• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. perencanaan bahan baku dan produksi menggunakan metode MRP.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. perencanaan bahan baku dan produksi menggunakan metode MRP."

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Dalam pembuatan sistem informasi perencanaan bahan baku dan produksi menggunakan metode MRP membutuhkan langkah-langkah perancangan sistem. Berikut merupakan langkah perancangan sistem informasi perencanaan bahan baku dan produksi menggunakan metode MRP.

1.1.1 Identifikasi Masalah

Dalam proses bisnis yang sedang berjalan saat ini diperlukan identifikasi terhadap masalah yang terjadi. Masalah yang timbul akan dapat terlihat dengan cara melihat proses bisnis yang terjadi selama ini. Dalam penelitian ini diberikan contoh sebuah produk jadi. Produk tersebut adalah shabby desk. Gambar untuk produk dan struktur produk dapat dilihat pada Gambar 3.1 dan Gambar 3.2.

(2)

Shabby Desk (1) Ass Body (1) Ass Laci (1) Papan Top (1) Frame Samping Kiri (1) Rail Laci (2) Kaki (4) Papan Laci (6) Corner Laci (4) Corner Body (4) Support Rail Laci (2) Frame Samping Kanan (1) Frame Depan Samping Kiri (1) Frame Depan Samping Kanan (1) Frame Belakang (1) Frame Datar Tengah Bawah (1)

Gambar 3.2 Struktur Produk Shabby Desk

Dalam produksi shabby desk, berdasarkan struktur produk yang digambarkan pada Gambar 3.2, produk tersebut memiliki struktur produk dimana setiap komponennya memiliki jumlah kebutuhan masing-masing yang harus terpenuhi saat dibutuhkan. Setiap komponen juga memiliki lead time, yaitu waktu yang dibutuhkan mulai dari waktu awal produksi/permintaan sampai barang tersebut selesai produksi/barang tersebut tiba untuk digunakan. Lead time tersebut menyebabkan setiap komponen membutuhkan perencanaan yang matang sebelum diproduksi. Dalam proses produksi di perusahaan selama ini, proses produksi dilakukan jika ada pesanan dari customer atau distributor. Setelah menerima pesanan, maka bagian marketing akan mencatat data order pelanggan. Dari data

order tersebut, bagian Production Planning and Inventory Control (PPIC) akan

membuat data kebutuhan produk dan data kebutuhan material kemudian melakukan perencanaan kebutuhan penggunaan bahan baku. Perencanaan jumlah kebutuhan masing-masing komponen bahan baku serta jadwal kebutuhannya hanya berdasarkan perhitungan manual yang bersifat kira-kira oleh bagian PPIC.

(3)

Perhitungan manual yang dilakukan oleh perusahaan, seringkali terjadi kesalahan perhitungan perencanaan kebutuhan komponen bahan baku, baik dalam hal jumlah maupun jadwal kedatangan komponen bahan baku. Selain itu juga, perhitungan manual tersebut memakan waktu yang cukup lama karena banyaknya jenis barang pesanan pelanggan. Berdasarkan pemasalahan di atas, dapat disimpulkan bahwa, jika terjadi kesalahan perhitungan perencanaan bahan baku yang mengakibatkan terjadinya ketidak tepatan salah satu komponen bahan baku, baik dari jumlah maupun jadwal ketersediaannya, maka akan mengganggu jalannya proses produksi atau keterlambatan proses produksi, dan mengakibatkan keterlambatan pengiriman barang jadi kepada pelanggan. Hal tersebut dapat menjadi salah satu faktor penyebab kerugian bagi perusahaan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan sistem informasi perencanaan bahan baku dan produksi. namun perlu juga dilakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan saat ini.

1.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Bejalan

Dalam menganalisis sistem yang sedang berjalan perlu untuk mengetahui aliran data yang berjalan dalam sistem pengendalian bahan baku yang telah berjalan pada saat ini. Analisis dilakukan dengan cara wawancara pada bagian

Production Planning and Inventory Control (PPIC) CV. Azaria Abadi Permai.

Dari hasil wawancara tersebut diketahui bagaimana proses produksi dan kebutuhan bahan baku pada perusahaan.

Pada document flow persediaan bahan baku, proses produksi ditentukan oleh ada atau tidaknya bahan baku yang ada di gudang. Bagian PPIC akan melakukan pengecekan bahan baku. Jika bahan baku mencukupi maka bagian

(4)

gudang akan membuat data realisasi pemakaian bahan baku. Bagian produksi akan melakukan produksi menggunakan bahan baku berdasarkan data realisasi dari bagian gudang. Sedangkan jika bahan baku tidak mencukupi maka bagian PPIC akan membuat permintaan pembelian bahan baku ke bagian pembelian. Adapun penjelasan document flow persediaan yang ditunjukaan oleh Gambar 3.3

PPIC Pembelian Start Data Order Buat Jadwal Produksi Buat Formulir Kebutuhan Material

Jadwal Produksi Formulir Kebutuhan Material Ada Bahan? Pemintaan Pembelian Tidak Membuat Permintaan Pembelian Pemintaan Pembelian Melakukan Rekap Stok Rekap Stok Material

End

Gambar 3.3 Document Flow Persediaan Bahan Baku

1.1.3 Analisis Kebutuhan Sistem

Menganalisis sistem adalah langkah awal membuat suatu sistem baru. Dalam hal ini, dilakukan analisis terhadap permasalahan yang terjadi pada CV Azaria Abadi Permai dalam menangani perencanaa kebutuhan bahan baku. Dalam

(5)

pembuatan sistem baru, terlebih dahulu harus diketahui alur proses bisnis yang digunakan saat ini yang kemudian akan dibuat sebuah analisis sistem yang baru.

Dalam menganalisis sistem yang berjalan saat ini, dilakukan analisis terhadap semua kebutuhan sistem, baik kebutuhan masukkan, proses, dan keluaran serta data store. Analisis ini berguna untuk mempermudah dalam pembuatan desain sistem baru dengan cara melihat alur proses sistem yang sedang berjalan saat ini.

Analisis kebutuhan masukkan berisi tentang kemungkinan masukkan yang akan diberikan pengguna sistem untuk diolah didalamnya. Kebutuhan masukkan akan dikelompokan per proses, yaitu mengelola data master customer,

master barang jadi, master barang setengah jadi, master komponen barang

setengah jadi. Kemudian masukkan proses transaksi order barang, Master

Production Schedule (MPS), dan proses perhitungan Material Requirement Planning (MRP) dengan cara mengevaluasi dan memilih yang terbaik dari tiga

teknik lot sizing yang digunakan. Teknik lot sizing tersebut adalah Lot for Lot (LfL), Economic Order Quantity (EOQ), dan Period Order Quantity (POQ). Dari hasil perhitungan MRP akan menghasilkan proses pembuatan laporan. Proses pembuatan laporan terdiri dari mencetak laporan perencanaan kebutuhan bahan baku, dan laporan rencana produksi.

