• Tidak ada hasil yang ditemukan

JULI Majalah Digital ORARI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JULI Majalah Digital ORARI"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Salam ORARI

Daftar Isi

Bagi para Amatir Radio di Indonesia, bulan Juli merupakan bulan ORARI, karena tanggal 9 Juli 2021 merupakan Hari Ulang Tahun yang ke-53 organisasi yang sama-sama kita cintai, yaitu ORARI.

Dalam rangka HUT ke-53, ORARI Pusat telah menyelenggarakan Lomba Desain Logo HUT ke-53 ORARI, Webinar ORARI: Sejarah dan Perkembangannya, dan 53 Tahun ORARI QSO Party. Dan dari hubungan baik serta komunikasi yang telah terjalin selama ini, ORARI Pusat menerima ucapan selamat HUT ke-53 ORARI dari Ketua MPR RI, Menteri PAN-RB, Menteri Kominfo, Kepala BNPB, Kepala BASARNAS, Kepala BMKG, Kepala LAPAN dan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka. Tentunya di tingkat ORARI Daerah, hubungan dengan perangkat Kementerian dan Lembaga tersebut juga terjalin dengan baik.

Sebagaimana kami sampaikan pada ORARI eMag edisi Juni 2021, kami mengharapkan ORARI eMag dapat menjadi media informasi, komunikasi dan edukasi yang dapat lebih mendekatkan hubungan antar pengurus dan antara pengurus dengan anggota ORARI, serta dapat saling

memberikan informasi timbal baik mengenai kegiatan ORARI, baik di Pusat, Daerah maupun Lokal, serta kegiatan yang dilakukan oleh para anggota ORARI.

Kami mengajak para pengurus dan anggota ORARI untuk ikut berkontribusi dalam bentuk berita, pemikiran, dan komentar agar melalui ORARI eMag kita dapat saling terhubung, dan masyarakat dapat lebih mengenal kegiatan serta kiprah ORARI, sebagaimana Tema HUT ke-53 ORARI: Bersatu, Berkarya dan Berbakti.

Dirgahayu ORARI ! Pemimpin Redaksi,

Peran Amatir Radio

Dalam Komunikasi

Bencana

Tata Laksana

Keanggotaan

ORARI

Pengaturan Spektrum

Frekuensi

Pada pengoperasian

Radio Amatir

17

32

Hasil Lomba desain Logo

HUT ke 53 ORARI

10

25

Suryo Susilo YBØJTR

Susunan Redaksi: Penasehat: Sugeng Suprijatna, YBØSGF Anna R. Legawati, YBØANA

Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: Suryo Susilo, YBØJTR Sekretaris Redaksi: Rheny Trie Oktania Ritman, YDØRHE Redaksi: • Gjellani J. Sutama, YB1GJS • Erdius Zen Chaniago, YBØQA • Titon Dutono, YB3PET • Dadang Djuhendi, YBØTD • Marliani Ingrid, YBØMAM • Emir Y. Amangku, YBØLBT • Hernandy R. Karli, YBØTOY • Linda Damayanti, YCØIXQ • Donny Himawan, YBØDYY • Ign. Tricahyo • Agus Siswantoro Kontributor berita/artikel: • Seluruh Orda/Orla se-Indonesia • Anggota ORARI dan Masyarakat Umum Design: Willy Keraf & Newin Alamat: Gedung Prasada Sasana Karya lantai 10, Jl. Suryopranoto no. 8, Jakarta 10150. Email: orarisecretariat@gmail.com, website: www. orari.or.id , Telepon:+62216326788

(3)

Salam ORARI !

DPP, Pengurus dan anggota ORARI di seluruh Tanah Air.

Hari ini tanggal 9 Juli 2020, Organisasi yang sama-sama kita cintai ini genap berusia 53 tahun.

Tema Peringatan 53 Tahun ORARI adalah ”Bersatu, Berkarya dan Berbakti”.

Dalam situasi masyarakat yang rentan terhadap konflik, saya berharap ORARI dapat tetap solid dan bersatu, bahkan menjadi perekat persatuan.

Sebagai Organisasi yang menjadi wadah para amatir radio di Indonesia, Anggota ORARI tidak hanya asyik dengan hobby berkomunikasi atau QSO, tetapi juga senang melakukan penelitian dan pengembangan dibidang teknik elektronika, radio dan komunikasi.

Penelitian dan pengembangan dimaksud, antara lain dalam bentuk :

• pemanfaatan radio komunikasi untuk membantu pembelajaran jarak jauh atau proses belajar mengajar secara daring didaerahdaerah yang masih terbatas atau sulit menjangkau internet.

• mengembangkan alat untuk mengetahui aktivitas seismik, cuaca baik suhu, kelembaban dan curah hujan

• menciptakan alat untuk memantau cuaca berbasis micro controler yang bisa mengirim data temperatur, kelembapan, dan tekanan udara, alat pemantau tanah longsor, dlsb.

Yang menggembirakan adalah bahwa kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang elektronika, radio dan komunikasi tersebut melibatkan dan juga dilakukan oleh generasi milenial. DPP, Pengurus dan anggota ORARI di seluruh Tanah Air.

Kita masih menghadapi pandemi Covid-19 yang semakin meluas, dan yang terdampak juga meningkat. Virus Covid-19 bermutasi dan menjadi semakin mudah menular, dan mengenai lebih banyak keluarga, tetangga, teman, termasuk di teman-teman pengurus dan anggota ORARI.

Penyebaran virus Covid-19 perlu dicegah dan dihentikan karena wabah Covid-19 telah memperburuk tidak saja kondisi kesehatan, melainkan juga perekonomian rakyat.

Saya bersyukur dan berterima kasih kepada Anggota ORARI yang bergerak dan terlibat

S A M B U T A N

PEJABAT KETUA UMUM ORARI

PADA HARI ULANG TAHUN KE-53

ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA

(4)

sebagai fasilitator dan relawan di seluruh daerah, yang turut serta dalam mendukung program pemerintah pusat dan daerah, serta Satgas Penanganan Covid-19.

Cadangan Nasional di bidang Komunikasi Radio, kita harus senantiasa siap sedia memberikan dukungan komunikasi kepada masyarakat, terutama dalam keadaan bencana alam maupun non alam, dalam hal ini memberikan dukungan komunikasi dalam penanganan Covid-19 dan program vaksinasi yang sedang digalakkan pemerintah, sebagai bakti kita kepada masyarakat.

DPP, Pengurus dan anggota ORARI di seluruh Tanah Air yang saya homati.

Peringatan Hari Ulang Tahun ke-53 ORARI dimeriahkan dengan berbagai aktifitas, antara lain syukuran, webinar, dan QSO Party yang hari ini kita laksanakan.

Kita harus terus mengupayakan penggunaan frekuensi sesuai dengan peraturan yang berlaku, karena sebagai Anggota ORARI kita terikat dengan peraturan dan kode etik Amatir Radio, yang berarti dalam kegiatan dan perilaku kehidupan harus benar-benar menghayati keberadaan sebagai seorang Amatir Radio.

Hal ini perlu saya garis bawahi karena hingga saat ini masih ada anggota, bahkan pengurus ORARI yang melakukan pelanggaran dalam tata cara berkomunikasi serta ketentuan batas daya pancar.

Saya mengingatkan seluruh Pengurus dan Anggota ORARI untuk menaati Peraturan Pemerintah dan melakukan tata cara berkomunikasi dengan baik, yang merupakan perwujudan tanggung jawab sebagai pemegang ijin amatir radio.

Saya berharap Pengurus ORARI Daerah dan Pengurus ORARI Lokal dapat melakukan pembinaan mengenai tata cara berkomunikasi, memahami Peraturan Pemerintah dan Organisasi agar tidak terjadi pelanggaran apalagi sampai menimbulkan gangguan di negara lain.

Saya juga berharap agar Anggota ORARI dapat berperan aktif dalam mencegah penyebaran berita hoax, serta paham yang menimbulkan pertentangan dan konflik. DPP, Pengurus dan anggota ORARI di seluruh Tanah Air yang saya homati.

Sebelum mengakhiri sambutan ini, saya meminta Saudara-saudara semua untuk berdoa bagi kesembuhan OM H. Abidin H.H., YB7LSB serta para Pengurus dan Anggota ORARI yang sedang sakit. Semoga diberi kekuatan dan kesabaran, serta dapat dipulihkan kesehatannya. Aamiin.

Kepada DPP dan Pengurus serta Anggota ORARI di seluruh Tanah Air, saya mengucapkan terima kasih atas kesetiaan dan pengabdian saudara kepada ORARI, kepada Masyarakat dan Bangsa Indonesia, sehingga ORARI dapat terus berkiprah, menjadi perekat persatuan dan mengembangkan budaya gotong royong, serta dapat semakin bersatu, berkarya dan berbakti.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi usaha kita, dan kita semua tetap dikaruniai kesehatan serta semangat yang tinggi. Aamiin YRA.

(5)

HUT Ke 53 ORARI

D

i Hari Ulang Tahun ORARI yang ke-53 tanggal 9 Juli 2021, ucapan selamat

mengalir dari berbagai pihak, baik dari Lembaga Tinggi Negara, Para Menteri dan Mitra ORARI, maupun dari Pengurus dan Anggota ORARI dari seluruh Indonesia. Ucapan Selamat HUT ke-53 ORARI disampaikan melalui video singkat, antara lain oleh Ketua MPR RI, Menteri PAN-RB, Menteri Kominfo, Kepala BNPB, Kepala BASARNAS, Kepala LAPAN, Kepala BMKG dan Ketua DPP ORARI Pusat, serta karangan bunga oleh Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka.

Berikut disampaikan ucapan selamat dan harapan tersebut kepada ORARI.

Serba -Serbi

IN

fO

K

OMENT

AR

P

UBLIK

Mengucapkan HUT ORARI 53, Semoga di usia yang ke-53, ORARI dapat menjaga persatuan serta terus bekerja dan berbakti untuk memberikan dukungan komunikasi kepada pemerintah dan Masyarakat. Terutama dalam kondisi bencana alam yang sering terjadi akhir-akhir ini, termasuk dalam mensosialisasikan pencegahan dan penanggulangan serta mensukseskan usaha pemerintah dalam vaksinasi covid-19.

