• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TM I DI RSUD WATES KULON PROGO YOGYAKARTA TAHUN KARYA TULIS ILMIAH PERPUSTAKAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GAMBARAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TM I DI RSUD WATES KULON PROGO YOGYAKARTA TAHUN KARYA TULIS ILMIAH PERPUSTAKAAN"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

GAMBARAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TM I DI RSUD WATES

KULON PROGO YOGYAKARTA TAHUN 2012-2014

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

RIZKY NADIA PRATIWI 1112179

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3)

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2015

(2)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iii pengesahan

(3)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iv pernyataan

(4)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian yang berjudul : ”Gambaran Kejadian Hiperemesis Gravidarum Pada Ibu Hamil TM I Di RSUD

Wates Kulon progo Yogyakarta tahun 2012-2014”.

Usulan penelitian ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan bantuan berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya kepada :

1. Kuswanto Hardjo, dr., M.Kes., selaku Ketua Stikes A. Yani Yogyakarta 2. Reni Merta Kusuma, M.Keb, selaku Ketua Program Studi Kebidanan

Stikes A. Yani Yogyakarta yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada penulis untuk menyusun usulan penelitian.

3. Diah Noviawati Setya Arum, M.Keb selaku penguji yang telah memberikan saran dan bimbingan

4. Dwi Yulinda, M.Keb selaku pembimbing dalam penyusunan usulan penelitian ini yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga serta memberikan bimbingan hingga terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini. 5. Dosen-dosen pembimbing lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu .

6. Petugas RSUD Wates yang telah membantu dan memberikan masukan selama proses penelitian.

7. Kedua orang tua yang selalu mendukung dan mendoakan penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

8. Teman-teman seperjuangan di Stikes A. Yani Yogyakarta khususnya kelas D yang saling memberikan semangat.

9. Semua pihak yang turut membantu peneyelesaian karya tulis ilmiah ini yang penulis tidak dapat menyebutkannya satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan dan kelemahan. Saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan usulan penelitian ini, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya, sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis semoga usulan penelitian ini berguna bagi semua.

Yogyakarta, 2015 Penulis

(5)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

viii DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL ... i LEMBAR PERSETUJUAN... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... ix DAFTAR GAMBAR ... x DAFTAR LAMPIRAN ... xi INTISARI ... xii ABSTRACT ... xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah ... 5 C. Tujuan Penelitian ... 5 D. Manfaat Penelitian ... 6 E. Keaslian Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TinjauanTeori ... 8 1. Kehamilan ... 8 2. Hiperemesis Gravidarum ... 12 B. Kerangka Teori ... 22 C. Kerangka Konsep ... 22 D. Pertanyaan Penelitian ... 22

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 23

B. Lokasi dan Waktu ... 23

C. Populasi dan Sampel... 24

D. Variabel Penelitian ... 24

E. Derfinisi Operasional... 26

F. Alat dan Metode Pengumpuan Data ... 27

G. Analisa Hasil ... 29

H. Etika Penelitian ... 30

(6)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 33 B. Pembahasan ... 37 C. Keterbatasan Penelitian ... 40 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 41 B. Saran ... 41 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(7)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

x

DAFTAR TABEL

Hal

1. Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 27

2. Tabel 4.1 Distribusi Frekuen Kejadian Hiperemesis ... 36

3. Tabel 4.2 Distribusi Frekuen berdasarkan Umur ... 36

4. Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi berdasarkan Gravida ... ... 37

5. Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi berdasarkan Pendidikan ... 38

(8)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xi DAFTAR GAMBAR Hal

1. Gambar 2.1 Kerangka Teori ... 23 2. Gambar 2.2 Kerangka Konsep ... 23

(9)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Konsultasi Lampiran 2. Jadwal Penyusunan KTI

Lampiran 3. Surat Izin Penelitian ditujukan ke Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta

Lampiran 4. Surat Keterangan / ijin atau surat tembusan dari Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta

Lampiran 5. Surat Keterangan / ijin atau surat tembusan dari Kantor Pelayanan Terpadu Kulon Progo

Lampiran 6. Surat Izin Penelitian dari RSUD Wates Kabupaten Kulon Progo Lampiran 7 Tabulasi data hasil penelitian excel

