• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Gaya Hidup, Harga, Dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Samsung Smartphone Pada Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Gaya Hidup, Harga, Dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Samsung Smartphone Pada Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH GAYA HIDUP, HARGA, DAN KELOMPOK REFERENSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SAMSUNG SMARTPHONE

PADA MAHASISWA/I FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

OLEH :

AZALEA AZURA BR TARIGAN 100502221

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuuan untuk mengetahui dan menganalisis Gaya Hidup (X1), Harga (X2), dan Kelompok Referensi (X3) terhadap Keputusan Pembelian Samsung Smartphone pada Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode puposive Sampling, yaitu sampel yang dipilih berdasarkan criteria tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang aktif kuliah dimana telah menggunakan Samsung

Smartphone dari satu tahun. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 97 responden. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan analisis regresi berganda dengan tingkat signifikan �= 5%.

Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel gaya hidup, harga, kelompok referensi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Secara parsial variabel gaya hidup dan harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, sedangkan kelompok referensi berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap terhadap keputusan pembelian. variabel gaya hidup adalah variabel yang dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian Samsung Smartphone pada mahasiswa/I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Melalui pengujian koefisien determinasi (Adjusted R Square) diperoleh nilai Nilai R Square 0,450 berarti 45,0% keputusan pembelian Samsung Smartphone pada mahasiswa/I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara sebagai variable dependen dapat dijelaskan oleh gaya hidup, harga dan kelompok referensi variable independen. Sedangkan sisanya 55,0% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

(3)

ABSTRACT

This research is to study and analyze bertujuuan Lifestyle (X1), price (X2), and the Reference Group (X3) on Purchase Decision Samsung Smartphone the Student Faculty of Economics and Business University Of North Sumatera. The sampling technique using puposive Sampling, which samples were selected based on specific criteria. The population in this study were students of the Faculty of Economics and Business University of North Sumatra active college which has used Samsung Smartphone of the year. The sample used in this study amounted to 97 respondents. The analytical method used is descriptive analysis method and multiple regression analysis with significant �= 5%. The results showed that lifestyle variables, price, reference groups simultaneously positive and significant impact on purchasing decisions. Partially prices and lifestyle variables positive and significant impact on purchasing decisions, while the reference group but not significant positive effect on the purchase decision. lifestyle variables are variables that dominant influence on purchasing decisions on Samsung Smartphone student / I Faculty of Economics and Business University of North Sumatra. Through testing the coefficient of determination (Adjusted R Square) value obtained R Square 0.450 means 45.0% on purchase decisions Samsung Smartphone student / I Faculty of Economics and Business University of North Sumatra as the dependent variable can be explained by lifestyle, price and the reference group of independent variables. While the remaining 55,0% can be explained by other factors not examined in this study.

(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang selalu menyertai penulis dalam menyelesaikan skripsi dengan baik. Serta Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW semoga syafaat beliau kita terima di akhirat kelak. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Terima kasih yang tak terkira saya ucapkan kepada kedua orang tua penulis Ahmad Tarigan dan Andriyani yang telah membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang, doa dan dukungan baik metril maupun moril sehingga penulis dapat meneyelsaikan skripsi dan kuliah dengan sebaik-baiknya, serta kesabarannya selama ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini telah mendapatkan banyak bantuan. Penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang setulusnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, S.E, M.Ec, Ak. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE. Msi selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu

(5)

Penguji I yang telah memberikan masukan dan nasehat dalam penyempurnaan penulisan skripsi ini.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE. Msi. selaku Ketua Program Studi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, sekaligus sebagai Dosen Penguji II yang telah memberikan masukan dan nasehat dalam penyempurnaan penulisan skripsi ini.

5. Ibu Marhaini, MS. selaku Dosen Pembimbing penulis. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya telah membimbing dan mengarahkan penulis dengan penuh kesabaran dalam pengerjaan skripsi ini.

6. Kepada seluruh Dosen Departemen Manajemen, Staff dan Pegawai di Fakultas Ekonomi, untuk semua jasa dalam memberikan ilmu dan bantuan selama perkuliahan.

7. Kepada kakak dan adik penulis Amanah Anindita Tarigan, Aziza Hasanah Tarigan, Taufiq Al Hafiz Tarigan yang selalu mendoakan dan memberi dukungan serta semangat

8. Kepada teman-teman penulis Dina, Vera, Yola, Irwin, Oka, Dika, Dini, Bagus, Kavin, Nuzul, Winda, Gadis, Saras, Kyky, Icad, Harry, Akbar, Heru Fadhul, Dhani, Jeber yang selalu membantu penulis dan kepada teman-teman Manajemen stambuk 2010. Terima kasih atas dukungannya.

Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan. Semoga Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. Amin ya Rabbal alamin

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ………. ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 7

1.3. Tujuan Penelitian ... 8

1.4. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1. Landasan Teori ... 9

2.1.1 Perilaku Konsumen ... 9

2.1.2. Keputusan Pembelian ... 11

2.1.3 Gaya Hidup ... 13

2.1.4 Harga ... 16

2.1.5 Kelompok Referensi ... 20

2.2 Penelitian Terdahulu ... 24

2.3 Kerangka Konseptual ... 25

(7)

BAB III TEORI PENELITIAN ... 29

3.1 Jenis Penelitian ... 29

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29

3.3 Batasan Operasional ... 29

3.4 Definisi Operasional ... 30

3.5 Skala Pengukuran ... 31

3.6 Populasi dan Sampel ... 31

3.6.1 Populasi ... 31

3.6.2 Samepl ... 32

3.7 Jenis Data ... 33

A. Data Primer ... 33

B. Data Sekunder ... 33

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 34

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 35

3.9.1 Uji Validitias ... 35

3.9.2 Uji Reliabilitas ... 36

3.10 Teknik Analisis Data ... 36

3.10.1 Analisis Deskriptif ... 36

3.10.2 Uji Asumsi Klasik ... 36

3.10.3 Analisis Regresi Linear Berganda ... 38

(8)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 41

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 41

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 41

4.1.2 Strategi Bisnis ... 44

4.1.3 Perkembangan Samsung Android ... 46

4.2 Hasil Penelitian ... 51

4.2.1 Analisis Deskriptif Responden ... 51

4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel ... 53

4.2.3 Uji Asumsi Klasik ... 64

4.2.4 Analisis Regresi Linear Berganda ... 70

4.3 Pembahasan ... 77

4.3.1 Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian ... 77

4.3.2 Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian ... 79

4.3.3 Pengaruh Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian ... 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 82

5.1 Kesimpulan ... 82

5.2 Saran ... 83

KUESIONER PENELITIAN ... 85

LAMPIRAN ... 85

JURNAL ... 109

(9)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuuan untuk mengetahui dan menganalisis Gaya Hidup (X1), Harga (X2), dan Kelompok Referensi (X3) terhadap Keputusan Pembelian Samsung Smartphone pada Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode puposive Sampling, yaitu sampel yang dipilih berdasarkan criteria tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang aktif kuliah dimana telah menggunakan Samsung

Smartphone dari satu tahun. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 97 responden. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan analisis regresi berganda dengan tingkat signifikan �= 5%.

Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel gaya hidup, harga, kelompok referensi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Secara parsial variabel gaya hidup dan harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, sedangkan kelompok referensi berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap terhadap keputusan pembelian. variabel gaya hidup adalah variabel yang dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian Samsung Smartphone pada mahasiswa/I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Melalui pengujian koefisien determinasi (Adjusted R Square) diperoleh nilai Nilai R Square 0,450 berarti 45,0% keputusan pembelian Samsung Smartphone pada mahasiswa/I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara sebagai variable dependen dapat dijelaskan oleh gaya hidup, harga dan kelompok referensi variable independen. Sedangkan sisanya 55,0% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

(10)

ABSTRACT

This research is to study and analyze bertujuuan Lifestyle (X1), price (X2), and the Reference Group (X3) on Purchase Decision Samsung Smartphone the Student Faculty of Economics and Business University Of North Sumatera. The sampling technique using puposive Sampling, which samples were selected based on specific criteria. The population in this study were students of the Faculty of Economics and Business University of North Sumatra active college which has used Samsung Smartphone of the year. The sample used in this study amounted to 97 respondents. The analytical method used is descriptive analysis method and multiple regression analysis with significant �= 5%. The results showed that lifestyle variables, price, reference groups simultaneously positive and significant impact on purchasing decisions. Partially prices and lifestyle variables positive and significant impact on purchasing decisions, while the reference group but not significant positive effect on the purchase decision. lifestyle variables are variables that dominant influence on purchasing decisions on Samsung Smartphone student / I Faculty of Economics and Business University of North Sumatra. Through testing the coefficient of determination (Adjusted R Square) value obtained R Square 0.450 means 45.0% on purchase decisions Samsung Smartphone student / I Faculty of Economics and Business University of North Sumatra as the dependent variable can be explained by lifestyle, price and the reference group of independent variables. While the remaining 55,0% can be explained by other factors not examined in this study.

