73 LAMPIRAN 1
KUESIONER
Dengan Hormat,
Terimakasih atas kesediaan saudara(i) untuk berpartisipasi mengisi dan menjawab seluruh pernyataan yang ada dalam kuesioner ini. Kuesioner ini digunakan untuk menyusun penelitian yang berjudul “PENGARUH BRAND IMAGE DAN KELOMPOK
REFERENSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TUPPERWARE DI
KOMPLEKS PERUMAHAN UNIVERSITAS SUMATERA
UTARAJL.DR.MANSYUR”. Kuesioner ini ditujukan pada Pengguna Tupperware yang
bertempat tinggal di Kompleks Perumahan USU.
Untuk itu diharapkan para Responden dapat memberikan jawaban yang sebenar - benarnya demi membantu penelitian ini. atas kesediaannya kami ucapkan terima kasih. Semoga Penelitian ini bermanfaat bagi kita semua.
I. Identitas Responden
No. Responden :
Nama :
Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan
Usia : 19-25 26-32 33>
Pekerjaan :
74 Anda diminta untuk memilih salah satu dari beberapa Alternatif Pernyataan yang tersedia dengan cara Memberikan Tanda Centang (√). Dalam Skala ini, tidak ada penilaian benar atau salah, jawaban yang paling baik adalah sesuai dengan diri Anda.
Adapun Jawaban yang tersedia yaitu: 5: Sangat Setuju (SS)
4: Setuju (S)
3: Kurang Setuju (KS) 2: Tidak Setuju (TS)
1: Sangat Tidak Setuju (STS)
III. Daftar Pernyataan
1.Variabel Brand Image (X1)
No. Pernyataan SS S KS TS STS
1 Merek Tupperware Mudah dikenali , produknya mudah diingat.
2 Tupperware adalah Merek yang saya sebutkan saat ditanyai tentang perabotan makan Plastik
3 Produk Tupperware memiliki kualitas bagus
4 Produk Tupperware bervariasi
2. Variabel Kelompok Referensi (X2)
No. Pernyataan SS S KS TS STS
1 Anggota Keluarga saya Menggunakan Produk Tupperware sehingga saya tertarik untuk menggunakan Produk Tupperware 2 Kawan-kawan sebaya saya Menggunakan
Produk Tupperware sehingga saya tertarik untuk menggunakan Produk Tupperware 3 Saya Senang menggunakan Produk
75
3. Variabel Keputusan Pembelian (Y)
No. Pernyataan SS S KS TS STS
1 Saya membeli Produk Tupperware karena sesuai kebutuhan
2 Saya membeli Produk Tupperware karena bermanfaat bagi saya
3 Kedepannya saya akan membeli produk Tupperware lagi
76 LAMPIRAN 2
DATA (BUTIR) KUESIONER UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Butir
Pernyataan P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11
R1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3
R2 4 4 4 3 2 3 3 4 3 4 2
R3 3 3 4 3 4 4 2 3 4 4 4
R4 4 4 4 5 4 4 4 4 2 2 2
R5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3
R6 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 3
R7 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
R8 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4
R9 4 4 4 5 4 3 3 2 4 3 3
R10 4 4 4 1 2 2 2 2 2 2 2
R11 5 4 4 4 2 4 2 5 4 4 2
R12 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3
R13 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2
R14 4 4 3 4 3 2 3 2 2 2 2
R15 3 4 4 4 4 3 2 2 2 2 2
R16 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5
R17 5 5 5 4 5 5 3 4 3 4 3
R18 3 5 5 4 3 3 3 3 3 2 2
R19 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2
R20 3 4 4 4 4 5 4 3 3 3 2
R21 2 3 4 1 1 1 1 2 1 1 1
R22 4 4 1 2 3 3 4 1 1 1 2
77
R24 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2
R25 1 2 3 3 2 3 3 3 2 1 3
R26 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 2
R27 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3
R28 3 4 4 5 2 2 1 2 3 2 2
R29 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3
78 LAMPIRAN 3
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.910 11
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00001 33.2667 51.444 .675 .901
VAR00002 33.0667 56.271 .530 .909
VAR00003 33.1000 55.679 .479 .910
VAR00004 33.4667 52.740 .537 .908
VAR00005 33.7333 49.926 .722 .898
VAR00006 33.7000 48.286 .814 .893
VAR00007 33.9333 49.995 .631 .904
VAR00008 33.9333 49.513 .686 .901
VAR00009 34.0000 48.207 .799 .894
VAR00010 34.2333 50.047 .735 .898
79 LAMPIRAN 4
OUTPUT ANALISIS DESKRIPTIF VARIABEL
VAR00001
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 3 3.7 3.7 3.7
2 1 1.2 1.2 4.9
3 12 14.8 14.8 19.8
4 39 48.1 48.1 67.9
5 26 32.1 32.1 100.0
Total 81 100.0 100.0
VAR00002
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 1 1.2 1.2 1.2
2 2 2.5 2.5 3.7
3 15 18.5 18.5 22.2
4 37 45.7 45.7 67.9
5 26 32.1 32.1 100.0
80 VAR00003
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 3 3.7 3.7 3.7
2 1 1.2 1.2 4.9
3 8 9.9 9.9 14.8
4 37 45.7 45.7 60.5
5 32 39.5 39.5 100.0
Total 81 100.0 100.0
VAR00004
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 1 1.2 1.2 1.2
2 8 9.9 9.9 11.1
3 17 21.0 21.0 32.1
4 41 50.6 50.6 82.7
5 14 17.3 17.3 100.0
Total 81 100.0 100.0
VAR00005
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 1 1.2 1.2 1.2
2 20 24.7 24.7 25.9
3 16 19.8 19.8 45.7
4 34 42.0 42.0 87.7
5 10 12.3 12.3 100.0
81 VAR00006
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 3 3.7 3.7 3.7
2 29 35.8 35.8 39.5
3 15 18.5 18.5 58.0
4 24 29.6 29.6 87.7
5 10 12.3 12.3 100.0
Total 81 100.0 100.0
VAR00007
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 6 7.4 7.4 7.4
2 32 39.5 39.5 46.9
3 12 14.8 14.8 61.7
4 22 27.2 27.2 88.9
5 9 11.1 11.1 100.0
Total 81 100.0 100.0
VAR00008
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 6 7.4 7.4 7.4
2 18 22.2 22.2 29.6
3 20 24.7 24.7 54.3
4 29 35.8 35.8 90.1
5 8 9.9 9.9 100.0
82 VAR00009
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 3 3.7 3.7 3.7
2 21 25.9 25.9 29.6
3 16 19.8 19.8 49.4
4 28 34.6 34.6 84.0
5 13 16.0 16.0 100.0
Total 81 100.0 100.0
VAR00010
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 8 9.9 9.9 9.9
2 23 28.4 28.4 38.3
3 11 13.6 13.6 51.9
4 30 37.0 37.0 88.9
5 9 11.1 11.1 100.0
Total 81 100.0 100.0
VAR00011
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 11 13.6 13.6 13.6
2 28 34.6 34.6 48.1
3 15 18.5 18.5 66.7
4 20 24.7 24.7 91.4
5 7 8.6 8.6 100.0
84 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Absut
N 81
Normal Parametersa,,b Mean 2.0732
Std. Deviation 1.53849
Most Extreme Differences Absolute .114
Positive .114
Negative -.092
Kolmogorov-Smirnov Z 1.026
Asymp. Sig. (2-tailed) .244
a. Test distribution is Normal.
85 UJI HETEROSKEDASTISITAS
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.527 1.844 -.286 .776
Brand_image .377 .126 .261 2.983 .075
Kelompok_referensi .734 .113 .567 6.481 .088
86 UJI MULTIKOLINEARITAS Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -.527 1.844 -.286 .776
Brand_image .377 .126 .261 2.983 .075 .806 1.240
Kelompok_referensi .734 .113 .567 6.481 .088 .806 1.240
a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
REGRESI LINEAR BERGANDA
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1(Constant) -.527 1.844 -.286 .776
Brand_image .377 .126 .261 2.983 .004
Kelompok_referensi .734 .113 .567 6.481 .000
a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
KOEFISIEN DETERMINASI (R2)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .721a .519 .507 2.62506
a. Predictors: (Constant), Kelompok_referensi, Brand_image
87 UJI F
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 580.385 2 290.193 42.112 .000a
Residual 537.491 78 6.891
Total 1117.877 80
a. Predictors: (Constant), Kelompok_referensi, Brand_image
b. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
UJI t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.527 1.844 -.286 .776
Brand_image .377 .126 .261 2.983 .004
Kelompok_referensi .734 .113 .567 6.481 .000
71 DAFTAR PUSTAKA
Azany, Frena, 2014. “Analisis Pengaruh Desain Produk,Motivasi Konsumen dan Citra MerekTerhadap Keputusan PembelianSepatu Bellagio(Studi Pada Konsumen Toko Sepatu Bellagio Java SupermallSemarang)”. Skripsi, Fakultas Ekonomika Dan Bisnis, Universitas Diponegoro, Semarang.
Dwiyanda, Bagus Airlangga, 2015. “Pengaruh Gaya Hidup, Merek, Dan Kelompok ReferensiTerhadap Keputusan Pembeliandan Loyalitas Produk Ipad Pada Mahasiswa/I Di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera utara”. Skripsi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Ghozali, Imam, 2013. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Edisi 8, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Kertajaya, Hermawan. 2002. Marketing Plus 2000, Gramedia, Jakarta.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong, 2008. Prinsip - Prinsip Pemasaran, Jilid 1 Edisi 12, Erlangga, Jakarta.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi 12. Erlangga, Jakarta.
Kuncoro, Mudrajad, 2009. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi III, Erlangga, Jakarta.
Morrisan,2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu, Edisi Pertama, Kencana, Jakarta.
Nugroho Setiadi, 2003, Perilaku Konsumen, Prenada Media Group, Jakarta.
Nugroho, Setiadi, 2010. Perilaku Konsumen: Pespektif Kontemporer pada Motif, Tujuan, dan Keinginan Konsumen, Kencana, Jakarta.
Oktaviani, Lusia, 2014. “Analisis Pengaruh Brand Image (Citra Merek), Kualitas Produk, Dan Harga Terhadap Minat Beli Produk Mie Instan Supermi ( Studi Kasus Pada Konsumen Mie Instan Supermie di Kota Semarang )”. Skripsi, Fakultas Ekonomika Dan Bisnis, Universitas Diponegoro, Semarang
Rangkuti, Ferddy, 2004. The Power of Brand: Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Sadat, Andi M, 2009. Brand Belief: Stategi Membangun Merek Berbasis Keyakinan,Salemba Empat, Jakarta.
72
Situmorang, Syafrizal Helmi dan Ginting, Paham, 2008. Filsafat Ilmu dan Metode Riset, USU Press, Medan.
Situmorang, Syafrizal Helmi dan Lufti, Muslich, 2015. Analisis Data: Untuk Riset Manajemen dan Bisnis, Edisi 3, USU Press, Medan.
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), Alfabeta, Bandung.
Sulistian, Ogi, 2011. “ Pengaruh Brand Image Terhadap Loyalitas Pelanggan Rokok Gudang Garam Filter”, Skripsi, Fakulitas Ekonomi Universitas Kuningan, Kuningan.
Sumawarman, Ujang. 2004. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapan dalamPemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
Supramono, 2003. Desain Proposal Penelitian Studi Pemasaran, Penerbit Andi, Yogyakarta. Supranto dan Limakrisna, 2011, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, Mitra Wacana
Media, Jakarta
37
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanasi assosiatif, yaitu penelitian yang menjelaskan tentang seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat (Situmorang dan Ginting, 2008 : 57). Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah variabel brand image (X1), kelompok referensi (X2), terhadap variabel keputusan pembelian (Y).
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan diKompleks perumahan Universitas Sumatera Utara.Penelitian ini dilakukan Juli 2015 sampai dengan Oktober 2015.
3.3 Batasan Operasional
Untuk menghindari pembahasan yang tidak terarah dan mengakibatkan tidak tepatnya sasaran yang diharapkan, maka langkah berikutnya peneliti membatasi masalah, hanya pada :
a. Variabel bebas (X) :
X1 = Brand Image
X2 = Kelompok Referensi
38
3.4 Definisi Operasional
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian:
1. Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak terganatung pada variabel lain.Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X) adalah Brand Image dan Kelompok Reverensi.
a. Brand Image (X1)merupakan Kesan atau pemikiran seseorang yang
didasarkan pada pengalaman membeli yang akhirnya akan terbentuk dan melekat dibenak konsumen.
b. Kelompok Referensi (X2) yaitu Semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut.
2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,karena adanya variabel bebas.Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat (Y) adalah Keputusan Pembelian.Keputusan yang dilakukan konsumen untuk membeli Tupperware.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Operasional Indikator Skala
Ukur
Brand Image (X1)
Kesan atau pemikiran seseorang terhadap Tupperware yang didasarkan pada pengalaman membeli yang akhirnya akan terbentuk dan melekat dibenak konsumen terhadap Tupperware
1. Merek Tupperware mudah diingat 2. Merek Tupperware
mudah diucapkan 3. Tupperware
memiliki produk dengan kualitas baik
4. Produk Tupperware bervariasi
39
Variabel Definisi Operasional Indikator Skala
Ukur
Kelompok Referensi
(X2)
Semua kelompokyang mempunyai pengaruh langsungatau tidak langsungterhadap
sikap atauperilaku orangtersebut
terhadapTupperware
1. Pengaruh Keluarga terhadap
Tupperware 2. Pengaruh
Kelompok Kawan Sebaya terhadap Tupperware
3. Pengalaman terhadap Tupperware Likert Keputusan Pembelian (Y) Membeli merek Tupperware yang paling disukai dari berbagai alternatif yang ditawarkan.
1. Sesuai Kebutuhan 2. Mempunyai
Manfaat 3. Melakukan
Pembelian Berulang
Likert
Sumber : Rangkuti (2004), Kotler Keller (2009), Kotler Amstrong (2008)
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Penelitian ini menggunakan skalaLikert yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012:132). Untuk keperluan kuantitatif penelitian maka peneliti memberikan lima alternatif jawaban untuk dijawab oleh para responden dapat dilihat dengan menggunakan skor 1 sampai dengan 5 dapat dilihat dari Tabel 3.2.
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert untuk Variabel X
No Jawaban Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber : Sugiyono (2012:134)
40
3.6 Populasi Dan Sampel
3.6.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:115). Populasi dalam penelitian ini adalah Pengguna Tupperware yang bertempat tinggal di Kompleks Perumahan USU Jl. Dr. Mansyur.
3.6.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012:116). Dalam penelitian ini, sampel diambil dengan rancangan sampel non-probabilitas dengan teknik pengambilan accidental sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja
yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
Menurut Supramono (2003:63), untuk setiap populasi yang sulit diketahui, maka digunakan rumus:
�= (Z∝)
2(p)(q)
d2
Keterangan :
n = Jumlah sampel
Zα = Nilai standar normal yang besarnya tergantung α
Bila α = 0,05 Z = 1,67
41 p = Estimator proporsi populasi
q = 1- p
d = Penyimpangan yang ditolerir
Berdasarkan pra survey yang dilakukan peneliti terhadap 30 orang, ditemukanada 21 orangyang pernah melakukan pembelian Tupperware. Sehingga dapat ditemukan estimasi proporsi populasi (p) sebesar 70% atau samadengan 0,7. Dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi dalampenelitian ini adalah :
�= (Z∝)
2 (p)(q)
d2
� =(1, 96)
2(0,7)(0,3)
(0,1)2
� = 80,67 = �������
Maka sampel dalam penelitian ini adalah 80,67 responden atau dapatdibulatkan menjadi 81 orang responden.
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling,
yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan penilaian terhadap beberapa
karakteristik anggota sampel yang disesuaikan dengan maksud penelitian (Kuncoro,
2009:139). Adapun kriteria sampel untuk penelitian ini adalah yang telah melakukan
pembelian ulang terhadap tupperware minimal dua kali untuk pemakaian pribadi dan
berusia minimal 20 tahun. Tujuan dari penetapan kriteria ini adalah dengan
mempertimbangkan pengalaman yang cukup dan usia yang dianggap mampu untuk
42
3.7Jenis Data Penelitian
1. Data Primer
Data Primer (primary data) yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/ suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang bersangkutan yangdapat berupa interview, observasi, Situmorang dan Lufti (2015:3). Data primer diperoleh dengan memberikan kuisioner kepada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Ekonomi.
2. Data Sekunder
Data Sekunder (secondary data) yaitu data yang diperoleh/ dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain. Biasanya sumber tidak langsung berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi, Situmorang dan Lufti(2015:3). Data yang di peroleh melalui studi
dokumentasi baik dari buku, jurnal, majalah, dan situs internet untuk mendukung penelitian.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : 1. Kuisioner
Peneliti menyebarkan daftar pernyataanpada orang yang sedang berada di sekitar kompleks perumahan Universitas Sumatera Utara yang menjadi sampel atau responden dalam penelitian ini.
2. Wawancara
Peneliti mengajukan pertanyaan secara lisan untuk mendapatkan informasi apakah responden yang ditemui adalah yang pernah membeli produk Tupperware.
43 Merupakan pengumpulan data yang menggunakan buku-buku literatur yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.9.1 Uji Validitas
Menurut Situmorang dan Lufti (2015:86) validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti ingin mengukur kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Setelah kuesioner tersebut tersusun dan teruji validitasnya, dalam praktik belum tentu data yang terkumpulkan adalah data yang valid.
Uji validitas dilakukan terlebih dahulu dengan memberikan kuesioner kepada 30 orang responden yang diambil dari luar sampel dan dilakukan di Kompleks perumahan Universitas Sumatera Utara. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Pengujian validitas dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :
Jika r hitung ≥ r tabel, maka pernyataan dinyatakan valid Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan dinyatakan tidak valid
44 Tupperware.Nilai r tabel dengan ketentuan df =jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5% maka angka yang diperoleh= 0.361.
Tabel 3.3 Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00001 33.2667 51.444 .675 .901
VAR00002 33.0667 56.271 .530 .909
VAR00003 33.1000 55.679 .479 .910
VAR00004 33.4667 52.740 .537 .908
VAR00005 33.7333 49.926 .722 .898
VAR00006 33.7000 48.286 .814 .893
VAR00007 33.9333 49.995 .631 .904
VAR00008 33.9333 49.513 .686 .901
VAR00009 34.0000 48.207 .799 .894
VAR00010 34.2333 50.047 .735 .898
VAR00011 34.5667 52.392 .640 .903
Sumber: Hasil Penelitian (Data Diolah, 2015)
3.9.2 Uji Reliabilitas
Situmorang dan Lufti (2015:89) Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Pengujian dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
45
Tabel 3.4 Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.910 11
Sumber: Hasil Penelitian (Data Diolah, 2015)
Pada 11 pertanyataan dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa koefisien alpha (Cronbach’s Alpha) adalah sebesar 0,910. Ini berarti 0,910> 0,80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.
3.10 Metode Analisis Data
3.10.1 Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang belaku untuk umum atau generalisasi.
3.10.2 Metode Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menganalisi pengaruh antara variabel independen yang terdiri dari : X1, X2, terhadap variabel dependen Y. Rumus matematis dari regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Y = a + b1X1 + b2X2 +e
46
Y = Keputusan Pembelian
a = Konstanta
b1, b2 = Koefisien regresi
X1 = Brand Image
X2 = Kelompok Referensi
e = error
3.10.3 Uji Asumsi Klasik
Agar mendapat regresi yang baik maka harus memenuhi asumsi yang disyaratkan yaitu memenuhi uji asumsi normalitas,multikolinieritas , dan bebas dari heteroskedastisitas.
3.10.3.1 Uji Normalitas
Situmorang dan Lufti (2015:114) menyatakan bahwa tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Dengan adanya tes normalitas maka hasil penelitian kita bias digeneralisasikan pada populasi. Dalam pandangan statistik itu sifat dan karakteristik populasi adalah terdistribusi secara normal.
3.10.3.2 Uji Heteroskedastisitas
47 dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatan terjadi heterokedastisitas.
3.10.3.3 Uji Multikolinieritas
Situmorang dan Lufti (2015:147) menyatakan bahwa multikolinieritas menunjukkan adanya lebih dari satu hubungan linier yang sempurna. Interpensi dari persamaan regresi ganda secara implisit bergantung pada asumsi bahwa variabel-variabel bebas dalam persamaan tersebut tidak saling berkorelasi. Koefisien-koefisien regresi biasanya diinterprestasikan sebagai ukuran perubahan variabel terikat jika salah satu variabel bebasnya naik sebesar satu unit dan seluruh variabel bebas lainnya dianggap tetap.Namun, interprestasi ini menjadi tidak benar apabila terdapat hubungan linier antara variabel bebas.
3.10.4 Uji Hipotesis
3.10.4.1 Uji F (Uji Serentak)
Uji F (uji serentak) yaitu untuk melihat apakah variabel independent secara bersama-sama (serentak) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Melalui uji statistic dengan langkah-langkah sebagai berikut:
H0 : b1 = b2 = 0
Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent yaitu Brand Image (X1), Kelompok Referensi (X2),terhadap variabel dependent yaitu Keputusan Pembelian.
48 Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent yaitu Brand Image (X1), Kelompok Referensi (X2),terhadap variabel dependent yaitu Keputusan Pembelian
Kriteria pengambilan keputusan, yaitu : H0 diterima apabila Fhitung< Ftabelpada α = 5% H0 ditolak apabila Fhitung> Ftabelpada α = 5%
3.10.4.2 Uji t (Uji Parsial)
Uji t yaitu suatu uji untuk mengetahui signifikansi dari pengaruh variabel independent yaitu Brand Image (X1), Kelompok Referensi (X2),terhadap variabel dependent yaitu Keputusan Pembelian. Bentuk pengujiannya yaitu :
H0 : b1 = b2 = 0
Artinya variabel independent yaitu Brand Image (X1), Kelompok Referensi (X2), secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel variabel dependent yaitu Keputusan Pembelian.
H0 : b1≠ b2= 0
Artinya variabel independent yaitu Brand Image (X1), Kelompok Referensi (X2), secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel variabel dependent yaitu Keputusan Pembelian
Kriteria pengambilan keputusan, yaitu :
49 H0 ditolak apabila thitung> ttabelpada α = 5%
3.10.4.3 Pengujian Koefisien Determinan (R2)
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Tupperware Corporation yang berpusat di Orlando Amerika Serikat adalah perusahaan multinasional yang memproduksi serta memasarkan produk plastik berkualitas untuk keperluan rumah tangga.Dengan sistem penjualan langsung (direct selling), Tupperware berkembang dan berada di lebih dari 100 negara. Di banyak Negara, di antara perusahaan direct selling lain Tupperware berhasil menempati ranking atas.
Berkat penemuannya yang gemilang tahun 1937 di Amerika & dikembangkan tahun 1946, Earl Tupperware melahirkan berbagai produk innovatif bermerek Tupperware. Kehadirannya mempermudah dan memperindah kehidupan para ibu rumah tangga di Amerika. Home party Tupperware yang dikenal sebagai Tupperware Party adalah cara penjualan yang unik, informatif dan menghibur. Cara ini pertama kali diperkenalkan oleh Brownie Wise.Kejeliannya memanfaatkan teknologi membuat Tupperware tanggap dengan berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat. Diperkirakan hampir setiap 2,3 detik diselenggarakan Tupperware Party di salah satu sudut dunia. Tupperware selalu melahirkan produk baru berkualitas yang innovatif, berdesain unik dengan warna warni yang khas, trendy dan menarik.
51 Jakarta merupakan distributor resmi pertama Tupperware, dan kini sudah lebih dari 74Distributor resmi yangtersebar di berbagai kota besar di seluruh Indonesia.
Didukung lebih dari 190.000 tenaga penjual independen, produk Tupperware berhasil menembus berbagai kalangan. Pelatihan dan bimbingan yang diberikan merupakan bekal untuk menjadi tenaga penjual yang tangguh. Meski terdiri dari berbagai latar belakang ekonomi dan pendidikan, namun ada satu persamaannya yaitu bisa menyisihkan waktu untuk keluarga, sekaligus memiliki karir dan penghasilan yang sangat memuaskan.
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi Tupperware Indonesia adalah menjadi Company of Choice dan Brand of Choice. Sedangkan misinya adalah merubah hidup lebih banyak orang menjadi lebih baik lagi.
3.1.3 Produk dan Jasa yang Ditawarkan oleh Tupperware
1. Produk Let’s Cook Together, yang terdiri dari: a. Speedy Chef
b. Lolly TUP c. Miss Belle
d. Shallow Pak N’ Stor e. Fun Tumbler Forest f. Tote Bag Miss Belle g. Caravella Set
h. Family Mate 800ml i. TCef Sauce Pan
j. Jumbo Modular Keeper k. Fridgesmart Set
52 2. Produk Baru, yang terdiri dari:
a. Smart Saver
b. Smart Saver Square 1 c. Smart Saver Square 2 d. Smart Saver Square 3 e. Smart Saver Oval 1 f. Smart Saver Oval 2 g. Tweeny Girl h. Tweeny Boy i. Giant Canister j. Juist
k. Mosaic Snak Stor
4.2 Analisis Deskriptif
4.2.1 Analisis Deskriptif Responden
Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden dalam penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar-daftar pernyataan kuesioner. Kuesioner disebarkan kepada pengguna produk Tupperware yang dijadikan sebagai responden. Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna Tupperware yang bertempat tinggal di sekitar komplek perumahan Universitas Sumatera Utara Jalan Dr. Mansyur. Karakteristik responden dalam penelitian ini sebagai berikut:
53 Berikut ini adalah tabulasi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin :
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Responden %
Pria 16 19,8
Wanita 65 80,2
Total 81 100
Sumber: Hasil Penelitian (Data Diolah, 2015)
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 81 responden, jumlah responden terbanyak adalah wanita yaitu sebanyak 65orang (80,2%), pria sebanyak 16orang (19,8%). Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik berdasarkan jenis kelamin, wanita adalah responden yang paling banyak dalam penelitian ini yaitu sebesar 80,2%.
2. Pembagian Responden berdasarkan Usia
[image:34.595.139.455.422.540.2]Berikut ini adalah tabulasi karakteristik responden berdasarkan usia:
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Responden %
19-25 42 51,8
26-32 25 30,8
>33 14 17,4
Total 81 100
Sumber: Hasil Penelitian (Data Diolah, 2015)
Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 81 responden, jumlah responden yang berumur 19-25 tahun sebanyak 42 orang (51,8%), 26-32 tahun sebanyak 25orang (30,8%), lebih dari 33 tahun sebanyak 14orang (17,4%). Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa usia 19-25 tahun adalah responden yang paling banyak dalam penelitian ini yaitu sebesar 51,8%.
3. Pembagian Responden berdasarkan Pekerjaan
54
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah Responden %
Mahasiswa 42 51,8
Dosen 17 20,9
Ibu Rumah Tangga 22 27,3
Total 81 100
Sumber: Hasil Penelitian (Data Diolah, 2015)
Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 81 responden, jumlah responden yang berprofesi sebagai mahasiswa yaitu sebanyak 42orang (51,8%), dosen sebanyak 17 orang (20,9%), ibu rumah tangga sebanyak 22orang (27,3%). Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa adalah responden yang paling banyak dalam penelitian ini yaitu sebesar 51,8%.
4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel
Pada penelitian ini akan dijelaskan secara deskriptif persentase hasil penelitian setiap variabel yang mempengaruhi keputusan pembelian Tupperware di Kompleks Perumahan Universitas Sumatera Utara Jalan Dr. Mansyur. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Jumlah pernyataan seluruhnya adalah 4 butir variabel brand image (X
1), 3 butir variabel kelompok referensi (X
2), dan 4 butir variabel keputusan pembelian (Y). Jadi jumlah seluruh pernyataan adalah 11 butir. Kuesioner yang disebarkan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala Likert dengan tanggapan responden sebagai berikut: Sangat Setuju (SS) : diberi skor 5
55
[image:36.595.70.470.255.399.2]1. Variabel Brand Image sebagai X1
Tabel 4.4
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Brand Image
Pernyataan STS TS RR S SS
Total
F % F % F % F % F %
1 3 3,7 1 1,2 12 14,8 39 48,1 26 32,1 81 2 1 1,2 2 2,5 15 18,5 37 45,7 26 32,1 81 3 3 3,7 1 1,2 8 9,9 37 45,7 32 39,5 81 4 1 1,2 8 9,9 17 21 41 50,6 14 17,3 81 Sumber: Hasil Penelitian (Data Diolah, 2015)
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa :
a. Pada pernyataan pertama, dari 81 responden terdapat 32,1% responden yang menyatakan sangat setuju merek Tupperware mudah dikenali dan produknya mudah diingat, 48,1% menyatakan setuju, 14,8% menyatakan ragu-ragu, 1,2% menyatakan tidak setuju dan 3,7% menyatakan sangat tidak setuju.
56 c. Pada pernyataan ketiga, dari 81 responden, 39,5% responden menyatakan sangat setuju
produk Tupperware memiliki kualitas bagus, 45,7% menyatakan setuju, 9,9% menyatakan ragu-ragu, 1,2% menyatakan tidak setuju dan 3,7% menyatakan sangat tidak setuju.
d. Pada pernyataan keempat, dari 81 responden terdapat 17,3% responden menyatakan sangat setuju produk Tupperware bervariasi, 50,6% menyatakan setuju, 21% menyatakan ragu-ragu, 9,9% menyatakan tidak setuju dan 1,2% menyatakan sangat tidak setuju.
[image:37.595.76.473.286.421.2]2. Variabel Kelompok Referensi sebagai X2
Tabel 4.5
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Kelompok Referensi
Pernyataan STS TS RR S SS
Total
F % F % F % F % F %
1 1 1,2 20 24,7 16 19,8 34 42 10 12,3 81 2 3 3,7 29 35,8 15 18,5 24 29,6 10 12,3 81 3 6 7,4 32 39,5 12 14,8 22 27,2 9 11,1 81 Sumber: Hasil Penelitian (Data Diolah, 2015)
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa :
a. Pada pernyataan pertama, dari 81 responden terdapat 12,3% responden yang menyatakan sangat setuju anggota keluarga mereka menggunakan produk Tupperware sehingga mereka tertarik untuk menggunakan produk Tupperware, 42% menyatakan setuju, 19,8% menyatakan ragu-ragu, 24,7% menyatakan tidak setuju dan 1,2% menyatakan sangat tidak setuju.
57 c. Pada pernyataan ketiga, dari 81 responden, 11,1% responden menyatakan sangat setuju
merasa senang menggunakan produk Tupperware, 27,2% menyatakan setuju, 14,8% menyatakan ragu-ragu, 39,5% menyatakan tidak setuju dan 7,4% menyatakan sangat tidak setuju.
[image:38.595.72.477.226.356.2]3. Variabel Keputusan Pembelian sebagai Y
Tabel 4.6
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian
Pernyata an
STS TS RR S SS
Total
F % F % F % F % F %
1 6 7,4 18 22,2 20 24,7 29 35,8 8 9,9 81 2 3 3,7 21 25,9 16 19,8 28 34,6 13 16 81 3 8 9,9 23 28,4 11 13,6 30 37 9 11,1 81 Sumber: Hasil Penelitian (Data Diolah, 2015)
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa :
a. Pada pernyataan pertama, dari 81 responden terdapat 9,9% responden yang menyatakan sangat setuju membeli produk Tupperware karena sesuai kebutuhan, 35,8% menyatakan setuju, 24,7% menyatakan ragu-ragu, 22,2% menyatakan tidak setuju dan 7,4% menyatakan sangat tidak setuju.
b. Pada pernyataan kedua, dari 81 responden, 16% responden menyatakan sangat setuju membeli produk Tupperware karena bermanfaat, 34,6% menyatakan setuju, 19,8% menyatakan ragu-ragu, 25,9% menyatakan tidak setuju dan 3,7% menyatakan sangat tidak setuju.
58
4.3 Uji Asumsi Klasik
4.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas residual bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2013:160). Cara yang digunakan untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak adalah dengan desain grafik dan uji Kolmogorov-Smirnov.
Sumber: Hasil Penelitian (Data Diolah, 2015)
Gambar 4.1 Grafik Histogram
59 dengan grafik normal probability plot yang menunjukkan titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, sebagaimana ditampilkan pada Gambar 4.2 berikut:
Sumber: Hasil Penelitian (Data Diolah, 2015)
Gambar 4.2 Grafik Normal Plot
Cara lain untuk melihat distribusi data normal atau tidak adalah dengan melakukan uji Kolmogorov-Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5%, maka jika nilai
Asymp Sig(2-tailed) diatas 5% artinya variabel residual berdistribusi normal. Untuk lebih
60
Tabel 4.7
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Absut
N 81
Normal Parametersa,,b Mean 2.0732
Std. Deviation 1.53849
Most Extreme Differences Absolute .114
Positive .114
Negative -.092
Kolmogorov-Smirnov Z 1.026
Asymp. Sig. (2-tailed) .244
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Penelitian (Data Diolah, 2015)
Pada Tabel 4.7 memperlihatkan nilai Asym Sig. (2-tailed) adalah 0,244 dan diatas nilai signifikansi (0,05). Dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.
4.3.2 Uji Heteroskedastisitas
[image:41.595.153.442.77.304.2]61 Sumber: Hasil Penelitian (Data Diolah, 2015)
[image:42.595.87.466.153.401.2]Gambar 4.3 Grafik Scatter Plot
Gambar 4.3 memperlihatkan bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedasitas pada model regresi, sehingga model regresi ini layak untuk digunakan.
Tabel 4.8 Hasil Uji Glejser
62
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.527 1.844 -.286 .776
Brand_image .377 .126 .261 2.983 .075
Kelompok_referensi .734 .113 .567 6.481 .088
a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)
Berdasarkan hasil Tabel 4.8 diketahui bahwa nilai signifikansi variabel brand image dan kelompok referensi lebih besar dari 0,05 sehingga pada ketiga variabel independen tersebut tidak terjadi heteroskedasitas.
4.3.3 Uji Multikoloniearitas
[image:43.595.96.432.73.196.2]Uji multikoloniearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Dalam penelitian ini uji multikoloniearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF) (Ghazali, 2013:105). Multikoloniearitas tidak terjadi jika VIF<10 dan nilai tolerance> 0,10.
Tabel 4.9
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -.527 1.844 -.286 .776
63
Kelompok_referensi .734 .113 .567 6.481 .088 .806 1.240
a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
Sumber: Hasil Penelitian (Data Diolah, 2015)
Dapat dilihat pada Tabel 4.9 hasil perhitungan tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antara variabel independen. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama, tidak ada satu variabel independen yang memiliki VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikoloniearitas antar variabel independen dalam model regresi.
4.4 Analisis Regresi Berganda
[image:44.595.104.464.496.662.2]Analisis regresi linear berganda ditujukan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel bebas (X1,X2) berupa variabel brand image, kelompok referensi serta variabel terikat (Y) berupa keputusan pembelian, maka untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, penulis menggunakan bantuan program software SPSS (Statistik Product and Service Solution) dari tabel coefficient maka dihasilkan output sebagai berikut:
Tabel 4.10
Hasil Analisis Regresi Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1(Constant) -.527 1.844 -.286 .776
Brand_image .377 .126 .261 2.983 .004
Kelompok_referensi .734 .113 .567 6.481 .000
a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
64 Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada Tabel 4.11 kolom Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai
berikut:
Y = -0,527 + 0,377X1+ 0,734X2
Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Konstanta (a) = -0,527. Ini menunjukkan tingkat konstan, dimana jika variabel brand image, kelompok referensi adalah 0, maka keputusan pembelian Tupperware akan tetap
sebesar -0,527, dengan asumsi variabel lain tetap. b. Koefisien X
1 (b1) = 0,377. Variabel brand image terhadap keputusan pembelian dengan koefisien regresi sebesar 0,377. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel brand image sebesar 1 satuan, maka keputusan pembelian Tupperware akan meningkat sebesar 0,377.
c. Koefisien X
2(b2) = 0,734. Variabel kelompok referensi terhadap keputusan pembelian dengan koefisien regresi sebesar 0,734. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel kelompok referensi sebesar 1 satuan, maka keputusan pembelian Tupperware akan meningkat sebesar 0,734.
4.5 Uji Hipotesis
4.5.1 UjiF
Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yang terdiri brand image dan kelompok referensi terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian secara
simultan. Uji F memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,05, jika signifikansi F berada dibawah 0,05 maka variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Tabel 4.12 Hasil Uji F
65
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 580.385 2 290.193 42.112 .000a
Residual 537.491 78 6.891
Total 1117.877 80
a. Predictors: (Constant), Kelompok_referensi, Brand_image
b. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
Sumber: Hasil Penelitian (Data Diolah, 2015)
Dari uji F yang telah dilakukan diperoleh F hitung sebesar 42,112 sedangkan F tabel adalah 3,113. Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil tersebut makabrand image dan kelompok referensi berpengaruh sangat signifikan secara simultan terhadap perilaku komplain F hitung lebih besar dari F tabel (42,112>3,113) dan signifikansi penelitian lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) dengan demikian Ha diterima.
4.5.2 Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yang terdiri dari brand image dan kelompok referensi terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian
[image:46.595.143.453.72.173.2]secara parsial. Uji t memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,05, jika signifikansi t berada dibawah 0,05 maka variabel independen secara individu berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Apabila t hitung menunjukkan nilai lebih besar dibandingkan dengan t tabel, maka koefisien regresi variabel independen adalah signifikan.
Tabel 4.13 Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.527 1.844 -.286 .776
Brand_image .377 .126 .261 2.983 .004
[image:46.595.94.430.597.761.2]66 Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.527 1.844 -.286 .776
Brand_image .377 .126 .261 2.983 .004
Kelompok_referensi .734 .113 .567 6.481 .000
a. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
Sumber: Hasil Penelitian (Data Diolah, 2015)
Dari hasil uji t pada Tabel 4.13 menunjukkan bahwa:
1. Besarnya t hitung untuk variabel brand image adalah sebesar 2,983 dengan nilai signifikansi 0,004. Hasil tersebut menunjukkan t hitung lebih besar dari t tabel (2,983>1,989). Dilihat dari signifikansinya, nilai signifikansi brand image lebih kecil dari 0,05 (0,004> 0,05). Maka diperoleh kesimpulan bahwa brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
2. Besarnya t hitung untuk variabel kelompok referensi adalah sebesar 6,481 dengan nilai signifikansi 0,000. Hasil tersebut menunjukkan t hitung lebih besar dari t tabel (6,481> 1,989). Dilihat dari signifikansinya, nilai signifikansi kelompok referensi lebih kecil dari 0,05 (0,000> 0,05). Maka diperoleh kesimpulan bahwa kelompok referensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
4.5.3 Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat.Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summaryb dan tertulis R square. Namun untuk regresi linear berganda sebaiknya menggunakan R square yang sudah disesuaikan atau tertulis Adjusted R Square, karena di sesuaikan dengan jumlah variabel bebas dalam penelitian. Nilai
67
Tabel 4.11
Hasil Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .721a .519 .507 2.62506
a. Predictors: (Constant), Kelompok_referensi, Brand_image
b. Dependent Variable: Keputusan_pembelian
Sumber: Hasil Penelitian (Data Diolah, 2015)
Pada Tabel 4.11 besarnya pengaruh variabel brand image dan kelompok referensi terhadap variabel dependen keputusan pembelian ditunjukkan oleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,507, artinya variabel brand image dan kelompok referensi berpengaruh terhadap keputusan pembelian sebesar 50,7% sisanya sebesar 49,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
4.6 Pembahasan
Berdasarkan pengujian secara simultan diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 42,112 dengan nilai signifikansi 0,000 dan dapat disimpulkan bahwa brand image dan kelompok referensi secara serempak berpengaruh sangat signifikan terhadap keputusan pembelian Tupperware di Kompleks Perumahan Universitas Sumatera Utara Jalan Dr. Mansyur. Berdasarkan pengujian secara parsial diketahui pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut :
1. Pengaruh Brand Image terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan pengujian secara parsial diperoleh hasil bahwa variabel brand image
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini terlihat dari nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,004 dan nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (2,983 > 1,989).Hasil penelitian ini relevan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Azany (2014) yang menyatakan bahwa brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Pada pernyataan pertama variabel brand image yang dapat dilihat pada Tabel 4.4, menunjukkan bahwa distribusi jawaban responden didominasi oleh pernyataan setuju (48,1%), artinya hampir seluruh responden setuju bahwa merek Tupperware mudah dikenali dan produknya mudah diingat.
Pada pernyataan kedua variabel brand image yang dapat dilihat dari Tabel 4.4, menunjukkan bahwa distribusi jawaban responden didominasi oleh pernyataan setuju (45,7%). Artinya hampir keseluruhan responden setuju bahwa Tupperware adalah merek yang disebutkan saat ditanyai tentang perabotan makan plastik.
68 (45,7%). Artinya hampir keseluruhan responden setuju bahwa produk Tupperware memiliki kualitas bagus.
Pada pernyataan keempat variabel brand image yang dapat dilihat dari Tabel 4.4, menunjukkan bahwa distribusi jawaban responden didominasi oleh pernyataan setuju (50,6%). Artinya hampir keseluruhan responden setuju bahwa produk Tupperware bervariasi.
Melalui brand image yang baik, Tupperware telah mampu mempengaruhi konsumen memutuskan untuk membeli produk Tupperware.
2. Pengaruh Kelompok Referensi terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan pengujian secara parsial diperoleh hasil bahwa variabel kelompok referensi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini terlihat dari nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 dan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (6,481 > 1,989). Hasil penelitian ini relevan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dwiyanda (2015) yang menyatakan bahwa kelompok referensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Pada pernyataan pertama variabel kelompok referensi yang dapat dilihat dari Tabel 4.5, menunjukkan bahwa distribusi jawaban responden didominasi oleh pernyataan setuju (42%). Artinya hampir keseluruhan responden setuju bahwa anggota keluarga mereka menggunakan produk Tupperware sehingga mereka tertarik untuk menggunakan produk Tupperware. Namun ada sebesar 24,7% yang menyatakan tidak setuju dengan pernyataan ini.
Pada pernyataan kedua variabel kelompok referensi yang dapat dilihat dari Tabel 4.5, menunjukkan bahwa distribusi jawaban responden didominasi oleh pernyataan sangat setuju dan setuju (41,9%). Artinya hampir keseluruhan responden setuju bahwa kawan-kawan sebaya mereka menggunakan produk Tupperware sehingga mereka tertarik untuk menggunakan produk Tupperware.
Pada pernyataan ketiga variabel kelompok referensi yang dapat dilihat dari Tabel 4.5, menunjukkan bahwa distribusi jawaban responden didominasi oleh pernyataan tidak setuju (39,5%). Artinya hampir keseluruhan responden tidak setuju bahwa mereka tidaksenang menggunakan produk Tupperware.
Tupperware telah mampu mempengaruhi konsumennya dalam mengambil keputusan untuk melakukan pembelian produk Tupperwaremelalui kelompok-kelompok yang ada.Dan Tupperware diharapkan untuk lebih memperhatikan keinginan dari konsumen, agar
69
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah variabel brand image dan kelompok referensi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian Tupperware di Kompleks Perumahan Universitas Sumatera Utara Jalan Dr. Mansyur dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 81 responden.
1. Hasil dari pengujian Statistik F menunjukkan bahwa variabel brand image dan kelompok referensi secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian Tupperware di Kompleks Perumahan Universitas Sumatera Utara Jalan Dr. Mansyur.
2. Hasil dari pengujian Statistik t menunjukkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara individual (parsial) bahwa brand image dan kelompok referensiberpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Tupperware di Kompleks Perumahan Universitas Sumatera Utara Jalan Dr. Mansyur.
3. Berdasarkan pengujian koefisien Determinasi (R2) diketahui nilai Adjusted R Square = 0,507 berarti 50,7% keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel-variabel brand image dan kelompok referensi sedangkan sisanya 49,3% dijelaskan oleh faktor-faktor
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan maka saran yang diberikan adalah:
70 2. Peneliti juga menyarankan agar Tupperware membangun komunitas online melalu sosial media (seperti Facebook dan Twitter) sebagai saluran komunikasi interaktif dengan konsumen agar mudah memberikan pesan, menangani keluhan, menjawab keingintahuan konsumen dan menyampaikan berita terbaru tentang Tupperware kepada konsumen. 3. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan agar dapat memasukkan faktor-faktor lain seperti
19 2. Untuk mengetahuidan menganalisis pengaruh kelompok referensi
terhadap keputusan pembelian Tupperwaredi Kompleks perumahan Universitas Sumatera UtaraJl.Dr.Mansyur ?
3. Untuk mengetahuidan menganalisis pengaruh brand image dan kelompok referensi secara bersama-sama terhadap keputusan pembelianTuppewaredi Kompleks perumahan Universitas Sumatera UtaraJl.Dr.Mansyur ?
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Penulis
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti disamping
memberikan kontribusi pemikiran dalam bidang pemasaran, khususnya berkaitan dengan brand image dan kelompok referensi terhadap keputusan pembelian produk Tupperware.
2. Bagi PT.Tupperware
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam penyusunan perencanaan aktivitas-aktivitas dan kebijakan perusahaan “Tupperware, Khususnya untuk produk tupperware dan kelompok referensi di masa yang akan datang.
3. Bagi Pihak Lain
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan dan informasi yang nantinya dapat memberi perbandingan dalam mengadakan penelitian yang lebih lanjut khususnya mengenai kelompok refernsi.
BAB II
LANDASAN TEORI
20 Menurut Keller dalam buku Sadat (2009:18) menyatakan bahwa istilah brand berasal dari kata brand yang berarti “to brand”, yaitu aktivitas yang sering
dilakukan para peternak sapi di Amerika dengan member tanda pada ternak-ternak mereka untuk memudahkan identifikasi kepemilikan sebelum dijual kepasar. Sedangkan menurut Afiff dalam buku Sadat (2009:18) menyatakan bahwa kata merek yang digunakan sebagai terjemahan kata brand berasal dari bahasa Belanda yang diadopsi dan digunakan secara luas dalam bahasa pemasaran.
Dalam perkembangannya merek memiliki banyak defenisi. Menurut Keagan dalam buku Sadat (2009:18) mendefinisikan bahwa merek sebagai kumpulan citra dan pengalaman kompleks dalam benak pelanggan, yang mengkomunikasikan harapan mengenai manfaat yang akan diperoleh dari suatu produk yang diproduksi oleh perusahaan tertentu. Menurut Keegan et al. dalam Ferrinadewi (2008:137) berpendapat bahwa merek adalah sejumlah citra dan pengalaman dalam benak konsumen yang mengkomunikasikan manfaat yang dijanjikan produk yang diproduksi oleh perusahaan tertentu. Menurut Kotler dan Keller (2009:258) menyatakan bahwa merek adalah produk atau jasa yang dimensinya mendiferensiasikan merek tersebut dengan beberapa cara dari produk atau jasa lainnya yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama.
21 merek melalui pengalaman masa lalu dengan produk tersebut dan program pemasarannya, menemukan merek mana yang memuaskan kebutuhan mereka dan mana yang tidak.
2.1.1.1 Manfaat Merek
Menurut Sadat (2009:21) merek-merek yang kuat akan memberikan jaminan kualitas dan nilai yang tinggi kepada pelanggan, yang akhirnya juga berdampak luas terhadap perusahaan. Perusahaan yang mampu membangun mereknya
[image:54.595.112.511.500.682.2]dengan baik akan mampu menangkal setiap serangan pesaing sehingga dapat terus mempertahankan pelanggannya. Melalui merek, perusahaan dapat memberikan berbagai sentuhan emosional atau eksperensial yang tidak dapat diberikan oleh produk. Berikut ini terdapat beberapa manfaat merek yang dapat diperoleh pelanggan dan perusahaan:
Tabel 2.1
Manfaat Merek bagi Pelanggan dan Perusahaan
Pelanggan Perusahaan
a. Merek sebagai sinyal kualitas b. Mempermudah proses/memandu
pembelian
c. Alat mengidentifikasi produk d. Mengurangi risiko
e. Memberi nilai psikologis f. Dapat mewakili kepribadian
a. Magnet pelanggan
b. Alat proteksi dari para imitator c. Memiliki segmen pelanggan
yang loyal
d. Membedakan produk pesaing e. Mengurangi perbandingan harga
sehingga dapat dijual premium f. Memudahkan penawaran produk
baru
g. Bernilai financial tinggi h. Senjata dalam kompetisi
Sumber: Sadat, (2009:21)
22 Kotler dan Keller (2009:269) menyatakan elemen merek adalah alat pemberi nama dagang yang mengidentifikasikan dan mendiferensiasikan merek. Menurut Sadat (2009:49) menyatakan bahwa elemen dari identitas suatu merek terdiri dari nama, logo, warna, desain dan kemasan, slogan dan tagline, endorser merek, karakter, situs web dan URL. Kotler dan Keller (2009:269) menyatakan dalam memilih elemen merek, ada enam kriteria utama, yaitu :
a. Dapat diingat
Yaitu seberapa mudah elemen merek itu diingat dan dikenali. Nama-nama pendek adalah elemen merek yang mudah diingat.
b. Berarti
Yaitu elemen merek kredibel dan mengindikasikan kategori yang berhubungan dengannya. Elemen merek menyiratkan sesuatu tentang bahan produk atau tipe orang yang mungkin menggunakan merek. c. Dapat disukai
Yaitu berkaitan dengan seberapa menarik estetika elemen merek. Dan elemen merek dapat disukai secara visual, verbal dan cara lain. d. Dapat ditransfer
Yaitu elemen merek dapat digunakan untuk memperkenalkan produk baru dalam kategori yang sama atau berbeda. Elemen merek menambah ekuitas merek melintasi batas geografis dan segmen pasar.
e. Dapat disesuaikan
Yaitu kemudahan elemen merek disesuaikan dan diperbarui. f. Dapat dilindungi
Yaitu kemudahan elemen merek untuk dapa dilindungi secara hukum dan secara kompetitif
2.1.2 Citra Merek
23 lebih penting dari pada keadaan sesungguhnya, menurut Dobni dan Zinkhan dalam Ferrinadewi (2008:166).
Menurut Susanto dalam Nugroho (2011:11) citra merek adalah apa yang dipersepsikan oleh konsumen mengenai sebuah merek. Pembangunan sebuah citra merek, terutama citra yang positif menjadi salah satu hal yang penting. Sebab tanpa citra kuat dan positif, sangatlah sulit bagi perusahaan untuk menarik pelanggan baru dan mempertahankan yang sudah ada, dan pada saat yang sama meminta mereka membayar harga yang tinggi.
Simamora dalam Sulistian (2011:33) mengatakan citra adalah persepsi yang relatif konsisten dalam jangka waktu panjang. Sehingga tidak mudah untuk membentuk citra, citra sekali terbentuk akan sulit untuk mengubahnya. Citra yang dibentuk harus jelas dan memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan pesaingnya, saat perbedaan dan keunggulan merek dihadapkan dengan merek lain.
Menurut Keller dalam Ariadi ( 2010:42) bahwa pengukuran citra merek dapat dilakukan pada aspek sebuah merek, yaitu : strength, uniqueness, dan favourable.
a. Strength
24 b. Uniqueness
Yaitu kemampuan untuk membedakan sebuah merek diantara merek-merek lainnya. Kesan ini muncul dari atribut produk, kesan unik berarti terdapat diferensiasi antara produk satu dengan produk lainnya. Termasuk dalam kelompok unik ini antara lain: variasi layanan, dan harga serta differensiasi.
c. Favourable
Mengarah pada kemampuan merek tersebut untuk mudah diingat oleh pelanggan. Termasuk dalam kelompok favourable ini antara lain : kemudahan merek untuk diucapkan, kemampuan mereka untuk tetap diingat pelanggan, maupun kesesuaian antara kesan mereka dibenak pelanggan dengan citra yang diinginkan perusahaan atas merek bersangkutan.
Schiffman dan Kanuk dalam Sulistian (2011:33) menyebutkan faktor faktor pembentuk citra merek sebagai berikut:
1. Kualitas atau mutu, berkaitan dengan kualitas produk barang atau jasa yang ditawarkan oleh produsen dengan merek tertentu.
25 3. Kegunaan atau manfaat, yang terkait dengan fungsi dari suatu produk barang
atau jasa yang bisa dimanfaatkan oleh konsumen.
4. Pelayanan, yang berkaitan dengan tugas produsen dalam melayani.
5. Resiko, berkaitan dengan besar-kecilnya akibat atau untung-rugi yang mungkin dialami oleh konsumen.
6. Harga, yang dalam hal ini berkaitan dengan tinggi-rendahnya atau banyak-sedikitnya jumlah uang yang dikeluarkan konsumen untuk mempengaruhi suatu produk, juga dapat mempengaruhi citra jangka panjang.
7. Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri, yaitu berupa pandangan, kesepakatan, dan informasi yang berkaitan dengan suatu merek dari produk tertentu.
Menurut Timmerman dalam Ratri (2007:50), citra merek sering terkonseptualisasi sebagai sebuah koleksi dari semua asosiasi yang berhubungan dengan sebuah merek yang terdiri dari:
1. Faktor fisik, karakteristik fisik dari merek tersebut, seperti desain kemasan, logo, nama merek, fungsi, dan kegunaan produk dari merek itu.
2. Faktor psikologis, dibentuk oleh emosi, kepercayaan, nilai, kepribadian yang dianggap oleh konsumen menggambarkan produk dari merek tersebut.
Citra merek sangat erat kaitannya dengan apa yang orang pikirkan, rasakan terhadap suatu merek tertentu, sehingga dalam citra merek faktor psikologis lebih banyak berperan dibandingkan faktor fisik dari merek tersebut.
26 Kelompok referensi disebut juga kelompok acuan. Menurut Sumawarman(2004:250), kelompok referensi (reference group) adalah seorang individu atausekelompok orang yang secara nyata mempengaruhi perilaku seseorang. Dalamperspektif pemasaran, kelompok referensi adalah kelompok yang berfungsisebagai referensi bagi seseorang dalam keputusan pembelian dan konsumsi.
Menurut Setiadi (2003:266), kelompok referensi merupakan pengaruh sosialdalam suatu perilaku konsumen. Kelompok referensi adalah aspek lingkungan sosialmikro bagi konsumen. Kelompok referensi juga melibatkan satu atau lebih orangyang dijadikan sebagai dasar pembanding atau titik referensi dalam membentuktanggapan afeksi dan kognisi serta menyatakan perilaku seseorang.
27 Kelompok referensi mempengaruhi anggotasetidaknya dengan tiga cara. Mereka memperkenalkan perilaku dan gaya hidupbaru kepada seseorang, mereka mempengaruhi sikap dan konsep diri, dan merekamenciptakan tekanan kenyamanan yang dapat mempengaruhi pilihan produk danmerek.Orang juga dipengaruhi oleh kelompok diluar kelompoknya.
Kelompokaspirasional adalah kelompok yang ingin diikuti oleh orang itu, kelompokdisosiatif adalah kelompok yang nilai dan perilakunya ditolak oleh orang lain.Jikapengaruh kelompok referensi kuat, pemasaran harus menentukan caramenjangkau dan mempengaruhi pemimpin opini kelompok.Pemimpin opini adalah orang yang menawarkan nasihat atau infomasi informal tentang produkatau kategori produk tertentu, misalnya mana yang terbaik dari beberapa merekatau bagaimana produk tertentu, misalnya mana yang terbaik dari beberapa merek atau bagaimana produk tertentu dapat digunakan, pemimpin opini seringkali memiliki kepercayaan diri yang tinggi, aktif secara sosial, dan terlibat dalamkategori produk.Pemasaran berusaha menjangkau para pemimpin opini denganmengindentifikasi karakteristik demografis dan psikografis, mengidentifikasimedia yang mereka baca dan mengarahkan pesan kepada mereka.
28 terwujud(tangible) seperti orang sebenarnya (actual people) atau tak terwujud (intangible)atau simbolik (kesuksesan pengusaha/pebisnis).
Isu yang penting untuk pemasaran berkenaan dengan pengaruh kelompokreferensi meliputi hal-hal berikut:
1. Pengaruh jenis apa yang bisa ditimbulkan oleh kelompok referensi terhadapindividu (perorangan).
2. Bagaimana pengaruh kelompok referensi bisa berbeda lintas produk danmerek.
3. Bagaimana pemasar dapat menggunakan konsep kelompok referensi untukmengembangkan strategi pemasaran yang efektif.
Menurut Setiadi (2003:229) sikap seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Pengaruh Keluarga
Keluarga mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam
keputusanpembelian. Dengan mengabaikan kecenderungan anak usia belasan tahunyang sering memberontak pada orang tua, sebenarnya terdapat hubunganyang kuat antara sikap orang tua dan sikap anaknya. Dari data yang adaterbukti bahwa sekitar kurang lebih 58% keputusan pembelian dipengaruhioleh anak-anak.
2. Pengaruh Kelompok Kawan Sebaya
Banyak studi yang memperlihatkan bahwa kawan sebaya
mampumempengaruhi dalam perilaku pembelian. Kazt dan Lazarsfeld yang dikutipAssel dalam Setiadi (2003:229) menemukan bahwa pengaruh kelompokkawan sebaya lebih memungkinkan mempengaruhi sikap dan perilakupembelian dari pada iklan. Anak-anak usia belasan tahun sering melakukanpembelian terhadap suatu produk karena teman sekolahnya telah membeliproduk itu.
29 Pengalaman masa lalu mempengaruhi sikap terhadap merek.
Pengalamanpenggunaan suatu merek produk pada masa lalu akan memberikan evaluasiatas merek produk tersebut, bergantung apakah pengalaman itumenyenangkan atau tidak. Jika pengalaman masa lalu itu menyenangkanmaka sikap konsumen dimasa mendatang akan positif, tetapi jika pengalamanpada masa lalu itu tidak menyenangkan maka sikap konsumen di masamendatang pun akan negatif.
4. Kepribadian
Kepribadian konsumen mempengaruhi sikap. Sifat-sifat seperti sukamenyerang, terbuka, kepatuhan atau otoritarianisme mungkin mempengaruhisikap terhadap merek dan produk. Individu yang agresif mungkin lebihmungkin terlibat dalam persaingan olah raga dan akan membeli peralatanyang paling mahal dalam usahanya untuk mengungguli lawannya.
2.1.2.1 Jenis Pengaruh Kelompok Referensi
Sebagian besar orang menjadi anggota beberapa kelompok informal primerdan keanggotaan kelompok yang sedikit formal. Sebagai tambahan, orang sadartentang banyak kelompok sekunder lainnya, keduanya formal dan informal. Padadasarnya orang mengenali dan mengafiliasi dengan kelompok referensi tertentuuntuk alasan, yaitu :
1. Mendapatkan pengetahuan yang berguna
2. Mendapatkan ganjaran (rewards) atau menghindari hukuman
3. Memperoleh makna untuk membentuk, memodifikasi atau mempertahankankonsep diri mereka
2.1.3 Keputusan Pembelian
30 tentang apa yang dibeli konsumen, dimana mereka membeli, dan mengapa mereka membeli.
Menurut Kotler dan Armstrong (2008:181), keputusan pembelian (purchase decision) konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain, dan faktor kedua adalah faktor situasional yang tidak diharapkan. Oleh karena itu, preferensi dan niat pembelian tidak selalu menghasilkan pembelian yang aktual.
Menurut Morissan (2010:111), keputusan pembelian (purchase decision) adalah tahap selanjutnya setelah adanya niat atau keinginan membeli, namun keputusan pembelian adalah tidak sama dengan pembelian sebenarnya (actual purchase).Ketika konsumen memilih untuk membeli suatu merek,ia masih harus
melaksanakan keputusan dan melakukan pembelian yang sebenarnya.
Menurut Nugroho (2010:331), mendefinisikan suatu keputusan (decision) melibatkan pilihan diantara dua atau lebih alternatif tindakan atau perilaku. Keputusan selalu mensyaratkan pilihan diantara beberapa perilaku yang berbeda. Inti dari pengambilan keputusan konsumen (cunsumer decision making) adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengeta