DAFTAR PUSTAKA
A.S, R., & M. Shalahuddin. (2011). Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat
Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek). Bandung: Modula.
Administrator. (2012, Oktober 12). Tentang Meteorologi. Retrieved Juni 11,
2015, from Sistem Informasi Pelayanan Public Stasiun Meteorologi
Juanda:
http://meteojuanda.info/index.php?option=com_content&view=article&id
=36&Itemid=34
Arief, M. (2011). Pemrograman Web Dinamis menggunakan PHP dan MySQL.
Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET.
BPPT. (2012, 5 18). Rama Buoy Prediksikan Musim Hujan di Indonesia Lebih
Panjang dan Basah. Retrieved April 22, 2015, from BPPT:
http://bppt.go.id
Budiyanto, E. (2010). Sistem Informasi Geografis Menggunakan MapInfo.
Yogyakarta: ANDI.
Darmawan, D. (2012). Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi .
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Dwi, A. (2010). Oceanografi. Universitas Gajah Mada, 1-18.
Eldridge, A. (2007, 07 14). Climate Change and the Oceans. Retrieved 05 29,
2015, from IUPAC Gold Book:
http://www.explainingclimatechange.ca/Climate%20Change/Lessons/Less
on%208/lesson8.html
Fathansyah. (2012). Basis Data. Bandung: Informatika Bandung.
Honsi, T. (2014, September 15). About Highcharts. Retrieved May 20, 2015, from
Highsoft Solution AS: http://www.highcharts.com
Kadir, A., & Triwahyuni, T. C. (2013). Pengantar Teknologi Informasi Edisi
Revisi. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET.
Komputer, W., & Andi. (2012). Belajar JavaScript Menggunakan Jquery.
Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET.
Masumoto, Syamsudin, F., McPhaden, M., G. Meyers, K. Ando, M.
Ravichandran, et al. (2009). RAMA The Research Moored Array for
African-Asian-Australian Monsoon Analysis and Prediction. National
Institute of Oceanography, 1-22.
McMahon, M. (2015, 06 03). What is a Buoy. Retrieved 07 08, 2015, from
Conjecture Corporation: www.wisegeek.com/what-is-a-buoy.htm
National Ocean Service. (2012, June 20). Global Integration Efforts. Retrieved
April 27, 2015, from Integrated Ocean Observing System:
http://www.ioos.noaa.gov
Pratama, A. N. (2010). Codeigniter Cara Mudah Membangun Aplikasi PHP.
Jakarta: PT TransMedia.
Pressman, R. S. (2010). Software Engineering : a practitioner's approach. New
York: McGraw-Hill.
Rifkanisa. (2014, August 2014). Review Software Sublime Text 3. Retrieved 05
28, 2015, from rifkanisa19 Wordpress:
Riyanto. (2011). Membuat Sendiri Aplikasi E-Commerce dengan PHP dan
MySQL Menggunakan Codeigniter dan Jquery. Yogyakarta: CV. ANDI
OFFSET.
S, S., Manning, M., Chen, Z., Averyt, K., Tignor, M., Miller, H., et al. (2007).
Climate Change 2007 : The Physical Science Basis. Contribution of
Working Group I to the Fourth Assessment Report of the
Intergovernmental Panel on Climate Change. IPCC.
Sutabri, T. (2012). Analisis Sistem Informasi . Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET.
Tarigan, D. E. (2011). Membangun SMS Gateway Berbasis Web Dengan
Codeigniter. Yogyakarta: LOKOMEDIA.
Thurman, H. V. (2011). Essentials Of Oceanography. Ohio: Charles E. Merrill
Publishing Company.
Tomczak, M. (2010). An Introduction to Physical Oceanography. Departement of
Oceanography, 1-353.
Yasin, F. (2012). Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Pemodelan,
Arsitektur dan Perancangan. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Yulianto, A. A., H, I. G., Sari, K. R., Astuti, R., & Witanti, W. (2010). Analisis
dan Desain Sistem Informasi. Bandung: Politeknik Telkom.
LAMPIRAN 1
Form Wawancara Tahap I Data Narasumber
Nama Responden/Pakar : Achmad Witjaksono
Nama Perusahaan : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nama Proyek : Program Operasional Ocean Climate dan Tsunami
Buoy
Jabatan : Leader Read Down Station (RDS)
Alamat Kantor : Jl. Mh Thamrin no 8 Gedung 1 BPPT lt.20 Jakpus Tanggal Pengisian : 10 Juni 2015
Tujuan Wawancara Penelitian
Wawancara tertulis ini bertujuan sebagai alat penunjang penelitian untuk mengetahui gambaran lebih jelas mengenai fungsi dan tugas dari Read Down Station (RDS).
1. Read Down Station (RDS) adalah suatu tempat yang dijadikan sebagai pusat pemantauan tsunami dan ocean climate yang terdapat di BPPT. Selain sebagai pusat pemantauan tsunami dan ocean climate, adakah fungsi lain dari keberadaan RDS ini ?
Jawab :
a. Sebagai pusat penerimaan dan pemantauan data buoy tsunami. b. Sebagai pusat penerimaan dan pemantauan data buoy INA/TRITON. c. Memberikan laporan sebagai referensi kepada BMKG untuk
informasi peringatan dini tsunami (Tsunami Early Warning System).
2. Bisakah bapak jelaskan sejarah dari berdirinya RDS. Sejak kapan RDS berdiri ? Jawab :
RDS dibangun sejak tahun 2007, sejak BPPT menerima data Tsunami Early Warning System (TEWS).
3. Latar belakang apa yang mendasari berdirinya RDS ? Jawab :
Dibentuk di bawah pengawasan BPPT untuk keperluan analisis data kelautan dan data cuaca di Indonesia.
4. Apa saja perkembangan yang terjadi pada RDS dari dulu hingga sekarang? Jawab :
a. RDS bertugas dalam pengolahan data Tsunami Early Warning System (TEWS).
b. Pada tahun 2008, RDS mengelola data buoy RAMA, yakni untuk mengelola data cuaca yang ada disekitar Samudera Hindia.
c. Tahun 2014, RDS mengelola data pada buoy INA/TRITON. Buoy ini adalah buoy pertama milik Indonesia yang berfungsi mendeteksi keadaaan iklim di Indonesia.
5. Tugas-tugas apa saja yang harus dikerjakan oleh RDS sebagai pemantau data ocean climate ?
Jawab :
Memastikan data yang diterima RDS dari NOAA melalui FTP sudah diterima dengan baik dan memeriksa apakah data tersebut normal atau tidak.
LAMPIRAN 2
Wawancara Tahap II Data Narasumber
Nama Responden/Pakar : Gita Citra Puspita
Nama Perusahaan : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nama Proyek : Program Operasional Ocean Climate & Tsunami
Buoy
Jabatan : Engineer Staff
Alamat Kantor : Jl. MH Thamrin no 8 Gedung 1 BPPT lt. 20. Jakarta Pusat
Tanggal Pengisian : 05 Mei 2015
Tujuan Wawancara Penelitian
Tujuan pada tahap ini untuk mengetahui ruang lingkup sistem sebelumnya, peneliti melakukan wawancara terhadap operator yang bertugas di Read Down Station (RDS) tertutama dalam hal pemantauan data Ocean Climate.
1. Data Ocean Climate apa saja yang dipantau oleh RDS ? Jawab :
Pada RDS terdapat 2 data Ocean Climate,yaitu yang pertama adalah data INA/TRITON. Pada data INA/TRITON hanya terdapat 1 buoy yang diletakkan di sekitar Raja Ampat. Berikutnya yang kedua adalah data atlas yang berupa buoy rama. Jumlah dari data atlah ada sekitar 22 buoy rama yang tersebar di bagian barat Samudera Hindia.
2. Sejak kapan data Ocean Climate tersebut dipantau ? Jawab :
Untuk data altlas sudah sejak tahun 2008 sedangkan untuk INA/TRITON sejak tahun 2014.
3. Darimana sajakah sumber data Ocean Climate diperoleh ? Jawab :
INA/TRITON memperoleh sumber data dari buoy INA/TRITON yang berada di Raja Ampat. Sedanglan data atlas diperoleh dari data buoy yang diterima RDS dari NOAA.
4. Bagaimana alur dari pengiriman data Ocean Climate hingga data tersebut sampai di RDS ?
Jawab :
Alur data INA/TRITON :
Data Buoy INA/TRITON  melakukan pengiriman data melalui satelit iridium  via email  diterima oleh RDS  parser email  data masuk ke database dalam format mysql.
Alur data Atlas :
Data Buoy Rama  dikirim melalui satelit  diterima oleh NOAA  data diolah  hasil olah data disimpan dalam logger data dengan format ascii  data ditransfer melalui FTP -> data diterima RDS.
5. Bagaimana sistem kerja RDS dalam memantau data Ocean Climate ? Jawab :
Data INA/TRITON : mengawasi kelengkapan data yang masuk ke RDS, lalu data tersebut akan di cek apakah berhasil diparser atau tidak. Jika berhasil data hasil parser akan dimasukkan ke database.
Untuk data atlas, data yang ada di histori akan di cek kapan data terakhir di update ke file FTP. Kemudian akan dilakukan pengecekan saat data diparser, apakah normal atau tidak lalu dicek juga kondisi data terakhir yang ada di database buoy.
6. Sudah sejauh mana data Ocean Climate ini di olah ? Jawab :
Data Ocean Climate di olah baru sebatas data diparser dan disimpan di dalam database. Kemudian data ditampilkan dalam bentuk row data dan penyajian datanya masih diambil secara bebas. Belum tersedia range.
7. Apa bisa dijelaskan sistem pengolahan data Ocean Climate yang ada di RDS? Jawab :
Pada data INA/TRITON, setelah email diterima oleh system, email tersebut akan di parser dan di encode kemudian disimpan di dalam database. Data yang ada di dalam database akan ditampilkan dalam bentuk grafik statis.
Pada data atlas, setiap jam 07.00 wib file FTP di ekstrak oleh program atlas parser kemudian data yang ada di file berformat ascii akan diparser dan dijadikan format .sql. Data yang terbaru akan disimpan di database.
8. Apakah data Ocean Climate tersebut sudah dipublikasikan secara umum atau masih terbatas ?
Jawab :
Sudah dipublikasikan secara umum namun masih terbatas. Jadi hanya orang-orang tertentu saja yang dapat mengakses data Ocean Climate dengan syarat harus mengirimkan surat permohonan terlebih dahulu.
9. Jika terbatas, kalangan siapa saja yang dapat mengakses data Ocean Climate ? Jawab :
Biasanya untuk para ilmuwan diberikan data row tetapi untuk mahasiswa, mereka bisa mengakses data namun harus mengajukan surat penelitian kepada RDS.
10. Bagaimana seseorang mengakses data Ocean Climate tersebut ? Jawab :
Data Ocean Climate dapat diakses dengan mengirimkan email yang berisi permohonan permintaan data, email tersebut dikirimkan ke email RDS. Lalu pihak RDS akan memberikan username dan password yang digunakan untuk login ke system. Setelah itu user dapat mengakses dan men-download data tersebut.
11. Apakah sudah ada system yang digunakan untuk menyajikan data tersebut? Jawab :
Sudah ada tapi masih perlu dilakukan perbaikan karena pertama tidak adanya modul yang menyajikan informasi mengenai ketersediaan data masing2 buoy dan masing2 jenis data. Grafik yang ditampilkan masih berupa JPEG. Aplikasi yang digunakan jpgraph.
12. Tolong jelaskan cara kerja system tersebut ? Jawab :
Data tersimpan semua di database. Aplikasi php akan menselect data hari ini. Dengan menggunakan jgraph, data tersebut akan ditampilkan dengan gambar. Yang kedua ada grafik ditampilkan perhari dan ditampilkan per range. Namun jika data tidak tersedia maka grafik tidak tampil. Jika data sedikit, untuk generate grafiknya cepat namun klo datanya banyak generate grafiknya lama.
13. Bagaim ana penyajian data ocean climate tersebut ? Jawab : grafik statis jpgraph
Lampiran 3
Perancangan Basis Data
1. Struktur Table tc – Data Zona Kedalaman
Table 6.1 Tabel Data Zona Kedalaman
No Nama Field Tipe Ket.
1. Datetime Datetime
2. Zona Kedalaman 10 float Z1 3. Zona Kedalaman 20 float Z2 4. Zona Kedalaman 40 float Z3 5. Zona Kedalaman 60 float Z4 6. Zona Kedalaman 100 float Z5 7. Merid Kedalaman 10 float M1 8. Merid Kedalaman 20 float M2 9. Merid Kedalaman 40 float M3 10. Merid Kedalaman 60 float M4 11. Merid Kedalaman 100 float M5 12. Speed Kedalaman 10 float SP1 13. Speed Kedalaman 20 float SP2 14. Speed Kedalaman 40 float SP3 15. Speed Kedalaman 60 float SP4 16. Speed Kedalaman 100 float SP5 17. Direc Kedalaman 10 float D1 18. Direc Kedalaman 20 float D2 19. Direc Kedalaman 40 float D3 20. Direc Kedalaman 60 float D4 21. Direc Kedalaman 100 float D5 22. Quality Code Speed 10 Int (1) QS1 23. Quality Code Speed K 20 Int (1) QS2 24. Quality Code Speed K 40 Int (1) QS3 25. Quality Code Speed K 60 Int (1) QS4 26. Quality Code Speed K 100 Int (1) QS5 27. Quality Code Direction K 10 Int (1) QD1
28. Quality Code Direction K 20 Int (1) QD2 29. Quality Code Direction K 40 Int (1) QD3 30. Quality Code Direction K 60 Int (1) QD4 31. Quality Code Direction K 100 Int (1) QD5 32. Source Code Kedalaman 10 Int (1) S1 33. Source Code Kedalaman 20 Int (1) S2 34. Source Code Kedalaman 40 Int (1) S3 35. Source Code Kedalaman 60 Int (1) S4 36 Source Code Kedalaman 100 Int (1) S5
Tabel di atas menjelaskan data berisi Zona Kedalaman, Quality Code Kedalaman dan Source Code Kedalaman. Data di atas digunakan untuk mengetahui arus kedalaman laut di sekitar Buoy Rama
2. Struktur Table ti- Data Isothermal
Table 6.2 Tabel Data Isothermal
No Nama Field Tipe Ket.
1. Datetime Datetime
2. Isotermal float ISO
3. Quality Code Isotermal Int(1) Q
Tabel di atas menjelaskan tentang data isothermal dan data Quality Code Isotermal.
3. Struktur Table tm- table keseluruhan
Table 6.3 Tabel Data M
No Nama Field Tipe Ket.
1. Datetime Datetime
2. Suhu Udara float M1
3. Tekanan Permukaan Laut float M2
4. Head Content float M3
5. Radiasi Gelombang Panjang float M4 6. Radiasi Gelombang Pendek float M5
7. Sd. Rad. Gelombang Pendek float M6 8. Max. Rad. Gelombang Pendek float M7
9. Endapan Curah Hujan float M8
10. Sd. Curah Hujan float M9
11. Persentase Waktu Curah Hujan float M10
12. Kelembaban Relatif float M11
13. Komponen U Arah Angin float M12 14. Komponen V Arah Angin float M13
15. Kecepatan Angin float M14
16. Arah Angin float M15
17. Dynamic Height float M16
18. Suhu Permukaan Laut float M17
19. Quality Code Suhu Udara Int (1) Q1 20. Quality Code Tekanan Permukaan Laut Int (1) Q2 21. Quality Code Head Content Int (1) Q3 22. Quality Code Rad. Gelombang Panjang Int (1) Q4 23. Quality Code Rad. Gelombang Pendek Int (1) Q5 24. Quality Code Endapan Curah Hujan Int (1) Q6 25. Quality Code Kelembaban Relatif Int (1) Q7 26. Quality Code Kecepatan Angin Int (1) Q8 27. Quality Code Arah Angin Int (1) Q9 28. Quality Code Dynamic Height Int (1) Q10 29. Quality Code Suhu Permukaan Laut Int (1) Q11 30. Source Code Suhu Udara Int (1) S1 31. Source Code Tekanan Permukaan Laut Int (1) S2 32. Source Code Rad. Gelombang Panjang Int (1) S3 33. Source Code Rad. Gelombang Pendek Int (1) S4 34. Source Code Endapan Curah Hujan Int (1) S5 35. Source Code Kelembaban Relatif Int (1) S6 36. Source Code Kecepatan Angin Int (1) S7 37. Source Code Arah Angin Int (1) S8 38. Source Code Suhu Permukaan Laut Int (1) S9
Tabel di atas menjelaskan mengenai kumpulan data-data/informasi yang dibutuhkan untuk pembuatan grafik.
4. Struktur Table tp- Informasi Posisi
Table 6.4 Tabel Data Informasi Posisi
No Nama Field Tipe Ket.
1. Datetime Datetime
2. Latitude Double P1
3. Longitude Double P2
4. Quality Code Latitude Int (1) Q1 5. Quality Code Longitude Int (1) Q2
Tabel di atas menjelaskan mengenai data latitude, longitude, Quality Code latitude, Quality Code longitude.