(11)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Dalam perkembangan jaman modern dan globalisasi saat ini suatu kebutuhan akan komunikasi menjadi hal yang sangat penting bagi setiap manusia. Perkembangan jaman sekarang juga dilihat dari kemajuan teknologi dari tahun ke tahun sudah menunjukan kemajuan yang sangat besar salah satu contoh berbagai macam gadget yang sudah tidak asing lagi seperti smartphone. Pada saat ini hampir semua kalangan tidak mengenal golongan, umur maupun berbagai kebutuhan yang dihadirkan sudah tidak bisa lepas lagi dari namanya teknologi tersebut. Kebutuhan hidup untuk bisa selalu terhubung dengan sesama, bersosialisasi, menimbulkan gengsi bagi pemakainya sudah merupakan suatu jawaban akan pentingnya smartphone bagi kehidupan yang serba modren.

(12)

langkah ataupun cara suatu perusahaan memberikan kepuasan terhadap konsumen–konsumen mereka yang sudah menggunakan produk – produk

handphone atau smartphone jenis tertentu sebelumnya.

Kebutuhan akan alat komunikasi seperti smartphone sendiri selalu mengalami peningkatan dari tahun ketahun terutama untuk jenis-jenis smartphone

dengan merek-merek tertentu. Hal ini dikarenakan pola komunikasi konsumen pada saat ini yang selalu menginginkan sebuah kemudahan dalam komunikasi yang dapat mendukung kegiatan mereka sehari-hari baik dalam pekerjaan maupun hal yang lainnya, oleh karena itu, pilihan konsumen untuk menggunakan

smartphone saat ini sangat tinggi seperti salah satunya kenaikan penjualan pada

Smartphone Samsung. Hal ini terbukti berdasarkan Lembaga riset Gartner

penjualan handphone atau smartphone yang mengalami peningkatan dari kuartal kedua 2012 sampai kuartal kedua 2013.

Gambar 1.1

Data Penjualan Smartphone by Vendor Kuartal kedua 2012 & 2013

(13)

ponsel kuartal kedua yang dirilis Gartner ini, di mana untuk pertama kalinya penjualan smartphone mengalahkan feature phone. Penjualan smartphone terus naik dipicu oleh pesatnya perkembangan Smartphone berbasis Android. Gartner mencatat Samsung masih menjadi produsen ponsel pintar terbesar di dunia. Pangsa pasar perusahaan asal Korea Selatan ini mencapai 31,7%, naik dari 29,7% pada kuartal kedua 2012. Produsen ponsel pintar terbesar kedua juga masih ditempati Apple. Tetapi pangsa pasar iPhone yang memakai sistem operasi iOS harus mengalami penurunan menjadi 14,2 %, dari 18,8 % pada kuartal kedua tahun 2012. Setelah Samsung dan Apple, produsen lain yang menempati posisi tiga, empat, dan lima adalah LG (dengan pangsa pasar 5,1%), Lenovo (4,7 %), dan ZTE (4,3 %).

Gambar 1.2

Data Penjualan Smartphone by Operating System in Kuartal kedua 2012 & 2013

(14)

Gartner mencatat untuk pertama kalinya sistem operasi Microsoft Windows Phone berhasil mengalahkan BlackBerry. Windows Phone kini berada di peringkat ketiga untuk sistem operasi ponsel pintar secara global dengan pangsa pasar 3,3% pada kuartal kedua 2013. Sistem operasi Bada dan Symbian berada di peringkat lima dan enam. Keduanya terus mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pangsa pasar Bada pada kuartal kedua tahun 2013 hanya 0,4% dan Symbian 0,3%. Sedangkan Apple iOS ada di posisi kedua dengan pangsa pasar 14,2%, turun 4,6%.

(15)

pemimpin smartphone di berbagai negara di dunia seperti Inggris, Jerman ,Prancis, Italia, Amerika Serikat, dan Australia mengalahkan Blackberry bahkan Apple, hal tersebut justru tidak terjadi di Indonesia. Karena pengguna ponsel di Indonesia memiliki motif yang berbeda dengan pengguna ponsel di negara-negara lain, terutama Amerika, Eropa, atau negara-negara maju salah satunya adalah penerimaan produk berteknologi tinggi sebagai lifestyle.

Harga juga merupakan salah satu faktor konsumen untuk menentukan keputusan pembelian pada produk. Di mana harga adalah sejumlah uang yang di bebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat- manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. ( Kotler & Amstrong, 2008:345 ). Pengaruh harga terhadap keputusan pembelian sangatlah penting, karena dengan tingkat harga yang ditetapkan oleh perusahaan dapat menjadi tolak ukur akan permintaan suatu produk. Penetapan harga yang salah atas suatu produk dapat mengakibatkan jumlah penjualan pada suatu produk tidak dapat maksimal yang mengakibatkan penjualan menurun dan pangsa pasanya berkurang. Oleh sebab itu, dalam penetapan harga perusahaan harus dapat menentukan harga penjualan sesuai dengan pangsa pasar yang dituju agar penjualan produk dan pangsa pasar semakin meningkat. Dalam hal ini. Harga Samsung masih lebih terjangkau dibanding kompetitionya seperti Nokia Symbian OS, Blackberry (RIM) dan Apple (iOS).

(16)

mikro, lingkungan sosial makro di antaranya budaya, subbudaya dan kelas sosial. Sedangkan lingkungan sosial mikro yaitu organisasi, keluarga, kelompok referensi dan media. Masing-masing dari faktor tersebut akan memberikan pengaruh terhadap keputusan pembelian. Menurut Kotler & Keller (2009:166), Perilaku konsumen itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya faktor sosial seperti kelompok referensi. Kelompok referensi adalah semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung (tatap muka) terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. (Kotler dan Keller, 2009:170). kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. Dari kelompok referensi tersebut, tidak jarang di kalangan mahasiswa/i menjadikan faktor kelompok referensi sebagai faktor dalam keputusan pembelian seperti pada smartphone. Hal ini disebabkan, biasanya mahasiswa/i membeli handphone atau smartphone berdasarkan kelompoknya dan juga semata-mata hanya untuk dapat mengimbangi pertemanan dirinya dengan kelompok referensinya.

(17)

Meskipun usia serta kelompok referensi bisa dikatakan sebagai faktor dari perilaku konsumen akan tetapi pekerjaan dan lingkungan ekonomi juga dapat menjadi indikasi ketika seorang konsumen akan memutuskan untuk melakukan pembelian atas produk. Dilihat dari kalangan mahasiswa/i sendiri pola konsumsi mereka biasanya disesuaikan dengan kebutuhannya sehari-hari baik dari pergaulan atau dari kebutuhan yang mendukung kegiatan mereka sebagi seorang mahasiswa/i. Kemudian dilihat dari lingkungan seorang mahasiswa/i rata-rata belum memiliki penghasilan sendiri, namun masih menggandalkan uang saku atau pun pemberian orang tua.

Berdasarkan uraian dari permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Gaya Hidup, Harga, dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Samsung Smartphone

Pada Mahasiswa/i di Universitas Sumatera Utara”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu sebagai berikut : Apakah Gaya Hidup, Harga, dan Kelompok Referensi berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Samsung

(18)

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan ntuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Gaya Hidup, Harga, dan Kelompok Referensi terhadap keputusan pembelian produk Samsung Smartphone.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, diantaranya :

1. Bagi Perusahaan Samsung

Adanya input informasi bagi perusahaan yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan jika memungkinkan dapat dijadikan pedoman untuk memenuhi selera konsumen.

2. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan, pengalaman dan dapat langsung mempraktekkan ilmu yang telah didapatkan di lapangan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Perilaku konsumen

Menurut Kotler dan Keller (2009:166), Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

Sementar itu, Mowen dan Minor (2002:6) mengatakan perilaku konsumen adalah studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan, barang, jasa, pengalaman serta ide-ide. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan baha perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi.

2.1.1.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen.

Kotler & Keller (2009:166) menyatakan bahwa perilaku pembelian konsumen di pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Faktor Budaya (Cultural Factors)

(20)

memperlihatkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya. Ketika sub-budaya menjadi semakin besar dan cukup makmur, perusahaan sering merancang program pemasaran secara khusus untuk melayani mereka.

2. Faktor Sosial (Social Factors)

Selain faktor budaya, perilaku konsumen dipengaruhi oleh factor-faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran, dan status sosial.

3. Faktor Pribadi (Personal Factors)

Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik peibadi tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan dan lingkungan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta nilai dan gaya hidup pembeli.

4. Faktor Psikologi (Psychological Factors)

Psikologi penting meliputi motivasi, persepsi, pembelajaran dan memori dapat mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap berbagai ransangan pemasaran.

2.1.2 Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian konsumen meliputi semua proses yang dilalui konsumen dalam mengenali masalah, mencari solusi, mengevaluasi alternatif, dan memilih di antara pilihan-pilihan pembelian mereka (Mowen dan Monir, 2002:6).

(21)

yang ada, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian.

2.1.2.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Keller (2009:184). Ketika membeli produk, secara umum konsumen mengikuti proses pembelian konsumen seperti (1) pengenalan masalah, (2) pencarian informasi, (3) evaluasi alternatif, (4) keputusan pembelian, (5) perilaku pasca pembelian. Lima tahapan ini mewakili proses secara umum yang menggerakkan konsumen dari pengenalan produk atau jasa ke evaluasi pembelian. Proses ini adalah petunjuk untuk mempelajari bagaimana konsumen membuat keputusan.

Sumber:Kotler dan Keller (2009:185)

Gambar 2.1

Model Lima Tahap Proses Pembelian Konsumen

1. Pengenalan Masalah

(22)

2. Pencarian Informasi

Sumber informasi utama dimana konsumen dibagi menjadi empat kelompok:

a) Pribadi. Keluarga, teman, tetangga, rekan.

b) Komersial. Iklan, situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan, tampilan.

c) Publik. Media masa, organisasi pemeringkat konsumen. d) Eksperimental. Penangan, pemeriksaan, penggunaan

produk. 3. Evaluasi Alternatif

Setelah mendapatkan informasi dan merancang sejumlah pertimbangan dariproduk alternatif yang tersedia, konsumen siap untuk membuat suatu keputusan. Konsumen akan menggunakan infomasi yang tersimpan di dalam ingatan, ditambah dengan infomasi yang diperoleh dari luar membangun suatu kriteria tertentu.

4. Keputusan Pembelian

(23)

5. Perilaku pasca pembelian

Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami konflik dikarenakan melihat fitur mengkhawatirkan tertentu atau mendengar hal-hal menyenangkan tentang merek lain dan waspada terhadap informasi yang mendukung keputusannya. Kepuasan pascapembelian kepuasan merupaka fungsi kedekatan antara harapan dan kinerja anggapan produk. Jika kinerja tidak memenuhi harapan, konsumen kecewa; jika memenuhi harapan konsumen puas; jika melebihi harapan, konsumen sangat puas. Tindakan pascapembelian jika konsumen puas, mungkin ingin membeli produk itu kembali.

2.1.3 Gaya Hidup

Konsep gaya hidup dan kepribadian sering kali disamakan, padahal sebenernya keduanya berbeda. Gaya hidup lebih menunjukan pada bagaimana individu menjalankan kehidupan, bagaimana membelanjakan uang dan bagaimana mamanfaatkan waktunya (Mowen dan Minor, 2002:333).

(24)

gaya hidup tidak cepat berubah sehingga pada kurun waktu tertentu gaya hidup relatif permanen.

2.1.3.1 Pengukuran Gaya Hidup Konsumen

Untuk mengetahui gaya hidup konsumen dapat dipergunakan pengukuran psikografis yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menilai gaya hidup pasar sasaran, karakteristik kepribadian dan karakteristik demografi. Gaya hidup merupakan salah satu cara mengelompokan konsumen secara psikografis. Pertanyaan-pertanyaan yang umumnya dipakai mengungkapkan aktivitas, minat dan opini konsumen. Sehingga sering diistilahkan sebagai AIO statement.

Pertanyaan aktivitas, menanyakan apa yang dilakukan konsumen, apa yang dibeli konsumen dan bagaimana konsumen menghabiskan waktunya. Sedangkan pertanyaan minat menanyakan preferensi dan prioritas konsumen. Pertanyaan opini menanyakan pandangan dan perasaan konsumen mengenai berbagai topik kejadian-kejadian yang berlangsung di lingkungan sekitar, baik yang lokal maupun internasional, masalah-masalah ekonomi, sosial dan moral.

Josep Plumer (dalam Suryani, 2008:74) menyatakan bahwa segmentasi gaya hidup mengukur aktivitas-aktivitas manusia dalam:

a) Bagaimana mereka menghabiskan waktunya

b) Minat mereka, apa yang dianggap penting disekitarnya

(25)

d) Karakter-karakter dasar seperti daur kehidupan, penghasilan, pendidikan, dan tempat tinggal

Tabel 2.1 menjelaskan bahwa gaya hidup akan berkembang pada masing-masing dimensi (aktivitas, interest, opini/AIO).

Tabel 2.1

Inventarisasi Gaya Hidup

Aktivitas Interest Opini

Bekerja Keluarga Diri mereka sendiri

Hobi Rumah Masalah-masalah sosial

Peristiwa sosial Pekerjaan Politik

Liburan Komunitas Bisnis

Hiburan Rekreasi Ekonomi

Anggota klub Pakaian Pendidikan

Komunitas Makanan Produk

Belanja Media Masa depan

Olahraga Prestasi Budaya

Sumber: Setiadi (2003:148)

(26)

2.1.4 Harga

Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. (Swastha dan Irawan, 2005:241).

Sedangkan menurut Kotler & Amstrong (2008:345), harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa.

2.1.4.1 Faktor-Faktor yang Perlu Dipertimbangkan Ketika

Menetapkan Harga

Keputusan penetapan harga sebuah perusahaan dipengaruhi baik oleh faktor-faktor internal perusahaan maupun faktor-faktor eksternal lingkungannya.

1. Faktor-faktor internal yang mempengaruhi penetapan harga meliputi tujuan pemasaran perusahaan, strategi bauran pemasaran, dan organisasi perusahaan.

a) Tujuan Pemasaran

(27)

b) Strategi Bauran Pemasaran

Perusahaan-perusahaan seringkali menempatkan produk mereka melalui harga dengan mendasarkan keputusan bauran pemasaran lainnya lewat harga yang ingin mereka bebankan. c) Pertimbangan Organisasi

Manajemen harus memutuskan siapa yang harus menetapkan harga di dalam organisasi tersebut. Perusahaan-perusahaan menangani penetapan harga dengan berbagai cara. Dalam perusahaan kecil harga sering ditetapkan manajemen puncak sedangkan dalam perusahaan besar penetapan harga biasanya ditangani oleh manajer-manajer divisi ataupun lini produk. 2. Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi keputusan-keputusan

penetapan harga meliputi sifat penawaran dan permintaan, persaingan, dan elemen-elemen lingkungan lainnya.

a) Pasar dan Permintaan

Ketika biaya menjadi dasar penetapan batas bawah harga, pasar dan permintaan menjadi dasar penetapan batas atasnya. Baik konsumen maupun pembeli industri menyamakan harga suatu produk atau jasa dengan manfaat dari memilikinya.

b) Biaya, Harga dan Penawaran Pesaing

(28)

serta kemungkinan reaksi pesaing atas tindakan penetapan harga yang dilakukan perusahaan.

c) Faktor-Faktor Eksternal Lainnya

Ketika menetapkan harga, perusahaan juga harus mempertimbangkan faktor-faktor lain dalam lingkungan eksternalnya. Keadaan ekonomi dapat memiliki dampak yang besar terhadap strategi penetapan harga perusahaan serta faktor-faktor ekonomi seperti booming atau resesi, inflasi dan tingkat bunga yang mempengaruhi baik biaya produksi maupun persepsi konsumen terhadap harga dan nilai produk.

2.1.4.2 Tujuan Penetapan Harga

Menurut Swastha (2001:186) pada dasarnya ada empat jenis tujuan penetapan harga, yaitu:

1. Mendapatkan Pengembalian Investasi yang Ditargetkan atau Pengembalian Pada Penjualan Bersih.

Harga yang dapat dicapai dalam penjualan dimaksudkan pula untuk menutup investasi secara berangsur-angsur. Dana yang dipakai untuk mengembalikan investasi hanya bisa diambilkan dari laba perusahaan dan laba hanya bisa diperoleh bilamana harga jual lebih besar dari jumlah biaya seluruhnya.

2. Mencegah atau Mengurangi Persaingan

(29)

produk baru. Tujuan mencegah atau mengurangi persaingan dapat dilakukan melalui kebijakan harga. Hal ini dapat diketahui bilamana para penjual menawarkan barang dengan harga yang sama..

3. Mempertahankan atau Memperbaiki Market Share

Memperbaiki market share mungkin dilaksanakan bila mana kemampuan dan kapasitas produksi perusahaan masih cukup longgar, di samping juga kemampuan di bidang lain seperti bidang pemasaran, keuangan dan sebagainya. Dalam hal ini hal merupakan faktor yang penting. Bagi perusahaan kecil mempunyai kemampuan sangat terbatas, biayany penentuan harga ditujukan untuk sekedar mempertahankan market share. 4. Memaksimumkan Laba

Dalam praktek, terjadinya harga memang ditentukan oleh penjualan dan pembelian. Makin besar daya beli konsumen, semakin besar pula kemungkinan bagi penjual untuk menetapkan tingkat harga yang lebih tinggi. Dengan demikian penjualan mempunyai harapan untuk mendapatkan keuntungan maksimum sesuai dengan kondisi yang ada.

2.1.5 Kelompok Referensi

(30)

Kelompok referensi bisa juga disebut dengan kelompok acuan yang merupakan individu atau kelompok yang dijadikan rujukan yang mempunyai pengaruh nyata bagi individu. Konsumen yang mengacu perilakunya pada kelompok rujukan tertentu belum tentu menjadi anggota kelompok tersebut. (Suryani, 2008:215).

Sementara itu Setiadi (2003:266) kelompok referensi melibatkan satu atau lebih orang yang dijadikan sebagai dasar epmbanding atau titik referensi dalam membentuk tanggapan afeksi dan kognisi serta perilaku seseorang.

2.1.5.1 Jenis Kelompok Referensi

1. Formal / Informal : formal memiliki struktur yang jelas, informal tidak 2. Primer / Sekunder : primer melibatkan interaksi langsung tatap muka,

sementara grup sekunder tidak

3. Keanggotaan : seseorang menjadi anggota formal dari keanggotaan kelompok referensi

4. Aspirasional : seseorang bercita-cita bergabung atau menandingi kelompok referensi aspirasional

5. Disosiatif : seseorang berupaya menghindari atau menolak grup referensi disosiatif

2.1.5.2 Kelompok Referensi yang Relevan Dengan Perilaku Konsumen

(31)

1. Keluarga

Keluarga merupakan bentuk kelompok primer yang berperan penting dalam sosialisasi anggotanya terhadap perilaku penggunaan produk.

2. Kelompok Persahabatan

Kelompok persahabatan merupakan bentuk dari kelompok informal. Konsumen sebagai manusia membutuhkan hubungan sosial melalui persahabatan.

3. Kelompok Sosial Formal

Di dalam masyarakat terdapat sekelompok orang-orang yang secara formal membentuk suatu kelompok. Misalnya kelompok arisan, kelompok keagamaan dan lain-lain.

4. Kelompok Pembelanja

Kelompok ini mulai banyak bermunculan di kota-kota, sekelompok anak muda yang punya kesenangan jalan-jalan di mall, cuci mata dan berbelanja, karena kesamaan minat dan kebutuhan begabung dalam suatu kelompok.

5. Kelompok Kerja

(32)

6. Kelompok Gerakan Konsumen

Kosumen yang mempunyai kesadaran akan hak-haknya dan menyadari pentingnya kontrol terhadap pemenuhan hak-hak konsumen membentuk suatu kelompok yang disebut kelompok gerakan konsumen.

2.1.5.3 Faktor-Faktor yang Menentukan Kekuatan Pengaruh

Kelompok Referensi

1. Menginformasikan atau membuat individu lebih menyadari mengenai produk atau merek tertentu. Suatu kelompok pembelanja akan mempunyai pengaruh yang kuat dalam hal pemilihan merek kepada anggota yang bergabung dalam kelompoknya, jika kelompok tersebut mempunyai informasi yang banyak dan lengkap tentang berbagai merek dan dalam interaksi komunikasi tentang pentingnya memilih merek dan infromasi berbagai merek dan kinerjanya sering terjadi antara anggota kelompok.

2. Memberikan kesempatan untuk membandingkan dalam interaksi, menyampaikan ide dan bertanya kepada yang lainya. Pengaruh kelompok akan kuat jika dalam kelompok tersebut terdapat suasana untuk saling berbagi pengalaman dan diskusi untuk membanding berbagai pilihan dan perilaku belanja dan perilaku konsumsi.

(33)

berpengaruh dibandingkan kelompok yang lemah dalam mempengaruhi perilaku anggotanya.

4. Melegitimasi keputusan individu untuk menggunakan produk yang sama dengan yang digunakan kelompok. Kelompok yang mempunyai kekuatan dalam memberikan rekomendasi dan bahkan mengharuskan anggotanya untuk menggunakan suatu produk tertentu akan mempunyai pengaruh kuat terhadap perilaku konsumsi dan perilaku belanja anggotanya, sehingga secara langsung berpengaruh terhadap perilaku konsumen.

2.2 Penelitian Terdahulu

Ada beberapa penelitian terdahulu yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini, antara lain meliputi :

(34)

positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,000) lebih kecil dari 0,05 dan nilai thitung > ttabel.

Menurut Hariadi (2012), dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Produk, Harga, Promosi dan Distribusi Terhadap Keptusan Pembelian Konsumen Pada Produk Project Microvision”. Produk, Harga, promosi berpengaruh posistif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Dengan uji t nilai thitung > ttabel (3,442 > 1,660) dan nilai signifikan (0,001) < 0,05. Yang artinya vaiabel Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,000) lebih kecil dari 0,05 dan nilai thitung > ttabel.

Menurut Puspita (2013), dalam penelitiannya yang berjudulu “Pengaruh Gaya Hidup, Fitur, Harga Terhadap Keputusan Pembelian Blacberry Curve 9300”. Gaya hidup, Fitur, Harga, berpengaruh posistif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian.Hasil penelitian dari data SPSS dengan uji t nilai thitung > ttabel (5,292 > 1,664) dan nilai signifikan (0,000) < 0,05. Yang artinya vaiabel gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,000) lebih kecil dari 0,05 dan nilai thitung > ttabel.

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan sintesa tentang hubungan beberapa variabel yang diteliti, yang disusun dari berbagai teori yang dideskripsikan. (Sugiyono, 2004:49).

(35)

yang ada. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan. Keputusan pembelian dalam penelitian ini dapat dijelaskan dengan tiga variabel bebas yaitu Gaya Hidup, Harga, dan Kelompok Referensi.

Menurut Setiadi (2003:148), Gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai gaya hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas) apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia disekitarnya (pendapat). Gaya hidup merupakan frame of reference yang dipakai sesorang dalam bertingkah laku dan konsekuensinya akan membentuk pola perilaku tertentu. Terutama bagaimana dia ingin dipersepsikan oleh orang lain, sehingga gaya hidup sangat berkaitan dengan bagaimana ia membentuk

image di mata orang lain, berkaitan dengan status sosial yang disandangnya. Untuk merefleksikan image inilah, dibutuhkan simbol-simbol status tertentu yang sangat berperan dalam mempengaruhi perilaku konsumsinya. Gaya hidup berimbas pada perilaku konsumsi, dimana ketika seseorang mengkonsumsi atau membeli sesuatu bukan sekedar karena ingin membeli fungsi inheren dari produk tersebut, tetapi juga berkeinginan untuk membeli fungsi sosialnya.

(36)

dikendalikan dan menentukan diterima atau tidaknya suatu produk oleh konsumen. Harga semata-mata tergantung pada kebijakan perusahaan, tetapi tentu saja dengan mempertimbangkan beberapa hal. Murah atau mahalnya harga suatu produk sangat relative sifatnya. Untuk mengatakannya perlu terlebih dahulu dibandingkan dengan harga produk serupa yang diproduksi atau dijual perusahaan lain. Perusahaan perlu memonitor harga yang ditetapkan oleh para pesaing agar harga yang ditentukan oleh perusahaan tidak terlalu tinggi atau sebaliknya, sehingga harga yang ditawarkan dapat menimbulkan keinginan konsumen untuk melakukan pembelian.

(37)

Sumber:Sugiyono (2004), Setiadi (2003), Kotler & Amstrong (2008) , Sumarwan (2003)

Gambar 2.2

Kerangka Konseptual Penelitian

2.4 Hipotesis

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, hipotesis penelitian dapat disimpulkan yaitu Gaya Hidup, Harga, dan Kelompok Referensi diduga mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

Samsung Smartphone pada Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Gaya Hidup (X1)

Harga

(X2)

Kelompok Referensi

(X3)

Keputusan Pembelian

(38)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah eksplanasi aosisatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih. (Sugiyono, 2012:100). Adapun variable yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah variable Gaya Hidup (X1), Harga (X2), Kelompok Referensi (X3) dan Keputusan Pembelian (Y).

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, yang berlokasi di Jalan Dr. Mansyur Medan. Penelitian akan dimulai dari bulan Maret 2014 sampai dengan bulan April 2014.

3.3 Batasan Operasional

1. Variabel yang dianalisis penulis dalam penelitian ini adalah: Gaya Hidup (X1), Harga (X2), Kelompok Referensi (X3) sebagai variabel independen, serta Keputusan Pembelian (Y) sebagai varibel dependen.

(39)

3.4 Definisi Operasional

Berikut adalah tabel definisi operasional untuk penelitian ini:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel

Penelitian

Definisi Indikator Skala

Pengukuran

Gaya Hidup (X1)

Gaya hidup lebih menunjukan pada bagaimana individu

Harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa

1. Harga sesuai dengan kualitas satu atau lebih orang yang dijadikan sebagai dasar epmbanding atau titik referensi dalam membentuk tanggapan afeksi dan kognisi serta perilaku seseorang.

Sumber: Mowen dan Minor (2002), Kotler & Amstrong (2008), Setiadi (2003)

3.5 Skala Pengukuran

(40)

fenomena sosial (Sugiyono, 20012: 132). Kriteria pengukuran variabelnya adalah variabel bebas yaitu Gaya Hidup, Harga, dan Kelompok Referensi dan variable terikat yaitu Keputusan Pembelian diukur dengan skala Likert dengan menggunakan angka 1 sampai dengan angka 5. Tingkatan indikator dengan skala Likert ini adalah:

(41)

yang di dapatkan dalam penelitian ini bisa lebih efektif serta sesuai dengan apa yang peneliti inginkan.

3.6.2 Sampel

Sempel adalah sebagian dari populasi. Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek/situasi sosial yang diteliti.(Sugiyono, 2012:392). Menurut Supramono dan Haryanto (2003:63), alternatif formula yang digunakan untuk menentukan sampel pada populasi yang sulit diketahui (unidentified). Karena Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang menggunakan produk Samsung Smartphone jumlahnya tidak diketahui sehingga untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus:

� = (��

2)()()

�2

keterangan :

n = Jumlah Sampel

Za2 = nilai tabel Z berdasarkan a p = estimasi proporsi populasi

q = 1-p

d = penyimpangan yang ditelorir

(42)

Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan didapatkan sebanyak 15 orang menggunakan Samsung Smartphone, sehingga digunakan p = 0,55. Dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah:

�= (1,96

2)(0,5)(0,5)

0,12

n = 96,04 = 97

Melalui perhitungan ini didapatkan jumlah sampel sebesar 96,04 orang, maka angka tersebut dibulatkan sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 97 orang. Dengan Kriteria yang ditetapkan yaitu: mahasiswa yang menggunakan produk Samsung Smartphone minimal satu tahun pemakaian.

3.7 Jenis Data

A. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh dengan survei lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data original (Kuncoro, 2009:148). Dalam penelitian ini data primer bersumber dari penyebaran kuesioner secara langsung kepada 97 Mahasiswa/i pengguna Samsung

Smartphone di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, dimana hasil data tersebut dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti.

B. Data Sekunder

(43)

(Kuncoro, 2009:148). Dalam penelitian ini, data sekunder bersumber dari jurnal dan artikel yang di ambil dari internet.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan yakni 1. Wawancara

pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab dengan responden mengenai lama pemakaian produk Samsung

Smartphone. 2. Kuesioner

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya, (Sugiyono, 2012:199).

Dalam kuesioner penelitian ini terdapat petanyaan mengenai data diri responden serta pertanyaan dari indikator tiap-tiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Pertanyaan dalam kuesioner dibuat dengan menggunakan skala Likert (1-5) yang mempunyai 5 tingkat preferensi jawaban masing-masing mempunyai skor 1- 5 dengan rincian sebagai berikut :

1. Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi bobot/skor 1 2. Tidak Setuju (TS) : diberi bobot/skor 2

3. Netral (N) : diberi bobot/skor 3 4. Setuju (S) : diberi bobot/skor 4

(44)

Semakin besar jumlah nilai yang diberikan responden untuk tiap faktor, menunjukkan bahwa faktor tersebut semakin berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

3.9. Uji Validitas dan Realiabilitas

3.9.1 Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti ingin mengukur kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Setelah kuesioner tersebut tersusun dan teruji validitasnya, dalam praktik belum tentu data yang terkumpulkan adalah data yang valid. Banyak hal-hal lain yang akan mmengurangi validitas data misalnya apakah si pewawancara mengumpulkan data betul-betul mengikuti petunjuk yang telah ditetapkan dalam kuesioner. (Situmorang dan Lufti 2012: 76).

Uji validitas ini dilakukan terhadap 30 responden diluar sampel yang akan diteliti dan dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Dengan metode accidental sampling yaitu siapa saja yang ditemui yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan

Software SPSS 20 for Windows, untuk memperoleh hasil yang terarah dengan kriteria sebagai berikut:

(45)

3. Nilai rtabel dengan responden awal berjumlah 30 orang dan alpha 5% adalah 0,361.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabelitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. (Situmorang dan Lufti, 2012: 79). Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Software SPSS 20 for Windows, untuk memperoleh hasil yang terarah dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika ralpha positif > r 0,80 maka dinyatakan reliable 2. Jika ralpha positif < r 0,80 maka dinyatakan tidak reliable

3.10 Teknik Analisis Data

3.10.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah salah satu metode analisis, dengan cara data disusun dan dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan.

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

(46)

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan

kolmogrov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka nilai Asymp.Sig (2-tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang & Lufti, 2012 : 107).

2. Uji Heteroskedastisitas

Analisis regresi bertujuan untuk melihat seberapa besar peranan variabel bebas terhadapa variabel terikat. Uji heteroskedastisitas juga pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika probabilitasnya signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas (Situmorang & Lufti, 2012: 119).

3. Uji Multikolinearitas

Adanya hubungan linier yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya

Tolerance Value dan Variance Inflation Faktor (VIF).

