TUGAS AKHIR
Analisa Quality of Services (QoS) Protokol Persinyalan
SIP dan IAX Pada Jaringan VoIP
Menggunakan Software Wireshark
Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1)
Disusun Oleh :
Nama
: Bahtiar Al Fikri
NIM
:
41406120025
Jurusan
:
Teknik
Elektro
Peminatan
:
Telekomunikasi
Pembimbing
: Ir. Ahmad Yanuar Syauki, MBAT
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
LEMBAR PENGESAHAN
Analisa Quality of Services (QoS) Protokol Persinyalan
SIP dan IAX Pada Jaringan VoIP
Menggunakan Software Wireshark
Disusun Oleh :
Nama : Bahtiar Al Fikri
NIM : 41406120025
Program Studi : Teknik Elektro
Peminatan : Telekomunikasi
Mengetahui,
Pembimbing Koordinator TA
(Ir. Ahmad Yanuar Syauki, MBAT) (Yudhi Gunardi, ST, MT)
Ketua Program Studi Teknik Elektro
ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk menganalisa studi kasus permasalahan komunikasi data dan suara pada jaringan VoIP, menganalisa kinerja kualitas layanan terbaik khususnya pada protokol persinyalan SIP dan IAX dengan menggunakan software Wireshark serta menganalisa apa saja penyebab gangguan dalam berkomunikasi dengan sistem komunikasi VoIP. Pada materi skripsi ini pun dilengkapi dengan teori pendukung mata kuliah Jaringan Telekomunikasi, Saluran Transmisi, Sistem Komunikasi dan Sistem Transmisi Telekomunikasi. Pembahasan materi ini lebih terfokus pada pengujian kualitas dan kehandalan dari protokol persinyalan SIP dan IAX pada sistem komunikasi VoIP. Dari hasil pengujian dan analisa data VoIP menggunakan software Wireshark dengan mengacu pada parameter yang sudah ditentukan yaitu pada delay, packet loss dan jitter semua pengukuran dan analisa menunjukkan protokol persinyalan SIP lebih baik dibandingkan dengan protokol persinyalan IAX
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan rencana yang telah diharapkan.
Laporan ini ditulis dan diajukan untuk melengkapi salah satu persyaratan dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Teknik Elektro Universitas Mercu Buana. Dalam laporan skripsi ini, penulis membahas mengenai “Analisa Quality of Services (QoS) Protokol Persinyalan SIP dan IAX Pada Jaringan VoIP Menggunakan Software Wireshark”.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu terselesaikannya materi skripsi ini antara lain:
1. Bapak Yudhi Gunardi, ST, MT selaku Ketua Program Studi Teknik Elektro. 2. Bapak Ir. Ahmad Yanuar Syauki, MBAT selaku dosen pembimbing yang telah
banyak membimbing penulis sampai terselesaikannya skripsi ini.
3. Seluruh dosen penguji dan dosen pengajar Program Kelas Karyawan Universitas Mercu Buana yang membantu menyempurnakan materi skripsi ini. 4. Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan doa dan dukungannya. 5. Vivin Heriani dan Raihanah Fikria Zahra. Mereka adalah istri dan anak dari
penulis yang selalu memberikan bantuan dukungan, doa dan semangat. 6. Nur Cholikul Anwar, selaku trainer dan advisor materi jaringan serta Linux. 7. Teman-teman Teknik Elektro Program Kelas Karyawan UMB.
8. Rekan-rekan kerja di PT. Tiedyasa Mitra Sejahtera.
9. Serta semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan materi skripsi ini. Oleh karena itu, besar harapan penulis kepada semua pihak untuk dapat memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan pengetahuan bagi semua pihak.
Jakarta, September 2009
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERNYATAAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
ABSTRAKSI ... iv KATA PENGANTAR ... v DAFTAR ISI ... vi DAFTAR TABEL ... x DAFTAR GAMBAR ... ix BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah ... 1
I.2. Pembatasan Masalah ... 2
I.3. Tujuan Penulisan ... 3
I.4. Metodologi Penulisan ... 3
I.5. Sistematika Penulisan ... 4
BAB II TEORI DASAR 2.1. Jaringan Komputer ... 5
2.1.1. Model Jaringan Komputer ... 5
2.1.1.1. Client / Server ... 5
2.1.1.2. Peer-to-Peer ... 6
2.1.2. Topologi Jaringan Komputer ... 7
2.1.2.1. Topologi Bus ... 7
2.1.2.2. Topologi Ring ... 7
2.1.2.3. Topologi Star ... 8
2.2. VoIP ... 9
2.2.1. Pengertian VoIP ... 9
2.2.2. Prinsip Kerja VoIP ... 9
2.2.3.1. User Agent ... 10
2.2.3.2. CODEC (Coder Decoder) ... 11
2.2.3.3. Proxy ... 12
2.2.3.4. Protokol Persinyalan ... 12
2.2.4. Keunggulan Dari VoIP ... 12
2.2.5. Kelemahan Dari VoIP ... 13
2.3. IP PBX ... 14 2.3.1. Prinsip Kerja IP PBX ... 14 2.3.2. Komponen Dasar IP PBX ... 15 2.3.2.1. Data Account ... 15 2.3.2.2. Dial Plan ... 15 2.4. Linux ... 16 2.4.1. Tentang Linux ... 16 2.4.2. Kernel ... 17 2.4.3. Environment ... 17
2.4.4. Konsep Manajemen User dan Group ... 18
2.4.5. Struktur File dan Directory ... 19
2.4.6. Beberapa Perangkat Lunak di Distro Debian ... 20
2.4.6.1. Mysql ... 20 2.4.6.2. Apache ... 20 2.4.6.3. PHP ... 20 2.5. Asterisk ... 21 2.5.1. Tentang Asterisk ... 21 2.5.2. Fitur-Fitur Asterisk ... 21
2.5.3. File dan Library yang Diperlukan Asterisk ... 21
BAB III PERENCANAAN DAN RANCANG BANGUN PROGRAM 3.1. Pengertian Dasar Protokol Persinyalan ... 23
3.2. Perencanaan Sistem ... 23
3.3. Spesifikasi Alat ... 24
3.3.1. Spesifikasi Perangkat Lunak ... 24
3.4.1. Instalasi Perangkat Keras (Hardware) ... 25
3.4.2. Instalasi Perangkat Lunak (Software) ... 25
3.5. Instalasi Sistem ... 25
3.5.1. Instalasi Softphone ... 25
3.5.1.1. Instalasi Idefisk pada Linux dan Windows ... 25
3.5.1.2. Instalasi X-Lite pada Linux dan Windows ... 27
BAB IV ANALISA 4.1. Parameter Pengujian ... 30 4.1.1. Jitter ... 30 4.1.2. Packet Loss ... 30 4.1.3. Delay ... 31
4.2. Data Hasil Pengujian ... 31
4.2.1. Panggilan Telepon Lokal ... 31
4.3. Data Hasil Pengujian ... 39
4.3.1. Data Hasil Pengujian Protokol Persinyalan SIP ... 39
4.3.2. Data Hasil Pengujian Protokol Persinyalan IAX ... 46
4.4. Analisa Data Hasil Pengujian ... 50
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan ... 59
5.2. Saran ... 60
DAFTAR REFERENSI PUSTAKA ... 61
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Model Jaringan Komputer Client/Server ... 6
Gambar 2.2. Model Jaringan Komputer Peer–to–Peer ... 6
Gambar 2.3. Topologi Bus ... 7
Gambar 2.4. Topologi Ring ... 8
Gambar 2.5. Topologi Star ... 8
Gambar 2.6. Miniatur IP Phone ... 11
Gambar 2.7. Logo Distro Linux Debian ... 17
Gambar 3.1. Tampilan Menu pada Idefisk ... 26
Gambar 3.2. Installer X-Lite ... 27
Gambar 3.3. Account yang tersimpan di X-Lite ... 29
Gambar 3.4. User X-Lite yang sukses login ke server ... 29
Gambar 4.1. Client 1001 yang melakukan panggilan ke client 1002 ... 32
Gambar 4.2. Aktivitas CLI pada saat mengakses Voice Mailbox ... 33
Gambar 4.3. Basis Data sebelum client mendaftar ... 34
Gambar 4.4. Basis Data setelah client mendaftar ... 35
Gambar 4.5. Basis Data sebelum client mengganti password ... 37
Gambar 4.6. Basis Data “asterisk_anwar” setelah mengganti password ... 38
Gambar 4.7. Basis Data untuk phone book ... 38
Gambar 4.8. Lambang software Wireshark ... 39
Gambar 4.9. Data 1 hasil Pengukuran SIP ... 40
Gambar 4.10. Data 2 hasil Pengukuran SIP ... 41
Gambar 4.11. Data 3 hasil Pengukuran SIP ... 41
Gambar 4.12. Data 4 hasil Pengukuran SIP ... 42
Gambar 4.13. Data 5 hasil Pengukuran SIP ... 42
Gambar 4.14. Data 6 hasil Pengukuran SIP ... 43
Gambar 4.15. Data Stream Analysis pada protokol persinyalan SIP ... 44
Gambar 4.17. Data Grafik 2 pada protokol persinyalan SIP ... 45
Gambar 4.18. Data hasil 1 Pengukuran IAX ... 46
Gambar 4.19. Data hasil 2 Pengukuran IAX ... 47
Gambar 4.20. Data Stream Analysis pada protokol persinyalan IAX ... 48
Gambar 4.21. Data Grafik 1 pada protokol persinyalan IAX ... 49
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Tabel Spesifikasi Bit Rate CODEC ... 11
Tabel 4.1. Tabel script “iax.conf” dan “sip.conf” sebelum terdaftar ... 34
Tabel 4.2. Tabel script “voicemail.conf” sebelum client terdaftar ... 35
Tabel 4.3. Tabel script “iax.conf” dan “sip.conf” setelah mendaftar ... 36
Tabel 4.4. Tabel script “voicemail.conf” setelah client mendaftar ... 36
Tabel 4.5. Tabel script “iax.conf” dan “sip.conf” sebelum ganti password .. 37
Tabel 4.6. Tabel script “voicemail.conf” sebelum ganti password ... 38
Tabel 4.7. Tabel data pengukuran delay 1 pada SIP ... 50
Tabel 4.8. Tabel data pengukuran delay 2 pada SIP ... 51
Tabel 4.9. Tabel data hasil analisa perhitungan SIP ... 52
Tabel 4.10. Tabel data pengukuran delay 1 pada IAX ... 56
Tabel 4.11. Tabel data pengukuran delay 2 pada IAX ... 57
JURNAL
Analisa Quality of Services (QoS) Protokol Persinyalan
SIP dan IAX Pada Jaringan VoIP
Menggunakan Software Wireshark
Kata
Disusun Oleh :
Nama : Bahtiar Al Fikri
NIM : 41406120025
Jurusan : Teknik Elektro
Peminatan : Telekomunikasi
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
Teknologi dunia telekomunikasi pada saat ini berkembang dengan sangat pesat dan inovatif, sehingga membawa perubahan yang signifikan dalam sistem aplikasinya. Salah satu dari teknologi telekomunikasi yang terus berkembang dewasa ini yaitu VoIP. VoIP merupakan teknologi yang memungkinkan percakapan suara dalam jarak yang cukup jauh melalui media internet atau dalam suatu sistem jaringan. Data suara diubah menjadi kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan paket–paket data.
VoIP sangat memungkinkan terus berkembang dan dapat diaplikasikan dalam masyarakat mengingat pada saat ini internet telah berkembang luas di masyarakat, sehingga untuk mengaplikasikannya tidaklah terlalu sulit. Bentuk paling sederhana dalam sistem VoIP adalah dua buah komputer terhubung dengan internet. Syarat–syarat dasar untuk mengadakan koneksi VoIP adalah komputer yang terhubung dalam suatu jaringan internet, mempunyai kartu suara yang dihubungkan dengan speaker dan microphone. Dengan dukungan perangkat lunak khusus, kedua pemakai komputer bisa saling terhubung dalam koneksi VoIP antara satu dengan yang lainnya.
Bentuk hubungan tersebut bisa dalam bentuk pertukaran file, suara dan gambar. Penekanan utama pada VoIP adalah hubungan keduanya dalam bentuk suara. Untuk menjaga komunikasi berjalan dengan baik, maka perlu diperhatikan QoS (Quality of Services) atau kualitas layanan pada protokol persinyalan VoIP. Pada penulisan materi skripsi ini akan dibahas 2 jenis protokol persinyalan yaitu protokol persinyalan SIP (Session Initiation Protocol) dan protokol persinyalan IAX (Inter Asterisk Exchange). Untuk menganalisanya akan digunakan 3 jenis parameter dalam pengujian perbandingan QoS (Quality of Services) pada protokol persinyalan SIP dan IAX. Ketiga parameter tersebut yaitu Jitter, Packet Loss dan
Kualitas layanan dari protokol persinyalan tersebut sangat menentukan kualitas komunikasi antar pengguna VoIP. Semakin baik kinerja protokol persinyalan VoIP maka akan sejalan dengan semakin baik pula kualitas komunikasi antar pengguna layanan komunikasi VoIP. Kualitas layanan pada protokol persinyalan ini harus mampu dipertahankan pada kondisi terbaik dan meminimalisasi gangguan–gangguan teknis guna menjaga komunikasi tetap berjalan dengan baik dan mampu memberikan kepuasan dan kenyamanan pada para penggunanya.
Hal inilah yang menjadi pertimbangan penulis dalam pemilihan skripsi ini yang merupakan studi kasus berupa analisa Quality of Services (QoS) protokol persinyalan SIP dan IAX pada jaringan VoIP dengan mengunakan software
Wireshark. Skripsi ini berkaitan dengan materi kuliah yang berhubungan dengan
dunia telekomunikasi yang meliputi Jaringan Telekomunikasi, Saluran Transmisi, Sistem Komunikasi dan Sistem Transmisi Telekomunikasi. Diharapkan skripsi ini dapat menambah referensi pengetahuan, memperkaya khasanah ilmu pengetahuan telekomunikasi dan mampu memasyarakatkan sistem komunikasi berbasis VoIP di Indonesia.
1.2. PEMBATASAN MASALAH
Pada dasarnya pembahasan Quality of Services (QoS) protokol persinyalan SIP dan IAX pada jaringan VoIP dengan mengunakan software Wireshark ini terdapat banyak permasalahan yang dapat diangkat sebagai bahan pembahasan materi skripsi. Semua permasalahan tersebut berhubungan antara permasalahan yang satu dengan yang lainnya. Pembatasan masalah yang akan dibahas meliputi melalakukan analisa proses kerja protokol persinyalan SIP dan IAX pada jaringan VoIP dengan menggunakan software Wireshark berupa :
1. Analisa proses kerja VoIP secara sederhana dalam berkomunikasi.
2. Pembahasan rancang bangun sederhana komunikasi menggunakan jaringan VoIP dengan menggunakan media software Asteriks pada Linux Debian.
3. Analisa kerja protokol persinyalan SIP dan IAX ditinjau dari Quality of
1.3. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan skripsi ini adalah mampu mengaplikasikan dan menganalisa studi kasus permasalahan komunikasi data dan suara pada jaringan VoIP, menganalisa kinerja kualitas layanan terbaik khususnya pada protokol persinyalan SIP dan IAX dengan menggunakan software Wireshark serta menganalisa apa saja penyebab gangguan dalam berkomunikasi dengan sistem komunikasi VoIP. Sehingga diharapkan dapat memasyarakatkan penggunaan VoIP dalam aplikasi kehidupan sehari-hari.
1.4. METODOLOGI PENULISAN
Dalam penulisan materi skripsi ini dilakukan beberapa langkah dan metode yang mendukung dan melengkapi analisa pada penulisan skripsi ini. Berikut ini merupakan langkah-langkah dalam pengerjaan penulisan skripsi ini: 1. Studi Literatur mengenai,
• Teori dan cara kerja VoIP (Voice Over Internet Protocol)
• Teori dan cara kerja software Wireshark untuk memberikan data dan analisa Quality of Services (QoS) protokol persinyalan VoIP.
2. Diskusi dan pembahasan dengan dosen pembimbing yang berkaitan dengan topik tugas akhir ini. Diskusi dan pembahasan ini termasuk mengikuti forum komunikasi dan diskusi yang berhubunngan dengan jaringan VoIP. Diskusi dan pembahasan ini dilakukan untuk berbagi informasi dan pengalaman dengan sesama anggota forum. Forum yang diikuti berkaitan dengan proyek tugas akhir. Beberapa forum diskusi yang diikuti adalah:
• Forum VoIP Indonesia : http://developer.voiprakyat.or.id/forum • Forum VoIP internasional yang beralamat di http://voip-info.org
(Forum ini merupakan forum internasional yang membahas semua perangkat lunak free software dan open source seperti Asterisk, SER, Open SER, Yate dan perangkat keras yang digunakan untuk membangun jaringan VoIP).
3. Analisa kerja software Wireshark sebagai media dalam komunikasi VoIP. 4. Analisa data kerja komunikasi pada jaringan VoIP.
Panduan keempat metode di atas merupakan gambaran dan ilustrasi yang ringkas serta saling menunjang satu sama lainnya sehingga isi dari penulisan skripsi ini merupakan keterangan mengenai analisa pembahasan Quality of
Services (QoS) protokol persinyalan SIP dan IAX pada jaringan VoIP
1.5. SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun sistematika penulisan materi skripsi ini terbagi dalam beberapa bagian yaitu:
1. BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini berintikan mengenai latar belakang penulisan, pembatasan masalah, tujuan penulisan, metodologi penulisan dan sistematika penulisan.
2. BAB II : TEORI DASAR
Pada bab II ini berintikan teori dasar atau penjelasan tentang sistem jaringan, prinsip kerja sistem komunikasi VoIP dan materi lain yang menunjang penulisan pokok bahasan pada bab–bab berikutnya.