(6)

3.2 Perancangan Sistem Block Diagram Data Order Data Permintaan Bahan Baku Data Penerimaan Bahan Baku Daftar Kebutuhan Produk Proses Identifikasi Data Order Proses Perhitungan MPS Proses Perhitungan Status Persediaan Proses Konversi Daftar Kebutuhan Produk ke Struktur BOM Laporan Data Pesanan Per Periode Jadwal Produksi Induk (MPS) Status Persediaan Struktur BOM PROSES NETTING

Menentukan Kebutuhan Kotor (Gross

Requirement) atau MPS

Proses menentukan Lot Size pemesanan dengan mengevaluasi tiga

metode Lot Sizing

PROSES LOTTING

Menghitung Projected On-Hand pada periode t untuk semua level produk

PROSES OFFSETTING

Melakukan Offset pada rencana penerimaan pesanan (Planned Order

Release) sesuai Lead Time

PROSES EXPLODING

Melakukan Explode sampai pada seluruh level produk (BOM)

Laporan Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Laporan Rencana Produksi PROSES MRP

INPUT PROSES OUTPUT

(7)

Tahap pertama dari pembuatan sistem ini adalah memasukkan data order dari pelanggan dan data struktur produk pada periode tertentu. Data order barang jadi dan data struktur produk dalam suatu periode akan dijadikan input dalam proses pembuatan MPS (Master Production Schedule) langkah selanjutnya adalah proses perhitungan dalam menentukan kebutuhan komponen bahan baku menggunakan metode MRP (Material Requirement Planning). Proses perhitungan MRP sendiri menggunakan tiga metode yaitu, Lot for Lot (LfL), Economic Order

Quantity (EOQ), dan Period Order Quantity (POQ) dengan cara mengevaluasi

dan memilih yang terbaik dilihat dari total biaya inventori yang terkecil. Total biaya inventori meliputi biaya pesan (ordering cost/setup cost), dan biaya simpan (holding cost).

Setelah menentukan perencanaan MRP menggunakan metode yang terbaik dilihat dari total biaya inventori yang terkecil, akan diperoleh laporan-laporan yang berhubungan dengan rencana kebutuhan bahan baku dan laporan-laporan rencana produksi dalam menentukan jumlah produk yang akan diproduksi. Perusahaan akan mengetahui jumlah kebutuhan bahan baku yang akan dipesan serta jumlah produk yang akan diproduksi sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan (lead time).

3.2.1 System Flow

Dalam merancang sistem, perlu dibuat berupa system flow, system ini bertujuan menggambarkan alur dari sistem informasi perencanaan bahan baku dan produksi menggunakan metode MRP. System flow dibuat berdasarkan analisis dan kebutuhan pengguna dalam hal ini CV Azaria Abadi Permai.

(8)

A. System Flow Mengelola Master Customer

System flow mengelola master customer menggambarkan aliran

pengolahan data master customer, dimulai dari memasukkan data customer, kemudian menyimpan data customer ke dalam tabel customer. Jika ingin merubah data customer, maka sistem akan mengambil data dari tabel customer, kemudian pengguna akan memasukkan data perubahan customer, lalu menyimpan data perubahan customer kembali ke tabel customer. Adapun penjelasan system flow mengelola master customer pada Gambar 3.5.

PPIC Start Data Customer Input Data Customer Maintenance Data Customer Customer End

Gambar 3.5 System Flow Mengelola Master Customer

B. System Flow Mengelola Master Barang Jadi

System flow mengelola master barang jadi menggambarkan aliran

pengolahan data master barang jadi, dimulai dari memasukkan data barang jadi, kemudian menyimpan data barang jadi ke dalam tabel barang jadi. Jika ingin

(9)

merubah data barang jadi, maka sistem akan mengambil data dari tabel barang jadi, kemudian pengguna akan memasukkan data perubahan barang jadi, lalu menyimpan data perubahan barang jadi kembali ke tabel barang jadi. Adapun penjelasan system flow mengelola master barang jadi pada Gambar 3.6.

PPIC

Start

Data Barang Jadi

Input Data Barang Jadi Maintenance Data Barang Jadi Barang Jadi End Barang Setengah Jadi Komponen Barang Setengah Jadi

Gambar 3.6 System Flow Mengelola Master Barang Jadi

C. System Flow Mengelola Master Barang Setengah Jadi

System flow mengelola master barang setengah jadi menggambarkan aliran

pengolahan data master barang setengah jadi, dimulai dari memasukkan data barang setengah jadi, kemudian menyimpan data barang setengah jadi ke dalam tabel barang setengah jadi. Jika ingin merubah data barang setengah jadi, maka sistem akan mengambil data dari tabel barang setengah jadi, kemudian pengguna akan memasukkan data perubahan barang setengah jadi, lalu menyimpan data

(10)

perubahan barang setengah jadi kembali ke tabel barang setengah jadi. Adapun penjelasan system flow mengelola master barang setengah jadi pada Gambar 3.7.

PPIC

Start

Data Barang Setengah Jadi

Input Data Barang Setengah Jadi Maintenance Data Barang Setengah Jadi Barang Setengah Jadi End Komponen Barang Setengah Jadi

Gambar 3.7 System Flow Mengelola Master Barang Setengah Jadi

D. System Flow Mengelola Master Komponen Barang Setengah Jadi

System flow mengelola master komponen barang setengah jadi

menggambarkan aliran pengolahan data master komponen barang setengah jadi, dimulai dari memasukkan data komponen barang setengah jadi, kemudian menyimpan data komponen barang setengah jadi ke dalam tabel komponen barang setengah jadi. Jika ingin merubah data komponen barang setengah jadi, maka sistem akan mengambil data dari tabel komponen barang setengah jadi, kemudian pengguna akan memasukkan data perubahan komponen barang setengah jadi, lalu menyimpan data perubahan komponen barang setengah jadi

(11)

kembali ke tabel komponen barang setengah jadi. Adapun penjelasan system flow mengelola master komponen barang setengah jadi pada Gambar 3.8.

PPIC Start Data Komponen Barang Setengah Jadi Input Data Komponen Barang Setengah Jadi Maintenance Data Komponen Barang Setengah Jadi Komponen Barang Setengah Jadi End

Gambar 3.8 System Flow Mengelola Master Komponen Barang Setengah Jadi

E. System Flow Mengelola Transaksi Order Barang

System flow mengelola transaksi order barang menggambarkan aliran

pengolahan data transaksi order barang, dimulai dari memasukkan data order barang, kemudian menyimpan data order barang ke dalam tabel order barang. Dari data order barang, bagian PPIC melakukan input data yang diambil dari tabel customer dan tabel barang jadi. Selanjutnya, data yang telah diambil akan disimpan pada tabel order barang. Adapun penjelasan system flow mengelola transaksi order barang pada Gambar 3.9.

(12)

Marketing

Start

Order Barang

Input Data Order Barang Simpan Data Order Barang Order Barang End PPIC Customer Barang Jadi

Gambar 3.9 System Flow Mengelola Transaksi Order Barang

F. System Flow Mengelola Transaksi MPS

System flow mengelola MPS menggambarkan aliran pengolahan data order barang, dimulai dari data order barang yang disimpan dalam tabel order

barang. Kemudian data order barang disimpan ke dalam tabel detail order barang. Setelah itu dilakukan pengecekan data order agar dimasukkan dalam periode yang telah ditentukan, kemudian data MPS disimpan ke dalam tabel MPS, selanjutnya sistem akan menampilkan data jumlah produk yang direncanakan dalam suatu periode. Adapun penjelasan system flow mengelola transaksi MPS pada Gambar 3.10.

