• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis pengaruh Gaya Hidup, Motivasi, dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis pengaruh Gaya Hidup, Motivasi, dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Chapter III V"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu sistem pemikiran, maupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antarfenomena yang diselidiki (Nazir, 2005:54)

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang berlokasi di Jalan Prof. T.M. Hanafiah. Waktu penelitian akan dimulai bulan April 2016 hingga selesai.

3.3 Batasan Operasional Variabel Penelitian

(2)

1. Variabel Independen (Variabel Bebas)

Variabel Independen (variabel bebas) atau disebut Variabel Pengaruh adalah variabel yang menentukan atau yang mempengaruhi adanya variabel yang lain. Tanpa adanya variabel ini maka variabel yang lain tidak akan muncul atau perubahan variabel yang lain tidak akan terjadi tanpa pengaruh variabel ini. Adanya variabel ini tidak tergantung pada variabel lain. Dalam penelitian ini variabel independen adalah gaya hidup (X1), motivasi (X2), dan kelompok referensi (X3

2. Variabel Dependen (Variabel Terikat) )

Variabel dependen (variabel terikat) atau variabel terpengaruh adalah variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya, yakni variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel dependen adalah keputusan pembelian (Y)

3.4 Definisi Operasional Penelitian

Definisi operasional variabel pada penelitian ini adalah: 1. Gaya hidup (X1

2. Motivasi (X

), didefinisikan sebagai “bagaimana seseorang hidup” , gaya hidup juga berlaku bagi individu (perorangan), sekelompok kecil orang yang berinteraksi dan kelompok orang yang lebih banyak, seperti segmen pasar.

2), diartikan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat

(3)

3. Kelompok Referensi (X3

4. Keputusan pembelian (Y) adalah pemilihan dari dua alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan, haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan.

), merupakan individu atau kelompok yang dijadikan rujukan yang mempunyai pengaruh nyata bagi individu.

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel

No Variabel Definisi Indikator Skala

Pengukuran

2 Motivasi Motivasi dapat didefinisikan

1. Kebutuhan akan produk

2. Kualitas produk 3. Harga produk 4. Ketersediaan barang

Likert

3 Kelompok referensi

Grup referensi merupakan bagi individu.

1.Keluarga 2.Kelompok

Persahabatan

(4)

Lanjutan Tabel 3.1 pilihan (Kotler & Keller, 2008)

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

3.5.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2012:115), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi tidak hanya berbicara tentang jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, melainkan meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara program studi S-1 yang pernah atau sedang menggunakan sepeda motor Honda.

Tabel 3.2

Data populasi Tahun 2015

No. Departemen Jumlah Mahasiswa

1. S-1 Ekonomi Pembangunan 740

2. S-1 Manajemen 1.162

3. S-1 Akuntansi 1.076

Total 2.978 orang

(5)

3.5.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2012:116), sampel secara sederhana dapat diartikan sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU yang pernah atau sedang menggunakan sepeda motor merek Honda.

Sampel yang diambil adalah yang peneliti temui di lapangan tanpa ada perencanaan pertemuan terlebih dahulu. Penentuan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin dimana populasi diketahui. Dengan rumus sebagai berikut :

n = ��1 +()2

n = 2978�1 + 2978 (0,1)2 n = 96,75 dibulatkan menjadi 97 Dimana:

n = Jumlah sampel N = Ukuran Populasi

e = tingkat kesalahan dalam pengambilan sampel 10%

Berdasarkan perhitungan rumus Slovin di atas, maka jumlah responden yang akan dijadikan sampel penelitian sebanyak 96,75 orang yang akan

(6)

lengkap oleh responden. Namun demikian jumlah ini telah memenuhi kriteria pengujian secara statistik sehingga penelitian tetap dapat dilanjutkan.

3.6 Jenis Data

3.6.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari subjek penelitian yaitu mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU program Studi S-1 selaku responden dengan memberikan pertanyaan (questionnaire) dan melakukan wawancara (interview) kepada pemasar produk.