H. Bambang Soesatyo, SE, MBA Ketua MPR RI

DIRGAHAYU ORARI yang Ke-53. Semoga ORARI tetap jaya, berbakti, berkarya untuk membangun komunikasi warga NKRI dalam kerangka mewujudkan tantangan-tantangan bangsa berbagai hal khususnya masalah bencana alam.

Tjahjo Kumolo

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB)

(6)

Mengucapkan selamat ulang tahun ke 53 kepada Organisasi Amatir Radio Indonesia, semoga di usianya yang ke 53 ORARI tetap dapat solid, bersatu, terus berkarya dan berbakti dengan memberikan dukungan komunikasi, terutama dalam kondisi bencana alam yang sering terjadi akhir-akhir ini. termasuk dalam mensosialisasikan pencegahan dan penanggulangan bencana alam dan non alam khususnya penanganan covid-19. Mari terus kita jaga kerjasama antara ORARI dengan BNPB dan BPBD di seluruh Indonesia.

“Saya mengucapkan selamat ulang tahun ke-53, DIRGAHAYU ORARI. Semoga ORARI terus dapat menjaga persatuan, berkarya dan berbakti kepada masyarakat, terutama pada saat bencana alam yang sering melanda tanah air kita, juga mensosialisakan penanganan pandemi covid-19, mensukseskan vaksinasi co-vid-19 dan mendukung program pembelajaran jarak jauh selama masa pandemi covid-19”.

Letnan Jendral TNI Ganib Warsito

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana

Johnny G. Plate

Mentri Komunikasi dan Informatika RI

“Pada kesempatan ini saya mengucapkan ulang tahun ORARI yang ke-53, semoga senantiasa tetap jaya dan memberikan manfaat kepada masyarakat. LAPAN telah bekerjasama dengan ORARI dalam pengembangan satelit 8A2/LAPAN ORARI yang diluncurkan pada tahun 2015 dan sejak itu Satelit LAPAN ORARI menjadi satu-satunya satelit yang memberikan layanan komunikasi radio amatir yang cukup luas, bukan hanya untuk Indonesia dan Asia Tenggara tetapi juga dimanfaatkan oleh para pengguna radio amatir di Amerika Selatan. Mudah-mudahan dengan pengalaman pengembangan satelite LAPAN ORARI, nanti dapat dikembangkan untuk generasi-generasi satelit berikutnya”.

Mengucapkan selamat ulang tahun ke-53 ORARI. Mari kita tingkatkan solidaritas persatuan untuk terus berkarya dan berbakti memberi dukungan komunikasi terutama dalam komunikasi bencana alam maupun musibah. Dalam kegiatan pencarian dan pertolongan yang sulit ataupun tidak bisa memberikan alat komunikasi publik maka ORARI dituntut untuk bisa memberikan pertolongan atau bantuan komunikasi sehingga kerjasama semakin terjalin. Sehingga operasi pencarian dan pertolongan orang akan semakin bisa kita laksanakan dengan baik. Mari kita tingkatkan kerjasama ini ORARI dan BASARNAS serta kantor SAR di seluruh Indonesia. Selamat dan sekali lagi JAYA ORARI.

Tomas Jamaludin

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional LAPAN

Marsekal Madya TNI Hendri Alfiandi

(7)

Kami keluarga Besar Kwarnas Gerakan Pramuka menyampaikan ucapan selamat HUT ke 53 ORARI, semoga ORARI di usianya ke 53, dapat semakin meningkatkan Karya Baktinya untuk Bangsa dan Negara, dan berperan aktif berkolaborasi dengan Komponen Masyarakat, terutama Gerakan Pramuka dalam membangun negeri, Dirgahayu ORARI ke 53, Jayalah selalu ORARI. Terima kasih.

Terkait ORARI sebagai cadangan nasional dikomunikasi radio, keberadaan ORARI sangat vital dalam upaya membantu penanggulangan dan penanganan bencana di Indonesia. ORARI terbukti tetap mampu menyampaikan informasi-informasi terkait bencana hidrometereologi, gempa bumi dan tsunami kepada masyarakat daerah terdampak bahkan dalam situasi tanggap darurat. Keberadaan ORARI sebagai salah satu ujung tombak

penyampaian informasi sangat vital dalam mendukung upaya mewujudkan zero fictem dalam menghadapi potensi bencana di Indonesia. Segenap keluarga besar BMKG mengucapkan DIRGAHAYU ORARI, semoga ORARI terus berkarya dan berbakti dalam mempersatukan dan menyelamatkan rakyat Indonesia.

Mengucapkan selamat HUT ke 53 ORARI, semoga semakin Bersatu, Berkarya dan Berbakti kepada Bangsa maupun Negara, kemudian saya instruksikan agar seluruh pengurus dan anggota ORARI bersama Pemerintah serta seluruh Komponen masyarakat menanggulangi pandemik Covid-19, dengan berpartisipasi aktif menyukseskan program vaksinasi untuk memutus rantai penularan virus Covid-19 ini. Terima kasih.

Komjen Pol(Purn) Budi Waseso

Ka.Kwarnas Gerakan Pramuka

Dwikorita Karnawati

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika – BMKG

Letjen TNI (Purn.) Dr. (HC) H. Sutiyoso YBØST

(8)

Webinar HUT ke 53 ORARI

ORARI, Sejarah dan

Perkembangan nya”

IN

fO A

GEND

A

JAKARTA - Organisasi Amatir Radio

Indonesia (ORARI) yang di dirikan pada 9 Juli 1968, memasuki usianya ke 53, tentunya dalam perjalanan perkembangannya mengalami berbagai permasalahan, kendala dan hambatan. Kondisi tersebut tidak terlepas dari tekad juang Para Pendiri yang tidak kenal lelah melahirkan dan sekaligus mengembangkan Organisasi. Ini fakta sejarah yang harus diketahui dan tidak boleh dilupakan oleh Anggota ORARI, terutama Generasi Milineal, demikian di sampaikan Hernandy, Koordinator Webinar HUT ke 53 ORARI, saat dihubungi eMag ORARI, Selasa, 13 Juli 2021.

“Saat ini, banyak Anggota yang tidak mengetahui Sejarah dan Perkembangan ORARI, terutama Generasi Milineal. Karena nggak tau, bisa saja kemudian dilupakan, ini yang harus di cegah. Itulah yang melatarbelakangi pelaksanaan kegiatan Webinar HUT ke 53 ORARI dengan Tema ORARI, Sejarah dan

Perkembangannya,” ungkap Hernandy R. Karli, YB0TØY.

Menurut Hernandy R. Karli, YB0TØY, bahwa acara Webinar yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan peringatan HUT ke 53 ORARI, menghadirkan

Narasumber: Drs. Tomi Tamtomo, S.Sos., M.Si.,YC1MTT, Wakil Ketua

(9)

ORARI Lokal Bandung Selatan), Wisnu Widjaja, YBØAZ, W1SNU, JG1NCB (Chairman IARU Region 3 (Asia Pacific) dan Dr. Ir. Titon Dutono, M.Eng, YB3PET (Koordinator Sistem Monitoring Spektrum Frekuensi IARU Region 3, Dewan

Pakar ORARI Pusat). Adapun ketiga narasumber tersebut menyampaikan pandangannya terhadap keberadaan ORARI dan perkembangannya, tentunya, sebagai moderator di acara ini, dirinya mengungkapkan sejarah awal berdirinya ORARI, kemudian tumbuh berkembang kiprah ORARI di era perjuangan

kemerdekaan, di era Orde Lama, terjadinya peristiwa G30S/PKI hingga kiprah di masa Orde Baru, dan sekarang di era Reformasi, serta langkah ORARI di era Transformasi Digital, adapun webinar di ikuti secara virtual dan di ikuti sebanyak 50-an orang dari seluruh wilayah

Indonesia.

Di kesempatan ini, W1SNU, JG1NCB (Chairman IARU Region 3 (Asia Pacific) sebagai narasumber, mengatakan bahwa kiprah ORARI dalam upayanya mengembangkan radio amatir di

Indonesia, telah mendapatkan pengakuan dunia International. Bahkan dua kali menjadi tuan rumah Konferensi IARU yakni bertempat di Hotel Savoy Houman di Bandung diselenggarakan dari tanggal 8 sampai dengan 12 Oktober 1991 dan yang kedua pada Konferensi IARU ke 16 tahun 2015 di Bali. Konferensi ke 16 ini adalah sebagai Konferensi IARU yang terbaik didalam sejarah penyelenggaraan Konferensi IARU.

“ORARI telah mencetak sejarah membanggakan di masyarakat

International, ini sejarah yang tidak boleh di lupakan, dan bahkan saya berharap di masa mendatang ORARI dapat lebih berprestasi,“ ucap W1SNU, JG1NCB

Sementara itu, Dr. Ir. Titon Dutono, M.Eng, YB3PET sebagai narasumber dalam acara ini, mengatakan bahwa tantangan ORARI di masa kini dan masa mendatang, adalah dihadapkan pada tantangan ilmu pengetahuan. Nah, untuk menghadapi tantangan tersebut, ORARI tidak bisa sendirian, melainkan mesti sudah ada kesadaran untuk berkolaborasi dengan perguruan tinggi.

“Mau nggak mau, suka atau tidak suka, ORARI mesti merangkul perguruan tinggi, agar dapat bersama-sama menghadapi era transformasi teknologi informasi yang sangat pesat perkembangannya,” tukas Dr. Ir. Titon Dutono, M.Eng, YB3PET.

Hal senada juga Tania YDØRHE, ia mengatakan bahwa diusianya ke 53 ORARI diharapkan dapat semakin eksis, maju dan terbuka bagi dunia perguruan tinggi. Dengan merangkul perguruan tinggi, maka akan juga dapat merekrut generasi milineal yang sekarang ini belum sepenuhnya gandrung dengan radio amatir.

“Semoga ORARI di masa kini dan di masa mendatang, dapat merangkul dan merekrut generasi milineal, melalui kolaborasi dengan perguruan tinggi,Insyaallah ORARI akan semakin maju dan berprestasi serta berinovasi,” pungkas Tania YDØRHE, yang juga sarjana jebolan Universitas Airlangga ini.