(13)

PPIC Start Laporan Order Barang Simpan Data Order Barang End Order Barang Detail Order Barang

Cek Jadwal Order

Jadwal Order Barang

MPS

Gambar 3.10 System Flow Mengelola Transaksi MPS

G. System Flow Mengelola Transaksi Perhitungan MRP

System flow mengelola transaksi perhitungan MRP menggambarkan aliran

pengolahan data barang jadi, data barang setengah jadi, dan data komponen barang setengah jadi kemudian memasukkan data perhitungan metode MRP yaitu data evaluasi dari tiga metode Lot for Lot, EOQ, POQ, kemudian mencari total biaya inventori yang didapat dari tabel setting. Tabel setting berisi nilai biaya pesan dan biaya simpan, kemudian hasil perhitungan disimpan dalam tabel MRP, selanjutnya sistem akan menampilkan hasil perhitungan metode mana yang terbaik dilihat dari total biaya inventori yang terkecil. Adapun penjelasan system

(14)

PPIC

Start

Ambil Data Barang Jadi, Barang Setengah Jadi, Komponen Barang Setengah Jadi Barang Jadi Komponen Barang Setengah Jadi Barang Setengah Jadi Input Metode MRP

Proses Perhitungan Perbandingan Lot Sizing Lot-for-Lot, EOQ, POQ Berdasarkan Total Biaya Inventory (Total Biaya Inventory= Biaya Pesan +

Biaya Simpan) Hasil Perhitungan Metode MRP End Setting (Biaya Pesan + Biaya Simpan)

Gambar 3.11 System Flow Mengelola Transaksi Perhitungan MRP

H. System Flow Mengelola Cetak Laporan Bahan Baku Per Produk

System flow mencetak laporan rencana kebutuhan bahan baku per produk

menggambarkan aliran proses mencetak laporan rencana bahan baku. Dimulai dari menampilkan rekap laporan bahan baku per produk dari tabel data simpan. Adapun penjelasan system flow mengelola cetak laporan bahan baku per produk pada Gambar 3.12.

(15)

PPIC

Start

Pemilik

Menampilkan Laporan Rekap Bahan Baku Per

Produk Data Simpan Rekapitulasi Bahan Baku Per Produk Cetak Rekapitulasi Bahan Baku Per

Produk

Rekapitulasi Bahan Baku Per

Produk

End Rekapitulasi Bahan Baku Per

Produk

Gambar 3.12 System Flow Mengelola Cetak Laporan Bahan Baku Per Produk

I. System Flow Mengelola Cetak Laporan Bahan Baku Per Periode

System flow mencetak laporan bahan baku per periode menggambarkan

aliran proses mencetak laporan rencana bahan baku. Dimulai dari menampilkan rekap laporan bahan baku per periode dari tabel data simpan. Adapun penjelasan

(16)

PPIC

Start

Pemilik

Menampilkan Laporan Rekap Bahan Baku Per

Periode Data Simpan Rekapitulasi Bahan Baku Per Periode Cetak Rekapitulasi Bahan Baku Per

Periode

Rekapitulasi Bahan Baku Per

Periode

End Rekapitulasi Bahan Baku Per

Periode

Gambar 3.13 System Flow Mengelola Cetak Laporan Bahan Baku Per Periode

J. System Flow Mengelola Cetak Laporan Rencana Produksi Per Produk

System flow mencetak laporan produksi per produk menggambarkan aliran

proses mencetak laporan rencana produksi. Dimulai dari menampilkan rekap laporan produksi per produk dari tabel data simpan. Adapun penjelasan system

(17)

PPIC Start Pemilik Menampilkan Laporan Rekap Produksi Per Produk Data Simpan Rekapitulasi Produksi Per Produk Cetak Rekapitulasi Produksi Per Produk Rekapitulasi Produksi Per Produk End Rekapitulasi Produksi Per Produk

Gambar 3.14 System Flow Mengelola Cetak Laporan Rencana Produksi Per Produk

K. System Flow Mengelola Cetak Laporan Rencana Produksi Per Periode

System flow mencetak laporan produksi per periode menggambarkan aliran

proses mencetak laporan rencana produksi. Dimulai dari menampilkan rekap laporan produksi per periode dari tabel data simpan. Adapun penjelasan system

(18)

PPIC Start Pemilik Menampilkan Laporan Rekap Produksi Per Periode Data Simpan Rekapitulasi Produksi Per Periode Cetak Rekapitulasi Produksi Per Periode Rekapitulasi Produksi Per Periode End Rekapitulasi Produksi Per Periode

Gambar 3.15 System Flow Mengelola Cetak Laporan Rencana Produksi Per Periode

3.2.2 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah aliran data dan informasi yang terlibat dalam suatu sistem. Diagram ini menjelaskan setiap proses yang terdapat pada diagram berjenjang. DFD berfungsi untuk menggambarkan aliran data yang terjadi pada sistem dari tingkat tertinggi sampai ke tingkat terendah.

a. Context Diagram

Context diagram merupakan diagram pertama dalam rangkaian suatu DFD yang menggambarkan entitas-entitas yang berhubungan dengan sistem. Pada

context diagram sistem informasi perencanaan bahan baku dan produksi

(19)

Inventory Control (PPIC), dan produksi. Masing-masing dari entitas memberikan input dan oleh sistem akan diberikan output berupa laporan atau dokumen.

Pada Gambar 3.16 adalah gambaran context diagram dari Sistem Informasi Perencanaan kebutuhan bahan baku dan produksi menggunakan metode MRP yang menjelaskan alur sistem dan alur data dari entitas-entitas, serta informasi yang didapat dari proses-proses yang terjadi pada sistem.

Data Komponen Barang setengah Jadi

Jum lah Order Barang Tanggal Order Data Biaya Pesan Data Biaya Simpan

Data Jumlah Produksi Data Barang Dipro duksi Laporan Rencana Kebutuhan Bahan Baku Per Periode

Laporan Rencana Kebutuhan Bahan Baku Per Produk

Data Jumlah Kebu tuhan Data Lead Time

Laporan Rencana Produksi Per Periode Data Barang Setengah Jadi

Data Stok

Laporan Rencana Produksi Per Produk Data Barang Jadi

1

Sistem Informasi Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku dan Produksi

+

PPIC

Produksi

Gambar 3.16 Context Diagram Sistem Informasi Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku dan Produksi Menggunakan Metode MRP

(20)

b. Diagram Berjenjang

Diagram berjenjang merupakan perancangan sistem yang dapat menampilkan keseluruhan proses yang terdapat pada aplikasi dengan jelas dan terstruktur. Pada analisis sistem informasi perencanaan bahan baku dan produksi menggunakan metode MRP terdapat beberapa proses utama, yaitu mengelola

master, pembuatan MPS, proses perhitungan MRP, dan pembuatan laporan. Dari

proses-proses tersebut dijabarkan lagi menjadi beberapa subproses. Dari diagram berjenjang berikut ini akan terlihat subproses-subproses dari proses di atas. Adapun secara garis besar, diagram berjenjang yang membangun sistem dapat digambarkan pada Gambar 3.17.

