• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE (IOC) PADA SISWA KELAS V SEMESTER GENAP SD NEGERI II

SIDOREJO JATISRONOWONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh: Ani Purwati 1) Anggit Grahito W 2) ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPS melaui metode pembelajaran kooperatif tipe Inside Outside Circle (IOC) materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas V semester genap SD Negeri II Sidorejo Jatisrono Wonogiri tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri II Sidorejo Jatisrono Wonogiri Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Prosedur penelitian terdiri dari: (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan, (4) refleksi. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri II Sidorejo yang berjumlah 15 siswa. Validitas data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber data, triangulasi teknik pengumpulan data dan validitas isi. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif komparatif dan analisis kritis. Berdasarkan analisis data hasil belajar IPS siswa diperoleh data ketuntasan belajar siswa pada prasiklushanya mencapai 40%, pada siklus I persentase ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 53%,dan hasil belajar pada siklus II persentase ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 80%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya, dan mencapai hasil optimal pada siklus II dengan hasil 80% siswa dapat memenuhi nilai KKM (68). Hal ini telah memenuhi indikator pencapaian yang ditentukan yaitu ketuntasan belajar siswa mencapai persentase 80%. Berdasarkan hasiltersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Inside Outside Circle (IOC) dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas V SD Negeri II Sidorejo kecamatan Jatisrono kabupaten Wonogiri tahun pelajaran 2016/2017.

Kata kunci: Hasil Belajar Siswa IPS, Inside Outside Circle (IOC)

ABSTRACT

The purpose of the research is to find out improvement of learning achievement on social subject through Cooperative Learning type Inside Outside Circle (IOC) with learning material “Proclamation of Indonesia Independence” at 5th even grade student of SDN II Sidorejo Jatisrono Wonogiri in the academic year of 2016/2017. The research eas carried out at SDN II Sidorejo Jatisrono Wonogiri in

1)

(2)

2

the academic year of 2016/2017. The method of the research is a classroom action research. It comprises planning, action, observation, and reflection. The subject of the research is 5th grade student of SDN II Sidorejo, namely 15 students. The data validity uses data source triangulation, collecting data technical triangulation, and content validity. The method of collecting data uses tests, observation, documentation, and interview. The method of analyzing data uses descriptive comparative and critical analysis. The research fidings show that learning achievement on social subject of before cycle I achieves 40%, on cycle it improves to become 53%, and the achievement on cycle II increases to become 80%. It shows that there is improvement of students’ learning achievement in every cycle and achieves optimal result on cycle II, namely 80% students fulfill criterion of minimum score. It has fulfilled indicators of achievement, namely the achievement of learning achieves 80%. Based on the result, it can be concluded that Cooperative Learning type Inside Outside Circle (IOC) can improve learning achievement on social subject through with learning material “Proclamation of Indonesia Independence” at 5th even grade student of SDN II Sidorejo Jatisrono Wonogiri in the academic year of 2016/2017.

Keywords: Learning Achievement IPS, Inside Outside Circle (IOC)

PENDAHULUAN

“Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan darinya, masyarakat, bangsa dan Negara” UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (dalam Anwar Dkk, 2013: 7). Pendidikan sebagai upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, maka untuk menghasilkan sumber daya manusia yang cerdas, baik, dan

berkualitas diperlukan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan segala potensi yang dimiliki peserta didik melalui proses pembelajaran.

Potensi yang dimiliki peserta didik apabila ingin berkembang dengan baik, maka dibutuhkan proses pembelajaran yang bermakna dan bisa dimengerti oleh peserta didik. Cara pengemasan pengalaman belajar yang dirancang guru sangat berpengaruh terhadap kebermaknaan pengalaman bagi peserta didik. Pengalaman belajar lebih menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. Pembelajaran akan bermakna jika seorang guru mengemasnya dengan

(3)

3 menggunakan metode pembelajaran yang menyenangkan.

Di sisi lain adanya fakta bahwa guru belum mengemas pembelajaran yang bermakna, para guru menguasai materi dengan baik tetapi tidak dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik. Metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru adalah metode konvesional dalam kegiatan pembelajaran didominasi oleh guru. Siswa lebih banyak diam dan hanya mendengarkan penjelasan dari guru saja.

Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan pada tanggal 26 November 2016, pembelajaran IPS materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia kelas V di SD Negeri II Sidorejo belum menggunakan metode pembelajaran yang dapat mempermudah pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran. Metode yang digunakan selama ini masih menggunakan metode ceramah dan tidak menarik, sehingga peserta didik kurang aktif saat proses pembelajaran berlangsung, dan mengakibatkan hasil belajar rendah kondisi ini terjadi di sekolah tersebut khususnya kelas V, hanya 40 % dari jumlah siswa yang mendapatkan nilai

di atas KKM hanya 6 siswa dari 15 siswa yang memperoleh nilai belajar IPS sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 68. Selain itu masih kurangnya perhatian guru dalam meningkatkan kerjasama antar siswa dalam proses belajar mengajar. Hal ini terbukti saat pembelajaran IPS keadaan siswa tidak mau bekerjasama dengan siswa yang lain. Hal ini disebabkan karena kurangnya keahlian guru dalam merancang metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran.

Salah satu metode yang dianggap efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran IPS yaitu metode pembelajaran kooperatif. Penerapan metode kooperatif ini sangat efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Metode kooperatif pada proses belajarnya dilakukan dengan membuat kelompok. Metode pembelajaran kooperatif selain membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit juga berguna untuk membantu siswa menumbuhkan keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik di dalam kelompoknya dan melatih siswa dalam berpikir kritis sehingga siswa mudah memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.

(4)

4 Salah satu jenis metode pembelajaran kooperatif adalah metode Inside Outside Circle (IOC). Menurut Agus Suprijono (2012: 97), “Inside Outside Circle (IOC) adalah metode belajar dimana pembelajaran di awali dengan pembentukan kelompok, jika kelas terdiri dari 40 orang bagilah menjadi 2 kelompok besar tiap-tiap kelompok besar terdiri dari 2 kelompok lingkaran dalam dengan jumlah anggota 10 dan kelompok lingkaran luar terdiri dari 10 orang”. Oleh karena itu peneliti berusaha mengembangkan metode IOC dalam suatu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPS.

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : (1) Mengetahui penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Inside

Outside Circle (IOC) dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi proklamasi kemerdekaan indonesia pada siswa kelas V semester genap SD N II Sidorejo Jatisrono Wonogiri tahun pelajaran 2016/2017. (2) Mengetahui peningkatan hasil belajar IPS melaui metode pembelajaran kooperatif tipe Inside Outside Circle

(IOC) materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas V semester genap SD N II Sidorejo Jatisrono Wonogiri tahun pelajaran 2016/2017.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (PTK). Suharsimi Arikunto (2015: 195) mendefinisikan “PTK adalah suatu pendekatan untuk meningkatkan mutu proses belajar-mengajar dengan melakukan perubahan kearah perbaikan pendekatan, metode atau strategi pembelajaran sehingga dapat memperbaiki proses dan hasil pendidikan pembelajaran”. Penelitian iniakan dilaksanakan di SD Negeri II Sidorejo, desa Sidorejo, kecamatan Jatisrono, kabupaten Wonogiri. Menurut letak geografisnya SD Negeri II Sidorejo terletak di tengah perkampungan dengan mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Penelitian ini dilakukan mulai bulan November 2016 sampai dengan Juni 2017.

Subjek dalam penelitian ini adalah guru kelas dan siswa kelas V yang berjumlah 15 terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan SD Negeri II Sidorejo Jatisrono Wonogiri.

(5)

5 Data yang dikumpulkan dalam kegiatan penelitian ini berupa proses dan hasil belajar IPS pada materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, kegiatan siswa selama pembelajaran IPS pada materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dengan mengggunakan metode pembelajaran Kooperatif tipe Inside Outside Circle (IOC) serta kegiatan guru dalam menggunakan metode pembelajaran Kooperatif tipe Inside Outside Circle (IOC).

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari guru dan siswa kelas V SDN II Sidorejo, kondisi dan situasi kelas saat berlangsungnya aktivitas pembelajaran serta dokumen perangkat/administrasi pembelajaran (silabus, RPP, lembar observasi).

Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, tes dan wawancara. Validitas data menggunakan triangulasi metode berupa teknik tes, wawancara, observasi dan dokumentasi untuk mengecek kebenaran informasi yang sudah diperoleh. Triangulasi data digunakan untuk memperoleh data hasil belajar dan aktivitas siswa, peneliti menggunakan berbagai

macam data yaitu data hasil observasi meliputi sikap dan keterampilan siswa dalam proses pembelajaran, data hasil wawancara untuk menunjang hasil observasi sebelum dan sesudah penggunaan metode pembelajaran Kooperatif tipe Inside Outside Circle (IOC), dan data hasil dokumentasi meliputi foto-foto pada saat proses pembelajaran berlangsung dan nilai hasil tes siswa serta menggunakan validitas isi.

Data penelitian tindakan kelas ini, dianalisis sejak tindakan pembelajaran dilakukan dan dikembangkan selama proses refleksi sampai proses penyusunan laporan. Analisis yang digunakan untuk kesinambungan dan kedalaman dalam pengajaran data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif komparatif dan analisis kritis.

Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif komparatif dan analisis kritis. Analisis deskriptif komparatif, yaitu membandingkan dan menganalisa data antar siklus. Menurut Sarwiji Suwandi (2009: 61), “teknik analisis kritis berkaitan dengan data kualitatif., teknik analisis kritis mencakup kegiatan untuk mengungkap kelemahan dan kelebihan kinerja

(6)

6 siswa dan guru dalam proses belajar mengajar berdasarkan kriteria normatif yang diturunkan dari kajian teoritis maupun dari ketentuan yang ada”. Dari hasil analisis tersebut akan dijadikan dasar dalam menyusun perencanaan tindakan untuk tahap berikutnya sesuai dengan siklus yang sudah ditentukan.

Indikator kinerja dalam penelitian tindakan kelas ini difokuskan pada hasil belajar kognitif siswa mata pelajaran IPS materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan metode pembelajaran tipe Inside Outside

Circle (IOC) pada siswa kelas V SD

SD Negeri II Sidorejo Jatisrono Wonogiri. Dikatakan berhasil jika 75% jumlah siswa yang mengikuti proses belajar mengajar telah mencapai taraf keberhasilan minimal atau Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 68.

Siswa kelas V sangat aktif dan saling bekerjasama dalam proses pembelajaran. Sehingga meningkatkan penguasaan materi pelajaran melalui metode pembelajaran tipe Inside

Outside Circle (IOC). Faktor guru

yang masih muda dan kreatif memudahkan siswa untuk dapat menyerap materi yang di ajarkan, maka dari itu dapat menentukan target minimal 75% kepada siswa kelas V

SD Negeri II Sidorejo Jatisrono Wonogiri.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Deskripsi Kondisi Awal

Deskripsi kondisi awal dilakukan dengan melaksanakan observasi. Observasi awal yang dilakukan oleh peneliti di SD Negeri II Sidorejo khususya kelas V, menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran IPS siswa terlihat pasif, siswa hanya mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru dan terlihat monoton. Pada materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, dari 15 siswa kelas V SD Negeri II Sidorejo hanya 6 siswa yang memperoleh nilai belajar IPS sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), ketuntasan hasil belajar siswa pada kondisi awal ini hanya mencapai 40%.

Tabel 1. Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS Pra Siklus

No Keterangan Jumlah

Siswa

Persentase

1 Tuntas 6 Siswa 40%

2 Tidak Tuntas 9 Siswa 60%

Jumlah 15 Siswa 100%

Berdasarkan tabel 3 menunjukan bahwa siswa dinyatakan tuntas

(7)

7 sebanyak 6 siswa (40%) dan siswa yang dinyatakan tidak tuntas sebanyak 9 siswa (60%) dengan rata-rata kelas sebesar 62,33. Hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri II Sidorejo pada kondisi awal dapat digambarkan pada diagram berikut:

Gambar 1. Histogram Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus

Siklus I

Adapun hasil belajar siswa pada siklus I berdasarkan hasil tes yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Siklus I

No. Keterangan Jumlah

Siswa

Persentase (%)

1. Tuntas 8 Siswa 53,33%

2. Tidak Tuntas 7 Siswa 46,67%

Jumlah 15 siswa 100%

Berdasarkan tabel 2 menunjukan bahwa, siswa dinyatakan tuntas sebanyak 8 siswa (53,33%) dan siswa

yang dinyatakan tidak tuntas sebanyak 7 siswa (46,67%) dengan rata-rata kelas sebesar 68. Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri II Sidorejo pada siklus I dapat digambarkan pada diagram berikut:

Gambar 2. Histogram ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Pada Siklus I

Berdasarkan Gambar 2 menunjukan bahwa hasil ketuntasan belajar mata pelajaran IPS pada siswa kelas V SD Negeri II Sidorejo pada tindakan siklus I mengalami peningkatan ketuntasan yang cukup baik dibandingkan dari sebelum dilaksanakan proses pembelajaran yang belum menggunakan model kooperatif tipe Inside Outside Circle (IOC). Ketuntasan belajar siswa pada saat kondisi awal pada mata pelajaran IPS sebesar 6 siswa (40%) yang dikatakan tuntas dan meningkat

(8)

8 menjadi 8 siswa (53,33%) setelah dilakukannya tindakan siklus I.

Siklus II

Adapun hasil belajar pada aspek kognitif siswa pada siklus II berdasarkan hasil tes yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: Tabel 3. Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS pada Siklus II

No. Keterangan Jumlah

Siswa Persentase (%) 1. Tuntas 12 Siswa 80%

2. Tidak Tuntas 3 Siswa 20%

Jumlah 15 siswa 100%

Tabel 3 menunjukan bahwa siswa dinyatakan tuntas sebanyak 12 siswa (80%) dan siswa yang dinyatakan tidak tuntas sebanyak 3 siswa (20%) dengan rata-rata kelas sebesar 75,33. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri II Sidorejo pada siklus II dapat digambarkan pada histogram berikut:

Gambar 3. Histogram Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS pada Siklus II

Berdasarkan Gambar 3 menunjukan bahwa hasil ketuntasan belajar mata pelajaran IPS pada siswa kelas V SD Negeri II Sidorejo pada tindakan siklus II mengalami peningkatan ketuntasan yang baik dibandingkan dari dilaksanakannya siklus I. Ketuntasan belajar siswa pada saat siklus I pada mata pelajaran IPS sebesar 8 siswa (53,33%) yang dikatakan tuntas dan meningkat menjadi 12 siswa (80%) setelah dilakukannya tindakan siklus II. Perbandingan Antara Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

Adapun perbandingan hasil belajar dari segi kognitif siswa kelas V SD Negeri II Sidorejo tahun pelajaran 2016/2017 antar siklus dapat dilihat pada tabel berikut ini:

(9)

9 Tabel 4. Perbandingan Hasil Belajar IPS Dari Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Selanjutnya hasil peningkatan hasil belajar IPS pada siswa kelas V tersebut dapat digambarkan dalam bentuk diagram sebagai berikut:

Gambar 4. Histogram Perbandingan Hasil Belajar IPS dari Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Berdasarkan tabel 4 dan gambar 4 menunjukan bahwa hasil belajar IPS pada pra siklus siswa kelas V SD Negeri II Sidorejo Jatisrono Wonogiri tahun pelajaran 2016/2017 siswa dinyatakan tuntas sebanyak 6 siswa (40%) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 9 siswa (60%) dengan rata-rata kelas sebesar . Pada siklus I,

siswa dinyatakan tuntas sebanyak 8 siswa (53,33%) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 7 siswa (46,67%) dengan rata-rata kelas sebesar 68 . Pada Siklus II, siswa dinyatakan tuntas sebanyak 12 siswa (80%) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 3 siswa (20%) dengan rata-rata kelas sebesar 75,33. Hasil analisis tabel 7 dan gambar dapat dikemukakan bahwa hasil belajar siswa dari segi kognitif dalam pembelajaran IPS melalui metode Kooperatif tipe IOC pada materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia mengalami peningkatan.

Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas peningkatan hasil belajar IPS melalui metode pembelajaran koopertif tipe Inside

Outside Circle (IOC) siswa kelas V

Semester Genap SD Negeri II Sidorejo Jatisrono Wonogiri Tahun pelajaran 2016/2017. Hasil pengamatan dapat

dinyatakan bahwa hasil

pembelajarannya meningkat. Tidak hanya pengamatan yang menunjang peningkatan hasil belajar siswa, adapun hasil wawancara guru dan siswa setelah pembelajaran IOC

(10)

10 berlangsung yang menyatakan bahwa guru lebih mudah memotivasi siswa membuat pelajaran lebih dimengerti oleh siswa dan membuat hasil belajar siswa meningkat. Siswa menjadi lebih percaya diri, paham terhadap materi dan menjadi tidak bosan. Penelitian ini telah berhasil menjawab rumusan masalah yang telah dikemukakan..

Pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode IOC ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri II Sidorejo.Proses pembelajaran siklus I menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam pembelajaran menggunakan metode IOC sudah cukup baik, ada peningkatan nilai hasil belajar apabila dibandingkan dengan nilai Pra Siklus siswa, tetapi ketuntasan hasil belajar siswa baru mencapai 53,33% dari 40 % saat kondisi awal , Hal ini disebabkan belum seluruh siswa terbiasa mengikuti proses pembelajaran dengan metode IOC, pada siklus I ketuntasan hasil belajar siswa belum dapat dikatakan optimal karena ada beberapa siswa dengan nilai hasil belajar di bawah KKM. Keadaan ini disebabkan karena siswa belum dapat mengikuti pembelajaran

dengan optimal.sehingga harus ditingkatkan pada siklus berikutnya (siklus II).

Setelah melakukan beberapa perbaikan dari kelemahan pembelajaran pada siklus I, baik dari faktor siswa maupun guru, pada siklus II guru meningkatkan strategi pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa pada siklus II telah menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dengan pra siklus dan siklus I. Pada siklus II ini hasil belajar siswa mengalami peningkatan menjadi 80% siswa telah mendapatkan nilai sesuai KKM yang ditetapkan yaitu ≥68. Pada kondisi ini pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (IOC) dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan sehingga membuat hasil belajar kognitif siswa meningkat, menurut Isjoni (2011: 20), “pembelajaran kooperatif tipe Inside

Outside Circle dapat meningkatkan

pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan, belajar untuk bekerja sama, menghargai pendapat orang lain, dan tanggung jawab antara sesama siswa dan terhadap kelompoknya untuk memperoleh yang

(11)

11 terbaik bagi kelompoknya dalam belajar menyelesaikan tugas”.

Menurut hasil observasi dan refleksi pada siklus I, dan II proses pembelajaran menggunakan metode IOC telah dapat dikatakan berhasil. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa setiap siklusnya dan telah memenuhi idikator kinerja yang telah ditentukan, sehingga tindakan kelas telah berhasil dengan hasil yang signifikan. Dan dapat diketahui bahwa menggunkan metode pembelajaran kooperatif tipe

Inside Outside Circle (IOC) dapat

membuat pembelajaran lebih menyenangkan, efektif, dan efisien sehingga hasil belajar IPS kelas V SD Negeri II Sidorejo dapat meningkat dari setiap siklusnya.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui metode pembelajaran kooperatif tipe Inside

Outside Circle (IOC) dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas V semester genap SD Negeri II Sidorejo Kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri tahun pelajaran 2016/2017.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri II Sidorejo Jatisrono Wonogiri dalam dua siklus menunjukkan bahwa, hasil belajar kognitif siswa meningkat dari pra siklus hingga siklus II. Kegiatan pra siklus nilai rata-rata siswa adalah 63,33 dengan persentase 40% atau sebanyak 6 siswa dari 15 siswa yang telah tuntas. Pada siklus I rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 68 dengan persentase 53,33% atau sebanyak 8 siswa dari 15 siswa yang telah tuntas setelah mendapat tindakan. Adanya peningkatan terbukti bahwa tindakan yang dilakukan pada siklus I telah meningkatkan hasil belajar kognitif siswa, meskipun belum sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditargetkan. Pada siklus II siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 12 siswa (80%) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 3 siswa (20%) dengan rata-rata kelas sebesar 75,33.

Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis yang menyatakan bahwa “Peningkatan hasil belajar IPS melalui metode pembelajaran kooperatif tipe Inside Outside Circle (IOC) pada siswa kelas V semester genap SD Negeri II Sidorejo Kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2016/2017”, dapat Peningkatan hasil

(12)

12 belajar IPS melalui metode pembelajaran kooperatif tipe Inside

Outside Circle (IOC) pada siswa kelas

V semester genap SD Negeri II Sidorejo Kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2016/2017”, dapat diterima kebenarannya.

DAFTAR PUSTAKA

Agus Suprijono. 2013. Cooperative

Learning. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Anwar Hafid.Dkk. 2013. Konsep

Dasar Ilmu Pendidikan.

Bandung: Alfabeta

Isjoni. 2007. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.

Sarwiji Suwandi. 2009. Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya Ilmiah.

Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta.

Suharsimi Arikunto. 2015. Penelitian

Tindakan Kelas. Jakarta: PT.

Gambar

Tabel  3.  Hasil  Belajar  Siswa  dalam  Pembelajaran IPS pada Siklus II
Gambar  4.  Histogram  Perbandingan  Hasil  Belajar  IPS    dari  Pra  Siklus,  Siklus I, dan Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Dengan pembuangan limbah cair rumah tangga tanpa melalui pengelolaan atau karena bangunan pengolahan limbah rumah tangga yang kurang bagus maka kualitas air menjadi turun, kondisi

Dari referensi-referensi jurnal diatas, dapat terlihat adanya perbandingan dengan penelitian yang saat ini dilakukan. Penelitian saat ini memiliki perbedaan dengan

Pada tahap pembuatan tepung mocaf masyarakat Kaur menggunakan bakteri asam laktat yang harus dibeli diluar daerah, kemudian dilakukan perendaman ubi kayu yang mampu

Analisis data yang digunakan adalah hubungan antara panjang usus dan panjang total tubuh ikan, serta jenis makanan yang ada dalam usus ikan untuk

Cambridge IGCSE (9–1) Music is accepted by universities and employers worldwide as providing proof of musical skills, knowledge and understanding.. This syllabus offers students

Pembinaan Ketahanan Keluarga 7 kali Terselenggaranya: Penyuluhan Mitra Keluarga Pembinaan Administrasi GSI Penyuluhan Kesehatan Reproduksi W orkshop Penanganan KDRT

Dalam penelitian ini berdasarkan uji statistik Chi Square variabel yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita di wilayah kerja Puskesmas Balapulang Kabupaten

STATISTIK GURU PASUKAN SPM 2016 MATAPELAJARAN TERAS..