• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

36

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian kualitatif atau naturalistik karena dilakukan dalam kondisi alamiah. Sugiyono (2013) mengemukakan metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang dilakukan untuk meneliti suatu kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secera triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan lebih menekankan pada makna daripada generalisasi.

Menurut Moleong (2007:3) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Jenis penelitian ini menghasilkan informasi deskriptif, dan obyek yang alamiah.

Obyek alamiah menurut Sugiyono (2013) adalah obyek yang apa adanya, tidak dimanipulasi sehingga kondisi saat peneliti memasuki, berada, dan keluar dari obyek tidak berubah. Jadi selama meneliti hal yang terkait dengan keberhasilan atau kesuksesan mempertahankan kelangsungan hidup bisnis Usaha Martabak Badoet peneliti tidak mengatur kondisi saat penelitian berlangsung dan manipulasi terhadap varabel temuan. Paradigma interpretive dalam hal ini penggunaan teori untuk memahami data sangat mungkin berubah, data yang ditemukan tidak sesuai harapan sehingga dapat berubahnya arah penelitian. Panduan digunakan dalam wawancara agar wawancara tetap naturalistik, dan alami sehingga sebuah fenomena dapat dipahami lebih baik. Wawancara dengan

(2)

pemilik dan pegawai yang bertugas di bagian pembuatan dilakukan dengan kondisi alamiah dalam rangka memahami temuan data sehingga terjadi perubahan teori yang digunakan, dan arah penelitian.

Menurut Creswell (1998) metode kualitatif merupakan proses penelitian dan memahami berdasarkan fenomena sosial dan masalah manusia. Bog dan Taylor dalam Moelong (2007) metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dan perilaku orang yang diteliti. Pada kenyataanya peneliiti tidak dapat melepaskan diri dari asumsi, dan prasangka, tetapi dalam fenomenologi gejala haruslah murni atau asli (Abidin, 2007). Dalam Kuswarno (2009) fenomenologi bertujuan untuk mengetahui dunia dari sudut pandang orang yang mengalaminya dan berkaitan dengan sifat alami pengalaman manusia. Dengan digunakan metode kualitatif, maka data yang didapat lebih lengkap, lebih mendalam dan bermakna sehingga tujuan penelitian dapat tercapai.

3.2. Setting Penelitian

Suatu penelitian memerlukan tempat penelitian yang dijadikan objek untuk memperoleh data, informasi dan keterangan yang diperlukan sehubungan dengan kepentingan penelitian. Lokasi penelitian di Usaha Martabak Badoet Semarang di Jl. Tlogosari Raya Semarang. Waktu penelitian dimulai pada bulan Maret 2018. Berdasarkan wawancara pendahuluan dengan pemilik usaha Martabak Badoet, Pak Harjoko selaku pemilik usaha sudah memulainya dari kurang lebih 22 tahun yang lalu, dan selama itu pak Harjoko selaku pemilik usaha Martabak Badoet selalu berkreasi dalam proses pembuatan produk-produknya. Usaha ini pertama

(3)

kali berjualan di pinggir jalan tepatnya di Jl. Wahid Hasyim Semarang dengan menggunakan 2 meja, 1 etalase, kompor dan beberapa kilo bahan baku saja sampai sekarang berubah menjadi usaha yang banyak sekali peminat dan sudah memiliki 3 cabang yang tersebar di Semarang, sehingga hal ini menarik peneliti untuk melakukan penelitian.

3.3. Pemilihan Informan

Informan merupakan orang-orang yang ada, mengetahui, dan menguasai masalah dalam latar penelitian (Ghony dan Almanshur, 2012:146), untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi dari latar penelitian. Menurut Moleong (2007) menjelaskan bahwa informan adalah seseorang yang benar-benar mengetahui suatu persoalan atau permasalahan tertentu yang darinya dapat diperoleh informasi yang jelas, akurat dan terpecaya.

Dalam menetapkan informan digunakan teknik puposive sampling. Menurut sugiyono (2010) purposive sampling adalah teknik untuk menentukan sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih mewakilkan. Karena peneliti ingin mengetahui informasi tentang usaha tersebut, dengan demikian informan yang dipilih adalah orang yang dianggap mampu menjelaskan dan memiliki pengetahuan-pengetahuan tentang keadaan-keadaan yang terjadi pada suatu tempat atau kondisi karena keberadaanya yang sudah cukup lama ditempat tersebut.

Pemilihan informan sebagai sumber data dalam penelitian berdasarkan atas subyek yang menguasai masalah, memiliki data, dan bersedia memberikan informasi lengkap dan akurat. Informan yang bertindak sebagai sumber data dan

(4)

informasi harus memenuhi syarat, yang akan menjadi sumber informan. Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah pemilik sekaligus menjadi owner dan pegawai yang bertugas dibagian pembuatan usaha Martabak Badoet Semarang.

