• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI WABAH PANDEMIK COVID-19 (STUDI FENOMENOLOGI DESA KAYULOE BARAT KECEMATAN TURATEA KABUPATEN JENEPONTO ) SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI WABAH PANDEMIK COVID-19 (STUDI FENOMENOLOGI DESA KAYULOE BARAT KECEMATAN TURATEA KABUPATEN JENEPONTO ) SKRIPSI"

Copied!
137
0
0

Teks penuh

(1)

i SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Sosiologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh NUR ASMI 1053811106016

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI

(2)

ii

Nama : Nur Asmi

Stambuk : 105381106016

Jurusan : Pendidikan Sosiologi

Dengan Judul : Persepsi Masyarakat Mengenai Wabah Pandemic Covid 19( Studi Fenomenologi Desa Kayuloe Barat Kecematan Turatea Kabupaten Jeneponto)

Setelah diperiksa dan diteliti ulang, maka Skripsi ini telah memenuhi persyaratan untuk diujikan dihadapan.

Makassar, Maret 2021 Disetujuioleh:

Pembimbing I

Prof.Dr, Eliza Meiyani M.Si

Pembimbing II

Risfaisal, S.Pd., M.Pd.

Mengetahui,

Dekan FKIP KetuaJurusan

Unismuh Makassar Pendidikan Sosiologi

Erwin Akib, M.Pd., Ph.D. Drs. H. Nurdin, M.Pd.

(3)

iii Stambuk : 105381106016 Jurusan : Pendidikan Sosiologi

Dengan Judul : Persepsi Masyarakat Mengenai Wabah Pandemic Covid 19( Studi Fenomenologi Desa Kayuloe Barat Kecematan Turatea Kabupaten Jeneponto)

Setelah diperiksa dan diteliti ulang, Skripsi ini telah memenuhi persyaratan untuk dipertahankan didepan Tim penguji Skripsi pada Jurusan Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, Maret 2021 Disahkan oleh:

Pembimbing I

Prof.Dr, Eliza Meiyani M.Si

Pembimbing II

Risfaisal, S.Pd., M.Pd

Mengetahui,

Dekan FKIP KetuaJurusan

Unismuh Makassar Pendidikan Sosiologi

Erwin Akib, M.Pd., Ph.D Drs. H. Nurdin, M.Pd.

(4)

iv

Stambuk : 105381106016

Jurusan : Pendidikan Sosiologi

DenganJudul : Persepsi Masyarakat Mengenai Wabah Pandemic Covid 19( Studi Fenomenologi Desa Kayuloe Barat Kecematan Turatea Kabupaten Jeneponto)

Dengan menyatakan bahwa Skripsi yang saya ajukan di depan Tim Penguji adalah hasil karya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau dibuatkan oleh siapapun. Demikian peryataan ini saya buat da saya bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, Maret 2021 Yang Menbuat Peryataan

(5)

v

Stambuk : 105381106016

Jurusan : Pendidikan Sosiologi

Fakultas : Keguruandan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai skripsi ini, saya akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun)

2. Dalam penyusunan skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam menyusun skripsi. 4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1.2 dan 3 saya

bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, Maret 2021 Yang Membuat Perjanjian

(6)

vi

kesempatan akan datang kepada orang yang tidak

pernah berhenti untuk mencoba

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini Sebagai baktiku untuk menuju jalan kesuksesan untuk kedua orang tua ku tercinta Serta saudara dan

(7)

vii

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Eliza Meiyani dan Pembimbing II Risfaisal

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat mengenai wabah pandemi covid 19 pada desa kayu loe barat. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan observasi, wawancara, dan juga dokumentasi. Sumber data yang diolah merupakan sumber data primer dan data sekunder. Dan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kualitatif

Hasil penelitian dalam penelitian ini adalah persepsi masyarakat mengenai wabah pandemi covid 19 pada Desa Kayuloe Barat Kecematan Turatea Kabupaten Jeneponto adalah masyarakat sudah paham tentang adanya pandemi virus corona atau covid 19 serta bahaya yang ditimbulkan yang sedang mewabah pada saat ini, dan paham cara pencegahan agar terhindar dari virus corona atau covid 19, yaitu dengan mengikuti protokol kesehatan yang telah diterapkan oleh pemerintah, dan dengan adanya pandemi covid 19 di masyarakat menyebabkan beberapa dampak seperti dampak ekonomi dan dampak sosial sehingga masyarakat semakin sulit karena dampak yang di timbulkan oleh pandemi covid 19 ini,

(8)

viii

Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Advisor I Eliza Meiyani and Advisor II Risfaisal

This study aims to determine the public's perception of the COVID-19 pandemic outbreak in the West Loe wood village. Data collection techniques used in this study were observation, interviews, and documentation. The data sources that are processed are primary data sources and secondary data. And the research method used in this research is qualitative

The results of the research in this study are the public's perception of the COVID-19 pandemic outbreak in Kayuloe Barat Village, Turatea Subdistrict, Jeneponto Regency, that the community already understands the existence of the corona virus pandemic or covid 19 and the dangers posed that are currently endemic, and understand how to prevent it to avoid it. from the corona virus or covid 19, namely by following the health protocols that have been implemented by the government, and with the covid 19 pandemic in the community causing several impacts such as economic impacts and social impacts so that society is getting more difficult because of the impact caused by this covid 19 pandemic, Keywords: covid-19, West Kayuloe community, impact, perception

(9)

ix

Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah Subhanahu wata’ala atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan nikmat empat keterampilan berbahasa kepada manusia yang terdiri dari keterampilan menyimak yang berkaitan dengan pendengaran yang diperintahkan untuk mendengar hal yang baik-baik saja. Kemudian, keterampilan membaca yang berkaitan dengan penglihatan untuk melihat tanda-tanda kebesaran Allah Subhana wata’ala. Selanjutnya, keterampilan berbicara yang berkaitan dengan ucapan yang bertujuan untuk menyampaikan hal-hal yang positif. Dan keterampilan menulis yang bertujuan untuk mengikat ilmu yang telah diperoleh. Penulis bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Subhanahu wata’ala.

Selawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wasallam, beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya. Beliau adalah nabi yang telah menggulung tikar-tikar kejahiliahan dan membentangkan permadani keislaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat ini. Sehingga umat manusia dapat merasakan nikmatnya ilmu pengetahuan.

Terima kasih penulis sampaikan kepada orang tua tercinta atas doa dan kasih sayangnya yang tak pernah padam agar menjadi anak yang sukses. Penulis tak pernah lupa atas semua yang telah mereka berikan. Semoga mereka selalu diberikan umur yang panjang, kesehatan, dan dilingdungi Allah Subuhana Wata’ala.

1. Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Erwin Akib, M,Pd., Ph.D. Selaku dekan fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

(10)

x sosiologi

5. Prof. Dr Eliza Meiyani, M.Si. Selaku Pembimbing I yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan membimbing penulis dalam penyelesaian Skripsi ini.

6. Risfaisal S.Pd.,M.Pd. Selaku pembimbing II yang selalu bijaksana memberikan bimbingan, nasehat serta waktunya selama pembimbingan pembuatan Skripsi.

7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

8. Teristimewa Orang tua saya Ayahanda Saripuddin dan Ibunda Nur Intan Tercinta yang dengan segala pengorbananya tak akan pernah penulis lupakan atas jasa-jasa mereka. Doa restu, nasihat an petunjuk bagi mereka yang merupakan dorongan yang paling efektif bagi kelanjutan studi penulis hingga saat ini

9. Ansar yang selalu mensuport untuk menyelesaikan Skripsi ini.

10. Seluruh teman-teman angkatan, terutama untuk kelas Sosiologi B 2016 dan Genosida 2016 yang senantiasa mengisi hari-hari penulis menjadi menyenangkan.

11. Teruntuk sahabatku Nasmi, susanti syarifuddin, besse simpuru, risky ramayani yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi ini.

(11)

xi

dari berbagai pihak yang sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan dapat memberi manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis.

Billahi Fii sabililhaq, fastabiqul khaerat, wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Makassar, Maret, 2021

(12)

xii

PERSETUJUAN PEMEBIMBING ... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

SURAT PERJANJIAN ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR . ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar belakang ... .1 B. Rumusan Masalah ... 9 C. Tujuan Penelitian . ... 9 D. Manfaat Penelitian ... 10 E. Defenisi Operasional ... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

A. Kajian Konsep ... 12

1. Pengertian Persepsi Dalam Sudut Pandang Sosiologi ... 12

2. Sejarah Wabah Di Indonesia ... 15

3. Pandemic Covid 19 Antara Fakta Sosial Atau Konspirasi Global ... 18

(13)

xiii

D. Penelitian Yang Relevan ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

A. Jenis Penelitian Dan Pendekatan Penelitian ... 33

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian . ... 34

C. Informan Penelitian ... 35

D. Fokus penelitian ... 36

E. Instrumen Penelitian... 36

F. Jenis dan Sumber Data ... 37

G. Tekhnik Pengumpulan Data ... 37

H. Tekhnik Analisis Data ... 38

I. Tekhnik Keabsahan Data ... 39

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ... 41

A. Keadaan Wilayah Kabupaten Jeneponto. ... 41

B. Letak Geografis Kabupaten Jeneponto Dan Kecematan Turatea ... .41

C. Keadaan Penduduk Dan Kehidupan Ekonomi Desa Kayuloe Barat .. 44

D. Keadaan Sosial Budaya ... 45

E. Sarana Dan Prasarana ... 47

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

A. HASIL PENELITIAN ... 50

1. Persepsi Masyarakat Desa Kayuloe Barat Tentang Wabah Pandemi Covid 19 ... 50

2. Dampak Sosial Dan Ekonomi Yang Dirasakan Masyarakat Desa Kayuloe Barat Dengan Adanya Covid 19 ... 59

(14)

xiv BAB VI PENUTUP ... 76 A. KESIMPULAN ... 76 B. SARAN ... 77 DAFTAR PUSTAKA ... 81 LAMPIRAN ... 84

(15)

xv

Tabel 2.1 : Perbedaan Penelitian Terdahulu ... 29

Tabel 4.1: Luas Dan Jumlah Desa Di Kabupaten Jeneponto. ... 43

Tabel 4.2: Keadaan Penduduk Kabupaten Jeneponto ... 44

Tabel 4.3: Jumlah Penduduk Kabupaten Jeneponto ... 47

Tabel 4.4: Sarana Dan Prasarana Pendidikan Di Desa Kayuloe Barat ... 48

Tabel 4.5: Sarana Dan Prasarana Kesehatan Di Desa Kayuloe Barat... 49

(16)

xvi

(17)

xvii 1. Pedoman Observasi ... 81 2. Pedoman Wawancara ... 82 3. Transkrip Wawancara ... 84 4 .Dokumentasi ... 110 5.RiwayatHidup ... 114

(18)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada awal tahun 2020 dunia dihebohkan dengan munculnya wabah yang mematikan yang awalnya berasal dari Negara China Provinsi Hubei di kota Wuhan. Untuk pertama kalinya, China melaporkan adanya penyakit baru ini pada 31 Desember 2019. Pada pengujung tahun 2019 itu, kantor Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di China mendapatkan pemberitahuan tentang adanya sejenis Pneumonia yang penyebabnya tidak diketahui. Infeksi pernapasan akut yang menyerang paru-paru. Dan sejak 3 Januari, China telah secara teratur memberi tahu WHO serta negara-negara dan wilayah terkait seperti, Hong Kong, Makau, dan Taiwan, tentang wabah Pneumonia tersebut. Perkembangan dan pelaporan secara teratur yang dilakukan negara china menjadi perhatian WHO.Akhirnya, lembaga kesehatan dunia tersebut mengumumkan darurat kesehatan masyarakat global pada 30 Januari 2020. Beberapa waktu kemudian, tepatnya 11 Februari 2020, WHO mengumumkan virus baru ini disebut ”Covid-19”.Penyebaran Covid 19 sudah tersebar keseluruh penjuru dunia dimana kasus Covid-19 pertama di luar China dilaporkan di Thailand pada 13 Januari 2020. Masih di Benua Asia, pada 29 Januari 2020 Covid-19 mencapai Timur Tengah untuk pertama kalinya saat jumlah kasus Covid-19 bertambah dan menyebar ke lebih banyak Negara, hingga ke Benua Eropa, Benua Australia dan Benua Afrika .

(19)

WHO semenjak januari 2020 telah menyatakan dunia masuk kedalam darurat global terkait virus ini merupakan fenomena luar biasa yang terjadi di bumi pada abad ke-21 yang bisa dikatakan setara dengan pada saat perang dunia ke dua karena dengan adanya Covid 19 ini pergerakan di dunia semua lumpuh mulai dari aktivitas masyarakat yang dibatasi hingga sampai melumpuhkan perekonomian dunia bahkan event-event besar diundur bahkan dibatalkan misalnya pertandingan olahraga internasional. Terhitung sejak Desember 2019 sampai tanggal 14 juli 2020 yakni sudah mencapai 13,234,687 kasus di dunia dari jumlah tersebut terdiri dari 575.466 orang meninggal dunia dan 7,695,922 pasien telah sembuh ada 4,963,299 kasus aktif atau pasien dalam perawatan yang tersebar di berbagai negara. Covid 19 telah menjadi pandemi yang terjadi dibanyak negara diseluruh dunia (Kompas Tv, 2020).

Corona virus sendiri adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia, beberapa jenis corona virus di ketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek, hinggah lebih serius seperti middle eyas respiratoring sindrom (mers) dan severe acute respiratory syndrom. Corona virus jenis baru yang ditemukan menyebabkan penyakit covid – 19. Covid – 19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis corona virus yang baru di temukan virus baru dan penyakit yang di sebabkanya ini tidak dikenal sebelum mulainya wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan desember 2019 dan sudah merambah keseluruh penjuru dunia termasauk di Negara Indonesia.

(20)

Indonesia, Covid 19 pertama kali diumumkan Presiden Joko Widodo secara resmi kasus pertama Covid 19 di Istana Negara tanggal 2 Maret 2020. Dimana dua warga Negara Indonesia yang positif Covid-19 tersebut mengadakan kontak dengan warga Negara Jepang yang datang ke Indonesia. Pada 11 Maret 2020, untuk pertama kalinya warga Negara Indonesia meninggal akibat Covid-19. Korban yang meninggal di Solo adalah seorang laki-laki berusia 59 tahun, diketahui sebelumnya dia menghadiri seminar di kota Bogor, Jawa Barat, 25-28 Februari 2020. Di minggu yang sama, pasien 01 dan 03 dinyatakan sembuh. Kedua pasien yang resmi dinyatakan sembuh dan boleh meninggalkan rumah sakit pada 13 Maret 2020 itu adalah kesembuhan pertama kali pengidap Covid-19 di Indonesia. Pasien 02 yang berusia lanjut, yakni 64 tahun, juga berhasil mengatasi Covid-19.

Bertambahnya kasus yang terinfeksi Covid 19 di Indonesia maka pihak pemerintah mengeluarkan status darurat bencana terhitung mulai tanggal 29 februari 2020 hingga 29 mei 2020 terkait dengan adanya pandemi di Indonesia ini, pandemi virus corona dengan jumlah waktu 91 hari. Ini dilakukan karna terus bertambahnya korban yang terinfeksi oleh virus Corona maka pemerintah mengeluarkan status darurat bencana agar masyarakat lebih berhati-hati lagi dan tidak menganggap sepeleh virus ini. Pemerintah juga telah melakukan beberapa cara agar dapat menyelesaikan persoalan ini karena ini merupakan kasus yang sangat besar, salah satunya yaitu dengan melakukan sosialisasi gerakan soscial distancing. Sosial Distancing dilakukan untuk dapat mengurangi bahkan memutus mata rantai Covid 19 dengan cara seseorang harus menjaga jarak aman dengan

(21)

orang lain, minimal 2 meter, dan tidak melakukan kontak secara langsung dengan orang lain, menghindari pertemuan Massal dan diharapkan untuk tetap di rumah kecuali ada keperluan mendesak masyarakat di luar. Tetapi dengan diterapkanya ini masih banyak masyarakat yang tidak menyikapi dan menperdulikan hal ini dengan baik, contohnya pemerintah sudah meliburkan para siswa dengan mahasiswa untuk tidak bersekolah dan berkuliah ataupun mengberlakukan bekerja didalam rumah. Namun malahan kondisi ini dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berlibur dan pulang kampung. Sehingga kasus yang terinfeksi Covid 19 Indonesia terus bertambah pada tanggal pertanggal 14 juli 2020 jumlah pasien virus Covid 19 di indonesia bertambah 1.591 orang sehingga total ada 78.572 kasus positif dari kasus awal yang telah diumumkan oleh presiden joko widodo pada tanggal 2 maret sementara jumlah sembuh bertambah 947 orang sehingga total sembuh ada 37.636 orang sedangkan pasien yang meninggal bertambah 54 orang sehingga total adalah 3.710 orang pasien Covid 19 yang meninggal. Jawa Timur adalah penyumbang terbanyak kasus yang terinfeksi kasus covid 19 selanjutnya ialah ibukota Jakarta urutan kedua dan Sulawesi Selatan urutan ketiga kasus terbanyak yang terinfeksi.

Sulawesi Selatan adalah salah satu Provinsi yang di Indonesia yang tingkat kasus yang terinfeksi virus Covid 19 yang tertinggi, Sulawesi Selatan berada pada urutan ketiga kasus terbanyak. Kasus pertama Covid 19 di Sulawesi Selatan yang dilaporkan oleh gebernur Nurdin Abdullah dalam pers di kediamanya mengumumkan terdapak dua orang yang terinfeksi Covid 19 dan telah dilakukan isolasi dari kedua orang yang terinfeksi, dilaporkan satu

(22)

diantaranya telah meninggal dunia Pasien yang meninggal itu diidentifikasi dengan Covid 285. Dia baru saja pulang umrah. Sepekan kemudian mengalami diare dan batuk, kata Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, dalam keterangan persnya. Sejak diumumkannya kasus pertama yang terjadi di Sulawesi Selatan kasus covid 19 terus bertambah yang Kasus positif virus corona di Sulawesi Selatan mengalami rekor penambahan tertinggi pada Selasa (9/6/2020) dengan mencapai 179 orang. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulsel Ichsan Mustari mengatakan penambahan 179 kasus positif itu tersebar di 8 kabupaten dan kota. Dengan penambahan tersebut, sudah ada 2.192 kasus positif Covid-19 di Sulsel sejak kasus pertama pada 19 Maret lalu. "Penambahan ada di Luwu Timur 115 kasus, Makassar 54 kasus, Wajo 1, Maros 3, Sidrap 1, Gowa 2, Luwu 2, dan Bulukumba.

Dengan terus bertambahnya covid 19 di Sulawesi Selatan, status zona merah dengan tingkat resiko tinggi penyebaran coronavirus disease (COVID-19) berdasarkan data tim Pakar Gugus Tugas Pemprov Sulsel, wilayah kabupaten kota yang berstatus zona merah ada tujuh daerah masing-masing Kota Makassar, Kota Pare-pare, Kabupaten Gowa, Kabupaten Maros, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Takalar dan Kabupaten Luwu Timur. Selebihnya masih zona hijau termasuk kabupaten Jeneponto (Sulsel tanggap Covid 19, 2020).

(23)

Adapun cara yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi dan memutus rantai penyebaran Covid 19 yaitu dengan cara menutup akses perbatasan kota, menutup tempat keramaian seperti, (mall, kafe, restaurant hingga menutup akses penerbangan keluar kota maupun penerbangan internasional) dan menerapkan PSBB(Pembatasan sosial berskala besar). Dengan diterapkannya PSBB di kabupaten atau kota di Sulawesi Selatan menbuat masyakat tambah terbebani dikarenakan dibatasinya akses dan melumpuhkan perekonomian masyakat bawah dikarenakan masyakat tidak dapat berkerja lagi hingga dilakukanya PHK besar-besaran dikarenakan Covid 19.

Kabupaten Jeneponto adalah salah satu Kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan yang terdampak Covid 19 dan kasus pertama yang terjadi di Jeneponto yaitu seorang pemuda yang telah melakukan perjalanan dari kota Makassar yang dimana kota Makassar sudah termasuk kedalam zona merah, gejala yang diderita yaitu sesak nafas dan batuk, dan dengan tanggap pemerintah untuk mengisolasi pasien yang terinfeksi Covid 19 untuk mengurangi dan memutus rantai penyebaran, namun pada per tanggal 14 juli terdapat 29 kasus tambahan beberapa diantaranya adalah tenaga kesehatan, Ini terjadi karena disebabkan masih banyaknya masyarakat yang mengabaikan terhadap penerapan protokol kesehatan, misalnya saja mengunakan masker saat beraktifitas di luar rumah minimnya kesadaran itu dinilai bisa menjadi pemicu mudahnya penularan virus Corona antar satu orang ke orang lainya. Selain itu masih banyak juga juga masyarakat yang berpersepsi menganggap enteng virus ini, dengan tidak mengidahkan himbauan-himbauan pemerintah.

(24)

Desa Kayuloe Barat sendiri virus corona ini sangat berpengaruh dan menimbulkan kecemasan dengan adanya data yang terkonfirmasi terinfeksi virus Corona di Jeneponto ditambah banyaknya berita yang ditayangkan di televisi dan sosial media sehingga munculah persepsi-persepsi buruk tentang Covid-19 dan persepsi terhadap pemerintah karena masyarakat beranggapan pemerintah tidak bisa menyelesaikan permasalahan besar yang terjadi karena terus bertambah pasien kasus Covid 19 dalam satu hari sampai 100 kasus. Sehingga masyarakat semakin cemas akan adanya Covid-19 ini dan terbebani masalah ekonomi dimana masyarakat tidak bisa berkerja lagi dikarenakan sebagian dari masyarakat desa Kayuloe Barat adalah seorang perantau, mereka bekerja di kota Makassar dan Kota lain yang ada di Sulawesi Selatan dan sejak dikeluarkanya peraturan pemerintah untuk tetap di rumah maka masyarakat tidak bisa lagi pergi merantau di kota karena dilakukanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Makassar dan Kabupaten lain.

Jeneponto terkhusus Desa Kayuloe Barat kecematan Turatea belum ada yang terinfeksi kasus Covid 19 tetapi di beberapa kecematan di Jeneponto dilaporkan oleh gugus Covid 19 Jeneponto ada beberapa kasus yang terinfeksi Covid 19 sehingga masyarakat semakin was-was dan takut dengan adanya Covid 19 dan bukan itu saja masyarakat pun terbebani karena adanya Covid 19 ini, masyarakat tidak dapat bekerja lagi sebagian dari masyarakat yang ada di desa Kayuloe Barat adalah seorang perantau dan dengan adanya Covid 19 masyarakat tidak dapat bekerja dan perekonomian semakin

(25)

memburuk dikarenakan dilakukanya social distancing dan penutupan akses jalan perbatasan masyarakat semakin kesulitan untuk mencari nafkah.

Hasil penelusuran penelitian terlebih dahulu antara lain sebagai berikut, peneliti yang dilakukan oleh ( La ode Anhusadar:2020) tentang Persepsi mahasiswa terhadap kuliah online di masa pandemi Covid 19. Riset yang dilakukan (Silpa Hanoatubun 2020) mengakaji mengenai Dampak Covid 19 terhadap perekonomian Indonesia. (Arifah prima satia ningrum:2020) Persepsi guru dampak pandemi Covid 19 terhadap pelaksanaan pembelajarang Daring di PAUD. (Dana Riska Buana 2020) Analisi masyarkat Indonesia dalam menghadapi pandemi virus Corona (Covid 19) dan kiat menjaga kesehatan jiwa ). Berdasarkan hasil telaah terhadap hasil penelitian terdahulu, penyusun belum pernah menemukan buku atau karya ilmiah yang membahas lebih jauh tentang “Persepsi masyarakat terhadap wabah pandemik Covid 19 Desa Kayuloe Barat Kec Turatea Kab Jeneponto”. Kebaruan lain dari penelitian ini disamping lokasinya yang berbeda dan belum pernah ada peneliti yang meneliti tentang masalah persepsi masyarakat terhadap wabah pandemik Covid 19 di kabupaten Jeneponto, kebaruan lainnya yaitu dimana penelitian ini berfokus pada bagaimana persepsi masyarakat terhadap wabah pandemik Desa Kayuloe Barat kec Turatea kab Jeneponto dan apa dampak ekonomi dan sosial yang di rasakan masyarakat Desa Kayuloe Barat.

Berdasarkan hasil observasi secara langsung yang dilakukan peneliti pada masyarakat yang ada di desa Kayuloe Barat dan salah satu masyarakat menberikatan tanggapan terhadap Covid 19 ini “Dengan adanya virus ini

(26)

masyarakat semakin sulit di mana sudah sulit malah semakin dibikin sulit oleh pemerintah karna peraturan-peraturan barunya ia boleh saja mengeluarkan peraturan/himbauan tapi difikir jugalah masyarakat miskin yang tidak bisa bekerja lagi untuk makan ” maka dari tangapan masyarakat itulah yang memicu peneliti untuk ingin mengkaji lebih dalam tentang bagaimana persepsi-persepsi masyarakat dengan adanya wabah pandemik Covid 19 dan apa saja dampak yang diraskan masyarakat yang ada di desa Kayuloe Barat dan bagaimana cara mengatasinya, melihat dari latar permasalahan diatas penulis tertarik mengankat judul”Persepsi Masyarakat Mengenai Wabah Pandemi Covid 19 ( Studi Fenomenologi Desa Kayuloe Barat Kecematan Turatea Kabupaten Jeneponto)”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya,maka fokus masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana persepsi masyarakat Desa Kayu Loe Barat tentang wabah

pandemi Covid 19.?