(10)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xiii

GAMBARAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TM I DI RSUD WATES KULON PROGO YOGYAKARTA

TAHUN 2012-2014

Rizky Nadia Pratiwi1 , Dwi Yulinda2

INTISARI

Latar Belakang : Hiperemesis gravidarum merupakan gejala muntah berlebihan pada wanita hamil yang menyebabkan penurunan berat badan (lebih dari 5% berat badan awal), dehidrasi, ketosis, dan tidak normalnya kadar elektrolit. Hiperemesis gravidarum dapat mulai terjadi pada minggu keempat sampai minggu kesepuluh dan selanjutnya akan membaik umumnya pada usia kehamilan dua puluh minggu. Tujuan : Mengetahui gambaran kejadian hiperemisis gravidarum pada ibu hamil TM 1 di RSUD Wates tahun 2012-2014.

Metode : Merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode retrospective study. Teknik pengambilan sampel dengan metode total sampling yaitu sebanyak 194 ibu hamil TM 1 yang menderita Hiperemesis gravidarum di RSUD Wates Kulon Progo 2012-2014.

Hasil : Kejadian Hiperemesis tahun 2012-2014 tertinggi terjadi pada tahun 2013 sebanyak 115 (59,3%) kasus hiperemesis dengan karakteristik sebagian besar terjadi pada wanita hamil umur 20-35 tahun sebanyak 174 (89,7%), gravida terbanyak yaitu multigravida 115 (59,3%), karakteristik pendidikan sebagian besar berpendidikan terakhir SMA sebanyak 124 (64,0%) dan karakteristik pekerjaan sebagian besar ibu IRT sebanyak 86 (44,4 %).

Kesimpulan : Kejadian hiperemesis gravidarum di RSUD Wates sebagian besar

terjadi pada ibu hamil dengan karakteristik umur 20-35 tahun.

Kata Kunci : Hiperemesis Gravidarum, Ibu hamil trimester 1

1

Mahasiswa Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

2

(11)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xiv

EVENT DESCRIPTION OF HYPEREMESIS GRAVIDARUM FOR FIRST-TRIMESTER PREGNANT WOMEN IN WATES KULON PROGO

DISTRICT HOSPITAL AT 2012-2014

Rizky Nadia Pratiwi1, Dwi Yulinda, M.Keb2 ABSTRACT

Background: Hyperemesis gravidarum is a symptom of excessive vomiting in pregnant women that lead to weight loss (more than 5% of initial body weight) alongside dehydration , ketosis and abnormal electrolyte levels . Hyperemesis gravidarum may begin to occur in the fourth week until the tenth week and will further improving, generally at the age of twenty weeks gestation .

Purpose: To find out of the incidence of hiperemisis gravidarum in pregnant women at Wates hospitals district by knowing TM 1 year 2012-2014 .

Method: A quantitative descriptive study with retrospectiv method. The sampling technique with a total sampling method, that as much as 194 pregnant women who suffer from TM 1 Hyperemesis gravidarum in hospitals Wates Kulon Progo 2012-2014 .

Results: The highest incidence of Hyperemesis at 2012-2014 occurred in year 2013 as many as 115 (59,3%) hyperemesis characteristics cases mostly occurs for pregnant women 20-35 years old as many as 174 (89,7%), more gravida happens in maternal multigravida as many 115 (59,3%), the majority of the characteristics by education in past high school educated 124 (64,0%) and job characteristics largely IRT mother as much as 86 (44,4%).

Conclusion: The incidence of hyperemesis gravidarum in hospitals Wates mostly occurs in pregnant women aged 20-35 years old with the characteristics.

Keywords: Hyperemesis Gravidarum, pregnant woman Trimester 1

1

Student of Midwifery Program of Health Achmad Yani Yogyakarta

2

(12)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Menurut World Health Organization (WHO) jumlah kejadian hiperemesis gravidarum mencapai 12,5% dari seluruh jumlah kehamilan di dunia. Data kunjungan ibu hamil di Indonesia tahun 2012 terdapat 14,8% ibu mengalami hiperemesis gravidarum dari seluruh kehamilan (Depkes RI, 2013). Pada tahun 2011 World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa sedikitnya 790.000 ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum sekitar 10-14 % dari jumlah ibu hamil. Di Indonesia pada tahun 2010 sebagian besar ibu hamil sekitar 70-80 % mengalami hiperemesis gravidarum. Sedangkan tahun 2011 ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum sebanyak 60-90%. Dari data tersebut menujukan jumlah ibu yang mengalami hiperemesis gravidarum sangat signifikan dari tahun ke tahun.

Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu perawatan khusus agar dapat berlangsung dengan baik dengan tercapainya persalinan yang aman dan melahirkan bayi yang sehat. Kehamilan dapat dibagi dalam 3 bagian yaitu trimester I (0-12 minggu), tujan kunjungan di TM 1 untuk mendeteksi masalah yang dapat ditangani sebelum membahayakan jiwa, misal tetanus neonatal, anemia, kebiasaan tradisional yang berbahaya, mendorong perilaku sehat (nutrisi, kebersihan, olahraga, istirahat, seks). Trimester II (12-28 minggu) sama dengan trimester I ditambah kewaspadaan khusus terhadap hipertensi kehamilan untuk

(13)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

mendeteksi gejala preeklamsi, odema, proteinuria. Trimester III (28-40 minggu), sama dengan trimester I dan II ditambah persiapan persalinan, deteksi kelainan letak janin atau kondisi yang memerlukan persalinan di rumah sakit (Kusmiyati, 2009).

Banyak perubahan fisik yang akan dialami ibu hamil selama trimester pertama (3 bulan pertama kehamilan). Periode ini juga merupakan waktu pembentukan sekaligus perkembangan pesat dari semua sistem dan organ tubuh bayi. Berbagai gejala kehamilan akan datang di trimester pertama kehamilan ini misalnya pembesaran payudara, sering buang air kecil, konstipasi, mual muntah, merasa lelah, sakit kepala, pusing, emosional, mood akan berubah secara tidak terduga, nafsu makan akan berubah dan cenderung menyukai makanan lunak atau lembut (Runiari, 2010).

Salah satu masalah yang dihadapi hamil muda ibu yaitu emesis gravidarum atau minggu-minggu pertama kehamilan dan berakhir pada morning sickness. Mual (nausea) dan muntah (emesis) merupakan gangguan yang paling sering dijumpai pada kehamilan muda. Rasa mual biasanya dimulai pada bulan keempat (Prawihrohardjo, 2007). Emesis gravidarum juga merupakan keluhan umum yang disampaikan pada kehamilan muda. Kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada wanita Ssehingga terjadi peningkatan hormon estrogen, progesteron, dan dikeluarkannya HCG (human chorionic gonadothropine) oleh plasenta. HCG (HumanChorionic Gonadotrophin) dihasilkan oleh korpus luteum yang berfungsi untuk mencegah haid dan meningkatkan kadar progesteron. kadar

(14)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

HCG yang tinggi pada tiga bulan pertama diperkirakan menjadi penyebab morning sicknes (Maulana, 2008)

Setiap wanita hamil akan mengalami ketidaknyamanan yang berbeda-beda termasuk derajat mual muntah yang berbeda-beda, ada yang tidak merasakan apa-apa, tapiada juga yang merasa mual bahkan ada yang merasa sangat mual sampai muntah sehingga memerlukan pengobatan. Pada umumnya, ibu hamil dapat menyesuaikan diri dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual dan muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan (Maulana, 2008).

Emesis Gravidarum akan bertambah berat menjadi hiperemesis gravidarum menyebabkan ibu muntah terus menerus tiap kali minum maupun makan, akibatnya tubuh ibu sangat lemah, muka pucat, dan frekuensi buang air kecil menurun drastis sehingga cairan tubuh semakin berkurang dan darah menjadi kental (hemokonsentrasi) yang dapat melambatkan peredaran darah yang berarti konsumsi oksigen dan makanan ke jaringan juga ikut berkurang, kekurangan makanan dan oksigen akan menimbulkan kerusakan jaringan yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan perkembangan janin yang dikandungnya (Prawirohardjo, 2007). Hiperemesis gravidarum lebih sering terjadi pada kehamilan ganda dan mola hidatidiformis daripada kehamilan tanpa komplikasi lainnya (Runiari, 2010)

Hiperemesis gravidarum merupakan gejala muntah berlebihan pada wanita hamil yang menyebabkan penurunan berat badan (lebih dari 5% berat badan awal), dehidrasi, ketosis, dan tidak normalnya kadar elektrolit. Hiperemesis

(15)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

gravidarum dapat mulai terjadi pada minggu keempat sampai minggu kesepuluh dan selanjutnya akan membaik umumnya pada usia kehamilan dua puluh minggu. Secara fisioligis pada kehidupan wanita dan janinnya, hiperemesis gravidarum memberikan dampak secara psikologisdapat menimbulkan dampak kecemasan, rasa bersalah, stres, dan marah. Dampak sosial seperti kontak sosial dengan orang lain berubah yang dapat menimbulkan perasaan terisolasi dan kesendirian. Dampak spiritual seperti merasa tidak berdaya (Runiari, 2010)

Selama masa kehamilan, kebutuhan zat-zat gizi meningkat untuk memenuhi kebutuhan tumbuh-kembang janin, pemeliharaan kesehatan ibu, dan persiapan laktasi baik untuk ibu maupun janin. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus, partus prematurus, inersia uteri, perdarahan pasca persalinan, sepsis peurperalis, dan lain-lain (Lily, 2008). Pencegahan terhadap hiperemesis gravidarum dapat dicegah dengan memberikan penjelasan pada ibu hamil bahwa mual dan muntah merupakan gejala fisiologis pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamlan 4 bulan. Menganjurkan makan sedikit tapi sering, menyajikan makanan sebaiknya dalam keadaan hangat, menghindari makanan yang berminyak dan berlemak, dan menganjurkan ibu untuk tidak segera turun dari tempat tidur saat bangun pagi tetapi usahakan makan roti kering atau biskuit dan teh hangat terlebih dahulu (Runiari, 2010).

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis pada bulan april 2015 diperoleh data kejadian hiperemesis gravidarum di RSUD Panembahan Senopati Bantul pada tahun 2013 sebanyak 82 orang dan di RSUD Wates sebanyak 115 orang.

(16)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian mengenai ’’Gambaran kejadian hiperemesis gravidarum pada ibu hamil TM I’’ di RSUD Wates tahun 2012-2014.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka dapat dirumuskan sebagai berikut, “bagaimana gambaran kejadian hiperemisis gravidarum pada ibu hamil TM 1 di RSUD Watestahun 2012-2014 ?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahuinya gambaran angka kejadian hiperemisis gravidarum pada ibu hamil TM 1 di RSUD Wates tahun 2012-2014.

2. Tujuan Khusus

Selain mempunyai tujuan umum, penulis juga mempunyai tujuan khusus yaitu: a. Diketahuinya karakteristik umur ibu hamil dengan hiperemisis

gravidarum.

b. Diketahuinya karakteristikgravida ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum.

c. Diketahuinyakarakteristik pendidikan ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum.

(17)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

d. Diketahuinya karakteristik pekerjaan ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan bermanfaat untuk menambah informasi khususnya masalah yang terjadi pada kehamilan TM I

khususnya tentang hiperemesis gravidarum. 2. Manfaat praktis

a. Bagi Institusi Pendidikan Stikes A. Yani

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi perpustakaan sebagai bahan bacaan dan dapat digunakan sebagai sumber penelitian yang akan datang.

b. Bagi tenaga kesehatan RSUD Wates

Diharapkan memberikan informasi dan bahan masukan program pemerintah untuk meningkatan kesehatan ibu hamil.

c. Bagi Penulis

Sebagai pengalaman dalam melakukan penulisan ilmiah, menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam bidang kesehatan ibu khususnya ibu hamil dengan hiperemesis.

d. Bagi Peneliti Lain

Diharapkan dapat menjadi informasi bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian yang telah dilakukan.

(18)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7

E. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

Nama dan Judul Metode Penelitian Hasil Perbedaan dan Persamaan P. McCarthy, Fegus (2011) A Prospective Cohort Study Investigating Associations Between Hyperemesis Gravidarum and Cognitive, Behavioral and Emotional Well-Being in Pregnancy

Desain penelitian yang digunakan desain adalah studi kohort. Metode penelitiannya SCOPE (Screening for Pregnancy Endpoints) Wanita dengan hiperemesis gravidarum memiliki peningkatan risiko persalinan prematur spontan dibandingkan dengan perempuan tanpahiperemesis gravidarum Perbedaan: lokasi, waktu, populasi, sampel,dan desain penelitian. Persamaan: variabel yang diteliti,.

