• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh: LISA TANTU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh: LISA TANTU"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

i

PROSEDUR PEMIJAHAN INDUKAN KERANG MUTIARA

(Pinctada maxima) DALAM PENINGKATAN PRODUKSI SPAT

DI PT. AUTORE PEARL CULTURE LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

TUGAS AKHIR

Oleh:

LISA TANTU

1422050671

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS PERIKANAN

JURUSAN AGRIBISNIS

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

2017

(2)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PROSEDUR PEMIJAHAN INDUKAN KERANG MUTIARA

(Pinctada maxima) DALAM PENINGKATAN PRODUKSI SPAT

DI PT. AUTORE PEARL CULTURE LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

TUGAS AKHIR

Oleh: LISA TANTU

1422050671

Tugas Akhir ini sebagai Syarat untuk Menyelesaikan Studi pada Program Studi Agribisnis Perikanan Jurusan Agribisnis

Politeknik Pertanian Negeri Pangkep

Telah Diperiksa dan Disetujui oleh:

Pembimbing I, Pembimbing II,

Megawati, S.Si., M.Si Abdullah, S.Pi., M.Si

Nip. 19750106 200003 2 002 Nip. 19690110 199303 1 002

Mengetahui :

Direktur, Ketua Jurusan

Dr. Ir. H. Darmawan, M.P Dr. Nur Alam Kasim, S.Pi., M.Si Nip. 19670202 199803 1 002 Nip. 19730620 200212 1 001

(3)

iii

HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI

Judul : Prosedur Pemijahan Indukan Kerang Mutiara

(Pinctada Maxima) Dalam Peningkatan Produksi Spat

Nama : Lisa Tantu

Nim : 1422050671

Program Studi : Agribisnis Perikanan

Jurusan : Agribisnis

Menyetujui, Tim Penguji :

1. Megawati, S.Si., M.Si ( ……… )

2. Abdullah, S.Pi., M.Si ( ……… )

3. Nurjannah Bando, SP., M.Si ( ……… )

4. Karma, SE., M.Si ( ……… )

Mengetahui, Ketua Program Studi,

Dr. Nur Alam Kasim, S.Pi., M.Si Nip. 19730620 200212 1 001

(4)

iv

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Pangkep, 2017 Yang menyatakan

(5)

v

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ALLAHU AKBAR...

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat TUHAN Yang Maha Esa, Sang Maha Agung yang telah memberikan kesehatan, keselamatan, sehingga penulis diberikan ruang dan waktu untuk menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan judul Prosedur Pemijahan Indukan Kerang Mutiara (Pinctada Maxima) Dalam Peningkatan Produksi Spat Di PT. Autore Pearl Culture Lombok Utara. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabiullah Muhammad Salallahu Alaihi Wasallam, sebagai sang revolusioner yang mengubah tatanan kehidupan yang lebih menjunjung tinggi akhlak dan moral dan sebagai tauladan bagi seluruh ummatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan baik.

Penulisan Laporan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat dalam prosesi pendidikan di perguruan tinggi, guna meraih gelar Ahli Madya Perikanan pada Program Studi Agribisnis Perikanan, Jurusan Agribisnis Politeknik Pertanian Negeri Pangkep. Ucapan terima kasih yang sebesar- besarnya buat kedua orang tua Tantu selaku ayahanda dan Mariana selaku ibunda tercinta dan keluarga sebagai salah satu motivator yang luar biasa dalam kehidupan saya serta memberikan saya semangat dan lantunan doanya sehingga saya bisa menyelesaikan laporan ini.

Dengan selesainya Laporan Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

(6)

vi

1. Dr.Ir. H. Darmawan M.P selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Pangkep.

2. Dr. Nur Alam Kasim, S.Pi., M.Si selaku Ketua Program Studi Agribisnis Perikanan sekaligus Ketua Jurusan Agribisnis Politeknik Pertanian Negeri Pangkep.

3. Megawati, S.Si., M.Si, selaku Pembimbing I dan Abdullah, S.Pi., M.Si, selaku pembimbing II, yang banyak mengarahkan dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini.

