• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

3. Peserta KB baru tahun pada tahun 2012 : 36.416 peserta (92,49%) dari perkiraan permintaan masyarakat sebesar 39.372 orang., Sedangkan pada tahun 2013 peserta KB baru 35.122 peserta (111,10%) dari perkiraan permintaan masyarakat sebesar 31.514 permintaan.

4. Pada tahun 2013, Jumlah akseptor dengan metode kontrasepsi adalah sebagai berikut : a. IUD : 5.870 akseptor b. MOW : 2.295 akseptor c. Implant : 2.018 akseptor d. Suntik : 18.665 akseptor e. PIL : 4.416 akseptor f. Kondom : 3.101 akseptor

Sedangkan pada tahun 2013, yaitu sebagai berikut : a. IUD : 17.404 akseptor b. MOW : 14.032 akseptor c. mplant : 1.721 akseptor d. Suntik : 12.611 akseptor e. PIL : 27.566 akseptor f. Kondom : 14.490 akseptor

Pada tahun 2012, dari jumlah peserta KB tersebut diatas, apabila dilihat berdasarkan tempat pelayanannya adalah sebagai berikut :

a. Klinik pemerintah : 13.409 peserta KB (36,82%)

b. Klinik Swasta : 10.079 peserta KB (27,68%)

c. Dokter Praktek Swasta : 2.022 peserta KB (6%) d. Bidan Praktek Swasta : 10.906 peserta KB (30 %) Sedangkan Pada tahun 2013, adalah sebagai berikut :

a. Klinik pemerintah : 1.331 peserta KB ( 44,74%)

b. Klinik Swasta : 737 peserta (24,77%)

c. Dokter Praktek Swasta : 163 peserta (5,48%) d. Bidan Praktek Swasta : 744 peserta (25,01 %)

Pada tahun 2012 Pemberian Informed Consent dari hasil peserta KB baru Mantap / MKJP sebanyak 10.234 peserta, yang mendapatkan Informed Consent sebesar 5.675 peserta apabila dirinci dengan hasil pemberian Informed Consent sebagai berkut :

a. IUD sebanyak 2.622 peserta b. MOW sebanyak 1.588 peserta c. MOP sebanyak 34 peserta d. Implant 1431 peserta

(2)

Sedangkan pada tahun 2013 Pemberian Informed Consent dari hasil peserta KB baru Mantap / MKJP sebanyak 1.075 akseptor, yang mendapatkan Informed Consent sebesar 523 akseptor apabila dirinci dengan hasil pemberian Informed Consent sebagai berkut :

a. IUD sebanyak 204 peserta b. MOW sebanyak 218 peserta c. MOP sebanyak 8 peserta d. Implant 93 peserta

5. Pendampingan Kelompok bina Keluarga yang meliputi kelompok-kelompok sebagai berikut:

a. Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS)

Cakupan laporan Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) di 16 Kecamatan sebanyak 523 kelompok, yang aktif sebanyak 522 (99,81%) kelompok dengan jumlah anggota 6.857 anggota ;

b. Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL)Ada 316 Kelompok BKL di 16 Kecamatan, adapun BKL aktif sejumlah 314 kelompok, dengan jujmlah anggota yang aktif sejumlah 11.574 . adapun fasilitasi kegiatan dalam kelompok tersebut yaitu Pembinaan dan Usaha Ekonomi Produktif ;

c. Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), ada 318 Kelompok di 16 Kecamatan, yang aktif 318 Kelompok dengan 13.206 kader yang aktif dan terlatih dari 36.371 anggota.

d. Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR)

Jumlah BKR di 16 Kecamatan ada 166 Kelompok, anggota yang aktif sebesar 5.602 anggota yang terlatih dari 68.301 anggota . 6. Pada tahun 2013 telah terbangun Balai Penyuluhan KB di 6 (enam)

kecamatan yaitu : Kecamatan Tembalang, Pedurungan, Semarang Tengah, Semarang Timur, Gungungpati dan Kecamatan Genuk yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK)

Capaian kinerja secara umum pada Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera dapat dilihat pada tabel berikut :

NO INDIKATOR KINERJA TAHUN 2012 TAHUN 2013

1 Tingkat partisipasi masyarakat Kota Semarang dalam ber-KB 76,09 % 76,46 2 Jumlah keluarga yang memiliki anak <3

3 Jumlah peserta KB aktif 198.606 201.739 4 Jumlah pasangan usia subur (PUS) 261.031 263.862 5 Jumlah peserta KB baru 36.416 35.122 6 Perkiraan permintaan masyarakat sebagai peserta KB baru 39.372 31.614

(3)

NO INDIKATOR KINERJA TAHUN 2012 TAHUN 2013

7 Penundaan usia perkawinan (PUS < 20 tahun dibanding total PUS) 0,50 0,16 8 Total Fertility Rate (TFR) 2,16 2,12 9 Jumlah Kepala Keluarga di Kota Semarang 401.059 401.544 10 Jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan KS 1 114.007 117.470 11 Jumlah kegiatan kesehatan reproduksi remaja 51 59 12 Jumlah Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS)

yang aktif

517 523 13 Jumlah anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga

Sejahtera (UPPKS)

6.920 6.891 14 Jumlah anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga

Sejahtera (UPPKS) yang menerima bantuan modal

225 50 15 Jumlah kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) yang aktif 313 318 16 Jumlah kelompok Bina Keluarga Remaja yang aktif 165 166 17 Jumlah kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) yang aktif 310 314 19 Jml petugas KB Petugas UPTB PLKB/PKB PPKBD/SKD Sub PPKBD Kelompok KB 16 74 177 1421 9.353 16 61 177 1435 9433 Sumber Data : Bapermasper dan KB Kota Semarang Tahun 2013.

12.4 SKPD PENYELENGGARA URUSAN

Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana

12.5 JUMLAH PEGAWAI

Jumlah pegawai yang menangani Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera adalah sebanyak 83 orang.

12.6 ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN

Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan program/kegiatan dalam Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera pada tahun 2013 sebesar Rp. 3.425.653.400,- untuk melaksanakan tugas teknis pada Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera.

Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera adalah sebagai berikut :

1. Program Keluarga Berencana dengan kegiatan dan realisasi

anggaran sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSENTASE (%) SKPD : BAPERMASPER & KB

1 Penyediaan Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi bagi Keluarga Miskin

130.000.000 130.000.000 100 2 Pembinaan Keluarga Berencana 141.891.000 141.874.650 99,99 3 Penunjang Sarana Prasarana Pelayanan KB (DAK) 1.686.600.000 1.640.630.900 97,27 4 Fasilitasi Pendampingan Penunjang Sarana dan 211.558.000 201.912.200 95,44 5 Fasilitasi kegiatan PPKBD/SKD 596.975.000 596.975.000 100

(4)

2. Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri dengan kegiatan dan realisasi anggaran sebagai berikut : NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSENTASE (%) SKPD : BAPERMASPER & KB

1 Fasilitasi pembentukan kelompok masyarakat peduli KB

94.983.000 94.883.000 99,89

JUMLAH PROGRAM 94.983.000 94.883.000 99,89

3. Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling

KRR dengan kegiatan dan realisasi anggaran sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSENTASE (%) SKPD : BAPERMASPER & KB

1 Fasilitasi forum pelayanan KKR bagi kelompok remaja dan kelompok sebaya diluar sekolah

383.103.400 383.103.400 100

JUMLAH PROGRAM 383.103.400 383.103.400 100

4. Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga

dengan kegiatan dan realisasi anggaran sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSENTASE (%) SKPD : BAPERMASPER & KB

1 Pelatihan tenaga pendamping kelompok bina keluarga di kecamatan

180.543.000 180.543.000 100

JUMLAH PROGRAM 180.543.000 180.543.000 100

12.7 PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Perencanaan pembangunan Kota Semarang dilaksanakan sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 yaitu melalui Musyawarah

Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat Kelurahan,

Kecamatan dan Kota, yang kemudian ditindaklanjuti dalam Forum SKPD. Dari hasil tersebut dijabarkan dalam RKPD dan Renja SKPD untuk selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen perencanaan tersebut difasilitasi dalam Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kota Semarang setiap tahun.

12.8 SARANA DAN PRASARANA

Secara umum, pada tahun 2013, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung tercapainya target pembangunan tercukupi melalui alokasi anggaran yang ada. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pada masing-masing SKPD dan tiap-tiap urusan pemerintahan cukup bervariasi. Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana

(5)

pada tahun 2013 mampu mendukung kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, tanpa ada kendala yang cukup berarti.

12.9 PERMASALAHAN

Jumlah Penyuluh KB idealnya adalah 1 : 2 , artinya 1 (satu) orang penyuluh mengampu 2 (dua) kelurahan, tetapi penyuluh KB yang merupakan tenaga teknis fungsional khusus kondisinya saat ini masih 1 : 4, atau 1 (satu) orang penyuluh mengampu 4 (empat) kelurahan.

