• Tidak ada hasil yang ditemukan

191078500-Makalah-Pemisahan-Kation-Golongan-II.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "191078500-Makalah-Pemisahan-Kation-Golongan-II.pdf"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

A.

A. LATAR BELAKANG MASALAHLATAR BELAKANG MASALAH

Dua langkah utama dalam analisis adalah identifikasi dan estimasi komponen Dua langkah utama dalam analisis adalah identifikasi dan estimasi komponen komponen

komponen suatu suatu senyawa. senyawa. Langkah Langkah identifikasi identifikasi dikenal dikenal sebagai sebagai analisisanalisis kualitatif,

kualitatif, sedangkan langkah sedangkan langkah estimasinya adalaestimasinya adalah langkah h langkah kuantitatif. Analiskuantitatif. Analisisis kualitatif dapat dikatakan lebih sederhana, sedangkan analisis kuantitatif sedikit kualitatif dapat dikatakan lebih sederhana, sedangkan analisis kuantitatif sedikit lebih rumit.

lebih rumit. Analisis Analisis kualitatif kualitatif bertujuan mengidentifikasi bertujuan mengidentifikasi penyusun-penyusunpenyusun-penyusun suatu zat,

suatu zat, campuran-campuran campuran-campuran zat, atau zat, atau larutan-larutan larutan-larutan yang biasanya unsur-yang biasanya unsur-unsur penyusunnya bergabung

unsur penyusunnya bergabung antara antara yang yang satu dengan satu dengan yang lain. yang lain. SedangkanSedangkan analisis kuantitatif bertujuan untuk menentukan banyaknya penyusun-penyusun analisis kuantitatif bertujuan untuk menentukan banyaknya penyusun-penyusun suatu z

suatu zat at atau patau persenyawaan. ersenyawaan. Biasanya idBiasanya identifikasi entifikasi zat zat dilakukan dengandilakukan dengan  penambahan

 penambahan zat zat lain lain yang susunannya yang susunannya telah telah diketahui, diketahui, sehingga sehingga terjaditerjadi  perubahan

 perubahan (reaksi (reaksi kimia). kimia). Zat Zat yang susunannya yang susunannya telah telah diketahui diketahui dan dan yangyang menyebabkan terjadinya reaksi disebut pereaksi (reagen).

menyebabkan terjadinya reaksi disebut pereaksi (reagen).

Analisis kualitatif dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu reaksi Analisis kualitatif dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu reaksi kering

kering dan dan reaksi basareaksi basah. Cara h. Cara kering biasanya kering biasanya digunakan pada digunakan pada zat zat padat,padat, sedangkan cara

sedangkan cara basah basah digunakan pada digunakan pada zat zat cair cair (larutan) (larutan) yang kebanyakanyang kebanyakan menggunakan pelarut

menggunakan pelarut air. air. Perubahan yang Perubahan yang terjadi terjadi pada cpada cara ara basah basah adalahadalah terjadinya endapan, perubahan warna larutan, dan

terjadinya endapan, perubahan warna larutan, dan timbulnya gas.timbulnya gas.11

Penambahan suatu elektrolit yang mengandung ion sejenis ke dalam Penambahan suatu elektrolit yang mengandung ion sejenis ke dalam larutan

larutan jenuh suatu jenuh suatu garam akan garam akan menurunkan kelarutan garam menurunkan kelarutan garam tersebut tersebut karenakarena konsentrasi

konsentrasi ion ion bertambah bertambah dan dan kesetimbangan kesetimbangan bergeser bergeser rsenic rsenic pembentukanpembentukan garamnya.

garamnya. Untuk mempermudah Untuk mempermudah dalam rdalam reaksi eaksi identifikasi identifikasi kation-anion, makakation-anion, maka digunakan

digunakan metode metode analisis analisis kualitatif kualitatif sistematik.metode sistematik.metode ini ini merupakanmerupakan  pengklasifikasian kation-kation ke dalam 5 golongan. Penggolongan kation-kation  pengklasifikasian kation-kation ke dalam 5 golongan. Penggolongan kation-kation

ini didasarkan pada

ini didasarkan pada produk hasil rproduk hasil reaksi dengan suatu eaksi dengan suatu reagensia. Reagen reagensia. Reagen yangyang umum digunakan adalah HCl, H

umum digunakan adalah HCl, H22S, (NH4)S, (NH4)22S, (NHS, (NH44))22COCO33. . Kation Kation biasanyabiasanya  bereaksi

 bereaksi dengan dengan reagen reagen tertentu tertentu yang ditandai yang ditandai dengan tedengan terbentuknya endapan rbentuknya endapan atauatau tidak. Jadi, bisa dikatakan bahwa klasifikasi kation yang paling umum tidak. Jadi, bisa dikatakan bahwa klasifikasi kation yang paling umum