4. Ibu Nurjannah Bando, SP., M.Si selaku Penguji I dan Karma, SE., M.Si selaku Penguji II dalam Laporan Tugas Akhir ini.

5. Sumarni SE., M.Si selaku Penasehat Akademik yang selalu memberi motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini.

6. Andi Baso Adil Natsir S.Pi., M.Si selaku dosen Program Studi Agribisnis. 7. Seluruh dosen jurusan Agribisnis yang telah membagi ilmunya selama penulis

kuliah di Politeknik Pangkep.

8. Seluruh teknisi jurusan agribisnis yang membimbing penulis saat melakukan praktek perkuliahan.

9. Seluruh karyawan PT. Autore Pearl Culture Lombok Utara yang telah memberikan ilmunya dan nasehatnya baik karyawan yang ada di laboraturium, di bagian produksi maupun karyawan yang ada di showroom yang tak bosan-bosannya membagi ilmu mengenai kerang mutiara itu sendiri.

10. Seluruh anggota Himpunan Mahasiswa Agribisnis (HIMAGRI) yang turut andil dalam memberi semangat dalam pembuatan laporan ini.

(7)

vii

11. Teman-teman Jurusan Agribisnis angkatan XXVII terutama yang PKPM di Lombok Utara yang selalu membantu dan memberi arahan agar laporan ini bisa selesai.

Penulis juga menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritikan yang sifatnya membangun dari pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan Lapora Tugas Akhir ini. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk semua pihak terutama bagi penulis dan mendapat berkah dari Allah SWT, Amin.

Pangkep, 2017

(8)

viii DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

INTISARI ... xiii

ABSTRACT ... xiv

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan dan Kegunaan ... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Kerang Mutiara ... 4

2.2 Morfologi dan Anatomi ... 6

2.3 Pembenihan ... 7

III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat ... 12

3.2 Metode Pengumpulan Data ... 12

(9)

ix

3.4 Metode Analisis Data ... 14

3.5 Defenisi Operasional ... 15

IV. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan ... 16

4.2 Fasilitas ... 17

4.3 Struktur Organisasi ... 18

V. HASIL dan PEMBAHASAN 5.1 Persyaratan lokasi pemijahan ... 20

5.2 Penyediaan Alat dan Bahan ... 21

5.3 Persiapan indukan ... 25

5.4 Pembersihan induk kerang mutiara ... 28

5.5 Metode pemijahan ... 30

5.6 Penanganan cell ... 33

5.7 Menghitung jumlah cell ... 34

VI. PENUTUP 6.1 Kesimpulan ... 35

6.2 Saran ... 35 DAFTAR PUSTAKA.

(10)

x

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 5.1 Alat pembersihan kerang mutiara ... 21

Tabel 5.2 Bahan pembersihan kerang mutiara ... 21

Tabel 5.3 Alat pemijahan ... 22

Tabel 5.4 Bahan pemijahan ... 24

Tabel 5.5 Induk kerang mutiara siap dipijahkan ... 29

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1 kerang mutiara ... 5

Gambar 2.2 morfologi kerang mutiara ... 6

Gambar 5.1 Gonad kerang mutiara ... 26

Gambar 5.2 Pembersihan kerang ... 28

Gambar 5.3 Proses penyegaran Induk ... 31

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Hal Lampiran 2.1 Struktur Organisasi PT Autore Pearl Culture ... 38

(13)

xiii INTISARI

LISA TANTU, 1422050671. Prosedur Pemijahan Indukan Kerang Mutiara (Pinctada Maxima) Dalam Peningkatan Produksi Spat di PT. Autore Pearl Culture Lombok Utara Provinsi Nusa Tenggara Barat di bawah bimbingan Megawati dan Abdullah.

Mutiara adalah salah satu sektor kelautan yang bernilai ekonomi tinggi dan memiliki prospek pengembangan usaha yang menjanjikan yakni mutiara. Hal ini dapat dilihat dari kualitas mutiara laut asal Indonesia yang sudah menggaung hingga telinga pasar internasional.Tugas akhir ini bertujuan untuk (1) Untuk mengetahui jumlah induk kerang mutiara (Pinctada Maxima) yang dipijahkan di PT. Autore Pearl Culture Lombok Utara (2) Untuk mengetahui jumlah sel telur yang berhasil dibuahi pada pemijahan induk kerang mutiara (Pinctada Maxima) Di PT. Autore Pearl Culture Lombok Utara.

Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data tersebut dikumpulkan dengan metode observasi, wawancara, dan penelusuran literature, yang selanjutnya dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif.

Hasil tugas akhir ini yaitu pemijahan ini dilakukan dengan metode manipulasi suhu yakni dengan mengganti suhu air pada proses pemijahan dari suhu 270C – 310C hingga induk kerang mutiara mengeluarkan sel sperma dan sel telurnya kemudian sel telur akan terbuahi oleh sel sperma. Dimulai dari kegiatan persyaratan lokasi pemijahan, pesediaan alat dan bahan, persiapan indukan kerang mutiara, pembersihan metode pemijahan dengan manipulasi suhu, penanganan sel telur dan sel sperma serta menghitung jumlah sel telur yang berhasil dibuahi. Sel telur dan sel sperma yang telah dikeluarkan oleh indukan kerang mutiara kemudian dimasukkan kedalam ember 20 liter. Jumlah induk kerang mutiara yang dipijahkan adalah sebanyak 21 ekor dengan jumlah hasil sel telur yang terbuahi sebanyak 10.000.000 multisel. Pada pemijahan ini semakin banyak induk betina maka akan semakin banyak sel telur yang berhasil terbuahi.

(14)

xiv

ABSTRACT

LISA TANTU, 1422050671, Pearl oyster (Pinctada maxima) broodstocks spawning procedure in increasing spat production at PT Autore Pearl Culture Lombok Utara West Nusa Tenggara Province under the guidance of Megawati and Abdullah.

Pearl is one of the marine sectores which has high economic value and a promissing business development prospects, which is pearls. This can be seen from the quality of sea pearls from indonesia that is well renowned in the international market.

This final project aims : (1) to know the number of pearl oyster broodstocks (Pinctada maxima) which is breed in PT. Autore Pearl Culture Lombok Utara (2) to know the number of fertilized eggs from the pearl oyster broodstocks (Pinctada maxima) breeding at PT. Autore Pearl Culture Lombok Utara.

Types of data used are quantitative and qualitative data. The data were collected by observation method, interview and literature research, which then analyzed by qualitative descriptive analysis.

The results of this final task is that the spawning is done by the temperature manipulation method by changing the temperature of the water in the spawning process from 27 degrees to 31 degrees celcius until the pearl oyster broodstocks release sperm ang egg cells then the egg will be fertilized by sperm cells.

It stars from spwning site requirements, provision of tools and materials, preparation of pearl oyster broodstocks, cleaning, spawning by temperature manipulation methods, handling eggs and sperm cells and calculating the number of fertilized eggs. The eggs and sperm cell that have been released by the pearl oyster broodstocks are then put into a 20 lt bucket.

The number of spawned pearl oyster broodstocks is 21 oysters resulting 10.000.000 multicells fertilized eggs. In this spawning the more female oysters used, the more eggs that are successfully fertilized.

(15)

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sudah bukan rahasia lagi jika Indonesia kaya akan hasil lautnya. Tak hanya tekenal dengan sumber daya ikan tetapi juga terkenal dengan salah satu sektor kelautan yang bernilai ekonomi tinggi dan memiliki prospek pengembangan usaha yang menjanjikan yakni mutiara. Hal ini dapat dilihat dari kualitas mutiara laut asal Indonesia yang sudah menggaung hingga telinga pasar internasional seperti Australia, Jepang, China dan lain sebagainya(Kahar Samal, 2014).