12.10 TINDAK LANJUT

Optimalisasi dengan mitra / jaringan / kader yang telah dibina dan dilatih tentang program Keluarga Berencana untuk mengatasi kondisi jumlah penyuluh yang minim.

12.11 PRESTASI / PENGHARGAAN

1. Pencapaian akseptor MOP terbanyak Tingkat Provinsi Jawa Tengah,

penghargaan tersebut diberikan pada tanggal 20 Desember 2013 oleh Kepala BKKBN Provinsi Jawa Tengah

2. Juara III : PIK Remaja Tingkat Provinsi Jawa Tengah, penghargaan tersebut diberikan pada tanggal 02 Juli 2013 oleh Kepala BKKBN Provinsi Jawa Tengah

(6)

13. URUSAN WAJIB SOSIAL 13.1 KONDISI UMUM

Pembangunan sosial sebagai salah satu pendekatan dalam pembangunan, pada awal perkembangannya, seringkali dipertentangkan dengan pembangunan ekonomi. Hal ini terkait dengan pemahaman

orang banyak yang menggunakan istilah pembangunan yang

dikonotasikan sebagai perubahan ekonomi yang diakibatkan

oleh industrialisasi.

Pembangunan sosial sebagai suatu proses perubahan

sosial terencana yang dirancang untuk meningkatkan taraf

hidup masyarakat, dimana pembangunan dilakukan saling melengkapi

proses pembangunan ekonomi. Pembangunan Sosial sebagai

pendekatan pembangunan yang bertujuan meningkatkan kualitas kehidupan manusia secara paripurna, yakni memenuhi kebutuhan manusia yang terentang mulai dari kebutuhan fisik sampai sosial. Secara kontekstual pembangunan sosial lebih berorientasi pada prinsip keadilan sosial ketimbang pertumbuhan ekonomi.

Sedangkan pada umumnya biasanya Pembangunan diidentikkan dengan ekonomi. Keberhasilan pembangunan selalu diukur dengan pencapaian dan pertumbuhan ekonomi seperti pendapatan perkapita yang hanya didasarkan pada pendapatan rata-rata yang diterima oleh anggota masyarakat. Pada kenyataannya pembangunan yang hanya didasarkan pada pertumbuhan ekonomi akan lebih memunculkan kesenjangan dalam masyarakat. Seperti bisa disaksikan dii banyak negara, khususnya negara berkembang, pembangunan ekonomi yang menjadi prioritas utama, akan semakin menjadikan berbagai ketimpangan khususnya kemiskinan yang merupakan dampak dari pembangunan ekonomi itu sendiri. Untuk mengatasi permasalahan ketimpangan yang disebabkan karena lebih memprioritas pembangunan ekonomi perlu adanya penyeimbang yang berupa pembangunan sosial.

Pembangunan Sosial yang diletakkan sebagai suatu pendekatan pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia secara multi dimensional, yakni pemenuhan kebutuhan manusia mulai dari kebutuhan fisik dasar sampai sosial dengan meningkatkan

kapasitas perseorangan dan institusi mereka, memobilisasi dan

mengelola sumber daya guna menghasilkan perbaikan yang

(7)

mereka sendiri demi mencapai hasil yang lebih baik dan mencapai keadilan sosial. Secara kontekstual pembangunan sosial lebih berorientasi pada prinsip-prinsip keadilan sosial dari pada pertumbuhan ekonomi. Pembangunan sosial bertujuan Salah satu program yang menjadi pusat pehatian pembangunan sosial adalah pengentasan kemiskinan

Berpijak pada pemahaman itu maka penyelengaraan

pembangunan pada urusan sosial didasarkan pada aturan hukum sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2005 tentang Sistem Kesejahteraan Sosial.

2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 3. Undang-Undang Nomor. 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan sosal. 4. Undang-Undang Nomor. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1981 tentang Pelayanan

Kesejahteraan Sosial bagi Fakir Miskin.

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Percepatan Standar Pelayanan Minimal (SPM);

7. Peraturan Menteri Sosial Nomor 129 / huk / 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial Daerah Provinsi an Daerah Kabupaten / Kota;

8. Keputusan Menteri Sosial Nomor 84/HUK/1997 tentang Pelaksanaan Pemberian Bantuan Sosial bagi Keluarga Fakir Miskin;

9. Keputusan Menteri Sosial Nomor 84/HUK/1997 tentang Pelaksanaan Pemberian Bantuan Sosial bagi Keluarga Fakir Miskin.

Kebijakan Pembangunan pada urusan sosial diarahkan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial masyarakat yang menyangkut rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial dan pengembangan sosial kepada perseorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai penyandang masalah kesejahteraan sosial melalui :

(1) peningkatan kualitas pelayanan dan bantuan dasar kesejahteraan sosial bagi PMKS;

(2) pemberdayaan warga miskin dan PMKS,

(3) peningkatan bantuan dan rehabilitasi sosial korban bencana;

(4) peningkatan prakarsa dan peran aktif masyarakat termasuk masyarakat mampu, dunia usaha, perguruan tinggi, dan Organisasi

(8)

Sosial/LSM dalam penyelenggaraan pembangunan kesejahteraan sosial secara terpadu dan berkelanjutan.

Implementasi kebijakan tersebut dengan semakin kompleksnya permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat, seperti kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan dasar pada sebagian besar masyarakat yang diakibatkan oleh kondisi ekonomi yang fluktuatif dan tidak menentu, ketidak siapan dalam menerima budaya konsumerisme dan terjadinya konflik sosial serta bencana alam yang terjadi. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap meningkatnya jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial, yang antara lain meliputi: Tuna Susila, Gelandangan, Pengemis, Penyandang Psikopat, Anak Jalanan, Penyandang Cacat dan Korban Penyalahgunaan Narkoba dan masyarakat yang menjadi korban bencana alam dan sosial yang sangat perlu membutuhkan pelayanan dan rehabilitasi sosial.

13.2 PROGRAM DAN KEGIATAN

Pemerintah Kota Semarang dalam pengimplentasian kebijakan di bidang sosial lebih mengarah pada perwujudan peningkatan derajat kesejahteraan bagi penyandang masalah sosial, peningkatan kualitas pelayanan dan bantuan dasar kesejahteraan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial, serta peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat.

Adapun program yang dilaksanakan pada tahun 2013 adalah sebagai berikut :

Program-program penunjang :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Program ini diarahkan untuk meningkatkan pelayanan administrasii perkantoran.

2. Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur

Program ini diarahkan untuk menyediakan berbagai sarana prasarana operasional yang memenuhi syarat.

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Program ini diarahkan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia aparatur pemerintahan.

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. Program ini diarahkan untuk meningkatkan Akuntabilitas kinerja kegiatan dan keuangan atas penggunaan anggaran

(9)

Program-program pelaksanaan kegiatan urusan :

1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil dan PMKS.

Program ini diarahkan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan bagi penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial.

2. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial.

Program ini diarahkan untuk meningkatkan pelayanan Rehabilitasi Sosial dalam rangka menciptakan program K3 di Kota Semarang serta penanganan permasalahan sosial, khususnya gelandangan, pengemis, PSK dan waria.

3. Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma

Program ini diarahkan untuk meningkatkan kualitas, kemapuan dan ketrampilan bagi para penyandang cacat dan trauma

4. Program Pembinaan Panti asuhan/Panti Jompo

Program ini diarahkan untuk meningkatkan pelayanan panti asuhan/panti jompo melalui Operasional pemeliharaan sarana dan prasarana.

5. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

Program ini diarahkan untuk meningkatkan pemberdayan

Kelembagaan Kesejahteraan Sosial.

13.3 HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN

1. Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial;

a. Hasil kegiatan tahun 2013 adalah Terlaksananya pelatihan ketrampilan salon dan manik-manik bagi keluarga miskin dengan peserta sebanyak 96 orang dan pemberian bantuan alat kerja sebanyak 96 paket, mengalami peningkatan dimana pada Tahun 2012 peserta pelatihan sebanyak 60 orang;

b. Terlaksananya pelatihan ketrampilan bordir, souvenir dan rias pengantin pada Tahun 2013 dengan peserta 60 orang, untuk tahun 2012 dilaksanakan pelatihan ketrampilan perbengkelan dengan peserta 18 orang.

2. Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

a. Terlaksananya peningkatan kualitas pelayanan, sarana dan

prasarana rehabilitasi kesejahteraan sosial bagi penyandang masalah sosial dengan kegiatan :

(10)

- Terlaksananya identifikasi PMKS sebanyak 28 kali;

- Terlaksananya patroli bagi PMKS sebanyak 34 kali;

- Terselenggaranya Pelatihan ketrampilan bagi anak jalanan dan

pemberian alat kerja dengan peserta sebanyak 60 orang; DATA PENYANDANG MASALAH SOSIAL

HASIL VERIFIKASI TAHUN 2012 SAMPAI DENGAN AKHIR DESEMBER 2013

NO INDIKATOR KINERJA KONDISI AWAL

(1 JANUARI 2013)

KONDISI AKHIR (31 DESEMBER 2013)

SUMBER DATA

Jumlah penyandang masalah sosial

Total 59.871 56.329

1. Anak balita terlantar 2. Anak terlantar

3. Anak korban tindak kekerasan 4. Anak nakal

5. Anak yang mengalami masalah hukum 6. Anak jalanan

7. Anak cacat tubuh 8. Anak cacat rungu wicara 9. Anak cacat netra 10. Anak cacat mental 11. Anak cacat reterdasi 12. Anak cacat ganda

13. Wanita rawan sosial ekonomi 14. Wanita korban tindak kekerasan 15. Lanjut usia terlantar

16. Lanjut usia tindak kekerasan 17. Cacat tubuh

18. Cacat netra 19. Tuna rungu wicara 20. Cacat mental eks psikotik 21. Cacat mental reterdasi 22. Cacat ganda

23. Penyandang cacat bekas kronis 24. Penyandang HIV Penderita AIDS”) 25. Tuna Susila

26. Pengemis 27. Gelandangan 28. Bekas napi

29. Korban penyalahgunaan nafsa 30. Pekerja migran

31. Keluarga fakir miskin

32. Keluarga berumah tak layak huni 33. Keluarga bermasalah sosial psikologis 34. Keluarga rentan

35. Komunitas adat terpencil 36. Korban bencana alam 37. Korban bencana sosial

192 357 4 64 11 204 482 397 131 148 526 301 667 103 519 20 256 46 190 41 344 161 586 31 967 130 199 131 82 - 40.171 6.539 355 4.893 508 100 12 30 222 4 64 11 114 217 397 24 75 526 301 100 13 284 20 83 46 190 41 344 30 586 30 951 17 86 131 39 - 38.375 6.539 355 4.893 508 100 12 Disospo ra

Jumlah penyandang masalah sosial yang tertangani :

3411 3.542 Jumlah sarana sosial yang ada, seperti panti

asuhan, panti jompo, panti rehabilitasi, rumah singgah dll

119 125

Jumlah sarana sosial yang ada, seperti panti asuhan, panti jompo, panti rehabilitasi, rumah singgah , dll yang mendapat bantuan sarana prasarana

80 55 3 Panti milik provinsi Persentase jumlah PMKS dalam satu tahun

yang mendapat bantuan.

- Jumlah PMKS dalam satu tahun yang mendapat bantuan

- Jumlah PMKS yang ada dalam satu tahun

5,02% 3.411 67.986 6.18 % 3.542 57.244 Sumber : Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga Kota Semarang, tahun 2013

(11)

Data diatas berdasarkan database Dinas Sosial, Pemuda dan Olahraga yang bersumber dari masing-masing seksi Kesejahteraan Sosial di kelurahan dan kecamatan se Kota Semarang sampai dengan akhir Desember 2013.

b. Terselenggaranya pemberian ketrampilan dan paket usaha ekonomi produktif (UEP) bagi PMKS purna bina berupa alat kerja asesoris HP dan etalase alumunium bagi peserta sebanyak 50 orang.

JUMLAH PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL (PMKS) YANG TERTANGANI

Tahun 2012 (orang)

Tahun 2013 (orang)

1. Jumlah PMKS yang mendapatkan penanganan 3.411 3.542 2. Jumlah PMKS tahun ini 67.986 57.244 Sumber : Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga Kota Semarang, tahun 2013

3. Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma

a.Terselenggaranya pelatihan ketrampilan pijat bagi penyandang cacat dan eks trauma dan pemberian bantuan alat kerja dengan peserta pada tahun 2013 sebanyak 25 orang, Pada Tahun 2012 dilaksanakan pelatihan pembuatan kest bagi penyandang cacat dan eks trauma sebanyak 11 orang.

b. Pada tahun 2013 Terlaksananya pemberian bantuan alat kesehatan bagi penyandang cacat berupa kursi roda sebanyak 20 buah dan alat bantu dengar sebanyak 10 buah. Pada tahun 2012 pemberian kursi roda sebanyak 27 buah dan hearing aid sebanyak 20 buah,.

4. Pembinaan Panti asuhan/Panti Jompo

a. Terlaksananya peringatan Hari Anak Nasional (HAN) dengan mengadakan 7 (tujuh) lomba dan puncak peringatan dihadiri 500 orang; meningkat dibandingkan Tahun 2012 yang dihadiri 250 orang. b. Terlaksananya pelatihan ketrampilan speaker aktif bagi anak panti

dengan peserta sebanyak 20 orang, dan dilaksanakan pelatihan jahit bordir dengan peserta 20 orang..

c. Terlaksananya character building bagi anak panti asuhan dengan peserta sebanyak 40 orang;

d. Terselenggaranya kegiatan Festival 10 Muharam dan Tahun Baru Hijriyah bagi anak panti asuhan dengan peserta sebanyak 1.000 orang.

5. Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

a. Terlaksananya kegiatan Operasional Panti Khusus Among Jiwo selama 1 (satu) tahun;

(12)

b. Terlaksananya sosialisasi kesehatan bagi lansia dengan peserta sebanyak 400 orang;

c. Pada tahun 2013, workshop pengembangan kelompok usaha bersama (KUBE) dengan peserta sebanyak 50 orang;

JUMLAH KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) TAHUN 2013

Tahun 2012 Tahun 2013 1. Jumlah KUBE yang ada 70 kelompok 70 kelompok 2. Jumlah PMKS dalam satu tahun yang menjadi

peserta program pemberdayaan masyarakat (KUBE)

50 orang - Sumber : Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga Kota Semarang, tahun 2012

d. Terlaksananya pembinaan dan pengembangan kesetiakawanan sosial serta pelestarian nilai-nilai kepahlawanan dengan kegiatan antara lain:

1) Terlaksananya pemberian Tali Asih bagi mantan pejuang (veteran) sebanyak 10 orang;

2) Terlaksanya pemberian bantuan tanda mata pejuang (bambu runcing) Sebanyak 100 buah;

3) Sarasehan nilai-nilai kepahlawanan dengan peserta sebanyak 205 orang;

4) Terlaksananya Upacara Peringatan Kesaktian Pancasila dengan peserta sebanyak 1.500 orang;

5) Terlaksananya Upacara Peringatan Pertempuran 5 Hari Di Semarang dengan peserta sebanyak 2.250 orang;

6) Terlaksannya Upacara Peringatan Hari Pahlawan dengan peserta sebanyak 1.500 orang;

7) Terlaksananya Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) dengan peserta sebanyak 350 orang;

8) Terlaksananya Ziarah wisata ke makam Sunan Pandanaran dengan peserta sebanyak 60 orang;

9) Terlaksananya Lomba menggambar dan mewarnai dengan peserta sebanyak 1.620 orang;

10) Terlaksananya Ziarah wongso negoro dengan peserta sebanyak 100 orang;

e. Terlaksananya peningkatan petugas pelaksana pengelolaan jaminan kesejahteraan sosial dengan kegiatan antara lain:

1) Terselenggaranya Seleksi calon Askesos dengan peserta sebanyak 3 (tiga) LKS;

2) Terlaksananya kegiatan pengelolaan asuransi kesejahteraan sosial pada (3) tiga tempat yaitu Yayasan Ar Rohman, Yayasan

(13)

Al Bariq Nurul Jannah, Yayasan Asyarof dengan peserta sebanyak 300 orang.

f. Terlaksananya pemberdayaan dan pengembangan Karang Taruna dengan kegiatan antara lain:

1. Terlaksananya seleksi dan pembinaan karang taruna berprestasi dengan peserta sebanyak 3 karang taruna;

2. Terselenggaranya lomba karang taruna berprestasi tingkat Kota Semarang dan tingkat Provinsi Jawa Tengah;

3. Terlaksananya Pembinaan Taruna Siaga Tanggap Bencana (Tagana) dengan peserta sebanyak 30 orang;

4. Terlaksananya pembinaan Tenaga Kesejahteraan Sosial

Kecamatan (TKSK) dengan peserta sebanyak 16 orang;

g. Terlaksananya fasilitasi terhadap Organisasi Sosial dengan peserta sebanyak 200 orang;

h. Terlaksananya pemberdayaan dan pengembangan Pekerja Sosial Masyarakat dengan kegiatan antara lain;

1). Terselenggaranya Lomba pekerja sosial masyarakat (PSM) berprestasi Tingkat Kota Semarang dan tingkat Provinsi Jawa Tengah;

2). Terselenggaranya pelatihan manajemen bagi Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dengan peserta sebanyak 50 orang.

i. Terlaksananya penumbuhan dan pengembangan Lembaga

Konsultasi Kesejahteraan Keluarga dengan kegiatan antara lain; 1). Terselenggaranya sosialisasi lembaga konsultasi kesejahteraan

keluarga (LK3) dengan peserta sebanyak 60 orang;