(47)

1. Tolerance value< 0,1 atau VIF > 10 = terjadi multikolinearitas

2. Tolerance value> 0,1 atau VIF < 10 = tidak terjadi multikolinearitas

3.10.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Metode ini merupakan peluasan dari regresi sederhana. Regresi linear berganda di tunjukan untuk menentukan hubungan linear antar variabel bebas yang biasa disebut X1,X2,X3, dan seterusnya dengan variabel terikat yang disebut Y.( Situmorang & Lutfi, 2012:151)

Metode Statistik yang digunakan peneliti untuk menganalisis adalah dengan menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 20 for Windows. Adapun model persamaan yang digunakan adalah:

Y=a+b1X1+b2X2+e

Dimana:

Y = Keputusan Pembelian a = Konstanta

b1 = Koefisien Regresi X1 X1 = Gaya Hidup

b2 = Koefisien Regresi X2 X2 = Harga

(48)

X3 = Kelompok Referensi e = Standar Eror

3.10.4 Uji Hipotesis

a). Uji F ( Uji Signifikansi Simultan )

Yaitu untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh Gaya Hidup, Harga, dan Kelompok Referensi terhadap keputusan pembelian secara serentak. Dengan rumus hipotesis sebagai berikut:

Ho: b1 = b2 = b3 = 0, artinya variabel bebas (X1,X2,X3) secara serentak tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y).

Ha: b1 ≠ b2 ≠ b3 = 0, artinya variabel bebas (X1,X2,X3) secara serentak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y). Kriteria Pengambilan Keputusan:

Ho diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5%

Ha diterima jika F hitung > F tabel pada α = 5%

b). Uji t ( Uji Signifikansi Parsial )

Yaitu untuk menguji apakah variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai variabel terikat dengan rumusan hipotesis sebagai berikut:

Ho: b1, b2, b3 = 0, artinya variabel bebas (X1,X2,X3) secara parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y).

Ha: b1, b2, b3 ≠ 0, artinya variabel bebas (X1,X2,X3) secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y).

(49)

Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5%

Ha diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5%

c). Koefisien Determinasi (R²)

Untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel bebas (Gaya Hidup, harga dan Kelompok Referensi) terhadap varians naik turunnya variabel terikat (keputusan pembelian) secara bersama-sama dimana : 0 < R2 <1. Sebaliknya, jika R2 semakin kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat

(50)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Perusahaan Samsung adalah salah satu penyedia terbesar di dunia teknologi . Dimulai sebagai perusahaan perdagangan ekspor berbagai produk dari Korea Selatan ke Beijing, Cina. Didirikan oleh Lee Byung-chul pada tahun 1938, Samsung secara bertahap berkembang menjadi korporasi multinasional yang sekarang ini. Kata Samsung berarti "tiga bintang" di Korea. Hal ini menjadi nama yang terkait dengan berbagai jenis dunia usaha di Korea Selatan dan di berbagai bagian dunia. Secara internasional, orang mengasosiasikan nama dengan elektronik, teknologi informasi dan pengembangan. Sejarah SamsungSejarah Samsung bermula pada tahun 1938 dimana Lee Byung-Chull (1910-1987) berasal dari keluarga pemilik tanah yang luas di daerah Uiryeong datang ke kota Daegu dan mendirikan Samsung Sanghoe, sebuah perusahaan perdagangan kecil dengan empat puluh karyawan yang berlokasi di Su-dong (sekarang Ingyo-dong).

(51)

bidang, seperti asuransi, sekuritas, dan ritel. Pada akhir 1960-an, Samsung Group mulai berkembang menjadi industri elektronik dan membentuk divisi elektronik, seperti Samsung Electronics Co Devices, Samsung Electro-Mechanics Co, Samsung Corning Co, dan Samsung Semiconductor & Telecommunications Co, dan membuat fasilitas di Suwon. Produk pertama adalah satu set televisi hitam-putih.

Jenis : Chaebol

Industri : Conglomerate

Didirikan : 1938

Pendiri : Lee Byung-chull

Kantor pusat : Samsung Town, Seoul, South Korea Daerah layanan : Worldwide

Tokoh penting : Lee Kun-hee (Chairman and CEO)

Lee Soo-bin (President, CEO of Samsung Life Insurance)

Produk

: Apparel, chemicals, consumer electronics, electronic components, medical equipment, precision instruments, semiconductors, ships, telecommunications equipment

Jasa

: Advertising, construction, entertainment, financial services, hospitality, information and communications technology services, medical services, retail

Pendapatan : US$ 247.5 billion (2011) Laba bersih : US$ 18.3 billion (2011) Jumlah asset : US$ 384.3 billion (2011) Jumlah ekuitas : US$ 224.7 billion (2011) Karyawan : 369,000 (2011)

Anak perusahaan

Samsung Electronics : Samsung Life Insurance Samsung Heavy Industries Samsung C&T

Samsung SDS etc.

Situs web

(52)

bersama di bawah Samsung Electronics Co, Ltd pada an. Pada akhir 1980-an d1980-an awal 1990-1980-an, Samsung Electronics berinvestasi dalam peneliti1980-an d1980-an pengembangan, investasi yang penting dalam mendorong perusahaan untuk terdepan dalam industri elektronik global.

Pada tahun 1982, Samsung membangun sebuah pabrik perakitan televisi di Portugal, pada tahun 1984, samsung membangun sebuah pabrik di New York, pada tahun 1985, samsung membangun sebuah pabrik di Tokyo, pada tahun 1987, samsung membangun fasilitas di Inggris, dan fasilitas lain di Austin pada tahun 1996. Secara total, Samsung telah menginvestasikan $ 5,6 milyar di Austin – sejauh ini merupakan investasi asing terbesar di Texas dan salah satu investasi asing tunggal terbesar di Amerika Serikat. Investasi baru samsung di Austin totalnya menjadi lebih dari $ 9 miliar. Samsung mulai bangkit sebagai perusahaan internasional pada 1990-an. cabang konstruksi Samsung mendapatkan kontrak untuk membangun satu dari dua Petronas Towers di Malaysia, Taipei 101 di Taiwan dan Khalifa Burj di Uni Emirat Arab. Pada tahun 1993., Lee Kun-hee menjual sepuluh anak perusahaan Samsung Group, dirampingkan perusahaan, dan operasi lainnya bergabung untuk berkonsentrasi pada tiga industri yaitu elektronik, teknik, dan bahan kimia.

(53)

80,1 persen dimiliki oleh Renault dan 19,9 persen dimiliki oleh Samsung. Selain itu, Samsung memproduksi berbagai pesawat dari tahun 1980-an 1990-an. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1999 sebagai Korea Aerospace Industries (KAI) , hasil penggabungan antara lalu tiga divisi aerospace domestik utama Samsung Aerospace, Daewoo Heavy Industries, dan Hyundai Space dan Aircraft Company. Samsung menjadi produsen terbesar memory chips di dunia pada tahun 1992, dan pembuat chip dunia terbesar kedua setelah Intel. Sepuluh tahun kemudian, Samsung tumbuh menjadi produsen terbesar di dunia membuat panel layar liquid-crystal.

Pada tahun 2006, S-LCD didirikan sebagai perusahaan patungan antara Samsung dan Sony dalam rangka menyediakan pasokan yang stabil dari panel LCD untuk mereka dan mengoperasikan pabrik-pabrik serta membangun fasilitas di Tangjung, Korea Selatan. Samsung Electronics mengungguli Sony sebagai salah satu merek yang paling populer di dunia konsumen elektronik pada tahun 2004 dan 2005, dan sekarang peringkat ke 19 di dunia secara keseluruhan. Samsung menjadi perusahaan terbesar kedua setelah Nokia dengan volume dunia produsen ponsel terutama pangsa pasar terkemuka di Amerika Utara dan Eropa Barat.

4.1.2. Strategi Bisnis

(54)

Untuk saat ini, terus Samsung mempertahankan statusnya sebagai operator terbaik di dunia "itu" teknologi. Tenaga kerja berkualifikasi tinggi masih mengupayakan yang terbaik dalam bidangnya masing-masing membuat keseluruhan perusahaan sukses besar dalam pembuatan. Rahasia sukses terus perusahaan dalam peningkatan konstan struktur manajemen dan penerapan filosofi-nya: "Kami akan mencurahkan sumber daya manusia dan teknologi untuk menciptakan produk dan jasa, sehingga memberikan kontribusi kepada masyarakat global yang lebih baik."

Harga handphone samsung akan diberikan secara lengkap untuk daftar

update terbaru memasuki bulan juni tahun 2013, hal ini mengingat HP Samsung baik OS Android atau penggunaan sistem operasi lainnya kian marak menjadi pilihan banyak orang, Samsung menjadi merek handphone pilihan karena kualitas dan fitur yang ditawarkan selalu menjadi yang terbaik dikelasnya ditambah harga hp samsung android terjangkau sejajar dengan kualitas yang diberikan. HP Samsung Android banyak dicari pembeli karena banyak faktor, diantaranya spesifikasi dan fitur setiap handphone samsung selalu update terbaru untuk generasi teknologi multimedia yang digunakan dan harga hp samsung android disesuaikan dengan teknologi terbaru yang menyertainya.

(55)

4.1.3. Perkembangan Samsung Android

Samsung saat ini dikenal sebagai produsen handphone Android terbesar di dunia. Bahkan popularitas handphone Samsung pun mengalahkan Apple iPhone. Namun, perjalanan Samsung untuk menjadi produsen Smartphone terbesar di dunia cukup lama.

Pada Dekade 90'an Samsung Group mengeluarkan Mobile Phone, berawal mengikuti perkembangan jaman, Samsung Group mengeluarkan Produk Mobile Phone (handphone) yang ternyata LUmayan menarik Pasar Dunia. Hingga pada Tahun 1993 Samsung mengembangkan Ponsel Ringan SCH-800 GSM, serta tersedia Jaringan CDMA.Ditahun - tahun berikutnya, Samsung Group mengembangkan kembali Ponsel Pintar dan Gabungan Mp3 Player yaitu menjelang abad ke- 20. Untuk saat ini, Samsung didedikasikan untuk Industri 3G, membuat Video, kamera, serta desain minimalis sesuai permintaan Pasar.Meski mengalami pertumbuhan yang lumayan meyakinkan,tapi Mobile Phone Samsung masih kalah dari Pesaing Nomor Satu Merk Nokia.

(56)

Gambar 4.1

Samsung Seri Pertama Samsung i700

Selanjutnya, keberhasilan Samsung dalam platform Android dimulai dengan peluncuran Samsung Galaxy S. Handphone ini diluncurkan oleh Samsung pada Maret 2010. Dan, tingkat penjualan handphone inipun cukup tinggi. Pada Januari 2011, Samsung berhasil menjual handphone ini sebanyak 10 juta unit. Keberhasilan tersebut pun merembet pada suksesor dari Galaxy S. Di antaranya adalah Samsung Galaxy S II dan Samsung Galaxy S III. Tak hanya itu, beberapa handphone Galaxy lainnya pun memperoleh sambutan tinggi di pasaran. Di antaranya adalah Samsung Galaxy Mini, Samsung Galaxy Young serta Samsung Galaxy Note dan lain-lain.

(57)

Selain itu, Samsung juga memiliki handphone pintar lainnya yang menggunakan OS Windows Phone 7. Dan, handphone Windows Phone pertama yang diluncurkan oleh Samsung adalah Samsung Omnia 7. Namun tingkat penjualan handphone ini masih belum bisa menyaingi tingkat penjualan Samsung Galaxy.

Gambar 4.3 Samsung Omnia

Smartphone andalan Samsung ialah Galaxy S II yang memulai debut pada 2011. Ponsel itu memilii performa yang lebih baik dibanding pendahulunya, serta memiliki tampilan lebih besar dan prosesor lebih cepat. Saat itu, banyak yang menganggap Galaxy S II sebagai salah satu ponsel terbaik Android.

Samsung meluncurkan ponsel ketiga andalannya, Galaxy S III, pada Mei 2012. Ponsel itu memiliki layar lebih besar dibanding pendahulunya dengan ukuran 4,8 inci. Dikemas dengan banyak fitur pintar, Galaxy S III telah terjual sebanyak 40 juta unit pada Januari 2013.

Gambar 4.4

(58)

Selanjutnya Samsung meluncurkan kategori produk baru pada Oktober 2011 yaitu Galaxy Note. Perangkat tersebut termasuk dalam kategori phablet yakni persilangan antara smartphone dan tablet. Note memiliki layar 5,3 inci dan dilengkapi stylus untuk menggambar dan mencatat. Meskipun awalnya menyorot perhatian kritikus karena ukurannaya yang terlalu besar, tapi Samsung berhasil menjual sekira 10 juta unit Galaxy Note. Alhasil, penjualan tersebut sekaligus membuktikan ada permintaan dari kosumen terhadap ponsel dengan ukuran layar “raksasa”. Seiring dengan kesuksesan Galaxy Note, Samsung meluncurkan sang penerus yakni Galaxy Note II pada 2012. Phablet terbaru itu memiliki layar 5,5 inci. Galaxy Note II juga memiliki beberapa fitur baru seperti kemampuan menjalankan beberapa aplikasi sekaligus dalam satu layar.

Gambar 4.5

Samsung Galaxy Note I dan Note II

(59)

Gambar 4.6 Samsung Galaxy S III

Akhir tahun 2013 samsung meluncurkan Galaxy S4. Samsung Galaxy S4 ini termasuk smartphone yang memiliki berbagai type dengan sepesifikasi yang berbeda ngan lebar layar 5.0 inches dengan desain yang tipis dan memberikan layar sentuh yang menakjubkan. Untuk jaringan yang dimiliki Samsung Galaxy S4 adalah 2G, 3G, dan 4G yang memiliki Mini – Sim yang sekarang sudah menjadi trend untuk sim card yang kecil. Kamera utama dari Samsung Galaxy S4 ini memang mempunyai resolusi tinggi dengan 13 MP. Sampai sekarang Samsung galaxy S4 masih menjadi yang paling banyak digunakan oleh konsumen.

(60)

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Deskiptif Responden

Analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah di isi oleh responden. Dari kuesioner tersebut dapat dilihat gambaran umum mengenai karakteristik responden, antara lain berdasarkan, jenis kelamin, stambuk, lama penggunaan, yaitu mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dengan kriteria minimal 1 tahun penggunaan Samsung Smartphone. Di bawah ini dijelaskan data deskriptif sebagai berikut:

Tabel 4.1 Identitas Responden

No Karakteristik Jumlah Responden

(mahasiswa)

(61)

Berdasarkan Tabel 4.1, dapat dilihat bahwa :

a. Total responden adalah sebanyak 97 orang, Berdasarkan jenis kelamin, dapat diketahui 52 orang atau 53,6% responden adalah laki-laki dan 47 orang atau 46,4% responden adalah wanita. Hal ini menunjukkan bahwa responden terbanyak adalah yang berjenis kelamin laki-laki yang banyak menggunakan Samsung Smartphone.

b. Berdasarkan tahun masuk kuliah bagi responden maka diperoleh responden yang masuk tahun 2010 adalah sebanyak 17 orang atau 17,5%, tahun 2011 sebanyak 17 orang atau 17,5% tahun 2012 sebanyak 31 orang atau 32% dan tahun 2013 sebanyak 33 orang atau 33%. Hal ini menunjukkan bahwa responden terbanyak berasal dari stambuk tahun 2013 dan dikarenakan masih aktifnya jam perkuliahan dimasa awal semester dan tahun ajaran mahasiswa baru jadi sampel yang ditemukan lebih banyak merupakan mahasiswa angkatan 2013.

c. Berdasarkan lama penggunaan pada Samsung Smartphone, dapat diketahui 54 orang atau 55,7% responden yang menggunakan Samsung Smartphone

selama satu tahun dan 43 orang atau 44,3% responden menggunakan Samsung Smartphone lebih dari satu tahun. Hal ini menunjukkan bahwa notabene sampel responden masih baru dalam menggunakan Samsung

Smartphone sebagai smartphone pilihan.

(62)

Smartphone tipe Galaxy Note II, 17 orang atau 17,5% responden menggunakan Samsung Smartphone tipe Galaxy S III, 13 orang atau 13,4% responden menggunakan Samsung Smartphone tipe Galaxy S4 Mini, 24 orang atau 24,7% responden menggunakan Samsung Smartphone

tipe Galaxy S4, dan 8 orang atau 8,2% responden menggunakan Samsung

Smartphone tipe Galaxy S II, 8 orang atau 8,2% responden menggunakan Samsung Smartphone tipe Grand Duos, Hal ini menunjukkan bahwa Samsung Smartphone tipe Galaxy S4 paling banyak digunakan oleh mahasiswa/I fakultas ekonomi, dikarenakan Galaxy S4 adalah salah satu Smartphone yang baru di liris oleh perusahaan Samsung dan memiliki fitur-fitur yang baru dan lebih canggih.

4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel

Kuesioner yang dilakukan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala Likert untuk menanyakan tanggapan pelanggan terhadap nilai Gaya Hidup, Harga dan Kelompok Referensi terhadap keputusan pembelian.

a. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Nilai Gaya Hidup Tabel 4.2

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Nilai Gaya Hidup Indikator

Penelitian (Pertanyaan)

Frekuensi Pendapat Responden (%) Total (%) Skor : 5

(63)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 97 orang responden untuk variabel gaya hidup pada Tabel 4.2 yaitu:

a) Pada pernyataan pertama (Samsung Smartphone memainkan peran penting dalam aktivitas saya sehari-hari) sebanyak 22 orang atau 22,7% yang menyatakan sangat setuju, 45 orang atau 46,4% menyatakan setuju, 23 orang atau 23,7% menyatakan kurang setuju, 7 orang atau 7,2% menyatakan tidak setuju dan tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menyatakan bahwa peran Samsung Smartphone

mempengaruhi responden dalam menjalani aktivitas sehari-hari..

b) Pada pernyataan kedua (Samsung Smartphone membantu kehidupan sosial saya) sebanyak 14 orang atau 14,4% yang menyatakan sangat setuju, 62 orang atau 63,9% menyatakan setuju, 16 orang atau 16,5% menyatakan kurang setuju, 3 orang atau 3,1% menyatakan tidak setuju dan 2 orang atau 2,1% menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menyatakan bahwa Samsung Smartphone membantu dan memaikan peran dalam kehidupan social responden dan mempengaruhi responden dalam melakukan pembelian.

(64)

setuju. Hal ini menyatakan bahwa Samsung Smartphone dapat memenuhi apa yang dibutuhkan responden dengan berbagai manfaat yang dimilkinya. d) Pada pernyataan keempat (Saya termasuk orang yang tertarik untuk mencoba gadget baru) sebanyak 9 orang atau 9,3% yang menyatakan sangat setuju, 43 orang atau 44,3% menyatakan setuju, 34 orang atau 35,1% menyatakan kurang setuju, 9 orang atau 9,3% menyatakan tidak setuju dan 2 orang atau 2,1% menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menyatakan bahwa mayoritas responden selalu tertarik untu mencoba gadget baru dan mengikuti perkembangan gadget dari waktu ke waktu. e) Pada pernyataan kelima (Samsung Smartphone yang saya gunakan untuk menyesuaikan gaya hidup saat ini.) sebanyak 9 orang atau 9,3% yang menyatakan sangat setuju, 25 orang atau 25,8% menyatakan setuju, 37 orang atau 38,1% menyatakan kurang setuju, 18 orang atau 18,6% menyatakan tidak setuju dan 8 orang 8,2% menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menyatakan bahwa menggunakan Samsung Smartphone dapat menyesuaikan gaya hidup responden saat ini.

(65)

Smartphone adalah salah satu gadget yang sekarang ini banyak diminati konsumen dan ini sangat mempengaruhi pembelian.

g) Pada pernyataan ketujuh (Menurut saya, Samsung Smartphone

memiliki fitur yang lengkap dan mudah dipahami dibanding merek lain) sebanyak 11 orang atau 11,3% yang menyatakan sangat setuju, 55 orang atau 56,7% menyatakan setuju, 27 orang atau 27,8% menyatakan kurang setuju, 4 orang atau 4,1% menyatakan tidak setuju dan tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menyatakan bahwa fitur Samsung Smartphone yang lengkap dan mudah di pahami mampu mendeskripsikan bagaimana pemiliknya sehingga mempengaruhi responden untuk terus menggunakanya.

b. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Nilai Harga Tabel 4.3

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Nilai Harga Indikator

Penelitian (Pertanyaan)

Frekuensi Pendapat Responden (%) Total (%) Skor : 5

Sumber:Data Primer dengan pengolahan SPSS 20.0

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 97 orang responden untuk variabel gaya hidup pada Tabel 4.3 yaitu:

(66)

10 orang atau 10,3% yang menyatakan sangat setuju, 41 orang atau 42,3% menyatakan setuju, 40 orang atau 41,2% menyatakan kurang setuju, 6 orang atau 6,2% menyatakan tidak setuju dan tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menyatakan bahwa Samsung

Smartphone masih menjadi salah satu gadget yang terjangkau disbanding merek lain.

b) Pada pernyataan kesembilan (Menurut saya harga Samsung Smartphone sesuai dengan manfaat yang saya dapatkan saat menggunakannya.) sebanyak 12 orang atau 12,4% yang menyatakan sangat setuju, 64 orang atau 66,0% menyatakan setuju, 18 orang atau 18,6% menyatakan kurang setuju, 2 orang atau 2,1% menyatakan tidak setuju dan 1 orang atau 1,0% menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menyatakan bahwa manfaat dari penggunaan Samsung Smartphone

dengan harga yang diberikan mempengaruhi pembelian konsumen.

c) Pada pernyataan kesepuluh (menurut saya harga yang di tawarkan oleh Samsung Smartphone cukup kompetitif dibandingkan dengan produk sejenis lainnya.) sebanyak 3 orang atau 3,1% yang menyatakan sangat setuju, 34 orang atau 35,1% menyatakan setuju, 41 orang atau 42,3% menyatakan kurang setuju, 17 orang atau 17,5% menyatakan tidak setuju dan 2 orang atau 2,1% menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menyatakan bahwa harga yang ditawarkan oleh Samsung Smartphone

(67)

d) Pada pernyataan kesebelas (Menurut saya harga Samsung Smartphone yang di tawarkan sesuai dengan kualitasnya) sebanyak 12 orang atau 12,4% yang menyatakan sangat setuju, 52 orang atau 53,6% menyatakan setuju, 25 orang atau 25,8% menyatakan kurang setuju, 8 orang atau 8,2% menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menyatakan bahwa kualitas dari Samsung

Smartphone dengan harga yang ditawakan sangat sesuai dan sangat mempengaruhi pembelian konsumen.

e) Pada pernyataan keduabelas (Menurut saya harga Samsung

Smartphone sesuia dengan kemampuan ekonomi saya) sebanyak 6 orang atau 6,2% yang menyatakan sangat setuju, 25 orang atau 25,8% menyatakan setuju, 43 orang atau 44,3% menyatakan kurang setuju, 19 orang atau 19,6% menyatakan tidak setuju dan 4 orang 4,1% menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menyatakan bahwa harga yang ditawarkan Samsung Smartphone belum menyesuaikan dengan kemampuan ekonomi mahasiswa membeli produk ini dengan status yang masih sebagai pelajar dan kebanyakan mayoritas responden membeli gadget dengan kemampuan ekonomi orang tua mereka.

Gambar

Gambar 1.1
Gambar 2.1 Model Lima Tahap Proses Pembelian Konsumen
Tabel 2.1
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ada beberapa opsi untuk menambahkan tabel ke database Access Anda seperti, dengan membuat database baru, dengan menyisipkan tabel ke dalam database yang sudah ada, atau

Pada tahap pemberdayaan masyarakat dilakukan kegiatan yang meliputi (1) membuat saluran drainase yang belum ada sebelumnya, (2) mengoptimalkan saluran drainase yang

Kaligondang Bantul Yogyakarta Ibu hendaknya memenuhi kebutuhan gizi anak sekolah sesuai dengan tahap perkembangannya dan dapat memilih makanan yang memiliki kualitas dan

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada hari Sabtu tanggal 17 Oktober 2009 di SMAN 1 Lendah dengan cara membagikan kuisioner tentang persepsi remaja

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana proses penyaluran pembiayaan dan sistem pengendalian intern yang diterapkan sebagai Risk Control System di BMT

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang bagaimana hasil dari metode Canny dan metode Sobel untuk menentukan metode mana yang

Dari hasil uji statistik ANOVA menyatakan Ha diterima, jadi berarti terdapat pengaruh substitusi rosella terhadap kualitas rasa, warna, aroma dan tekstur padal

All syariah bank in Indonesia using revenue sharing principles in calculation profit sharing to. third