0

Sistem Informasi Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku dan Produksi

1 Mengelolah Master 4 Pembuatan Laporan 2 Pembuatan MPS 3 Proses MRP

Gambar 3.17 Diagram Berjenjang Level 1 Sistem Informasi Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku dan Produksi Menggunakan Metode MRP

1

Mengelolah Master

Master Customer

1.2

Master Barang Jadi

1.3

Master Barang Setengah Jadi

1.4

Master Komponen Barang Setengah Jadi 1.1

(21)

2 Pembuatan Master Production Schedule

Input Data Barang Jadi

2.2

Input Data Barang Setengah Jadi

2.3

Input Data Order Barang

2.4

Membuat MPS 2.1

Gambar 3.19 Diagram Berjenjang Level 2 Pembuatan Master Production Schedule

3

Proses MRP

Proses Perhitungan Lot Sizing Lot For Lot

3.2

Proses Perhitungan Lot Sizing EOQ

3.3

Proses Perhitungan Lot Sizing POQ

3.4 Proses Perbandingan Total Biaya Inventori Lot

fot Lot, EOQ, POQ 3.1

Gambar 3.20 Diagram Berjenjang Level 3 Perhitungan MRP

4

Pembuatan Laporan

Pembuatan Laporan Rencana Bahan Baku Per

Produk

4.2

Pembuatan Laporan Rencana Bahan Baku Per

Periode

4.3

Pembuatan Laporan Rencana Produksi Per

Produk

4.4 Pembuatan Laporan Rencana Produksi Per

Periode 4.1

(22)

c. DFD Level 0 Sistem Perencanaan Bahan Baku dan Produksi

A. Pada DFD level 0 digambarkan aliran sistem dan aliran data yang lebih rinci. DFD level 0 membentuk semua aliran proses input dan output yang ada pada context diagram sebelumnya. Tiap-tiap proses akan membentuk hubungan yang saling terkait sehingga membentuk aliran proses yang menggambarkan proses dari sistem informasi perencanaan bahan baku dan produksi menggunakan metode MRP. Pada DFD level 0 terdiri atas empat proses, yaitu mengelola master, mengelola Master Production Schedule (MPS), perhitungan MRP, pembuatan laporan. Adapun secara garis besar, gambaran DFD level 0 sistem informasi perencanaan bahan baku dan produksi menggunakan metode MRP yang membangun sistem dapat digambarkan pada Gambar 3.22.

(23)

Mengambil Data MPS

Mengambil Data MPS

Mengambil Data Detail Order Barang Mengambil Data Barang Jadi

Mengambil Data Komponen Mengambil Data Custom er

Mengambil Data Barang Setengah Jadi

Mengambil Data Order Barang

Mengambil Data Biaya Pesan

Mengambil Data Biaya Simpan

Laporan Rencana Produksi Per Periode Laporan Rencana Kebutuhan Bahan Baku Per Periode

Mengambil Data Komponen Barang Setengah Jadi

Mengambil Data Barang Setengah Jadi

Mengambil Data Barang Jadi

Mengambil Data Order Barang Input Data Order

Menyimpan Data Detail Order Barang

Menyimpan Data MPS Mengambil Data Barang Jadi

Laporan Rencana Produksi Per Produk Menyimpan Data Kom ponen Barang Setengah Jadi

Menyimpan Data Barang Setengah Jadi Menyimpan Data Barang Jadi

Menyimpan Data Customer

Laporan Rencana Kebutuhan Bahan Baku Per Produk Data Lead Time Komponen

Data Barang Setengah Jadi Data Stok Barang Jadi

Data Barang Jadi

PPIC Produksi 1 Mengelolah Master + 3 Proses Perhitungan MRP + 2 Pembuatan MPS + 4 Pembuatan Laporan + 1 Custom er 2 Barang Jadi 3 Barang Setengah Jadi

4 Komponen Barang Setengah Jadi

5 Order Barang

6 Detail Order Barang

7 MPS

8 Setting

Gambar 3.22 DFD Level 0 Sistem Informasi Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku dan Produksi Menggunakan Metode MRP

(24)

d. DFD Level 1 Mengelola Master

DFD level 1 mengelola master menggambarkan proses-proses data yang lebih rinci dalam proses mengelola master pada DFD level 0. Proses-proses tersebut adalah mengelola master barang jadi, mengelola master barang setengah jadi, mengelola master komponen barang setengah jadi, dan mengelola data

customer. Proses mengelola data master dapat dilihat pada Gambar 3.23.

Data Custom er Data Leadtime Barang Jadi

Data Leadtime Barang Setengah Jadi

Data Stok Komponen

Data Stok Barang Setengah Jadi

Data Komponen Barang Setengah Jadi

Data Barang Setengah Jadi Data Stok Barang Jadi

Data Barang Jadi

Data Lead Time Komponen

Menyimpan Data Kom ponen Barang Setengah Jadi Menyimpan Data Barang Setengah Jadi

Menyimpan Data Barang Jadi

Menyimpan Data Customer PPIC

1 Custom er 2 Barang Jadi

3 Barang Setengah Jadi

4 Komponen Barang Setengah Jadi 1 Mengelolah Master Barang Jadi 2 Mengelolah Master Barang Setengah Jadi 3 Mengelolah Master Komponen Barang Setengah Jadi 4 Mengelolah Master Custom er

Gambar 3.23 DFD Level 1 Mengelola Data Master

e. DFD Level 1 Pembuatan MPS

DFD level 1 mengelola master menggambarkan proses-proses data yang lebih rinci dalam proses mengelola master pada DFD level 0. Proses-proses tersebut adalah mengelola transaksi order barang, kemudian menentukan periode

(25)

dalam Master Production Schedule (MPS). Proses mengelola MPS dapat dilihat pada Gambar 3.24.

Menyimpan Data Order

Mengambil Data Order Barang Menyimpan Data Detail Order Barang

Menyimpan Data MPS

Mengambil Data Barang Jadi Input Data Order

2 Barang Jadi

7 MPS

6 Detail Order Barang PPIC 5 Order Barang 1 Order Barang 2 MPS

Gambar 3.24 DFD Level 1 Pembuatan Master Production Schedule

f. DFD Level 1 Perhitungan MRP

DFD level 1 mengelola perhitungan MRP menggambarkan proses-proses data yang lebih rinci dalam proses mengelola master pada DFD level 0. Proses-proses tersebut adalah mengelola Proses-proses perhitungan metode lot for lot, Proses-proses perhitungan metode EOQ, proses perhitungan metode POQ, proses perhitungan total biaya inventori. Proses mengelola perhitungan MRP dapat dilihat pada Gambar 3.25.