(10)

Pria kelahiran Ponorogo, 02 Mei 1983 dan dan bertempat tinggal di Jl. Panjaitan 45, RT/RW 01/01, Desa Bedikulon, Kecamatan Bungkal, Kabupaten

Ponorogo, saat dihubungi eMag ORARI melalui telpon genggamnya, Rabu, 14/7/2021, mengatakan bahwa Awal mulanya dia melihat jadwal SES di situs ORARI (jujur dirinya lagi seneng-senengnya koleksi sertifikat SES di 40m apa lagi kalo desain sertifikatnya bagus). Setelah browsing sejenak, akhirnya ketemu pengumuman pengadaan Lomba Logo HUT ORARI ke 53. Setelah ia membaca tentang syaratnya baik tema, dan makna logo, sehingga dia pun

Lomba Desain Logo

HUT ke-53 ORARI

D

alam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-53 ORARI, Panitia HUT ke-53 ORARI mengadakan Lomba Desain Logo dengan maksud agar lebih banyak Anggota ORARI yang terlibat dan dapat ikut berpartisipasi memeriahkan HUT ke-53 ORARI.

Pendaftaran dan pengiriman karya dilakukan sejak tanggal 7 hingga 28 Juni 2021, Penilaian Dewan Juri tanggal 29-30 Juni 2021, dan Pengumuman Pemenang tanggal 30 Juni 2021.

Lomba Desain Logo diikuti oleh 41 peserta yang mengirimkan 65 karya, kemudian diseleksi oleh Dewan Juri dari unsur ORARI Pusat dan ORARI Daerah dan dari penilaian oleh Dewan Juri terpilih 3 (tiga) pemenang sebagai berikut :

Pemenang 1 :

KURNIAWAN MEIDIYANTO, YG3DUC. Dengan hasil karyanya

IN

fO

KEGIA

(11)

memutuskan untuk ikut daftar lomba tersebut. Meskipun rada bingung caranya memasukkan syarat-syarat tersebut pada sebuah gambar yang wakili semuanya, ia tetap berusaha mencoba.

“Gak mungkin kan sebuah logo dengan banyak gambar. Yang jelas waktu itu pedoman saya sebuah logo itu harus simple, mudah dibaca dan dipahami, dan mudah diduplikasi di segala media, kertas, ataupun mungkin kain dan lain-lain. Dari situ akhirnya timbul ide untuk memasukkan kode Etik Amatir Radio kesebuah logo nantinya. Karena Kode Etik Amatir Radio bisa mewakili semua yang menjadi syarat dari lomba,” ungkap Kurniawan Meidiyanto, YG3DUC

Menurutnya, motivasi ikut lomba desain logo ini, adalah turut memeriahkan jalannya lomba, dan tidak berpikir bisa sampai menang karena

dirinya menyadari bahwa saingannya banyak dan pandai desain grafis.

“Sedangkan saya hanya biasa biasa saja otodidak lagi, nggak pernah sekolah khusus soal desain grafis, Mas. Tapi, alhamdulilah, dewan juri telah memilih karya saya menjadi pemenang lomba ini. Terima kasih buat dewan juri dan semua pihak yang telah memilih karya saya. Dirgahayu ORARI ke 53. Semoga ORARI tetap solid, kompak dan besinergi untuk membantu kemajuan Bangsa dan Negara . Sekali lagi ORARI ini adalah organisai hobi yang didalamnya terdapat banyak anggota yang bermacam-macam, jadi dengan kekompakan dan bersatunya semua anggota saya yakin ORARI akan bisa melalui semua rintangan,” pungkas Kurniawan Meidiyanto, YG3DUC, yang bergabung ORARI sejak tahun 2015.

Meskipun sudah senior di ORARI Lokal Bantul, tapi semangat pria kelahiran Bantul, 5 April 1967 bertempat tinggal di Jl. S. Parman 48 Bantul Yogyakarta, tetap berkobar mengikuti kegiatan untuk memeriahkan HUT ke 53 ORARI. Salah satuya dengan mengikuti Lomba desain logo HUT ke 53 ORARI, sebagai wahana untuk menunjukkan sedikit kemampuan olah grafis yang juga merupakan salah satu hobynya. Oleh karena itu, ia sangat serius mengikuti lomba ini.

“Ya, saya ikut lomba desain logo tahun 2021 ini, untuk menyalurkan hobi dan

Tricahyo eMag-ORARI

Pemenang ke 2 : SURYANTO, YC2XCD dengan hasil karyanya

(12)

potensi olah grafis yang selama ini saya miliki. Itung-itung uji kemampuanlah, Mas,” ucap Suryanto, YC2XCD

Suryanto, YC2XCD mengatakan bahwa karyanya dalam lomba ini adalah logo yang original, muncul dari ide diri sendiri. Mengaktualisikan logo sesuai dengan tema yang telah ditentukan, serta memadukan bentuk warna dan dituangkan dalam deskripsi logo yang diciptakannya. Nah, ternyata hasil

karyanya tersebut oleh Dewan Juri dipilih sebagai pemenang ke 2 Lomba Desan Logo HUT ke 53 ORARI.

“Alhamdulilah karya saya di pilih sebagai pemenang ke 2 oleh Dewan Juri. Terima kasih kepada Dewan Juri yang telah memilih karya saya. Harapan saya, semoga lomba logo dan lomba lainnya untuk anggota amatir dapat berkelanjutan. ORARI Pusat dapat menggali kemampuan dari anggotanya disamping hobi amatir, serta dapat memberikan motivasi kepada semua anggota ORARI untuk dinamis, inovatif, selalu update terhadap perkembangan tekno,” pungkas Suryanto, YC2XCD

Tua tua Keladi, makin tua makin berprestasi. Inilah pepatah yang dapat menggambarkan sosok pria kelahiran Singaraja, 20 Juli 1956 yang sudah

puluhan tahun bertempat tinggal di Jl. Kertanegara 22A Singosari Malang Jawa Timur. Sebagai salah satu anggota aktif ORARI, dirinya termotivasi untuk mengikuti lomba disain logo HUT ke 53 ORARI sekaligus untuk berpartispasi memeriahkan hari ulang tahun ORARI ke 53. Selain itu, sebagai seseorang yang berlatarbelakang guru seni rupa, ia ingin membuat karya yang dapat di sampaikan dalam lomba desain logo ini.

“Dalam lomba ini, saya ingin

persembahkan karya terbaik yang bisa di buat di usia saya yang tidak lagi muda ini, yang insyaallah dapat bersaing dengan karya para peserta lainnya, yang usianya jauh lebih muda dari saya,”ucap Junus Barathan, YG3BUP

Junus Barathan, YG3BUP juga

Agus Siswantoro Wartawan Senior

Pemenang 3 :

JUNUS BARATHAN, YG3BUP

(13)

mengungkapkan bahwa ia mendisain tiga buah logo yang diikutkan dalam lomba, salah satunya menjadi juara ke-3. Tidak ada kiat khusus untuk mendisain logo hingga menjadi juara, yang terpenting dapat memahami prinsip-prinsip seni. Mengapa begitu? Sebab dirinya adalah mantan guru seni rupa di salah satu SMP Negeri. Jadi sedikit paham tentang dunia seni seperti mendisain logo.

“Alhamdulliah, ternyata Dewan Juri memilih karya saya untuk menjadi pemenang ke 3, ini prestasi luar biasa, yang patut saya syukuri, terima kasih kepada Dewan Juri. Harapan saya setelah

mengikuti lomba disain logo ini adalah diharapkan munculnya generasi muda ORARI dari seluruh lokal di Nusantara, untuk ikut ambil bagian memeriahkan ulang tahun ke 54 tahun 2022 yang akan datang dengan mengirimkan kreasi seni disain logo yang terbaik.

“Diantara sekian banyak Dewan Juri disain logo yang telah ada, kalau mungkin bisa memasukan salah seorang seniman/ pakar seni bisa Dosen, Guru seni atau Seniman untuk melengkapi sebagai salah seorang Dewan Juri, “pungkas Junus Barathan, YG3BUP

(14)

Kegiatan QSO Party

HUT ke 53 ORARI

D

alam rangka memperingati HUT ke 53 Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) ke 53, ORARI Pusat telah menyelenggarakan QSO Party telah dilaksanakan dari tanggal 9 Juli 2021 sampai tanggal 11 Juli 2021. Eny Ratnawati, YCØARK ketua panitia QSO Party saat dihubungi eMag ORARI, Selasa, 12/7/2021 di Jakarta Acara menyebutkan bahwa acara berjalan dengan sangat baik dengan diawali pembukaan oleh Bapak Sugeng Supriyatna selaku Pejabat Ketua Umum ORARI di frekuensi 7.125 MHz pada pukul 07.50 WIB (24.50 UTC). Kemudian pada pukul 00.00 UTC, para rekan-rekan Amatir Radio sudah memulai kegiatan acara QSO Party ini.

“Peserta kegiatan ini dari seluruh call area mulai dari call area Zero (0) hingga Nine (9), selain itu juga ada peserta DX Station dari Malaysia. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini mencapai kurang lebih 300-400 orang,”ungkap Eny Ratnawati, YCØARK.

Menurut Eny Ratnawati, YCØARK, dari kegiatan ini belum ditentukan

pemenangnya karena masih dalam masa penerimaan Logsheet. Batas waktu penerimaan Logsheet sampai tanggal 18 Juli 2021 pukul 20.00 WIB (13.00 UTC). Lalu panitia akan mengumumkan pemenang pada tanggal 18 Agustus 2021. Sedangkan kriteria pemenang dari kegiatan ini adalah peserta yang mendapatkan skor tertinggi dari hasil perhitungan mutlak (perhitungan oleh panitia). Akan ada 5 pemenang yaitu peraih score tertinggi YL Station Dalam Negeri, YL DX Station, DX Station, Station Dalam Negeri, dan Club Station.

“Baik untuk peserta maupun

pemenang, kami berharap agar semakin semangat untuk mengikuti kegiatan-kegiatan ORARI kedepannya. Semoga setelah terselenggaranya kegiatan QSO Party ini seluruh rekan-rekan Amatir Radio semakin mencintai ORARI dan berperan aktif demi memajukan ORARI,” pungkas Eny Ratnawati, YCØARK.