Elsa, WV& Pertiwi, HW (2012)

Hubungan paritas ibu hamil trimester 1 dengan kejadian emesis gravidarum di puskesmas teras Metode penelitian ini menggunakan survey analitik dengan pendekatan cross- sectional kejadian emesis gravidarum pada ibu hamil trimester I sebesar 42,86%. Paritas terbanyak adalah multigravida sebesar 55,36%. Perbedaan: lokasi, waktu, pendekatan penelitian, populasi, sampel, analisa hasil Persamaan: variabel yang diteliti

Putri, RK (2014) Hubungan paritas dan status nutrisi dengan hiperemesisgravidarum pada ibu hamil

trimester I di RB “NH” Kuwaron gubug Kabupaten Purwodadi Penelitian ini merupakan penelitian Analitik dengan menggunakan rancangan restrospective. Sebanyak 53,3% responden tergolong primigravida, 76,7% responden mengalami status nutrisi kurang, 63,3% responden tergolong tingkat I hiperemesis gravidarum Perbedaan: lokasi, waktu, populasi, sampel, analisa hasil Persamaan: variabel yang diteliti

(19)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

33

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

1. Gambaran umum lokasi penelitian

RSUD Wates pertama kali didirikan tahun 1972, berlokasi di Jl. S. Parman, selanjutnya mengembangkan diri dengan cara pindah lokasi baru di Dusun Beji Kecamatan Wates Jl. Tentara Pelajar Km 1 No. 5 Wates, Kulon Progo yang diresmikan oleh Menteri Kesehatan RI dr. Suwardjono Suryaningrat pada tanggal 26 Februari 1979 dengan status tipe D (Keputusan Menkes RI No. 31/1979) dan secara resmi dijadikan sebagai Hari Bhakti Pelayanan Kesehatan RSUD Wates Kulon Progo.

Penetapan sebagai unit swadana ditetapkanmelalui SK Bupati No. 343/2001. Tanggal 15 juni 2010 RSUD Wates mengalami perubahan status dari RSUD Tipe C menjadi RSUD tipe B non pendidikan yang di resmikan, berdasarkan atas SK Menkes no. 720/Menkes/SK/VI/2010.

Sarana dan prasarana ruang meliputi Instalasi pelayanan rawat jalan, instalasi pelayanan gawat darurat (IGD 24 jam), instalasi pelayanan khusus (ICU), instalasi rawat inap, instalasi bedah sentral, ruang bersalin (VK), instalasi patologi klinik, instalasi radiologi, instalasi rehabilitasi medik, instalasi farmasi, gizi, instalasi Hemodialisa (HD), instalasi pemulasaran jenazah dan instalasi rekam medik.

(20)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

34

Penelitian ini merupakan penelitian sekunder dengan mengambil data di bagian rekam medik RSUD Wates Kulon Progo. Rekam Medik terdiri dari 45 karyawan.

2. Analisa hasil penelitian

a. Karakteristik responden berdasarkan kejadian hiperemesis gravidarum Tabel 4.1Distribusi Frekuensi Kejadian Hiperemesis Gravidarum pada Ibu Hamil TM I di RSUD Wates Kulon Progo Tahun 2012-2014.

Tahun f % 2012 45 23,2

2013 115 59, 3

2014 34 17,5

Total 194 100

Berdasarkan tabel 4.1 Kejadian Hiperemesis Gravidarum pada Ibu Hamil TM I di RSUD Wates Kulon Progo, dapat dilihat bahwa dari 194 kasus Hiperemesis, kejadian tertinggi yaitu pada tahun 2013 sebanyak 115 kasus.

b. Karakteristik responden berdasarkan umur

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kejadian Hiperemesis Gravidarum pada Ibu Hamil TM I di RSUD Wates Kulon Progo Tahun 2012-2014 berdasarkan umur. Umur 2012 2013 2014 Total F % f % f % F % <20 tahun 2 1,0 6 3,1 1 0,5 9 4,6 20-35 tahun 41 21,1 103 53,1 30 15,5 174 89,7 >35 tahun 2 1,1 6 3,1 3 1,6 11 17,5 Total 45 23,2 115 59,3 34 17,5 194 100

(21)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

35

Berdasarkan tabel 4.3 Kejadian hiperemesisgravidarum pada ibuhamil TM I Tahun 2012-2014 sebagian besar terjadi pada ibu hamilusia 20-35 tahun yaitu 2012 (21,1%), 2013(53,1%) dan 2014 (15,5%).

c. Karakteristik responden berdasarkan gravida

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kejadian Hiperemesis Gravidarum pada Ibu Hamil TM I di RSUD Wates Kulon Progo Tahun 2012-2014.