Mutiara yang sekarang ini beredar di pasaran ada dua jenis yakni mutiara dari laut dan muiara air tawar. Tentu harganya pun sangat jauh berbeda dan hal tersebut dapat dilihat dari kualitas dan sistem budidaya kerang mutiara tersebut. Mutiara dari laut terbagi menjadi dua yakni mutiara alam yang dibentuk secara alami dalam tubuh kerang mutiara tersebut dan mutiara budidaya yang sengaja dibudidayakan oleh manusia (Kahar Samal, 2014)

Jenis kerang mutiara yang dibudidayakan di Indonesia adalah jenis kerang mutiara Pinctada Maxima, Pinctada Margaritifera, Pinctada Fucata, Pteria Penguin, dan Pinctada Lentiginusa. Namun kebanyakan jenis kerang mutiara yang dibudidayakan adalah kerang mutiara Pinctada Maxima karena merupakan salah satu jenis mutiara terbesar dan mahal di dunia dengan ukuran 8 mm sampai 22 mm dengan warna putih sampai keemasan atau dikenal dengan sebutan South Sea Pearl.(Aditiyawan Ahmad,2010)

Khusus di Indonsia daerah penghasil mutiara South Sea Pearl adalah Papua Barat (Raja Ampat), Nusa Tenggara Barat (Lombok dan Sumbawa), Bali

(16)

2

(Buleleng/Karang Asem), Nusa Tenggara Timur (Labuan Bajo/ Maumere/ Laruntuka/ Alor /Kupang), Maluku selatan (Aru/ Seram/ Banda/ Tual/ Tanimbar), Maluku Tengah (Halmahera). Sulawesi (Manado/Bitung/ Sulawesi Tengah/ Kendari), Sumatera (Lampung), Jawa ( Banyuwangi Madura). Namun kebanyakan dari daerah penghasil mutiara masih melakukan kerja sama dengan Negara lain (Kahar Samal, 2014)

Permasalahannya sekarang adalah adanya kendala dalam pengembangan Budidaya kerang mutiara di Indonesia yakni kurangnya tenaga ahli yang berkecimpung dalam bidag mutiara ini. Hal ini terbukti banyaknya perusahaan mutiara yang sebagian besar adalah patungan dari perusahaan luar negeri. Padahal budidyaa kerang mutiara ini mempunyai prospek yang sangat cerah dan dapat diandalkan sebagai sumber devisa Negara dimasa yang akan datang.( Kahar Samal, 2014)

Harga mutiara yang sangat mahal membuat orang berlomba untuk mendapatkan mutiara alam di laut lepas dengan cara menyelam sehingga menyebabkan persediaan kerang mutiara di alam menjadi menurun. Jika hal ini terus terjadi maka akan menyebabkan keberadaan kerang mutiara di laut lepas terancam langka.(Kahar Samal,2014)

Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang budidaya kerang mutiara adalah PT. Autore Pearl Culture Lombok Utara. Perusahaan ini juga menghasilkan mutiara jenis Pinctada Maxima dan Pinctada Margaritifera. Namun untuk memperolehnya tidak dengan mengambilnya di laut lepas melainkan dengan membudidayakan kerang mutiara tersebut dari proses pembenihan,

(17)

3

pembesaran, pengintian dan panen mutiara hingga mutiara tersebut siap untuk di jual.

Kebutuhan akan kerang mutiara Pinctada Maxima untuk kegiatan budidaya yang akan menghasilkan mutiara selama ini masih mengandalkan pengumpulan dari alam. Keadaan semakin mengkhawatirkan apabila eksploitasi dari alam ini terus meningkat maka akan mengganggu keseimbangan sumber daya kerang mutiara yang ada di alam. Untuk menjawab tantangan tersebut diperlukan kegiatan pendukung yaitu dengan melakukan kegiatan pembenihan sebagai alternative penyediaan benih. Benih ini diperlukan untuk menjamin kesinambungan budidaya kerang mutiara dengan tetap menjaga kelestarian sumber daya itu sendiri. Dari permasalahn tersebut maka penulis mengangkat judul tugas akhir Prosedur Pemijahan Indukan Kerang Mutiara (Pinctada Maxima) Dalam Peningkatan Produksi Spat.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah Tugas Akhir ini sebagai berikut :

1.2.1 Berapa jumlah induk jantan dan betina kerang mutiara yang di pijahkan? 1.2.2 Berapa jumlah sel telur yang berhasil dibuahi pada pemijahan induk kerang

mutiara di PT. Autore Pearl Culrute Lombok Utara. 1.3. Tujuan Dan Kegunaan

Adapun tujuan dan kegunaan yang diperoleh dari penulisan tugas akhir ini adalah :

1.3.1 Tujuan

(18)

4

1. Untuk mengetahui jumlah perbandingan induk kerang mutiara (Pinctada Maxima) yang dipijahkan di PT. Autore Pearl Culture Lombok Utara.