(15)

K

emajuan teknologi informasi seperti sekarang menimbulkan beragam tantangan yang harus dihadapi Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI). Terlebih pada era teknologi digital yang mampu mengubah banyak hal, antara lain perubahan perilaku manusia dan kecepatan informasi.

Seiring kecepatan informasi dari berbagai media massa dan piranti komunikasi canggih lainnya, namun faktanya ORARI masih mempunyai peran ‘bicara’ sambil memberikan pesan-pesan motivasi, pesan tentang nilai-nilai, budi pekerti, serta nilai penghormatan kepada sesama. Apabila ini terus dilakukan maka harmoni kehidupan dapat terjaga dan itu yang dibutuhkan Indonesia saat ini.

Bukan hanya itu saja, ORARI yang kini sudah berusia 53 tahun, pada perkembangan aktivitasnya di masyarakat juga berperan membawa misi kemanusiaan, persatuan dan demokrasi. Melalui berbagai sepak terjangnya, ORARI

menjadi wadah para amatir Radio yang senantiasa bekerja iklas mewujudkan misi yang diembannya dalam rangka pengabdian maupun pelayanan terhadap masyarakat, bangsa dan Negara. Hal ini diwujudkan dalam tindakan nyata tanpa pamrih atau mencari popularitas organisasi, juga bukan mencari

keuntungan. Sudah menjadi suatu tekad bahwa ORARI merupakan organisasi yang dibentuk untuk menghimpun para amatir radio dengan tujuan mewujudkan amatir radio yang bukan saja menyalurkan hobby, melainkan juga berpengetahuan dan terampil di bidang komunikasi radio pemancar dalam rangka pengabdian bagi kepentingan bangsa dan negara. Dengan demikian organisasi lebih banyak bertindak sebagai pembinaan, motivator dan fasilitator bagi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para anggotanya.

Kini ORARI dihadapkan pada kondisi yang memiliki kompleksitas persoalan, bukan hanya pada situasi

Arah Langkah ORARI

di Usia 53

Arah Langkah ORARI

di Usia 53

OPINI

(16)

pandemik Covid-19 saja, melainkan juga menghadapi transformasi peradaban menuju peradaban digital, serta menghadapi situasi regenerasi di era Milineal. Tentunya kondisi tersebut

merupakan tantangan yang harus dijawab dengan arah langkah organisasi yang terukur, terprogram, sistematis, inovatif, kreatif dan tentunya massif, solid hingga ke seluruh pelosok tanah air. Dengan arah langkah tersebut, ORARI bukan hanya mampu menghadapi berbagai tantangan, tetapi juga mampu melahirkan prestasi, merangkul dan kemudian

membina serta mencetak generasi milineal inovatif, menumbuhkembangkan rasa kepercayaan masyarakat serta menjadi solusi bagi kebutuhan informasi

maupun komunikasi masyarakat.

Langkah yang sangat mungkin dilakukan misalnya membantu dunia pendidikan di masa pandemic covid-19 melalui penyelenggaran Kegiatan Belajar Mengajar dengan menggunakan perangkat radio amatir, dsb.

Dengan demikian ORARI diusianya ke 53 ini harus menjadi organisasi yang mengembangkan hobi para amatir radio untuk berperan aktif di tengah masyarakat, serta siap bertransformasi menyongsong era digital dan era new normal. Bersatu, Berkarya dan Berbakti kepada bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Dirgahayu HUT ke 53 ORARI, Jayalah ORARI untuk Indonesia

(17)

PENDAHULUAN

Dewasa ini keberadaan komunikasi

sebagai sebuah ilmu dan aktivitas semakin disadari teramat penting. Sebagai manusia yang hidup dan berinteraksi dengan orang lain, komunikasi selalu dibutuhkan. Sejak manusia dilahirkan, komunikasi telah dilakukan begitu seterusnya hingga masa akhir kehidupan. Dengan demikian kita dapat mengatakan komunikasi merupakan aktivitas yang tidak bisa ditiadakan selama manusia hidup. Bahwa tidak ada kegiatan yang lebih mendasar untuk kehidupan kita secara pribadi, sosial atau professional kecuali komunikasi. Kesadaran bahwa komunikasi merupakan proses yang mendasar, mau tidak mau menyiratkan

bahwa hal itu mudah

PERAN AMATIR RADIO

DALAM KOMUNIKASI

BENCANA

IN

fO

A

RTIKEL

dipahami atau dikendalikan. Sebaliknya, komunikasi itu sangat kompleks

dan memiliki banyak bentuk. Banyak contohnya dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, profesional, teknologi, nasional ataupun tradisional. Komunikasi dapat dikatakan sebagai perilaku atau aktivitas manusia yang utama dalam kehidupannya di muka bumi. Tidak mungkin manusia tidak melakukan kontak sosial dengan orang lain dan lingkungannya. Itu semua tentu saja dilakukan dengan komunikasi.

Selain merupakan aktivitas mendasar dalam kehidupan manusia, komunikasi juga memiliki tujuan penting untuk menyelesaikan tugas-tugas penting bagi kebutuhan manusa serta untuk menciptakan dan memupuk hubungan dengan orang lain. Jadi komunikasi mempunyai fungsi isi, yang melibatkan pertukaran informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas dan fungsi hubungan untuk melibatkan pertukaran informasi mengenai bagaimana hubungan antar manusia.

Terkait dengan fungsi hubungan, komunikasi adalah jalur yang menghubungkan manusia di dunia, sarana untuk menampilkan kesan, mengekspresikan diri, mempengaruhi Disampaikan oleh Ariadi-YB6KGY

(18)

orang lain dan mengorbankan diri kita sendiri. Melalui komunikasilah manusia membangun hubungan dengan orang lain yang berbeda. Komunikasi adalah sarana mencapai kegiatan bersama, menghubungkan satu dengan yang lain dan alat berbagi ide. Dalam kelompok, organisasi dan masyarakat, komunikasi adalah sarana yang dapat mempertemukan kebutuhan dan tujuan kita sendiri dengan kebutuhan dan tujuan pihak lain. Di dalam organisasi yang lebih besar, masyarakat dan komunitas dunia, komunikasi menyediakan jaringan hubungan yang memungkinkan kita untuk melakukan aksi bersama, pembentukan identitas bersama dan pembangunan kepemimpinan .

KOMUNIKASI BENCANA

Istilah komunikasi bencana belum menjadi konsep popular dalam bidang komunikasi maupun bidang kebencanaan. Meski penelitian komunikasi bencana sendiri telah banyak dilakukan, namun di Indonesia kajian komunikasi terkait bencana baru banyak dilakukan setelah peristiwa bencana alam gempa dan

tsunami Aceh tahun 2014. Meski demikian, kesadaran akan pentingnya komunikasi dalam penanganan bencana semakin tinggi belakangan ini. Salah satu titik penting yang menjadi perhatian terkait komunikasi dalam bencana adalah masalah ketidakpastian. Salah satu aspek penting di dalam komunikasi adalah konsep reduksi ketidakpastian. Komunikasi itu sendiri muncul karena adanya kebutuhan untuk mengurangi ketidakpastian, supaya dapat bertindak

secara efektif demi melindungi atau memperkuat ego yang bersangkutan dalam berinteraksi secara indivuidual maupun kelompok. Dalam penanganan bencana, informasi yang akurat diperlukan oleh masyarakat maupun lembaga swasta yang memiliki kepedulian terhadap korban bencana.

Komunikasi dalam bencana tidak saja dibutuhkan dalam kondisi darurat bencana, tapi juga penting pada saat dan pra bencana. Sebagaimana dikatakan bahwa komunikasi adalah cara terbaik untuk kesuksesan mitigasi bencana, persiapan, respon, dan pemulihan situasi pada saat bencana. Kemampuan untuk mengkomunikasikan pesan-pesan tentang bencana kepada publik, pemerintah, media dan pemuka pendapat dapat mengurangi resiko, menyelamatkan kehidupan dan dampak dari bencana.

Terdapat empat landasan utama dalam membangun komunikasi bencana yang efektif yaitu:

1. Costumer Focus, yaitu memahami in-formasi apa yang dibutuhkan oleh pelanggan dalam hal ini masyarakat dan relawan. Harus dibangun mekanisme komunikasi yang menjamin informasi disampaikan dengan tepat dan akurat.

2. Leadership commitment, pemimpin yang berperan dalam tanggap darurat harus memiliki komitmen untuk melakukan komunikasi efektif dan terlibat aktif dalam proses komunikasi. 3. Situational awareness, komunikasi

efektif didasari oleh pengumpulan, analisis dan diseminasi informasi yang terkendali terkait bencana. Prinsip

(19)

komunikasi efektif seperti transparansi dan dapat dipercaya menjadi kunci. 4. Media partnership, media seperti

televisi, surat kabar, radio, dan lainnya adalah media yang sangat penting untuk menyampaikan

informasi secara tepat kepada publik. Kerjasama dengan media menyangkut kesepahaman tentang kebutuhan media dengan tim yang terlatih untuk berkerjasama dengan media untuk mendapatkan informasi dan menyebarkannya kepada publik.

PERAN AMATIR RADIO DALAM IMPLEMENTASI KOMUNIKASI DI BENCANA COVID-19

Pengertian Bencana bukan hanya dimaknai sebagai suatu peristiwa yang disebabkan oleh alam saja, melainkan juga bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti ulah manusia, perang atau disebabkan oleh wabah penyakit, yang mneyebabkan jatuhnya korban jiwa manusia. Seperti yang terjadi pada saat ini, hadirnya wabah penyakit virus covid-19, yang awalnya ditemukan kasusnya di Wuhan, Cina ditahun 2019 lalu, kemudian menyebar begitu cepat ke seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia.

Dalam perkembangannya hingga saat ini keberadaan Virus Corona tersebut, telah menjadi bencana kesehatan bagi masyarakat Indonesia, yang juga berdampak pada roda kehidupan sosial, ekonomi, pendidikan dll. Ini kondisi yang sangat memprihatinkan melebihi terjadinya bencana alam, seperti tanah longsor, gunung meletus, banjir, kebakaran, dll, yang sering terjadi di kawasan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jika

bencana alam terjadi, maka korban akibat bencana itu dapat dihitung jumlahnya, sedangkan korban terpaparnya virus covid-19 sulit dihitung dan diprediksi jumlahnya karena setiap harinya terus meningkat.