Gravida 2012 2013 2014 Total f % f % F % f % Primigravida 16 8,3 39 20,1 15 7,8 70 36,1 Multi gravida 27 13,9 71 36,6 17 8,8 115 59,3 Grandemulti gravida 2 1,0 5 2,6 2 1,0 9 4,6 Total 45 23,2 115 59,3 34 17,5 194 100 Berdasarkan tabel 4.3 Kejadian hiperemesis pada Ibu hamil TM I tahun 2012-2014 sebagian besar terjadi pada multigravida. Tahun 2012 (13,9%), tahun 2013 (36,6%) dan tahun 2014 (8,8%).

d. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

Tabel 4.4Distribusi Frekuensi Kejadian Hiperemesis Gravidarum pada Ibu Hamil TM I di RSUD Wates Kulon Progo Tahun 2012-2014.

Pendidikan 2012 2013 2014 Total F % f % f % F % SD 2 1,0 14 7,2 1 0,5 17 8,7 SMP 14 7,2 16 8,2 3 1,6 33 17,0 SMA 25 12,9 73 37,6 26 13,4 124 64,0 PT 4 2,1 12 6,2 4 2,0 20 10,3 Total 45 23,2 115 59,3 124 64,0 194 100

(22)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

36

Berdasarkan tabel 4.4 Kejadian Hiperemesis Gravidarum pada Ibu Hamil TM I Tahun 2012-2014 berdasarkan pendidikan di RSUD Wates sebagian besar berpendidikan SMA. Pada tahun 2012 (12,9%), tahun 2013 (37,7%), tahun 2014 (13,4%).

e. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kejadian Hiperemesis Gravidarum pada Ibu Hamil TM I di RSUD Wates Kulon Progo Tahun 2012-2014.

Pekerjaan 2012 2013 2014 Total f % f % f % f % IRT 18 9,3 56 28,9 12 6,2 86 44,3 Wiraswasta 8 4,1 21 10,8 10 5,2 39 20,1 PNS 1 0,5 4 2,0 2 1,0 7 3,6 Swasta 18 9,3 34 17,5 10 5,2 62 32 Total 45 23,2 115 59,2 34 17,6 194 100 Berdasarkan tabel 4.5 Kejadian Hiperemesis gravidarum pada Ibu Hamil TM I Tahun 2012-2014 berdasarkan pekerjaan di RSUD Wates Kulon Progosebagian besar sebagai IRT. Tahun 2012 (9,3%), tahun 2013(28,9%), dan tahun 2014 (6,2%).

(23)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

37

B. Pembahasan

1. Karakteristik ibu hamil TM I penderita hiperemesis berdasarkan kejadian hiperemesis di RSUD Wates tahun 2012-2014.

Kejadian Hiperemesis Gravidarum pada Ibu Hamil TM I di RSUD Wates tahun 2012-2014 mengalami peningkatan dari 45 kasus di tahun 2012 menjadi 115 kasus pada tahun 2013, kemudian mengalami penurunan kembali pada tahun 2014 menjadi 34 kasus.

2. Karakteristik ibu hamil TM I hiperemesis gravidarum berdasarkan umur Menurut teori, Ibu hamil yang berusia lebih dewasa lebih dewasa diketahui mengalami lebih banyak masalah fisiopatologis dibandingkan wanita yang lebih muda (Tiran, 2008).Dari hasil penelitianyang telah dilakukan di RSUD Wates didapatkan hasil dari 194 kasus hiperemesis, sebagian besar usia yang mengalami hiperemesis yaitu ibu hamil yang berusia 20-35 tahun sebanyak 174 (89,7%). Berbeda dengan hasil penelitian oleh Mursyida (2012) dari 356 respondenyang termasuk umur dengan resiko tinggi (umur <20 tahun dan >35 tahun) sebanyak 194 responden (54.5%), sedang-kan umur dengan resiko rendah (umur 20-35 tahun) sebanyak 162 responden (45.5%).

3. Karakteristik ibu hamil TM I penderita hiperemesis gravidarum berdasarkan gravida.

Dari hasil penelitian di RSUD Wates 194 ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum sebagian besar yaitu Multigravida sebanyak 115 (59,3%). Berbeda dengan penelitian Risma (2013) sebagian besar ibu yang

(24)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

38

mengalami hiperemesis primigravida, ada hubungan yang signifikan antara paritas dan status nutrisi dengan hiperemesis gravidarum pada ibu.