2. Untuk mengetahui jumlah sel telur yang berhasil dibuahi pada pemijahan induk kerang mutiara (Pinctada Maxima) Di PT. Autore Pearl Culture Lombok Utara.

1.3.2 Kegunaan

Adapun kegunaan yang diperoleh dari penulisan tugas akhir ini adalah : 1. Bagi pihak perusahaan PT Autore Pearl Culture Lombok Utara tempat

dilakukannya penelitian, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk membantu proses pemijahan kerang mutiara.

2. Bagi pihak lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi untuk penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan komoditi yang sama. 3. Sebagai pembelajaran bagi penulis dalam melakukan penelitian.

(19)

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Kerang Mutiara

Kerang mutiara adalah hewan yang bertubuh lunak atau moluska yang hidup di laut, tubuhnya dilindungi oleh sepasang cangkang yang tipis dan keras, termasuk dalam lokasi Bivalvia dan Famili pteriidae. Tiram ini hidup di perairan dangkal hingga kedalaman berkisar antara 64-75 meter dan menyukai perairan yang intensitas cahaya matahari tidak terlalu tinggi (Sujoko, 2010 pada anatje 2015). Anatomi dan morfologi kerang mutiara yaitu, memiliki sepasang cangkang, bentuknya pipih berwarna kuning kecokelatan. Kedua cangkang tersebut tidak memiliki cangkang sama bentuknya (ineguivalven) cangkan agak pipih sedangkan cangkang kiri agak cembung. Dibagian tengah dorsal sepasang cangkang dihubungkan oleh ligmen yang elastis serta adanya gigi engsel. Species ini mempunyai diameter dorsal-ventral dan anterior-posterior hamper sama sehingga bentuknya agak bundar.Kedua cangkang memiliki otot yang liat dan kuat yang berfungsi untuk membuka dan menutup (Winarto 2004).

Cangkang bagian dalam berwarna putih mengkilat atau disebut lapisan nacre (mother of pearly) pada bagian sentral. Lapisan narcenya berwarna kuning emas (gold up). Diluar batas garis nacre (non nacreusbordes) berwarna cokelat kehitaman. Cangkang tersusun dari zat kapur yang dikeluarkan oleh epithel luar. Sel epithel luar ini juga menghasilkan Kristal kalsium karbonat (Ca CO3) dalam

bentuk Kristal argonit yang lebih dikenal sebagai nacre dan Kristal heksagonal kalsit yang merupakan pembentuk lapisan seperti prisma pada cangkang.

(20)

5

Gambar 2.1 Kerang Mutiara Klasifikasi kerang mutiara

Filum : Molusca Kelas : Bivalvia

Sub kelas : Lamellabrancia Ordo : Anysomyaria Sub ordo : Pteriomorpha Sub family : Pteriidae Geneus : Pinctada

(21)

6

2.2 Morfologi dan Anatomi Kerang Mutiara

Tubuh kerang mutiara (Pinctada Maxima) dapat dibagi menjadi tiga bagian (Winarto, 2004 pada aswar,2012):

Gambar 2.2 Morfologi Kerang Mutiara (Pinctada Maxima) Keterangan : 1. Gonad 2. Hati 3. Perut 4. Kaki 5. Inti 6. Mantel 7. Otot adductor 8. Otot retractor 9. Insang

(22)

7

2.2.1 Kaki

Kaki kerang mutiara merupakan suatu organ tubuh yang bersifat elastis, mudah bergerak dan berbentuk seperti lidah yang dapat memanjang dan memendek. Kaki ini tersusun dari jaringan otot yang menuju ke berbagai jurusan, sehingga dapat digunakan untuk bergerak terutama waktu masih muda sampai saat menemukan tempat yang cocok untuk menempel dan juga sebagai alat pembersih.