Tabel 3.1.

Daftar Informan

No Nama Keterangan

1 Pak Harjoko Pemilik usaha Martabak Badoet

2 Mas Kiki Karyawan yang membuat martabak

di Martabak Badoet

3.4. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, sumber, dan cara. Misalnya observasi, wawancara, arsip data sekunder. Instrumen utama dalam pengumpulan data adalah peneliti (human instrument), yang berinteraksi dengan informan sebagai subyek yang diteliti (Ghiny dan Almansyur, 2012:162). Untuk memahami mendalam tentang kondisi nyata kehidupan informan yang sesungguhny, sehingga dibutuhkan kedekatan dengan orang-orang yang ada dalam situasi penelitian (Afifuddin dan Saebani, 2009:130-131).

3.4.1. Wawancara

Memurut Sugiyono, (2016:231) wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

(5)

dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Teknik wawancara di sini dilakukan dengan tanya jawab kepada pemilik sekaligus owner dan pegawai bagian pembuatan di usaha Martabak Badoet Semarang. Tujuan wawancara ini dilakukan untuk memperoleh data atau informasi secara mendalam mengenai kesuksesan usaha Martabak Badoet Semarang dengan pertanyaan yang ditanyakan kepada pemilik usaha (1) Bagaimana memulai usaha (2) Bagaimana muncul inspirasi untuk membuat usaha martabak manis (3) Langkah awal menjual martabak manis (4) Dimana lokasi awal penjualan martabak manis (5) Bagaimana pengembangan lokasi gerai penjualan (6) Berapa jumlah karyawan (7) Siapakah pasar sasarannya (8) Bagaimana tentang merek yang digunakan (9) Bagaimana penciptaan produk martabak (10) Bagaimana pengembangan produk martabak (11) Kualitas produk (12) Bagaimana komunikasi pemasaran dilakukan (13) Bagaimana aturan dalam proses operasional (14) Pelatihan untuk karyawan (15) Prinsip Usaha (16) Kompensasi (17) Pelayanan kepada pelanggan (18) Budaya Organisasi (19) Pengawasan dalam bekerja. Serta pertanyaan yang ditanyakan oleh pegawai bagian pembuat dengan pertanyaan (1) Jumlah Karyawan (2) Penciptaan Produk Martabak (3) kualitas Produk (4) Aturan dalam proses operasional (5) Pelatihan untuk karyawan (6) Kompensasi (7) Pelayanan kepada Pelanggan (8) Budaya Organisasi (9) Pengawasan dalam bekerja.

3.4.2. Observasi

Memurut Sugiyono, (2016:145) Obsevasi merupakan teknik pengolahan data yang mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain. Dalam hal ini observasi dilakukan dengan mengamati secara dalam jangka waktu yang cukup lama bagaimana usaha martabak badoet semarang berkembang.

(6)

3.4.3. Alat-alat Penunjang

Alat-alat bantu pengumpul data yang peneliti gunakan adalah Kamera HP, alat perekam audio. Alat perekam audio digunakan peneliti dalam melakukan wawancara, penggunaan alat perekam wawancara penelitian ini dilakukan dengan persetujuan subyek wawancara berlangsung.

3.5. Kredibilitas Data Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, validitas dan reliabilitas sering dinamakan kredibilitas. Dalam penelitian ini agar data yang disampaikan itu kredibilitas maka menggunakan prosedur Triangulasi.

3.5.1. Triangulasi

Menurut Sugiyono (2016:241) Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat mengabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan. Nilai dari teknik pengumpulan data dengan triangulasi adalah untuk mengetahui data yang diperoleh convergent (meluas) tidak konsisten atau kontradiksi. Oleh karena itu dengan mengunakan teknik triangulasi dalam pengumpulan data, maka data yang diperoleh akan lebih konsisten, tuntas dan pasti. Dengan triangulasi akan lebih meningkatkan kekuatan data, bila dibandingkan dengan suatu pendekatan.

(7)

Gambar 3.1.

Triangulasi “teknik” pengumpulan data

Sumber : Sugiyono (2016:242)

3.6. Teknis Analisis

Menurut Sugiyono (2016:246) mengemukakan teknik analisis data merupakan aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sedah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu : Data Reduction (Redaksi Data). Data Dispay (Penyajian Data), Conclusion Drawing/ Verification.