1 1

 A.L Underwood dan R. A. Day, Jr. 1980  A.L Underwood dan R. A. Day, Jr. 1980

(2)

didasarkan atas perbedaan kelarutan dari klorida, arsenic dan karbonat dari kation didasarkan atas perbedaan kelarutan dari klorida, arsenic dan karbonat dari kation tersebut.

tersebut.

Maka dengan memperhatikan segala fenomena-fenomena yang terungkap Maka dengan memperhatikan segala fenomena-fenomena yang terungkap diatas, dimana menunjukkan pentingnya identifikasi suatu sampel dengan diatas, dimana menunjukkan pentingnya identifikasi suatu sampel dengan menggunakan metode analisis yang tepat terutama dalam pengidentifikasian kation menggunakan metode analisis yang tepat terutama dalam pengidentifikasian kation maka penulis mempelajarinya lebih mendalam dalam sebuah makalah yang maka penulis mempelajarinya lebih mendalam dalam sebuah makalah yang  berjudul

(3)

B.

B. RUMUSAN MASALAHRUMUSAN MASALAH Berdasarkan

Berdasarkan latar belakang latar belakang diatas, maka diatas, maka rumusan masalah rumusan masalah dalam penudalam penulisanlisan makalah ini adalah :

makalah ini adalah :

1. Bagaimanakah sistem pengklasifikasian

1. Bagaimanakah sistem pengklasifikasian kation ?”kation ?” 2. Apa saja kation yang termasuk kation golongan II ?” 2. Apa saja kation yang termasuk kation golongan II ?” 3. Bagaimanakah sistem pemisahan kation golongan II ?” 3. Bagaimanakah sistem pemisahan kation golongan II ?” 4. Bagaimanakah identifikasi kation golongan II ?”

4. Bagaimanakah identifikasi kation golongan II ?”

C.

C. TUJUAN PENELITIANTUJUAN PENELITIAN

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk : Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk :

1.

1. Memenuhi tugas mata kuliah Kimia Analitik yang diberikan Dosen.Memenuhi tugas mata kuliah Kimia Analitik yang diberikan Dosen. 2.

2. Mengungkapkan seberapa jauh pemahaman penulis terhadap materiMengungkapkan seberapa jauh pemahaman penulis terhadap materi Pemisahan Kation Golongan II dalam mata kuliah Kimia Analitik.

Pemisahan Kation Golongan II dalam mata kuliah Kimia Analitik.

D.

D. KEGUNAAN PENELITIANKEGUNAAN PENELITIAN

Kegunaan penulisan makalah ini adalah : Kegunaan penulisan makalah ini adalah :

1.

1. Bagi PenulisBagi Penulis

Hasil penulisan makalah ini sangat bermanfaat bagi penulis sendiri, karena Hasil penulisan makalah ini sangat bermanfaat bagi penulis sendiri, karena dalam proses penulisan dan pencarian data penulis bisa belajar untuk dalam proses penulisan dan pencarian data penulis bisa belajar untuk mengetahui lebih jauh materi Pemisahan Kation Golongan II.

mengetahui lebih jauh materi Pemisahan Kation Golongan II. 2.

2. Bagi Mahasiswa lainBagi Mahasiswa lain

Hasil penulisan makalah ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa lain dalam Hasil penulisan makalah ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa lain dalam rangka memperluas wawasan mengenai materi kuliah Pemisahan Kation rangka memperluas wawasan mengenai materi kuliah Pemisahan Kation Golongan II. Sehingga diharapkan wawasan mahasiswa tentang materi ini Golongan II. Sehingga diharapkan wawasan mahasiswa tentang materi ini dapat ditingkatkan

(4)

BAB II

BAB II

PEMBAHASAN

PEMBAHASAN

2.

2. 1 1 Sistem Sistem PengklasifikasiaPengklasifikasian n KationKation

Untuk tujuan analisis kualitatif, kation-kation didefinisikan ke dalam lima golongan Untuk tujuan analisis kualitatif, kation-kation didefinisikan ke dalam lima golongan  berdasarkan

 berdasarkan sifat-sifatnya sifat-sifatnya terhadap terhadap pereaksi. pereaksi. Dengan Dengan menggunakan menggunakan pereaksi- pereaksi- pereaksi t

 pereaksi tertentu sertentu secara ecara sistematik, sistematik, dapat ditdapat ditetapkan ada etapkan ada atau atau tidaknya katidaknya kation-kationtion-kation  berdasarkan

 berdasarkan golongannya. golongannya. Selain Selain dari dari pada pada itu, itu, metode metode ini ini dapat dapat juga juga digunakandigunakan untuk memisahkan berdasarkan golongan untuk kemudian dilakukan analisis lebih untuk memisahkan berdasarkan golongan untuk kemudian dilakukan analisis lebih lanjut. Pereaksi-pereaksi yang sering digunakan untuk klasifikasi kation berdasarkan lanjut. Pereaksi-pereaksi yang sering digunakan untuk klasifikasi kation berdasarkan golongan adalah asam klorida, hidrogen sulfida, amonium sulfida, serta amonium golongan adalah asam klorida, hidrogen sulfida, amonium sulfida, serta amonium karbonat. Klasifikasi diatas didasarkan pada kelarutan kation-kation masing-masing karbonat. Klasifikasi diatas didasarkan pada kelarutan kation-kation masing-masing golongan pada pereaksi-pereaksi yang digunakan. Kelima golongan kation dan golongan pada pereaksi-pereaksi yang digunakan. Kelima golongan kation dan ciri-ciri khas golongan-golongan ini adalah sebagai berikut :

ciri khas golongan-golongan ini adalah sebagai berikut : Golongan I.

Golongan I.

Kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida encer. Ion-ion Kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida encer. Ion-ion golongan ini adalah timbal, raksa (I), dan perak.

golongan ini adalah timbal, raksa (I), dan perak. Golongan II

Golongan II..

Kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida, tetapi membentuk endapan Kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida, tetapi membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam encer. Ion-ion golongan ini :

dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam encer. Ion-ion golongan ini :

raksa(II), tembaga, bismut,kadmium, arsen(III), arsen(V), stibium(III), stibium(V), raksa(II), tembaga, bismut,kadmium, arsen(III), arsen(V), stibium(III), stibium(V), timah(II), dan timah(III). Keempat ion pertama adalah sub-golongan IIa dan sisanya timah(II), dan timah(III). Keempat ion pertama adalah sub-golongan IIa dan sisanya adalah sub-golongan IIb.

adalah sub-golongan IIb. Golongan III.

Golongan III.

Kation dari golongan ini tidak dapat bereaksi dengan asam klorida encer, ataupun Kation dari golongan ini tidak dapat bereaksi dengan asam klorida encer, ataupun dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam encer. Kation ini membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam encer. Kation ini membentuk endapan dengan amonium sulfida dalam suasana netral atau disebut amoniakal. Kation-kation dengan amonium sulfida dalam suasana netral atau disebut amoniakal. Kation-kation golongan ini adalah kobalt(II), nikel(II), besi(III), kromium(III), seng dan golongan ini adalah kobalt(II), nikel(II), besi(III), kromium(III), seng dan mangan(II).

(5)

Golongan IV. Golongan IV.

Kation golongan ini tidak bereaksi dengan pereaksi golongan I, II, dan III. Kation golongan ini tidak bereaksi dengan pereaksi golongan I, II, dan III. Kation-kation ini membentuk endapan dengan amonium karbonat dengan adanya amonium kation ini membentuk endapan dengan amonium karbonat dengan adanya amonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Kation-kation golongan ini klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Kation-kation golongan ini adalah kalsium, stronsium,dan barium.

adalah kalsium, stronsium,dan barium. Golongan V.

Golongan V.

Kation-kation yang lebih umum, tidak bereaksi dengan pereaksi-pereaksi golongan Kation-kation yang lebih umum, tidak bereaksi dengan pereaksi-pereaksi golongan sebelumnya, merupakan golongan kation yang terakhir, meliputi ion- ion sebelumnya, merupakan golongan kation yang terakhir, meliputi ion- ion magnesium, natrium, kalium, ammonium, litium, dan hidrogen.

magnesium, natrium, kalium, ammonium, litium, dan hidrogen.22

2 2

 devhyvhy. 2013  devhyvhy. 2013

(6)