3.6.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data pendukung data primer yang diperoleh dari bahan-bahan seperti laporan penjualan dan kepustakaan lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis digunakan 3 metode yaitu: 1. Daftar pertanyaan (questionnaire)

Dilakukan dengan memberikan beberapa daftar pertanyaan dalam bentuk kuesioner yang diberikan kepada responden yaitu mahasiswa yang telah dan pernah membeli atau sedang menggunakan produk sepeda motor merek Honda di Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU yang menjadi sampel penelitian. 2. Wawancara (Interview)

(7)

3. Studi Dokumentasi

Metode pengumpulan data melalui buku, jurnal, majalah yang yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan dan menjadi bahan referensi pendukung bagi peneliti.

3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.8.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk mengukur data yang telah diperoleh setelah penelitian, yang merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner. Validitas adalah persoalan yang berhubungan dengan pertanyaan sejauh mana suatu alat ukur telah mengukur apa yang seharusnya diukur (Soewadji, 2012:173). Pengujian validitas menggunakan pendekatan koefisien korelasi yaitu dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya. Masing-masing skor butir pertanyaan dilihat harga korelasinya. Bila harga korelasi positif dan rhitung

Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software

SPSS 16.

≥ 0,3 maka butir pertanyan tersebut dinyatakan valid atau memiliki validitas konstruk yang baik.

Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut: 1. Jika rhitung>rtabel

2. Jika r

maka pernyataan dinyatakan valid. hitung<rtabel

Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang diluar responden penelitian. Nilai tabel r dengan ketentuan df =

(8)

jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5%, angka yang diperoleh yaitu sebesar 0,361.

Tabel 3.3 Uji Validitas

Item-Total Statistic

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (Kuesioner, SPSS Versi 16.00, 2016)

(9)

kelompok referensi (X3

3.8.2 Uji Reliabilitas

) terdiri dari 6 buah pertanyaan, keputusan pembelian (Y) terdiri dari 3 buah pertanyaan.

Menurut Soewadji (2012:184), reliabilitas atau tingkat ketepatan adalah tingkat kemampuan suatu alat instrumen penelitian dalam mengumpulkan data atau informasi secara tetap atau konsisten dari individu. Suatu alat ukur atau instrumen disebut reliabel apabila alat ukur atau instrumen tersebut digunakan oleh peneliti yang sama atau berbeda secara berulang-ulang, tetapi hasilnya menunjukkan hasil yang sama atau adanya kesamaan.

Setelah pernyataan dinyatakan valid dalam uji validitas, maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika ralpha positif atau >dari rtabel 2. Jika r

maka pernyataan reliabel. alpha negatif atau <dari rtabel

Pengujian reliabilitas menggunakan bantuan software SPSS 16.00. Item-item

instrumen dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >0,8. maka pernyataan tidak reliabel.

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items ,929 19

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (Kuesioner, SPSS versi 16.00, 2016)

(10)

3.9 Teknik Analisis Data

3.9.1 Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis yang dilakukan dengan cara memperoleh, menyusun, mengelompokkan, menganalisis, kemudian menginterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi.

3.9.2 Analisis Statistik (Analisis Regresi Berganda)

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Persamaan yang digunakan adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 Dimana:

+e

Y = Keputusan Pembelian

a = Konstanta

b1, b2, b3 X

= Koefisien regresi 1

Kelompok Referensi

3.10 Uji Asumsi Klasik

(11)

hubungan antara variabel terikat dimana variabel terikat dan variabel bebas memiliki hubungan yang linier atau garis lurus. Gejala ini akan membuat sulit mengetahui pengaruh individual dari variabel sehingga tingkat signifikansi koefisien menjadi rendah.

Gejala heteroskedastisitas, yaitu nilai residu ternyata tidak bersifat konstan untuk data Y karena data dugaan hasil regresi harus sama untuk semua Y. Gejala autokorelasi, yaitu adanya korelasi antara data pengamatan. Data pengamatan untuk variabel terikat harus bebas atau tidak berkolerasi (Suharyadi dan Purwanto, 2013:231).

3.10.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal. Pengujian ini dapat dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dimana untuk mengetahui data terdistribusi normal atau tidak maka dapat dilihat pada hasil asymp. Sig (2-tailed). Jika nilai asymp. Sig (2-tailed) lebih besar dari nilai (0,05) maka data terdistribusi normal dan sebaliknya.

3.10.2 Uji Heteroskedastisitas

(12)

3.10.3 Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas merupakan adanya lebih dari satu hubungan linier yang sempurna (koefisien korelasi antarvariabel bebas= 1). Apabila hubungan ini terjadi maka koefisien regresi dari variabel bebas tidak dapat ditentukan dan

standart error-nya tidak terhingga. Pengujian ini dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan VIF (Variance inflation factor). Jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10 maka tidak terdapat multikolinieritas.

3.11 Analisis Statistik

Untuk mengetahui pengaruh Gaya Hidup, motivasi dan kelompok referensi terhadap keputusan Pembelian maka dilakukan pengujian dengan menggunakan:

3.11.1 Persamaan Regresi Berganda

Persamaan Regresi Berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (X) yang terdiri dari Gaya Hidup (X1), Motivasi (X2) dan Kelompok Referensi (X3

3.11.2 Koefisien Determinasi

) terhadap variabel terikat (Y) yaitu Keputusan Pembelian.

(13)

Jika determinan (R2) semakin besar atau mendekati satu, maka variabel bebas (X1, X2, X3) terhadap variabel terikat (Y) semakin kuat. Jika determinan (R2) semakin kecil atau mendekati nol, maka variabel bebas (X1, X2, X3

3.11.3 Uji Simultan (Uji F)

) terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Untuk menguji apakah variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhaadap variabel terikat secara simultan dengan menentukkan derajat kepercayaan 95% (α=5%=0.05) dan juga penerimaan atau hipotesa.

Uji F yaitu uji secara serentak untuk membuktikan hipotesis awal tentang Gaya hidup, Motivasi dan Kelompok referensi (X1, X2, X3,

H

) sebagai variabel bebas dengan Keputusan Pembelian (Y) sebagai variabel terikat.

0 diterima jika Fhitung < Ftabel

H

pada α = 5%

a diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 5%

3.11.4 Uji Parsial (Uji t)

(14)

Gaya hidup, Motivasi, Kelompok referensi (X1, X2, X3

H

) sebagai variabel bebas dengan Kinerja (Y) sebagai variabel terikat.

0 diterima jika thitung < ttabel

H

pada α = 5%

(15)

BAB IV

HASIL PENEITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Honda

PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor. Saat itu, PT Federal Motor hanya merakit, sedangkan komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD (completely knock down). Tipe sepeda motor yang pertama kali di produksi Honda adalah tipe bisnis, S 90 Z bermesin 4 tak dengan kapasitas 90cc. Jumlah produksi pada tahun pertama selama satu tahun hanya 1500 unit, namun melonjak menjadi sekitar 30 ribu pada tahun dan terus berkembang hingga saat ini.

(16)

merupakan fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2014.

Dengan keseluruhan fasilitas ini PT Astra Honda Motor saat ini memiliki kapasitas produksi 5.8 juta unit sepeda motor per-tahunnya, untuk permintaan pasar sepeda motor di Indonesia yang terus meningkat. Salah satu puncak prestasi yang berhasil diraih PT Astra Honda Motor adalah pencapaian produksi ke 50 juta pada tahun 2015. Prestasi ini merupakan prestasi pertama yang yang berhasil diraih oleh industri sepeda motor di Indonesia bahkan untuk tingkat ASEAN.

Hingga Desember 2015, Astra telah memiliki 23.659 orang karyawan dan juga delapan dealer utama yang tersebar di beberapa pulau di Indonesia seperti di Bangka Belitung, Balik Papan, Denpasar, Bengkulu, Mataram, Jayapura, Makassar dan Palembang.

PT Astra Honda Motor, perusahaan yang menjalankan fungsi produksi, penjualan dan pelayanan purna jual yang lengkap untuk kepuasan pelanggan dan memiliki:

Visi : Menjadi pemimpin pasar sepeda motor di Indonesia dengan cara merealisasikan mimpi dan menciptakan kegembiraan para pelanggan serta berkontribusi bagi masyarakat Indonesia

(17)
(18)

4.1.2 Jenis Produk Sepeda Motor Honda

Gambar 4.2

(19)

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1Model Analisis Deskriptif

Metode ini merupakan suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan pertama disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang sedang diteliti. Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden penelitian. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 96 orang. Variabel karakteristik responden yang dibahas mencakup jenis kelamin, sebaran usia, jurusan dan angkatan.

4.2.1.1Deskriptif Responden

Adapun responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah melakukan keputusan pembelian.

1 Deskriptif Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1

Deskriptif Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%)

Pria 55 57, 3 %

Wanita 41 42, 7 %

Total 96 100

Sumber : Hasil Penelitian , 2016 (Data diolah)

(20)

2. Deskriptif Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.2

Deskriptif Responden Berdasarkan Usia

No Usia (Tahun) Jumlah Persentase

1 17-19 16 16,7 %

2 20-22 75 78,1%

3 >23 5 5,2 %

Total 96 100 %

Sumber : Hasil Penelitian , 2016 (Data diolah)

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa jumlah responden usia 17-19 tahun sebanyak 16 orang atau sekitar 16,7 %, responden berusia 20-22 tahun sebanyak 75 orang atau sekitar 78,1 % , sedangkan di atas usia 23 tahun sebanyak 5 orang atau 5,2 %. Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan karakteristik usia, responden yang paling banyak diteliti berusia 20-22 tahun yaitu sebanyak 75 orang.

3. Deskriptif Responden Berdasarkan Program Studi

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Program Studi

Program Studi Jumlah (Orang) Persentase (%)

Ekonomi

Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data diolah)

(21)

4. Deskriptif Responden Berdasarkan Stambuk

Tabel 4.4

Deskriptif Responden Berdasarkan Stambuk

Stambuk Jumlah (Orang) Persentase (%)

2015 10 10, 4 %

2014 21 21, 9 %

2013 28 29, 2 %

2012 37 38, 5 %

Total 96 100

Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data diolah)

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden stambuk 2012 lebih banyak yaitu sejumlah 37 orang atau sebesar 38,5 %, stambuk 2013 sebanyak 28 orang atau sebesar 29,2 %, stambuk 2014 sebanyak 21 orang atau sebesar 21,9 % dan stambuk 2015 sebanyak 10 orang atau sebesar 10,4 %.

4.2.1.2Deskriptif Variabel

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala likert untuk menanyakan tanggapan respoden mengenai gaya hidup, motivasi, dan kelompok referensi terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Pada mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

(22)

1. Jawaban responden atas variabel Gaya hidup

Tabel 4.5

Jawaban responden atas variabel Gaya hidup (X1

No

Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (diolah)

a. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 1 (mendukung kelancaran dalam aktivitas perkuliahan), menunjukkan bahwa 56 orang (59%) menyatakan setuju, 26 orang (27%) menyatakan sangat setuju, 11 orang (11%) menyatakan kurang setuju, 3 orang (3%) menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

(23)

c. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 3 (membeli sepeda motor Honda karena informasi didapatkan dari komunitas pengguna sepeda motor Honda), menunjukkan bahwa 35 orang (33%) kurang setuju, 30 orang (31%) menyatakan tidak setuju, 21 orang (22%) menyatakan setuju, 7 orang (7%) menyatakan sangat setuju, 6 orang (6%) menyatakan sangat tidak setuju.

d. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 4 (pemikiran tentang kualitas sepeda motor Honda mempengaruhi dalam melakukan pembelian sepeda motor Honda), menunjukkan bahwa 53 orang (55%) setuju, 26 orang (27%) menyatakan sangat setuju, 17 orang (18%) menyatakan kurang setuju, tidak ada yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

(24)

2. Jawaban responden atas variabel Motivasi

Tabel 4.6

Jawaban responden atas variabel Motivasi (X2

No

Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (diolah)

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat kita lihat bahwa:

a. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 1 (terdorong membeli karena kualitasnya terjamin), menunjukkan bahwa 60 orang (63%) menyatakan setuju, 30 orang (31%) menyatakan sangat setuju, 6 orang (6%) menyatakan kurang setuju, tidak ada yang menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

b. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 2 (merasa aman dan nyaman ketika menggunakan sepeda motor Honda), menunjukkan bahwa 65 orang (68%) menyatakan setuju, 23 orang (24%) menyatakan sangat setuju, 8 orang (8%) menyatakan kurang setuju, tidak ada yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

(25)

(13%) menyatakan kurang setuju, tidak ada yang menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

d. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 4 (harga purna jual yang tinggi dibanding merek lain), menunjukkan bahwa 54 orang (56%) setuju, 18 orang (19%) menyatakan sangat setuju, 17 orang (18%) menyatakan kurang setuju, 3 orang (3%) menyatakan tidak setuju, 2 orang (2%) menyatakan sangat tidak setuju.

e. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 5 (ketersediaan produk di pasar), menunjukkan bahwa 61 orang (64%) setuju, 17 orang (18%) menyatakan sangat setuju, 13 orang (14%) menyatakan kurang setuju, 3 orang (3%) menyatakan tidak setuju, 2 orang (2%) menyatakan sangat tidak setuju.

3. Jawaban responden atas variabel Kelompok Referensi

Tabel 4.7

Jawaban responden atas variabel Kelompok Referensi (X3

No

(26)

Berdasarkan tabel 4.7 dapat kita lihat bahwa:

a.Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 1 (Teman-teman menggunakan sepeda motor Honda sehingga saya tertarik untuk menggunakannya) menunjukkan bahwa 43 orang (41%) menyatakan kurang setuju, 36 orang (38%) menyatakan setuju, 11 orang (11%) menyatakan tidak setuju, 5 orang (5%) menyatakan sangat tidak setuju, 3 orang (3%) menyatakan sangat setuju.

b. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 2 (teman-teman saya di kampus menyarankan saya menggunakan sepeda motor Honda) menunjukkan bahwa 37 orang (39%) menyatakan kurang setuju, 30 orang (31%) menyatakan setuju, 22 orang (23%) menyatakan tidak setuju, 5 orang (6%) menyatakan sangat tidak setuju, dan 1 orang (1%) menyatakan sangat setuju. c. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 3 (teman-teman berbagi pengalaman menggunakan Honda), menunjukkan bahwa 36 orang (38%) menyatakan setuju, 34 orang (35%) menyatakan kurang setuju, 18 orang (19%) menyatakan tidak setuju, 5 orang (5%) menyatakan sangat setuju, 3 orang (3%) menyatakan sangat tidak setuju.

(27)

e.Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 5 (keluarga menyarankan untuk menggunakan Honda), menunjukkan bahwa 56 orang (58%) menyatakan setuju, 27 orang (28%) menyatakan sangat setuju, 9 orang (9%) menyatakan kurang setuju, 4 orang (4%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

f.Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 6 (keluarga berbagi pengalaman saat menggunakan Honda), menunjukkan bahwa 36 orang (38%) menyatakan setuju, 34 orang (35%) menyatakan kurang setuju, 18 orang (19%) menyatakan tidak setuju, 5 orang (5%) menyatakan sangat setuju dan 3 orang (3%) menyatakan sangat tidak setuju

4. Jawaban responden atas variabel Keputusan Pembelian

Tabel 4.8

Jawaban responden atas variabel Keputusan Pembelian (Y)

No

Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (diolah)

(28)

b. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 2 (kualitasnya lebih baik dibanding merek lain), menunjukkan bahwa 60 orang (63%) menyatakan setuju, 25 orang (26%) menyatakan sangat setuju, 9 orang (9%) menyatakan kurang setuju, 2 orang menyatakan tidak setuju, tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

c. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 3 (paling banyak memberikan keunggulan dibanding merek lain), menunjukkan bahwa 64 orang (67%) menyatakan setuju, 20 orang (21%) menyatakan sangat setuju, 10 orang (10%) menyatakan kurang setuju, 2 orang menyatakan tidak setuju, tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

4.3 Uji Asumsi Klasik

4.3.1 Uji Normalitas

Ada dua cara untuk melihat apakah data residual berdistribusi normal atau tidak yaitu pertama melalui analisis grafik dengan cara menganalisis grafik histogram, dimana suatu data dikatakan berdistribusi normal apabila distribusi data yang berbentuk lonceng tidak melenceng ke kiri atau ke kanan dan dengan menganalisis normal normal probability plots, dimana suatu data dikatakan berdistribusi normal apabila pada scatter plot terlihat titik-titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal.

(29)

a. Apabila nilai Aymp. Sig. (2- Tailed) > nilai signifikan, maka data residua l berdistribusi normal

b. Apabila nilai Kolmogrov-Smirnov Z < 1,97 maka data dikatakan normal.

Tujuan dari uji normlitas adalah untuk menguji apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Untuk mengetahui distribusi sebuah data normal atau tidak, dilakukan dengan pendekatan histogram, grafik, dan Kolmogrov-Smirnov.

1.Pendekatan Histogram dan Normal probability

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Agustus 2016)

(30)

Berdasarkan Gambar 4.2 menunjukkan bahwa data variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh gambar histogram yang membentuk lonceng yang tidak menceng kekiri atau menceng ke kanan.

2.Pendekatan Normal Probability

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Agustus 2016)

Gambar 4.3

UjiNormalitas melalui Pendekatan Normal Probability Plots

(31)

3. Pendekatan Kolmogrov-Smirnov

Untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji Kolmogrov-Smirnov (1 sample KS) dengan melihat data residua l apakah berdistribusi normal.

Tabel 4.9

Uji Normalitas Berdasarkan Pendekatan Kolmogrov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 96

Normal Parametersa Mean ,0000000

Std. Deviation 1,21654441

Most Extreme Differences Absolute ,096

Positive ,096

Negative -,065

Kolmogorov-Smirnov Z ,938

Asymp. Sig. (2-tailed) ,343

a. Test distribution is Normal.

Sumber : Output SPSS (Agustus 2016)

Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa nilai Asymp. Sig(2-tailed) dari

(32)

4.3.2 Uji Heteroskadastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homokedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heterokedastisitas.

Pengujian heteroskedastisitas, dapat dilakukan melalui dua cara. Pertama, melalui analisis grafik dengan cara membaca grafik Scatterplot, dimana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila titik-titik meyebar secara acak. Kedua, melalui analisis statistik yang dilakukan melalui uji glejser, dimana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik mempegaruhi variabel dependen.

1.Pendekatan Scatterplot

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Agustus 2016)

Gambar 4.4

(33)

Berdasarkan Gambar 4.4 menunjukkan bahwa terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai

2.Uji Glejser

Tabel 4.10

Uji Heterokedastisitas melalui pendekatan Glejser

Coefficientsa

a. Dependent Variable: AbsUt

Sumber : Output SPSS (Agustus 2016)

(34)

4.3.3 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variance Inflation factor (VIF) dengan membandingkan yaitu VIF<5 maka tidak terdapat multikolinearitas dan Tolerance >0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas

Tabel 4.11

a. Dependent Variable: keputusanpembelian

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Agustus 2016)

(35)

4.4 Analisis Statistik (Analisis Regresi Berganda)

Analisis regresi berganda ditujukan untuk menentukkan hubungan antara variabel bebas (X1, X2,X3

Y= a + b

) yakni gaya hidup, motivasi, dan kelompok referensi dengan variabel terikat (Y) yakni keputusan pembelian. Adapun persamaannya adalah:

1X1 + b2X2 +b3X3 + e

Keterangan :

Y : Keputusan Pembelian a : Konstanta

: Kelompok Referensi

Untuk memperoleh hasil yang akurat, penulis menggunakan program aplikasi software SPSS (Statistic Product and Service Solution).

4.4.1 Persamaan Regresi Berganda

Tabel 4.12

Analisis Regresi Berganda Coefficientsa

(36)

Berdasarkan Tabel 4.12 maka persamaan analisis regresi berganda dalam penelitian ini adalah:

Y = 3,513 -0,022X1 + 0, 346 X2 + 0, 105 X3

Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

+e

a. Konstanta (a) = 3,513, artinya bahwa jika variabel gaya hidup, motivasi dan kelompok referensi= 0, maka keputusan pembelian sepeda motor Honda di Fakultas Ekonomi dan bisnis tetap sebesar 3,513.

b. Koefisien X1 (b1

c. Koefisien X

) = -0,022 artinya bahwa variable gaya hidup berpengaruh secara negatif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda, atau dengan kata lain jika variabel gaya hidup ditingkatkan sebesar satu satuan maka keputusan pembelian sepeda motor Honda tidak akan bertambah sebesar 0,022

2 (b2

d. Koefisien X

) = 0,346 artinya jika variabel motivasi berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda, atau dengan kata lain jika variabel motivasi ditingkatkan sebesar satu satuan maka keputusan pembelian sepeda motor Honda akan bertambah sebesar 0,346

(37)

4.4.2 Uji Determinasi ( R² )

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel bebas (x) memiliki pengaruh terhadap variabel terikatnya (y). Range nilai dari R² adalah 0-1. Semakin mendekati nol berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan amat terbatas, sebaliknya semakin mendekati satu model semakin baik.

Tabel 4. 13

Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 ,615a ,378 ,357 1,236 1,703

a. Predictors: (Constant), kelompokreferensi, motivasi, gayahidup b.Dependent Variable: keputusanpembelian

4.5Pengujian Hipotesis

4.5.1 Uji Simultan (Uji-F)

Uji signifikansi simultan (Uji-F) dilakukan untuk menguji apakah variabel bebas yang dimasukkan kedalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

(38)

a. H0 : bi = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat

b. Ha : bi ≠ 0, artinya secara simultan adalah signifikan dari variabel bebas (X1,X2,X3

Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyabut, dengan rumus sebagai berikut:

) terhadap variabel terikat(Y).

df (pembilang) = k-1 df (penyebut) = n-k Keterangan:

n = jumlah sampel penelitian

k = jumlah variabel bebas dan terikat

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 96 orang dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 4, sehingga diperoleh:

1) df (pembilang) = 4-1 = 3 2) df (penyebut) = 96-4 = 92 Nilai Fhitung

H0 diterima bila F

akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS 16.00, kemudian akan dibandingkan dengan nilai Ftabel pada tingkat signifkansi = 5%, dengan kriteria uji sebagai berikut:

hitung < Ftabel

H1 diterima bila F

pada α = 5%

(39)

Tabel 4.14 Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 85,308 3 28,436 18,607 ,000a

Residual 140,598 92 1,528

Total 225,906 95

a. Predictors: (Constant), kelompokreferensi, motivasi, gayahidup b. Dependent Variable: keputusanpembelian

Sumber : Output SPSS (Agustus 2016)

Dari Tabel 4.14 dapat dijelaskan bahwa nilai F hitung > F tabel. Nilai F hitung adalah sebesar 18,607 sedangkan nilai F tabel adalah sebesar 2,70 dari tingkat kepercayaan 95% (�= 0,05). Dapat di jelaskan bahwa 18,607 > 2,70. Nilai signifikannya 0,000 < 0,05 menunjukkan bahwa secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya hidup, motivasi dan kelompok referensi terhadap keputusan pembelian.