3. BAB III : PEMBAHASAN
Pada bab pembahasan ini meliputi perencanaan dan rancang bangun sistem komunikasi VoIP dilengkapi dengan langkah kerja dan materi pendukung teori pada skripsi ini sehingga didapatkan data hasil percobaan dari pengamatan studi kasus ini.
4. BAB IV : ANALISA
Pada bab ini meliputi analisa data hasil percobaan Quality of Services berupa data–data grafik, tabel dan tampilan nilai jitter, packet loss dan
delay pada komunikasi VoIP dengan pembanding berupa 2 buah
protokol persinyalan yaitu SIP dan IAX. Analisa ini mencakup analisa data, grafik serta penjelasan materi.
5. BAB V : PENUTUP
Pada bab penutup ini berintikan kesimpulan masalah dari masalah yang telah dibahas serta saran–saran yang berdasarkan kesimpulan tersebut.
BAB II
TEORI DASAR
2.1. Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah suatu sistem yang menghubungkan komputer dengan menggunakan suatu teknologi transmisi data. Secara lebih sederhana, jaringan komputer dapat diartikan sebagai sekumpulan komputer beserta mekanisme dan prosedurnya yang saling terhubung dan berkomunikasi. Komunikasi yang dilakukan oleh komputer tersebut dapat berupa transfer berbagai data, instruksi dan informasi dari satu komputer ke komputer lainnya. Dengan adanya jaringan komputer, maka dapat kita kembangkan aplikasinya untuk membantu dan memudahkan aktifitas kehidupan manusia sehari–hari. Salah satu aplikasi jaringan komputer yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari– hari yaitu untuk aplikasi VoIP.
2.1.1. Model Jaringan Komputer
Ada (2) dua jenis model jaringan komputer yang sering digunakan, yaitu: 2.1.1.1. Client / Server
Pada model jaringan client/server diperlukan lebih dari satu komputer untuk menjalankan sistemnya. Terdapat satu atau lebih komputer khusus yang disebut
server untuk mengatur lalu lintas data atau informasi dalam jaringan komputer.
Penggunaan model jaringan ini menyebabkan masing–masing komputer yang ingin berkomunikasi harus berhubungan dengan server telebih dahulu. Komputer selain server disebut sebagai client. Server akan menerima berbagai permintaan dari client untuk kemudian melayani permintaan tersebut. Client akan mengirim permintaan ke server serta menerima layanan dari server.
Gambar 2.1. Model Jaringan Komputer Client/Server
2.1.1.2. Peer–to–Peer
Pada model jaringan ini, tidak diperlukan lagi komputer khusus yang disebut
server. Masing–masing komputer dalam jaringan dapat langsung berkomunikasi
dengan komputer lainnya tanpa melalui server. Mereka dapat langsung saling mengirim dan atau menerima data.
2.1.2. Topologi Jaringan Komputer
Topologi jaringan komputer adalah konfigurasi atau susunan secara fisik dari seluruh node dalam jaringan komputer. Node adalah titik–titik yang mengirim
input dan atau menerima output dari dan ke titik lainnya dalam jaringan. Pada
umumnya terdapat 3 (tiga) jenis topologi jaringan, yaitu: 2.1.2.1. Topologi Bus
Pada topologi bus terdapat satu buah kabel tunggal yang menghubungkan
seluruh node dalam jaringan. Kabel tunggal tersebut biasa disebut trunk atau
backbone. Setiap komputer akan saling terhubung menggunakan kabel tunggal
tersebut. Topologi ini dibangun dengan biaya yang relatif murah.
Gambar 2.3. Topologi Bus
2.1.2.2. Topologi Ring
Topologi ring menyusun node–node dalam jaringan sedemikian sehingga
membentuk cincin (ring) yang tertutup. Sebuah kabel menghubungkan komputer pertama dengan komputer kedua, kemudian sebuah kabel lainnya akan menghubungkan komputer kedua dengan komputer ketiga, begitu seterusnya hingga nantinya komputer terakhir dihubungakan kembali dengan komputer pertama. Topologi ini tidak selalu berarti bahwa node–node pada komputer harus dihubungkan dalam bentuk lingkaran. Bisa saja komputer–komputer tersebut berada dalam lantai atau ruangan yang berbeda, asalkan logika koneksinya menyerupai cincin (ring) yang tertutup.
Gambar 2.4. Topologi Ring
2.1.2.3. Topologi Star
Topologi star menghubungkan komputer menyerupai bintang (star). Pada topologi ini, setiap node komputer dalam jaringan terhubung ke sebuah pusat jaringan yang biasanya berupa hub, switch atau juga berupa komputer server. Setiap komputer yang ingin mengirim dan atau menerima data harus melalui pusat jaringan tersebut. Misalkan komputer pertama ingin mengirimkan data ke komputer kedua, maka data harus dikirim dulu ke pusat jaringan (misalnya hub), kemudian hub akan mengirimkan data tersebut ke komputer kedua.
2.2. VoIP
2.2.1. Pengertian VoIP
VoIP (Voice over Internet Protocol) adalah teknologi telekomunikasi yang memungkinkan percakapan suara melalui media jaringan protokol internet (IP). Dalam komunikasi VoIP mekanisme kerjanya yaitu dengan mengubah data suara menjadi kode digital dan ditransmitkan melalui jaringan data yang mengirimkan paket-paket data melalui internet. Kemudian paket data digital tersebut diubah lagi menjadi data analog berupa suara pada bagian penerima.
VoIP sangat sesuai untuk dikembangkan dalam masyarakat karena banyaknya keuntungan yang didapat dari aplikasi VoIP. Selain biayanya yang relatif sangat murah, teknologi VoIP ini dapat dikembangkan lebih luas lagi menjadi teleconference oleh beberapa orang dari beberapa tempat secara bersamaan. Sehingga aplikasinya menjadi lebih beragam dengan biaya yang terjangkau dibandingkan dengan teknologo telekomunikasi yang lainnya.
Trafik VoIP dibagi menjadi dua bagian transmisi jaringan yaitu transmisi untuk pensinyalan dan untuk RTP (Real Time Protocol). Protocol yang digunakan untuk pensinyalan selalu berbasis TCP (Transport Control Protocol) sedang untuk RTP yang digunakan adalah protokol berbasis UDP (User Datagram
Protocol). Pensinyalan dilakukan diantara port TCP yang sudah umum diketahui
misalkan untuk H.323 menggunakan port 1720 untuk melakukan pensinyalan, sedangkan SIP (Session Initiation Protocol) menggunakan port 5060 untuk menggunakan pensinyalan. IAX (Inter Asterisk Exchange) menggunakan port 4569.
2.2.2. Prinsip Kerja VoIP
Prinsip kerja VoIP adalah mengubah sinyal analog ke bentuk data digital dengan ADC (Analog to Digital Converter) dilanjutkan dengan proses pengkodean dengan menggunakan coder (selain melakukan pengkodean data,
coder juga melakukan proses kompresi paket data), kemudian ditransmisikan dan
di sisi penerima data yang telah dikodekan pada sisi pengirim dikembalikan lagi ke bentuk paket data seperti semula menggunakan decoder dan kemudian masuk
ke bagian DAC (Digital to Analog Converter) untuk merubah paket data tersebut menjadi sinyal analog.
Format digital lebih mudah dikendalikan, karena data dalam betuk digital dapat dikompresi, dan dapat diubah ke format yang lebih baik menggunakan CODEC (Coder-Decoder). Dan data digital lebih tahan terhadap noise daripada analog. Jaringan TCP/IP dibuat atas paket-paket IP yang terdiri atas header (berfungsi mengatur komunikasi) dan memuat kedalam data yang akan dikirim. VoIP menggunakan teknologi ini untuk melewati jaringan dan sampai di tujuan.
2.2.3. Komponen VoIP
Komponen pada VoIP adalah bagian-bagian penting dari sistem teknologi VoIP agar mekanisme kerja VoIP dapat berjalan dengan baik sebagaimana fungsinya. Ada empat komponen dasar VoIP, yaitu:
2.2.3.1. User Agent
User Agent adalah komponen VoIP yang berhubungan langsung dengan
pengguna layanan VoIP. Pengguna layanan dapat menggunakan dan mengoperasikan untuk melakukan komunikasi dengan pengguna layanan yang lain dan juga melakukan setting untuk berkomunikasi dengan telepon analog. Berikut ini merupakan beberapa User Agent:
z Soft Phone SIP.
Contohnya: SJ Phone, SipLite, Ekiga, Twinkle dan X-Lite z Soft Phone IAX.
Contohnya: IdeFisk, Kiax dan Iax-Lite z Soft Phone H.323.
Contohnya: NetMeeting
z IP Phone. Bentuknya seperti handset telepon biasa dan terhubung langsung ke jaringan protokol internet berupa switch menggunakan konektor RJ 45 tanpa gateway.
Gambar 2.6. Miniatur IP Phone
z USB Phone. Bentuknya seperti telepon genggam dan terhubung ke PC melalui port USB
z ITG (Internet Telephone Gateway). Berfungsi sebagai gateway antara jaringa internet dan jaringan telepon. Mempunyai dua jenis port yaitu FXS dan FXO.
z ATA (Analog Telepon Adapter). ITG dengan port FXS saja.
2.2.3.2. CODEC (Coder Decoder)
Digunakan untuk mengubah informasi sinyal suara analog menjadi sinyal digital yang dapat ditransmisikan melalui jaringan IP dengan bandwidth tertentu dan mendapatkan informasinya kembali. Masing-masing codec mempunyai spesifikasi bandwidth yang dibutuhkan berbeda.
Tabel 2.1. Spesifikasi Bit Rate CODEC
Standar Bit Rate (Kbit/s)
G.711 64 G.726 16, 24, 32 G.723.1 5.3, 6.3 G.729.A 8 GSM 13 iLBC 13.3, 15.2 Speex 2.15 - 22.4 G722 48, 56, 64 G.727 16, 24, 32, 40 2.2.3.3. Proxy
Merupakan perangkat lunak yang digunakan sebagai server VoIP yang menangani proses pendaftaran dan auntentifikasi user. Proxy ini melakukan banyak proses yang membuat panggilan dapat terlaksana diantara pengguna layanan dan menampilkan proses panggilan yang terlihat dalam log yang ada di server. Terdapat dua jenis proxy, yaitu:
z Open Source. Contohnya: Asterisk, open SER, SER dan Yate.
z Non Open Source. Contohnya: Axon, dan OnDO SIP Server.
2.2.3.4. Protokol Pensinyalan
Pensinyalan dilakukan sebelum melakukan panggilan. Jalur dibentuk
point to point menggunakan protokol pensinyalan yang berbasis TCP dan
kemudian setelah jalur terbentuk RTP melakukan transfer sinyal suara yang telah dipaketisasi melalui jalur UDP. Berikut ini merupakan beberapa protokol yang dipakai untuk pensinyalan pada VoIP:
z IETF menyediakan protokol SIP (Session Initiation Protocol)
z Asterisk menyediakan protocol IAX (Inter Asterisk Exchange)
z ITU-T menganjurkan protocol H.323
2.2.4. Keunggulan Dari VoIP
Dengan berkomunikasi menggunakan VoIP, banyak keuntungan yang dapat dimanfaatkan, antara lain yaitu :
9 Biaya lebih rendah untuk sambungan langsung jarak jauh. Penekanan utama VoIP adalah biaya. Dengan dua lokasi yang terhubung dengan internet maka biaya percakapan menjadi sangat rendah.
9 Memanfaatkan infrasruktur jaringan data yang sudah ada untuk suara. Berguna jika perusahaan sudah mempunyai jaringan. Jika memungkinkan jaringan yang data bisa dibangun jaringan VoIP dengan mudah. Tidak diperlukan tambahan biaya bulanan untuk penambahan komunikasi suara.
9 Penggunaan bandwidth yang lebih kecil daripada telepon biasa. Dengan majunya teknologi penggunaan bandwidth untuk suara sekarang ini menjadi
sangat kecil. Teknik pemampatan data memungkinkan suara hanya membutuhkan sekitar 8kbps bandwidth.
9 Memungkinkan digabung dengan jaringan lokal yang sudah ada. Dengan adanya gateway bentuk jaringan VoIP bisa disambungkan dengan PABX yang ada.
9 Berbagai bentuk jaringan VoIP bisa digabungkan menjadi jaringan yang besar.
9 Variasi penggunaan peralatan yang ada, misal dari PC sambung ke telepon biasa atau IP phone handset.
2.2.5. Kelemahan Dari VoIP
• Kualitas suara tidak sejernih telepon biasa. Hal ini terjadi karena adanya efek dari kompresi suara dengan bandwidth kecil, maka akan ada penurunan kualitas suara dibandingkan jaringan PSTN konvensional. Namun jika koneksi internet yang digunakan adalah koneksi internet pita-lebar / broadband, maka kualitas suara akan jernih dan tidak terputus-putus.
• Ada jeda dalam berkomunikasi. Proses perubahan data menjadi suara, jeda jaringan, membuat adanya jeda dalam komunikasi dengan menggunakan VoIP. Kecuali jika menggunakan koneksi Broadband.
• Jika memakai internet dan komputer dibelakang NAT (Network Address
Translation), maka dibutuhkan konfigurasi khusus untuk membuat VoIP
tersebut berjalan.
• Peralatan relatif mahal. Peralatan VoIP yang menghubungkan antara VoIP dengan PABX (IP telephony gateway) relatif berharga mahal. Diharapkan dengan makin populernya VoIP ini maka harga peralatan tersebut juga mulai turun harganya.
• Berpotensi menyebabkan jaringan terhambat/stuck. Jika pemakaian VoIP semakin banyak, maka ada potensi jaringan data yang ada menjadi penuh jika tidak diatur dengan baik. Pengaturan bandwidth adalah perlu agar jaringan di perusahaan tidak menjadi jenuh akibat pemakaian VoIP.
• Penggabungan jaringan tanpa dikoordinasi dengan baik akan menimbulkan kekacauan dalam sistem penomoran.
Adapun kekurangan yang dimiliki VoIP adalah sebagai berikut : 1. Delay (waktu tunda)
Jaringan yang berbasis atau dengan backbone satelit tidak cocok untuk VoIP. Karena waktu tunda satelit yang sangat besar. Sehingga menyebabkan suara kita lama didengar oleh lawan bicara.
2. Jitter
Jitter adalah variasi waktu tunda. Jitter terjadi karena adanya perubahan
terhadap karakteristik dari suatu sinyal sehingga menyebabkan terjadinya masalah terhadap data yang dibawa oleh sinyal tersebut.
3. Echo
Echo atau gema disebabkan oleh kesalahan perangkat pengirim dan penerima
suara dalam mengubah data dari suara menjadi digital atau sebaliknya.
2.3. IP
PBX
Salah satu aplikasi yang dapat diterapkan pada teknologi VoIP adalah IP PBX (Internet Protocol Branch Exchange) atau pada teknologi PSTN (Public
Switching Telephone Network) masyarakat umum mengenalnya dengan nama
PABX (Private Automatic Branch Exchange). IP PBX (Internet Protocol Private
Branch Exchange) adalah sebuah server yang mempunyai fungsi utama
menyediakan layanan VoIP mulai dari pendaftaran pengguna layanan VoIP, perutean panggilan telepon, call conference, respon suara interaktif , pengalihan panggilan, caller id, dan voice mailbox. Dalam sebuah jaringan VoIP, selain terdapat IP PBX server, juga terdapat beberapa klien yang dapat saling berkomunikasi dengan baik dengan perantaraan IP PBX ini.
2.3.1. Prinsip Kerja IP PBX
Prinsip kerja dari IP PBX adalah yaitu klien yang terhubung dalam jaringan lokal IP PBX tersebut mempunyai nomor ekstensi sendiri. Untuk bisa berkomunikasi antar klien, maka masing-masing klien harus terdaftar di IP PBX
server. Setelah didaftarkan, setiap klien akan mendapat nomor user (user account). Sebuah klien, jika ingin berkomunikasi dengan klien lain harus
menekan nomor user dari klien tujuan sesuai dengan nomor pendaftaran yang diberikan oleh IP PBX server. Komunikasi antar klien ini selalu dipantau oleh
server.
IP PBX juga dapat menangani panggilan masuk yang berasal dari pengguna layanan VoIP yang berada di luar jaringan lokal IP PBX yang dibuat. Pada saat pengguna layanan VoIP yang ada di luar jaringan lokal IP PBX ingin menghubungi klien yang ada di jaringan lokal IP PBX kemudian IP PBX secara otomatis akan memerintahkan pengguna yang ada di luar jaringan lokal IP PBX untuk memasukan nomor ekstensi klien yang ada di jaringan lokal IP PBX tersebut, jika klien yang berada di jaringan lokal IP PBX pada berstatus aktif maka secara otomatis IP PBX tersebut akan menghubungkan pengguna layanan VoIP di luar jaringan lokal IP PBX dengan kliennya tersebut.
2.3.2. Komponen dasar IP PBX
Adapun komponen dasar dari suatu IP PBX adalah: 2.3.2.1. Data Account
Data Account adalah sekumpulan data yang berisi basis data pengguna dan hubungan dengan server lain (trunking). Data account terdiri dari dua bagian, yaitu:
- Ekstensi
Ekstensi merupakan basis data account yang akan digunakan oleh ekstensi agar tehubung dengan IP PBX. Ekstensi adalah sebuah nama atau nomor yang mempresentasikan pengguna dari suatu IP PBX
- Trunk
Merupakan data account yang akan digunakan IP PBX untuk
menghubungi trunk. Trunk adalah sebuah nama atau nomor yang mempresentasikan server lain atau IP PBX lain yang akan dihubungi oleh IP PBX local.
2.3.2.2. Dial Plan
Merupakan aturan bertelepon yang dimanfaatkan oleh ekstensi untuk menghubungi sesama ekstensi atau trunk dan sebaliknya.
2.4. Linux
2.4.1. Tentang linux
Linux adalah nama sebuah operating system (OS) untuk personal
computer (PC) yang bekerja secara multitasking dan multiuser. Linux bekerja
secara multitasking artinya dapat menjalankan beberapa aplikasi secara bersamaan. Linux bekerja secara multiuser artinya linux mendukung penggunaan aplikasi atau komputer untuk melayani beberapa user sekaligus, misalnya sebuah program dapat digunakan bersama-sama pada jaringan.
Linux merupakan Operating System yang free-software (tidak ada biaya
untuk lisensi) dan open-source (kode program terbuka untuk umum dan setiap orang berhak untuk merubah serta mengembangkan kode sumber linux). Linux memiliki keunggulan di bidang jaringan, karena bisa menjadi klien juga bisa menjadi server pada saat yang bersamaan.
Dengan berkembangnya teknologi perangkat lunak, banyak aplikasi nyata yang dapat ditangani oleh OS ini. Salah satunya adalah pembuatan server IP PBX yang menggunakan bantuan beberapa perangkat lunak salah satunya adalah Asterisk, open SER, SER, Yate, Axon dan OnDO SIP Server yang dapat berjalan dengan baik pada OS Linux.
Linux bisa didapatkan dalam berbagai distribusi (sering disebut Distro). Distro adalah paket dari kernel linux, beserta sistem dasar linux, program instalasi, peralatan dasar, dan program-program lain yang bermanfaat sesuai dengan tujuan pembuatan Distro.
Salah satu distro yang terdapat pada linux adalah distro Debian
(http://www.debian.org). Debian adalah salah satu distro non-komersial yang
dihasilkan oleh para sukarelawan dari seluruh dunia yang saling bekerja sama melalui internet. Distro ini menginginkan adanya semangat open source yang harus tetap ada pada Debian.
Debian adalah distribusi yang mengutamakan kestabilan dan kehandalan, meskipun mengorbankan aspek kemudahan dan kemutakhiran program. Debian menggunakan format .deb dalam paket instalasi programnya. Beberapa proyek turunan Debian Linux adalah:
1. De2 (http://de2.vlsm.org) 2. Ubuntu (http://ubuntu.com) 3. Knopix (http://knopix.org)
4. Debian JP (http://debian.linux.or.jp) 5. dan lain-lain
Gambar 2.7. Logo Distro Linux Debian
2.4.2. Kernel
Kernel merupakan inti dari program, yang menjalankan fungsi-fungsi OS
dan mengatur perangkat keras seperti hard disk dan printer. Versi kernel linux terdiri dari tiga segmen, major, minor dan revision number. Major number berubah jika terjadi perubahan besar dalam kernel. Minor number menandakan kestabilan dari kernel versi tersebut. Sedangkan revision number menunjukan versi perbaikan.
2.4.3. Environment
Environment menyediakan antar muka (interface) untuk memakai (user)
system, dimana environment ini akan menerima perintah dari user dan meneruskan perintah tersebut ke kernel untuk kemudian dieksekusi oleh kernel. Dengan demikian environment dapat pula disebut sebagai interprenter (penerjemah). Dewasa ini Linux tersedia jenis environment yang umum
digunakan, yaitu Window Manager (WM) dan Command Line Interface Shell (CLI). Setiap pengguna di mesin Linux yang sama, akan memiliki environment sendiri-sendiri, baik itu CLI ataupun WM. Setiap user dapat mengatur
environtment sesuai keinginan mereka. Shell interface sangat sederhana dan
biasanya terdiri dari sebuah prompt tempat dimana user mengetikan perintah dan kemudian menekan enter agar perintah tersebut dieksekusi. Sedangkan WM menyediakan Graphic User Interface (GUI), sehingga akan lebih user-friendly terutama bagi pemula Linux, apalagi yang sudah terbiasa dengan Microsoft Windows.
2.4.4. Konsep Manajemen User dan Group
Pada Linux diterapkan konsep yang membedakan seorang user dengan
user lain, di mana setiap user mempunyai privasi yang didasarkan atas proses login, hak dan ijin. Nama login diberikan untuk memberikan identitas pada tiap
identitas agar dapat memiliki file, direktori dan proses sendiri dan dibatasi oleh ijin akses yang berbeda-beda.
Di sistem Linux, user dapat dibagi menjadi dua:
1. Super User (Root), memiliki hak akses penuh, tidak terbatas pada sistem. Simbolnya berupa lambang: #
Gambar 2.8. Super user (root) yang sedang mengakses terminal
2. Ordinary User, memiliki keterbatasan dan hak terhadap sistem. Simbolnya berupa lambang: $
Gambar 2.9. Ordinari user
(user bahtiar yang berjalan pada komputer bahtiar) yang sedang mengakses terminal
bahtiar:/#
Beberapa hal penting yang berkaitan dengan user dan group, antara lain: 1. Pendaftaran nama login
2. Pembekuan nama login user
3. Penghapusan nama login user
4. Pembuatan group baru 5. Pembagian group
6. Pengaturan directory home
7. Pengamanan file-file password
8. Dan lain-lain
Dalam sistem Linux, nama login dapat diberikan pada: 1. User biasa, contoh : Bahtiar, Anwar, dll.
2. Aplikasi, contoh : MySQL, Squearemail, Squid, Asterisk. 3. Device, contoh : IP (Internet Protokol).
4. Service, contoh : Cron, FTP, SSH.
Dalam Linux terdapat enam kategori file dalam sistem Linux, yaitu: 1. File biasa, yang terdiri dari:
− File text dalam format standar ASCII
− File text dalam format non ASCII
2. File text perintah dalam format ASCII yang merupakan sekumpulan perintah otomatis (script).
3. File perintah dalam format biner 4. Direktori
5. Kaitan (link)
6. Device driver khusus untuk perangkat keras.
2.4.5. Struktur File dan Directory
Linux tidak mengenal istilah drive seperti pada Disk Operating System (DOS) atau Windows. Linux menganggap semua yang terdapat pada sistem Linux adalah file (everything is file), jadi semua file, directory, dan device driver (disk
Sistem file di Linux menyerupai struktur tree (pohon namun yang dibalik,
akarnya di atas dan cabangnya di bawah). Struktur itu bertumpu pada sebuah tempat yang disebut root (akar), ditandai dengan garis miring “/”. Segala sesuatu yang ada pada struktur file Linux hanya dapat berupa file atau direktori. Direktori mirip dengan sebuah map yang berisi file maupun direktori lainnya. Direktori yang berada pada direktori lainnya disebut child (anak) dari direktori itu.
2.4.6. Beberapa Perangkat Lunak yang Berjalan di Distro Linux Debian Debian menggunakan ekstensi ”.deb” dalam paket instalasi programnya. Dan di bawah ini merupakan beberapa contoh perangkat lunak yang dapat dipasang dan berjalan pada Distro Debian.
2.4.6.1. Mysql
Mysql adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Struktur Query Language) yang mempergunakan bahasa pemograman standar basis data untuk membuat, merubah, dan mengakses data dalam basis data yang saling berkaitan atau berdiri sendiri.
2.4.6.2. Apache
Adalah perangkat lunak paling populer yang digunakan sebagai web server yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas web: www (World Wide Web) ini
menggunakan http (Hyper Text Transfer Protocol). Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigurasi, autentifikasi basis data dan lain-lain.
2.4.6.3. PHP
PHP adalah bahasa pemprograman untuk membuat web yang bersifat
server-side scripting atau skrip yang berjalan pada sisi server. PHP
memungkinkan pembuat program membuat halaman web yang bersifat dinamis. PHP dapat berjalan pada berbagai macam Operating System seperti Windows, Linux dan MAC OS.
2.5. Asterisk
2.5.1. Tentang AsteriskAsterisk adalah salah satu perangkat lunak untuk membangun server IP PBX yang didistribusikan melalui GPL (GNU General Public License) dimana seperti perangkat lunak open source lainnya, dapat didownload gratis dari internet
(http://www.asterisk.org).
Pada saat ini Asterisk hanya dapat dijalankan diatas OS Linux saja. Asterisk disebut sebagai IP PBX, yaitu memiliki fungsi dan kemampuan layaknya PBX namun berbasis IP (Internet Protocol). Asterisk pertama kali dibuat oleh Mark Spencer <[email protected]> dan dikembangkan oleh komunitas Asterisk, salah satunya adalah:
1. www.asterisk.org
2. www.VoIP-info.org/wiki-Asterisk
2.5.2. Fitur-Fitur Asterisk
Asterisk menyediakan fitur standar dari sebuah PBX yang harus ada dari semua perusahaan telepony (Telco). Salah satu fitur Asterisk adalah pendaftaran pengguna layanan VoIP, perutean panggilan telepon, call conference, respon suara interaktif , pengalihan panggilan, caller id dan voice mailbox
2.5.3. File dan Library yang Diperlukan Asterisk
Agar Asterisk dapat berjalan dengan baik maka perlu dipasang beberapa modul atau library tambahan (sumber: www.asterisk.org/download), modul-modul atau library tersebut antara lain:
1. Libpri, library untuk T1/E1/J1 (FXO), walaupun penulis tidak
mempergunakan perangkat tersebut namun library tersebut diperlukan pada saat memasang Asterisk pada linux. Penulis hanya membahas cara memasangnya pada Linux dan tidak membahasnya lebih jauh.
2. Asterisk-sounds, dipergunakan untuk IVR (Interactif Voice Response) atau mesin penjawab otomatis.
3. Zaptel, dipergunakan sebagai driver analog dan digital interface digium
(http://www.digium.com) card, yaitu driver untuk perangkat keras yang
diproduksi perusahaan Digium (perusahaan Mark Spencer pembuat perangkat lunak Asterisk). Walaupun penulis tidak mempergunakan perangkat keras Digium tersebut namun driver tersebut diperlukan pada saat memasang Asterisk pada linux. Penulis hanya membahas cara memasangnya pada Linux dan tidak membahasnya lebih jauh.
4. Libiax, library untuk protokol pensinyalan yang menggunakan IAX/ IAX2 (Inter Asterisk Exchange).
5. Glibc, library untuk C++ yang diperlukan pada saat memasang Asteriks pada
linux menggunakan file text executable
6. Ncurses, digunakan sebagai GUI (Graphical User Interface) sederhana untuk memanipulasi file-file Asterisk yang akan dipasang
7. Openssl, digunakan untuk mengoperasikan beberapa proses kriptografi data. Penulis hanya membahas cara memasangnya pada Linux dan tidak membahasnya lebih jauh.
BAB III
PERENCANAAN DAN RANCANG BANGUN PROGRAM
3.1. Pengertian Dasar Protokol Persinyalan
Pembahasan materi pada bab ini akan lebih lebih difokuskan pada pembahasan perencanaan dan rancang bangun instalasi program protokol persinyalan pada sistem komunikasi VoIP. Protokol persinyalan merupakan bagian yang berhubungan langsung dengan pengguna sistem VoIP ini. Protokol persinyalan berfungsi sebagai pengatur trafik kerja dari sistem komunikasi, sehingga komunikasi dapat berjalan lancar dan diprogram sesuai dengan keinginan penguna layanan ini. Jenis protokol persinyalan yang akan dibahas pada bab ini yaitu:
z Protokol SIP (Session Initiation Protocol)
z Protocol IAX (Inter Asterisk Exchange).
Perbedaan mendasar dari protokol persinyalan SIP dan IAX yaitu dari sifat programnya. Protokol persinyalan SIP sudah berupa open source program dan banyak terdapat di internet. Sehingga, masyarakat dapat dengan mudah mengaksesnya dengan mengunduh program tersebut dari internet. Sedangkan protokol persinyalan IAX masih bersifat tertutup dari Asterisk. Sehingga, sifatnya masih berupa open software. Masyarakat yang ingin menggunakan protokol persinyalan IAX harus membeli royalti software tersebut.
3.2. Perencanaan Sistem
Dalam proses komunikasi VoIP ini dibutuhkan sebuah server IP PBX lokal yang dibangun pada sebuah jaringan LAN (Local Area Network) dilengkapi dengan satu buah PC dan switch untuk menghubungkan jaringan lokal tersebut. Komponen pendukungnya yaitu berupa kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yang diterminasi dengan jack RJ 45, head phone, sound card yang dipasang di sisi klien untuk memaksimalkan kualitas suara pada saat berkomunikasi.
3.3. Spesifikasi Alat
3.3.1. Spesifikasi Perangkat Lunak
Sistem komunikasi ini menggunakan perangkat lunak free software dan open
source Asterisk yang berjalan pada Operating System (OS) Linux Distro Debian
4r0. Spesifikasi yang umum digunakan pada sistem komunikasi VoIP ini yaitu:
z Menggunakan perangkat lunak free software dan open source Asterisk untuk membuat proxy server
z Operating System (OS) menggunakan Linux Distro Debian 4r0
z Basis datanya menggunakan Mysql
z Web Server menggunakan Apache2
3.3.2. Spesifikasi Perangkat Keras
Agar server IP PBX berjalan lebih optimal maka diperlukan spesifikasi komputer yang melebihi spesifikasi minimum yang ditetapkan oleh Operating
System Debian Linux dan software Asterisk. Di bawah ini adalah spesifikasi
perangkat keras yang diperlukan untuk membangun server IP PBX: z CPU dengan processor Intel Pentium 1.8 Ghz
z Motherboard VIA yang memiliki 5 (lima) slot PCI, 1 (satu) slot VGA card, 5 (lima) port USB, dan sound card onboard
z VGA card eksternal 32 MB z Hard disk ATA 20 GB z RAM 512 MB
z CD ROM
z 2 (dua) buah NIC z Sound card eksternal z Mouse optik
z Keyboard z Monitor 14 Inch z Head phone
z Switch D-Link 8 port
z Catu daya 12 V 500mA dan 7.5V 1000mA z Kabel UTP yang diterminasi dengan jack RJ 45
3.4. Realisasi Sistem
3.4.1. Instalasi Perangkat Keras (Hardware)
Di bawah ini adalah langkah-langkah untuk instalasi perangkat keras: 1. Memasang NIC (Network Interface Card)
Jumlah NIC yang dipasang pada komputer server IP PBX adalah sebanyak 2 (dua) buah. NIC pertama (eth0) diperlukan untuk membangun koneksi LAN (Local Area Network) dan NIC yang kedua (eth1) diperlukan untuk membangun koneksi Internet yang diberikan nomor IP Address unik. Kedua NIC tersebut dipasang pada slot PCI (Peripheral Component Interconnect).
2. Menyambungkan Klien dan Server
Gunakan kabel UTP straight yang diterminasi jack RJ 45. Pasangkan jack RJ 45 yang satu ke port NIC pada komputer klien dan server atau ke port LAN pada ATA. Kemudian pasang jack RJ 45 yang lainnya ke port yang berada pada
hub atau switch.
3.4.2. Instalasi Perangkat Lunak (Software)
Instalasi perangkat lunak yaitu berupa instalasi Operating System (OS) dan instalasi client. Operating System (OS) yang digunakan untuk merealisasikan sistem komunikasi VoIP ini adalah Distro Linux Debian 4r0. Debian dipilih karena sifatnya yang free-license dan open source. Selain itu, Debian adalah Distro Linux yang mengutamakan kestabilan dan kehandalan.
3.5. Instalasi Sistem
3.5.1. Instalasi Softphone3.5.1.1. Instalasi Idefisk (IAX2) pada Linux dan Windows
Idefisk adalah salah satu perangkat lunak user agent yang hanya dapat mengakses server menggunakan protokol IAX/ IAX2 untuk pensinyalannya. Di bawah ini adalah langkah-langkah instalasi klien IAX2 yang menggunakan
sofphone idefisk pada sistem operasi Windows:
− Double klik pada installernya: idefisk.exe
− Klik pada tombol install
Di bawah ini adalah langkah-langkah instalasi klien IAX2 yang menggunakan
sofphone IaxLite pada sistem operasi Linux:
1. Mengekstrak file
Karena file instaler-nya masih dalam file paket maka file perlu diekstrak dengan perintah:
2. Menjalankan file executable
Sebelum menjalankan file executable idefisk terlebih dahulu masukan library pendukungnya dan mengaktifkan library-nya tersebut dengan perintah:
Kemudian jalankan executable idefisk tersebut dengan perintah:
Setelah proses instalasi Idefisk pada OS Windows atau Linux selesai, kemudian lakukan setting pada Idefisk dengan langkah-langkah sebagai berikut (lihat Gambar 3.11):
1. Klik kanan pada top toolbar dan pilih “Account Option”
Gambar 3.1. Tampilan Menu pada Idefisk
bahtiar:/usr/local/src# tar -zxf idefisk131.tar.gz
bahtiar:/usr/local/src/xten-xlite# ./idefisk bahtiar:/usr/local/src# ldconfig
2. Klik tombol “New” berika nama “Klien Server 1” dan masukan datanya seperti di bawah ini:
Host : 192.168.0.1 (IP address Server IP PBX) User name : 1003 (Ekstensi 1003)
Password : 1003 (Kata kunci dari ekxtensi 1003) Caller ID : (Kosongkan)
Number : (Kosongkan)
Data diatas hanya contoh, lakukan pendaftaran terlebih dahulu dengan
server IP PBX sebelum melakukan pengaturan di sisi klien. Setelah data
dimasukan klik tombol “Update” kemudian klik “OK”. Kemudian klik tombol “Register” untuk proses autentifikasi pada sisi server.
Pengguna layanan VoIP yang menggunakan Idefisk akan sukses login ke
server jika server menetapkan pengguna tersebut untuk protokol pensinyalan
mempergunakan protokol IAX/ IAX2. Selain itu antara “username” atau nomor ekstensi dan “password” harus sesuai dengan database yang ada di sisi server.
Setelah klien tersebut sukses login ke server maka klien tersebut dapat menerima atau menolak panggilan. Adapun prosedur untuk menerima atau menolak panggilan.
3.5.1.2. Instalasi X-Lite (SIP) pada Linux dan Windows
X-Lite adalah perangkat lunak user agent yang hanya dapat mengakses
server menggunakan SIP untuk pensinyalannya. Di bawah ini adalah langkah–
langkah instalasi klien SIP yang menggunakan softphone X–Lite pada sistem operasi Windows:
¾ Double klik pada installer X–Lite
Gambar 3.2. Installer X-Lite
¾ Klik tombol next
¾ Pilih “I accept the agreement” kemudian klik tombol next
Di bawah ini adalah langkah-langkah instalasi client SIP yang menggunakan
sofphone X–Lite pada sistem operasi Linux:
1. Memasang library yang dibutuhkan X–Lite
Agar X-Lite dapat dipasang pada Linux maka terlebih dahulu lakukan instalasi library yang dibutuhkan X-Lite dengan cara membuka menu “Desktop” »» “Administration” »» “Synaptic Package Manager” dan kemudian tekan tombol “Search” dan masukan kata “libstdc++5” sebagai kata kuncinya. Kemudian pilih library dengan mengkliknya dan terakhir tekan tombol “Apply”. 2. Mengekstrak file
Karena file instaler-nya masih dalam file paket maka perlu diekstrak dengan :
3. Masuk ke dalam folder instaler yang telah diekstrak
Adapun perintah untuk masuk ke dalam folder yang dihasilkan adalah:
Kemudian berikan hak akses penuh untuk semua user dengan perintah:
4. Menjalankan file executable
Untuk menjalankan file executable ketikan perintah:
Setelah proses instalasi pada Windows dan Linux selesai, kemudian lakukan setting pada X–Lite dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Klik kanan pada display X-Lite kemudian pilih “SIP account“ dan selanjutnya klik tombol “add”
2. Masukan username, username adalah nomor ekstensi yang didaftarkan pertama kali pada server IP PBX, contohnya: 1001
3. Masukan password, password adalah kata kunci untuk login yang diberikan pertama kali pada saat mendaftar pada server IP PBX, contohnya: 1001
bahtiar:/usr/local/src# tar -zxf X-Lite_Install.tar.gz
bahtiar:/usr/local/src# cd xten-xlite
bahtiar:/usr/local/src/xten-xlite# ./xtensoftphone bahtiar:/usr/local/src/xten-xlite# chmod 777
4. Kosongkan display name. Display name dikosongkan karena secara otomatis
server akan memunculkan display name atau alias dari suatu ekstensi seperti
saat pertama kali mendaftarkan user tersebut.
5. Masukan setting domainnya dengan menggunakan IP address server atau
domain name–nya, contohnya: 192.168.0.1. Klik tombol “Apply” dan “OK”
6. Gambar 3.13. menunjukan account yang tersimpan pada program X-Lite
Gambar 3.3. Account yang tersimpan di X-Lite
7. Ceklis pada kolom “Enable” pada untuk account client yang akan dipakai untuk login ke server kemudian klik tombol “Close”
8. Gambar 3.4. menunjukan contoh client dengan ekstensi 1001 telah sukses login ke server.
BAB IV
ANALISA
4.1. Parameter Pengujian
Pada sebuah pengujian suatu topik permasalahan, selalu digunakan beberapa parameter dalam mengidentifikasi suatu permasalahan. Dalam pembahasan analisa pada bagian ini, penulis menggunakan 3 jenis parameter dalam pengujian perbandingan QoS (Quality of Services) protokol persinyalan SIP dan IAX. Ketiga parameter tersebut yaitu Jitter, Packet Loss dan Delay. Ketiga parameter tersebut akan dibahas lebih mendalam berdasarkan data selanjutnya.
4.1.1. Jitter
Jitter merupakan variasi waktu kedatangan data RTP yang dihitung dalam
miliseconds. Dengan kata lain Jitter adalah variasi waktu tunda. Jitter terjadi
karena adanya perubahan terhadap karakteristik dari suatu sinyal sehingga menyebabkan terjadinya masalah terhadap data yang dibawa oleh sinyal tersebut.
Dalam pengertian lain jitter adalah waktu yang dibutuhkan untuk menunggu paket data yang belum tiba. Perhitungan nilai jitter pada paket ini mengikuti standart yang dikeluarkan dalam RFC 1889. Nilai maksimum yang diperbolehkan yaitu 50ms. Adanya jitter ini dapat mengakibatkan hilangnya data, terutama pada pengiriman data dengan kecepatan tinggi.
4.1.2. Packet Loss
Dalam sebuah pengiriman dan penerimaan (send/receive) sebuah paket data dimungkinkan terdapat data yang hilang. Semakin besar data yang hilang, maka akan semakin besar kerugian. Packet Loss menyatakan banyaknya paket yang hilang selama paket dikirimkan. Packet Loss sering diakibatkan karena adanya kongesti atau antrian dalam jaringan sehingga menyebabkan ada paket yang hilang pada waktu tertentu.
Hilangnya data pada saat transmisi, baik pada saat tiba–tiba atau berlangsung secara periodik karena adanya kepadatan atau kelebihan pada
jaringan komunikasi tidak boleh melebihi batasan 10% dari total semua data paket yang dikirimkan untuk mendapatkan suara. Pada VoIP menggunakan UDP sebagai protokol gateway jaringan, UDP akan mengirimkan data tanpa membuat koneksi terlebih dahulu. Jadi tidak ada klarifikasi pengiriman data apakah sampai di gateway receiver sudah menerima dengan sempurna atau akan mengalami kehilangan paket data yang dikirim. Nilai packet loss pada VoIP dan SIP sangat dipengaruhi variasi beban jaringan. Semakin tinggi pembebanan, packet loss yang terjadi semakin besar.
4.1.3. Delay
Delay merupakan waktu tunda dalam proses pengiriman data (send/receive).
Dalam pengertian lain Delay merupakan waktu yang diperlukan suatu paket dari
source node hingga mencapai destination. Perbedaan mendasar antara Jitter dan Delay yaitu interval waktu proses keterlambatan pengiriman dan penerimaan
datanya. Jika Jitter, waktu tundanya memiliki interval yang biasanya teratur dan ditentukan oleh server controller. Sedangkan pada delay, interval waktunya tidak teratur dan lebih disebabkan faktor eksternal yang mendominasi penyebab terjadinya delay. Nilai maksimum dari delay diberikan toleransi sebesar 150ms.
4.2. Data Hasil Pengujian
Setelah dilakukan pengukuran dan pengujian proses komunikasi dengan menggunakan VoIP, maka didapatlan data hasil pengujian. Berikut ini merupakan proses pengambilan data komunikasi dengan menggunakan VoIP.
4.2.1. Panggilan Telepon Lokal
Panggilan telepon lokal dapat dilakukan karena setelah client 1001 <Bahtiar> menelpon client 1002 dapat terjadi penerimaan atau penolakan panggilan pada client 1002. Setelah client 1002 menekan tombol “Accept” percakapan antar client dapat dilakukan antara keduanya.
Gambar 4.1. Client 1001 yang melakukan panggilan ke client 1002
z Call conference
Call conference dapat dilakukan karena setelah client 1001-1003 melakukan
panggilan telepon ke nomor 1234 semua client dapat berbicara bersamaan.
z Respon suara interaktif
Setelah client 1001 menelpon ke nomor 904 penguji mendengarkan suara operator otomatis yang memerintahkan untuk memasukan nomor ekstensi dan
password. Jika client salah memasukan nomor ekstensi dan password, maka
operator tersebut akan mengulang perintahnya sebanyak tiga kali dan mengakhirinya dengan mengucapkan kata “good bye...” kemudian hangup. Jika client benar memasukan nomor ekstensi dan password maka client dapat mengakses voice mailbox tersebut dengan pilihan:
1. Tekan 1 untuk mendengarkan pesan suara yang baru
2. Tekan 2 mendengarkan jumlah pesan suara yang ada di dalam direktori
voice mailbox
3. Tekan 3 merekan suara sendiri kedalam voice mailbox 4. Tekan 0 untuk opsi voice mailbox
z Pengalihan panggilan
Setelah client 1002 menekan tombol “transfer” dan memasukan nomor 901
kemudian client 1001 mendengarkan suara operator yang menginformasikan waktu dan sudah tidak terdengar lagi suara dari client 1002.
z Caller Id
Setelah klien 1001 melakukan panggilan ke client 1002, terlihat pada sisi
client 1002 caller id client 1001 yaitu “Bahtiar <1001>” seperti gambar 4.1.
z Voice mailbox
Gambar 4.2 menunjukan aktivitas CLI (Command Line Interface) pada saat
client mengakses voicemail.
Gambar 4.2. Aktivitas CLI pada saat mengakses Voice Mailbox
z Pendaftaran klien IP PBX
Gambar 4.3 menunjukan data yang terdapat pada basis data “asterisk” tabel “tblUser” sebelum client melakukan registrasi.
Gambar 4.3. Basis Data sebelum client mendaftar
Di bawah ini adalah tabel script yang terdapat pada “iax.conf” dan “sip.conf” sebelum client baru mendaftar.
Tabel 4.1. Tabel script “iax.conf” dan “sip.conf” sebelum client terdaftar [general] . .. ... [1001] . .. ... [1004] type=friend username=1004 secret=1004 host=dynamic callerid=Anti <1004> context=default dtmfmode=rfc2833 mailbox=1004 nat=yes canreinvite=no
Tabel 4.2. Tabel script “voicemail.conf”sebelum client baru mendaftar [general] . .. ... [default] 1001 => 1001,Bahtiar,[email protected] 1002 => 1002,Server IP PBX,[email protected] 1003 => 1003,Anwar,[email protected] 1004 => 1004,Anti,[email protected]
Gambar 4.4 menunjukan data yang terdapat pada basis data “asterisk” tabel “tblUser” setelah client melakukan registrasi.
Gambar 4.4. Basis Data setelah client mendaftar
Di bawah ini adalah script yang terdapat pada “iax.conf” dan “sip.conf” sesudah
Tabel 4.3. Tabel script “iax.conf” dan “sip.conf” setelah client baru mendaftar [general] . .. ... ;BEGIN 1001 [1001] . .. ... ;BEGIN 1004 [1004] type=friend username=1004 secret=1004 host=dynamic callerid=Anti <1004> context=default dtmfmode=rfc2833 mailbox=1004 nat=yes canreinvite=no ;END 1004 ;BEGIN 1005 [1005] type=friend username=1005 secret=1005 host=dynamic callerid=Budi <1005> context=default dtmfmode=rfc2833 mailbox=1005 nat=yes canreinvite=no ;END 1005
Tabel 4.4. Tabel script “voicemail.conf” setelah klien baru mendaftar [general] . .. ... [default] 1001 => 1001,Bahtiar,[email protected] 1002 => 1002,Server IP PBX,[email protected] 1003 => 1003,Anwar,[email protected] 1004 => 1004,Anti,[email protected] 1005 => 1005,Budi,[email protected]
• Mengganti password klien IP PBX
Gambar 4.5 menunjukan data yang terdapat pada basis data “asterisk” tabel “tblUser” sebelum client mengganti password.
Gambar 4.5. Basis Data sebelum client mengganti password
Di bawah ini adalah script yang terdapat pada “iax.conf” dan “sip.conf” sebelum
client mengganti password:
Tabel 4.5. Tabel script “iax.conf” dan “sip.conf” sebelum client mengganti password [general] . .. ... ;BEGIN 1001 [1001] . .. ... ;BEGIN 1005 [1005] type=friend username=1005 secret=1005 host=dynamic callerid=New Profil <1005> context=default dtmfmode=rfc2833 mailbox=1005 nat=yes canreinvite=no ;END 1005
Tabel 4.6. Tabel script “voicemail.conf” sebelum client mengganti password: [general] . .. ... [default] 1001 => 1001,Bahtiar,[email protected] 1002 => 1002,Server IP PBX,[email protected] 1003 => 1003,Anwar,[email protected] 1004 => 1004,Anti,[email protected] 1005 => 1005,Budi,[email protected]
Gambar 4.6 menunjukan data yang terdapat pada basis data “asterisk_anwar” tabel “tblUser” setelah client mengganti password :
Gambar 4.6. Basis Data “asterisk_anwar” setelah client mengganti password
z Menampilkan buku telepon client IP PBX
Gambar 4.7 menunjukan isi basis data “asterisk” nama tabel “tblUser” kolom “phone”, “realname”, dan “location”.
4.3. Data Hasil Pengujian
Untuk mendapatkan data hasil QoS (Quality of Services) pada komunikasi VoIP ini berupa Jitter, Packet Loss dan Delay maka kita membutuhkan perangkat lunak tambahan untuk mengukur dan menampilkan data-data tersebut. Perangkat lunak yang akan kita gunakan dalam pengujian ini yaitu berupa software Wireshark-Win32 seri 1.2.
Gambar 4.8. Lambang software Wireshark
Alasan kami menggunakan perangkat lunak Wireshark-Win32 seri 1.2 ini karena perangkat lunak ini memiliki kemampuan yang cukup kampatibel untuk mengukur dan menganalisa kualitas komunikasi dengan baik dan cukup akurat. Wireshark seri 1.2 merupakan seri keluaran terakhir sehingga dirasa cukup lengkap fitur tampilan dan pilihan menu yang dapat digunakan untuk mengambil perhitungan kualitas komunikasi tersebut. Selain itu, perangkat lunak Wireshark-Win32 seri 1.2 ini mampu mengukur dan menampilkan data kualitas komunikasi VoIP untuk 2 (dua) jenis protokol persinyalan yang akan kita bahas yaitu protokol persinyalan SIP (Session Initiation Protocol) dan IAX (Inter Asterisk Exchange).
4.3.1. Data Hasil Pengujian Menggunakan Protokol Persinyalan SIP
Untuk dapat menganalisa bagaimana kualitas layanan komunikasi VoIP ini dengan menggunakan protokol persinyalan SIP (Session Initiation Protocol) maka kita harus mengambil data hasil pengujian. Data hasil pengujian terbagi atas 2 jenis yaitu data hasil pengujian pada proses panggilan telepon dan data hasil pengujian pada proses penerimaan telepon.
Pada proses pengambilan data yang pertama ini kita akan melakukan proses panggilan telepon sebanyak 5 kali pengambilan data agar data yang kami dapatkan dapat lebih variatif dan akurat. Berikut ini merupakan data hasil pengujuran proses panggilan telepon dengan menggunakan protokol persinyalan SIP (Session Initiation Protocol).
Gambar 4.10. Data 2 hasil Pengukuran SIP
Gambar 4.12. Data 4 hasil Pengukuran SIP
Gambar 4.16. Data Grafik 1 pada protokol persinyalan SIP
4.3.2. Data Hasil Pengujian Menggunakan Protokol Persinyalan IAX
Untuk dapat menganalisa bagaimana kualitas layanan komunikasi VoIP ini dengan menggunakan protokol persinyalan IAX (Inter Asterisk Exchange) maka kita harus mengambil data hasil pengujian. Data hasil pengujian terbagi atas 2 jenis yaitu data hasil pengujian pada proses panggilan telepon dan data hasil pengujian pada proses penerimaan telepon. Berikut ini merupakan data tabel komunikasi VoIP dengan menggunakan protokol persinyalan IAX.
Gambar 4.21. Data Grafik 1 pada protokol persinyalan IAX
4.4. Analisa Data Hasil Pengujian
Berdasarkan data hasil pengujian di atas maka dapat kita lakukan analisa data hasil pengujian. Analisa yang dapat kita lakukan yaitu berupa pembahasan tabel data kualitas layanan komunikasi ini. Kita akan mulai dengan pembahasan pada protokol persinyalan SIP.
Tabel 4.9. Tabel data hasil analisa perhitungan SIP
No Jitter (ms) Packet 1 Packet 2 Packet Loss Percentage
1 22.42 688 667 21 3.052 % 2 20.02 2726 2588 138 5.062 % 3 23.58 267 255 12 4.494 % 4 16.46 169 162 7 4.191 % 5 20.01 1015 967 48 4.729 % 6 19.12 1021 994 27 2.645 % 7 20.92 176 164 12 6.818 % 8 20.02 688 673 15 2.181 % 9 24.05 19940 19612 328 1.645 % 10 17.21 226 213 13 5.752 %
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat kita buat analisa yaitu besarnya nilai
jitter merupakan nilai average (rata–rata) besarnya delay yang terjadi dalam
proses komunikasi data. Nilainya sangat baik yaitu di bawah 1 second. Sebagai contoh, pada data pengukuran SIP 1 besarnya delay yaitu 20ms, delay kedua 24ms, delay ketiga 21ms, delay keempat 28ms dan delay kelima sebesar 19ms. Maka besarnya nilai jitter adalah :
5 19 28 21 24 20ms+ ms+ ms+ ms+ ms = 22,42ms
Demikian pula untuk yang lainnya sehingga akan didapat perhitungan yang sesuai dengan data di atas. Besarnya nilai perhitungan jitter pada paket ini mengikuti standart yang dikeluarkan dalam RFC 1889. Nilai jitter maksimum yang diperbolehkan yaitu 50ms. Pada perhitungan jitter di atas, besarnya tidak melebihi 50ms, sehingga nilainya sangat baik dan hasilnya sinyal komunikasi lebih stabil dan percakapan suara menjadi lebih jelas. Nilai maksimum dari delay diberikan toleransi sebesar 150ms.