Pada penelitian ini tidak sesuai dengan teori, karena sebagian responden adalah multigravida.

Menurut Prawirohardjo, (2005) faktor predisposisi yang sering ditemukan sebagai penyebab hiperemesis gravidarum adalah primigravida, molahidratidosa, dan kehamilan ganda (Fadlun, 2014). Dengan demikian kemungkinan terdapat faktor lain yang menyebabkan terjadinya hiperemesis.

4. Karakteristik ibu hamil TM I penderita hiperemesis gravidarum berdasarkan pendidikan.

Pendidikan adalah upaya yang memberikan pengetahuan sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat (Notoatmodjo, 2007). Pendidikan seseorang berhubungan dengan kesempatan dalam menyerap informasi mengenai pencegahan dan faktor-faktor risiko hiperemesis. Selain pendidikan ini juga dipengaruhi oleh seberapa besar motivasi, atau dukungan lingkungan seseorang untuk menerapkan pencegahan dan faktor hiperemesis. Pada penelitian yang sudah dilakukan di RSUD Watesdari 194 kasus hiperemesis, tingkat pendidikan penderita hiperemesis sebagian besar yaitu ibu yang berpendidikan terakhir SMA 124 (195,6).

Menurut Annisa (2012) sebagian besar yang mengalami hiperemesis gravidarum ibu hamil yang berpendidikan SMA. Pada penelitian ini sudah sesuai dengan teori, kurangnya pengetahuan dapat mempengaruhi kejadian

(25)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

39

hiperemesis, serta kurangnya informasi dari tenaga kesehatan mengenai pencegahan hiperemesis juga dapat menjadi faktor lain yang menyebabkan hiperemesis gravidarum.

5. Karakteristik ibu hamil TM I penderita hiperemesis gravidarum berdasarkan pekerjaan.

Dari 194 pasien yang mengalami hiperemesis pada ibu hamil dari tahun 2012-2014 di RSUD Wates Kulon Progo sebagian besarIRT 86 (44,4%), Sama dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Mursyida (2012) sebagian besar ibu hamil yang mengalami hiperemesis tidak bekerja atau IRT, hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara umur dengan kejadian hiperemesis gravidarum. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Haryanti (2010), hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan kejadian Hyperemesis gravidarum dimana sebagian besar hyperemesis terjadi pada ibu tidak bekerja (IRT). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan responden yang mengalami kejadian hiperemesis gravidarum pada ibu tidak bekerja karena tingkat sosial yang rendah yang menyebabkan ibu hamil kurang peduli dengan kesehatan diri dan bayinya, oleh karena itu dapat menyebabkan komplikasi pada kehamilannya terutama mengalami Hyperemesis gravidarum.

(26)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

40

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mempunyai keterbatasan penelitian yaitu dalam pengumpulan data, menggunakan data sekunder tanpa disertai wawancara langsung ataupun observasi langsung sehingga aspek yang bisa diungkapkan hanya tercantum dalam rekam medis dan tidak dapat mengungkapkan lebih dalam lagi.

(27)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

41 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan di atas maka kesimpulan yang dapat diambil adalah:

1. Kejadian Hiperemesis Gravidarum pada Ibu Hamil TM I di RSUD Wates Kulon Progo pada tahun 2012-2014mengalami kenaikan dari 45 kasus di tahun 2012 menjadi 115 kasus pada tahun 2013, kemudian mengalami penurunan kembali pada tahun 2014 menjadi 34 kasus.

2. Usia ibuhamil TM I yang mengalami hiperemesis di RSUD Wates tahun 2012-2014 sebagian besar yaitu berumur 20-35 tahun sebanyak174 (89,7%).

3. Kejadian hiperemesis berdasarkan paritas di RSUD Wates tahun 2012-2014 sebagian besar multigravida 115 (59,3%).

4. Kejadian hiperemesis berdasarkan pendidikandi RSUD Wates tahun 2012-2014 sebagian besar berpendidikan terakhir SMA sebanyak 124 (64,0%).

5. Kejadian hiperemesis berdasarkan penkerjaan di RSUD Wates tahun 2012-2014 sebagian besar adalah ibu yang tidak bekerja atau IRT sebanyak 86 (44,4%).

