UNIVERSITAS SAM RATULANGI
ULASAN JURNAL
TAJUK JURNAL :
Kinerja PGRI Sebagai Kelompok
Kepentingan (
Interest Groups
)
Dalam Memperjuangkan Kesejahteraan
Guru
(Studi di Kabupaten Minahasa Tenggara)
DISEDIAKAN OLEH:
Leren Mawey
NIM: 080813234
KINERJA PGRI SEBAGAI KELOMPOK KEPENTINGAN (INTEREST GROUPS) DALAM MEMPERJUANGKAN KESEJAHTERAAN GURU
Oleh:
Leren Mawey
Abstrak
Kinerja adalah penampilan hasil karya personel baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan penampilan individu maupun kerja kelompok personel. Penampilan hasil karya tidak terbatas kepada personel yang memangku jabatan fungsional maupun struktural, tetapi juga kepada keseluruhan jajaran personel di dalam organisasi, Sebagai organisasi ketenagakerjaan, PGRI merupakan wadah perjuangan hakhak asasi guru sebagai pekerja. Guru sebagai tenaga profesional memerlukan jaminan kepastian kesejahteran dan perlakuan hukum. Kesejahteraan mengandung arti kondisi kehidupan yang utuh, seimbang dan wajar dalam hal imbalan jasa, rasa aman, hubungan antar pribadi, kondisi kerja dan kesempatan mengembangkan karir.
1.1 Latar belakang
PGRI lahir pada 25 November 1945, setelah 100 hari proklamasi kemerdekaan
Indonesia. Cikal bakal organisasi PGRI adalah diawali dengan nama Persatuan Guru
Hindia Belanda (PGHB) tahun 1912, kemudian berubah nama menjadi Persatuan Guru
Indonesia (PGI) tahun 1932.Semangat kebangsaan Indonesia telah lama tumbuh di
kalangan guruguru bangsa Indonesia. Organisasi perjuangan guruguru pribumi pada
zaman Belanda berdiri tahun 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda
(PGHB).Organisasi ini bersifat unitaristik yang anggotanya terdiri dari para Guru Bantu,
Guru Desa, Kepala Sekolah, dan Penilik Sekolah. Dengan latar belakang pendidikan
yang berbedabeda mereka umumnya bertugas di Sekolah Desa dan Sekolah Rakyat
Angka Dua. Sejalan dengan keadaan itu maka disamping PGHB berkembang pula
organisasi guru bercorak keagamaan, kebangsaan, dan yang lainnya.
Sekolah PGRI pertama adalah SMP PGRI Wongkay merupakan satu satunya
SMP yang ada di Wongkay Raya yang belum lama ini di sahkan menjadi SMP Negeri 7
Ratahan, telah memiliki gedung dan fasilitas yang diharapkan dapat menunjang proses
kegiatan belajar mengajar, yang berlokasi di desa Wongkay. Perkembangan akan
pendidikan di Minahasa Tenggara sangat berperanan penting dalam kerjasama dengan
pemeriantah kabupaten minahasa tenggara, barubaru ini Setelah melalui pemungutan
Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disppora) Olvie Sumual MPd, terpilih sebagai
Ketua PGRI Kabupaten Minahasa Tenggara, dengan mengumpulkan suara terbanyak.
Pemilihan Pengurus PGRI Minahasa Tenggara periode 20112016, yang dibuka oleh
Bupati Minahasa Tenggara Telly Tjanggulung, akhirnya menetapkan Sumual sebagai
Ketua PGRI Minahasa Tenggara . “Sumual mengungguli dua kandidat lainnya yakni Dra
Femy Pangkerego MPd, yang tak lain adalah Sekdis Dikpora Minahasa Tenggara dan
juga Sem Tampinongkol. Bupati Minahasa Tenggara Telly Tjanggulung, dalam
sambutannya pada pembukaan Konferensi PGRI Minahasa Tenggara berharap pada
pemilihan tersebut akan menentukan pemimpin yang benarbenar berkualitas dan
mampu bersinergi dengan Pemerintah guna pelaksanaan pembangunan pendidikan di
Minahasa Tenggara .
Siapapun sependapat bahwa guru memegang perananan yang sangat penting
dalam upaya pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan, namun dalam
kenyataannya guru tetap terabaikan dalam perwujudan keberdayaannya sebagai insan
pendidikan. Guru lebih banyak diperlakukan sebagai obyek administratif dan birokratis,
sehingga keberdayaannya sebagai insan pendidikan selalu terpasung dan tidak
berkembang. Berbagai upaya inovasi pendidikan telah banyak dilakukan melalui
perbaikan sarana prasarana, peraturan, kurikulum, dan sebagainya, tetapi belum
menyentuh upaya perbaiakan kesejahteraan guru sebagai pelaksana di tingkat
instruksional.
Sebagai organisasi profesi, PGRI sebagai tempat kebersamaan dalam
profesional, melindungi anggotanya, meningkatkan kualitas kesejahteraan,
mengembangkan kualitas pribadi dan profesi.
Sebagai organisasi ketenagakerjaan, PGRI merupakan wadah perjuangan
hakhak asasi guru sebagai pekerja. Guru sebagai tenaga profesional memerlukan
jaminan kepastian kesejahteran dan perlakuan hukum. Kesejahteraan mengandung arti
kondisi kehidupan yang utuh, seimbang dan wajar dalam hal imbalan jasa, rasa aman,
hubungan antar pribadi, kondisi kerja dan kesempatan mengembangkan karir.
Anggota PGRI memahami betul mana yang patut didukung dan mana yang tidak
perlu didukung. Sebenarnya ada sebuah harapan yang patut didukung oleh semua
anggota dan stakeholder adalah harapan dan kepercayaan yang disematkan kepada
Pengururs PGRI untuk terus berjuang demi kesejahteraan guru.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
● Bagaimana kinerja PGRI Kabupaten Minahasa Tenggara sebagai kelompok
kepentingan (Interst groups) dalam memperjuangkan kesejahteraan guru ?
● Apa kendalakendala kinerja PGRI di Kabupaten Minahasa Tenggara sebagai
kelompok kepentingan ( interst groups) dalam memperjuangkan kesejahteraan
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui program kerja pengurus PGRI sebagai kelompok
kepentiangan ( interest groups) Kabupaten Minahasa Tenggara dalam
memperjuangkan kesejahteraan guru, serta mengetahui manfaat yang telah
diperoleh guru dari hasil perjuangan PGRI.
1.4 KEGUNAAN PENELITIAN
Hasil penelitian dan kajian ini di harapkan :
(1) Secara praktis penelitian ini memberikan masukan bagi pengurus PGRI
Kabupaten Minahasa Tenggara dalam memperjuangkan kesejahteraan
guruguru di lingkungan kerjanya.
(2) Secara akademis, penelitian diharapkan memberikan gambaran kepada
pembaca umumnya dan para guru khususnya tentang : (1) program kerja
pengurus PGRI Kabupaten Minahasa Tenggara dalam memperjuangkan
kesejahteraan guru (2) ktivitas/implementasi pengurus PGRI Kabupaten
Minahasa Tenggara dalam memperjuangkan kesejahteraan guru.(3) manfaat
BAB II
KERANGKA KONSEPTUAL
2.1 Kinerja
Kinerja adalah penampilan hasil karya personel baik kuantitas maupun kualitas
dalam suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan penampilan individu maupun
kerja kelompok personel. Penampilan hasil karya tidak terbatas kepada
personel yang memangku jabatan fungsional maupun struktural, tetapi juga
kepada keseluruhan jajaran personel di dalam organisasi (Ilyas, 2001).
Dalam upaya mewujudkan hal tersebutlah kinerja PGRI sebagai organisasi yang
menghimpun para guru diperlukan. PGRI di kabupaten Minahasa Tenggara
dituntut bisa mengikuti perkembagan terbaru dalam pendidikan. Sehingga
dengan demikian PGRI lebih mudah untuk melahirkan programprogram yang
sesuai dengan tuntutan masa kini. Yakni tuntutan pendidikan di bawah gebrakan
globalisasi dengan segala dinamikanya.
2.2 DIMENSI KINERJA
(3) Ukuran terakhir keberhasilan dari suatu badan atau organisasi adalah prestasi kerja. Karena baik departemen itu sendiri maupun karyawan
memerlukan umpan balik atas upayanya masingmasing, maka prestasi kerja
beberapa ukuran kinerja.
2.3 Organisasi Masyarakat (ORMAS)
Kiprah dan peranan PGRI bagi kepentingan guru dan pembangunan pendidikan
sebagai organisasi masyrakat, tidak hanya mencuat ke permukaan pada era
reformasi saat ini tapi sejak kelahirannya 63 tahun lebih lamanya, PGRI secara
konsisten mengemban amanah anggotanya baik melalui dialog, dan silaturahim
dengan pengambil kebijakan mulai dari Presiden, Wakil Presiden, Menteri
hingga ke tingkat bawah Gubernur, BupatiWalikota dan pengambil kebijakan
lainnya.
2.4 Kelompok Kepentingan (Interest Groups)
Kelompok kepentingan memusatkan perhatian pada upaya mengartiku lasikan kepentingan tertentu yang ditujukan kepada pemerintah. Mereka berharap pemerintah menyusun kebijakan yang memihak kelompoknya, Kelompok kepentingan menginginkan desentralisasi dari kekuasaan dan partisipasi dalam peningkatan swadaya masyarakat Minahasa Tenggara
2.5 Kelompok Penekan (Pressure Groups)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. PENDEKATAN PENELITIAN
Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode kualitatif. Metode kualitatif
merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata
tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang dapat diamati.
3.2 Lokasi / Tempat penelitian :
Lokasi penelitian dilaksanakan di kantor pengurus PGRI Kabupaten Minahasa
Tenggara.
3.3 Jenis dan Sumber data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian terdiri dari data primer dan data
sekunder, yaitu sebagai berikut:
(1) Data primer, diperoleh dari sumber yang akan diwawancarai yaitu:
a. Pengurus Kabupaten PGRI Kabupaten Minahasa Tenggara meliputi Ketua/
wakil, sekretaris dan bendahara atau pengurus lain yang ditentukan oleh peneliti
.
b. Guru sebagai anggota PGRI dan praktisi/pakar pendidikan berdasarkan
3.4. Informan Penelitian
Menurut Sugiyono, 2006,: 242 dalam penelitian kualitatif istilah informan mengandung arti ”wilayah generalisasi yang terdiri obyek atau subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari
dan ditarik kesimpulannya
3.5 Teknik Pengumpulan data
1) Observasi
2) Wawancara
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL PENELITIAN
Dari hasil penelitian dalam menelaah kelompok kepentingan ada beberapa
faktor yang perlu dipahami yaitu memahami aktivitas kegiatannya, sistem politik yang
berlaku pada saat itu dan lingkungan yang mempengaruhinya.
Dari segi internal organisasinya dapat dipahami dari lingkup keanggotaannya,
loyalitas anggota, lingkup kegiatannya dan derajat kedalaman kegiatan. Dari segi cara
dan sarana yang digunakan untuk memperjuangkan tuntutannya dapat dipelajari dari sifat
kekompakan kelompoknya, sumber daya material dan sumber daya manusianya.
Faktor yang perlu dipahami dari ciri-ciri Kelompok Kepentingan
(Interest Goups)
Ciri yang tampak pada PGRI sehingga dapat dikategorikan sebagai Kelompok Kepentingan
Ciri yang tampak dari PGRI adalah aktifitas dan kegiatannya memperjuangkan Hal ini sesuai dengan misinya yang ingin menjadikan PGRI sebagai organisasi
PENGURUS PGRI KABUPATEN MINAHASA TENGGARA TAHUN 2011–2016
4.1.1 HASILHASIL YANG DICAPAI PENGURUS PGRI KABUPATEN MINAHASA TENGGARA DALAM MEMPERJUANGKAN ANGGOTANYA
Menjadikan PGRI Kabupaten Minahasa Tenggara sebagai organisasi
peningkatan kesejahteraan guru. Hasil perjuangannya PGRI Kabupaten Minahasa
Tenggara ikut andil dan berpartisipasi aktif menjadi motor penggerak melakukan
perjuangan dan tuntutan kepada pemerintah.
4.2 PGRI MERUPAKAN KELOMPOK KEPENTINGAN DAN KELOMPOK PENEKAN
BAB V
PENUTUP
V.1. KESIMPULAN
Kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa :
PGRI Provinsi Kabupaten Minahasa Tenggara merupakan Kelompok
Kepentingan dan Kelompok Penekan bagi para guru yang berjuang untuk
mendapatkan perhatian dan kesejahteraan dari Pemerintah dalam pengabdiannya
sebagai tenaga pendidik. Hal ini tampak dari aktivitas kegiatan, lingkup kegitan
dan sifat perjuangannya. Dalam Sistem Politik, Partai Politik berperan
memperjuangkan kebijakan kepada Pemerintah, tetapi bagi PGRI Kabupaten
Minahasa Tenggara tidak pernah menyalurkan aspirasinya melalui Partai Politik
namun lebih ke lembaga Pemerintah dan Lembaga perwakilan (DPR/DPD/
DPRD). Hal ini disebabkan PGRI sudah berkomitmen untuk tidak beraviliasi
dengan Partai Politik
V.2 Rekomendasi
disampaikan rekomendasi sebagai berikut :