• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH INFLASI DAN PRODUK NASIONAL BRUTO TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH INFLASI DAN PRODUK NASIONAL BRUTO TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH INFLASI DAN PRODUK NASIONAL BRUTO

TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

TAHUN 2005-2014

NI RAI ARTINI

Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan ABSTRAK

Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional yang termaktub dalam Undang-Undang Dasar 1945. Pembangunan nasional diselenggarakan secara bertahap dalam jangka panjang 25 tahun dan jangka pendek 5 tahun dengan mendayagunakan seluruh sumber daya nasional untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional yakni menciptakan masyarakat yang adil dan makmur baik meteriil maupun spirituil (Anonim, 2005).

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian adalah : 1) Apakah Produk Nasional Bruto berpengaruh secara parsial terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia Tahun 2005-2014? ) Apakah Inflasi berpengaruh secara parsial terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia Tahun 2005-2014? 3) Apakah Inflasi dan Produk Nasional Bruto berpengaruh secara simultan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia Tahun 2005-2014?

Analisa ini digunakan untuk mengetahui pengaruh Produk Nasional Bruto dan Inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia adalah analisis regresi linear berganda. Pengaruh PNB (X1) terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa nilai t

hitung sebesar 3.103 dan signifikasinya adalah sebesar 0.000 Angka–angka ini memberikan arti bahwa PNB (X1) mempunyai pengaruh nyata positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia

karena t hitung lebih besar dari t tabel atau 3.103 > 1,895 atau 0,000 < 0,05. Pengaruh Inflasi (X2)

terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa nilai t hitung sebesar 4.995 dan signifikasinya adalah sebesar 0.000 Angka–angka ini memberikan arti bahwa Inflasi (X2) mempunyai pengaruh nyata positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia karena

t hitung lebih besar dari t tabel atau 4.995 > 1,895 atau 0,000 < 0,05. Berdasarkan tabel 5 maka diketahui bahwa nilai F tabel dengan taraf nyata 5% adalah sebesar 4,26 ternyata F ratio lebih besar dari

F tabel, atau 42.803 > 4,26. dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel–variabel PNB dan Inflasi

berpengaruh nyata secara simultan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kata Kunci; PNB, Inflasi dan Pertumbuhan

PENDAHULUAN

Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional yang termaktub dalam Undang-Undang Dasar 1945. Pembangunan nasional diselenggarakan secara bertahap dalam jangka panjang 25 tahun dan jangka pendek 5 tahun dengan mendayagunakan seluruh sumber daya

nasional untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional yakni menciptakan masyarakat yang adil dan makmur baik meteriil maupun spirituil (Anonim, 2005).

Untuk mempercepat pembangunan, kebutuhan akan modal bermanfaat bagi perkembangan ekonomi. Sementara pertumbuhan ekonomi berpokok pada proses peningkatan produksi barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Paham pertumbuhan digunakan dalam teori dinamika sebagaimana hal itu dikembangkan oleh

pemikir Neo-keynes dan Neo-klasik. Pembangunan ekonomi mengandung arti yang lebih luas dan mencakup perubahan pada tata susunan ekonomi masyarakat secara menyeluruh. Pembangunan merupakan proses transformasi yang dalam perjalanan waktu ditandai oleh perubahan struktural, yaitu perubahan pada landasan kegiatan ekonomi maupun pada kerangka susunan ekonomi masyarakat yang bersangkutan (Djojohadikusumo, 2004).

Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang cukup besar untuk melaksanakan pembangunan nasional, kebutuhan dana yang cukup besar tersebut terjadi karena adanya upaya untuk mengejar ketertinggalan pembangunan dari negara-negara maju, baik di kawasan regional maupun kawasan global. Indonesia masih belum mampu menyediakan dana pembangunan tersebut. Di samping berupaya menggali sumber pembiayaan dalam negeri, pemerintah juga mengundang sumber pembiayaan luar negeri salah satunya adalah penanaman modal asing langsung (foeign direct Invesment : FDI) penanaman modal (Investasi) baik Investasi dalam negeri maupun Investasi asing, perlu di dorong dalam rangka meningkatkan peranan masyarakat dalam pembangunan. (Anonim,2002).

Dalam rangka mempercepat pemulihan perekonomian nasional, semua pemanfaatan potensi sumber daya, baik yang di miliki oleh pemerintah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta dalam bentuk kegiatan Investasi, memegang peranan penting keberhasilan Investasi tentunya juga tergantung dari sejauh mana dan berapa lama berbagai kendala yang menimpa perekonomian nasional dapat diatasi. Dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi tidak lepas akan kebutuhan penanaman modal atau Investasi, karena Investasi adalah kebutuhan utama dalam pembangunan yang menghendaki adanya tingkat pertumbuhan. Menyadari pentingya Investasi dalam pembangunan ekonomi maka pemerintah berusaha meningkatkan pengeluaran serta kebijaksanaan guna mendorong sektor-sektor untuk ikut dalam

memperkuat tumbuhnya perekonomian nasional.

Investasi atau penanaman modal adalah motor suatu perekonomian, banyaknya investasi yang direalisasikan didalam suatu negera yang bersangkutan, sedangkan sedikitnya Investasi akan menunjukkan lambannya laju pertumbuhan ekonomi (Rosyidi 1991). Di samping itu keberadaan inflasi perlu ditekankan pada suatu negara berkembang lantaran adanya ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran barang-barang domestik, menyusul permulaan program Investasi negara dalam jumlah yang besar, namun dengan munculnya barang konsumsi penting ke dalam negeri, modal asing dapat membantu meminimumkan tekanan inflasi tersebut dengan demikian pemasukan modal asing sangat diperlukan untuk mempercepat pembangunan ekonomi. (M.L Jhingan, 2002).

Disini tidak lepas dengan adanya Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang sangat penting diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi, hal ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi tidak bisa lepas dari modal yang dapat diwujudkan dalam bentuk investasi. Investasi tersebut dapat menunjang pertumbuhan ekonomi dan perluasan tenaga kerja yang diperoleh dari pemerintah, swasta dan pinjaman luar negeri. Oleh karena itu pemerintah harus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif serta sarana yang memadai.

Kestabilan sistem moneter akhir-akhir ini sangatlah mengkhawatirkan perekonomian Indonesia. Peran aktif pemerintah dalam mengatasi hal ini sangatlah diharapkan oleh seluruh masyarakat Indonesia mengingat bahwa gejolak moneter yang terjadi sangatlah berpengaruh besar terhadap pelaksanaan pembangunan dalam pengambilan kebijaksanaan moneter, diharapkan dapat dicapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, dapat mencegah dan mengendalikan tingkat inflasi dan stabilnya kurs mata uang asing.

Masalah tinggi rendahnya inflasi akan menjadi faktor penting yang menjadi pertimbangan para Investor Asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia, karena hal ini akan berpengaruh terhadap

(2)

PENGARUH INFLASI DAN PRODUK NASIONAL BRUTO

TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

TAHUN 2005-2014

NI RAI ARTINI

Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan ABSTRAK

Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional yang termaktub dalam Undang-Undang Dasar 1945. Pembangunan nasional diselenggarakan secara bertahap dalam jangka panjang 25 tahun dan jangka pendek 5 tahun dengan mendayagunakan seluruh sumber daya nasional untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional yakni menciptakan masyarakat yang adil dan makmur baik meteriil maupun spirituil (Anonim, 2005).

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian adalah : 1) Apakah Produk Nasional Bruto berpengaruh secara parsial terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia Tahun 2005-2014? ) Apakah Inflasi berpengaruh secara parsial terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia Tahun 2005-2014? 3) Apakah Inflasi dan Produk Nasional Bruto berpengaruh secara simultan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia Tahun 2005-2014?

Analisa ini digunakan untuk mengetahui pengaruh Produk Nasional Bruto dan Inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia adalah analisis regresi linear berganda. Pengaruh PNB (X1) terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa nilai t

hitung sebesar 3.103 dan signifikasinya adalah sebesar 0.000 Angka–angka ini memberikan arti bahwa PNB (X1) mempunyai pengaruh nyata positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia

karena t hitung lebih besar dari t tabel atau 3.103 > 1,895 atau 0,000 < 0,05. Pengaruh Inflasi (X2)

terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa nilai t hitung sebesar 4.995 dan signifikasinya adalah sebesar 0.000 Angka–angka ini memberikan arti bahwa Inflasi (X2) mempunyai pengaruh nyata positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia karena

t hitung lebih besar dari t tabel atau 4.995 > 1,895 atau 0,000 < 0,05. Berdasarkan tabel 5 maka diketahui bahwa nilai F tabel dengan taraf nyata 5% adalah sebesar 4,26 ternyata F ratio lebih besar dari

F tabel, atau 42.803 > 4,26. dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel–variabel PNB dan Inflasi

berpengaruh nyata secara simultan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kata Kunci; PNB, Inflasi dan Pertumbuhan

PENDAHULUAN

Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional yang termaktub dalam Undang-Undang Dasar 1945. Pembangunan nasional diselenggarakan secara bertahap dalam jangka panjang 25 tahun dan jangka pendek 5 tahun dengan mendayagunakan seluruh sumber daya

nasional untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional yakni menciptakan masyarakat yang adil dan makmur baik meteriil maupun spirituil (Anonim, 2005).

Untuk mempercepat pembangunan, kebutuhan akan modal bermanfaat bagi perkembangan ekonomi. Sementara pertumbuhan ekonomi berpokok pada proses peningkatan produksi barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Paham pertumbuhan digunakan dalam teori dinamika sebagaimana hal itu dikembangkan oleh

pemikir Neo-keynes dan Neo-klasik. Pembangunan ekonomi mengandung arti yang lebih luas dan mencakup perubahan pada tata susunan ekonomi masyarakat secara menyeluruh. Pembangunan merupakan proses transformasi yang dalam perjalanan waktu ditandai oleh perubahan struktural, yaitu perubahan pada landasan kegiatan ekonomi maupun pada kerangka susunan ekonomi masyarakat yang bersangkutan (Djojohadikusumo, 2004).

Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang cukup besar untuk melaksanakan pembangunan nasional, kebutuhan dana yang cukup besar tersebut terjadi karena adanya upaya untuk mengejar ketertinggalan pembangunan dari negara-negara maju, baik di kawasan regional maupun kawasan global. Indonesia masih belum mampu menyediakan dana pembangunan tersebut. Di samping berupaya menggali sumber pembiayaan dalam negeri, pemerintah juga mengundang sumber pembiayaan luar negeri salah satunya adalah penanaman modal asing langsung (foeign direct Invesment : FDI) penanaman modal (Investasi) baik Investasi dalam negeri maupun Investasi asing, perlu di dorong dalam rangka meningkatkan peranan masyarakat dalam pembangunan. (Anonim,2002).

Dalam rangka mempercepat pemulihan perekonomian nasional, semua pemanfaatan potensi sumber daya, baik yang di miliki oleh pemerintah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta dalam bentuk kegiatan Investasi, memegang peranan penting keberhasilan Investasi tentunya juga tergantung dari sejauh mana dan berapa lama berbagai kendala yang menimpa perekonomian nasional dapat diatasi. Dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi tidak lepas akan kebutuhan penanaman modal atau Investasi, karena Investasi adalah kebutuhan utama dalam pembangunan yang menghendaki adanya tingkat pertumbuhan. Menyadari pentingya Investasi dalam pembangunan ekonomi maka pemerintah berusaha meningkatkan pengeluaran serta kebijaksanaan guna mendorong sektor-sektor untuk ikut dalam

memperkuat tumbuhnya perekonomian nasional.

Investasi atau penanaman modal adalah motor suatu perekonomian, banyaknya investasi yang direalisasikan didalam suatu negera yang bersangkutan, sedangkan sedikitnya Investasi akan menunjukkan lambannya laju pertumbuhan ekonomi (Rosyidi 1991). Di samping itu keberadaan inflasi perlu ditekankan pada suatu negara berkembang lantaran adanya ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran barang-barang domestik, menyusul permulaan program Investasi negara dalam jumlah yang besar, namun dengan munculnya barang konsumsi penting ke dalam negeri, modal asing dapat membantu meminimumkan tekanan inflasi tersebut dengan demikian pemasukan modal asing sangat diperlukan untuk mempercepat pembangunan ekonomi. (M.L Jhingan, 2002).

Disini tidak lepas dengan adanya Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang sangat penting diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi, hal ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi tidak bisa lepas dari modal yang dapat diwujudkan dalam bentuk investasi. Investasi tersebut dapat menunjang pertumbuhan ekonomi dan perluasan tenaga kerja yang diperoleh dari pemerintah, swasta dan pinjaman luar negeri. Oleh karena itu pemerintah harus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif serta sarana yang memadai.

Kestabilan sistem moneter akhir-akhir ini sangatlah mengkhawatirkan perekonomian Indonesia. Peran aktif pemerintah dalam mengatasi hal ini sangatlah diharapkan oleh seluruh masyarakat Indonesia mengingat bahwa gejolak moneter yang terjadi sangatlah berpengaruh besar terhadap pelaksanaan pembangunan dalam pengambilan kebijaksanaan moneter, diharapkan dapat dicapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, dapat mencegah dan mengendalikan tingkat inflasi dan stabilnya kurs mata uang asing.

Masalah tinggi rendahnya inflasi akan menjadi faktor penting yang menjadi pertimbangan para Investor Asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia, karena hal ini akan berpengaruh terhadap

(3)

meningkatnya biaya produksi yang mesti dikeluarkan terutama bagi Investor. Sementara itu nilai kurs yang rendah akan mempengaruhi Investor Asing, berarti harga-harga di Indonesia akan mengalami penurunan dalam hal ini yang diperhatikan adalah harga bahan baku. Dalam melaksanakan program pembangunan sudah tentu tidak bisa lepas dari konsekuensi pembiayaan yang cukup besar, dimana setiap tahunnya dibutuhkan dana yang semakin meningkat, sejalannya dengan bertambahnya harapan-harapan dalam upaya mencapai keadaan yang lebih baik.

Dengan begitu pertumbuhan ekonomi menjadi sangat penting untuk meningkatkan kemampuan produksi, meningkatkan pendapatan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi menuju pembangunan ekonomi yang efektif dan efisien, sehingga perlu adanya pengembangan-pengembangan dibidang faktor-faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi.

Permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian adalah : Apakah Produk Nasional Bruto berpengaruh secara parsial terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia Tahun 2005-2014?; Apakah Inflasi berpengaruh secara parsial terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia Tahun 2005-2014?; Apakah Inflasi dan Produk Nasional Bruto berpengaruh secara simultan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia Tahun 2005-2014?

METODE PENELITIAN

Berdasarkan teori-teori dan permasalahan yang ada maka hipotesis yang diajukan adalah: 1. Produk Nasional Bruto berpengaruh secara

parsial terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

2. Inflasi berpengaruh secara parsial terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

3. Produk Nasional Bruto dan Inflasi berpengaruh secara simultan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Penelitian tentang Analisis Pengaruh Produk Nasioanl Bruto (PNB) dan Inflasi terhadap pertumbuhan Ekonomi di Indonesia, Penelitian dilakukan dari tahun 2005 sampai tahun 2014.

3. Variabel bebas (independent) adalah variabel yang tidak tergantung dengan variabel lain. Dalam penelitian ini yang termasuk kedalam variabel bebas meliputi sebagai berikut : Produk Nasional Bruto dan Inflasi

4. Variabel terikat (dependent) adalah variabel yang tergantung oleh variabel lain. Dalam penelitian ini yang termasuk variabel terikat adalah Petumbuhan Ekonomi di Indonesia

Untuk mempertegas penafsiran variabel yang diteliti maka akan dikemukakan definisi operasional sebagai berikut :

1. Produk Nasional Bruto (PNB) dapat diartikan sebagai Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB adalah nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun, termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut yang diukur dengan

satuan persen.

2. Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk naik secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu dua barang saja tidak disebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas kepada (atau mengakibatkan kenaikan) sebagian besar dari harga barang-barang lain. Inflasi dapat terjadi karena permintaan masyarakat akan berbagai barang terlalu kuat. Inflasi ini disebut demand inflation. Inflasi juga dapat terjadi karena biaya Produksi naik , ini disebut Cost Inflation yang diukur dengan satuan persen.

5. Pertumbuhan Ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu Negara secara berkesinambung an menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.

Pertumbuhan Ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan

kapasitas produksi suatu perekonomian yang mewujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional yang diukur dengan satuan persen.

Jenis data menurut sifatnya a. Data kwantitatif

Adalah data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka atau dapat diangkakan dan dapat diukur seperti, Produk Nasional Bruto (PNB), Inflasi dan pertumbuhan ekonomi.

b. Data kwalitatif

Adalah data tidak berupa angka-angka dan ada hubungannya dengan penelitian ini. Jenis data menurut sumbernya

a. Data sekunder

Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder adalah data yang diperoleh langsung dari Badan Pusat Statistik Indonesia. b. Data primer

Jenis data yang diperoleh langsung dari lapangan.

Penelitian ini dalam pengumpulan data menggunakan metode studi dokumentasi yaitu cara pengumpulan data dengan cara melihat catatan-catatan atau dokumen yang ada di Badan Pusat Statistik Indonesia.

Dalam penelitian ini teknik analisis data yang dipergunakan adalah sebagai berikut.

1. Analisis regresi linier berganda

Analisa ini digunakan untuk mengetahui pengaruh Produk Nasional Bruto dan Inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Perhitungan dapat dicari dengan rumus (Natawirawan, 2002): Y = b0 + b1X1 + b2X2 +ei………1)

Keterangan :

Y = Pertumbuhan Ekonomi (persen) X1 = Produk Nasional Bruto (Rupiah)

X2 = Inflasi (persen)

b0 = konstanta

b1 = menunjukkan hubungan (pengaruh)

antara Produk Nasioanl Bruto (X1)

terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia (Y)

b2 = menunjukkan hubungan (pengaruh)

antara Inflasi (X2) terhadap

Pertumbuhn Ekonomi di Indonesia (Y)

ei = tingkat kesalahan (gangguan) 2. Uji Hipotesis pertama (Uji t)

Untuk mengetahui pengaruh secara parsial Produk Nasioanl Bruto (Rupiah) (X1), Inflasi (persen) (X2) terhadap

Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia (Y) digunakan uji t - test yang rumusnya sebagai berikut :

t hitung =

Sbi i

bi  ………(3) Sb adalah standar deviasi.

a. Analisis pengujian data antara Produk Nasional Bruto (Rupiah) (X1) terhadap

Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia (Y). 1) Formulasi hipotesis

Ho : ß1 = 0 ; tidak ada pengaruh

nyata antara Produk Nasional Bruto (X1) terhadap Pertumbuhn

Ekonomi di Indonesia (Y).

Ho : ß1 > 0 ; ada pengaruh nyata

dan positif antara Produk Nasional Bruto (X1) terhadap terhadap

Pertumbuhn Ekonomi di Indonesia (Y).

2) Menentukan titik kritis (t tabel) dengan tarap nyata 5 %.

t tabel = (n-k).(ß) Dimana :

n = jumlah sampel / banyaknya data k = jumlah variabel

ß = taraf nyata / level of significant 3) Kriteria penerimaan dan penolakan

Ho diterima jika t-hitung ß t tabel ß t hitung

Ho ditolak jika t-hitung > t tabel < t hitung

4) Uji t hitung dengan formula : b1- ß 1

t hitung =

Sb1

5) Kesimpulan membandingkan t hitung dengan t tabel.

b. Analisis pengujian inflasi (X2)

terhadap Pertumbuhn Ekonomi di Indonesia (Y) .

1). Formulasihipotesis

Ho : ß 2= 0 ; tidak ada pengaruh

nyata antara Inflasi (X2) terhadap

Pertumbuhn Ekonomi di Indonesia (Y).

(4)

meningkatnya biaya produksi yang mesti dikeluarkan terutama bagi Investor. Sementara itu nilai kurs yang rendah akan mempengaruhi Investor Asing, berarti harga-harga di Indonesia akan mengalami penurunan dalam hal ini yang diperhatikan adalah harga bahan baku. Dalam melaksanakan program pembangunan sudah tentu tidak bisa lepas dari konsekuensi pembiayaan yang cukup besar, dimana setiap tahunnya dibutuhkan dana yang semakin meningkat, sejalannya dengan bertambahnya harapan-harapan dalam upaya mencapai keadaan yang lebih baik.

Dengan begitu pertumbuhan ekonomi menjadi sangat penting untuk meningkatkan kemampuan produksi, meningkatkan pendapatan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi menuju pembangunan ekonomi yang efektif dan efisien, sehingga perlu adanya pengembangan-pengembangan dibidang faktor-faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi.

Permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian adalah : Apakah Produk Nasional Bruto berpengaruh secara parsial terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia Tahun 2005-2014?; Apakah Inflasi berpengaruh secara parsial terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia Tahun 2005-2014?; Apakah Inflasi dan Produk Nasional Bruto berpengaruh secara simultan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia Tahun 2005-2014?

METODE PENELITIAN

Berdasarkan teori-teori dan permasalahan yang ada maka hipotesis yang diajukan adalah: 1. Produk Nasional Bruto berpengaruh secara

parsial terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

2. Inflasi berpengaruh secara parsial terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

3. Produk Nasional Bruto dan Inflasi berpengaruh secara simultan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Penelitian tentang Analisis Pengaruh Produk Nasioanl Bruto (PNB) dan Inflasi terhadap pertumbuhan Ekonomi di Indonesia, Penelitian dilakukan dari tahun 2005 sampai tahun 2014.

3. Variabel bebas (independent) adalah variabel yang tidak tergantung dengan variabel lain. Dalam penelitian ini yang termasuk kedalam variabel bebas meliputi sebagai berikut : Produk Nasional Bruto dan Inflasi

4. Variabel terikat (dependent) adalah variabel yang tergantung oleh variabel lain. Dalam penelitian ini yang termasuk variabel terikat adalah Petumbuhan Ekonomi di Indonesia

Untuk mempertegas penafsiran variabel yang diteliti maka akan dikemukakan definisi operasional sebagai berikut :

1. Produk Nasional Bruto (PNB) dapat diartikan sebagai Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB adalah nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun, termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut yang diukur dengan

satuan persen.

2. Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk naik secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu dua barang saja tidak disebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas kepada (atau mengakibatkan kenaikan) sebagian besar dari harga barang-barang lain. Inflasi dapat terjadi karena permintaan masyarakat akan berbagai barang terlalu kuat. Inflasi ini disebut demand inflation. Inflasi juga dapat terjadi karena biaya Produksi naik , ini disebut Cost Inflation yang diukur dengan satuan persen.

5. Pertumbuhan Ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu Negara secara berkesinambung an menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.

Pertumbuhan Ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan

kapasitas produksi suatu perekonomian yang mewujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional yang diukur dengan satuan persen.

Jenis data menurut sifatnya a. Data kwantitatif

Adalah data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka atau dapat diangkakan dan dapat diukur seperti, Produk Nasional Bruto (PNB), Inflasi dan pertumbuhan ekonomi.

b. Data kwalitatif

Adalah data tidak berupa angka-angka dan ada hubungannya dengan penelitian ini. Jenis data menurut sumbernya

a. Data sekunder

Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder adalah data yang diperoleh langsung dari Badan Pusat Statistik Indonesia. b. Data primer

Jenis data yang diperoleh langsung dari lapangan.

Penelitian ini dalam pengumpulan data menggunakan metode studi dokumentasi yaitu cara pengumpulan data dengan cara melihat catatan-catatan atau dokumen yang ada di Badan Pusat Statistik Indonesia.

Dalam penelitian ini teknik analisis data yang dipergunakan adalah sebagai berikut.

1. Analisis regresi linier berganda

Analisa ini digunakan untuk mengetahui pengaruh Produk Nasional Bruto dan Inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Perhitungan dapat dicari dengan rumus (Natawirawan, 2002): Y = b0 + b1X1 + b2X2 +ei………1)

Keterangan :

Y = Pertumbuhan Ekonomi (persen) X1 = Produk Nasional Bruto (Rupiah)

X2 = Inflasi (persen)

b0 = konstanta

b1 = menunjukkan hubungan (pengaruh)

antara Produk Nasioanl Bruto (X1)

terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia (Y)

b2 = menunjukkan hubungan (pengaruh)

antara Inflasi (X2) terhadap

Pertumbuhn Ekonomi di Indonesia (Y)

ei = tingkat kesalahan (gangguan) 2. Uji Hipotesis pertama (Uji t)

Untuk mengetahui pengaruh secara parsial Produk Nasioanl Bruto (Rupiah) (X1), Inflasi (persen) (X2) terhadap

Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia (Y) digunakan uji t - test yang rumusnya sebagai berikut :

t hitung =

Sbi i

bi  ………(3) Sb adalah standar deviasi.

a. Analisis pengujian data antara Produk Nasional Bruto (Rupiah) (X1) terhadap

Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia (Y). 1) Formulasi hipotesis

Ho : ß1 = 0 ; tidak ada pengaruh

nyata antara Produk Nasional Bruto (X1) terhadap Pertumbuhn

Ekonomi di Indonesia (Y).

Ho : ß1 > 0 ; ada pengaruh nyata

dan positif antara Produk Nasional Bruto (X1) terhadap terhadap

Pertumbuhn Ekonomi di Indonesia (Y).

2) Menentukan titik kritis (t tabel) dengan tarap nyata 5 %.

t tabel = (n-k).(ß) Dimana :

n = jumlah sampel / banyaknya data k = jumlah variabel

ß = taraf nyata / level of significant 3) Kriteria penerimaan dan penolakan

Ho diterima jika t-hitung ß t tabel ß t hitung

Ho ditolak jika t-hitung > t tabel < t hitung

4) Uji t hitung dengan formula : b1- ß 1

t hitung =

Sb1

5) Kesimpulan membandingkan t hitung dengan t tabel.

b. Analisis pengujian inflasi (X2)

terhadap Pertumbuhn Ekonomi di Indonesia (Y) .

1). Formulasihipotesis

Ho : ß 2= 0 ; tidak ada pengaruh

nyata antara Inflasi (X2) terhadap

Pertumbuhn Ekonomi di Indonesia (Y).

(5)

Ho : ß 2> 0 ; ada pengaruh nyata

dan positif antara inflasi (X2)

terhadap Pertumbuhn Ekonomi di Indonesia (Y).

2) Menentukan titik kritis (t tabel) dengan tarap nyata 5 %.

t tabel = (n-k).( ß) Dimana :

n = jumlah sampel / banyaknya data k = jumlah variabel

ß = tarafnyata / level of significant 3) Kriteria penerimaan dan

penolakan

Ho diterima jika t-hitung ß t tabel ß t hitung

Ho ditolak jika t-hitung > t tabel < t hitung

4) Uji t hitung dengan formula : b2- ß 2

t hitung =

Sb2

5). Kesimpulan membandingkan t hitung dengan tabel

2. Uji hipotesis kedua Uji F (Uji Simultan) Uji secara bersama-sama antara Produk Nasional Bruto (X1 ), dan Inflasi (X2)

terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia (Y). Menggunakan rumus (Gujarati, 1995) : F = k n R k R    / 1 1 / 2 2 ……….(4) Keterangan : k = Banyaknya Variabel

n = Banyaknya Data Sampel d) Formula hipotesis :

Ho : ß i = 0 ; berarti tidak ada

pengaruh nyata secara bersama-sama antara Produk Nasional Bruto dan Inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Hi : minimal satuβi ß 0 ; (minimal

salah satu variable bebas berpengaruh) berarti ada pengaruh nyata secara bersama-sama antara Produk Nasional Bruto dan Inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

e) Menentukan titik kritis dengan taraf nyata yang digunakan dalam

penelitian ini adalah 5 %, dengan derajat kebebasan df (n-k).

f) Kriteria pengujian

Ho diterimajika , F hitung < F table Ho ditolak jika , F hitung > F tabel g) Kesimpulan

Apabila diperoleh nilai F hitung F tabel, maka Ho diterima atau Hi ditolak yang berarti tidak ada pengaruh nyata Produk Nasional Bruto dan Inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia .Sebaliknya, jika diperoleh F hitung> F tabel, maka Ho ditolak atau Hi diterima, ini berarti ada pengaruh nyata secara bersama-sama antara Produk Nasional Bruto dan Inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis dan Uji Hipotesis

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda, yaitu untuk menganalisis pengaruh PNB dan inlasi terhadap pertumbuhan eknomi di indonesia. Analisis regresi linear Berganda ini digunakan untuk mengetahui arah dan besarnya pengaruh pengaruh PNB dan inlasi terhadap pertumbuhan eknomi di indonesia. Pembuktian hipotesis digunakan uji statistik yaitu uji regresi parsial (uji t) dan uji regresi secara serempak (uji F).

Memperhatikan uraian dari variabel– variabel yang digunakan dalam model tersebut dan berdasarkan pengukuran terhadap variabel–variabelnya, maka dapat diperoleh hasil estimasi terhadap pengaruh PNB dan inlasi terhadap pertumbuhan eknomi di indonesia.

Model analisis linier berganda, yang digunakan sebagai variabel terikat adalah Pertumbuhan ekonomi di Indonesia (Y). Sedangkan variabel bebasnya adalah PNB (X1),

dan inflasi (X2).

Analisis regresi linier berganda

Analisis ini diolah dengan menggunakan program SPSS. Adapun rangkuman dari hasil

pengolahan data tersebut terlihat pada tabel 5 berikut ini :

Tabel 1. Hasil Perhitungan Regresi Linier berganda Metode Full Regression

Variabel Bebas Koefisien t Sig

Regresi

Produk Nasional Bruto (X1) 0.269 3.103 0,000

Inflasi (X2) 0.100 4.995 0,000

Konstanta 3.627

Koefision determinasi (R2) 0.759

F ratio 42.803

Signifikansi 0,000

Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel 1 diatas dapat dibuat satu persamaan model regresi linier berganda sebagai berikut : Y = 3.627 + 0.269 X1 + 0,100

X2

Hasil dari persamaan regresi linier berganda di atas menunjukan arah pengaruh masing–masing variabel bebasnya. Koefisien regresi 1, dan 2 bertanda bertanda positif

berarti variabel berarti GNP dan Inflasi mempunyai pengaruh yang searah terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Untuk melihat bermakna tidaknya pengaruh masing– masing faktor tersebut.

Maka perlu dilakukan pengujian baik secara parsial maupun simultan pengaruh faktor–faktor tersebut terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia dapat diuraikan sebagai berikut :

1. PNB

Koefisien regresi X1 sebesar 0.269 berarti

bahwa peningkatan atas PNB sebesar satu persen akan menaikkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia sebesar 0.269 persen, dengan asumsi variabel inflasi konstan.

2. Inflasi

Koefisien regresi X2 sebesar 0.100 berarti

bahwa peningkatan atas Inflasi sebasar satu persen akan menaikkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia sebesar 0.100 persen, dengan asumsi variabel PNB konstan.

Uji hipotesis pertama (Uji t)

Uji parsial uji t digunakan untuk menguji pengaruh masing–masing variabel bebas (X) terhadap variabel tergantung (Y). Dengan melakukan pengujian secara parsial maka dapat diketahui signifikan tidaknya pengaruh masing–masing variabel bebas terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dari pengujian ini sekaligus dapat dibuktikan apakah hipotesis pertama yang menyatakan bahwa variabel PNB dan Inflasi mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia, diterima atau ditolak.

Pengujian dengan menggunakan uji t dilakukan dengan cara membandingkan nilai t tabel dengan t hitung atau membandingkan signifikansinya pada tahap nyata 5 %. Nilai t tabel pada taraf nyata 5 % adalah sebesar 1,796. Bedasarkan tabel 5 dapat diketahui besarnya nilai t hitung dan tingkat signifikansinya. 1. Pengaruh PNB (X1) terhadap pertumbuhan

ekonomi di Indonesia.

Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa nilai t hitung sebesar 3.103 dan signifikasinya adalah sebesar 0.000 Angka–angka ini memberikan arti bahwa PNB (X1) mempunyai pengaruh nyata

positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia karena t hitung lebih besar dari t tabel atau 3.103 > 1,895 atau 0,000 < 0,05.

(6)

Ho : ß 2> 0 ; ada pengaruh nyata

dan positif antara inflasi (X2)

terhadap Pertumbuhn Ekonomi di Indonesia (Y).

2) Menentukan titik kritis (t tabel) dengan tarap nyata 5 %.

t tabel = (n-k).( ß) Dimana :

n = jumlah sampel / banyaknya data k = jumlah variabel

ß = tarafnyata / level of significant 3) Kriteria penerimaan dan

penolakan

Ho diterima jika t-hitung ß t tabel ß t hitung

Ho ditolak jika t-hitung > t tabel < t hitung

4) Uji t hitung dengan formula : b2- ß 2

t hitung =

Sb2

5). Kesimpulan membandingkan t hitung dengan tabel

2. Uji hipotesis kedua Uji F (Uji Simultan) Uji secara bersama-sama antara Produk Nasional Bruto (X1 ), dan Inflasi (X2)

terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia (Y). Menggunakan rumus (Gujarati, 1995) : F = k n R k R    / 1 1 / 2 2 ……….(4) Keterangan : k = Banyaknya Variabel

n = Banyaknya Data Sampel d) Formula hipotesis :

Ho : ß i = 0 ; berarti tidak ada

pengaruh nyata secara bersama-sama antara Produk Nasional Bruto dan Inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Hi : minimal satuβi ß 0 ; (minimal

salah satu variable bebas berpengaruh) berarti ada pengaruh nyata secara bersama-sama antara Produk Nasional Bruto dan Inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

e) Menentukan titik kritis dengan taraf nyata yang digunakan dalam

penelitian ini adalah 5 %, dengan derajat kebebasan df (n-k).

f) Kriteria pengujian

Ho diterimajika , F hitung < F table Ho ditolak jika , F hitung > F tabel g) Kesimpulan

Apabila diperoleh nilai F hitung F tabel, maka Ho diterima atau Hi ditolak yang berarti tidak ada pengaruh nyata Produk Nasional Bruto dan Inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia .Sebaliknya, jika diperoleh F hitung> F tabel, maka Ho ditolak atau Hi diterima, ini berarti ada pengaruh nyata secara bersama-sama antara Produk Nasional Bruto dan Inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis dan Uji Hipotesis

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda, yaitu untuk menganalisis pengaruh PNB dan inlasi terhadap pertumbuhan eknomi di indonesia. Analisis regresi linear Berganda ini digunakan untuk mengetahui arah dan besarnya pengaruh pengaruh PNB dan inlasi terhadap pertumbuhan eknomi di indonesia. Pembuktian hipotesis digunakan uji statistik yaitu uji regresi parsial (uji t) dan uji regresi secara serempak (uji F).

Memperhatikan uraian dari variabel– variabel yang digunakan dalam model tersebut dan berdasarkan pengukuran terhadap variabel–variabelnya, maka dapat diperoleh hasil estimasi terhadap pengaruh PNB dan inlasi terhadap pertumbuhan eknomi di indonesia.

Model analisis linier berganda, yang digunakan sebagai variabel terikat adalah Pertumbuhan ekonomi di Indonesia (Y). Sedangkan variabel bebasnya adalah PNB (X1),

dan inflasi (X2).

Analisis regresi linier berganda

Analisis ini diolah dengan menggunakan program SPSS. Adapun rangkuman dari hasil

pengolahan data tersebut terlihat pada tabel 5 berikut ini :

Tabel 1. Hasil Perhitungan Regresi Linier berganda Metode Full Regression

Variabel Bebas Koefisien t Sig

Regresi

Produk Nasional Bruto (X1) 0.269 3.103 0,000

Inflasi (X2) 0.100 4.995 0,000

Konstanta 3.627

Koefision determinasi (R2) 0.759

F ratio 42.803

Signifikansi 0,000

Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel 1 diatas dapat dibuat satu persamaan model regresi linier berganda sebagai berikut : Y = 3.627 + 0.269 X1 + 0,100

X2

Hasil dari persamaan regresi linier berganda di atas menunjukan arah pengaruh masing–masing variabel bebasnya. Koefisien regresi 1, dan 2 bertanda bertanda positif

berarti variabel berarti GNP dan Inflasi mempunyai pengaruh yang searah terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Untuk melihat bermakna tidaknya pengaruh masing– masing faktor tersebut.

Maka perlu dilakukan pengujian baik secara parsial maupun simultan pengaruh faktor–faktor tersebut terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia dapat diuraikan sebagai berikut :

1. PNB

Koefisien regresi X1 sebesar 0.269 berarti

bahwa peningkatan atas PNB sebesar satu persen akan menaikkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia sebesar 0.269 persen, dengan asumsi variabel inflasi konstan.

2. Inflasi

Koefisien regresi X2 sebesar 0.100 berarti

bahwa peningkatan atas Inflasi sebasar satu persen akan menaikkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia sebesar 0.100 persen, dengan asumsi variabel PNB konstan.

Uji hipotesis pertama (Uji t)

Uji parsial uji t digunakan untuk menguji pengaruh masing–masing variabel bebas (X) terhadap variabel tergantung (Y). Dengan melakukan pengujian secara parsial maka dapat diketahui signifikan tidaknya pengaruh masing–masing variabel bebas terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dari pengujian ini sekaligus dapat dibuktikan apakah hipotesis pertama yang menyatakan bahwa variabel PNB dan Inflasi mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia, diterima atau ditolak.

Pengujian dengan menggunakan uji t dilakukan dengan cara membandingkan nilai t tabel dengan t hitung atau membandingkan signifikansinya pada tahap nyata 5 %. Nilai t tabel pada taraf nyata 5 % adalah sebesar 1,796. Bedasarkan tabel 5 dapat diketahui besarnya nilai t hitung dan tingkat signifikansinya. 1. Pengaruh PNB (X1) terhadap pertumbuhan

ekonomi di Indonesia.

Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa nilai t hitung sebesar 3.103 dan signifikasinya adalah sebesar 0.000 Angka–angka ini memberikan arti bahwa PNB (X1) mempunyai pengaruh nyata

positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia karena t hitung lebih besar dari t tabel atau 3.103 > 1,895 atau 0,000 < 0,05.

(7)

2. Pengaruh Inflasi (X2) terhadap

pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa nilai t hitung sebesar 4.995 dan signifikasinya adalah sebesar 0.000 Angka–angka ini memberikan arti bahwa Inflasi (X2) mempunyai pengaruh nyata

positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia karena t hitung lebih besar dari t tabel atau 4.995 > 1,895 atau 0,000 < 0,05.

Uji hipotesis kedua (Uji F)

Berdasarkan tabel 5 maka diketahui bahwa nilai F tabel dengan taraf nyata 5% adalah

sebesar 4,26 ternyata F ratio lebih besar dari F tabel,

atau 42.803 > 4,26. dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel–variabel PNB dan Inflasi berpengaruh nyata secara simultan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Besarnya pengaruh kedua variabel bebas tersebut terhadap variabel terikat secara serempak dapat diketahui dari besarnya nilai koefisien determinasinya (R2). Pada tabel 5

diketahui R2 adalah sebesar 0,759. Ini berarti

bahwa kedua variabel tersebut secara bersama– sama memberikan kontribusi atau pengaruh sebesar 75,9 persen terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia, sedangkan sisanya sebesar 24,1 persen di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam model.

Berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui hipotesis kedua yang diajukan pertama dalam penelitian ini dengan menyatakan bahwa variabel– variabel nilai PNB, dan inflasi berpengaruh secara serempak/bersama–sama terhadap pertumbuhn ekonomi di Indonesia adalah terbukti.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah ditemukan pada Produk Nasional Bruto, Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi tersebut, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. PNB berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

b. Inflasi berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

c. PNB dan inflasi berpengaruh nyata secara bersama-sama terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas dapat dikemukakan saran antara lain sebagai berikut : a. Bagi Pemerintah Indonesia PNB perlu

ditingkatkan lagi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi karena dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi maka penyerapan tenaga kerja akan lebih banyak sehingga pengangguran dapat ditekan.

b. Inflasi perlu dikendalikan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi karena dengan inflasi yang terkendali akan dapat mengurangi jumlah penggangguran di Indonesia.

c. Untuk pertumbuhan ekonomi perlu adanya perkembangan-perkembangan menuju pembangunan ekonomi yang efektif dan efisien.

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, 2007, Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta, BPFE UGM.

Arsyad, 1999, Ekonomi Kependudukan,. Edisi Ketiga, Cetakan Pertama, Penerbit STIE YPKN, Yogyakarta.

Boediono, 1985, Ekonomi Makro. Edisi Ketiga, Cetakan Pertama, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Djojohadikusumo, 2004, Ekonomi Regional, Edisi Ketiga, Cetakan Pertama, Penerbit STIE YPKN, Yogyakarta.

Fair, 2006, Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta, BPFE UGM.

Halim, 2001, Ekonomi Makro, Cetakan Kedua, penerbit PT. Bumi Aksara.

Jhingan, 2002, Ekonomi Pembanguann, Edisi Revisi, Cetakan Kelima, Penerbit PT. Raja Grafinso Persada, Jakarta.

Kuncoro, 2006, Ekonomi Makro dan Aplikasinya . Yogyakarta, BPFE UGM.

Mankiw, 2006, Makroekonomi, . Yogyakarta, BPFE UGM

Nopirin, 1987, Ekonomi Pemabangunan Edisi Revisi, Cetakan Kelima, Penerbit PT. Raja Grafinso Persada, Jakarta.

Rosyidi, 1991, Makroekonomi, Yogyakarta, BPFE UGM.

Sukirno, 2006, Ekonomi Makro edisi 3 Ekonomi Regional, Edisi Ketiga, Cetakan

Pertama, Penerbit STIE YPKN, Yogyakarta.

Smith dan Todaro, 2006, Ekonomi Pemabngunan Nasional Penerbit PT. Raja Grafinso Persada, Jakarta.

Tarigan, 2006, Mikro Ekonomi, Yogyakarta, BPFE UGM.

Nata Wirawan, 2013 Statistik II dan Aplikasinya, Penerbit PT. Bali Post.

(8)

2. Pengaruh Inflasi (X2) terhadap

pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa nilai t hitung sebesar 4.995 dan signifikasinya adalah sebesar 0.000 Angka–angka ini memberikan arti bahwa Inflasi (X2) mempunyai pengaruh nyata

positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia karena t hitung lebih besar dari t tabel atau 4.995 > 1,895 atau 0,000 < 0,05.

Uji hipotesis kedua (Uji F)

Berdasarkan tabel 5 maka diketahui bahwa nilai F tabel dengan taraf nyata 5% adalah

sebesar 4,26 ternyata F ratio lebih besar dari F tabel,

atau 42.803 > 4,26. dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel–variabel PNB dan Inflasi berpengaruh nyata secara simultan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Besarnya pengaruh kedua variabel bebas tersebut terhadap variabel terikat secara serempak dapat diketahui dari besarnya nilai koefisien determinasinya (R2). Pada tabel 5

diketahui R2 adalah sebesar 0,759. Ini berarti

bahwa kedua variabel tersebut secara bersama– sama memberikan kontribusi atau pengaruh sebesar 75,9 persen terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia, sedangkan sisanya sebesar 24,1 persen di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam model.

Berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui hipotesis kedua yang diajukan pertama dalam penelitian ini dengan menyatakan bahwa variabel– variabel nilai PNB, dan inflasi berpengaruh secara serempak/bersama–sama terhadap pertumbuhn ekonomi di Indonesia adalah terbukti.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah ditemukan pada Produk Nasional Bruto, Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi tersebut, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. PNB berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

b. Inflasi berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

c. PNB dan inflasi berpengaruh nyata secara bersama-sama terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas dapat dikemukakan saran antara lain sebagai berikut : a. Bagi Pemerintah Indonesia PNB perlu

ditingkatkan lagi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi karena dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi maka penyerapan tenaga kerja akan lebih banyak sehingga pengangguran dapat ditekan.

b. Inflasi perlu dikendalikan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi karena dengan inflasi yang terkendali akan dapat mengurangi jumlah penggangguran di Indonesia.

c. Untuk pertumbuhan ekonomi perlu adanya perkembangan-perkembangan menuju pembangunan ekonomi yang efektif dan efisien.

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, 2007, Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta, BPFE UGM.

Arsyad, 1999, Ekonomi Kependudukan,. Edisi Ketiga, Cetakan Pertama, Penerbit STIE YPKN, Yogyakarta.

Boediono, 1985, Ekonomi Makro. Edisi Ketiga, Cetakan Pertama, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Djojohadikusumo, 2004, Ekonomi Regional, Edisi Ketiga, Cetakan Pertama, Penerbit STIE YPKN, Yogyakarta.

Fair, 2006, Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta, BPFE UGM.

Halim, 2001, Ekonomi Makro, Cetakan Kedua, penerbit PT. Bumi Aksara.

Jhingan, 2002, Ekonomi Pembanguann, Edisi Revisi, Cetakan Kelima, Penerbit PT. Raja Grafinso Persada, Jakarta.

Kuncoro, 2006, Ekonomi Makro dan Aplikasinya . Yogyakarta, BPFE UGM.

Mankiw, 2006, Makroekonomi, . Yogyakarta, BPFE UGM

Nopirin, 1987, Ekonomi Pemabangunan Edisi Revisi, Cetakan Kelima, Penerbit PT. Raja Grafinso Persada, Jakarta.

Rosyidi, 1991, Makroekonomi, Yogyakarta, BPFE UGM.

Sukirno, 2006, Ekonomi Makro edisi 3 Ekonomi Regional, Edisi Ketiga, Cetakan

Pertama, Penerbit STIE YPKN, Yogyakarta.

Smith dan Todaro, 2006, Ekonomi Pemabngunan Nasional Penerbit PT. Raja Grafinso Persada, Jakarta.

Tarigan, 2006, Mikro Ekonomi, Yogyakarta, BPFE UGM.

Nata Wirawan, 2013 Statistik II dan Aplikasinya, Penerbit PT. Bali Post.

Gambar

Tabel 1. Hasil Perhitungan Regresi Linier berganda Metode Full Regression

Referensi

Dokumen terkait

Adalah tersirat daripada kuasa membuat peraturan yang diberi oleh Seksyen 32(2)(iv) Akta GSA bahawa peruntukan- peruntukan KTN yang berkaitan dengan pengeluaran permit

Melalui pemodelan 3D BIM terpadu, rincian pengukuran diambil langsung dari data perancang, jadi jika desainer membuat beberapa perubahan, perkiraan dapat diperbarui secara

Upaya pelestarian Rusa Sambar Di Pusat Penangkaran Rusa Di Desa Api-Api Kecamatan Waru Kabupaten Penajam Paser Utara ( Ditinjau Dari Peraturan Pemerintah Nomor 7

hiwar qishashi di atas dapat disimpulkan bahwa Lembar Kerja Siswa (LKS) sudah layak digunakan untuk uji coba sebab skor masing-masing komponen yang merupakan

Evaluasi kondisi terkini terhadap habitat yang tersisa yaitu bukit Sologi suatu area hutan yang terletak di tenggara Semenanjung Santigi telah dilakukan dari tanggal 22 hingga 30

Hal ini menarik peneliti untuk menemukan apakah peningkatan volatilitas tingkat pengembalian saham individual, penurunan korelasi antar saham individual, pengurangan

Hasil penelitian meyimpulkan bahwa kenyataan dilapangan, peroses dalam penangganan perlindungan terhadap pelaku tindak pidana anak di bawah umur yang di tangani

Dari data unit mesin pendingin yang terpilih dapat dihitung dimensi ducting untuk pembagian udara pada setiaap ruangan yang dikondisikan, ducting utama untuk setiap unit water