3.6.1. Data Reduction (Redaksi Data)

Menurut Sugiyono (2016:247) data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Merekduksi data berarti merangkum, memilih hal – hal yang pokok, memfokuskan pada hal – hal penting, lalu dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direkdusi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencari bila diperlukan. Reduksi

(8)

data dibantu dengan peralatan elektronik seperti komputer mini, dengan memberikan kode pada aspek – aspek tertentu.

3.6.2. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Kalau dalam penelitian kualitatif penyajian data ini dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, phie chard, pictogram, dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami.

Yang paling sering digunakan untuk penyajian data dalam penelitian kualitatif adalah teks yang bersifat naratif. Disarankan dalam melakukan display data, selain dengan teks yang naratif, juga dapat berupa grafik, matrik, networt (jejaring kerja) dan chart.

3.6.3. Conclusion Drawing/ Verification.

Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti – bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkindapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan.

Menurut Sugiyono (2016:253) Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah temuan baru yang sebelumnya bulum pernah ada . temuan dapat berupa deskripsi

(9)

atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang – remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kasual, atau intraktif, hipotesis atau teori

3.7. Proses Penelitian

1. Membuat abstrak atau saripati dari jawaban masing-masing responden. Peneliti meringkas data dan membuat abstrak atau sarpati dari jawaban responden.

2. Membuat kategori berdasarkan saripati jawaban responden. Kategori-kategori jawaban itu adalah hasil dari lapangan untuk penelitian kualitatif. 3. Menemukan atau membentuk pola jawaban berdasarkan kategori-kategori

jawaban yang terbentuk dalam setiap persoaln penelitian. Secara operasional, semua kategori jawaban yang terbentuk untuk setiap persoalan penelitian harus dibaca secara keseluruhan sehingga peneliti dapat melihat suatu pola jawaban yang timbul dari semua kategori jawaban tersebut. Pola jawaban yang dirumuskan itu merupakan pembahasan terhadap hasil-hasil penelitian yaitu pembahasan terhadap semua kategori-kategori jawaban pada setiap persoalan penelitian.

4. Peneliti mencipta dan atau mencuplik nama atau simbol untuk diletakkan pada setiap aspek dalam pola sehingga lahir konsep-konsep. Beri definisi konseptual pada setiap konsep.

5. Peneliti memanfaatkan konsep-konsep yang telah diidentifikasi untuk membentuk proporsi. Proporsi dibangun dengan cara mengaitkan secara logis dua konsep (Ihalauw;2008) dan dengan memperhatikan realitas yang dijumpai di lapangan selama peneliti melakukan penelitian.

(10)

Setelah berhasil membentuk proporsisi maka peneliti membangun atau mengkontruksikan sebuah teori mini. Teori mini akan terbentuk dengan cara mengkaitkan sebuah proporsisi dengan proporsisi lainya.

Teori mini menurut Jonker dan Pennik (2010:78) adalah teori yang diterapkan pada satu situasi tertentu, dan masih harus diuji validitasnya secara umum. Dengan melakukan penelitian secara berulang maka teori mini dapat dikembangkan menjadi sebuah teori yang lebih berguna pada berbagai situasi yang lebih luas dan dapat disebut Grand Theori atau teori utama.

Peneliti mengkonstruksikan proporsi-proporsi dan membangun sebuah teori mini baru atau membandingkan dengan model (teori) lain yang telah ada.

Untuk memudahkan menyusun ringkasan temuan maka dapat digunakan tabel berikut ini:

Tabel 3.2.

Hasil Wawancara dengan Narasumber, Kategori, Pola, dan Variabel Persoalan Penelitian Pertama

Persoalan Penelitian ♯ 1 Responden Kunci Kategori Pola Responden 1 Responden 2 Dst. Pertanyaan 1 Pertanyaan 2 Pertanyaan 3 Dst.

Sumber: Protokol Wawancara, Dan tabel seterusnya tergantung jumlah

(11)

Keterangan:

Panah horizontal untuk membentuk kategori dan panah vertikal untuk membentuk pola.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mencegah kerusakan struktur bahan yang dipotong, misalnya jadi memar, baik pemotongan dengan menggunakan mesin atau dengan pemotongan secara manual, arah gerakan

Dimana metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, yang dimaksud obyek yang alamiah disini

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti

Metode penelitian kualitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah

perjalanan penyakit dan pengobatan/perawatan pasien. Sedangkan dari segi material, isi rekam medis meliputi identitas pasien, catatan tentang penyakit, hasil

Dalam penelitian ini, alat bantu pengumpulan data digunakan sebagai media dokumentasi sekaligus mengabadikan kondisi dan situasi pada saat dilakukan wawancara.

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti

Obeservasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan penelitian secara teliti, serta pencatatan secara sistematis (Arikunto,