• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU AJAR UNTUK SMA/MA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUKU AJAR UNTUK SMA/MA"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU AJAR UNTUK

SMA/MA

(2)

1. PETUNJUK SISWA

2. PETUNJUK GURU

A. ELASTISITAS BAHAN

PETUNJUK BELAJAR

 Menyiapkan kondisi kelas yang kondusif sebelum memulai

pembelajaran.

 Mengulang sekilas tentang pelajaran minggu kemarin.

 Membantu siswa dalam memahami suatu konsep.

 Membimbing siswa dalam menyelesaikan latihan serta melakukan

praktikum.

 Berdoa sebelum memulai pembelajaran.

 Bacalah KI, KD dan Indikator pada bahan ajar ini.

 Bacalah materi dan pahami.

 Buatlah ringkasan materi dalam buku catatan.

 Kerjakan latihan-latihan yang terdapat pada bahan ajar ini, dan

latihan yang terdapat pada buku pegangan.

 Jika terdapat keraguan terhadap materi dan menyelesaikan

(3)

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR

Kompetensi Yang Akan Dicapai

KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 :Mengembangkan dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, cinta damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

1. KD pada KI-1

1. 1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan

(4)

INDIKATOR

1. KD pada KI-2

1.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.

2. KD pada KI-3

3.6 Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari-hari.

4 KD pada KI-4

4.1 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk penyelidikan ilmiah.

4.6 Mengolah dan menganalisis hasil percobaan tentang sifat elastisitas suatu bahan.

1. Indikator KD pada KI-1

1.1.1 Mensyukuri rahmat dan nikmat yang telah diberikan Tuhan. 1.1.2 Mengagumi kebesaran Tuhan dalam mengatur alam jagad

raya.

1.1.3 Memelihara ciptaan Tuhan sebaik dan sebisa mungkin. 2. Indikator KD pada KI-2

2.1.1 Menunjukkan perilaku ingin tahu dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.

2.1.2 Menunjukkan perilaku objektif dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.

(5)

2.1.3 Menunjukkan perilaku jujur dalam aktivitas sehari-hari baik kepada guru, orang tua, teman maupun lingkungan sekitar 2.1.4 Mengungkapkan ide kreatif dalam melakukan percobaan

dan dalam berdiskusi 3. Indikator KD pada KI-3

3.6.1 Mengidentifikasi benda-benda elastis dan plastis 3.6.2 Menjelaskan karakteristik benda elastis dan plastis

3.6.3 Mendiskusikan tegangan, regangan, modulus elastis suatu bahan

3.6.4 Menjelaskan susunan pegas seri dan paralel

3.6.5 Menghitung besar tegangan, regangan, modulus elastis bahan

3.6.6 Menerapkan Hukum Hooke

3.6.7 Memformulasikan konstanta pegas seri dan paralel sesuai Hukum Hooke

3.6.8 Menghitung persoalan tentang konstanta pegas seri dan paralel

3.6.9 Menganalisis penerapan sifat elastis dalam kehidupan sehari-hari

4. Indikator KD pada KI-4

4.1.1 Melakukan percobaan susunan pegas seri dan paralel. 4.6.1 Mengolah dan menyaji data hasil percobaan.

(6)

Elastisitas

Bahan

elastis plastis Stress (tegangan) Strain (regangan) Modulus elastisitas Hukum Hooke Susunan pegas paralel seri Penerapan sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari-hari

(7)

A. SIFAT ELASTISITAS BAHAN

lastisitas adalah sifat benda yang cenderung mengembalikan keadaan ke bentuk semula setelah mengalami perubahan bentuk karena pengaruh gaya (tekanan atau tarikan) dari luar.

Ketika diberi gaya, suatu benda akan mengalami deformasi, yaitu perubahan ukuran atau bentuk. Karena mendapat gaya, molekul-molekul benda akan bereaksi dan memberikan gaya untuk menghambat deformasi. Gaya yang diberikan kepada benda dinamakan gaya luar, sedangkan gaya reaksi oleh molekul-molekul dinamakan gaya dalam. Ketika gaya luar dihilangkan, gaya dalam cenderung untuk mengembalikan bentuk dan ukuran benda ke keadaan semula.

1. benda elastis

Benda-benda yang memiliki elastisitas atau bersifat elastis, seperti karet gelang, pegas, dan pelat logam disebut benda elastis. . Pada gambar 2.a, apabila sebuah gaya F diberikan pada sebuah pegas panjang pegas akan berubah. Jika gaya terus diperbesar, maka hubungan antara perpanjangan pegas dengan gaya yang

E

Apakah kalian pernah bermain dengan karet dan platisin?Seringkah kalian memperhatikan ketika meregang karet dan platisin?

Tentu keduanya akan berubah bentuk karena kita kenai gaya pada kedua benda tersebut. Hal ini juga berkaitan dengan sifat elastisitas bahan yang memengaruhi keadaannya setelah gaya kita hilangkan.

Gambar 1a . Karet Gambar 1b. Platisin

(8)

diberikan dapat digambarkan dengan grafik dibawah ini. Berdasarkan grafik tersebut, garis lurus OA menunjukkan besarnya gaya F

yang sebanding dengan pertambahan panjang x. Pada bagian ini pegas dikatakan meregang secara linier. Jika F diperbesar lagi sehingga melampaui titik A, garis tidak lurus lagi. Hal ini dikatakan batas linieritasnya sudah terlampaui, tetapi pegas masih bisa kembali ke bentuk semula. Apabila gaya F

diperbesar terus sampai melewati titik B, pegas bertambah panjang dan tidak kembali ke bentuk semula setelah gaya dihilangkan. Ini disebut batas elastisitas atau kelentingan pegas. Jika gaya terus diperbesar lagi hingga di titik C, maka pegas akan putus. Jadi, benda elastis mempunyai batas elastisitas. Jika gaya yang diberikan melebihi batas elastisitasnya, maka pegas tidak mampu lagi menahan gaya sehingga akan putus.

2. Benda Plastis

Adapun benda-benda yang tidak memiliki elastisitas (tidak kembali ke bentuk awalnya) disebut benda plastis. Contoh benda plastis adalah tanah liat dan plastisin (lilin mainan).

B. TEGANGAN

Perhatikan Gambar 4 yang menunjukkan sebuah benda elastis dengan panjang L0 dan luas penampang A diberikan gaya F sehingga bertambah panjang. Dalam keadaan ini, dikatakan benda mengalami tegangan. Tegangan menunjukkan kekuatan gaya yang

Gambar 2b. Grafik hubungan gaya dengan pertambahan pegas

Gambar 4. Bahan elastis dengan pertambahan panjang

(9)

menyebabkan perubahan bentuk benda. Tegangan (stress) didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya yang bekerja pada benda dengan luas penampang benda. Secara matematis dituliskan:

... (1) dengan:

= tegangan (Pa) F = gaya (N)

A = luas penampang (m2)

Satuan SI untuk tegangan adalah pascal (Pa), dengan konversi: 1 pascal = 1 meter2

1 newton atau 1 Pa = 1 N/m2

C. REGANGAN (STRAIN)

didefinisikan sebagai perbandingan antara pertambahan panjang batang dengan panjang mula-mula dinyatakan:

...(2)

Gambar 5. Bahan elastis akan bertambah panjang ketika diberi gaya dengan:

e = regangan

= pertambahan panjang (m) L = panjang mula-mula (m)

D. modulus Young

Regangan merupakan ukuran mengenai seberapa jauh batang tersebut berubah bentuk. Tegangan diberikan pada materi dari arah luar, sedangkan regangan adalah tanggapan materi terhadap tegangan. Pada daerah elastis, besarnya tegangan

(10)

berbanding lurus dengan regangan. Perbandingan antara tegangan dan regangan benda tersebut disebut modulus elastisitas atau modulus Young.

Pengukuran modulus Young dapat dilakukan dengan menggunakan gelombang akustik, karena kecepatan jalannya bergantung pada modulus Young. Secara matematis dirumuskan:

...(3) ... (4) dengan: E = modulus Young (N/m2) F = gaya (N) L = panjang mula-mula (m) = pertambahan panjang (m) A = luas penampang (m2) = tegangan (Pa) e = regangan

Nilai modulus Young hanya bergantung pada jenisbenda (komposisi benda), tidak bergantung pada ukuran atau bentuk benda. Nilai modulus Young beberapa jenis bahan dapat kalian lihat pada tabel dibawah ini Satuan SI untuk

E adalah pascal (Pa) atau Nm2.

(11)

E. Hukum Hooke

Suatu benda yang dikenai gaya akan mengalami perubahan bentuk (volume dan ukuran). Misalnya suatu pegas akan bertambah panjang dari ukuran semula, apabila dikenai gaya sampai batas tertentu. Perhatikan Gambar 6 berikut! Pemberian gaya sebesar F akan mengakibatkan pegas bertambah panjang sebesar . Besar gaya F berbanding lurus dengan . Secara matematis dirumuskan dengan persamaan berikut.

Keterangan:

F : gaya yang dikerjakan pada pegas (N) Δx : penambahan panjang pegas (m) k : konstanta pegas (N/m)

F = k Δx

Contoh soal

Gambar 6. Skema pertambahan panjang pada pegas

(12)

Persamaan di atas dapat dinyatakan dengan kata-kata sebagai berikut. “Jika gaya tarik tidak melampaui batas elastisitas pegas, maka pertambahan panjang pegas berbanding lurus (sebanding) dengan gaya tariknya. Pernyataan tersebut dikemukakan pertama kali oleh Robert Hooke seorang arsitek yang ditugaskan untuk membangun kembali gedung-gedung di London yang mengalami kebakaran pada tahun 1666. Oleh karena itu, pernyataan di atas dikenal sebagai hukum Hooke. Hubungan antara Hukum Hooke dengan moduls Young adalah sebagai berikut.

Hubungan antara tetapan/konstanta gaya (k) dengan modulus Young (E), dituliskan sebagai berikut.

CONTOH

SOAL

(13)

F. Susunan Pegas

Pernahkah kalian melihat didalamnya tempat tidur atau springbed? Springbed ada yang tersusun dari pegas-pegas yang disusun dengan posisi sama. Cermati penjelasan berikut.

1) Susunan seri

Susunan pegas secara seri dapat dilihat contohnya seperti pada Gambar 7 . Pada saat diberi gaya maka semua pegas merasakan gaya yang sama. Konstanta pegas penggantinya memenuhi hubungan berikut.

2) Susunan paralel

Gambar 8. Pegas susunan paralel

Susunan pegas secara paralel dapat dilihat contohnya seperti pada Gambar 8. Pada saat ditarik gaya maka pemanjangan pegas sama dan gaya yang diberikan dibagi sebanding konstantanya. Konstanta penggantinya memenuhi persaman berikut.

3) Susunan campuran

Bagaimana jika beberapa pegas disusun campur? Tentu kalian sudah bisa menjawabnya bahwa pada rangkaian itu akan berlaku sifat gabungan. Dalam menganalisanya dapat ditent ukan dengan memilih susunan yang sudah dapat dikategorikan seri atau paralelnya.

Gambar 7. Pegas susunan seri

(14)

CONTOH

SOAL

Gambar 9. Pegas susunan campuran

(15)

G. Penerapan Sifat Elastis Bahan

Dalam kehidupan sehari-hari, alat yang menerapkan sifat elastis bahan banyak dijumpai. Misalnya, pada mainan anak-anak seperti pistol-pistolan, mobil-mobilan, dan ketapel; perlengkapan rumah tangga seperti kursi sudut dan spring-bed. Di sini akan dikemukakan beberapa contoh

NO

3

(16)

pemanfaatan peranan sifat elastis bahan.

1. Alat Ukur Gaya Tarik Kereta Api

Alat ini dilengkapi dengan sejumlah pegas yang disusun sejajar. Pegaspegas ini dihubungkan ke gerbong kereta api saat kereta akan bergerak. Hal ini di lakukan untuk diukur gaya tarik kereta api sesaat sebelum meninggalkan stasiun.

2. Peredam Getaran atau Goncangan Pada Mobil

Penyangga badan mobil selalu dilengkapi pegas yang kuat sehingga goncangan yang terjadi pada saat mobil melewati jalan yang tidak rata dapat diredam. Dengan demikian, keseimbangan mobil dapat dikendalikan.

3. Peranan Sifat Elastis Dalam Rancang Bangun

Untuk menentukan jenis logam yang akan digunakan dalam membangun sebuah jembatan, pesawat, rumah, dan sebagainya maka modulus Young, tetapan pegas, dan sifat elastis, logam secara umum harus diperhitungkan.

4. Contoh-Contoh Pemanfaatan Sifat Elastis dalam Olahraga

Di bidang olahraga, sifat elastis bahan diterapkan, antara lain, pada papan loncatan pada cabang olah raga loncat indah dan tali busur pada olahraga panahan. Karena adanya papan yang memberikan gaya Hooke pada atlit, maka atlit dapat meloncat lebih tinggi daripada tanpa papan. Sedangkan tali busur memberikan gaya pegas pada busur dan anak panah.

(17)

1. Kecendrungan pada suatu bahan untuk berubah dalam bentuk baik panjang, lebar, maupun tinggi dengan massa yang tetap, yang disebabkan oleh gaya-gaya yang menekan atau menariknya dan akan kembali ke bentuk semula pada saat gaya yang bekerja pada bahan ditiadakan. Pernyataan di atas merupakan pengerttian dari…

a. Elatistas b. Sifat elastis c. Sifat plastis d. Modulus young e. Tegangan dan regangan 2. Perhatikan pernyataan dibawah ini !

I. Pegas II. Karet III. Plastisin IV. Tanah liat

Dari pernyataan di atas, yang termasuk bahan elastis adalah… a. I,II b. I,III c. I,IV d. II,IV e. IV

EVALUASI

(18)

3. Sebuah balok 10 kg dikaitkan pada sebuah kawat yang memiliki luas penampang 2,4 mm2. Jika g = 9,8 ms-2, tegangan

yang dialami kawat tersebut adalah…. a. 4,09x107 Nm-2

b. 4,17x 107 Nm-2

c. 5,10x 107 Nm-2

d. 5,27x 107 Nm-2

e. 5,79x 107 Nm-2

4. Kawat logam panjangnya 80 cm dan luas penampang 4 cm2. Ujung yang satu diikat pada atap dan ujung yang lain ditarik dengan gaya 50 N. Ternyata panjangnya menjadi 82 cm. Regangan (strain) kawat adalah…

a. 0,5.10-2

b. 1,5.10-2

c. 2,5.10-2

d. 3,5.10-2

e. 4,5.10-2

5. Sobat punya sebuah kawat dengan luas penampang 2 mm2, kemudian diregangkan oleh gaya sebesar 5,4 N sehingga

bertambah panjang sebesar 5 cm. Bila panjang kawat mula-mula adalah 30 cm, berpakah modulus elastisitas dari kawat tersebut?

a. 1,53 x 106 N/m2

b. 1,3 x 106 N/m2

c. 1,65 x 106 N/m2

(19)

6. Dua buah kawat x dan y panjangnya masing-masing 1 m dan 2 m ditarik dengan gaya yang sama sehingga terjadi pertambahan panjang masing-masing 0,5 mm dan 1 mm. Jika diameter kawat y dua kali diameter kawat x, maka perbandingan modulus young kawat x terhadap kawat y adalah …..

a. 1 : 1 b. 1 : 2 c. 1 : 4 d. 2 : 1 e. 4 : 1

7. Sebuah batan besi yang panjangnya 2 m, penampangnya berukuran 4 mm x 2 mm. Modulus elastisitas besi tersebut adalah 105 N/mm2. Jika pada ujung batang ditarik dengan gaya 40 N. Berapa pertambahan panjang besi tersebut?

a. 1 mm b. 0,1 mm c. 0,01 mm d. 0,001 mm

8. Seorang anak yang massanya 50 kg bergantung pada ujung sebuah pegas sehingga pegas bertambah panjang 10 cm. Tetapan pegas bernilai...

A. 500 N/m B. 5 N C. 50 N/m D. 20 N/m E. 5000 N/m

9. Untuk meregangkan sebuah pegas sebesar 4 cm diperlukan usaha 0,16 J. Gaya yang diperlukan untuk meregangkan pegas tersebut sepanjang 2 cm diperlukan gaya sebesar...

(20)

A. 0,8 N B. 1,6 N C. 2,4 N D. 3,2 N E. 4,0 N

10. Dua pegas identic dirangkai seperti pada gambar di bawah ini!

Hitunglah nilai konstanta pengganti dari gambar dua pegas identic di atas, jika diketahui nilai k = 400 N/m2.

a. 100N/m b. 200N/m c. 300N/m d. 400N/m e. 500N/m 1. 2.

RESPON

(21)

3. 4. 5.

DAFTAR PUSTAKA

Kainginan, marthen. 2013. Fisika untuk SMA/MA kelas XI kelompok peminatan matematika

dan ilmu alam. Jakarta : Erlangga.

Handayani, Sri Dkk. 2009. Fisika untuk SMA dan MA kelas XI. Jakarta: CV. Adi Perkasa. Sarwono Dkk. 2009. FISIKA 2 mudah dan sederhana untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta :

Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Widodo,tri. 2009. Fisika untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Gambar

Gambar 2a. Batas elastisitas pada
Gambar 2b. Grafik hubungan  gaya dengan pertambahan pegas
Gambar 5. Nilai modulus young dari berbagai jenis bahan
Gambar 6. Skema pertambahan  panjang pada pegas
+2

Referensi

Dokumen terkait

Temuan ini sesuai dengan pendapat Rosyada (2004: 156) bahwa pembelajaran selain harus diawali dengan perencanaan yang bijak juga harus didukung dengan pengembangan

Menganalisis grafik hubungan antara gaya yang bekerja pada pegas dengan pertambahan panjang pegas berdasarkan data hasil percobaan;. Mengolah data percobaan

Memberikan usulan perbaikan dengan konsep lean manufacturing dalam upaya meminimasi waste waiting yang berpengaruh terhadap cycle time pada proses produksi Door FS Root

Alam semesta/ Awan Eksperimen awan dalam gelas  Air panas  Es batu  Korek api  Kompor  Panic  Pewarna makanan Dengan menggunakan peralatatan

Suatu bilangan X terdiri dari dari 6 angka, jika angka pertama dipindahkan dari ujung paling kiri ke ujung paling kanan tanpa mengubah susunan angka-angka lainnya, bilangan

(3) permintaan jagung bersifat elastis, harga kedelai memiliki elastisitas silang negatif yang menunjukkan bahwa kedelai merupakan barang komplementer dari jagung,

Hal ini menunjukkan bahwa mekanisme ad- sorpsi yang terjadi dalam proses adsorpsi zat warna remazol brilliant blue oleh zeolit hasil sintesis adalah adsorpsi fisika, karena

Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, menyiapkan kebijakan Daerah, kebijakan umum dan menetapkan kebijakan