Nah, dalam kondisi seperti inilah, diperlukan adanya peran media sebagai wahana informatif dan komunikatif, serta menyampaikan pesan edukatif. Boleh dikatakan, dalam kondisi pandemik covid-19 ini masyarakat sedang dihadapkan pada situasi darurat. Oleh karena itu dalam suatu keadaan darurat baik dalam skala kecil, menengah dan atau besar, unsur komunikasi adalah salah satu komponen yang berperan menentukan terhadap berhasil atau kurang berhasil, bahkan gagalnya suatu operasi penyelamatan atau rescue dan pengerahan bantuan penanganan serta penanggulangan terhadap kejadian musibah atau bencana.

Berdasarkan kondisi tersebut, bisa terlihat betapa vital peran amatir radio untuk memberikan bantuan komunikasi dalam penanganan keadaan darurat ini, tentunya keberadaan amatir radio yang selama ini memainkan radio komunikasi dua arah atau handy talky (HT) hanya sekedar hobi, namun dalam situasi darurat covid-19, keberadaannya sangat diperlukan untuk mengimplementasikan nilai-nilai kemanusiaan, melalui kegiatan partisipatif dan sekaligus berkonstribusi terhadap pencegahan penyebaran covid-19 di masyarakat.

Bukan hanya itu, para amatir radio pun dapat berperan memberikan bantuan terhadap kegiatan belajar dari para peserta didik, yang selama masa pandemik

(20)

melalui daring menggunakan jaringan internet. Padahal tidak semua wilayah di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini dapat dijangkau oleh jaringan internet. Bahkan persoalan lain yang muncul adalah mengenai besarnya biaya paket kuota internet yang menjadi beban bagi orang tua peserta didik. Dalam kondisi inilah, terdapat momentum bagi para amatir radio yang menggabungkan dirinya dalam ORARI, dapat melakukan kegiatan membantu para peserta didik untuk menanggulangi situasi darurat kegiatan belajar bagi para peserta didik.

KESIMPULAN

Dalam kondisi darurat bencana, komunikasi amat dibutuhkan sebagai fungsi manajemen dan koordinasi antara pemerintah, korban, dan masyarakat. Manajemen komunikasi krisis yang baik akan membuat fungsi koordinasi dan pengambilan keputusan pemerintah berjalan stabil. Pada sisi korban, penderitaan bisa dikurangi karena

bantuan lebih cepat dan mudah diberikan dengan modal informasi yang memadai. Keluarga korban dan masyarakat luas penting mendapatkan pemenuhan kebutuhan informasi mengenai kondisi

terkini dan keadaan korban baik yang selamat maupun meninggal dunia untuk menghindarkan dari kecemasan.

Selain itu, komunikasi darurat yang di selenggarakan oleh amatir radio dengan menggunakan perangkat HT juga dapat di manfaatkan dalam fungsi sosial maupun solusi bagi terpenuhinya kegiatan sosial seperti kegiatan belajar bagi para siswa yang melakukan kegiatan belajar jarak jauh yang tidak terjangkau oleh jaringan internet. Di sinilah sesungguhnya, rekan-rekan ORARI dapat menjalankan missi kemanusiaanya berperan aktif melakukan komunikasi bencana di masa pandemik covid-19, secara informatif, efektif, cepat, dan edukatif.

Referensi :

1. Mulyana, D. 2006. Ilmu Komunikasi, Suatu pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya

2. Nicholls, S, dan C. Healy. Communication with Disaster Survivor: Toward Best

(21)

Info Sosok

Banyak orang yang mengenal Letjen TNI (Purn.) Dr. (HC) H. Sutiyoso hanya dalam karir militer dan masa pemerintahannya sebagai Gubernur DKI Jakarta selama 2 periode. Tak banyak orang mengenal purnawirawan Jenderal bintang tiga yang lahir di Semarang, 6 Desember 1944 silam ini, sebagai sosok yang sangat peduli pada perkembangan radio amatir di Indonesia. Bahkan bukan sekedar peduli, namun beliau juga aktif mengupayakan agar para amatir Radio yang tergabung di ORARI, menjadi amatir radio yang bukan hanya sekedar menyalurkan hobi saja. Ia mendorong anggota ORARI menjadi amatir radio yang berkualitas, mengikuti perkembangan teknologi informasi melalui perangkat radio amatir baik di dalam

maupun di luar negeri serta menjadi amatir radio berkarakter Pancasila, disiplin, inovatif dan transformatif. Itulah sebabnya beliau terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum

ORARI (Organisasi Amatir Radio

Indonesia) untuk masa bakti 2006 – 2011, kemudian terpilih kembali untuk periode ke dua tahun 2011-2016.

Semasa kepemimpinannya, ORARI Pusat telah berhasil menyelenggarakan International Amateur Radio Union (IARU) yang ke-16 Di Bali Tahun 2015. Konferensi ke-16 ini adalah Konferensi IARU yang terbaik di dalam sejarah penyelenggaraan Konferensi IARU. Tidak hanya itu, Bang Yos panggilan akrab mantan Gubernur DKI Jakarta dua periode ini, juga memberikan dukungan penuh kepada Tim LAPAN-ORARI hingga berhasil membuat Satelit LAPAN-ORARI/ LAPAN A2 untuk mendukung mitigasi bencana, sehingga menambah kemampuan amatir radio di seluruh wilayah Indonesia dalam memberikan dukungan komunikasi dalam kondisi bencana. Dalam setiap kesempatan Bang Yos yang juga mantan Kepala BIN itu senantiasa mengatakan radio amatir merupakan sebuah hobi yang membawa manfaat bagi masyarakat luas seperti saat terjadi bencana alam dan saat alat komunikasi lainnya tidak berfungsi. Radio amatir sendiri tidak tergantung pada cuaca dan medan

sehingga bisa memberikan informasi yang tepercaya dan aktual kepada pihak-pihak yang berkompeten yang membutuhkan informasi. Itulah beberapa capaian yang berhasil di torehkan dalam sejarah perkembangan ORARI selama Letjen TNI (Purn) Sutiyoso memimpin ORARI.

LETJEN TNI (PURN.) DR. (HC) H. SUTIyOSO -

yB

ØST

IN

fO TOK

OH

(22)

JAKARTA - Jumat, 16/7/2021, siang

hari, eMag menghubungi salah seorang pegiat amatir radio yang sejak tahun 2012 lalu, bergabung di ORARI Lokal Depok. Beliau adalah Febri Yanti,

YC1DFF (ORARI LOKAL DEPOK). Setelah terhubung dengan telpon genggamnya, ia memulai cerita bahwa keaktifannya di ORARI, berawal dari kegiatan komunitas mobile yang sebagian besar juga sudah punya call sign. Semenjak itu fungsi radio komunikasi menjadi bagian dalam kesehariannya menemani setiap berangkat dan pulang dari kantor. Nampaknya, ibu kelahiran Jakarta 11 Februari 1971, begitu terkesan karena dari hobi bersosialisasi dan menambah wawasan dalam berkomunikasi lewat radio berlanjut menjadi wadah tali silaturahim sesama komunitas khususnya buat yang senang mengudara di frekuensi 144.940 Mhz.

“Sama dengan yang lainnya paggilan ngetop saya Keyko. Sejak itulah saya rajin ngebrik, dan ikut kegiatan ORARI lokal Depok, ya. Banyak senengnya sih ikut kegiatan ORARI,”ucapnya.

Menurutnya, selain bermain di frekuensi VHF, ia mendapat dukungan dari suami yang juga anggota ORARI YC1DFE. Sang suami menyemangatinya untuk belajar HF meskip pun awalnya agak kikuk, tapi selanjutnya ketagihan senang karena dapat berkomunikasi sesama amatir Radio se-Nusantara dan seluruh dunia. Baru pertama dapat QSL Card dari luar negri senangnya luar biasa dan sekarang rajin mengumpulkan sertifikat kontes dari dalam dan luar Negri. Banyak

fEBRI yANTI

yC1Dff

Aktivis Wanita

Agus Siswantoro Wartawan Senior

pengalaman yang didapat selama aktif dalam kepengurusan ORARI Lokal Depok. Ia pernah menjabat sebagai bendahara periode 2013 sampai dengan 2016. Selain itu, sampai sekarang ia masih aktif dalam organisasi di Lokal Depok. Nah, yang tidak boleh dilupakan, ibu yang juga pernah aktif menekuni dunia jurnalistik ini, sekarang aktif sebagai anggota di komunitas Warna (Wanita Amatir Radio Indonesia).

Diakhir perbincangannya dengan eMag, Febri Yanti YC1DFF mengutarakan harapannya kepada ORARI yang saat ini sudah menginjak usianya ke 53.

“Harapan saya untuk ORARI ke 53 tahun ini semoga dapat menggali dan memberdayakan potensi Organisasi ORARI diantara pengurus, guna melahirkan kepengurusan dan keorganisasian lebih Inovasi lagi untuk mencapai Visi dan Misi kedepan yang lebih terarah. Semoga juga ORARI tambah berkembang, agar dapat membuahkan hasil positif bagi seluruh anggotanya”pungkas Febri Yanti YC1DFF”.

(23)

JAKARTA - Usia ke 53 bagi ORARI

merupakan momentum untuk semakin mematangkan diri dalam berkarya mengabdi bagi, masyarakat, bangsa dan negara. Selama lebih dari setengah abad usia ORARI, sudah banyak prestasi maupun kendala yang harus dihadapi, khususnya di masa pandemik dan di era teknologi informasi digital ini. Demikian di sampaikan Iwan Setiawan, YCØPMT, Ketua Jakarta Automotive Amateur Radio Club (JAARC) saat dihubungi eMag, Jumaat, 9/7/2021 di Jakarta.

“ORARI harus tetap eksis di masa pandemik Covid-19 dan di era teknologi informasi digital. Ini tantangan yang harus dihadapi,” ucap Iwan, pria kelahiran Karang Negara (OKUT – Sum-Sel) 20 Mei 1971ini.