(28)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

42

B. Saran

Dari kesimpulan diatas beberapa saran yang dapat disampaikan oleh peneliti adalah:

1. Bagi mahasiswa Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Diharapkan dapat menambah bahan bacaan bagi mahasiswa kebidanan dan keperawatan tentang kejadian hyperemesis gravidarum pada ibu hamil. 2. Bagi Tenaga Kesehatan Bidan di ruang poli kandungan untuk

mengskrining gejala hiperemesis gravidarum dengan keluhan mual muntah pada ibu hamil yang melakukan ANC dan ruang kenanga diharapakan agar lebih meningkatkan cara penanganan hiperemesis gravidarum.

(29)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Daftar Pustaka

Annisa. (2012). Hubunga Paritas pada Ibu Hamil dengan Kejadian Hiperemesis Gravidarum di Puskesmas Piyungan Kabupaten Bantul. KTI Kebidanan. STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Prodi D-III Kebidanan Bandiyah, siti. (2009). Kehamilan Persalinan dan Gangguan Persalinan.

Yogyakarta:Nuha Medik.

Fadlun; Feryanto. (2014). Asuhan Kebidanan Patologi. Jakarta: Salemba Medika Guntoro. (2005). Hubungan antara paritas dan jarak kehamilan dengan kadar

hemoglobin pada ibu hamil di kecamatan seyegan.Skripsi. FK UGM Yogyakarta. Program Study S1 Gizi Kesehatan

Hidayat, A.A. (2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.

Kusmiyati, Yuni. 2009. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya

Marmi. (2011). Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal. Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Maulana, Mirza. (2008). Penyakit Kehamilan dan Pengobatannya. Yogyakarta: Katahati

McCarthy et all. (2011). A Prospective Cohort Study Investigating Associations Between Hyperemesis Gravidarum and Cognitive, Behavioral and Emotional Well-Being in Pregnancy

Mochtar, Rustam. (2005). Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC

Notoatmodjo, S. (2007). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Prawirohardjo, S. (2007). Ilmu Kebidanan. Jakarta:Yayasan Bina Pustaka

Putri, R.K (2012).Hubungan Paritas Dan Status Nutrisi Dengan Hiperemesis

Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I Di Rb “Nh” Kuwaron Gubug

Kabupaten Purwodadi. KTI Kebidanan. Program Studi Diploma III Kebidanan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang.

Runiari, Nengah. (2010). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Hiperemesis Gravidarum. Jakarta: Salemba Medika

(30)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Sarwono Prawirohardjo. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Tiran, Denise. (2007). Mengatasi Mual Muntah dan Gangguan Lain Selama Kehamilan. Yogyakarta: Diglossia

Varney, H. (2007). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume 2. Jakarta: EGC.

Wiknjosastro, Hanifa. (2007). Ilmu Kebidanan Edisi 3. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Wiknjosastro, Hanifa (2006). IlmuKandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Yulaikhah, L. (2008). Kehamilan: Seri Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.

Gambar

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kejadian Hiperemesis Gravidarum pada  Ibu Hamil TM I di RSUD Wates Kulon Progo Tahun 2012-2014

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini, akan dilakukan penelitian pembuatan gelatin dari tulang ikan nila (Oreochromis sp). Limbah tulang ikan dalam penelitian ini akan digunakan

karyawan dan pemberi kerja dimana karyawan dapat bekerja paruh atau penuh waktu dari lokasi alternatif selain kantor yang tersentralisasi, seperti misalnya di

Dalam rangka mengenalkan program-program yang sudah dirancang pemerintah dan menindaklanjuti layanan e-jurnal yang sudah difasilitasi oleh Ditjen Dikti serta memberikan pemahaman

Berbasis pada hasil analisis pada penelitian mengevaluasi kinerja bongkar muat di Pelabuhan Umum Gresik, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut. 1) Dari hasil analisis dan

Untuk melakukan proses peleburan, sebelumnya dilakukan perancangan komponen. Adapun komponen yang digunakan antara lain tabung pelebur, band heater, nozzle heater. Tabung

Terjadinya ketimpangan antara peran laki-laki dan perempuan di sektor formal. Hal ini terjadi dikarenakan adanya keterbatasan akses perempuan terhadap kesempatan bekerja di

Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa benih padi merah (Oryza nivara) varietas cempo merah memiliki kualitas yang sangat baik dilihat dari hasil daya

Rusdiah Nasution : Pengaruh Modal Kerja, Luas Lahan, Dan Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan Usahatani Nenas (Studi Kasus : Desa Purba Tua Baru, Kec.. USU Repository