Implementasi Aplikasi Sistem Pakar
Dengan Metode Forward chaining Untuk
Pemilihan Pengacara Pidana Berbasis Web
Sabili Alfarizi Saputra 1
12Jurusan Teknik Informatika dan Komputer,
Politeknik Negeri Jakarta, Depok, Indonesia
1sabili.alfarizisaputra.tik17@mhsw.pnj.ac.id,
Rizki Elisa Nalawati 2
12Jurusan Teknik Informatika dan Komputer,
Politeknik Negeri Jakarta, Depok, Indonesia
2rizkielisa@tik.pnj.ac.id
ABSTRAK
Abstract - Pieter Matahelumal Advocate Office is a law firm office in Jakarta, which provides the best and maximum service for legal consultation. In the work process applied to the Office of Advocate Pieter Matahelumal currently conducting consultations still using manual means to choose the lawyer to be chosen by the client to consult and the client should also visit the advocate's office to register consult. Similarly, fellow members must be in place continuously to handle clients who will be consulted. Therefore, a to help clients and office parties. The system development method used is waterfall. The algorithm used is Forward chaining to support the lawyer selection feature, for this Website is designed using the Laravel framework as well as in storage media using MySQL databases. Two tests were conducted, namely functional testing and accuracy testing of the results of the calculation of forward chaining method. The testing is functional using blackbox testing method, with alpha testing. The conclusion of the functional system testing that runs according to requirement gets alpha 100% results. In the system of selection lawyers get the results of 100% accuracy testing.
Keywords: Selection of Lawyers, Black-box Testing, Laravel, Forward chaining, Sitem Experts.
Abstrak-Kantor Advokat Pieter
Matahelumal merupakan kantor firma hukum di
Jakarta, yang memberikan pelayanan terbaik dan maksimal untuk konsultasi hukum. Dalam proses kerja yang diterapkan pada Kantor Advokat Pieter Matahelumal saat ini melakukan konsultasi masih menggunakan cara manual untuk memilih pengacara yang akan dipilih oleh
client untuk berkonsultasi dan client harus juga
mendatangi kantor advokat untuk melakukan pendaftaran berkonsultasi. Begitu juga para rekan anggota harus berada di tempat terus menerus untuk menangani client yang akan berkonsultasi. Maka dari itu dibuatlah Website untuk membantu client dan para pihak kantor. Metode pengembangan sistem yang digunakan yaitu waterfall. Algoritma yang digunakan adalah Forward chaining untuk mendukung dari fitur pemilihan pengacara., untuk Website ini di rancang menggunakan framework Laravel serta
dalam media penyimpanan menggunakan
database MySQL. Dilakukan dua pengujian, yaitu pengujian fungsional dan pengujian akurasi hasil dari perhitungan metode Forward
chaining. Pengujiannya fungsionalnya
menggunakan metode blackbox testing, dengan
pengujianalpha testing. Kesimpulan dari
pengujian sistem fungsional yang berjalan sesuai requirement mendapatkan hasil alpha 100%. Pada sistem pemilihan pengacara mendapatkan hasil pengujian akurasi 100%.
Kata kunci: Pemilihan Pengacara, Black-box Testing, Laravel, Forward chaining, Sitem Pakar
BAB
I
PENDAHULUAN
Pada masa sekarang ini hukum menjadi peran penting dalam suatu negara hukum. Banyak konflik atau perselisihan terjadi antar manusia maupun antar perusahaan. Dalam jalannya proses hukum memerlukan para para penegak hukum atau pengacara bertujuanuntuk
menjamin dan memenuhi hak bagi penerima bantuan hukum untuk mendapatkan akses keadilan [1].
Dalam pemilihan pengacara dan memakai jasanya, kita harus mencari pengacara yang memiliki kredibilitas dalam menangani perkara clientnya. Memilih pengacara yang sesuai dengan perkara tindak pidana, saat ini banyak yang membutuhkan pengacara akan
tetapi sulit buat mendapatkan pengacara yang terbaik. Banyak penyebab orang sulit menemukan pengacara, antaranya adalah seringnya terjadi kesalahan dan lambatnya proses pengolahan data pengacara dan hasil yang diinginkan belum maksimal karena adanya ketidaktepatan dalam proses pemilihannya sehingga hasilnya berdampak pada hasil keputusan yang diberikan kurang tepat maka membuat tidak puasnya client akibat kinerja dari pengacara [2].
Sama dengan permasalahan dari Kantor Advokat Pieter Matahelumal. Berdasarkan penjelasan dari narasumber, kondisi saat pandemik covid-19 pelayanan konsultasi pada tahun 2020 mendapatkan client dengan rata-rata 20 orang setiap bulannya. Proses dalam berkonsultasi antara client dan pengacara masih menggunakan secara manual, seperti halnya
client harus mendatangi kantor advokat disaat
ingin berkonsultasi dan juga disaat memilih pengacara hanya 20% saja client terkadang masih ragu dalam pemilihan pengacara yang tepat dalam menangani perkara tindak pidananya. Pengacara harus lebih banyak berada di tempat untuk menangani client yang akan berkonsultasi. Jika pengacara tersebut tidak berada ditempat atau sudah diluar jam kerja dan ada pelanggan yang ingin melakukan pendaftaran konsultasi hukum, maka 40% client terpaksa harus tertunda untuk melakukan konsultasi. Untuk jangka panjang, hal ini tidak memberikan dampak yang positif bagi client dan pihak dari kantor advokat.
Oleh karena itu dibutuhkan sistem yang dapat membantu client merekomendasikan pengacara tindak pidana dan mempermudah
client dalam melakukan pendaftaran konsultasi
hukum. Oleh karena itu dibutuhkan sistem yang akan digunakan yaitu sistem pakar atau disebut expert system [3].
Sistem pakar merupakan teknologi komputer yang dapat bertindak sebagai pakar sehingga seseorang yang bukan pakar dapat menyelesaikan masalah serta mengambil keputusan yang biasanya dilakukan seorang pakar, suatu permasalahan dalam sistem pakar dapat diselesaikan dengan suatu metode salah satunya dengan metode inferensi Forward
chaining [4].
Dalam penelitian ini menggunakan
Forward chaining disebut juga penalaran dari
bawah ke atas karena penalaran dari fakta pada level bawah Menuju konklusi pada level atas didasarkan pada fakta [5]. Forward chaining digunakan untuk mendapatkan hasil rekomendasi pengacara yang sesuai perkara tindak pidana dan dapat menentukan solusi yang berupa pasal-pasal berdasarkan perkara tindak pidana.
Penelitian ini bertujuan memberikan solusi untuk client agar dalam menentukan pemilihan pengacara pada perkara pidana dapat lebih tepat dan sesuai. Selain itu bertujuan untuk bisa melakukan pendaftaran layanan konsultasi secara online tanpa harus datang langsung kekantor.
BAB II METODE
Metode pada penelitian ini menggunakan metode pengembangan perangkat lunak model waterfall. Waterfall merupakan Model air terjun ini menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian dan tahap pendukung [6]. Berikut adalah gambaran sistem pakar pemilihan pengacara terdapat pada Gambar 1.
Gambar 1. Gambaran Sistem
Sistem pelayanan dari Website Scelcon yang terdiri dari pelayanan konsultasi via tatap muka, via telepon, pembuatan dokumen dan pendampingan hukum. Client bisa mendaftarkan diri sesuai kebutuhan dalam menangani masalahnya. Berikut adalah gambar dari sistem pelayanan konsultasi terdapat pada Gambar 2.
Gambar 2. Sistem Pelayanan
A. Basis Pengetahuan data Pengacara
Basis pengetahuan merupakan satu komponen yang sangat penting dalam sistem pakar karena menyimpan semua pengetahuan yang akan dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan [5]. Berikut adalah nama pengacara yang berkeahlian di perkara pidana yang ada di Kantor Advokat Pieter Matahelumal, terdapat pada Gambar 3.
Gambar 3. Nama Pengacara
Setelah menentukan nama pengacara, maka selanjutnya merupakan menentukan permasalahan dari rekomendasi pengacara tersebut. Berikut permasalahan terdapat pada
Gambar 4.
Gambar 4. Nama Permasalahan
B. Aturan atau Rule Gejala
Langkah berikutnya menentukan rule dari penelitian ini. Metode ini dipilih karena metode ini cocok diterapkan untuk rekomendasi pengacara yang tepat dengan perkara tindak pidana. Berikut adalah rule atau aturan pada penelitan ini terdapat pada Gambar 5.
Gambar 5. Aturan atau Rule
C. Metode Penelusuran
Metode penelusuran merupakan pencarian dilakukan pada satu node dalam setiap level dari yang paling kiri. Jika pada level yang paling dalam, solusi belum ditemukan maka pencarian dilanjutkan pada node sebelah kanan. Node yang kiri dapat
dihapus dari memori. Jika pada level dalam tidak ditemukan solusi maka pencarian dilanjutkan pada level sebelumnya [7]. Berikut adalah penulusuran terdapat pada Gambar 6.
Gambar 6. Penelusuran Rekomendasi Pengacara
D. Menampilkan Aplikasi scelcon 1. Halaman Utama
Halaman ini menampilkan yang berfungsi untuk halaman informasi dan terdapat-dapat fitur dari Website scelcon seperti layanan konsultasi hukum. Informasi yang diberikan adalah seperti alamat kantor, nomor telepon, email kantor dan menampilkan beberapa kasus masalah. Berikut adalah gambar halaman utama terdapat pada Gambar 7.
Gambar 7. Halaman Utama
2. Halaman Pemilihan Pengacara
Halaman ini menampilkan yang berfungsi, untuk client bisa menggunakan fitur ini, jika ingin memilih pengacara untuk menyelesaikan permasalahannya sesuai rekomendasi yang diberikan oleh sistem yang datanya diambil dari database. Berikut adalah gambar halaman pemilihan pengacara terdapat pada Gambar 8.
Gambar 8. Halaman Pemilihan Pengacara
3. Halaman Hasil Rekomendasi Pengacara Halaman ini menampilkan yang befungsi client bisa menggunakan fitur ini, jika ingin memilih pengacara sesuai rekomendasi yang diberikan oleh sistem yang datanya diambil dari database. Halaman ini akan menampilkan jika client sudah menjawab pertanyaan yang diberikan oleh sistem. Maka dari hasil rekomendasi atau analisis, akan memberikan nama masalah, nama pengacara dan pasal dari permasalahan tersebut. Berikut adalah gambar halaman hasil rekomendasi pengacara terdapat pada Gambar 9.
Gambar 9. Halaman Hasil Rekomendasi
4. Halaman Pembuatan Dokumen
Halaman ini menampilkanh yang berfungsi layanan konsultasi pembuatan dokumen untuk client. Client akan mengisi form untuk melakukan pendaftaran diri supaya bisa menggunakan layanan tersebut. Pada bagian atas terdapat combo box yang fungsi memilih dokumen sesuai permasalahan client, setelah itu pada combo box pilih pengacara akan menampilkan pengacara yang sudah disediakan. Berikut adalah gambar halaman pembuatan dokumen terdapat pada Gambar 10.
Gambar 10. Halaman Pembuatan Dokumen
5. Halaman Konsultasi Via Telepon
Halaman ini menampilkan yang berfungsi layanan konsultasi via telepon.
Client akan mengisi form ini untuk melakukan
pendaftaran konsultasi via telepon. Pada bagian atas terdapat combo box pilih keahlian yang fungsinya menampilkan nama masalah atau keahlian, yang nantinya akan menampilkan otomatis dari nama pengacara. Berikut adalah gambar halaman konsultasi via telepon terdapat pada Gambar 11.
Gambar 11. Halaman Konsultasi Via Telepon
6. Halaman Pendampingan Hukum
Halaman ini menampilkan yang fungsinya untuk client melakukan pendaftaran diri dengan mengisi. Pada bagian bawah terdapat pilih pengacara yang terbuat dari combo box. Client bebas memilih pada pemilihan pengacara tersebut untuk menyelesaikan permasalahannya. Berikut adalah gambar halaman pendampingan hukum terdapat pada Gambar 12.
Gambar 12. Halaman Pendampingan Hukum
7. Halaman Konsultasi Via Tatap Muka Halaman ini berfungsi untuk client, melakukan pendaftaran dengan mengisi data form pada layanan konsultasi tatap muka. Pada bagian atas terdapat combo box yang berfungsi menampilkan nama keahlian atau masalah yang akan client pilih, setelah itu otomatis menampilkan nama pengacara yang sesuai dari permasalahan yang dipilih. Berikut adalah gambar halaman konsultasi via tatap muka terdapat pada Gambar 13.
Gambar 13. Halaman Konsultasi Tatap Muka
8. Halaman Hubungi Kami
Gambar 14 merupakan implementasi halaman dari hubungi kami, halaman ini digunakan jika client ingin memberikan saran atau kritik untuk website. Pada halaman ini jika mengisi halaman tersebut maka sistem memberikan email kepada client
Gambar 14. Halaman Hubungi Kami
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengujian Sistem Fungsionalitas
Uji keberfungsian (blackbox testing) dilakukan dengan bantuan perangkat lunak [8].
Blackbox testing merupakan teknik pengujian
perangkat lunak yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak [9]. Berfungsi untuk mencari celah yang dapat terjadi pada
fungsi sistem jika dilakukannya memasukan kondisi ke dalam sistem. Pengujian ini menggunakan pendekatan alpha testing.
Berikut dibawah ini adalah hasil dari pengujian dalam bentuk tabel. pada kolom kesimpulan terdapat dua nilai yaitu Selesai dan Tidak Selesai.
1. Pengujian Menu Home
Gambar 15 terdapat skenario dan hasil yang diharapkan pengujian item untuk menampilkan halaman utama pada Website.
Gambar 15. Pengujian Halaman Utama
2. Pengujian Menu Pemilihan Pengacara Gambar 16 terdapat item uji untuk menampilkan halaman pemilihan pengacara pada Website, melakukan menekan jawaban, menampilkan halaman hasil rekomendasi dan menampilkan halaman hasil dibelum ketahui.
Gambar 16. Pengujian Halaman Pemilihan Pengacara
3. Pengujian Menu Konsultasi Via Telepon Gambar 17 terdapat item uji untuk menampilkan halaman konsultasi via telepon, melakukan pendaftaran konsultasi via telepon, melakukan pemilihan keahlian pengacara dan mendapatkan pengacara yang sesuai dari pemilihan keahlian.
Gambar 17. Pengujian Halaman Via Telepon
4. Pengujian Menu Pendampingan Hukum Gambar 18 terdapat item uji untuk menampilkan halaman pendampingan hukum, melakukan pendaftaran konsultasi pada pendampingan hukum, melakukan pemilihan pengacara untuk mendampingi permasalahan dari client.
Gambar 18. Pengujian Halaman Pendamping Hukum
5. Pengujian Menu Konsultasi Via Tatap Muka
Gambar 19 terdapat item uji untuk menampilkan halaman konsultasi via tatap muka, melakukan pendaftaran konsultasi via tatap muka, melakukan pemilihan keahlian dan mendapatkan pengacara yang sesuai dari pemilihan keahlian.
Gambar 19. Pengujian Halaman Tatap Muka
6. Pengujian Menu Pembuatan Dokumen Gambar 20 terdapat item uji untuk menampilkan halaman pembuatan dokumen, melakukan pendaftaran konsultasi pada pembuatan dokumen, melakukan pemilihan dokumen dan mendapatkan pengacara yang sesuai dari pemilihan pengacara.
Gambar 20. Pengujian Halaman Pembuatan Dokumen.
7. Pengujian Menu Hubungi Kami
Gambar 21 terdapat item uji untuk menampilkan halaman hubungi kami, melakukan penginputan data kritik atau saran dari client.
Gambar 21. Pengujian Sistem Hubungi kami
B. Pengujian Sistem Akurasi
Pengujian akurasi ini dilakukan dengan menggunakan 10 data kasus masalah yang diambil dari sistem database. Hasil pengujian akurasi sistem pakar akan ditampilkan pada Gambar 22 merupakan hasil pengujian akurasi sistem pakar yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan metode Forward chaining, pada kolom kesimpulan terdapat dua nilai yaitu Selesai dan Tidak Selesai.
Gambar 22. Pengujian Sistem Akurasi
C. Hasil Pengujian Sistem
1. Analisa Pengujian Fungsionl Sistem Pengujian yang dilakukan pengembang menggunakan alpha testing memiliki 28 skenario pengujian. Hasil dari pengujian tersebut untuk Menunjukkan bahwa seluruh skenario merupakan hasil yang diharapkan. Berikut ini adalah perhitungan persentase keberhasilan alpha testing:
Alpha = 28
Hasil dari perhitungan persentase tersebut mendapatkan alpha testing yaitu 100%. Dapat disimpulkan bahwa keberhasilan fungsionalitas sistem berjalan dengan baik sesuai dengan requirement yang telah ditentukan.
2. Analisa/Evaluasi Pengujian Akurasi Sistem Pakar
Selain dari pengujian fungsional, penelitian ini melakukan pengujian terhadap uji akurasi sistem pakar menggunakan metode Forward
chaining. Perhitungan persentase keberhasilan
pada pengujian hasil sistem sebagai berikut:
Alpha = 10
10 𝑥 100% = 100%
Berdasarkan hasil dari perhitungan persentase keberhasilan pengujian hasil keputusan sistem mendapatkan 100%. Dapat disimpulkan bahwa pengguna metode Forward
chaining sangat cocok dengan penelitian ini
pada fitur pemilihan pengacara
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Berdаsаrkаn hаsil penelitiаn dаn pembаhаsаn yаng telаh diurаikаn pаdа bаb-bаb sebelumnyа, mаkа dаpаt ditаrik kesimpulаn sebаgаi berikut [10].
Dihasilkan sebuah Website dengan sistem pakar metode forward chaining yang berfungsi merekomendasikan pengacara yang tepat dengan sesuai keahlian perkara tindak pidana, serta memberikan solusi dari perkara tindak pidana yang berupa sebuah pasal dan juga membuat pendaftaran layanan konsultasi secara online. Hasil dari pengujian fungsional yang menggunakan metode black-box berjalan dengan sesuai requirement mendapatkan hasil
alpha 100% dan pada pengujian akurasi sistem
pakar metode forward chaining mendapatkan hasil alpha 100%.
Nilai pengujian fungsionalitas dan akurasi yang tinggi menunjukkan kinerja dari forward
chaining yang baik dalam menentukan
pengacara dengan sesuai keahliannya dan serta mempermudah saat client yang melakukan pendaftaran konsultasi hukum.
REFERENSI
[1] Pratiwi, D., Fonnyke, R., 2021. “Tinjauan Yuridis Pemberian Bantuan Hukum Terhadap Anak Korban Tindak
Pidana,” vol. X, no. 3, pp. 187–193. [2] Martua Panggabean, G.G., 2020.
“Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Seorang Advokat Terbaik Menerapkan Metode MOORA,” J.
Comput. Syst. Informatics, vol. 1, no. 4,
pp. 254–260.
[3] Army, W., 2018. “Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Dengan Metode Forward Chaining Dan Certainty Factor,” J. Sains dan Inform., vol. 4, no. 2, p. 171.
[4] Sundari, S.S., Agustin, Y. H., and Dinarsyah, C., 2017. “Sistem Pakar Tindak Pidana Narkotika Menggunakan Metode Forward Chaining,” pp. 147– 151.
[5] Sukma, I., and Petrus, M., 2020. “Sistem Pakar Penyakit Kucing Menggunakan Metode Forward Chaining Berbasis Web,” Simtek J. Sist. Inf. dan Tek.
Komput., vol. 5, no. 1, pp. 52–58.
[6] Sinta, 2016. “Rancang Bangun Sistem Informasi Pada Rumah Sakit Dengan Layanan Intranet Menggunakan Metode
Waterfall Mulia,” Ranc. Bangun Sist. Inf. Pada Rumah Sakit Dengan Layanan
Intranet Menggunakan Metod.
Waterfall Mulia, vol. 147, pp. 11–40.
[7] Handayani, P. K., 2012. “Diagnosa Penyakit Jantung Dengan Metode Penelusuran Forward Chainning-Depth First Search,” Semin. Nas. Inform. 2012
(semnasIF 2012), vol. 2012, no. Sistem
Pakar, pp. C-92-C–99.
[8] Febiharsa, D., Sudana, I.M.. and Hudallah, N., 2018. “Uji Fungsionalitas (BlackBox Testing) Sistem Informasi Lembaga Sertifikasi Profesi (SILSP) Batik Dengan AppPerfect Web Test Dan Uji Pengguna,” JOINED J., vol. 1, no. 2, pp. 117–126.
[9] Jaya, T. S., 2017 “Pengujian Aplikasi dengan Metode Blackbox Testing Boundary,” J. Inform. Pengemb. IT, vol. 3, no. 2, pp. 45–46.
[10] Marlina, Masnur, and Dirga F.M., 2021 “Aplikasi E-Learning Siswa Smk Berbasis Web,” J. SINTAKS Log. Vol., vol. 1, no. 1, pp. 2775–412.