Menurutnya, kondisi masa pandemi Covid yang mengharuskan untuk work from home, untuk para amatir Radio tidak ada masalah karena komunikasi via radio tidak berhenti dengan adanya covid. Hal ini justru akan makin ramai dengan obrolan antar masing-masing stasiun, sehingga tidak perlu berkumpul di suatu tempat. Cukup dari rumah atau stasiun masing-masing. Selain itu situasi seperti ini bisa dimanfaatkan untuk membantu komunikasi informasi di lingkungan masing-masing.

Menghadapi era teknologi informasi, ORARI harus tetap siap dan mengikuti perkembangan jaman

IN

fO

G

AG

ASAN

“Di Usia 53, ORARI Rangkul Generasi

Milineal Melalui Dunia Pendidikan”

seperti komunikasi digital dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Pada saat ini hal yang digandrungi generasi milenial yaitu gadget. Untuk itu ORARI dapat menyesuaikan dengan perkembangan yang ada setidaknya dengan memperkenalkan komunikasi radio pada kaum milenial secara terus menerus seperti pada anggota pramuka dan anak-anak sekolah seperti yang sudah dilakukan saat ini.

“Saya mengusulkan agar ORARI melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi, untuk bersinergi bersama-sama mengembangkan teknologi informasi radio pemancar berbasis pemancar ini. Sehingga dapat menghasilkan karya yang inovatif, misalnya pengembangan sistem data processing dan database penggunaan frekuensi radio dan Sistem Informasi Manajemen Frekuensi/SIMF di setiap kampus,” tukas Iwan. Di tambahkan oleh Iwan yang bergabung dengan ORARI lokal Jakarta

(24)

Timur sejak tahun 2012, apabila terjadi sinergisitas antara perguruan tinggi dengan ORARI maka akan menjadi terobosan bagi para amatir radio. Bukan hanya menambah wawasan teknis maupun teori, melainkan juga menambah jaringan organisasi. Sebagai langkah terobosan sekaligus untuk merangkul generasi milineal, ORARI harus merangkul dunia pendidikan yakni kampus dan sekolah tingkat SMP maupun SLTA. Diakhir perbincangan dengan eMag, pria yang juga hobi otomotif ini berharap pada HUT ke 53 ini, ORARI makin solid, bisa berbenah secara internal supaya dapat menyederhanakan aturan yang menyangkut keanggotaan sesuai dengan peraturan menkominfo yang berlaku. Ia

juga berharap selanjutnya bagi para calon pemimpin terutama ORARI Pusat diharapkan dapat dipilih orang orang yang berkompeten di bidang radio amatir, menguasai masalah radio amatir, dan mau berkorban buat kemajuan ORARI. Ia menyayangkan bila sudah lama jadi Anggota ORARI, bukan tampil saat

pemilihan saja tetapi begitu sudah terpilih malah menghilang.

“Semoga diusia ke 53, ORARI lebih maju lagi dan lebih berkontribusi nyata dalam pembangunan NKRI,” pungkas Iwan yang juga Ketua Umum Toyota Innova Owners Club Indonesia (TIOCI) Periode 2015 – 2018 dan 2018 – 2021.

(25)

I. PENDAHULUAN

Negara mempunyai kewajiban untuk melayani, melindungi setiap warganegara dan penduduk yang berada di wilayahnya untuk memenuhi kebutuhan dasar dan merupakan amanat dari Undang-Undang

Dasar 1945. Selanjutnya pada pasal 28 F berbunyi: “Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran”.

Salah satu kegiatan perorangan yang

menggunakan spektrum adalah amatir radio, dimana alat komunikasi juga mengikuti perkembangan teknologi dan mengikuti teknologi maju dan menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat amatir dan masyarakat radio antar penduduk Indonesia. Untuk menjamin terselenggaranya komunikasi radio yang dilakukan dalam upaya latih diri meningkatkan kompetensi di bidang keamatiran, yang berguna sebagai tenaga cadangan nasional yang berbasis sosial kemasyarakatan apabila terjadi bencana, tanah longsor, dan lain-lainnya. Sehingga menjadi kewajiban Negara, dalam pengaturan, jasa ketertiban, keteraturan, dan kepatuhan dari pemanfaatan spektrum frekuensi radio hanya diberikan oleh Negara.

Pengaturan Spektrum Frekuensi

Pada pengoperasian Radio

Amatir

HERNANDy R. KARLI ,

yB

ØTØy

(26)

Dengan semakin berkembangnya teknologi Informasi dan komunikasi dengan pemanfaatan sumber daya spektrum frekuensi radio minat penggunaan semakin tinggi dan pemanfaatan semakin beragam, kegiatan amatir juga berkembang dan dapat memanfaatkan teknologi internet. Sehingga tuntutan pelayanan untuk meningkatkan kompetensi keamatiran semakin meningkat. Demikian juga pengguna radio amatir semakin

meningkat disemua lapisan masyarakat. Hal ini disebabkan sangat mudahnya mendapatkan perangkat untuk kegiatan amatir radio. Sehingga tumbuh pengguna frekuensi amatir radio yang bekerja di luar frekuensi yang sesuai dengan peruntukannya.

II. PENGERTIAN SUMBER DAYA SPEKTRUM FREKUENSI

Spektrum frekuensi adalah ‘res communes’ atau merupakan milik bersama umat manusia (common thing) dan bukan ‘res nullius’. Jika disebut sebagai res nullius, maka siapa yang menemukannya maka dia berhak mengklaim spektrum frekuensi sebagai miliknya. Walaupun dikatakan spektrum frekuensi sebagai common thing, tetapi untuk menggunakan spektrum yang terbatas itu dibutuhkan suatu mekanisme perizinan, baik di tingkat nasional

maupun internasional. Kondisi ini tampak paradoksal karena sepertinya seseorang tidak bisa memanfaatkan sesuatu yang menjadi ‘haknya’ begitu saja walaupun itu merupakan milik bersama. Kenyataan yang ada, khususnya di Indonesia, banyak sekali pengguna frekuensi ilegal, salah satu alasan tindakan mereka adalah karena rumit dan mahalnya perizinan penggunaan frekuensi.

Perizinan memang diperlukan semata-mata untuk menjamin penggunaan frekuensi secara effisien dan efektif, serta mencegah terjadinya interferensi yang merugikan (harmful interference). Walaupun masih debatable khususnya di kalangan hobi ataupun jika dikaitkan dengan persoalan human rights, tetapi itulah aturan main yang berlaku, sehingga setiap warga negara harus sadar bahwa penggunaan spektrum frekuensi merupakan suatu tanggung jawab mutlak. Ilustrasi sederhana jika penggunaan spektrum frekuensi tidak diatur dapat digambarkan dengan pertanyaan : “Bagaimana keselamatan para penumpang pesawat udara yang hendak lepas landas atau mendarat jika hubungan komunikasi antar pilot dan 34 menara, terinterferensi oleh kegiatan dua orang amatir radio yang sedang “mojok”. Mekanisme perizinan penggunaan spektrum frekuensi tidak hanya mengatur tentang alokasi frekuensi yang dapat dipergunakan, tetapi perizinan juga meliputi kualitas dan klasifikasi teknis dari alat-alat telekomunikasi yang digunakan sehingga untuk melakukan permohonan izin penggunaan spektrum frekuensi atau izin mendirikan suatu stasiun telekomunikasi, pemohon wajib menyertakan spesifikasi teknik sesuai standar yang ditetapkan pemerintah masing-masing negara yang mengacu pada standar ITU yang direkomendasikan oleh CCITT.

Dalam berbagai literatur dan regulasi, baik nasional maupun internasional, sering kali dikatakan bahwa frekunsi adalah “sumber daya alam yang terbatas” (natural limited resource). Hal ini mesti dipahami, bahwa keterbatasan ini tidak serupa dengan keterbatasan sumber daya alam lain seperti minyak, gas, atau mineral, yang apabila dipakai

(27)

terus-menerus akan habis cadangannya. Frekuensi sesungguhnya tidak dapat dikategorikan sebagai sumber daya alam terbatas dalam pemahaman terminologi seperti yang disebutkan di atas. Walaupun frekuensi terbatas, tetapi jika digunakan terus-menerus dan sampai kapan pun juga maka frekuensi tersebut tidak akan habis. Namun karena sifatnya hanya dapat dipergunakan untuk satu transmisi pada suatu periode, maka pada saat frekuensi itu sedang digunakan, transmisi lainnya tidak dapat menggunakannya secara bersamaan, kecuali jika jarak antar kedua transmisi berjalan atau daya pancar keduanya lemah sehingga tidak saling mengganggu (interference). Disebabkan oleh sifatnya yang demikian, maka lebih tepat jika dikatakan bahwa frekuensi adalah “sumber daya terbatas” (scarce resource).

III. PENGGUNAAN FREKUENSI PADA RADIO AMATIR :

Mekanisme permohonan penggunaan frekuensi pada prinsipnya menganut sistem first-come, first-served. Penggunaan dalam lingkungan lokal atau nasional suatu negara ditetapkan oleh administrasi yang ditunjuk oleh negara, seperti Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi di Indonesia. Setiap permohonan yang masuk akan dilakukan analisis terhadap database frekuensi existing melalui prosedur clearence frequency. Jika dinyatakan frekuensi yang diajukan belum terpakai dan sesuai peruntukannya administrasi akan melakukan proses penunjukan (assignment) dan penetapan dalam database frekuensi yang dimilikinya. Penggunaan frekuensi oleh suatu negara kemudian dilaporkan kepada IFRB (sekarang Radio Regulation

Board-RRB) untuk dicatat dalam Daftar Induk Frekuensi Internasional (Master International Frequency Register). Setiap pencatatan diberikan kode dengan istilah call sign atau tanda panggil. Pemancaran call sign tersebut berguna untuk mengetahui apakah kanal frekuensi telah ada penggunanya atau apakah frekuensi telah digunakan seagaimana mestinya. Penggunaan frekuensi memiliki batas waktu yang dapat dilakukan

perpanjangan.