2.2

2.2 Kation Kation Golongan Golongan IIII

Kation golongan IIA tidak bereaksi dengan asam klorida tetapi membentuk Kation golongan IIA tidak bereaksi dengan asam klorida tetapi membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer sehingga sering endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer sehingga sering disebut golongan tembaga-timah. Ion-ion golongan ini

disebut golongan tembaga-timah. Ion-ion golongan ini adalah raksa(II), tembaga,adalah raksa(II), tembaga, bismut, cadmium, arsen(III), arsen(V), stibium(III), stibium(V), timah(II), dan bismut, cadmium, arsen(III), arsen(V), stibium(III), stibium(V), timah(II), dan timah(IV).

timah(IV).  Kation golongan II dibagi menjadi dua bagian sub golongan, yaitu sub  Kation golongan II dibagi menjadi dua bagian sub golongan, yaitu sub golongan tembaga dan sub golongan arsenik.

golongan tembaga dan sub golongan arsenik.33 Dasar pembagian ini adalahDasar pembagian ini adalah kelarutan endapan sulfida dalam ammonium polysulfida

kelarutan endapan sulfida dalam ammonium polysulfida. Sementara sulfida dari. Sementara sulfida dari sub golongan tembaga tak larut dalam reagensia ini, sulfida dari sub golongan sub golongan tembaga tak larut dalam reagensia ini, sulfida dari sub golongan arsenik larut dengan membentuk garam TiO. Keempat ion pertama : raksa(II), arsenik larut dengan membentuk garam TiO. Keempat ion pertama : raksa(II), tembaga, bismut, cadmium, adalah sub-golongan tembaga dan sisanya : arsen(III), tembaga, bismut, cadmium, adalah sub-golongan tembaga dan sisanya : arsen(III), arsen(V), stibium(III), stibium(V), timah(II), dan

timah(IV)---arsen(V), stibium(III), stibium(V), timah(II), dan timah(IV)---(dapat larut dalam(dapat larut dalam amonium polisulfida) adalah sub-golongan arsenik.

amonium polisulfida) adalah sub-golongan arsenik.

Klorida, nitrat dan sulfat dari kation kation sub golongan tembaga, sangat Klorida, nitrat dan sulfat dari kation kation sub golongan tembaga, sangat mudah larut d

mudah larut dalam air. Beberapa kation alam air. Beberapa kation dari sub godari sub golongan tembaga longan tembaga merkurium (II),merkurium (II), tembaga(II) dan cadmium(II) cenderung membentuk kompleks (ammonia, ion tembaga(II) dan cadmium(II) cenderung membentuk kompleks (ammonia, ion sianida dst). Sementara sub-golongan arsenik mempunyai sifat amfoter, oksidanya sianida dst). Sementara sub-golongan arsenik mempunyai sifat amfoter, oksidanya membentuk garam, baik dengan asam manapun dengan basa.

membentuk garam, baik dengan asam manapun dengan basa. Sub-golongan arsenik :

Sub-golongan arsenik : a)

a) Ion arsenik(III) membentuk endapan arsenik(III) sulfida (AsIon arsenik(III) membentuk endapan arsenik(III) sulfida (As22SS33 : : kuning)kuning)  b)

 b) Ion arsenik(V) membentuk endapan arsenik(V) sulfida yang berwarna kuningIon arsenik(V) membentuk endapan arsenik(V) sulfida yang berwarna kuning c)

c) Ion stibium(III) membentuk endapan stibium(III) sulfida (SbIon stibium(III) membentuk endapan stibium(III) sulfida (Sb22SS55 : jingga) : jingga) d)

d) Ion stibium(V) membentuk endapan stibium(V) sulfida (SbIon stibium(V) membentuk endapan stibium(V) sulfida (Sb22SS33 : jingga) : jingga) e)

e) Ion timah(II) membentuk endapan timah(II) sulfida (SnS : cokelat)Ion timah(II) membentuk endapan timah(II) sulfida (SnS : cokelat) f)

f) Ion timah(IV) membentuk endapan timah(IV) sulfida (SnSIon timah(IV) membentuk endapan timah(IV) sulfida (SnS22 : kuning) : kuning)44

3 3  Vogel. 1994  Vogel. 1994 4 4  Rullezbix. 2013  Rullezbix. 2013

(7)

2.3 Pemisahan Kation Golongan II 2.3 Pemisahan Kation Golongan II

A. Uji Endapan Untuk Sub-Golongan II A (tembaga) A. Uji Endapan Untuk Sub-Golongan II A (tembaga)

dialirkan H dialirkan H22SS

tambah 5 cc HNO

tambah 5 cc HNO335N 5N didihkan didihkan 33 menit, saring dan cuci dengan air.

menit, saring dan cuci dengan air.

endapan filtrat

endapan filtrat

ee ee

larutkan dalam air raja lalu uapkan larutkan dalam air raja lalu uapkan larutkan HCl

larutkan HCl encer + encer + larutan larutan SnClSnCl22 berlebih  berlebih tambahkan NH4tambahkan NH4OHOH

Cu

Cu2+2+ CdCd2+2+  panaskan, beri 5cc NaOH

 panaskan, beri 5cc NaOH Uji CuUji Cu

5 N lalu disaring 5 N lalu disaring endapan Bi(OH)

endapan Bi(OH)33   filtratfiltrat cuci endapan tambah larutan

cuci endapan tambah larutan  NaSnO

 NaSnO22

diberi CH

diberi CH33COOHCOOH tambah K 

tambah K 22CrOCrO44 Unknown Salvation

Unknown Salvation

Endapan HgS, Bi

Endapan HgS, Bi22SS33, PbS, CuS, CdS, PbS, CuS, CdS

Endapan HgS

Endapan HgS Mengandung Mengandung Pb(NOPb(NO33))22, , Bi(NOBi(NO33))33,, Cu(NO

Cu(NO33))22, Cd(NO, Cd(NO33))22

Jika endapan (H

Jika endapan (H22ClSClS66) berwarna) berwarna  putih, maka mengandung

 putih, maka mengandung HgHg2+.2+.

Mengandung Bi(OH)

Mengandung Bi(OH)33 dan Pb(OH) dan Pb(OH)22

Jika endapan berwarna putih, Jika endapan berwarna putih, maka mengandung Bi maka mengandung Bi2+2+ Mengandung Mengandung ion Pb ion Pb2+2+ Asamkan dengan Asamkan dengan CH CH33COOH +COOH + larutan K 

(8)

tambah larutan KCN diaduk warna biru tambah larutan KCN diaduk warna biru hilang lalu aliri gas H

hilang lalu aliri gas H22SS

B. Uji Endapan Sub-Golongan II B (arsenik) B. Uji Endapan Sub-Golongan II B (arsenik)

dialirkan H

dialirkan H22S dalam suasana asamS dalam suasana asam

encer. encer.

dituangkan 5cc NH4OH 2N melalui dituangkan 5cc NH4OH 2N melalui filter dan filtrat mengalir melalui filter filter dan filtrat mengalir melalui filter

Endapan Filtrat

Endapan Filtrat

ditambahkan HNO ditambahkan HNO33

encer hingga bereaksi. encer hingga bereaksi. Unknown Salvation

Unknown Salvation

Endapan sulfida golongan II Endapan sulfida golongan II

(HgS, As (HgS, As22SS33))

Jika endapan (HgS) berwarna Jika endapan (HgS) berwarna hitam, maka mengandung Hg hitam, maka mengandung Hg2+.2+.

Jika endapan (As Jika endapan (As22SS33))

 berwarna kuning, didug  berwarna kuning, didugaa

mengandung As mengandung As3+3+.. Jika endapan berwarna kuning, Jika endapan berwarna kuning, maka mengandung Pb

maka mengandung Pb2+2+

Jika endapan (

Jika endapan (CuCu22Fe(CN)Fe(CN)66

 berwarna cokelat merah, maka  berwarna cokelat merah, maka

mengandung Cu mengandung Cu2+2+

Jika endapan

Jika endapan Cd(CN)Cd(CN)22  berwarna berwarna

kuning, maka mengandung Cd kuning, maka mengandung Cd2+2+

(9)

9 9 untuk mengidentifikasi untuk mengidentifikasi adanya ion As lain, adanya ion As lain, larutkan dalam NH larutkan dalam NH44OHOH

 panas.  panas.

Panaskan beberapa menit Panaskan beberapa menit dengan H

dengan H22OO22 dan dan

tambahkan Mg(NO tambahkan Mg(NO33))22

Saring dan cuci dengan Saring dan cuci dengan sedikit air

sedikit air

Tuangkan keatas filter Tuangkan keatas filter 1cc AgNO3 yang 1cc AgNO3 yang mengandung sedikit mengandung sedikit asam asetat asam asetat Filtrat Endapan Filtrat Endapan

larutan dibagi menjadi 3 bagian larutan dibagi menjadi 3 bagian

Menghasilkan endapan Menghasilkan endapan  putih Mg(NH

 putih Mg(NH44)AsO)AsO44.6H.6H22OO

Ag

Ag33AsOAsO44 berwarna merah cokelat, berwarna merah cokelat,

maka mengandung As maka mengandung As5+5+ mungkin mengandung HSb, Cl

mungkin mengandung HSb, Cl44, dan, dan

H H22ClSClS66

Larutan I Larutan I

Buat alkalis dengan Buat alkalis dengan  NH

 NH44OH. TambahkanOH. Tambahkan

asam oksalat jenuh asam oksalat jenuh  berlebih, didihkan dan  berlebih, didihkan dan alirkan H2S selama 1 alirkan H2S selama 1 menit waktu panas menit waktu panas

Larutan II Larutan II

Tambahkan pada 2 tetes Tambahkan pada 2 tetes larutan sedikit kristal larutan sedikit kristal  NaNO

 NaNO22 dan tambahkan 2 dan tambahkan 2

tetes reagens tetes reagens Rhodamin-B.

B.

Larutan II Larutan II

 Netralkan

 Netralkan larutan, larutan, tambahkantambahkan 10-15 cm kawat besi yang 10-15 cm kawat besi yang  bersih

 bersih pada pada 1 1 cc cc larutan,larutan,  panaskan

 panaskan perlahan-lahanperlahan-lahan untuk mereduksi stannic untuk mereduksi stannic menjadi stanno dan saring. menjadi stanno dan saring. Lalu tambahkan pada filtrat Lalu tambahkan pada filtrat larutan HgCl

larutan HgCl22

Endapan merah jingga Endapan merah jingga dari Sb

dari Sb22SS33

menunjukkan

menunjukkan adanyaadanya

Sb

Sb3+.3+.

Warna lembayung atau Warna lembayung atau endapan lembayung endapan lembayung menunjukkan

(10)

2.4 Identifikasi Kation Golongan II 2.4 Identifikasi Kation Golongan II

Pereaksi Pereaksi HgHg2+2+ SnSn2+2+ BiBi3+3+ CuCu2+2+ Cd2+Cd2+ H H22SS Putih HgPutih Hg33SS22Cl2Cl2 Hitam HgS Hitam HgS Coklat Coklat SnS SnS larut larut Hitam Hitam Bi Bi22Sr Sr 33 Hitam

Hitam CuS CuS Kuning Kuning CdSCdS

NH NH33,, sedikit sedikit Putih Putih HgO.Hg(NH) HgO.Hg(NH)22 NO NO33

Bi(OH)

Bi(OH)22 NO NO33   BiruBiru Cu(OH)

Cu(OH)22CuSOCuSO44

Putih Cd(OH) Putih Cd(OH)22 NaOH, NaOH, sedikit sedikit + + berlebih berlebih Merah kecoklatan Merah kecoklatan Larut Larut Putih Putih Sn(OH) Sn(OH)22 Putih Putih Bi(OH) Bi(OH)33 Sedikit larut Sedikit larut Biru Cu(OH) Biru Cu(OH)22 Tidak larut Tidak larut Putih Cd(OH) Putih Cd(OH)22 Tidak larut Tidak larut KI KI + + Berlebih Berlebih Merah HgI Merah HgI22 Larut Larut Putih Putih Larut, (BrI) Larut, (BrI)2- 2-Putih, CuI Putih, CuI22 KCN KCN + + Berlebih Berlebih Tdk ada perubahan Tdk ada perubahan Tdk ada perubahan Tdk ada perubahan Putih Putih Bi(OH) Bi(OH)33 Tdk larut Tdk larut Kuning, Kuning, Cu(CN) Cu(CN)22 Larut Larut Putih Cd(CN) Putih Cd(CN)22 Larut Larut SnCl SnCl22 + + Berlebih Berlebih Putih HgCl Putih HgCl22 Hitam Hg Hitam Hg Air

Air PutihPutih

BrO(NO) BrO(NO)22 Reaksi Reaksi spesifik spesifik

Uji kobalt (II) Uji kobalt (II)

Tiosianat → biru Tiosianat → biru tua tua Kalium Kalium iodida → iodida → endapan endapan merah merah Asam tionat Asam tionat → hitam → hitam Dinitro-P Dinitro-P depensi warbadid depensi warbadid a (0,1%) → dari a (0,1%) → dari coklat berubah coklat berubah Endapan putih Hg

