biji merah yang masih segar diambil dan dicuci sampai bersih dengan air mengalir untuk menghilangkan kotoran. Kemudian ditiriskan untuk menghilangkan air yang mengalir, selanjutnya di juicer dan ditampung sarinya.

Penetapan Dosis

Pemberian maksimal peroral pada mencit 20 gr adalah 1 ml. Penentuan dosis berdasarkan konversi perhitungan dosis. Dosis yang dianjurkan untuk mengkonsumsi jus jambu biji merah sebanyak 100g/70kgBB/hari pada manusia. Dosis ini setara dengan 0,26 ml/20gBB/hari pada mencit. Dosis jus jambu biji merah yang digunakan pada penelitian kali ini adalah 0,58g/20gBB mencit, 1,15g/20gBB mencit, 2,31g/20gBB mencit.

Kadar nikotin

Kadar nikotin sampai menyebabkan teratogenik sekitar 100mg nikotin, yang dikonsumsi dalam sehari oleh manusia. Dosis nikotin perhari yang menyebabkan teratogenik pada hasil konversi dari manusia ke mencit adalah 100x0,0026 = 0,26mg/mencit. Dalam satu kelompok terdapat 5 ekor mencit. Sehingga diperoleh perhitungan sebagai berikut:

Kadar nikotin = x , A = 265 = 5,2 mg /hari

Kadar nikotin yang digunakan 41,6 mg/hari didapatkan dari dosis bertingkat 5,2mg/hari. Disetiap 100mg tembakau terdapat 5% nikotin.

Penimbangan tembakau 41,6 mg/hari = x41,6mg/hari = 832mg/hari

Analisis Data

Data yang diperoleh berupa berat badan mencit selama kehamilan, berat badan fetus, jumlah fetus yang lahir, kematian dan kecacatan pada fetus. Kecacatan fetus dilihat dari lengkap tidaknya anggota tubuh seperti kaki, tangan, mata, ekor, dan telinga kemudian dianalisis dengan SPSS 21,0 for Windows dengan taraf 95% kepercayaan.

(6)

Kerangka Penelitian

HASIL

Gambar 1. Kerangka Penelitian Hasil Penelitian

Determinasi Tanaman

Determinasi tanaman dilakukan di Laboratorium Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Diponegoro Semarang. Hasil determinasi tanaman dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Plantae (tumbuhan)

Divisio : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (Tumbuhan berkeping dua) Ordo : Myrtales

Famili : Myrtaceae Genus : Psidium

Spesies : Psidium guajava L.

Jambu Biji, Jambu Klutuk, Jambu Batu Randomisasi

Kontrol negatif (5 ekor mencit)

Kontrol positif (5 ekor mencit)

aquadest jus jambu dosis

0,58g/20g BB

jus jambu dosis 1,15g/20gBB Jus jambu dosis 2,31g/20gBB P1 (5 ekor mencit)

Pada Kehamilan 0-15 hari

Asap tembakau pada kehamilan 5-15 hari Vitamin C

dosis 2,6mg/20BB

Timbang berat badan mencit selama kehamilan

Sampai lahir normal dan dilakukan laparaktomi pada hari ke 19

Berat badan mencit selama kehamilan, berat badan fetus, jumlah fetus yang lahir, kematian dan kecacatan pada fetus.

25 ekor mencit hamil

P2 (5 ekor mencit)

P3 (5 ekor mencit)

(7)

Kunci Determinasi:

1b, 2b, 3b, 4b, 6b, 7b, 9b, 10b, 11b, 12b, 13b, 14b, 16a, 239b, 243b, 244b, 248b, 249b, 250a, 251b, 253b, 254b, 2550,….. Famili 94 : Myrtaceae. …. 1b, 2a, 3b, 5b, …… Genus 2 :Psidium. …. Spesies :Psidium guajava L. (Jambu Biji, Jambu Batu, Jambu Klutuk).