2). Terlaksananya kegiatan home visit LK3 sebanyak 10 orang;

3). Terlaksananya kegiatan Case Confrence bagi LK3 sebanyak 30 orang;

j. Terselenggaranya bimbingan teknis usaha ekonomi produktif

dengan peserta sebanyak 30 orang;

k. Terlaksananya kegiatan penyaluran bantuan sosial kegiatan pelajar

dan mahasiswa sebanyak 111 proposal dan sosialisasi Permendagri Nomor 32 tahun 2011 kepada pelajar dan mahasiswa;

l. Terlaksananya kegiatan pengkajian 17 proposal bantuan sarana

dan prasarana lembaga pendidikan non formal;

m. Terlaksananya kegiatan pengkajian 37 proposal bantuan tempat ibadah dan kegiatan keagamaan;

(14)

n. Terbantunya jama'ah haji sebanyak 2.117 orang dan petugas TPHD/TKHD Kota Semarang;

o. Terlaksananya kegiatan donor darah dan sunatan massal sebanyak 4 (empat) kegiatan;

p. Terlaksananya kegiatan peringatan hari besar keagamaan oleh Pemerintah Kota Semarang sebanyak 18 kegiatan;

q. Terlaksananya klaim asuransi kematian kepada warga miskin sebanyak 2.200 warga Kota Semarang

r. Terpenuhinya sarana buku pengetahuan agama Islam bagi masyarakat sebanyak 4.000 buku;

13.4 SKPD PENYELENGGARA URUSAN

Urusan Wajib Sosial dilaksanakan oleh Dinas Sosial, Pemuda dan Olahraga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Sekretariat Daerah (Bagian Kesejahteraan Sosial)

13.5 JUMLAH PEGAWAI

Jumlah Pegawai Yang Melaksanakan Urusan Wajib Sosial adalah sebanyak 151 orang dengan perincian Dinas Sosial, Pemuda dan Olahraga sebanyak 70 orang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah sebanyak 59 orang dan Sekretariat Daerah (Bagian Kesejahteraan Sosial) sebanyak 22 orang.

13.6 ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN

Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan program / kegiatan dalam Urusan urusan Sosial pada tahun 2013 sebesar Rp 14.619.043.253,-,.

Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Sosial adalah sebagai berikut :

Anggaran program penunjang Urusan Wajib Sosial

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut :

No KEGIATAN ANGGARAN REALISASI PROSENTASI

( Rp. ) ( Rp. ) ( Rp. )

SKPD : DISOSPORA

1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 49.032.000 49.032.000 100,00 2 Penyediaan Jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik 24.000.000 14.181.185 59,09 3 Penyediaan alat tulis kantor 45.768.000 41.679.550 91,07 4 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 49.070.000 36.113.000 73,59 5 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor 6.000.000 4.688.500 78,14 6 Penyediaan peralatan rumah tangga 18.960.000 15.588.000 82,22

(15)

No KEGIATAN ANGGARAN REALISASI PROSENTASI ( Rp. ) ( Rp. ) ( Rp. )

7 Penyediaan bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan 7.220.000 6.080.000 84,21 8 Penyediaan makanan dan minuman 69.000.000 67.386.100 97,66 9 Rapat-rapat koordinasi & konsultasi ke luar daerah 175.200.000 174.953.954 99,86 10 Operasional UPTD Gelanggang Pemuda dan Olahraga 1.425.000.000 1.404.578.514 98,57 Jumlah SKPD 1.869.250.000 1.814.280.803 97,06

SKPD : BPBD

11 Penyediaan jasa surat menyurat 58.600.000 57.375.000 97,91 12 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik 160.070.000 145.559.141 90,93 13 Penyediaan jasa kebersihan kantor 31.298.300 30.698.000 98,08 14 Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja 23.130.000 23.000.000 99,43 15 Penyediaan alat tulis kantor 136.498.500 136.150.000 99,74 16 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 18.000.000 18.000.000 100,00 17 Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan bangunan

kantor 10.950.000 10.950.000 100,00 18 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor 30.122.000 29.950.000 99,43 19 Penyediaan peralatan rumah tangga 37.500.000 31.900.000 85,07 20 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan

perundang-undangan 10.000.000 10.000.000 100,00 21 Penyediaan makanan dan minuman 57.600.000 57.000.000 98,96 22 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 332.850.000 330.700.000 99,35 23 Kegiatan penyediaan publikasi dan dokumentasi 90.000.000 76.500.000 85,00 Jumlah SKPD 996.618.800 957.782.141 96,10

JUMLAH PROGRAM 2.865.868.800 2.772.062.944 96,73

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut :

No KEGIATAN ANGGARAN REALISASI PROSENTASI

( Rp. ) ( Rp. ) ( Rp. )

SKPD : DISOSPORA

1 Pengadaan perlengkapan gedung kantor 370.830.153 353.971.500 95,45 2 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 25.000.000 190.390.000 761,56 3 Pemeliharaan rutin/berkala Kendaraan Dinas/Operasional 360.942.400 211.339.886 58,55 4 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kntr 109.855.000 85.220.245 77,58 5 Pemeliharaan rutin/berkala mebeleir 10.000.000 9.954.000 99,54 6 Pemeliharaan rutin/berkala kolam renang 150.000.000 147.482.000 98,32 JUMLAH SKPD 1.026.627.553 998.357.631 97,25

SKPD : BPBD

Pengadaan kendaraan dinas / operasional 400.000.000 312.700.000 78,18 Pemeliharaan rutin/berkala Gedung Kantor 72.000.000 71.318.000 99,05 Pemeliharaan rutin/berkala Kendaraan Dinas / Operasional 159.050.000 158.979.000 99,96 Pembuatan Gudang kantor 108.000.000 106.800.000 98,89 JUMLAH SKPD 739.050.000 649.797.000 87,92

JUMLAH PROGRAM 1.765.677.553 1.648.154.631 93,34

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSENTASE (%) SKPD : BPBD

1 Bimbingan dan Peningkatan Ketrampilan SAR 45.000.000 28.400.000 63,11

Jumlah SKPD 45.000.000 28.400.000 63,11

JUMLAH PROGRAM 45.000.000 28.400.000 63,11

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

(16)

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut : NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSENTASE (%) SKPD : DISOSPORA

1 Penyusunan laporan capaian kerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

21.300.000 19.530.000 91,69 2 Penyusunan laporan keuangan semesteran 6.750.000 6.050.000 89,63 3 Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran 6.875.000 5.940.000 86,40 4 Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun 21.300.000 19.040.000 89,39 5 Penyusunan RKA dan DPA 17.395.000 15.775.000 90,69 6 Penyusunan Laporan Keuangan Bulanan 147.852.000 127.009.200 85,90 7 Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara dan Pembantu 83.040.000 78.577.000 94,63 8 Penyusunan RKA Perubahan dan DPA Perubahan 14.200.000 12.320.000 86,76 JUMLAH SKPD 318.712.000 284.241.200 89,18

SKPD : BPBD

9 Penyusunan RKA SKPD dan DPA 10.269.000 10.269.000 100,00 10 Penyusunan LAKIP (Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) 2.848.000 2.848.000 100,00 11 Penyusunan Renja 6.660.000 6.660.000 100,00 12 Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara Dan Pembantu 31.450.000 31.450.000 100,00 13 Penyusunan Laporan Keuangan Bulanan 8.628.000 8.628.000 100,00

JUMLAH SKPD 59.855.000 59.855.000 100,00

JUMLAH PROGRAM 378.567.000 344.096.200 90,89

Anggaran program pelaksanaan Urusan Sosial

1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSENTASE (%) SKPD : DISOSPORA

1 Pelatihan Ketrampilan Berusaha Bagi Keluarga Miskin 200.000.000 188.632.700 94,32 2 Pelatihan Keterampilan Bagi Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial

200.000.000 191.651.600 95,83

JUMLAH PROGRAM 400.000.000 380.284.300 95,07

2. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSENTASE (%) SKPD : DISOSPORA

1 Peningkatan Kualitas Pelayanan, Sarana Dan Prasarana Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Bag

350.000.000 206.897.500 59,11 2 Bimbingan Lanjut Bagi Pmks Purna Bina 133.000.000 121.877.500 91,64

JUMLAH PROGRAM 483.000.000 328.775.000 68,07

3. Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSENTASE (%) SKPD : DISOSPORA

1 Pendidikan Dan Pelatihan Bagi Penyandang Cacat Dan Eks Trauma

200.000.000 174.735.000 87,37

(17)

4. Program Pembinaan Panti Asuhan / Panti Jompo

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSENTASE (%) SKPD : DISOSPORA

1 Operasional Dan Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Panti Asuhan/Jompo

142.000.000 55.004.200 38,74 2 Pendidikan Dan Pelatihan Bagi Penghuni Panti Asuhan /

Panti Jompo

150.000.000 65.599.700 43,73

JUMLAH PROGRAM 292.000.000 120.603.900 41,30

5. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSENTASE (%) SKPD : DISOSPORA