(26)

Mengambil Data MPS

Mengambil Data MPS Mengambil Data MPS Mengambil Data MPS

Data Perhitungan Biaya Inventori Mengambil Data Komponen Barang Setengah Jadi

Mengambil Data Komponen Barang Setengah Jadi

Mengambil Data Barang Setengah Jadi Mengambil Data Barang Setengah Jadi

Mengambil Data Biaya Sim pan Mengambil Data Biaya Pesan Mengambil Data Barang Jadi Mengambil Data Barang Jadi Mengambil Data Barang Jadi

Mengambil Data Komponen Barang Setengah Jadi Mengambil Data Barang Setengah Jadi

8 Setting 2 Barang Jadi 3 Barang Setengah Jadi

4 Komponen Barang Setengah Jadi

1

Proses Perhitungan Metode Lot for Lot

2 Proses Perhitungan Metode EOQ 3 Proses Perhitungan Metode POQ 4 Proses Perhitungan Total Biaya Inventori PPIC

7 MPS

Gambar 3.25 DFD Level 1 Perhitungan MRP

g. DFD Level 1 Pembuatan Laporan

DFD level 1 mengelola laporan menggambarkan proses-proses data yang lebih rinci dalam proses mengelola master pada DFD level 0. Proses-proses tersebut adalah membuat rencana kebutuhan bahan baku, dan membuat laporan rencana produksi. Proses mengelola pembuatan laporan dapat dilihat pada Gambar 3.26.

(27)

Mengambil Data Custom er

Mengambil Data Detail Order Barang Mengambil Data MPS

Mengambil Data Order Barang

Mengambil Data Detail Order Barang Mengambil Data Barang Setengah Jadi

Mengambil Data Komponen Mengambil Data Custom er

Mengambil Data Barang Setengah Jadi Mengambil Data Barang Jadi

Laporan Rencana Produksi Per Periode

Laporan Rencana Produksi Per Produk Laporan Rencana Kebutuhan Bahan Baku Per Produk

Laporan Rencana Kebutuhan Bahan Baku Per Periode

Produksi PPIC 1 Membuat Laporan Rencana Kebutuhan Bahan Baku 2 Membuat Laporan Rencana Produksi 5 Order Barang 3 Barang Setengah Jadi 1 Custom er

4 Komponen Barang Setengah Jadi

2 Barang Jadi 6 Detail Order Barang

7 MPS

Gambar 3.26 DFD Level 1 Pembuatan Laporan

3.2.3 Entity Relationship Diagram

Entity relationship diagram adalah suatu desain sistem yang digunakan

untuk menentukan dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan untuk pemrosesan database. ERD menunjukan keseluruhan dari data user dan menunjukan hubungan antar tabel.

A. Conceptual Data Model

Terdapat 9 tabel yang terintegrasi secara logik. Berikut gambar conceptual

data model pada Gambar 3.27. B. Physical Data Model

Physical data model telah menunjukan adanya relasi antar tabel. Berikut

(28)

terdiri dari terdiri_dari memesan detail order order barang teridiri dari Barang_Jadi kode_barang_jadi nama_barang_jadi lead_time_barang_jadi stok_barang_jadi <M> Barang_Setengah_Jadi kode_barang_setengah_jadi nama_barang_setengah_jadi jumlah_barang_setengah_jadi lead_time_setengah_jadi stok_barang_setengah_jadi <M> Komponen_barang_setengah_jadi kode_komponen nama_komponen jumlah_komponen lead_time_komponen_barang_setengah_jadi stok_komponen <M> customer kode_customer nama_customer alamat_customer telpon_customer ... <M> order_barang kode_order tanggal_order detail_order_barang jumlah_order setting kode_setting nama_user <M> MPS kode_barang periode1 periode2 periode3 periode4 periode5 periode6 periode7 periode8 ... <M> User kode_user nama_user password hak_akses ... <M>

Gambar 3.27 CDM Sistem Informasi Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku dan Produksi Menggunakan Metode MRP

(29)

FK_BARANG_S_RELATION__BARANG_J FK_KOMPONEN_RELATION__BARANG_S FK_ORDER_BA_RELATION__CUSTOMER FK_DETAIL_O_RELATION__ORDER_BA FK_DETAIL_O_RELATION__BARANG_J FK_ORDER_BA_TERIDIRI__MPS Barang_Jadi kode_barang_jadi nama_barang_jadi lead_time_barang_jadi stok_barang_jadi ... varchar(10) varchar(50) integer integer <pk> Barang_Setengah_Jadi kode_barang_setengah_jadi kode_barang_jadi nama_barang_setengah_jadi jumlah_barang_setengah_jadi lead_time_setengah_jadi stok_barang_setengah_jadi ... varchar(10) varchar(10) varchar(50) integer integer integer <pk> <fk> Komponen_barang_setengah_jadi kode_komponen kode_barang_setengah_jadi nama_komponen jumlah_komponen lead_time_komponen_barang_setengah_jadi stok_komponen ... varchar(10) varchar(10) varchar(50) integer integer integer <pk> <fk> customer kode_customer nama_customer alamat_customer telpon_customer ... varchar(10) varchar(50) varchar(100) varchar(20) <pk> order_barang kode_order kode_customer kode_barang tanggal_order ... varchar(10) varchar(10) varchar(10) date <pk> <fk1> <fk2> detail_order_barang kode_order kode_barang_jadi jumlah_order ... varchar(10) varchar(10) integer <pk,fk1> <pk,fk2> User kode_user nama_user password hak_akses ... varchar(50) varchar varchar(50) varchar(30) <pk> setting kode_setting nama_setting nilai_setting ... varchar(10) varchar(50) integer <pk> MPS kode_barang nama_user periode2 periode3 periode4 periode5 periode6 periode7 periode8 ... varchar(10) varchar(50) integer integer integer integer integer integer integer <pk>

Gambar 3.28 PDM Sistem Informasi Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku dan Produksi Menggunakan Metode MRP

3.2.4 Struktur Tabel A. Tabel Customer

Nama Tabel: Customer

Primary Key: Kode_customer Foreign Key:-

(30)

Tabel 3.1 Master Customer

No Field Tipe Data Length Const Keterangan

1 Kode_customer Int - PK

2 Nama_customer Varchar 50 - 3 Alamat_customer Varchar 100

4 Telpon_customer Varchar 20

B. Tabel Barang Jadi Nama Tabel: Barang_jadi

Primary Key: Kode_barang_jadi Foreign Key:-

Fungsi: Untuk menyimpan data barang jadi

Tabel 3.2 Master Barang Jadi

No Field Tipe

Data

Length Const Keterangan

1 Kode_barang_jadi Varchar 10 PK 2 Nama_barang_jadi Varchar 50 -

3 Lead_time_barang_jadi Int

4 Stok_barang_jadi Int

C. Tabel Barang Setengah Jadi

Nama Tabel: Barang_Setengah_Jadi

Primary Key: Kode_barang_setengah_jadi Foreign Key:-

(31)

Tabel 3.3 Master Barang Setengah Jadi

No Field Tipe

Data

Length Const Keterangan

1 Kode_barang_setengah_jadi Varchar 10 PK 2 Nama_barang_setengah_jadi Varchar 50 - 3 Jumlah_barang_setengah_jadi Int

4 Lead_time_barang_setengah_jadi Int

5 Stok_barang_setengah_jadi Int

D. Tabel Komponen Barang Setengah Jadi

Nama Tabel: Komponen_barang_setengah_jadi

Primary Key: Kode_komponen Foreign Key: Kode_barang

Fungsi: Untuk menyimpan data komponen barang setengah jadi

Tabel 3.4 Master Komponen Barang Setengah Jadi

No Field Tipe

Data

Length Const Keterangan

1 Kode_komponen Int PK Kode_barang_setengah_jadi Varchar 10 FK 2 Nama_komponen Varchar 50 3 Jumlah_komponen Int 4 Lead_time_komponen_barang _setengah_jadi Int 5 Stok_komponen Int

E. Tabel Order Barang Nama Tabel: Order_barang

(32)

Foreign Key: Kode_customer

Fungsi: Untuk menyimpan data order barang

Tabel 3.5 Master Order Barang

No Field Tipe Data Length Const Keterangan

1 Kode_order Varchar 10 PK

2 Kode_customer Varchar 10 FK

3 Tanggal_order Date

4 Tanggal_deadline Date

F. Tabel Master Production Schedule Nama Tabel: MPS

Primary Key: Kode_order Foreign Key: Kode_order

Fungsi: Untuk menyimpan data MPS

Tabel 3.6 Transaksi MPS

No Field Tipe Data Length Const Keterangan

1 Kode_order Varchar 10 PK 2 Kode_order Varchar 10 FK 3 Periode1 Int 4 Periode2 Int 5 Periode3 Int 6 Periode4 Int 7 Periode5 Int 8 Periode6 Int 9 Periode7 Int 10 Periode8 Int

(33)

G. Tabel Detail Order Barang Nama Tabel: Detail_order_barang

Primary Key: Kode_order Foreign Key: Kode_barang

Fungsi: Untuk menyimpan data detail order barang

Tabel 3.7 Transaksi Detail Order Barang

No Field Tipe Data Length Const Keterangan

1 Kode_order Varchar 10 PK

3 Kode_barang Varchar 10 FK

4 Jumlah_order Int

H. Tabel Setting

Nama Tabel: Setting

Primary Key: Kode_setting Foreign Key:-

Fungsi : Untuk menyimpan data setting, yaitu biaya pesan dan biaya simpan

Tabel 3.8 Master Setting

No Field Tipe Data Length Const Keterangan

1 Kode_setting Varchar 10 PK

2 Nama_setting Varchar 50 -

3 Nilai_setting Int

I. Tabel User

Nama Tabel: User

Primary Key: Kode_user Foreign Key:-

(34)

Fungsi: Untuk menyimpan data user

Tabel 3.9 Master User

No Field Tipe Data Length Const Keterangan

1 Kode_user Varchar 10 PK

2 Nama_user Varchar 50 -

3 Password Varchar 50

4 Hak_akses Varchar 50

3.3 Perancangan Desain Input dan Output

Desain input output merupakan bagian dari perencanaan form-form yang digunakan untuk mendukung dalam pembuatan sistem perencanaan kebutuhan bahan baku dan produksi menggunakan metode MRP. Berikut adalah desain input tersebut.

3.3.1 Desain Input Order Customer

Desain input order customer berfungsi untuk mencatat data customer berupa nama, alamat, nomor telepon, tanggal order, dan pesanan customer. Berikut adalah desain input order customer dapat dilihat pada Gambar 3.29.

(35)

LOGO

CV. AZARIA ABADI PERMAI

Nama Customer : Alamat Customer :

Telepon :

No Nama Produk Jumlah Harga

Jl. Parengan KM 40 Jetis Mlirip Mojokerto Telp (0321) 362396 Fax: (0321) 364857 Total : _____________ Marketing _____________ Customer Tanggal Order :

Gambar 3.29 Input Order Customer

3.3.2 Desain Input Form Master Customer

Desain form master customer berfungsi untuk menyimpan data customer seperti nama, alamat, nomor telepon. Berikut adalah desain input form master

(36)

MRP

MRP

Data Master Data Barang Order Proses MRP Laporan

Save Cancel

Insert Update Delete

Kode Customer Nama Alamat Telepon

Kode Customer : Nama Customer : Alamat :

No.Telepon :

Master Customer

Gambar 3.30 Desain Input Form Master Customer

Tabel 3.10 Fungsi Obyek Desain Input Form Master Customer B. Nama Obyek C. Tipe Obyek D. Tipe Data (Size) E. Keterangan Masukkan kode customer Textbox F. - G. Memasukkan kode customer yang akan didaftarkan Masukkan

nama

customer Textbox

H. - I. Memasukkan nama customer yang akan didaftarkan

Alamat Textbox

J. - K. Memasukkan alamat customer yang akan didaftarkan

No. Telepon Textbox

L. - M. Memasukkan No. Telepon customer yang akan didaftarkan

Save Button N. - O. Menyimpan data customer Cancel Button P. - Q. Membatalkan penyimpanan data customer

(37)

B. Nama Obyek C. Tipe Obyek D. Tipe Data (Size) E. Keterangan Insert Button R. - S. Memasukkan data customer Update Button T. - U. Mengubah data customer

3.3.3 Desain Input Form Master User

Desain form master user berfungsi untuk menyimpan data user seperti nama user, password, hak akses. Berikut adalah desain input form master user dapat dilihat pada Gambar 3.31.

MRP

MRP

Data Master Data Barang Order Proses MRP Laporan

Save Cancel

Insert Update Delete

Kode User Nama User Password Hak Akses

Kode User : Nama User :

Password : Hak Akses : Master User

Gambar 3.31 Desain Input Form Master User

(38)

V. Nama Obyek W. Tipe Obyek X. Tipe Data (Size) Y. Keterangan Masukkan

kode user Textbox

Z. - AA. Memasukkan kode user yang akan didaftarkan

Masukkan

nama user Textbox

BB. - CC. Memasukkan nama user yang akan didaftarkan

Password Textbox

AA. - EE. Memasukkan

password yang akan

didaftarkan

Hak akses Combobox

CC. - GG. Memasukkan hak akses yang akan didaftarkan

Save Button

EE. - II. Menyimpan data user

Cancel Button

GG. - KK. Membatalkan penyimpanan data user

Insert Button

II. - MM. Memasukkan data user

Update Button

KK. - OO. Mengubah data

user

Delete button

MM. - QQ. Menghapus data user

3.3.4 Desain Input Form Master Barang Jadi

Desain form master barang jadi berfungsi untuk menyimpan data barang jadi seperti nama barang jadi, leadtime, stok barang jadi. Berikut adalah desain

(39)

MRP MRP

Data Master Data Barang Order Proses MRP Laporan

Save Cancel

Insert Update Delete

Kode Barang Nama Barang Lead Time Stok

Kode Barang Jadi : Nama Barang Jadi :

Lead Time : Stok :

