• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN KOTA DI KECAMATAN SEMAMPIR, SURABAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN KOTA DI KECAMATAN SEMAMPIR, SURABAYA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Abstrak – Kawasan Kecamatan Semampir memiliki berbagai kegiatan ekonomi. Kecamatan Semampir telah memiliki tingkat perekonomian yang tinggi akan tetapi dengan adanya tingkat perekonomian yang tinggi membuat kawasan ini mempunyai permasalahan yaitu tingkat kemiskinan yang menjadi penyumbang terbesar di Surabaya. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan faktor penyebab masyarakat miskin kota di Kecamatan Semampir, Surabaya. Hasil dari penelitian ini adalah menjelaskan faktor-faktor penyebab masyarakat miskin kota di kecamatan Semampir yang dimana kawasan ini memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi di Surabaya. Melalui artikel ini akan dibahas proses penyebab kemiskinan di Kecamatan Semampir Surabaya yang dilakukan secara kualitatif, melalui analysis Delphi. Melalui proses Delphi dihasilkan beberapa faktor penyebab kemiskinan yaitu factor kependudukan, sosial ekonomi, kondisi pembangunan, kondisi sarana fisik dasar dan komitmen pemerintah yang telah didapat dari stakehoders yang bersangkutan yang disesuaikan “tema” atau “indikator” dari penelitian ini.

Kata Kunci: masyarakat miskin kota, peningkatan perekonomian, strategi

I. PENDAHULUAN

ertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang. sehingga, persentase pertambahan output itu haruslah lebih tinggi dari persentase pertambahan jumlah penduduk dan ada kecenderungan dalam jangka panjang bahwa pertumbuhan itu akan berlanjut. Sehingga diharapkan dengan adanya pertumbuhan ekonomi kota mampu menaikkan pendapatan masyarakat sekitar dan dapat mengentaskan kemiskinan [1].

kemiskinan kota merupakan permasalahan utama dalam suatu kawasan yang memiliki perekonomian yang tinggi terutama pada suatu kawasan yang sibuk akan perihal perekonomiannya [2]. Pengertian lain kemiskinan adalah fenomena multidimensi yang dimana masyarakatnya

memiliki tantangan yaitu berupa terbatasnya akses terhadap peluang kerja, minimnya pendapatan, sarana dan prasarana yang tidak memadai, terbatasnya peluang pendidikan serta kesehatan yang memadai selain itu terjadinya kemiskinan kota diakibatkan adanya laju pertumbuhan yang cukup tinggi seperti pertumbuhan penduduk alami hingga adanya penduduk datang [3].

Kecamatan Semampir adalah sebuah kecamatan di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Kecamatan Semampir memiliki tingkat perekonomian yang cukup tinggi hal ini dibuktikan dengan peranan penting yang dimiliki oleh Kecamatan Semampir terutama dalam sektor pelayanan perindustrian hingga pergudangan sehingga kawasan ini mempunyai peranan penting dalam perekonomian terutama pada Jawa Timur dan Surabaya [4]. Tingginya tingkat perekonomian yang dihasilkan Kawasan Kecamatan Semampir membuat daya tarik tersendiri sehingga menimbulkan penduduk di luar kawasan ini mendatangi kecamatan Semampir.

Sebagian besar penduduknya adalah urbanisasi dari utara kota surabaya. Tingkat kemiskinan di kecamatan ini merupakan yang tertinggi di kota Surabaya yang dipengaruhi oleh para pendatang. Tingkat kemiskinan penduduk di wilayah Kecamatan Semampir juga ditunjukkan dalam data Jumlah Keluarga Pra Sejahtera pada tahun 2010 pada kawasan kecamatan Semampir memiliki 55% yang dimana digolongkon keluarga pra sejahtera sedangkan yang dianggap keluarga sejahtera yaitu sebesar 45%(digolongkan pada KS III>) [5], sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat kemiskinan di kecamatan Semampir menurut data Pra Sejahtera cukup tinggi yaitu lebih dari 50% sehingga Kecamatan ini merupakan kawasan termiskin se Surabaya [6].

Berdasarkan permasalahan yang

ditemukan maka peneliti akan mengkaji mengenai penyebab kemiskinan kota yang terjadi di Kecamatan Semampir.

IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN KOTA

DI KECAMATAN SEMAMPIR, SURABAYA

Riza Normanda dan Dian Rahmawati ST, MT

Program Studi Perencanaan Wilayah dan kota, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111

E-mail

: d_rahmawati@urplan.its.ac.id

(2)

II. METODE PENELITIAN

A. Sumber Data dan Variabel Penelitian

Untuk mencapai tujuan maka penelitian dilakukan dengan pendekatan rasionalistik dan bersifat deskriptif analitis. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah melalui observasi (pengamatan di lapangan), pengisian kuesioner oleh para stakeholders di wilayah studi, Dalam menentukan responden kuesioner adalah menggunkan teknik non-statistik.

Dalam pengumpulan data, dilakukan survey primer dan survey sekunder. Survei primer terdiri dari observasi langsung ke wilayah penelitian (Foto kondisi eksisting) dan wawancara stakeholders, yang mana telah didapatkan beberapa stakeholders untuk wawancara yang didapatkan melalui analisis stakeholders, yakni Dinas Sosial, Bappeko, Dinas Bapemas, Kelurahan/Kecamatan Semampir, Akademisi, Masyarakat Setempat (Ketua RT/RW) serta KSM (kelompok Swadaya Masyarakat)

B. Langkah Analisis

Teknik pengambilan responden dalam penelitian ini akan menggunakan teknik yang bisa menentukan pakar yang sesuai untuk dijadikan sampel penelitian. Analisis ini melibatkan beberapa stakeholders untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi faktor penyebab kemiskinan sebagai sampel penelitian di dalam proses menganalisis perekonomian masyarakat sekitar Kecamatan Semampir sehingga mengeluarkan Strategi peningkatan perekonomian masyarakat miskin kota di Kecamatan Semampir setelah melakukan analisis Stakeholders maka langkah kedua yaitu menggunakan Teknik Delphi. Dalam

hal ini, Teknik Delphi adalah suatu proses iteratif yang dirancang untuk mencapai konsensus di antara sekelompok ahli pada topik tertentu.

Dalam melakukan Teknik analisis Delphi maka diperlukan langkah sebelum melakukan teknik analisis ini diantaranya adalah melakukan pemilihan para stakeholders yang memiliki kepentingan lalu melakukan pemetaan stakeholders berdasarkan pengaruh dan tingkat kepentingan yang dimana telah dijelaskan pada halaman sebelumnya

Dalam penelitian delphi digunakan untuk mendapatkan kesepakatan dari para pakar/expert yang telah ditentukan pada analisis stakeholders untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kemiskinan di Kecamatan Semampir. Data yang dibutuhkan dalam analisis delphi ini adalah faktor penyebab kemiskinan di kawasan studi. dengan mengemukakan hasil survei dan kuisioner dari responden. Pertama, Teknik yang akan digunakan untuk kegiatan perekonomian dalam peningkatan ekonomi adalah dengan teknik analisis delphi.

Tujuan penggunaan dalam penggunaan teknik analisis Delphi pada sasaran pertama adalah bertujuan untuk mengambil keputusan dengan menggunakan kuisioner yang telah disebar pada semua stakeholder demi mendapatkan sebuah keputusan atau consensus oleh para stakeholders yang telah terpilih sehingga akan mempermudah menganalisis apakah faktor penyebab masyarakat miskin kota di Kecamatan Semampir.

Tahap teknik analisisi Delphi

Gambar 2 Proses Analisis Delphi KelurahanUjung Kelurahan Wonokusumo Kelurahanpegirian Kelurahansidotopo Kelurahan ampel

(3)

III. HASIL DAN DISKUSI

Penyebab kemiskinan disebabkan oleh berbagai faktor sehingga memiliki faktor-faktor tersendiri yang menyebabkan kemiskinan itu terjadi.

Untuk mendapatkan faktor yang berpengaruh dalam penyebab kemiskinan, dilakukan analisis Delphi yakni merupakan suatu proses memperoleh consensus dari sekumpulan tenaga ahli (expert). Dalam Metode ini, serangkaian kuesioner disebarkan kepada responden, kemudian didapat opini mengenai faktor penyebab tingginya kemiskinan di Kecamatan Semampir. Pembahasan opini dapat dilakukan dalam beberapa putaran sampai tercapai suatu consensus diantara para ahli. Sebelum melakukan pembobotan dari masing-masing faktor penyebab kemiskinan, Kecamatan Semampir, perlu dilakukan pemilihan responden atau stakeholder yang memiliki pengaruh besar dalam mengambil keputusan. Dari hasil identifikasi responden berdasarkan pemikiran peneliti. Stakeholder terpilih memiliki peran dan pengaruh yang berbeda-beda, sehingga diperlukan pengambilan beberapa responden saja dengan pengaruh yang paling besar dalam pembobotan faktor penyebab kemiskinan

Melalui tahap awal penentuan responden yang sesuai dengan tujuan yang dicapai mealui metode purposif sampel,maka didapatkan expert yang ditentukan sebagai responden

Analisis Delphi pada Analisa Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan

Delphi sangat penting sebagai salah satu dari teknik eksplorasi dalam meramakan teknologi. Lalu kedepan dia berpendapat bahwa metode Delphi telah berkembang dengan tujuan untuk membuat diskusi para ahli tanpa mengijinkan tingkah laku interaktif sosial seperti yang terjadi dalam diskusi kebanyakan dan pembentukan pendapat yang saling menghambat hasil keputusan selain itu Dasar-dasar dalam metode Delphi adalah bahwa latihan komunikasi group di antara ahli-ahli yang tersebar secara geografis. Metode ini membuat para ahli dapat menyepakati keputusan secara sistematis dengan permasalahan yang sangat kompleks. Esensi utama dari teknik ini hampir fokus pada permasalahan.Metode ini menggunakan media questionnaire yang didesain agar dapat memunculkan atau mengembangkan respon individu terhadap sebuah permasalahan dan mereview pendapat dari beberapa pakar atau ahli mengenai permasalahan yang telah ditetapkan.Pada dasarnya, metode Delphi digunakan untuk

menyelesaikan kekurangan dari aksi atau kegiatan komite yang konvensional,seperti pertemuan dan rapat-rapat yang menyulitkan. [7].

Hasil Delphi Tahap I Eksplorasi Faktor Penyebab Kemiskinan di Kecamatan Semampir

Keterangan: S : Setuju TS : Tidak Setuju* Faktor Variabel R 1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 Kependu dukan Kepadatan Penduduk S S S S S S S Jumlah Anggota Keluarga S S S S S S S Jumlah KK setiap rumah S S S S S S S Kondisi Sosial Ekonomi Laju Pertumbu han Penduduk S S S S S S S Tingkat Pendapata n S S S S S S S Tingkat Pekerjaan S S S S S S S Sosial Budaya S S S S S S S Kondisi Pemban gunan Pembang unan Ekonomi S S S S S S S Kondisi Sarana Fisik Sarana Pendidika n S S S S T S S S Sarana Ekonomi S S S S S S S Sarana Potensi Lokal S S S S S S S Komitm en Pemerint ah Indikasi keinginan Pemerinta h Kota/Kab upaten S S S S T S S TS Upaya Penangan an Pemerinta h Kota/Kab upaten S S S S T S S TS

(4)

*) Jika terdapat responden yang tidak setuju (TS) maka belum mencapai konsesus (kesepakatan) dan akan dilakukan iterasi

R : Responden

Berdasarkan hasil eksplorasi faktor penyebab penyebab kemiskinan di Kecamatan Semampir pada tabel diatas, didapatkan beberapa faktor yang disetujui oleh seluruh responden, yakni faktor kependuduk, sosial ekonomi dan pembangunan. Sedangkan beberapa faktor tidak disepakati oleh responden sebagai faktor penyebab kemiskinan adalah kondisi sarana fisik dan komitmen pemerintah. Sehingga faktor-faktor ini perlu dilakukan tahap iterasi.

1. Kependudukan

Seluruh responden setuju bahwa kependudukan yang terdapat di wilayah penelitian adalah penyebab dari kemiskinan yang terjadi di kawasan ini. Bahkan adanya tingkat kependdukan yang secara terus menerus meningkat dikarenakan banyaknya pendatang yang masuk ke kawasan wilayah penelitian ini.

2. Sosial Ekonomi

Seluruh responden setuju bahwa dengan tingkat pendapatan yang rendah, jenis pekerjaan serta kebiasaan penduduk yang hanya mengandalkan nasib dalam mencari pekerjaan tanpa memiliki ketrampilan sehingga pengangguran telah menjadi faktor penyebab kemiskinan di Kecamatan Semampir.

3. Kondisi Pembangunan

Seluruh responden setuju bahwa dengan

kondisi pembangunan yang dimana

ketidakmerataan pembangunan ekonomi dapat

menyebabkan meningkatnya kemiskinan

dikarenakan kebutuhan akan fasilitas ekonomi sangat dibutuhkan masyarakat miskin dalam memperbaiki kehidupan mereka seperti dalam peminjaman modal sehingga jika tidak adanya pemerataan pembambangunan fasilitas ekonomi maka masyarakat miskin susah untuk menuju kehidupan yang layak.

Pada faktor kondisi sarana fisik terdapat 1 responden yang tidak setuju akan variabel sarana pendidikan dikarenakan Sektor pendidikan tidak akan membatasi untuk masyarakat mencari peluang kerja sedangkan ke 6 responden mengatakan setuju dikarenakan dengan kualitas SDM yang rendah yang tidak memiliki ketrampilam akan menyebabkan semptnya mencari lapangan pekerjaan yang dapat dimasuki, selain itu sektor ukm yang tergolong terpusat di salah satu titik membuat daya tarik tersendiri untuk penduduk pendatang dikarenakan sektor ukm yang terpusat akan membawa dampak untuk peningkatan perekonomian mereka.

4. Komitmen Pemerintah

Beberapa responden sepakat bahwa komitemen pemerintah dalam pengangan kemiskinan diharapkan mampu mengentaskan kemiskinan sedangkan 2 responden mengatakan memberikan pelatihan dalam mengentaskan kemiskinan merupakan hal yang bagus dalam pengentasan kemiskinn akan tetapi dengan hanya memberikan pelatihan saja tanpa memberikan modal maka dinilai akan sia-sia dikarenakan dengan masyarakat yang mengikuti pelatihan telah mengantongi ketrampilan sehingga tanpa ada peminjaman modal maka mereka tidak dapat mengembangkan ketrampilan yang diperolehnya dari pelatihan tadi.

Untuk mendapatkan konsensus

kesepakatan dari responden mengenai faktor penyebab kemiskinan di Kecamatan Semampir, dilakukan kuesioner tahap 2. Berikut merupakan hasil eksplorasi pendapat dari responden tentang faktor penyebab kemiskinan di Kecamatan Semampir tahap 2

Hasil Delphi Tahap II Umpan Balik Faktor Penyebab

Kemiskinan di Kecamatan Semampir

Keterangan S : Setuju TS : Tidak Setuju*

*) Jika terdapat responden yang tidak setuju (TS ) maka belum mencapai konsesus dan akan dilakukan tahap iterasi

Dari hasil iterasi pertama umpan balik Analisis Delphi tahap 2 diatas, terlihat bahwa seluruh responden sepakat bahwa seluruh komponen pada faktor kodisi sarana fisik, terutama dalam faktor pendidikan dikarenakan Bahwa dengan taraf pendidikan yang rendah N o Faktor Variabel R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 1 Kondisi Sarana Fisik Sarana Pendidikan S S S S S S S 2 Komit men Pemeri ntah Indikasi keinginan Pemerintah Kota/Kabup aten S S S S S S S Upaya Penanganan Pemerintah Kota/Kabup aten S S S S S S S

(5)

mengakibatkan adanya keterbatasan dalam memperoleh pekerjaan yang layak sehingga sektor pendidikan merupakan hal penting yang memberikan mereka dalam memperoleh pekerjaan yang layak serta pendapatan yang tinggi. Sedangkan 2 responden dari sektor komitmen pemerintah Responden 5 dan 7 menjadi setuju dikarenakan Program pemerintah dengan memberikan pelatihan dinilai berhasil dalam pengentasan kemiskinan akan tetapi dengan memberikan pinjaman modal.

Dari hasil kuesioner tahap 2, didapatkan kesepakatan antar responden terhadap faktor penyebab kemiskinan di kecamatan Semampir. Seluruh responden menyatakan bahwa faktor penyebab kemiskinan di Kecamatan Semampir ini perlu strategi peningkatan perekonomian masyarakat miskin kota agar masalah kemiskinan dapat diatasi. Dalam hal ini semua faktor telah menjadi Faktor-faktor penyebab terjadinya kemiskinan di perkotaan.

IV. KESIMPULAN/RINGKASAN Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini bahwa faktor penyebab terjadinya kemiskinan yang menjadi prioritas adalah adanya laju pertumbuhan dan pertumbuhan penduduk yang begitu signifikan terjadi karena adanya para pendatang selain itu kualitas SDM yang rendah turut membuat penyebab kemiskinan. Sehingga penitik beratkan dalam pengentasan kemiskinan pada masyarakat miskin kota adalah memberikan sarana pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi masyarakat miskin guna meningkatkan kualitas SDM.

UCAPANTERIMAKASIH

“Penulis R.N. mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing, dosen-dosen penguji atas bimbingan dan saran yang telah diberikan selama proses penelitian. Kemudian seluruh jajaran perangkat Dinas Sosial, Bappeko, Dinas Bapemas, Kelurahan/Kecamatan, Akademisi, Masyarakat Setempat (Ketua RT/RW) serta KSM (kelompok Swadaya Masyarakat)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Boediono. 1985.Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta : BPFE.

[2] Friedmann,John.1981.Kemiskinan dan Strategi Memerangi Kemiskinan,Liberti,Yogyakarta.

[3] World bank .2011 Urban Poverty an overview. U.S.A. [4] Danik.2012.Profil Pelabuhan Tanjung Perak.Surabaya [5] Badan Pusat Statistik, Kecamatan Semampir Dalam Angka

2011, Surabaya (2011).

[6] Detik.2010.Kecamatan Semampir Wilayah Termiskin se-Surabaya.

[7] Linstone,Harold, Turoff,Murray.1975, The Delphi Method.Addison-Wesley Publishing Company.

Gambar

Gambar 2 Proses Analisis Delphi

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui tingkat signifikansi dari curahan jam kerja, pendidikan, usia dan jumlah tanggungan keluarga terhadap kemiskinan

Penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan Hygiene Sanitasi Dan Sikap Terhadap Perubahan Perilaku Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Wonokusumo Kecamatan Semampir

Variabel jumlah anggota keluarga merupakan variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap kemiskinan, karena jumlah anggota yang lebih besar akan menjadi beban

(3) Berdasarkan pendekatan objektif yang dilihat dari garis kemiskinan pengeluaran versi BPS ditemukan sekitar 28KK tergolong rumah tangga miskin, dilihat dari garis

Pada Bulan November 2011 telah dilakukan penelitian mengenai pelaksanaan pelayanan kefarmasian di apotek-apotek wilayah Surabaya Utara, Kecamatan Semampir yang mengacu pada

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan di Kabupaten Bandung Barat adalah jumlah penduduk, tingkat pendidikan, alokasi dana desa (ADD), jumlah toko kelontong dan

Efektivitas Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dalam Penanggulangan Kemiskinan di Desa Curio Kecamatan Curio Kabupaten Enrekang, dalam mengurangi angka kemiskinan

Dalam hal ini, BPS telah memberikan data berupa garis kemiskinan, jumlah penduduk miskin dan persentase penduduk miskin di tingkat Kabupaten atau Kota di Provinsi