Dalam World Administrative Radio Conference (WARC) 1977 ditetapkan bahwa dalam pemanfaatan spektrum frekuensi dan orbit satelit harus sesuai dengan prinsip-prinsip the equatable, effective and economically use if the inked orbit-spektrum, the equal rights of all countries, dan the view that the geostationery orbit and the radio frequency spectrum are limited resource. Agar terdapat keteraturan, mekanisme yang dilakukan ITU adalah dengan membuat Tabel Alokasi Frekuensi (Table of Frequency Allications) yang mendistribusikan frekuensi berdasarkan dinas telekomunikasi, status dinas, dan region. Dengan Tebel Alokasi Frekuensi ini, suatu negara telah memiliki pedoman dalam pengalokasian frekuensi bagi industri telekomunikasi di negaranya masing-masing.

Suatu negara yang akan menggunakan spekrum frekuensi harus menyampaikan notifikasi kepada RRB supaya

dicatat dalam Daftar Induk Frekuensi Internasional (Master International Frequency Register) apabila: penggunaan frekuensi tersebut dapat menimbulkan interferensi yang merugikan pada setiap dinas dari adminitrative lainnya frekuensi tersebut dipakai untuk komunikasi radio internasional. Penggunaan frekuensinya ingin mendapat pengakuan internasional.

(28)

Dengan demikian, penggunaan spektrum frekuensi yang diatur berdasarkan peraturan nasional suatu negara tidak wajib didaftarkan dengan catatan bahwa Alokasi frekuensi yang digunakan

telah merujuk pada frekuensi yang

dialokasikan (frequency allocations). IFRB atau RRB saat ini adalah badan khusus ITU yang berwenang terhadap seluruh permasalahan koordinasi, notifikasi, dan pendaftaran frekuensi.

IV. REGULASI PENGGUNAAN :

Frekuensi merupakan sumber daya alam terbatas. Frekuensi dipergunakan untuk berbagai kebutuhan mulai dari penerbangan sampai dengan penyiaran. Keberadaan frekuensi saat ini mengalami berbagai permasalahan mulai dari

dipergunakan secara illegal sampai dengan jual beli yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. Permasalahan yang dikaji dalam tulisan ini yaitu bagaimana peranan negara dalam mengelolan spektrum frekuensi radio dan bagaimana penegakan hukum dalam pengelolaan frekuensi. Teori yang digunakan yaitu konsep penguasaan negara dan konsep penegakan hukum. Negara memiliki kewenangan untuk melakukan pengaturan, pengelolaan, mengeluarkan kebijakan, pengurusan, dan pengawasan terhadap penggunaan spektrum frekuensi radio. Penggunaan frekuensi merupakan kewenangan pemerintah dalam rangka melakukan pengelolaan, pengendalian, pengaturan, dan evaluasi terhadap penggunaan frekuensi. Adapun regulasi spektrum frekuensi radio di Indonesia, didasarkan pada UU No.36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi, PP No.53 Tahun 2000 Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit, yang pada pelaksanaan dan sekaligus pengawasan dari peraturan

tersebut di lakukan oleh Ditjen SDPPI Kementerian Kominfo.

Secara nasional, alokasi dan penetapan spektrum frekuensi radio perlu dilakukan. Alokasi dan penetapan spektrum frekuensi radio tersebut meliputi : tabel alokasi frekuensi radio, perencanaan pita alokasi spektrum, penetapan frekuensi radio, pengaturan teknik spektrum frekuensi radio

(spectrum enginering), dan pengendalian spektrum dan manajemen interferensi. Dalam melakukan penyusunan tabel alokasi frekuensi radio, terlebih dahulu dilakukan pemetaan penggunaan spektrum frekuensi radio saat ini dan perencanaan di masa yang akan datang oleh Ditjen Postel. Untuk mengantisipasi perkembangan yang ada, tabel alokasi frekuensi radio Indonesia dikaji dan diperbaharui secara berkala.

Karena itulah tugas dari Ditjen SDPPI Kementerian Kominfo untuk mengkaji dan mengawasi secara terus menerus trend dan perkembangan teknologi wireless yang baru dan melakukan perubahan alokasi frekuensi setiap kali terdapat kebutuhan spektrum. Perencanaan pita alokasi spektrum, dilaksanakan atas dasar tabel alokasi frekuensi radio untuk Region-3 Radio Regulation ITU. Ditjen SDPPI Kementerian Kominfo juga menentukan untuk setiap pita frekuensi radio, servis mana yang diterapkan berdasarkan kebutuhan dan prioritas nasional. Selanjutnya Ditjen SDPPI Kementerian Kominfo

menentukan perencanaan pita (bandplan) untuk menerapkan bagi setiap servis berdasarkan pertimbangan teknis seperti lebar pita (bandwith), selisih frekuensi antara frekuensi pemancar dan frekuensi penerima (duplex separation), dsb.

Pertimbangan yang dianggap penting dalam penetuan perencanaan pita

(29)

adalah perkembangan teknologi dan ketersediaan perangkat komunikasi radio amatir. Sedangkan untuk keperluan penetapan frekuensi, perencanaan pita lebih lanjut dibagi menjadi beberapa kanal untuk menetukan rencana pengkanalan (channeling plan). Penetapan frekuensi radio merupakan kebijakan yang

ditetapkan oleh Ditjen SDPPI Kementerian Kominfo, Kebijakan tersebut meliputi peraturan dan regulasi penetapan spektrum frekuensi radio. Di masa lalu dan saat ini, spektrum dialokasikan secara administratif, artinya diberikan berdasarkan permintaan secara berurutan (first come first served).

V. KESIMPULAN:

Bahwa dalam penggunaan spektrum frekuensi pada pengoperasian radio amatir, karena sebagai sumber daya yang terbatas, maka spektrum frekuensi sangat diperlu diatur pemanfaatan dan penggunaannya, sehingga dengan adanya tata pengaturan tersebut, tidak menimbulkan kesulitan dan bahkan kericuhan dalam penerapan teknologi informasi radio, terutama dalam

pengoperasian radio amatir, dari regulasi yang telah dibuat tersebut, maka

diharapkan muncul suatu kesadaran bersama maupun individual bahwa penggunaan spektrum frekuensi merupakan tanggung jawab mutlak, sehingga diperlukan sikap yang bijaksana, dengan bersumber pada prinsip

keadilan yang beradab, proporsional dan berperikemanusiaan.

Untuk membentuk kesadaran bersama ataupun individu terhadap masalah spektrum frekuensi maka, diperlukan Pemahaman yang komprehensip pada berbagai kalangan mengenai manfaat dari manajemen penggunaan frekuensi

radio menjadi sangat penting. Karena itu perlu sosialisasi atas pengaturan pengelolaan frekuensi radio ke berbagai pihak, terutama para amatir radio yang seringkali mengutamakan ego hobi nya pada pengoperasian radio pemancarnya.

Efektifitas lembaga dalam mengawasi penggunaan frekuensi radio perlu

ditingkatkan, karena itu kemandirian lembaga-lembaga yang juga dapat berfungsi sebagai pengawas menjadi prioritas dalam pembangunan sektor telekomuniasi, disinilah sesungguhnya masalah pengawasan tersebut, bukan hanya dilakukan oleh lembaga negara atau pemerintah saja, melainkan juga melibatkan partisipasi masyarakat. Dengan terlibatnya masyarakat, maka dapat lebih efektif mencegah terjadinya pelanggaran dalam penggunaan

spektrum frekuensi, dalam mewujudkan partisipasi masyarakat tersebut, maka diharapkan ORARI dapat terlibat aktif dalam pengawasan tersebut, baik secara internal maupun eksternal organisasi.

Hernandy R. Karli YBØTØY Daftar Pustaka :

1. Edmon Makarim, Kompilasi Hukum Telematika, Grafika Pers, Jakarta, Tahun 2003.

2. Yudhariksawan, Pengantar Hukum Telekomunikasi, Radjawali Pers, Jakarta, Tahun 2005.

3. Dimyati Hartono, Beberapa Aspek Hukum Penggunaan Frekuensi Dalam Penyelenggaraan telekomunikasi di Indonesia, Makalah yang disampaikan pada Lokakrya Frekuensi Nasional : Pembinaan Frekuensi Radio untuk Menunjang Pembangunan, Jakarta 30 Juli 1993.

(30)

S

ebagai salah satu Provinsi termuda yang dibentuk pada tahun 2004 lalu, Provinsi Sulawesi Barat tercatat sebagai provinsi ke-33 dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tanpa mengenal lelah para pejabat bersama masyarakat Sulawesi Barat, giat membangun wilayahnya, tak terkecuali sosok Rakhmat Thahir-YE8AA. Pria kelahiran Mamuju 3

Nopember 1972 yang ternyata memiliki hobi sebagai amatir radio pemancar ini, juga merupakan seorang pekerja keras. Didorong keinginan mengembangkan hobinya tersebut, Ia mendaftar sebagai anggota ORARI mendapatkan call sign YD8GUR 1986. Sejak itu dia mulai aktif mengikuti berbagai kegiatan ORARI. Ketika tahun 2009 belum nampak terbentuk kepengurusan ORARI DAERAH Provinsi Sulawesi Barat, dirinya

bergabung dengan tim pembentukkan ORDA Sulbar.

“Ketika itu, saya bersama rekan-rekan ORARI di wilayah Provinsi Sulawesi Barat, terus berjuang untuk membentuk ORDA

Provinsi Sulawesi Barat. Itu butuh proses dan butuh kerjasama maupun kerja keras dari tim pembentukan ORDA Sulbar,” tutur Rakhmat Thahir-YE8AA, saat di hubungi eMag ORARI melalui telpon genggamnya, Senin, 19 Juli 2021 di Mamuju.

Setelah berproses dalam upaya pembentukan ORDA, kemudian terbentuk kepengurusan sementara. Saat itu

dirinya dipercaya menjadi sekretaris pada kepengurusan sementara ORDA Sulbar dengan call sign YF8FBX 2009. Setahun kemudian dia dipercaya sebagai sekretaris ORDA Sulbar periode 2010-2015. Usai aktif sebagai sekretaris, rekan-rekan sesama amatir radio di seluruh wilayah Provinsi Sulbar, memilih Rakhmat Thahir-YE8AA sebagai Ketua ORDA Sulbar periode 2017-2022.

Dalam kiprahnya sebagai Ketua ORDA Sulbar, Rakhmat Thahir-YE8AA telah banyak melakukan gebrakan kegiatan yang ditujukan untuk memberdayakan ORARI sebagai organisasi yang dapat bermanfaat bukan hanya bagi anggotanya, melainkan juga untuk

Sosok Yang Energik

Membangun

ORDA Sulbar

(31)

masyarakat di Provinsi Sulbar. Dibawah kepemimpinannya, ORDA Sulbar tanpa henti menyikapi bentuk pelaksanaan UNAR Reguler yang dilaksanakan langsung di Lokal Monitor. ORDA sulbar ingin memfasilitasi rekan-rekan amatir yang baru mengantongi IAR untuk memberikan pembekalan pasca lulus UNAR, sehingga masalah pelaksanaan UNAR Reguler bukan menjadi penghambat masuknya amatir radio terutama dari kalangan generasi muda sebagai anggota ORARI, melainkan menjadi daya tarik kebanggan dan

kebutuhan bagi mereka untuk amatir radio anggota ORARI yang berkualitas.

“Karena itu, ORDA Sulawesi Barat senantiasa berkonsultasi dengan Dinas Kominfo Provinsi Sulbar, dengan ORARI Pusat terkait dengan peningkatan kualitas pelaksanaan UNAR tersebut,” ucapnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa untuk meningkatkan pengetahuan para amatir radio yang baru lulus UNAR, dirinya bersama pengurus ORDA Sulbar seringkali menyelenggarakan diskusi. Salah satu diskusi yang dilaksanakan selama kepemimpinannya adalah Webinar dengan mengusung tema Memahami Operating Procedure dan Bandplan Amatir

Radio. Diharapkan setelah mengikuti webinar Amatir Radio, khususnya yang baru bergabung ke ORARI, mereka dapat memahami Operating Procedure dan batasan penggunaan Frekuensi Amatir, sehingga menjadi amatir radio yang handal dan tetap patuh pada regulasi.

Kegiatan ORDA Sulbar juga senantiasa melibatkan generasi Milenial dalam kepanitiaan. Bahkan ORARI Lokal Majene mengusung srikandi muda yang baru berusia 12 tahun (Kartika Indie Tasrir-YG8AIO) untuk terlibat dalam kegiatan HUT ORARI, dan ternyata Srikandi Muda dari Majene ini turut bergabung dalam komunitas Warna dan ditunjuk sebagai panitia QSO Party pada Call Area 8. Dengan bergabungnya Srikandi Muda itu sebagai panitia QSO Party dan juga pelaksanaan Webinar dalam rangka HUT ke 53 ORARI, ini merupakan ajang untuk memperkenalkan dan mengangkat ORDA Sulbar agar dapat ikut berkiprah di level Nasional. Selain itu dalam rangka HUT ke 53 ORARI, ternyata ORARI Lokal juga melaksanakan sejumlah kegiatan seperti kegiatan kerja bakti dan Kegiatan Net Lokal. Khusus Lokal Majene

melaksanakan Donor Darah.

(32)

B

eberapa waktu di awal bulan Juli 2021 lalu, eMag menerima informasi dari salah seorang anggota ORARI asal Kudus, Provinsi Jawa Tengah, bernama Sutaryo YB2 RR. Ia menyampaikan masalah keanggotaannya yang sudah lama tidak aktif. Bagaimana mengurus nomor panggil (call sign) beliau yang sudah lama nggak aktif, beliau sudah koordinasi ke ORARI Lokal Kudus,

ke ORDA Jateng dan Kantor Kominfo Kudus. Menurutnya, nomor panggil (call sign) sebagai anggota ORARI harus dicek ke ORARI Pusat. Dari permasalahan yang dialami oleh Bapak Sutaryo YB2 RR, eMag mewawancarai Bapak Donny Himawan YB0DYY, Ketua Bidang Keanggotaan ORARI PUSAT, melalui telpon genggamnya, Jumaat, 16/7/2021 di Jakarta. Berikut petikan wawancaranya :

Tata Laksana

(33)

eMag ORARI: Assalamualaikum, Wr, Wb. Selamat siang, Pak, mohon maaf mengganggu, mohon ijin untuk menyampaikan permasalahan keanggotaan yang dialami oleh Bapak Sutaryo YB2 RR. Bagaimana mengurus call sign beliau yang sudah lama nggak aktif? Mohon tanggapannya.

Donny Himawan YBØDYY : Walaikumsalam, Selamat Siang.

Sebenarnya masalah keanggotaan yang sudah lama tidak aktif, bisa diaktifkan kembali melalui sinkronisasi dengan menggunakan SKAR. Namun sayang sekali sudah berakhir tahun 2019 lalu. Sebaiknya beliau mengikuti UNAR.

eMag ORARI: Kenapa harus ikut UNAR, Pak? Karena UNAR itu kan bagi calon anggota, sedangkan beliau sudah menjadi anggota ORARI meskipun sudah lama nggak aktif?

Donny Himawan YBØDYY : Sesuai AD/ ART organisasi, tidak ada keanggotaan seumur hidup. UNAR bukan seleksi untuk menjadi anggota organisasi, tapi suatu test kompetensi untuk mendapatkan izin dari Pemerintah agar dapat berkomunikasi sebagai Amatir Radio. Sesuai Peraturan Menteri Kominfo No. 17 Tahun 2018 tentang Amatir Radio, Pasal 53, maka setiap Amatir Radio harus menjadi anggota organisasi dalam waktu 30 hari sejak Izin Amatir Radio (IAR)

nya diterbitkan. Untuk pembaharuan, sebaiknya yang bersangkutan ikut UNAR, sehingga dapat mengurus IAR.

eMag ORARI: Selain itu, mungkin

ada lagi yang perlu di sampaikan terkait dengan masalah tata laksana keanggotaan ORARI, Pak?

Donny Himawan YBØDYY : Dalam kesempatan ini, saya ingin menyampaikan bahwa saat ini ORARI Pusat sudah

membuat aplikasi mengenai seputar tata laksana pendaftaran maupun pembaharuan keanggotaan ORARI. Nah, aplikasi ini bisa di download melalui playstore, googleplay, dsb. Selain itu saya juga ingin menyampaikan Keputusan Pejabat Ketua Umum ORARI nomor Kep-012/OP/2021 tentang Perpanjangan Moratorium Pungutan Kepada Anggota ORARI Yang Pindah Domisili (Mutasi). Dengan perpanjangan Moratorium, Anggota ORARI yang mengajukan perubahan data keanggotaan karena perpindahan domisili (mutasi) pada tanggal 1 juli 2021 hingga 30 November 2021 dibebaskan dari kewajiban

membayar pungutan kepada Anggota ORARI yang pindah domisili (mutasi), nah demikian yang dapat saya sampaikan, terima kasih.

eMag ORARI : Baik, kalau begitu. Terima kasih atas penjelasan dan informasi yang bapak sampaikan”. ( by Tricahyo) Tricahyo eMag-ORARI

(34)

IN

fO

K

OMENT

AR

P

UBLIK

JAKARTA - Semakin melonjaknya korban pandemic Covid-19 di

Provinsi DKI Jakarta, tentunya sangat mempengaruhi Kegiatan Belajar Mengajar. Dampaknya dirasakan baik oleh peserta didik maupun tenaga pengajar. Berkaitan dengan kondisi tersebut, maka eMag berkesempatan menemui Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Ibu Nahdiana, di Balai Kota DKI Jakarta, usai mengikuti rapat koordinasi dengan Gu-bernur, Senin, 5 Juli 2021, berikut petikan wawancara singkat eMag dengan Kadis Pendidikan DKI Jakarta Ibu Nahdiana;

eMag ORARI: Assalamualaikum, Wr, Wb. Selamat siang, Ibu Nahdiana, mohon maaf mengganggu, kami dari eMag ingin minta pendapat ibu mengenai pelaksanaan pembelajaran di masa penerapan PPKM Darurat di Provinsi DKI Jakarta?

Ibu Nahdiana : Walaikumsalam, Wr, Wb. Selamat siang, Mas. Jadi begini, sebenarnya sebelum penerapan PPKM Darurat di Provinsi DKI Jakarta, Dinas Pendidikan DKI Jakarta, sudah memutuskan untuk kembali melaksanakan pembelajaran dengan sistem daring. Tapi, karena situasi semakin melonjaknya kasus penderita Covid-19, tidak memungkinkan kegiatan belajar-mengajar tatap muka, itu sangat berisiko bagi penularan virus Covid-19.

eMag ORARI : Dalam pelaksanaan pembelajaran sistem daring, ternyata adanya keluhan dari masyarakat, misalnya masalah jaringan internet yang sering lemot, keluhan masalah pulsa internet, dsb. Apalagi bagi peserta didik yang tinggal di kawasan tidak terjangkau jaringan internet, seperti di Kepulauan Seribu. Bagaimana menurut Ibu apabila salah satu solusi dari persoalan itu adalah belajar-mengajar dengan menggunakan perangkat radio amatir?

Ibu Nahdiana : Benar, memang banyak kendala dan persoalan dalam pelaksanaan belajar-mengajar dengan sistem daring melalui jaringan internet. Mungkin dengan perangkat radio transmitter memakai alat HT (handy talkie), bisa menjadi alternatif membantu kegiatan belajar-mengajar daring, terutama di kawasan kepulauan seribu, yang seringkali sulit mendapatkan sinyal jaringan hp maupun internet. Silahkan saja, kalau memang ORARI ingin membantu dunia pendidikan di DKI Jakarta di masa pandemik covid-19 ini. Kami sangat mengapresiasi bantuan tersebut. Tapi silahkan terlebih dahulu disampaikan ke Gubernur dan Komisi E DPRD DKI Jakarta, agar program pembelajaran daring menggunakan perangkat HT, bisa diterima menjadi program Provinsi DKI Jakarta. Karena bagaimana pun suatu usulan program mesti mendapat persetujuan dari Gubernur dan DPRD. Ini terkait dengan perencanaan anggaran, manajemen pelaksanaannya dan pengawasannya,

Nahdiana

Referensi

Dokumen terkait