Endapan putih Hg22ClCl22 atau endapan kelabu atau endapan kelabu dari Hg menunjukkan

(11)

 jingga

 jingga menjadi kehijauanmenjadi kehijauan

Uji Uji nyala nyala Biru Biru abu-abu abu Hijau kebiruan Hijau kebiruan Pereaksi Pereaksi AsAs ++ AsAs ++ SbSb ++ SbSb ++ SnSn ++ H2S H2S + HCl + HCl pelarut, pelarut, dididihk  dididihk  an an Suasana asam Suasana asam kuning (As kuning (As22SS33)) Tidak larut Tidak larut Kuning Kuning As As22SS55 Tidak larut Tidak larut Merah jingga Merah jingga Sb Sb22SS33 Larut Larut Coklat Coklat Sb Sb55SS22 Larut Larut Kuning Kuning SnS SnS22 Larut Larut AgNO AgNO33++ HNO HNO33// NH NH44OHOH Kuning Ag

Kuning Ag33AsOAsO33 Larut Larut Merah Merah coklat coklat AgAsO AgAsO44 Larut Larut SnCl SnCl22 + 2 mL HCl pekat+ 2 mL HCl pekat 0,5 mL SnCl 0,5 mL SnCl22 Coklat tua Coklat tua NH NH4- 4-molibola molibola tt Kristalin Kristalin  putih  putih MgNH MgNH44SOSO44 KI KI + HCl+ HCl  pekat, ungu,  pekat, ungu, I2 +CCl I2 +CCl44 Gelatin, Gelatin, kuning kuning muda muda Merah (SbI) Merah (SbI) Air

Air Putih, Putih, SbOCl SbOCl Putih Putih SbOSbO44

NaOH/N NaOH/N H4OH H4OH

Putih, SbO

Putih, SbO33 Putih Putih Sb(OH)Sb(OH)22   Putih,Putih, Sn(OH) Sn(OH)44

(12)

Zink

Zink Hitam, Hitam, Sb Sb Hitam Hitam Sb Sb MereduksiMereduksi

ion Sn ion Sn4+4+ menjadi Sn menjadi Sn2+2+ HgCl2, HgCl2, sedikit sedikit berlebih berlebih Putih, HgCl Putih, HgCl22 Abu-abu Hg Abu-abu Hg Tdk ada Tdk ada endapan endapan Reaksi Reaksi spesifik spesifik kuning

kuning muda muda BarutanBarutan utanil utanil asetat: asetat: kuning kuning muda muda Reagensia Reagensia rodamin-B rodamin-B Warna biru Warna biru Reagensia Reagensia Rodamin-B Rodamin-B55 5 5  Anonim. 2013  Anonim. 2013

(13)

BAB III

BAB III

PENUTUP

PENUTUP

A. A. KESIMPULANKESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan diatas disimpulkan bahwa : Berdasarkan pembahasan diatas disimpulkan bahwa :

1.

1. Kation diklasifikasikan ke dalam lima golongan. Pengklasifikasian iniKation diklasifikasikan ke dalam lima golongan. Pengklasifikasian ini didasarkan kepada kelarutan kation-kation masing-masing golongan pada didasarkan kepada kelarutan kation-kation masing-masing golongan pada  pereaksi-pereaksi

 pereaksi-pereaksi yang digunakan. yang digunakan. Pereaksi Pereaksi yang umum yang umum digunakan adalahdigunakan adalah HCl, H

HCl, H22S, (NH4)S, (NH4)22S, (NHS, (NH44))22COCO33. Kation biasanya bereaksi dengan pereaksi. Kation biasanya bereaksi dengan pereaksi

tertentu yang ditandai dengan terbentuknya endapan atau tidak. tertentu yang ditandai dengan terbentuknya endapan atau tidak. 2.

2. Kation golongan IIA tidak bereaksi dengan asam klorida tetapi membentukKation golongan IIA tidak bereaksi dengan asam klorida tetapi membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer sehingga sering disebut golongan tembaga-timah. Ion-ion golongan ini sehingga sering disebut golongan tembaga-timah. Ion-ion golongan ini adalah raksa(II), tembaga, bismut, cadmium, arsen(III), arsen(V), adalah raksa(II), tembaga, bismut, cadmium, arsen(III), arsen(V), stibium(III), stibium(V), timah(II), dan timah(IV). Kation golongan II stibium(III), stibium(V), timah(II), dan timah(IV). Kation golongan II dibagi menjadi dua bagian sub golongan, yaitu sub golongan tembaga dan dibagi menjadi dua bagian sub golongan, yaitu sub golongan tembaga dan sub golongan arsenik. Dasar pembagian ini adalah kelarutan endapan sub golongan arsenik. Dasar pembagian ini adalah kelarutan endapan sulfida dalam ammonium polysulfida.

sulfida dalam ammonium polysulfida. 3.

3. Pemisahan kation pada golongan II dapat dilakukan dengan uji endapanPemisahan kation pada golongan II dapat dilakukan dengan uji endapan dengan pereaksi tertentu. Pemisahan kation golongan II dibagi atas uji dengan pereaksi tertentu. Pemisahan kation golongan II dibagi atas uji endapan sub-golongan II A (tembaga) dan sub-golongan II B (arsenik). endapan sub-golongan II A (tembaga) dan sub-golongan II B (arsenik). 4.

4. Identifikasi kation golongan II A dilakukan dengan melihat ada atauIdentifikasi kation golongan II A dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya endapan dari hasil reaksi. Lewat warna endapan, dapat diketahui tidaknya endapan dari hasil reaksi. Lewat warna endapan, dapat diketahui kation apa yang terkandung dalam suatu sampel senyawa.

(14)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Underwood AL and Day RA. 1980.

Underwood AL and Day RA. 1980.  Analisa  Analisa Kimia Kimia Kuantitatif Kuantitatif . Jakarta : Erlangga. Jakarta : Erlangga Vogel, 1994.

Vogel, 1994. Buku  Buku Teks Teks Kimia Kimia Analisis Analisis Kuantitatif Kuantitatif Edisi Edisi ke-4.ke-4. Jakarta : PT.Kalman Jakarta : PT.Kalman Media Pusaka

Media Pusaka

Devhyvhy. 2013. Laporan Kimia Analitik. Diakses tanggal 11 oktober 2013 Devhyvhy. 2013. Laporan Kimia Analitik. Diakses tanggal 11 oktober 2013 http://devhyvhy.blogspot.com/2013/06/laporan-kimia-analitik-identifikasi.html

http://devhyvhy.blogspot.com/2013/06/laporan-kimia-analitik-identifikasi.html

Anonim. 2013. Identifikasi Kation Golongan 1 dan 2. Diakses tanggal 11 oktober Anonim. 2013. Identifikasi Kation Golongan 1 dan 2. Diakses tanggal 11 oktober 2013

2013..http://kimia-analisi.blogspot.com/2013/05/identifikasi-kation-golongan-1-dan- http://kimia-analisi.blogspot.com/2013/05/identifikasi-kation-golongan-1-dan-2.html

2.html

Rullezbix. 2013. Praktikum Kation Golongan 2. Diakses tanggal 11 oktober 2013 Rullezbix. 2013. Praktikum Kation Golongan 2. Diakses tanggal 11 oktober 2013 http://rullezbix.blogspot.com/2013/04/praktiikum-kation-golongan-2.html

Referensi

Dokumen terkait

Pada kasus reaksi antara natrium hidroksida dengan asam klorida, ion hidrogen dari.. asam bereaksi dengan ion hidroksida

 Reagensia umum: hidrogen sulfida (gas atau larutan air jenuh) dengan adanya amonia dan amonium klorida atu larutan amonium sulfida. Kation

Ketika direaksikan dengan asam kolorida, tidak bereaksi, dengan asam sulfida, tidak bereaksi, dengan Amonium hidroksida dan Amonium klorida, tidak bereaksi,

Ia bereaksi dengan air hangat membentuk Mangan (II) hidroksida dan hidrogen. Mangan cukup elektropositif dan mudah melarut dalam asam bukan pengoksidasi. Selain

Namun, timbel klorida sedikit larut dalam air, dan karena itu timbel tak pernah mengendap dengan sempurna bila ditambahkan asam klorida encer

Disaring Disaring Hasil Hasil endapan endapan (residu) (residu) tertinggal dalam kertas tertinggal dalam kertas saring dan hasil filtrat saring dan hasil filtrat masuk

Dengan penambahan asam sulfat endapan putih semakin banyak dan jika asam sulfat berlebihan endapan akan larut membentuk kation K + , Al 3+ , dan SO4 2- , jika

Larutan natrium hidrogen tartrat • Endapan putih amonium tartrat asam yang sama namun sedikit larut dari pada garam kalium yang bersangkutan dari zat mana endapan itu dapat dibedakan