Master Barang Jadi

Daftar Barang Setengah Jadi

Gambar 3.32 Desain Input Form Master Barang Jadi

Tabel 3.12 Fungsi Obyek Desain Input Form Master Barang Jadi RR. Nama Obyek SS. Tipe Obyek TT. Tipe Data (Size) UU. Keterangan Masukkan kode barang jadi Textbox VV. - WW. Memasukkan kode barang jadi yang akan didaftarkan Masukkan

nama barang

jadi Textbox

XX. - YY. Memasukkan nama barang jadi yang akan didaftarkan

Leadtime Textbox

WW. - AAA. Memasukkan

leadtime yang akan

didaftarkan

Stok Textbox

YY. - CCC. Memasukkan stok barang yang akan didaftarkan

Save Button

ÅÅ. - EEE. Menyimpan data barang jadi

Cancel Button ÖÖ. - GGG. Membatalkan penyimpanan data barang jadi Insert Button BBB. - III. Memasukkan data barang jadi

(40)

RR. Nama Obyek SS. Tipe Obyek TT. Tipe Data (Size) UU. Keterangan Update Button DDD. - KKK. Mengubah data barang jadi Delete Button FFF. - MMM. Menghapus data barang jadi

3.3.5 Desain Input Form Master Barang Setengah Jadi

Desain form master barang setengah jadi berfungsi untuk menyimpan data barang setengah jadi seperti nama barang setengah jadi, leadtime, stok barang jadi, jumlah kebutuhan. Berikut adalah desain input form master barang setengah jadi dapat dilihat pada Gambar 3.33.

MRP MRP

Data Master Data Barang Order Proses MRP Laporan

Save Cancel

Insert Update Delete

Kode Barang Nama Barang Lead Time Stok

Kode Barang Setengah Jadi : Nama Barang Setengah Jadi : Lead Time :

Stok :

Master Barang Setengah Jadi

Daftar Komponen

Jumlah

Jumlah Diperlukan :

Gambar 3.33 Desain Input Form Master Barang Setengah Jadi

(41)

NNN. Nama Obyek OOO. Tipe Obyek PPP. Tipe Data (Size) QQQ. Keterangan Masukkan kode barang

setengah jadi Textbox

RRR. - SSS. Memasukkan kode barang setengah jadi yang akan didaftarkan

Masukkan nama barang

setengah jadi Textbox

TTT. - UUU. Memasukkan nama barang setengah jadi yang akan didaftarkan

Leadtime Textbox

PPP. - WWW. Memasukkan

leadtime yang akan

didaftarkan Jumlah

Dibutuhkan Textbox

RRR. - YYY. Memasukkan jumlah kebutuhan barang setengah jadi

Stok Textbox

TTT. - AAAA. Memasukkan stok barang setengah jadi yang akan didaftarkan

Save Button

VVV. - CCCC. Menyimpan data barang setengah jadi

Cancel Button

XXX. - EEEE. Membatalkan penyimpanan data barang setengah jadi

Insert Button

ZZZ. - GGGG. Memasukkan data barang setengah jadi

Update Button

ÄÄÄ. - IIII. Mengubah data barang setengah jadi

Delete Button

AAAA. - KKKK. Menghapus data barang setengah jadi

3.3.6 Desain Input Form Master Komponen Barang Setengah Jadi

Desain form master barang setengah jadi berfungsi untuk menyimpan data barang setengah jadi seperti nama barang setengah jadi, leadtime, stok barang jadi, jumlah kebutuhan. Berikut adalah desain input form master barang setengah jadi dapat dilihat pada Gambar 3.34.

(42)

MRP

MRP

Data Master Data Barang Order Proses MRP Laporan

Save Cancel

Insert Update Delete

Kode Komponen Nama Komponen Lead Time Stok Kode Komponen :

Nama Komponen : Lead Time : Stok :

Master Komponen Barang Setengah Jadi

Jumlah Jumlah Diperlukan :

Gambar 3.34 Desain Input Form Master Komponen Barang Setengah Jadi

Tabel 3.14 Fungsi Obyek Desain Input Form Master Komponen Barang Setengah Jadi LLLL. Nam a Obyek MMMM. Tip e Obyek NNNN. Tip e Data (Size) OOOO. Keteranga n Masukkan kode komponen Textbox PPPP. - QQQQ. Memasukkan kode komponen yang akan didaftarkan

Masukkan nama

komponen Textbox

RRRR. - SSSS. Memasukkan nama komponen yang akan didaftarkan

Leadtime Textbox

KKKK. - UUUU. Memasukkan

leadtime yang akan

didaftarkan Jumlah Dibutuhkan Textbox MMMM. - WWWW. Memasukkan jumlah kebutuhan komponen Stok Textbox

OOOO. - YYYY. Memasukkan stok komponen yang akan didaftarkan Save Button QQQQ. - AAAAA. Menyimpan data komponen Cancel Button SSSS. - CCCCC. Membatalka n penyimpanan data

(43)

LLLL. Nam a Obyek MMMM. Tip e Obyek NNNN. Tip e Data (Size) OOOO. Keteranga n komponen Insert Button

UUUU. - EEEEE. Memasukkan data komponen

Update Button

WWWW. - GGGGG. Mengubah data komponen

Delete Button

YYYY. - IIIII. Menghapus data komponen

3.3.7 Desain Input Form Transaksi Order Barang

Desain form transaksi order barang berfungsi untuk menyimpan data

order barang seperti kode order, kode customer, nama customer, tanggal order,

tanggal deadline. Berikut adalah desain input form transaksi order barang dapat dilihat pada Gambar 3.35.

MRP

MRP

Data Master Data Barang Order Proses MRP Laporan

Insert Update Delete

Kode Order Kode Customer Nama Customer Tanggal Order

Transaksi Order Barang

Tanggal Deadline

Kode Barang Nama Barang Jumlah Order

Detail Barang :

(44)

Tabel 3.15 Fungsi Obyek Desain Input Form Transaksi Order Barang JJJJJ. Nam a Obyek KKKKK. Tip e Obyek LLLLL. Tip e Data (Size) MMMMM. Keteranga n Insert Button BBBBB. - OOOOO. Memasukkan data order barang

Update Button

DDDDD. - QQQQQ. Mengubah data order barang

Delete Button

FFFFF. - SSSSS. Menghapus data order barang

3.3.8 Desain Input Form Transaksi Entry Order Barang

Desain form transaksi entry order barang berfungsi untuk menyimpan data order barang seperti nama produk kode order, jumlah order, nama customer, tanggal order, tanggal deadline. Berikut adalah desain input form transaksi order barang dapat dilihat pada Gambar 3.36.