2. Apa dampak sosial dan ekonomi yang dirasakan masyarakat Desa Kayuloe Barat dengan adanya Covid 19?

C. Tujuan penelitian

Sesuai fokus masalah penelitian,maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat Desa Kayu Loe Barat tentang wabah pandemi Covid 19

(27)

2. Untuk mengetahui apa dampak sosial dan ekonomi yang dirasakan masyakat Desa Kayuloe Barat karena adanya Covid 19.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penilitian ini diharapkan dapat menberikan sumbangan pemikiran kepada para ilmuwan yang akan meneliti di bidang sosial atau kesehatan khususnya yang bersangkutan dengan persepsi masyarakat tentan wabah pademi Covid-19 di masyarakat.

b. Hasil penelitian ini di harapakan dapat menjadi dasar pemikiran serta serta menberikan motivasi dan dorongan bagi peneliti lainya yang akan melakuakan penelitian lanjutan dengan pokok pembahasan yang lebih mendalam tentang persepsi masyarakat tentang wabah pandemi Covid 19 di masyarakat.

2. Manfaat Praktis

Sebagai peneliti sosial,peneliti ini menberikan manfaat berupa informasi tentang perkembangan wabah pandemi Covid-19 yang berimbas kepada kelangsungan kehidupan masyarakat.Hasil penelitian diaharapkan dapat digunakan sebagai berikut:

a. Pemerintah pusat dan daerah,khususnya kabupaten Jeneponto sebagai informasi dan masukan mengenai cara penerapan protokol Covid 19 yang disampaikan oleh ketua Gugud Covid 19 Kabupaten Jeneponto. b. Masyarakat dapat menjadikan bahan penuntun untuk memahami

(28)

E. Definisi Operasional

Pada penelitian ini,memiliki beberapa istilah-istilah yang memiliki definis sebagai berikut:

1. Persepsi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tangapan atau pendapat masyarakat tentang wabah pandemi Covid-19 Di Desa Kayu Loe Barat.

2. Wabah adalah peningkatan jumlah kasus yang jelas terlihat, meski kecil, jika dibandingkan dengan jumlah “normal” yang diantisipasi 3. Pandemi merupakan tersebar luas (tentang penyakit) di suatu kawasan,

Benua, atau di seluruh dunia.

4. Covid 19 atau lebih di kenal dengan Corona Virus Disease (covid)19 merupakan sebuah penyakit yang muncul pertama kali di China

(29)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Konsep

1. Pengertian Persepsi Dalam Sudut Pandang Sosiologi

Istilah persepsi sering disebut juga dengan pandangan, gambaran, atau anggapan, sebab dalam persepsi terdapat tanggapan seseorang mengenai satu hal atau objek. Persepsi adalah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh gambaran mengenai sesuatu melalui pemilihan, pengetahuan, dan pengertian informasi tentang sesuatu tersebut. Tindakan seseorang terhadap sesuatu hal banyak dipengaruhi oleh hal-hal tersebut. Persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasian, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses tersebut mempengaruhi prilaku kita. Persepsi merupakan inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, tidak mungkin kita berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yang manentukan kita memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi antara individu, semakin mudah dan semakin sering mereka berkomunikasi, dan sebagai konsekuensinya semakin cenderung membentuk kelompok budaya atau kelompok idealis. (Mulyana, 2005:167)

Pengertian persepsi menurut para ahli (Leavitt dalam Sobur 2003: 445) mendefinisikan persepsi dalam arti sempit ialah penglihatan,bagaimana cara seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas

(30)

ialah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu.

Persepsi terjadi karena danya pandangan atau gambarang secara spesifik tentang objek, dimana menurut Levit dan Sobur persepsi dibagi menjadi dua pandangan yaitu dalam artian sempit dan dalam arti luas,dalam arti sempit persepsi adalah penglihatan bagaimana cara seseorang melihat sesuatu atau memandang dan memaknai tentang suatu objek dengan mengunakan pengindraan. Sedangkan dalam arti luas persepsi adalah pandangan atau pengertian bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu tentang apa yang dilahat atau yang dirasakan dengan cara pengindraan jadi persepsi terjadi karena adanya pandangan seseorang terhdap suatu objek sehingga terjadi proses persepsi yang dimana proses persepsi ada beberapa komponen yaitu seperti Seleksi adalah proses penyaringan oleh indra terhadap rangsangan dari luar, interpretasi dan jenisnya dapat banyak atau sedikit. Interpretasi, yaitu proses mengorganisasikan informasi sehingga mempunyai arti bagi seseorang. Interpretasi dipengaruhi oleh berbagi factor, seperti pengalaman masa lalu, system nilai yang dianut, motivasi, kepribadian dan kecerdasan. Interpretasi juga tergantung pada seseorang untuk mengadakan pengatagorikan informasi yang diterimanya yaitu, proses mereduksi informasi yang kompleks menjadi sederhana. Contoh kasus pertama: Ketika seseorang dihadapkan dengan sutau gambar dan diminta untuk menjelaskan apa arti gambar tersebut. Maka masing-masing individu akan menjawab dan menjelaskan gambar tersebut sesuai dengan apa yang dilihat oleh orang tersebut.

(31)

Dan masing-masing orang akan menjawab dengan interpretasi yang berbeda meskipun maksudnya adalah sama. Tetapi itulah yang dikatakan persepsi.

‘‘persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan yaitu merupakan proses yang berwujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris’’(Bimo Walgito, 2004: 87-88).

Persepsi mempunyai sifat subjektif, karena bergantung pada kemampuan dan keadaan dari masing-masing individu, sehingga akan ditafsirkan berbeda oleh individu yang satu dengan yang lain. Dengan demikian persepsi merupakan proses perlakuan individu yaitu dengan pemberian tanggapan, arti, gambaran, atau penginterprestasian terhadap apa yang dilihat, didengar, atau dirasakan oleh indranya dalam bentuk sikap, pendapat, dan tingkah laku atau disebut sebagai perilaku individu Individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris. Namun proses itu tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi.

Oleh karenanya proses persepsi tidak bisa lepas dari proses penginderaan, dan proses penginderaan merupakan proses pendahulu dari proses persepsi. Proses penginderaan akan berlangsung setiap saat, pada waktu individu menerima stimulus melalui alat indera, yaitu melalui mata sebagai alat penglihatan, telinga sebagai alat pendengar, hidung sebagai alat pembauan, lidah sebagai alat pengecapan, dan kulit pada telapak tangan sebagai alat perabaan, kesemuanya itu merupakan alat indera yang digunakan untuk menerima stimulus dari luar individu. Stimulus yang diindera itu kemudian diorganisasikan dan

(32)

diinterpretasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang diindera itu, dan proses ini disebut persepsi. Contoh kasus: Ketika ada 10 orang mendengar suatu suara dan diminta untuk mengulang kembali suara tersebut. Maka indera yang bekerja adalah indera pendengaran yang dilanjutkan ke otak, maka otak akan menyaring informasi apa yang ditangkap oleh indera pendengaran kemudian setelah stimulus tersebut diterima maka informasi tersebut dapat diucapkan oleh masing-masing individu dan hasilnya pun dapat berbeda-beda sesuai dengan persepsi mereka.

Persepsi menurut peneliti adalah pendapat atau tanggapan seseorang kepada suatu objek yang terjadi melalui dengan apa yang dilihat dan dirasakan melalui pengindraan. Persepsi itu ada karena manusia yang memiliki kemampuan kognitif untuk memproses informasi yang diperoleh dari lingkungan di sekelilingnya dengan akal yang dimilikinya, lalu manusia itu membuat penilaian terhadap apa yang dilihat atau dirasakannya serta berpikir untuk memutuskan apa yang hendak dilakukan kemudian.

Dari beberapa pengertian persepsi di atas, dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah cara individu dalam memandang, mengartikan, memaknai, menyimpukan dan memberikan reaksi kepada suatu objek yang diperoleh melalui proses penginderaan, pengorganisasian, dan penginterpretasian objek.

2. Sejarah wabah di Indonesia

Wabah adalah istilah umum untuk menyebut kejadian tersebarnya penyakit pada daerah yang luas dan pada banyak orang, maupun untuk menyebut penyakit yang menyebar tersebut Pengertian wabah dapat dikatakan sama dengan

(33)

epidemi, yaitu "berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka.

Sejarah wabah yang pernah terjadi bukan hanya Virus Corona atau Covid-19 satu-satunya pandemi yang dihadapi dunia dan Indonesia khususnya. Pada tahun 1918, pernah terjadi pandemi flu spanyol juga menyebar luas ke segala penjuru dunia di tengah berkecamuknya perang dunia. Sekitar 102 tahun yang lalu, kita sudah pernah mengalami flu spanyol. Virus ini menginfeksi 500 juta orang di seluruh dunia dan membunuh sekitar 20 juta hingga 50 juta korban, termasuk di Indoensia. Tidak diketahui pasti berapa jumlah korban Flu Spanyol di Hindia mengingat jumlah penduduk Indonesia saat itu belum diketahui pasti dan sensus pertama baru diadakan pemerintah kolonial pada 1920 sehingga besar kemungkinan korban Flu Spanyol di daerah-daerah terpencil tidak tercatat. Hingga 23 November 1918, jumlah korban meninggal akibat berbagai wabah penyakit di Indonesia mencapai 1,5 juta jiwa dan mayoritas adalah korban Flu Spanyol. Sementara menurut Colin Brown dalam “The Influenza Pandemic of 1918 in Indonesia”, korban Flu Spanyol di Indonesia sebanyak 1,5 juta jiwa. Statistik dalam Koloniaal Verslag menginformasikan, Flu Spanyol mengakibatkan peningkatan persentase angka kematian di berbagai wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur hingga dua kali lipat, bahkan lebih.

Jauh sebelum terjadi wabah pada saat ini, pada zaman Rasullulah pun sering terjadi Wabah yang berbahaya dan mematikan seperti,Wabah Penyakit Kusta Penyakit kusta atau lepra pernah menjadi wabah zaman nabi. Seseorang yang

(34)

mengidap kusta, kulitnya akan mengkerut. Bakteri menggerogoti bagian-bagian tubuh hingga berubah bentuk. Penyakit ini menular melalui cairan yang keluar dari hidung si penderita.Wabah penyakit ini diriwayatkan dalam hadits,

“Dari Anas Ibn Malik bahwa Nabi SAW pernah berdoa dengan: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari penyakit belang, gila, kusta, dan dari penyakit buruk lainnya.” (HR.Abu Dawud).

Saat itu Rasulullah mengatasi wabah kusta dengan menghindari penyebabnya, atau Bukhari menjaga jarak fisik dengan penderita. Hal ini dijelaskan dalam hadits riwayat Imam.

“Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu.”

Di masa sekarang, cara Rasulullah menghadapi kusta sama seperti physical distancing yang sedang kita lakukan. Fungsinya untuk mengurangi tingkat penyebaran penyakit. Sehingga tenaga medis tidak kewalahan untuk mengobati pasien yang telah terpapar penyakit. Selain penyakit kulit kusta, tha’un juga salah satu dari wabah zaman nabi. Tha’un merupakan penyakit yang berasal dari bakteri hewan. Penderitanya akan merasakan pembengkakan yang parah di kulit. Tubuhnya terasa panas dan sangat haus. Penyakit ini sangat menular dan menimbulkan kematian. Penularan penyakit tha’un sangat cepat. Wabah ini ditanggulangi dengan cara karantina wilayah. Seperti yang dijelaskan dalam hadits riwayat al-Bukhari,

“Dari Usamah Ibn Zaid, ia bercerita kepada Sa’d dari Nabi SAW, beliau bersabda: Apabila kalian mendengar Tha’un di suatu negeri, maka janganlah kalian masuk ke dalam negeri itu. Namun, jika ia menjangkiti suatu negeri, sementara kalian berada di dalamnya, maka janganlah kalian keluar dari negeri tersebut.” (HR. al-Bukhari).

(35)

C. Pandemi COVID-19 Antara Fakta Sosial Atau Konspirasi Global

Covid -19 Novel Corona virus atau yang lebih dikenal dengan Corona Virus Disease (covid)19 merupakan sebuah penyakit yang muncul pertama kali di China pada awal Desember 2019. Penyakit ini diumumkan secara resmi pada tanggal 31 Desember 2019 Virus SARS-CoV-2 diduga menyebar di antara orang-orang terutama melalui percikan pernafasan yang dihasilkan selama batuk, percikan ini juga dapat di hasilkan dari bersin dan pernapasan normal. Selain itu virus dapat menyebar karena akibat menyentuh permukaan benda yang dapat terkontaminasi dan kemudian menyentuh menyentuh wajah seseorang. Penyakit Covid 19 paling menular saat orang yang menderitanya memiliki gejala, meskipun penyebaran mungkin saja terjadi sebelum gejala muncul. Periode waktu antara paparan virus dan munculnya gejala biasanya lima hari, tetapi dapat berkisar dari dua hingga empat belas hari. Gejala umum diantaranya, demam, batuk, dan sesak nafas. Komplikasi dapat berupa Pneumonia dan penyakit pernapasan akut berat. Tidak ada vaksin atau pengobatan antivirus khusus untuk penyakit ini. Pengobatan primer yang diberikan berupa terapi simtomitik dan suportif. Langkah-langkah pencegahan yang direkomendasikan diantaranya mencuci tangan,menutup mulut saat batuk,menjada jarak dari orang lain serta pemantauan dan isolasi diri untuk mencurigai orang terinfeksi.

Covid 19 saat ini masih terus mengenfeksi dan menyebabkan kematian manusia. Dan puncaknya ketika virus corona ini telah berkembang pesat di Indonesia awal Maret 2020. Kewaspadaan selalu ditingkatkan baik oleh mereka

(36)

yang sudah waspada jauh-jauh hari setelah mendengar merambaknya virus ini masuk dari Wuhan ke Indonesia maupun mereka yang mengabaikan dan menganggap sepele perihal penyebaran virus ini. Terkait penyebaran virus corona atau Covid-19 yang begitu cepat di Indonesia, ada beberapa sikap yang disikapi oleh sebagian masyarakat. Seperti dari rasa cemas menjadi ketakutan karena adanya kasus yang terbukti Covid 19 di Indonesia, dari ketakutan masyarakat terhadap wabah Covid 19 maka munculah persepsi atau bahkan stigma terhadap orang-orang yang terjangkit bahkan orang yang hanya menpunyai gejala yang sama terhadap virus Covid 19, dimana orang-orang yang terjangkit virus ini akan di jauhi atau dikucilkan bahkan orang yang hanya batuk biasa saja, di jauhi untuk menghidari terjangkit virus ini, hal seperti ini terjadi karena tingginya rasa takut, bingung, cemas yang kita rasakan dapat dipahami, tapi bukan berarti kita boleh berprasangka buruk pada penderita, perawat, keluarga, ataupun mereka yang tidak sakit tapi memiliki gejala yang mirip dengan Covid-19.

Covid 19 seperti racun dalam kehidupan masyarakat yang dapat menbunuh dan merusak tatanan masyarakat, dengan adanya Covid 19 ini pemerintah menberlakukan sosial distancing agar dapat memutus rantai penyebaran Covid 19 dan hal itu tidak berjalan dengan baik karena ada beberapa induvidu atau kelompok yang tak mematuhui peraturan pemerintah,ini terjadi karena di mana masyarakat sudah terbiasa dengan kebiasaan yang sudah sejak lama dilakukan dan turun temurun seperti, silahturahmi dengan cara jabat tangan, cipika-cipiki dan sikap gontong royong yang ada sejak dulu sehingga ada beberapa masyarakat yang tak mengidahkan

(37)

peraturan tersebut dan melanggarnya, dan dengan begini masyarakat yang terinfeksi semakin bertambah,bahkan ada beberapa masyarakat yang berpendapat bahwasahnya pemberitaan Covid 19 ini hanya bohong belangkan atau opini saja dikarenakan banyak pemberitaan miring tentang perkembangan Covid 19, dimana awalanya sebagian masyarakat yang sangat percaya akan Covid 19 tetapi berubah, persepsi atau pandangan terhadap virus ini dan juga kepada pemerintah karena masyarakat mengangap adanya kebohongan yang dilakukan pemerintah atau petinggi-petinggi negara. Masyarakat mengangap ada permainan dibalik wabah pandemi ini seperti di adakanya rapit tes dan swab tes untuk mengetahui orang-orang yang terinfeksi virus corona hanya saja ketika masyarakat ingin melakukan rapit tes atau swab masyarakat harus membayar mahal hanya untuk tes.

Masyarakat menggangap adanya permainan bisnis di balik wabah pandemi ini, semua itu berdasar karena banyaknya pemberitaan yang ditayangkan di televisi,maunpun sosial media seperti,facebook dan whatsApp sehingga menggiring opini masyarakat tentang virus Covid 19,seperti bukan hanya tentang pemberlakuan rapit tes di masyarakat yang pembayaranya sangat mahal contoh lain yaitu adanya pemeberitaan tentang masyarakat dimana katanya hanya sakit biasa tetapi karena menpunyai gejala yang hampir sama dengan gejala civid 19 maka pihak rumah sakit langsung mengisolasi pasien dan menyatakan positif Corona, dan masyarakat takut ke rumah sakit dikarenakan hal itu. Dari masyarakat yang sangat menpercayai adanya covid 19 ini tetapi berubah pandangan dikarenakan hal ini masyarakat jadi acuh dan

(38)

tak menpercayai lagi pemberitaan yang beredar di masyarakat karena beranggapan semua hanya permainan bisnis atau hanya konspirasi global yang dilakukan pemerintah.

Hal seperti yang terjadi pada saat ini disebabkan karena tingginya rasa cemas masyarakat dan berubah menjadi ketakutan ditambah banyaknya pemberitaan miring yang didapatkan di luar sana sehingga menggiring opini masyarakat tentang covid 19 ini karena pada nyatanya covid 19 adalah fakta yang terjadi di dunia dan di indonesia dengan banyaknya korban yang terinfeksi dan menyebabkan kematian pada masyarakat.

B. Kajian Teori

1. Teori Fenomenologi

Dalam tradisi penelitian teori ilmu sosial terdapat beberapa pendekatan yang bisa dijadikan untuk memahami dan menganalisis gejala sosial yang terdapat ditengah-tengah masyarakat. Salah satunya pendekatan fenomenologi, teori-teori dalam tradisi fenomenologis seperti teori fenomenologi yang dipopulerkan oleh Alferd Scutz. berasumsi bahwa, orang-orang secara aktif menginterpretasi pengalaman-pengalamannya dan mencoba memahami dunia dengan pengalaman pribadinya. Oleh karena itu, interpretasi merupakan proses aktif yang memberikan makna atas sesuatu tindakan kreatif yakni tindakan menuju pemaknaan atau pandangan atau simpulan.

Persepsi adalah proses pemberian makna ataupun anggapan atau gambaran pada sesuatu. Persepsi terjadi dari pengalaman tentang, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan dan

(39)

menafsirkannya. Seperti yang terjadi pada saat ini yaitu pandemi covid 19 yang sudah mewabah dikalangan masyarakat dunia, dengan adanya covid 19 di masyarakat di mana covid 19 ini dalah wabah penyakit menular yang dapat menyebabkan penderitanya meninggal, covid 19 ini adalah virus yang berbahaya, covid 19 adalah fenomena baru yang sedang terjadi, dengan adanya fenomena virus covid 19 di masyarakat maka munculah persepsi -persepsi atau tanggapan masyarakat tentang virus ini. Seperti ada beberapa masyarakat menganggap bahwasanya covid 19 hanyalah bohong belakan serta adanya permainan politik di dalam nya walaupun itu hanya sebagian karena kebanyakan masyarakat pun paham tentang adanya covid 19 serta bahaya yang di timbulkan. Adapun alasan saya sebagai peneliti sehingga mengambil teori ini adalah dikarenakan masalah yang akan dikaji oleh peneliti menyangkut masalah yang sedang berkembang dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada masalah pandemic Covid 19 di Jeneponto. Melalui metode fenomenologi, diharapkan dapat mendeskripsikan suatu fenomena yang terjadi pada saat ini di Desa Kayuloe Barat Kab.Jeneponto sehingga dapat di interpretasi makna dan isinya lebih mendalam,dan teori ini sangat berhubungan erat dengan judul yang saya angkat.

2. Teori perubahan Sosial

Teori perubahan sosial yang di populerkan oleh Max Weber. Weber pada dasarnya melihat perbahan social yang terjadi dalam masyarakat adalah akibat dari pergeseran nilai yang dijadikan orientasi kehidupan masyarakat, max weber lebih cenderung menganggap bahwa interaksi social sangat terkait dengan

(40)

perilaku manusia, seperti yang terjadi pada saat pandemic ini peubahan social terjadi karena perilaku dari masyarakat sehingga menbentuk perubahan social dalam kehidupan masyarakat, covid 19 telah merubah tatanan kehidupan masyarakat 180 derajat yang sangat berbeda dengan kehidupann sebelum adanya pandemic di masyarakat.

Adapun alasan saya sebagai peneliti mengambil teori perubahan sosial yaitu di mana teori perubahan sosial adalah salah satu kajian sosiologi yang paling dinamis, hal ini dikarenakan perubahan selalu terjadi dan terkadang tidak bisa dihindari. Perubahan sosial berbeda dengan perubahan lainnya. Yang menjadi pembeda perubahan sosial dengan perubahan lainnya adalah perubahan sosial menekankan perubahan yang terjadi pada aspek kultural atau budaya serta aspek struktural (struktur masyarakat), dan dampaknya terhadap kehidupan sosial. Dan teori perubahan sosial ini sangat berhubungan dengan judul yang saya angkat yaitu tentang ” Persepsi Masyarakat Mengenai Wabah Pendemik Covid 19” dan hal ini sangat sejalan dengan apa yang terjadi pada saat ini, banyak perubahan tatanan sosial yang terjadi di kalangan masyarakat.

C. Kerangka Fikir

Secara singkat wabah virus corona telah mengubah tatanan kehidupan masyakat 180 derajat di seluruh dunia terkhusus di Indonesia dengan adanya virus ini perekonomian terhenti,di liburkanya anak sekolah dan masyarakat di larang keluar karena penerapan Social Distancing di Indonesia sehinggu memicu persepsi-persepsi masyarakat tentang wabah Covid 19 ini, banyak masyarakat yang tidak terima atas apa yang dilakukan pemerintah untuk memutus rantai

(41)

penyebaran virus ini karena barangapan dapat memutus perekonomian di masyarakat terutama di kalangan masyarakat bawah,sehingga masyarakat pun tetap keluar rumah untuk mencari rezeki. Hal ini sejalan dengan hasil wawancara singkat dengan salah satu masyarakat di Desa Kayu Loe Barat yang menguraikan bahwa ”bekerja lebih penting untuk menberi makan anak istri saya dari pada saya tinggal di rumah meningan saya keluar cari uang “

Kehidupan masyarakat kayuloe Barat kebanyakan penduduknya merantau ke kota makassar untuk menjadi sopir, tukang bangunan dan sebagian adalah petani di sawah dan kebun. Jadi ketika penerapan social distancing dan pyscal distancil masyarakat merasa terbebani karena tidak bisa menghidupi keluarganya sehinga muncul persepsi masyarakat sejak adanya pandemik virus ini.

(42)

Gambar:2.1 Skema konsep kerangka pikir D. Penelitian Terlebih Dahulu

Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan persepsi masyarakat mengenai wabah pademik Covid-19 antara lain sebagai berikut:

1. Persepsi PIAUD Terhadap Kuliah Online Di Masa Pandemi Covid 19 oleh (La Ode Anhusadar, 2020).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa tentang kuliah online, untuk mengetahui bentuk-bentuk aplikasi yang digunakan dalam kuliah online dan untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan faktor penghambat

Persepsi Masyarakat Mengenai Wabah Pandemi COVID 19

Persepsi Masyarakat

Dampak Sosial Dan Ekonomi

(43)

dalam kuliah online. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian survey deskriptif, sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa PIAUD semester 4 IAIN Kendari. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan angket.

Hasil dalam penelitian ini adalah tempat yang biasa untuk kuliah dari 60 orang mahasiswa sebanyak 53 atau 88,3 % yang menjawab di rumah, sebanyak 2 orang Mahasiswa atau 3,3% yang menjawab di kebun dan sebanyak 5 mahasiswa atau 8,3% yang menjawab di rumah keluarga atau tetangga yang bagus jaringan internetnya. Mahasiswa menggunakan alat alektronik untuk mengikuti kuliah online adalah HP dan laptop. Aplikasi yang disuka dalam kuliah online, sebanyak 56 mahasiswa atau 91,8% mahasiswa memilih aplikasi Whatsapp group, sebanyak 4 mahasiswa atau 6,5% mahasiswa memilih aplikasi zoom dan sebanyak 1 mahasiswa atau 1,6% mahasiswa memilih aplikasi email. Ketika ditanyakan kepada mahasiswa sejauhmana materi yang disampaikan melalui perkuliahan online dapat anda pahami oleh mahasiswa sebanyak 1 mahasiswa menjawab sangat dipahami, sebanyak 23 Mahasiswa menjawab dipahami, sebanyak 34 mahasiswa menjawab kadang-kadang dipahami dan sebanyak 4 mahasiswa menjadab tidak dipahami. Mahasiswa secara kesuluruhan atau 100% memilih kuliah tatap muka dibandingkan dengan kuliah online.

2. Persepsi guru dampak pandemic Covid 19 terhadap pembelajaran daring diPAUD oleh ( Arifah Satia Nigrum, 2020).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan informasi terkait persepsi guru mengenai tantangan pelaksanaan pembelajaran daring di rumah akibat dampak dari pandemi COVID-19. Informasi persepsi guru mengenai tantangan

(44)

pelaksanaan pembelajaran daring menggunakan studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Informan terdiri dari 7 orang guru PAUD di kota Padang.

Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa kurang memadainya sarana dan prasarana, kurang maksimalnya penyampaian materi, beban pembelian kuota internet, koneksi internet yang kadang menjadi lamban, gaya belajar yang cenderung visual, serta kurang leluasanya guru dalam mengontrol kegiatan siswa. 3. Analisis Masyarakat Indonesia Dalam Menghadapi Pandemi Virus Corona (

Covid 19), Oleh (Dana Riska Buana, 2020).

Awal tahun 2020 ini umat manusia diseluruh dunia digoncang dengan pandemi Virus Corona (Covid-19) yang membuat kepanikan dimana-mana. Ratusan ribu manusia terinfeksi dan ribuan lainnya meninggal dunia. Untuk di Indonesia sendiri pemerintah telah memberikan himbauan-himbauan kepada masyarakat dalam mengatasi wabah ini agar berjalan efektif dan efisien. Tetapi pada kenyataannya masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengindahkan himbauan ini. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisa mengapa sebagian masyarakat memunculkan perilaku tersebut, dan bagaimana cara mengatasinya.

Hasil penelitian menunjukan bahwa perilaku yang ditampilkan oleh orang yang tidak mematuhi himbauan pemerintah didasari oleh bias kognitif. Selain menganalisa perilaku masyarakat Indonesia dan cara menanganinya, maka artikel ini juga memaparkan kiat-kiat menjaga kesejahteraan jiwa dalam pendekatan

(45)

psikologi positif. Metode penelitian yang digunakan oleh penelitian ini adalah studi kepustakaan dengan pendekatan deskriptif analisis.

4. Dampak Pandemik Covid 19 Terhadap Perekonomian Indonesia (Silpa Hanoatubun, 2020).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia saat ini dan jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan analisis data ,reduksi data,display data dan verifikasi.

Hasil penelitian ini menunjukan dampak Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia saat ini dengan berbagai dampak yang terjadi pada perekonomian karena pandemic Covid-19 yang terjadi pada sat ini maka itu perlu mengetahui dampak-dampak yang terjadi yaitu terjadi kesusahan dalam mencari lapangan pekerjaan,susah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan juga tidak mempunyai penghasilan dalam memenuhi kebutuhan untuk sehari-hari dn juga banyak kesusahan yang di terima dari semua sektor perekonomian dalam semua bidang juga merasakan dampak dari Covid-19.

Berdasarkan hasil telaah terhadap hasil penelitian terdahulu, penyusun belum pernah menemukan buku atau karya ilmiah yang membahas lebih jauh tentang “Persepsi Masyarakat Mengenai Wabah Pandemik Covid 19 ( Studi Fenomenologi Di Desa Kayuloe Barat Ke.,Turatea Kab.Jeneponto)”. Kebaruan lain dari penelitian ini disamping lokasinya yang berbeda dan belum pernah ada peneliti yang meneliti tentang masalah persepsi masyakat terhadap wabah pandemik Covid 19 di kabupaten Jeneponto, kebaruan lainnya yaitu dimana

(46)

penelitian ini berfokus masyarakat terhadap wabah pandemik di desa Kayuloe Barat kec Turatea kab Jeneponto.

Tabel 2.1 perbedaan penelitian sebelumnya

No Nama dan judul penelitian terdahulu Jenis dan pendekatan penelitian Tahun Fokus masalah Perbedaan dengan penelitian yang saya lakukan

1 (LaOdeAnhusadar)”persepsi masyarakat PIAUD terhadap kuliah online di masa pandemi covid 19” Penelitian survey deskriptif 2020 Covid 19 Perbedaan mendasar penelitian la ode anhusadar dengan penelitian yang saya lakukan yaitu dimana penelitian La Ode Anhusadar ingin mengetahui persepsi mahasiswa tentang kuliah online, untuk mengetahui bentuk-bentuk aplikasi yang digunakan dalam kuliah online dan untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan faktor penghambat dalam kuliah online. Sedangkan penelitian yang ingin saya lakukan yaitu bagaimana persepsi masyarakat

terhadap wabah

(47)

apa dampak yang

dirasakan oleh

masyarakat karena pandemi Covid 19. 2 (Arifahsatianigrum)”persepsi

guru pandemik covid 19 terhadappelaksanaan

pembelajaran daring di PAUD

Studi kasus dengan Pendekatan kualitatif 2020 Covid 19 Letak perbedaannya yaitu dalam riset yang dilakukan Arifah Satia

Nigrum dalam penelitianya ingin mengetahui persepsi guru mengenai tantangan pelaksanaan pembelajaran daring di rumah akibat dampak dari pandemi Covid-19,sedangkan penelitian yang akan saya lakukan tentang bagaimana persepsi masyarakat

terhadap wabah

pandemik Covid 19. 3 (Dana riska buana)”analisis

masyarakat indonesia dalam menghadapi pandemi virus corona (COVID 19)” Studi kepustakaan dengan pendekatan deskriptif analisis. 2020 Covid 19 Letak perbedaannya yaitu dalam riset yang dilakukan Dana Riska Buana yaitu bertujuan untuk menganalisa mengapa sebagian masyarakat masih banyak yang melanggar aturan yang

(48)

dikeluarkan,dan bagaimana cara

mengatasinya.sedangkan riset penilitian yang saya lakukan ingin

menganalisis lebih jauh persepsi masyarakat tentang wabah pandemik Covid 19.

4 (Silpa Hanotubun)”dampak pandemi covid 19 terhadap perekonomian indonesia Jenis penelitian kepustakaan analisis data Reduksi data,display data dan verifikasi 2020 Covid 19

Letak perbedaanya yaitu penelitian Silpa

Hanotubun tentang dampak Covid 19 terhadap perekonomian Indonesia, sedangkan penelitian yang saya lakukan fokus kepada dampak Covid-19 terhadap perekonomian masyarakat desa.

Berdasarkan uraian diatas maka pemneliti dapat menbandingkan bahwa penelitian pertama tentang stigma masyarakat terhadap covid 19.Sedangkan penelitian saya tentang”Persepsi Masyarakat Mengenai Wabah pendemik Covid-19(Studi Kasus di Desa Kayu Loe Barat,Kecematan Turatea, Kabupaten Jeneponto).”

(49)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian tentang persepsi masyarakat mengenai wabah pandemik Covid 19, peneliti menggunakan metode kualitatif. Dalam penelitian ini peneliti akan mengumpulkan data dan menggambarkan tentang persepsi masyarakat mengenai wabah pandemik Covid 19. Penelitian ini dilakukan agar dapat mengetahui dan memahami situasi di Desa Kayu Loe Barat yang dilakukan secara menyeluruh dan mendalam.

Peneliti memelih metode ini dengan pertimbangan bahwa kasus yang diteliti merupakan kasus yang memerlukan pengamatan, kedua dengan penelitian kualitatif apabila berhadapan dengan kenyataan, ketiga adanya kedekatan emosional antara peneliti dengan responden sehingga akan menghasilkan yang mengdalam.

Penelitian ini mengunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi serta menggunakan pendekatan fenomenologi, sebagai disiplin ilmu fenomelogi studi yang menpelajari fenomena seperti penampakan segala hal yang muncul dalam pengalaman kita, cara kita mengalami sesuatu dan makna yang kita miliki dalam pengalaman kita. Fokus penelitian fenomenologi tidak hanya sekedar fenomena akan tetapi pengalaman sadar dari sudut pandang orang pertama atau yang mengalaminya secara langsung( Kuswarno:2009:22).

(50)

Pendekatan fenomelogi digunakan juga untuk mengungkapkan kesamaan makna yang menjadi suatu konsep fenomena yang secara sadar dan individual dialami oleh sekelompok individu dalam hidupnya tentang persepsi masyarakat mengenai wabah pandemic Covid 19 (Studi Fenomenologi,di Desa Kayu Loe Barat).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Untuk melakukan suatu penelitian dibutuhkan pula lokasi dan waktu penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Kayu Loe Barat Kecematan Turatea Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi penelitian ini dikarenakan lokasi ini merupakan salah satu wilayah yang terdampak Covid 19. Adapun waktu yang dibutuhkan peneliti untuk melakukan penelitian di Desa Kayuloe Barat Kecematan Turatea Kabupaten Jeneponto, adalah selama 2 bulan.

C. Informan Penelitian

Informan penelitian yang dimaksud disini yaitu dimana peneliti diberi informasi oleh informan yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Subjek penelitian menjadi informan yang akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian. Dikarenakan metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif, maka teknik pengumpulan sampelnya mengunakan purposive ( sesuai tujuan penelitian), dimana berbagai pertimbangan yang di lakukan yaitu berdasarkan konsep teori yang di gunakan serta keingintahuan tentang karateristik pribadi dari objek yang di teliti.

(51)

Menurut Hendarsono dalam Suyanto (2005:171-172), informan penelitian ini meliputi tiga macam yaitu:

1. Informan kunci (key informan), yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. Dalam hal ini yaitu seorang kepala Desa Di Kayuloe Barat

2. Informan utama, yaitu mereka yang terlibat secara langsung dalam interaksi sosial yang diteliti. Dalam hal ini yaitu kalangan masyarakat yang di Desa Kayuloe Barat Kecematan Turatea Kabupaten Jeneponto sebanyak 4 orang

3. Informan tambahan, yaitu mereka yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti. Informan tambahan adalah keluarga sebanyak 2 orang.

Informan dalam penelitian ini dipilih secara puposive sampling, objek penelitian yang dipilih adalah yang menguasai permasalahan yang diteliti ( key informan ). Subjek ini dipilih mengacu pada reprensentativitas informasi atau data, penelitian ini menghindari generelasasi, tiap – tiap subjek mewakili dirinya sendiri. Subyek dalam penelitian ini adalah masyarakat yang di Desa Kayuloe Barat. Adapun karateristik masyarakat yang diwawancarai yaitu masyarakat yang terdampak dengan adanya Covid 19 ini.

D. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah persepsi masyarakat mengenai wabah pandemik Covid 19 (Studi Fenomenologi,di Desa Kayu Loe Barat). Kita lihat di desa Kayu Loe Barat masyarakat lebih mementingkan mencari uang dari

(52)

pada mengikuti himbauan pemerintah dengan tentap menpertahankan persepsi-persepsi mereka tanpa melihat kodisi darurat dunia sehingga menyepelekan peraturan pemerintah. Objek penelitian yang dilakukan dengan fokus pada Kepala Desa, Masyarakat dan Keluarga.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian kualitatif ditujukan kepada peneliti,oleh karena itu instrument penelitian disini ialah peneliti sendiri. Adapun instrument penelitian sebagai berikut:

a) Peneliti sebagai pengamat dan kehadirannya diketahui statusnya sebagai peneliti oleh informan

b) Pedoman observasi, berisi catatan-catatan yang diperoleh penelitian pada saat melakukan pengamatan langsung di lapangan

c) pedoman wawancara merupakan seperangkat daftar pertanyaan yng sudah disiapkan oleh peneliti sesuai dengan rumusan masalah dan pertanyaan peneliti yang akan dijawab melalui proses wawancara. Pedoman wawancara sebagai salah satu cara atau metode yang digunakan dalam pengumpulan data.

d) Catatan dokumentasi adalah data pendukung yang dikumpulkan sebagai penguatan data observasi dan wawancara yang berupa gambar, data sesuai dengan kebutuhan peneliti.

e) Kamera ponsel sebagai alat dokumentasi setiap kegiatan penelitian f) Buku catatan, alat tulis dan laptop sebagai penunjang.

(53)

F. Jenis dan Sumber Data

Adapun sumber data yang dikumpulkan peneliti adalah, sebagai berikut: 1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari informan yang memenuhui kriteria penelitian melalui teknik wawancara dan interview secara langsung dan mendalam. Data yang diperoleh peneliti akan di proses, diolah dan dianalisa yang bersumber dari observasi dan wawancara lansung dengan masyarakat Desa Kayuloe Barat, Kepala Desa Kayuloe Barat Kecematan Turatea Kabupaten Jeneponto.

2. Data sekunder

Data Sekunder yaitu sumber data yang menberikan informasi secara tidak langsung. Adapun sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari laporan-laporan yang berkaitan dengan penelitian ini, yang berupa buku, teori- teori, jurnal, blog, web, arsip, data lain yang relevan sebagai landasan teoritis yang dibutuhkan untuk melengkapi data penelitian. yang berkaitan dengan persepsi masyarakat mengenai wabah pandemic Covid 19 (Studi Fenomenologi, Desa Kayu Loe Barat).

(54)

G.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi dilakukan peneliti adalah observasi sistematis atau disebut juga observasi berkerangka yaitu observasi yang telah ditentukan terlebih dahulu kerangkanya dan di dalam kerangka tersebut terdapat faktor-faktor yang akan diobservasi seperti persepsi masyarakat mengenai wabah covid 19 dan dampak apa yang dirasakan masyarakat dengan adanya covid 19. Observasi ini dilakukan secara langsung dengan masyarakat Desa Kayuloe Barat dengan terjun langsung ke lapangan.

Data yang diperoleh melalui observasi, memngikuti beberapa aktifitas masyarakat dengan melakukan pengamatan secara langsung dalam hal ini peneliti mengujungi beberapa rumah masyarakat yang dapat menberikan informasi atau menperkuat data penelitian, dan telah menperoleh izin dari subjek mengambil foto/video secara langsung.

b. Wawancara

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara semi terstruktur, dimana dalam melakukan wawancara lebih bebas dan lebih terbuka dalam menentukan permasalahan. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi dan peneliti harus mengajukan pertanyaan kepada partisipan mengenai persepsi masyarakat mengenai wabah pandemic Covid 19 (Studi Fenomenologi, di Desa Kayu

(55)

Loe Barat). Wawancara ini dilakukan secara langsung dengan masyarakat Desa Kayuloe Barat , adapun rumusan masalah yang ditanyakan dan sudah disiapkan olehnpeneliti kepada informan atau narasumber adalah bagaimana persepsi masyarakat mengenai wabah pandemi covid 19 pada Desa Kayuloe Barat serta apa dampak sosial dan ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat Desa Kayuloe Barat dengan adanya covid 19

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah proses pengumpulan data-data seperti dokumen biasanya berbentuk surat-surat, catatan harian, gambar atau foto dan sebagainya. Dokumentasi pelengkap dari wawancara dan observasi, karena dokumentasi digunakan pada saat melakukan observasi dan wawancara terhadap informan penelitian yang berlangsung dilapangan dengan pengambilan gambar dan video.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan suatu proses yang di lakukan dengan cara mencari dan menyusun secara rinci data yang telah diperoleh sebelumnya dari hasil wawancara yang dilakukan dan catatan lainnya, sehingga mudah dipahami dan dapat diinformasikan kepada orang lain. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data secara kualitatif, yang dilakukan dengan cara menggambarkan dan mendeskripsikan hasil yang didapatkan di lapangan.

(56)

1. Reduksi data dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada informan yang bersangkutan mengenai persepsi masyarakat mengenai wabah pandemic Covid 19 (Studi Fenomenologi,di Desa Kayu Loe Barat). Penyajian data, setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data persepsi masyarakat mengenai wabah pandemic Covid 19

2. Penarikan kesimpulan, dilakukan dengan menetapkan kesimpulan terhadap penafsiran yang telah didapatkan sebelumnya dengan beberapa evaluasi. Kegiatan tersebut meliputi penafsiran dan pencarian makna dari data data yang didapatkan kemudian memberikan penjelasan mengenai bagiamana persepsi masyarakat mengenai wabah pandemic Covid 19.

H. Tenik Keabsahan Data

Teknik keabsahan data adalah proses mengtriangulasikan tiga data yang terdiri dari data observasi, wawancara, dan dokumen. Adapun alat yang digunakan untuk menguji keabsahan data yaitu:

1. Triangulasi sumber adalah dimana peneliti menggali kebenaran informai melalui berbagai metode dan sumber perolehan data. Seperti peneliti melakukan wawancara tentang persepsi masyarakat mengenai wabah pandemik Covid 19 (studi fenomenologi pada Desa Kayuloe Barat Kecematan Turatea Kabupaten Jeneponto).

2. Triangulasi waktu, Data yang dikumpul dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar dan pengecekan hasil wawancara

Gambar

Tabel 2.1  perbedaan penelitian sebelumnya
Tabel 4.1 Luas dan jumlah desa di Kabupaten Jeneponto
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Kabupaten Jeneponto
Tabel 4.3. Sarana dan Prasarana Pendidikan yang Tersedia di Desa Kayuloe  Barat  NO  SARANA DAN  PRASARANA  PENDIDIKAN  KETERSEDIAN  TENAGA  PENGAJAR  (GURU)  1  Gedung TK  [  1  2  2  Gedung SD Negeri  3  13  3  Gedung Sd Inpres  1  23  4  Gedung SMP  1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam Undang-undang tersebut juga mengatur tentang amanat dan kewenangan desa, antara lain kewenangan berdasarkan hak asal usul, kewenangan lokal berskala desa,

Persepsi masyarakat dalam menghadapi pandemi COVID-19 dapat dilihat menurut pandangan masyarakat mengenai seberapa penting upaya pencegahan COVID-19, sikap masyarakat

rumah tangganya dengan mencari pekrjaan tambahan baik itu berdagang di pasar maupun membuka kedai kecil di rumah mereka. Apalagi covid-19 merubah kondisi perekenomian

Selain itu, tingkat kebosanan bayi dan balita terhadap menu yang sama setiap harinya sehingga membuat bayi dan balita tersebut melakukan gerakan tutup mulut (GTM). Oleh karena

Untuk mengukur tindakan transparansi dapat di lihat dari kesediaan dan aksesibilitas dokumen, dalam artian bahwa di kantor Desa Borongtala sudah adak dokumen tentang

BULAN NAMA DIKLAT TAHUN LULUS TANGGAL KELULUSA TINGKAT PENDIDIKA NAMA SEKOLAH FAKULTAS JURUSAN/ PROGRAM. DIKLAT

Retrieved March 23, 2017, from Carnegie Endowment For International Peace Web Site: http://carnegieendowment.org/2013/10/24/indonesia-s-political-parties-pub- 53414. Cold

Pada data yang mengandung segmen vokal dan konsonan /k, g, j, r, l / telah terdapat keselarasan fitur dengan [ŋ] yaitu [+ bersuara] yang menyebabkan kedua segmen tersebut