1 Operasional Panti Khusus Among Jiwo 516.127.000 513.442.691 99,48 2 Penyantunan Bagi Lanjut Usia Potensial Luar Panti 150.000.000 131.163.200 87,44 3 Pembinaan Dan Pengembangan Kelompok Usaha

Bersama (KUBE)

150.000.000 5.203.000 3,47 4 Pembinaan Dan Pengembangan Kesetiakawanan Sosial

Serta Pelestarian Nilai-Nilai Kepahlawanan

490.810.000 476.425.000 97,07 5 Peningkatan Petugas Pelaksana Pengelolaan Jaminan

Kesejahteraan Sosial

40.000.000 0 0,00 6 Pemberdayaan Dan Pengembangan Karang Taruna 250.000.000 220.249.500 88,10 7 Fasilitasi Terhadap Organisasi Sosial 50.000.000 31.907.500 63,82 8 Pemberdayaan Dan Pengembangan Pekerja Sosial

Masyarakat

50.000.000 24.187.000 48,37 9 Penumbuhan Dan Pengembangan Lembaga Konsultasi

Kesejahteraan Keluarga (LK3)

40.000.000 25.375.500 63,44 10 Pembinaan Dan Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif

(UEP)

50.000.000 0 0,00

JUMLAH SKPD 1.786.937.000 1.427.953.391 79,91

SKPD : SETDA (Bag. Kesejahteraan Rakyat)

11 Penyelenggaraan administrasi dan pengendalian bantuan sosial kegiatan pelajar dan mahasiswa

50.000.000 44.363.000 88,73 12 Pembinaan dan pemantauan UKS di kota semarang 71.632.900 54.427.400 75,98 13 Peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat 200.000.000 191.820.000 95,91 14 Peningkatan peran masyarakat terhadap lingkungan sosial 638.000.000 600.416.000 94,11 15 Penyelenggaraan administrasi dan pengendalian bantuan

sosial tempat ibadah dan keagamaan masyarakat

420.000.000 404.209.950 96,24 16 Peningkatan pelayanan penyelenggaraan ibadah haji 873.000.000 498.837.000 57,14 17 Sosial kemasyarakatan 34.660.000 34.190.000 98,64 18 Pelaksanaan dan penyelenggaraan peringatan hari besar

keagamaan

519.100.000 364.181.500 70,16 19 Operasional penyaluran santunan kematian 2.630.000.000 2.389.511.050 90,86 20 Peningkatan pengetahuan keagamaan masyarakat 173.000.000 144.691.000 83,64 21 Peningkatan kualitas pemahaman keagamaan

masyarakat

87.000.000 75.292.500 86,54 22 Fasilitasi dan koordinasi penanggulangan bahaya

narkotika

60.000.000 29.515.000 49,19 23 Fasilitasi PMI Kota Semarang 100.000.000 81.191.000 81,19 24 Fasilitasi kegiatan badan amil Zakat ( BAZ ) 300.000.000 289.211.900 96,40 25 Fasilitasi Kegiatan keagamaan 245.600.000 165.521.000 67,39 JUMLAH SKPD 6.401.992.900 5.367.378.300 83,84

(18)

13.7 PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Perencanaan pembangunan Kota Semarang dilaksanakan sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 yaitu melalui Musyawarah

Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat Kelurahan,

Kecamatan dan Kota, yang kemudian ditindaklanjuti dalam Forum SKPD. Dari hasil tersebut dijabarkan dalam RKPD dan Renja SKPD untuk selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen perencanaan tersebut difasilitasi dalam Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kota Semarang setiap tahun.

13.8 SARANA DAN PRASARANA

Secara umum, pada tahun 2013, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung tercapainya target pembangunan tercukupi melalui alokasi anggaran yang ada. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pada masing-masing SKPD dan tiap-tiap urusan pemerintahan cukup bervariasi. Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana pada tahun 2013 mampu mendukung kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, tanpa ada kendala yang cukup berarti.

13.9 PERMASALAHAN

1. Kurangnya peran serta masyarakat, khususnya para pelaku usaha

dalam hal perekrutan tenaga kerja dari anak jalanan purna bina. 2. Merebaknya Anak Jalanan dan PGOT yang justru berasal dari luar

Kota Semarang. Hal ini setidaknya merupakan permasalahan yang dihadapi bersama kota-kota di Jawa Tengah, karena keterbatasan tempat penampungan pasca penertiban.

3. Masih kurangnya pemahaman masyarakat akan mekanisme

pemberian hibah dan bantuan sosial sesuai Permendagri Nomor 32 Tahun 2011. Dan belum semua pemohon / proposal yang telah disetujui untuk mendapatkan bantuan di manfaatkan oleh para pemohon.

4. Adanya Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 yang menyatakan

bahwa pemberian bantuan sosial tidak dapat diberikan dalam bentuk uang tetapi dalam bentuk barang dan tidak dapat diberikan secara terus menerus dan harus melalui tim pengkaji. Sehingga kegiatan pemberian paket lebaran bagi tokoh/warga masyarakat

(19)

dan kegiatan bantuan sosial pengajar TPQ dan Modin tidak dapat terealisasikan pada Tahun Anggaran 2013.

13.10 TINDAK LANJUT

Tindak lanjut yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang timbul diantaranya :

1. Perlu langkah persiapan dalam menyikapi peraturan daerah yang

akan dibentuk di tahun 2014 yang mengatur tentang penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), lebih spesifik lagi terkait penanganan pengemis, gelandangan, tuna susila maupun anak jalanan, dengan melakukan langkah-langkah awal yaitu kajian survei tentang anak jalanan, yang diharapkan sebagai identifikasi awal akademik terkait penanganan anak jalanan.

2. Perlunya peningkatan kerjasama dengan dunia usaha melalui

program pemagangan bagi anak jalanan purna bina.

3. Mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk fasilitasi

penanganan PGOT dan anak jalanan antar daerah.

4. Masih perlu ditingkatkannya sosialisasi tentang mekanisme

pemberian hibah dan bantuan sosial. Mengingat masih banyak

ditemui kurangnya pemahaman masyarakat terkait proses

pemberian hibah maupun bantuan sosial tersebut.

5. Dengan tingginya insensites terjadinya bencana alam, maka perlu lebih ditingkatkan kesiagaan penanggulangan dan penanganan bencana yang akan terjadi, sebagai langkah antisipasipatif dengan melibatkan semua pihak terkait, pemberdayaan masyarakat tanggap bencana dan peningkatan frekuensi posko kesiapan penanggulangan bencana.

6. Perlunya optimalisasi peran relawan sosial (Tagana, Karang Taruna, TKSK dan organisasi Kepemudaan lainnya) dalam penanggulangan dan penanganan bencana, serta perlunya peningkatan peralatan dan logistik penanganan bencana yang terkait dengan aspek sosial.

7. Perlunya Peraturan daerah Kota Semarang yang mengatur tentang

(20)

14. URUSAN WAJIB KETENAGAKERJAAN 14.1 KONDISI UMUM

Pembangunan ketenagakerjaan mempunyai banyak dimensi dan keterkaitan dengan berbagai pihak yaitu antara Pemerintah, pengusaha dan pekerja atau buruh. Oleh sebab itu pembangunan ketenagakerjaan dilaksanakan secara terpadu dalam bentuk kerjasama yang saling mendukung. Hal tersebut sesuai dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Dalam Undang-undang tersebut memuat adanya pelaksanaan pembangunan ketenagakerjaan dapat terwujud dengan melibatkan peran Pemerintah, pengusaha dan pekerja atau buruh.

Pembangunan di bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian

diarahkan pada penanggulangan pengangguran dan perluasan

kesempatan kerja, serta peningkatan kualitas tenaga kerja dan transmigrasi yang lebih kompeten, produktif, mandiri dan berdaya saing tinggi. Hal ini ditujukan guna menghadapi era globalisasi dalam rangka upaya peningkatan kesejahteraan dan perlindungan hak tenaga kerja, serta terwujudnya hubungan industrial yang harmonis, manusiawi dan berkeadilan.

Hasil pembangunan di bidang Ketenagakerjaan dan Transmigrasi selama tahun 2013 menunjukkan adanya perkembangan yang cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari meningkatnya kesempatan kerja sebesar 59,27% dari sejumlah 13.637 pada tahun 2012 menjadi sejumlah 21.719 pada tahun 2013. Data lain menunjukkan bahwa jumlah penempatan pencari kerja mengalami kenaikan cukup signifikan sebesar 45,47% dari jumlah 10.263 pada tahun 2012 menjadi sebesar 18.819 pada tahun 2013.