MRP MRP

Data Master Data Barang Order Proses MRP Laporan

Save Cancel

Kode Barang Nama Barang Jumlah Order

Kode Order :

Tanggal Order :

Customer :

Tanggal Deadline : Entry Order Barang

Barang :

Jumlah :

11/11/2014

11/11/2014

Add Barang Edit Barang Delete Barang

Gambar 3.34 Desain Input Form Transaksi Entry Order Barang

Tabel 3.16 Fungsi Obyek Desain Input Form Transaksi Entry Order Barang

TTTTT. N

ama Obyek

UUUUU. T

ipe Obyek

VVVVV. T

ipe Data (Size)

(45)

TTTTT. N ama Obyek

UUUUU. T

ipe Obyek

VVVVV. T

ipe Data (Size)

WWWWW. Keterangan Masukkan kode order Textbox XXXXX. - YYYYY. Memasukkan kode order Masukkan

tanggal order Datepicker

ZZZZZ. - AAAAAA. Memasukkan tanggal order

Masukkan

nama customer Combo Box

PPPPP. - CCCCCC. Memilih nama

customer yang telah

didaftarkan

Nama Produk Combo Box

RRRRR. - EEEEEE. Memilih nama barang jadi yang telah didaftarkan

Jumlah Textbox

TTTTT. - GGGGGG. Memasukkan jumlah order produk

Save Button

VVVVV. - IIIIII. Menyimpan data

order barang

Cancel Button

XXXXX. - KKKKKK. Membatalkan penyimpanan data order

barang

Insert Button

ZZZZZ. - MMMMMM. Me

masukkan data order barang

Update Button

ÄÄÄÄÄ. - OOOOOO. Mengubah data

order barang

Delete Button

AAAAAA. - QQQQQQ. Menghapus data

order barang

3.3.9 Desain Form Transaksi MPS

Desain form transaksi master production schedule berfungsi untuk menyimpan data order barang seperti nama produk, dan periode jumlah produk yang akan diproduksi. Berikut adalah desain input form transaksi MPS dapat dilihat pada Gambar 3.37.

(46)

MRP

MRP

Data Master Data Barang Order Proses MRP Laporan

Produk

Master Production Schedule

Periode 1 Periode 2 Periode 3 Periode 4 Periode 5 Periode 6 Periode 7 Periode 8

Gambar 3.37 Desain Input Form Master Production Schedule

3.3.10 Desain Input Form Transaksi Perhitungan MRP

Desain form transaksi perhitungan MRP berfungsi untuk menghitung dan menyimpan data perhitungan MRP seperti nama produk, metode yang dipakai, biaya pesan, biaya simpan untuk menentukan hasil total biaya inventori. Berikut adalah desain input form transaksi perhitungan MRP dapat dilihat pada Gambar 3.38.

MRP MRP

Data Master Data Barang Order Proses MRP Laporan

Perbandingan Biaya Barang Jadi : Metode : Biaya Pesan : Biaya Simpan : Perhitungan MRP 8 7 6 5 4 3 2 1 0

Metode Biaya Pesan Biaya Simpan Total

Metode Terbaik : Proses Perhitungan MRP

(47)

Tabel 3.17 Fungsi Obyek Desain Input Form Transaksi Perhitungan MRP RRRRRR. N ama Obyek SSSSSS. T ipe Obyek TTTTTT. Tip e Data (Size) UUUUUU. Keterangan Masukkan

barang jadi Combo Box

VVVVVV. - WWWWWW. M

emasukkan barang jadi Masukkan

metode Combo Box

XXXXXX. - YYYYYY. Memasukkan metode yang ingin dipakai Masukkan

biaya pesan Textbox

KKKKKK. - AAAAAAA. M

emasukkan biaya pesan yang telah ditentukan Masukkan

biaya simpan Textbox

MMMMMM. CCCCCCC. - M

emasukkan biaya simpan yang telah ditentukan Perhitungan

MRP Button

OOOOOO. - EEEEEEE. Menghitung proses MRP sampai pada level produk terbawah Perhitungan

perbandingan

biaya Button

QQQQQQ. - GGGGGGG. M

enghitung total biaya inventori dari metode Lot for Lot, EOQ, POQ

3.3.11 Desain Output Form Laporan Kebutuhan Bahan Baku Per Produk Laporan perencanaan kebutuhan bahan baku per produk digunakan untuk menampilkan rekap rencana kebutuhan bahan baku per produk. Desain laporan perencanaan kebutuhan bahan baku per produk dapat dilihat pada Gambar 3.39.

LOGO Laporan Rencana Kebutuhan Bahan Baku Per Produk

Periode : Tahun : Nama Barang : Customer :

No Nama Bahan Baku Jumlah Satuan Rencana Dibutuhkan Rencana Dipesan Keterangan

(48)

3.3.12 Desain Output Form Laporan Kebutuhan Bahan Baku Per Periode Laporan perencanaan kebutuhan bahan baku per periode digunakan untuk menampilkan rekap rencana kebutuhan bahan baku per periode. Desain laporan perencanaan kebutuhan bahan baku per periode dapat dilihat pada Gambar 3.40.

LOGO Laporan Rencana Kebutuhan

Bahan Baku Per Periode

Periode : Tahun :

No Nama Produk Customer Bahan Baku Jumlah Satuan Rencana Dibutuhkan Rencana Dipesan Keterangan

Gambar 3.40 Desain Laporan Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Per Periode

3.3.13 Desain Output Form Laporan Rencana Produksi Per Produk

Laporan rencana produksi per produk digunakan untuk menampilkan rekap rencana produksi per produk. Desain laporan rencana produksi per produk dapat dilihat pada Gambar 3.41.

(49)

LOGO Laporan Rencana Produksi Per Produk

Periode : Tahun : Nama Barang : Customer :

No Nama Produk Jumlah Satuan Rencana Dibutuhkan Rencana Diproduksi Keterangan

Gambar 3.41 Desain Laporan Rencana Produksi Per Produk

3.3.14 Desain Output Form Laporan Rencana Produksi Per Periode

Laporan rencana produksi per periode digunakan untuk menampilkan rekap rencana produksi per periode. Desain laporan rencana produksi per periode dapat dilihat pada Gambar 3.42.

LOGO Laporan Rencana Produksi Per Periode

Periode : Tahun :

No Nama Produk Customer Item Produk Jumlah Satuan Rencana Dibutuhkan Rencana Diproduksi Keterangan

(50)

Gambar

Gambar 3.7 System Flow Mengelola Master Barang Setengah Jadi
Gambar 3.8 System Flow Mengelola Master Komponen Barang Setengah Jadi
Gambar 3.9 System Flow Mengelola Transaksi Order Barang
Gambar 3.10 System Flow Mengelola Transaksi MPS
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan menurut Sukirno (2008:6) biaya tenaga kerja adalah hak yang diterima setiap orang yang ada dalam perusahan untuk melakukan suatu kegiatan secara tidak langsung

Dengan menggunakan deskriptif dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui gambaran keluhan muskuloskeletal berdasarkan sikap kerja duduk pada pekerja

Pernyataan tersebut dapat diperkuat dengan adanya data yang menyebutkan bahwa sebagian besar atau sebanyak 59 responden tidak menginginkan mempunyai anak lebih

Manfaat penelitian tindakan kelas dengan model pembelajaran problem solving menggunakan aplikasi macromedia flash bagi guru yaitu guru dapat mengetahui model serta media

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui nilai – nilai budaya apa yang terdapat pada iklan produk Nabati di Vietnam dan Indonesia.. Kemudian secara khusus, tujuan

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan karunia kepada umatNya hingga tak dapat dihitung nikmatnya sehingga penyusunan Skripsi yang berjudul

Bila penafsiran terhadap ayat-ayat al-Qur’an dilakukan oleh Nabi dengan membawa kepribadian yang berlaku di tengah-tengah kehidupan masyarakatnya, maka sudah tentu bahwa

Kecepatan aliran udara panas yang keluar dari saluran keluar ( outlet ) kolektor surya divariasikan menjadi 3 perlakuan yaitu 2 m/s, 4 m/s dan 6 m/s. Pengambilan data