PKBP

Tabel 1 Nilai Purata Kenaikan Berat Badan Per Hari (PKBP) Mencit Hamil

Kelompok Rata – rata PKBP

(gr) ±SD Kontrol negatif 0,6 0,11 Kontrol positif 0,6 0,04 Dosis 0,58g/20gBB 0,7 0,08 Dosis 1,15g/20gBB 0,6 0,09 Dosis 2,31g/20gBB 0,8 0,07

Tabel 4 Nilai p uji Kruskal-Wallis terhadap PKBP

Data sig (p) Keterangan

PKBP 0,013 Berbeda bermakna

Tabel 5 Hasil uji Mann-Whitney PKBP Induk Mencit

Kelompok Perlakuan Signifikansi (p) Keterangan

Kontrol (-) vs kontrol(+) 0,548 Tidak berbeda bermakna Kontrol (-) vs dosis 1 0,095 Tidak berbeda bermakna Kontrol (-) vs dosis 2 0,421 Tidak berbeda bermakna Kontrol (-) vs dosis 3 0,016 Berbeda bermakna Kontrol (+) vs dosis 1 0,095 Tidak berbeda bermakna Kontrol (+) vs dosis 2 0,548 Tidak berbeda bermakna Kontrol (+) vs dosis 3 0,008 Berbeda bermakna

Dosis 1 vs dosis 2 0,222 Tidak berbeda bermakna Dosis 1 vs dosis 3 0,222 Tidak berbeda bermakna Dosis 2 vs dosis 3 0,016 Berbeda bermakna

Keterangan :

Kontrol negatif : Aquadest

Kontrol positif : Vitamin C dosis 2,6mg/20BB Dosis 1 : Jus Jambu dosis0,58g/20gBBmencit Dosis 2 : Jus Jambu dosis 1,15g/20gBBmencit Dosis 3 : Jus Jambu dosis 2,31g/20gBBmencit Data Rata-rata Berat Badan Fetus Mencit

Tabel 6 Rata-Rata Berat Badan Fetus Mencit

Kelompok Rata – rata BB Fetus (gr) ±SD

Kontrol negatif 0,22 0,10

Kontrol positif 1,08 0,10

Dosis 0,58g/20gBB 0,5 0,09

Dosis 1,15g/20gBB 0,9 0,03

(8)

Tabel 9 Nilai p uji Kruskal-Wallis terhadap Berat Badan Fetus Mencit

Data sig (p) Keterangan

Berat badan fetus 0,000 Berbeda bermakna

Tabel 4.10. Hasil uji Mann-Whitney Berat Badan Fetus Mencit

Kelompok Perlakuan Signifikansi (p) Keterangan

Kontrol (-) vs kontrol(+) 0,008 Berbeda bermakna Kontrol (-) vs dosis 1 0,008 Berbeda bermakna Kontrol (-) vs dosis 2 0,008 Berbeda bermakna Kontrol (-) vs dosis 3 0,008 Berbeda bermakna Kontrol (+) vs dosis 1 0,008 Berbeda bermakna Kontrol (+) vs dosis 2 0,008 Berbeda bermakna Kontrol (+) vs dosis 3 0,690 Tidak berbeda bermakna

Dosis 1 vs dosis 2 0,008 Berbeda bermakna Dosis 1 vs dosis 3 0,008 Berbeda bermakna Dosis 2 vs dosis 3 0,008 Berbeda bermakna

Keterangan :

Kontrol negatif : Aquadest

Kontrol positif : Vitamin C dosis 2,6mg/20BB Dosis 1 : Jus Jambu dosis0,58g/20gBBmencit Dosis 2 : Jus Jambu dosis 1,15g/20gBBmencit Dosis 3 : Jus Jambu dosis 2,31g/20gBBmencit Data Jumlah Fetus

Tabel 11 Rata-Rata Jumlah Fetus Mencit

Kelompok Rata – rata Jumlah Fetus ±SD

Kontrol negatif 5,2 1,92

Kontrol positif 7,8 3,35

Dosis 0,58g/20gBB 7,4 3,29

Dosis 1,15g/20gBB 8,2 2,86

Dosis 2,31g/20gBB 7,6 3,65

Tabel 14 Hasil Uji Anova Jumlah Fetus Mencit

Data Sig (p) Keterangan

Jumlah fetus 0,579 Tidak berbeda bermakna

PEMBAHASAN Determinasi Tanaman

Determinasi tanaman merupakan langkah awal yang dilakukan dalam penelitian. Determinasi terhadap tanaman yang akan diteliti ini bertujuan untuk mengidentifikasi tanaman yang akan digunakan dalam penelitian sehingga peneliti yakin bahwa tanaman tersebut adalah benar-benar tanaman yang dimaksud untuk diteliti, sehingga kesalahan dalam pengambilan tanaman yang akan diteliti dapat dihindari.

Mengawinkan dan Pengelompokan Hewan Uji

Mencit betina dikawinkan dengan mencit jantan secara alami dengan cara menyatukan mencit betina dan mencit jantan dalam satu kandang dengan perbandingan 4 betina dan 1 jantan. Mencit jantan dimasukkan ke kandang mencit betina pada

(9)

pukul empat sore dan dipisahkan lagi besok paginya. Bila ditemukan sumbat vagina dan adanya skret kuning berarti mencit telah mengalami kopulasi dan berada pada hari kehamilan ke nol. Mencit yang telah hamil dipisahkan dan yang belum kawin dicampur kembali dengan mencit jantan (Almahdy, 2004).

Pemberian Asap Tembakau

Asap tembakau digunakan sebagai bentuk paparan radikal bebas. Tembakau yang digunakan adalah tembakau murni. Dimana salah satu kandungan bahan kimia dalam asap tembakau yang dapat mempengaruhi implantasi adalah nikotin. Pemberian nikotin secara langsung maupun tidak langsung dapat menghambat proses pembelahan sel, menghambat pembentukan blastosit, dan mencegah terjadinya implantasi bahkan mengganggu masuknya embrio ke rongga rahim (Card dan Mitchell 1979).

Tahap Penelitian

Subyek penelitian sebanyak 25 ekor mencit hamil mulai dari hari ke 0, dibagi kedalam 5 kelompok secara random, yaitu kelompok kontrol negatif (KI), kelompok kontrol positif (K2), dan tiga kelompok perlakuan. Dari 5 kelompok dilakukan penimbangan mencit hamil dari hari ke 0 sampai hari ke 19.Tujuannya untuk memastikan kehamilan tiap induk mencit dan mengetahui perkembangan berat badan induk mencit tiap hari. Pemberian vitamin C dosis 2,6mg/20gBB pada kontrol positif, perlakuan I, II, dan III jus jambu dosis 0,58g/20gBB, dosis 1,15g/20gBB, dan jus jambu dosis 2,31g/20gBB diberikan dari kehamilan hari ke 0-15 hari. Tujuannya sebagai prefentif (pencegahan) efek vitamin C dan jus jambu sebagai antioksidan.

Pada kontrol positif menggunakan vitamin C karena vitamin C sudah terbukti sebagai antioksidan, mempunyai satu mekanisme, dan mengandung satu zat aktif atau murni.

Mekanisme flavonoid sebagai antioksidan dibagi menjadi dua yaitu secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung dengan mendonorkan ion hidrogen sehingga menetralisir efek toksik dari radikal bebas. Sedangkan secara tidak langsung dengan meningkatkan ekspresi gen antioksidan endogen melalui beberapa mekanisme,salah satu mekanisme peningkata ekspresi gen antioksidan adalah melalui aktivitas nuclear factor 2 related faktor 2 (Nrf2) sehingga terjadi peningkatan gen yang berperan dalam sintesis enzim antioksidan endogen misalnya gen (Castilla dkk, 2006).

PKBP

Pertumbuhan berat badan mencit hamil yang normal untuk tiap harinya adalah 1gr/ekor/hari. Hal ini juga terkait dengan konsumsi pakan untuk tiap harinya adalah 10 gr/ekor/hari akan meningkatkan pertumbuhan berat badan tiap harinya sebesar 1 gr/ekor/hari (Martijo, 1992).

Hasil uji Mann Whitney menunjukkan bahwa kelompok kontrol negatif tidak berbeda bermakna dengan kontrol positif nilai signifikansi PKBP induk mencit lebih dari 0,05 (p>0,05) dalam setiap perlakuan memiliki kemampuan meningkatkan purata kenaikan berat badan induk mencit.

Nikotin dapat memicu efek adrenalin pada otot perut sehingga dapat menekan rasa lapar dan mengurangi nafsu makan serta nikotin juga dapat mempengaruhi kebiasaan makan seseorang sehingga menyebabkan penurunan asupan makanan (Aditama,1992).

(10)

Dalam penelitian kali ini dilihat dari nilai purata kenaikan berat badan per hari (PKBP) mengalami penurunan dengan nilai kurang dari standar 1gr/ekor/hari.

Rata-rata Berat Badan Fetus Mencit

Berat badan adalah parameter penting untuk mengetahui pengaruh senyawa asing terhadap fetus, ditunjukkan dengan penurunan berat fetus. Laju pertumbuhan dan perkembangan fetus menentukan variasi ukuran anakan. Rerata berat anakan mencit normal pada umur kehamilan hari ke-18 adalah 1,4 gram (Wilson dan Warkany, 1965).

Hasil uji Mann Whitney menunjukkan bahwa kelompok kontrol positif tidak berbeda bermakna dengan dosis III, hal ini menunjukkan bahwa kelompok kontrol positif dan dosis III memiliki kemampuan meningkatkan berat badan fetus yang sebanding. Hal ini dikarenakan difusi bahan makanan dari darah ibu ke dalam darah fetus dapat diterima dengan baik oleh fetus sehingga nutrisi yang dibutuhkan janin terpenuhi.

Dalam penelitian kali ini dilihat dari berat badan fetus mencit mengalami penurunan dengan nilai rata-rata kurang dari standar 1,4 gram. Hal ini disebabkan karena nikotin dalam asap tembakau menyebabkan pembuluh tali pusat (plasenta) dan uterus menyempit sehingga akan menurunkan jumlah oksigen yang diterima oleh janin (Xiau,2000).

Vitamin C mempunyai sifat sebagai antioksidan yang dapat melindungi molekul-molekul yang sangat diperlukan oleh tubuh, seperti protein, lipid, karbohidrat dan asam nukleat dari kerusakan oleh radikal bebas dan reaktif oksigen spesies. Vitamin C juga dibutuhkan untuk memelihara kehamilan (Higdon, 2004).

Jumlah Fetus

Setelah penimbangan berat badan fetus kemudian dihitung jumlah fetus tiap kelompok perlakuan. Normalnya mencit menghasilkan jumlah anak yang cukup banyak yaitu 5-10 ekor (Anonim, 2009).

Perbedaan jumlah fetus dapat dipengaruhi oleh faktor genetik, ukuran masing– masing fetus bervariasi serta adanya kerentanan genetik yang berbeda, jadi pemberian asap rokok tidak menjadi faktor utama dan satu-satunya sebagai patokan berkurangnya jumlah fetus sebagai efek teratogen. Disamping itu perbedaan atau pengurangan jumlah fetus juga disebabkan karena terjadinya tapak resopsi (Scehefler,1987).

Paparan asap tembakau yang paling berpengaruh yaitu pada berat badan fetus mencit yang dilihat dari uji Mann-Whitney. Dengan nilai signifikansi kurang dari 0,05 (p<0,05) menunjukkan adanya perbedaan bermakna. Hal ini berarti ada perbedaan dalam setiap perlakuan.

KESIMPULAN

Pemberian jus jambu biji merah mampu memiliki efek dilihat dari berat badan fetus mencit yang terpapar asap tembakau.

Pemberian jus jambu biji merah dosis 2,31g/20gBB mencit memiliki efek dilihat dari berat badan fetus mencit yang sebanding dengan vitamin C dosis 2,6mg/20gBB mencit.

(11)

SARAN

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efek secara mikroskopis (organ induk mencit) dari paparan asap tembakau.

Perlu dilakukan penelitian ulang dengan tanaman yang berbeda dengan dosis tembakau bertingkat serta frekuensi pemaparan.

DAFTAR PUSTAKA

Aditama,(1997), Hubungan Antara Suami Perokok dengan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas, Skripsi, UI Press, Jakarta.

Aditama, T.Y. (1992). Rokok dan Kesehatan. Jakarta : UI Greenfield, Marloria, 2007. Almahdy, A., Suhatri dan Maizul. (2004).Uji Aktivitas Teratogenitas Ekstrak Etanol

Daun Inggu (Rutagraveolens Linn) Pada Mencit Putih. Jurnal Sains dan

Teknologi Farmasi.

Anonim. (2009). Efek Bahaya Asap Rokok. http://organisasi.org – Mon, 07/05/2007. Diakses tanggal 27 Mei 2009.

Card JP and Mitchell JA, 1979. The Effects Of Nicotine On Implantation Rat. Biology

Of Reproduction. 20=532-539.

Castilla P, Echarri R, Davalos A, Cerrato F,(2006). Concentrated red grape juice exerts antioxidant, hypolipidemic, and anti-inflammatory effects in bothhemodiálisis patients and healthy subjects. Am J ClinNutr, 84 (1): 252-262.

Hartoyo, Arif, (2003). Teh dan Khasiatnya Bagi Kesehatan: Sebuah Tinjauan Ilmiah. Kanisius. Yogyakarta.

lham, Muh, (2008). Manajemen Sumber Daya dan Kinerja Aparatur Pemerintahan

Daerah. Bandung: CV Indra Prahasta.

Kumalaningsih, Sri, (2007). Antioksidan Alami. Surabaya: Trubus Agrisarana.

Martijo. (1992). Kesehatan dan Kemampuan Adaptasi Hewan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Scehefler, W.C (1987). Statistic for the biological science, edisi 2 terjemahan Drs

Suroso, statistic untuk biologi, farmasi, kedokteran dan ilmu yang bertautan,

ITB, Bandung.

Suririnah. (2009). Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Wilson, J.G. and Warkany, J. (1965). Teratology-principles and techniques. University of Chicago Press, Chicago and London, 16-40.

Xiau D, Huang X, Yang S, Zhang L. (2000). Direct Effect Of Nicotine On Contractility Of The Uterine Artery In Pregnancy. The Journal Of Pharmacol and Exsperient

Gambar

Gambar 1. Kerangka Penelitian  Hasil Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan untuk lagkah model fuzzy table look-up scheme adalah: (1) mendefinisikan himpunan fuzzy dari data runtun waktu ( time series) menggunakan

Pembagian tugas dalam pekerjaan bagi para pegawai diperlukan untuk men- dukung proses pelayanan secara bersamaan demi kelancaran proses pelayanan publik yang dilakukan

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya retur dikalangan pedagang baju di Pekan Jumat di Lubuk Palas adalah barang tidak habis terjual, adanya kerusakan atau

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Konsep Diri dan Pola Asuh Orang

1. Kesalahan pemilihan kata yaitu ditemukan banyak kata yang pleonasme seperti penggunaan kata ‘tersebut’ dan ‘di atas’ secara bersamaan. Adanya kata ‘bersama ini’

Limbah yang bukan merupakan cairan yang pada temperatur dan tekanan standar (25°C dan 760 mmHg) dapat mudah menyebabkan kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang didapatkan dari website BPS mengenai Indeks Pembangunan Manusia beserta faktor-faktor

pada pembuluh darah arteri maka darah yang mengalir ke penis berkurang sehingga kemampuan penis untuk ereksi berkurang (Wimpie, 2008). Selain itu disfungsi ereksi