Berbagai upaya dilakukan guna menekan angka pengangguran melalui strategi pembentukan Tenaga Kerja Mandiri (TKM), Wira Usaha Baru (WUB), dan Padat Karya Produktif yang sumber pembiayaannya berasal dari APBD, DBHCHT, maupun APBN. Adapun secara kualitas, upaya yang dilakukan antara lain dengan cara mengadakan berbagai pelatihan, baik yang dilaksanakan oleh BLK, Disnakertrans, maupun LPK Binaan Disnakertrans. Pelatihan tersebut dimaksudkan sebagai upaya mendorong dan memacu tenaga kerja dan transmigran agar lebih mandiri dan berdaya saing.

Fluktuasi besaran Upah Minimum Kota (UMK) Semarang dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir mengalami kenaikan. Apabila pada tahun 2012 terjadi kenaikan sebesar 3,12% dan tahun 2013 sebesar 21,95% dari

(21)

UMK sebelumnya maka untuk usulan besaran UMK Semarang tahun 2014 yang telah disetujui Gubernur Jawa Tengah sebesar Rp. 1.423.500,- atau sebesar 17,73%.

14.2 PROGRAM DAN KEGIATAN

Kebijakan Program Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian

diarahkan pada terwujudnya iklim ketenagakerjaan dan ketransmigrasian yang kondusif dan berkualitas menuju masyarakat sejahtera. Adapun Program dan Kegiatan tersebut adalah:

Program Penunjang Urusan Wajib Ketenagakerjaan sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, kegiatannya meliputi:

a. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik; b. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor;

c. Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja; d. Penyediaan Alat Tulis Kantor;

e. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan;

f. Penyediaan komponen instalsi listrik/penerangan bangunan kantor;

g. Penyediaan peralatan rumah tangga; h. Penyediaan makanan dan minuman;

i. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, kegiatannya

meliputi:

a. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor; b. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor; c. Pengadaan Mebelair;

d. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor;

e. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional; f. Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor; g. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor; h. Pemeliharaan Rutin/Berkala mebelair.

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan, kegiatannya meliputi:

a. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD;

b. Penunjang Kinerja PA,PPK, Bendahara dan Pembantu; c. Penyusunan Lakip;

d. Penyusunan LKPJ;

(22)

f. Penyusunan Program Kerja SKPD; g. Penyusunan Profil SKPD;

h. Penyusunan RKA dan DPA Murni dan Perubahan;

i. Penyusunan Buku Informasi Ketenagakerjaan;

j. Penyusunan Buku Saku.

Program Pelaksanaan Urusan Wajib Ketenagakerjaan sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja,

kegiatannya meliputi:

a. Pembangunan Balai Latihan Kerja;

b. Pengadaan peralatan pendidikan dan ketrampilan bagi pencari kerja;

c. Peningkatan profesionalisme tenaga kepelatihan dan instruktur BLK;

d. Pendidikan dan Pelatihan Ketrampilan Bagi Pencari Kerja; e. Pelatihan Pemagangan;

f. Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja.

2. Program Peningkatan Kesempatan Kerja, kegiatannya meliputi:

a. Penyusunan Informasi Bursa Tenaga Kerja; b. Penyebarluasan Informasi Bursa Tenaga Kerja;

c. Pengembangan Kelembagaan Produktivitas dan Pelatihan

Kewirausahaan;

d. Pemberian Fasilitasi dan mendorong system pendanaan pelatihan berbasis masyarakat;

e. Penempatan Transmigrasi; f. Padat Karya Produktif;

g. Audit Pengawasan Sertifikasi ISO 9001 – 2008; h. Penyiapan tenaga keja siap pakai;

i. Penyusunan perda tentang perpanjangan retribusi IMTA.

3. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga

Ketenagakerjaan, kegiatannya meliputi:

a. Fasilitasi penyelesaian prosedur penyelesaian perselisihan

hubungan industrial di Kota Semarang;

b. Fasilitasi penyelesaian prosedur pemberian perlindungan hukum dan jaminan sosial ketenagakerjaan;

c. Sosialisasi berbagai peraturan pelaksanaan tentang

ketenagakerjaan;

d. Peningkatan pengawasan, perlindungan dan penegakan hukum terhadap keselamatan dan kesehatan kerja;

(23)

e. Peningkatan pengawasan dan perlindungan Norma Kerja;

f. Penyusunan PAK Pegawai Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan dan Mediator Hubungan Industrial.

14.3 HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN

Pelaksanaan Urusan Wajib Ketenagakerjaan yang terealisasikan dalam beberapa Program dan kegiatan selama tahun 2013 mengalami peningkatan dan perkembangan, antara lain:

1. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja:

a. Pelatihan keterampilan bagi pencari kerja pada tahun 2013 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012 sesuai tabel di bawah ini:

NO PELATIHAN 2012 (ORG) 2013 (ORG)

1. Pelatihan yg dilaksanakan BLK 420 660 2. Pelatihan yg dilaksanakan Disnakertrans 260 220 3. Pelatihan yg dilaksanakan LPK Binaan

Disnakertrans

11.575 11.674 Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang Tahun 2013

b. Peningkatan jumlah tenaga kepelatihan yang berkompetensi dengan target 5% pada tahun 2013 dapat terealisasi sebesar 25,39% atau mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012 sesuai tabel di bawah ini:

TENAGA KEPELATIHAN 2012 (%) 2013 (%)

Tenaga kepelatihan yg berkompetensi sebesar 25 % 6,40 25,39 Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang Tahun 2013

c. Upah Minimum Kota Semarang pada tahun 2013 meskipun belum memenuhi nilai Kebutuhan Hidup Layak, namun mengalami peningkatan cukup besar mencapai 21,95% menjadi sebesar Rp.1.209.100,- dimana dalam penetapannya tidak menimbulkan gejolak yang besar seperti daerah lain di tingkat provinsi maupun nasional sesuai tabel di bawah ini:

NO UMK DAN KHL 2012 (Rp) 2013 (Rp)

1. Upah Minimum Kota Semarang 991.500 1.209.100 2. Kebutuhan Hidup Layak 991.500 1.390.631 Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang Tahun 2013

2. Program Peningkatan Kesempatan Kerja:

a. Tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2013 sebesar 8,89% mengalami penurunan sebesar 1,18% dibandingkan tahun 2012 (berdasarkan hasil survey penganggur) sesuai tabel di bawah ini:

PENGANGGURAN TERBUKA 2012 (Org) 2013 (Org)

Tingkat pengangguran terbuka sebesar, 2,5 % 10,07% 8.89% Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang Tahun 2013

(24)

b. Partisipasi angkatan kerja pada tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya menjadi sebesar 64,39% sedangkan tahun 2012 sebesar 60,10% sesuai tabel di bawah ini:

PARTISIPASI ANGKATAN KERJA 2012 (%) 2013 (%)

Angka partisipasi angkatan kerja 60,10 64,39 Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang Tahun 2013

c. Dari data lowongan pekerjaan, pada tahun 2012 sejumlah : 13.637 orang, dan tahun 2013 sejumlah : 21.719 orang. Satu kondisi yang menunjukan bahwa di wilayah Kota Semarang tersedia kenaikan peluang/ kesempatan kerja bagi pencari kerja sejumlah : 8.082 orang; terjadi kenaikan peluang/ kesempatan kerja : 59,27 %.

DATA PERKEMBANGAN PENCARI KERJA TERDAFTAR, LOWONGAN KERJA DAN PENEMPATAN KOTA SEMARANG

No Uraian 2012 2013

1 Jumlah pencari kerja terdaftar 13.995 27.039 2 Jumlah lowongan kerja terdaftar 13.637 21.719 3 Jumlah penempatan pencari kerja 10.263 18.819 Sumber Data : Disnakertrans Kota Semarang Tahun 2013

Pemenuhan kesempatan/ peluang kerja tersebut terlihat pada data penempatan tenaga kerja; dalam tahun 2012 penempatan pencari kerja sejumlah : 10.263 orang, dan pada tahun 2013 sejumlah : 18.819 orang terinci dalam penempatan melalui pola AKL sejumlah : 18.715 orang, AKAD sejumlah : 8 orang dan pola AKAN sejumlah : 96 orang. Kondisi dimaksud menunjukkan kenaikan angka cukup signifikan yaitu sebesar : 45,47 % bila dibanding dengan tahun 2012. Data penyerapan tenaga kerja dapat dilihat pada tabel berikut :

TENAGA KERJA YANG DITEMPATKAN 2012 (Org) 2013 (Org)

Pencari kerja sebanyak 27.039 0rang 10.263 18.819

AKAL 10.090 18.715

AKAD 38 8

AKAN 135 96

Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang Tahun 2013

d. Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) (berdasarkan hasil survey pengangguran) pada tahun 2013 mengalami kenaikan yang cukup tinggi sebesar 66,21% sesuai tabel di bawah ini:

TPAK 2012 (%) 2013 (%)

Tingkat partisipasi angkatan kerja ( TPAK ) 53,90 66,21 Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang Tahun 2013

e. Jumlah angkatan kerja usia 15 tahun ke atas pada tahun 2013 sebesar 874.532 orang dari jumlah jumlah penduduk usia kerja 15 tahun ke atas sebesar 1.320.794 orang sesuai tabel di bawah ini:

ANGKATAN KERJA DAN USIA KERJA 2012 (Org) 2013 (Org)

Jumlah angkatan kerja usia 15 tahun keatas 708.960 874.532 Jumlah penduduk usia kerja 15 tahun keatas 1.315.407 1.320.794

(25)

f. Peningkatan juga terjadi pada sektor pekerja formal pedesaan/perkotaan pada Tahun 2013 menjadi sebanyak 304.618 dibandingkan Tahun 2012 sebanyak 286.253 orang sesuai tabel di bawah ini:

PEKERJA FORMAL 2012 (Org) 2013 (Org)

Jumlah pekerja formal pedesaan / perkotaan 286.263 304.618 Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang Tahun 2013

g. Tingkat kesempatan kerja tahun 2013 sebesar 91,11% meningkat dari tahun 2012 sebesar 89,93% sesuai tabel di bawah ini:

KESEMPATAN KERJA 2012 (%) 2013 (%)

Tingkat kesempatan kerja 89,93 91,11 Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang Tahun 2013

h. Jumlah tenaga terdidik dari jenjang SD, SMP, SMA, D1 s/d D3, dan S1 pada tahun 2013 sejumlah 143.387 orang secara keseluruhan mengalami penurunan dibandingkan tahun 2012 sejumlah 286.253 orang. Namun apabila dilihat dari segi tingkat pendidikan mengalami kenaikan. Hal ini terlihat dari proporsi terbesar tenaga terdidik didominasi lulusan SMA sebesar 60,30%. Sedangkan pada Tahun 2013 proporsi terbesar tenaga terdidik merupakan lulusan D1 s/d D3 sesuai tabel di bawah ini:

TENAGA TERDIDIK 2012 (Org) 2013 (Org)

SD 11.784(4,12%) 3.687(5,17%) SMP 40.192(14,04%) 8.028(11,25%) SMA 172.618(60,30%) 14.376(20,13%) D1 s/d D3 27.394(9,57%) 29.577(41,44%) S1 34.265(11,97%) 8.367(11,71%) S2 - 7.352(10,30%) JUMLAH 286.253(100%) 143.387(100%)

Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang Tahun 2013

i. Kegiatan bursa kerja yang dilaksanakan pada tahun 2013

sebanyak 1 kali sedangkan tahun 2012 sebanyak 1 kali sesuai tabel di bawah ini:

BURSA TENAGA KERJA 2012 (Keg) 2013 (Keg)

Jumlah Bursa Tenaga Kerja 1 1 Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang Tahun 2013

j. Pemberian fasilitasi dari dana DBHCHT tahun 2013 diberikan kepada 290 orang mengalami peningkatan dari tahun 2012 kepada 240 orang sesuai tabel di bawah ini:

FASILITASI DARI DANA DBHCHT 2012 (Org) 2013 (Org)

Pemberian Fasilitasi dan mendorong sistem pendanaan berbasis masyarakat ( Pengelolaan DBHCHT )

240 290

Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang Tahun 2013

3. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga

(26)

a. Kasus perselisihan hubungan industrial (PHI/PHK) tahun 2013 sebanyak 211 kasus naik dari tahun 2012 sebanyak 192 kasus. Hal ini terjadi karena adanya upaya peningkatan penanganan oleh mediator atas kasus yang diadukan pekerja, SP/SB maupun pengusaha. Adapun data sesuai tabel di bawah ini:

DATA PENYELESAIAN KASUS PERSELISIHAN

NO URAIAN PENYELESAIAN PADA TAHUN :

2012 2013

1 Menurunkan angka perselisihan hubungan industrial PHI/PHK ,Unjukrasa 2 % pertahun

192 kasus 211 kasus 2 Diselesaikan dalam bentuk PB 42 42 3 Tahap anjuran mediator 150 24 4 Penyelesaian bipartite

( pihak berselisih tidak melapor, usai mediasi awal ).

0 145

Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang Tahun 2013

b. Pelaksanaan pemutakhiran data perusahaan dilakukan dalam 2 (dua) tahap yakni sejumlah 1.500 Perusahaan pada tahun 2013 dan sisanya direncanakan pada tahun berikutnya. Selanjutnya

dari jumlah tersebut, sebanyak 1.300 perusahaan aktif

menyampaikan wajib lapor dan sebanyak 200 perusahaan kurang aktif manyampaikan wajib lapor. Adapun jumlah perusahaan yang menerapkan K3 sejumlah 445 perusahaan mengalami kenaikan dari tahun 2012 sesuai tabel di bawah ini:

PERUSAHAAN 2012 2013

Jumlah Perusahaan di Kota Semarang 3.325 1.500 Jumlah perusahaan yang menerapkan K3 395 445 Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang Tahun 2013

c. Jumlah kecelakaan kerja pada tahun 2013 sebanyak 494 orang

mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2012 sebanyak 389

orang, namun apabila dilihat dari tingkat keparahan kecelakaan maka mengalami penurunan sesuai tabel di bawah ini:

KECELAKAAN KERJA 2012 (Org) 2013 (Org)

Jumlah kecelakaan kerja 389 494 Kejadian kecelakaan :

Kecelakaan Tempat Kerja 235 284 Kecelakaan Lalu Lintas 154 210 Tingkat keparahan kecelakaan :

Meninggal 7 5

Luka Berat 0 0

Luka Ringan 382 279

Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang Tahun 2013

d. Jumlah serikat buruh mengalami kenaikan pada tahun 2013 sebanyak 700 PUK dengan anggota 118.023 orang (binaan

Disnakertrans 373 PUK dengan anggota 65.731 orang)

(27)

SERIKAT BURUH 2012 2013

Jumlah serikat buruh / tenagakerja di kota Semarang

658 PUK 114.689 0rg

700 PUK 118.023 0rg Jumlah serikat buruh / tenagakerja di kota

Semarang yang dibina Disnakertrans kota semarang

331 PUK 62.397 0rg

373 PUK 65.731 0rg Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang Tahun 2013

e. Kasus pelanggaran regulasi ketenagakerjaan tahun 2013 sebanyak 357 kasus mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2012 sebanyak 296 kasus sesuai tabel di bawah ini:

PELANGGARAN REGULASI 2012 (Kasus) 2013 (Kasus)

Jumlah kasus pelanggaran / penyimpangan

regulasi ketenagakerjaan 296 357 Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang

4. Transmigrasi:

Jumlah keluarga yang mengikuti transmigrasi tahun 2013 sebanyak 15 KK (53 jiwa) dengan lokasi penempatan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 10 KK (37 jiwa) dan Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 5 KK (16 jiwa) dengan rata-rata peningkatan pendapatan sebesar 25% dari sebelum transmigrasi Rp.1.000.000,-. Namun terjadinya variasi

kenaikan rata-rata tingkat pendapatan transmigran relatif

dipengaruhi lokasi dimana transmigran ditempatkan. Adapun sesuai tabel di bawah ini:

INFORMASI TRANSMIGRASI 2012 2013

Jumlah keluarga yang ditempatkan melalui transmigrasi

15 KK / 44 Jiwa 15 KK / 53 Jiwa Kabupaten dan Provisi tujuan transmigrasi Kayong Utara, Kalimantan Barat Ogan Komering Ilir

Sumatera Selatan Kabupaten Serayun, Kalimantan

Tengah

Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah Persebaran transmigran asal Kota Semarang

di lokasi tujuan transmigrasi

10 KK/ 31 Jiwa di UPT Sei Mata-mata, Simpang Hilir,Kabupaten Kayong Utara, Kalimantar Barat

10 KK/ 37 Jiwa di UPT Gajahmati AP-7, Sungai Menang, OKI, Sumatera Selatan

5KK/ 13Jiwa Di UPT Tanggul Harapan, Seruyan

Hilir,Kabupaten Seruyan, Kalteng

5KK/ 16Jiwa Di UPT Dadahub B-4 Kapuas, Kalimantan Tengah Persentase peningkatan pendapatan rata -

rata pendapatan transmigran

10% 25%

Jumlah rata rata pendapatan sebelum transmigrasi

<Rp.1.000.000,- <Rp.1.000.000,- Jumlah rata rata pendapatan setelah

transmigrasi

>Rp.1.000.000,- >Rp.1.250.000,- Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang Tahun 2013

14.4 SKPD PENYELENGGARA URUSAN

Urusan Wajib Ketenagakerjaan dilaksanakan oleh 2 SKPD yaitu Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Sekretariat Daerah (Bagian Perekonomian)

(28)

14.5 JUMLAH PEGAWAI

Jumlah pegawai yang menangani Urusan Wajib Ketenagakerjaan adalah sebanyak 81 orang terdiri dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebanyak 77 orang dan Bagian Perekonomian sebanyak 4 orang.