2.2.2 Mantel

Mantel terdiri dari selaput yang membungkus visceral mas. Mantel tersebut tergantung seperti tirai pada kedua sisi organ tubuh dimana mantel ini dapat mengeluarkan zat yang membentuk cangkang.

2.2.3 Organ Dalam

Organ dalam adalah bagian yang tesembunyi setelah bagian mantel dan merupakan aktivitas kehidupan kerang mutiara tersebut. Organ dalam ini terdiri dari otot, insang, mulut, lambung, usus, jantung, susunan syaraf dan alat kelamin.

2.3 Pembenihan

Pembenihan adalah suatu tahap kegiatan dalam budidaya yang sangat menentukan tahap kegiatan selanjutnya, yaitu pembesaran atau suatu kegiatan pemeliharaan yang bertujuan untuk menghasilkan benih dan selanjutnya benih yang dihasilkan menjadi komponen input bagi kegiatan pembesaran (Effendi,2004).

Kegiatan pembenihan meliputi pemeliharaan induk, pemijahan induk, penetasan telur, pemeliharaan larva serta culture plankton (Effendi, 2004 pada

(23)

8

anatje 2015). Namun yang akan penulis bahas adalah pada bagian pemeliharaan induk dan pemijahan induk karena sedikit berkaitan dengan judul yang diangkat oleh penulis.

2.3.1 Pemeliharaan induk

Pemeliharaan induk bertujuan untuk menumbuhkan daan mematangkan gonad (sel telur dan sel sperma). Penumbuhan dan pematangan dapat dipacu melalui pendekatan lingkungan, pakan serta hormonal. Pada pendekatan lingkungan media hidup dibuat seoptimal mungkin sehingga nafsu makan biota yang dibudidayakan semakin tinggi di dalam wadah pemeliharaan.

Jenis kelamin pada kerang mutiara terpisah dengan baik wlaupun padaa beberapa kasus dapat dijumpai individu yang bersifat hermaprodit tetapi perubahan kelamin umumnya terjadi di akhir pemijahan. Jenis kelamin kerang mutiara Pinctada maxima jntan dapat berubah menjadi betina dan sebaliknya kerang mutiara betina dapat berubah menjadi jantan.

Organ seksualnya sangat sederhana dimana gonad jantan maupun betina pada awal perkembangannya berwarna kuning sehingga sulit membedakannya secara eksternal. Gonad berpasangan secara asimetrik, berupa amplop tebal yang menutupi lambung hati dan depan bagian usus sehingga menghubungkan sebagian besar bagian proksimal dari masa viscera pedal (Anonim, 1991 pada mike, 2014).

Gonad jantan maupun betina berbentuk pembulu/tabung berisi succate caesa yaitu alveoli dimana spermatozoa dan ova berkembang disini. Selama gonad mengalami kematangan, maka akumulasi gamet matang akan mengisi seluruh rongga alveoli dan tubule, selanjutnya akan melewati tiga saluran kearah lubang genital (Genital Aperture). Pada saat matang gonad jantan akan berwarna

(24)

9

krim pucat (Pale creamy) dan gonad betina berwarna kuning krim (Yellowish creamy).

Terdapat lima fase perkembangan gonad kerang mutiara Pinctada Maxima yaitu(Anonim,1991 pada mike 2014) : stage 1 ; gonad inaktif/spent, stage 2 ; gonad berkembang (developing/maturing), stage 3 ; matang(mature), stage 4 ; memijah sebagian (partially spawned), dan stage 5 ; memijah (spent). Pada musim tertentu induk betina kerang mutiara di alam yang telah dewasa akan bertelur/memijah, pada musim tertentu induk betina kerang mutiara di alam yang telah dewasa akan bertelur/memijah telur kemudian akan dibuahi oleh sel kelamin jantan (sperma), pembuahan ini terjadi secara eksternal didalam air. Kerang mutiara jantan akan memijah lebih dahulu dan selanjutnya akan merangsang induk betina untuk memijah kira-kira 45 menit kemudian.

Sedangkan di PT. Autore Pearl Culture Lombok Utara perlakuan terhadap induk kerang mutiara tidak diberi perlakuan pendekatan lingkungan, pakan serta hormonal melainkan hanya membiarkan induk kerang mutiara berada di laut hingga kematangan gonadnya mencapai 2+ atau dengan mengambil induk kerang mutiara di salah satu cabang perusahaan PT. Autore Pearl Culture Lombok Utara yang telah matang gonad. Selain itu juga karena persediaan induk kerang mutiara terbilang banyak.

2.3.2 Pemijahan induk

Pemijahan induk adalah proses pembuahan sel telur dan sel sperma. Induk yang telah matang gonad berarti telah siap melakukan pemijahan. Proses pemijahan dapat berlngsung secara alami dan buatan sehingga masing-masing disebut pemijahan alami dan pemijahan buatan. Dalam pemijahan alami, telur

(25)

10

dibuahi oleh sperma di dalam air setelah dikeluarkan oleh induk betina, proses ini didahului oleh aktivitas percumbuan oleh kedua induk tersebut. Pada pemiijahan buatan pembuahan sel telur oleh sel sperma dilakukan oleh buatan manusia. Telur dipaksa keluar dari tubuh induk betina. Pemijahan dapat berlangsung setelah melalui proses perangsangan. Perangsangan pemijahan dapat dilakukan dengan dengan mengatur lingkungan dan pemberian hormon.

Sedangkan di perusahaan PT. Autore Pearl Culture Lombok Utara hal yang sama juga dilakukan yakni mengatur lingkungan atau disebut dengan manipulasi suhu dan pemberian perangsang seperti cairan sperma.

2.3.3 Perkembangan embrio

Setelah telur dibuahi akan mengalami perubahan bentuk, mula-mula sel membelah menjadi 2, 4, 8, 16 dan selanjutnya adalah fase trokofor. Trokofoar dengan bantuan bulu-bulu getar tubuhnya dapat bergerak memutar (rotasi). Beberapa hari kemudian (biasanya dua hingga tiga hari) trokofoar berkembang menjadi veliger dengan bentuk menyerupai huruf D (D shape larve) ditandai timbulnya mulut, organ pencernaan, dan tubuhnya sudah ditutup cangkang tipis, saat ini trokofoar sudah bias diberi makan.

Perkembangan selanjutnya adalah tumbuh velum. Pada fase ini biasanya larvaa sangat sensitive terhadap cahaya dan sering berenang-renang dipemukaan air dengan menggunakan bulu getarnya (silia). Rangkaian perkembangan akhir larva plantigrade dan berubah menjadi spat, bentuknya telah menyerupai kerang mutiara dewasa, mempunyai engsel, auricula depan dan belakang serta byssus. Cangkang sebelah kiri lebih cembung dari pada kanan. Spat menempelkan diri pada substrat dengan bantuan benang-benang byssus. Laju pertumbuhan dari

(26)

11

stadia larva sampai spat berbeda-beda tergantung dari factor lingkungan. (Winarto, 2004).

(27)

12

III. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Penulisan tugas akhir ini berdasar pada kegiatan Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa yang telah dilakukan pada tanggal 08 januari sampai 08 april 2017 di PT. Autore Pearl Culture Lombok Utara.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah: 3.2.1 Metode observasi

Metode observasi merupakan metode yang paling banyak digunakan. Observasi adalah mengamati dan mendengar dalam rangka memahami mencari jawaban, mencari bukti, terhadap fenomena social dengan mencatat, merekam, memotret hal tersebut.

3.2.2 Interview

Interview yaitu suatu proses pengumpulan informasi dengan melakukan wawancara secara langsung dengan salah satu karyawan yang ada di perusahaan PT. Autore Pearl Culture Lombok Utara.

3.2.3 Studi literature

Studi literature yaitu pengumpulan data dengan mempelajari beberapa buku dan literature yang berkaitan dengan penelitian.

(28)

13

3.3 Sumber data dan Jenis data 3.3.1 Sumber data

1. Data primer

Data primer adalah berbagai informasi dan keterangan yang di peroleh langsung dari sumbernya, yaitu para pihak yang dijadikan informasi penelitian. 2. Data sekunder

Data sekunder adalah berbagai teori dan informasi yang diperoleh tidak langsung dari sumbernya tapi di peroleh dari berbagai buku yang berisi teori yang bersangkutan dengan yang akan di teliti

3.3.2 Jenis data 1. Data kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berupa angka atau symbol. Perhitungan secara kuantitatif dapat dilakukan untuk menghasilkan suatu kesimpulan. Data kuantitatif yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah jumlah perbandingan induk jantan dan betina yang akan dipijahkan dan jumlah sel telur yang telah terbuahidi PT Autore Pearl Culture Lombok Utara.

2. Data kualitatif

Data kualitatif adalah data informasi yang berbentuk kalimat seperti harus melakukan wawancara, observasi, diskusi atau pengamatan. Data kualitatif yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah mengenai teknik pemiijahan induk kerang mutiara di PT. Autore Pearl Culture Lombok Utara.

(29)

14

3.4 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam tugas akhir iini adalah metode aanalisis kuantitatif dan metode analisis kualitatif. Metode analisis kuantitatif pada data kuantitatif yang diperoleh yaitu jumlah perbandingan induk jantan dan betina yang akan dipijahkan yakni 9 induk jantan dan 12 induk betina serta jumlah sel telur yang berhasil dibuahi yakni 10.000.000 butir. Hasil ini diperoleh dari rumus matematikasebagai berikut :

ST = Y x Z Keterangan :

ST = Jumlah sel telur

Y = Jumlah rata-rata Sampel Z = Volime air (ml)

ST = Y x Z

= 500 x 20.000 = 10.000.000

Jadi jumlah sel telur yang terbuahi dalam bak sebanyak 10.000.000 butir. Metode analisis kualitatif dari data kualitatif yang diperoleh dianalisis dengan analisis deskriptif mengenai teknik yang digunakan dalam pemijahan induk kerang mutiara, maka tahap selanjutnya adalah menganalisa data yang terkumpul tersebut untuk dipahami dan diolah dalam bentuk penjelasan-penjelasan atau keterangan-keterangan yang bukan merupkan suatu bentuk matematis dan tidak sepenuhnya hanya berbentuk penjelasan dan uraian-uraian panjang tetapi penulis juga menyertakan table dan gambar sehingga dapat memudahkan pembaca dalam memahami isi dari hasil penulisan ini.

(30)

15

3.5 Defenisi Operasional

1. Pemijahan adalah proses yang dilakukan untuk mengeluaran sel telur oleh induk betina dan sel sperma oleh induk jantan untuk kemudian di sel telur tebuahi oleh sel sperma.

2. Kerang mutiara adalah hewan yang tidak bertulang belakang yang dapat menghasilkan mutiara.

3. Manupulasi suhu adalah sebuah proses rekayasa dengan melakukan penambahan atau pengurangan terhadap suhu.

Gambar

Gambar 2.1 Kerang Mutiara  Klasifikasi kerang mutiara
Gambar 2.2 Morfologi Kerang Mutiara (Pinctada Maxima)  Keterangan :  1.  Gonad  2.  Hati  3

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai proses penguatan nilai karakter integritas bagi peserta didik di SMP Negeri 1 Jombang yaitu: (1) Perencanaan,

Proses ini berfungsi untuk memisahkan bentuk benda penyebab anomali dari data medan potensial gayaberat yang didasarkan pada pendekatan dari pengukuran anomali gayaberat

Untuk mengetahui exercise Half Semont Manuver lebih baik dari exercise Brandt-doroff Manuver dalam menggurangi keluhan vertigo pada gangguan fungsi Vestibular Posterior

Aturan-aturan telah menjadi landasan bagi KJRI Davao City dalam mengeluarkan kebijakan dan upaya-upaya untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat keturunan Indonesia di

Daerah dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (studi kasus pada Dinas Pasar Kabupaten Sleman) dengan hasil strategi optimalisasi untuk meningkatkan penerimaan

Pemanenan telur dilakukan pada hari ke-8 setelah induk jantan dan betina dipijahkan, kemudian telur yang telah dipanen dipindahkan ke dalam corong penetasan untuk diinkubasi,

Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik

Meskipun sebagian dokter percaya bahwa narkotika dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama dalam dosis yang kecil untuk mengatasi nyeri punggung bawah kronis, namun obat-obatan