4.5.2 Uji Parsial (Uji-t)

Uji t bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu gaya hidup (X1), motivasi (X2) dan kelompok referensi (X3), berpengaruh terhadap variabel terikatnya yaitu keputusan pembelian (Y) sepeda motor Honda pada mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

(40)

Nilai thitung

Pada Tabel 4.12, kemudian akan dibandingkan dengan nilai t

akan diperoleh dengan menggunakan program SPSS 16,00.

table

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat disimpulkan sebagai berikut:

pada tingkat α =

5% (92) = 1,986

4.6Pembahasan Hasil Penelitian

1. Berdasarkan hasil uji F dapat diketahui bahwa variabel gaya hidup (X1),

motivasi (X2), kelompok referensi(X3), secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil perolehan Fhitung

2. Berdasarkan uji parsial (Uji t) maka hasil penelitian menunjukkan beberapa hasil yakni:

pada kolom F yakni sebesar 18,607 lebih besar dari nilai Ftabel dengan tingkat kesalahan = 5% yaitu 2,70 dan dengan nilai Sig yang lebih kecil dari nilai alpha (0,000 < 0,05).

a. Variabel gaya hidup memiiki t hitung sebesar -2,96 dengan tingkat signifikansi 0,768. Sedangkan t tabel sebesar 1,986. Oleh karena itu t hitung (-2,96) < t tabel (1,986) dan tingkat signifikansinya 0,768> 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel gaya hidup secara parsial berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian.

(41)

c. Variabel kelompok referensi memiiki t hitung sebesar 2,169 dengan tingkat signifikansi 0,03. Sedangkan t tabel sebesar 1,986. Oleh karena itu t hitung (2,169) > t tabel (1,986) dan tingkat signifikansinya 0,03 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kelompok referensi secara parsial berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

(42)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Gaya hidup, motivasi dan kelompok referensi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Dan berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa gaya hidup tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, motivasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dan kelompok referensi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diatas maka ada beberapa hal yang disarankan peneliti sebagai berikut :

(43)

oleh karena itu perusahaan harus fokus dalam meningkatkan mutu dari ketiga variabel ini supaya keputusan pembelian terus meningkat.

Gambar

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan dikatakan valid
Gambar 4.1                                Struktur Organisasi Astra Honda Motor
Gambar 4.2 Jenis Produk Sepeda Motor Honda
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, hipotesis penelitian dapat disimpulkan yaitu Gaya Hidup, Harga, dan Kelompok Referensi diduga mempunyai pengaruh positif

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas (kelompok referensi (X1), persepsi (X2), motivasi (X3), gaya hidup (X4)) terhadap variabel terikat (keputusan konsumen

Analisis regresi linear berganda ditujukan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel bebas (X1,X2) berupa variabel brand image, kelompok referensi serta variabel terikat

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi F sebesar 0,000 &lt; α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Gaya Hidup dan

variabel budaya (X1) , sosial (X2) pribadi (X3) dan psikologis (X4) secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda

Keputusan pembelian dalam penelitian ini dapat dijelaskan dengan tiga variabel bebas yaitu Gaya Hidup, Harga, dan Kelompok Referensi. Menurut Setiadi (2003:148), Gaya hidup secara

Dan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama yang berbunyi “variabel kelas sosial (X1), Gaya hidup (X2), Kelas referensi (X3) dan Motivasi (X4)

Pengaruh Gaya Hidup X1, Citra Merek X2, dan Brand Ambassador X3 Terhadap Keputusan Pembelian Hasill peilneilliltilan ilnil meilmbuktilkan bahwa gaya hildup X1, ciltra meilreilk X2,