14.6 ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN

Alokasi anggaran yang disediakan untuk pelaksanaan program dan kegiatan dalam Urusan Wajib Ketenagakerjaan pada tahun 2013 sebesar Rp. 10.741.144.000,- dengan perincian Anggaran Penunjang sebesar Rp. 2.065.922.600,- dan Anggaran Pelaksanaan sebesar 8.675.221.400,-. Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan adalah sebagai berikut :

Anggaran Program Penunjang Urusan Ketenagakerjaan

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Progam ini sebagai berikut :

NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN

(RP) REALISASI ANGGARAN (RP) PRESENTASE REALISASI (%) SKPD : DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KOTA SEMARANG

1. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 507.600.000 320.481.913 63,14 2. Penyediaan Jasa kebersihan Kantor 60.000.000 60.000.000 100,00 3. Pengadan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja 10.078.000 8.712.500 86,45 4. Penyediaan Alat Tulis Kantor 106.046.000 94.905.000 89,49 5. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 79.549.500 67.428.500 84,76 6. Penyediaan Komponen Listrik/penerangan Bangunan

Kantor

13.658.700 13.105.700 95,95 7. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 32.678.100 29.577.500 90,51 8. Penyediaan Makan dan Minuman 16.005.000 10.704.000 66,88 9. Rapat – rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah 90.310.000 86.947.989 96,28

JUMLAH PROGRAM 915.925.300 691.863.102 75,54

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Progam ini adalah sebagai berikut

NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN

(RP) REALISASI ANGGARAN (RP) PRESENTASE REALISASI (%) SKPD : DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KOTA SEMARANG

1. Pembangunan Gedung Kantor. 150.000.000 148.741.000 99,16 2. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor. 73.700.000 61.970.000 84,08 3. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 364.426.700 353.940.000 94,69 4. Pengadaan Mebeleur 19.599.600 18.690.000 95,36 5. Pemeliharaan Rutin / berkala Gedung Kantor 252.621.500 221.820.260 87,61 6. Pemeliharaan Rutin /berkala Kendaraan Dinas /

operasional

118.130.000 104.035.843 88,07 7. Pemeliharaan Rutin / berkala Perlengkapan Gedung

Kantor

22.060.000 19.955.000 90,46 8. Pemeliharaan Rutin / berkala Peralatan Gedung Kantor 63.363.000 42.476.000 67,04 9. Pemeliharaan Rutin / berkala Mebeleur 2.736.500 2.500.000 91,36

JUMLAH PROGRAM 1.066.637.300 974.128.103 91,33

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

(29)

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Progam ini sebagai berikut :

NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN

(RP) REALISASI ANGGARAN (RP) PRESENTASE REALISASI (%) SKPD : DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KOTA SEMARANG

1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD

19.926.000 17.285.300 86,75 2. Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara dan Pembantu 28.500.000 27.250.000 95,61 3. Penyusunan Lakip ( Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah )

2.550.000 2.450.000 96,08 4. Penyusunan LKPJ ( Laporan Kinerja Pertanggung

Jawaban )

3.265.000 3.165.000 96,94 5. Penyusunan Renja SKPD 2.875.000 2.874.900 100,00 6. Penyusunan Program Kerja SKPD 3.455.000 3.329.900 96,38 7. Penyusunan Profil SKPD 3.565.000 3.286.600 92,19 8. Penyusunan RKA dan DPA Murni serta Perubahan 6.258.000 6.183.000 98,80 9. Penyusunan Buku Informasi Ketenagakerjaan 8.835.500 5.703.800 64,56 10. Penyusunan Buku Saku 4.130.500 4.105.400 99,39

JUMLAH PROGRAM 83.360.000 75.633.900 90,73

4. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Progam ini sebagai berikut :

NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN

(RP) REALISASI ANGGARAN (RP) PRESENTASE REALISASI (%) SKPD : DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KOTA SEMARANG

1. Pembangunan Balai Latihan Kerja 2.350.000.000 2.000.516.700 85,13 2. Pengadan Peralatan Pendidikan dan Ketrampilan bagi

Pencari Kerja

150.000.000 123.000.000 82,00 3. Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kepelatihan dan

Instruktur BLK

374.233.000 373.645.500

99,84 4. Pendidikan dan Pelatihan Ketrampilan bagi Pencari Kerja 1.115.820.000 1.084.195.000 97,17 5. Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja 65.000.000 65.000.000 100,00 6. Pelatihan Pemagangan 238.178.000 237.840.500 99,86

JUMLAH PROGRAM 4.293.231.000 3.884.197.700 90,4726

5. Program Peningkatan Kesempatan Kerja

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Progam ini sebagai berikut :

NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN

(RP) REALISASI ANGGARAN (RP) PRESENTASE REALISASI (%) SKPD : DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KOTA SEMARANG

1. Penyusunan Informasi Bursa Tenaga Kerja 62.584.000 62.414.000 99,73 2. Penyebarluasan Informasi Bursa Tenaga Kerja 184.951.000 183.736.500 99,34 3. Penyiapan Tenaga Kerja Siap Pakai 126.696.000 126.696.000 100,00 4. Pengembangan Kelembagaan Produktivitas dan

Pelatihan Kewirausahaan 838.880.400 819.682.140 97,71 5. Pemberian Fasilitas dan Mendorong Sistem Pendanaan

Pelatihan Berbasis Masyarakat 1.300.000.000 1.292.812.300 99,45 6. Penempatan Transmigrasi 150.000.000 137.536.900 91,69 7. Padat Karya Produktif 643.398.000 640.463.000 99,54 8. Audit Pengawasan Sertifikasi ISO 9001 - 2008 30.000.000 29.697.750 98,99 9. Penyusunan Perda Retribusi Perpanjangan IMTA 190.000.000 92.949.100 48,92

JUMLAH PROGRAM 3.526.509.400 3.385.987.690 96,02

6. Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

(30)

NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN (RP) REALISASI ANGGARAN (RP) PRESENTAE REALISASI (%) SKPD : DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KOTA SEMARANG

1. Fasilitasi Penyelesaian Prosedur Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

116.000.000 55.031.000 47,44 2. Fasilitasi Penyelesaian Prosedur Pemberian Perlindungan

Penegakan Hukum dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

286.498.000 261.908.000 91,42 3. Sosialisasi Berbagai Peraturan Pelaksanaan tentang

Ketenagakerjaan

85.834.000 69.390.950 80,84 4. Peningkatan Pengawasan Perlindungan dan Penegakan

Hukum terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja

183.165.000 174.287.000 95,15 5. Peningkatan Pengawasan dan Perlindungan Norma Kerja 168.984.000 168.144.000 99,50 6. Penyusunan PAK Pegawai Fungsional Pengawas

Ketenagakerjaan dan Mediator Hubungan Industrial

15.000.000 2.931.000 19,54

JUMLAH PROGRAM 855.481.000 731.691.950 85,53

14.7 PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Perencanaan pembangunan di Kota Semarang dijabarkan dalam RKPD dan Renja SKPD untuk selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen perencanaan tersebut difasilitasi dalam Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kota Semarang setiap tahun.

14.8 SARANA DAN PRASARANA

Secara umum, pada tahun 2013, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung tercapainya target pembangunan tercukupi melalui alokasi anggaran yang ada. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pada masing-masing SKPD dan tiap-tiap urusan pemerintahan cukup bervariasi. Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana pada tahun 2013 mampu mendukung kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, tanpa ada kendala yang cukup berarti.

14.9 PERMASALAHAN

Belum ditetapkannya Peraturan Daerah tentang Izin

Memperkerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA), sebagai sarana pengendalian tenaga kerja asing yang bekerja di Kota Semarang.

14.10 TINDAK LANJUT

Sebagai prioritas luncuran dalam Program Legislasi Daerah (Prolegda) Tahun 2014.

Referensi

Dokumen terkait

Menguraikan tentang pembidanga n hukum pengelolaan sumber daya alam dalam tata hukum Indonesia secara tidak benar Tidak menguraikan tentang pembidanga n hukum pengelolaan

Dari hasil penelitian ini peneliti menyarankan pada toko roti Virgin untuk meningkatkan brand loyalty dengan memberikan penghargaan pada konsumen yang setia,

Fungsi utamanya sebetulnya tidaklah berbeda dengan fungsi transmisi manual yang biasa anda ganti-ganti Pada system transmisi manual cara menghubungkan tenaga dari mesin ke

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa meskipun anak kandung Pemohon masih berusia 18 tahun 2 bulan (belum berusia 19 tahun),

Semua indikator yang diamati oleh peneliti meningkat. Baik itu indikator dari kemampuan bernalar maupun indikator koneksi matematika siswa. Hal tersebut dapat

Perubahan akan terjadi karena kesalahan-kesalahan ditentukan, karena perangkat lunak harus disesuaikan untuk mengakomodasi perubahan-perubahan dilingkungan eksternalnya

Kation golongan IIA tidak bereaksi dengan asam klorida tetapi membentuk Kation golongan IIA tidak bereaksi dengan asam klorida tetapi membentuk endapan dengan

Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang