ORARI eMag edisi Oktober 2021 menyajikan berita utama menyambut perhelatan Musyawarah Nasional XI ORARI tahun 2021 yang akan diselenggarakan di Jakarta, tanggal 26-28 November 2021 mendatang.
Tema Munas XI, “ORARI Bersatu, ORARI Tangguh”
di ulas pada Editorial, dan di rubrik Laporan Khusus, yang berisikan komentar dan harapan dari beberapa ORARI Daerah terhadap Munas XI tersebut.
ORARI eMag juga menyajikan informasi yang edukatif, inspiratif, dan memberikan wawasan pengetahuan teknologi maupun non teknologi, antara lain dalam rubrik artikel teknis mengenai Antena, rubrik gagasan mengenai “Karya Inovatif Pengembangan Teknologi komunikasi Satelit “, dan informasi kegiatan JOTA-JOTI 2021 dengan mengangkat Tema “Teknology of Society”.
Untuk non teknologi di tampilkan sosok abdi Negara yang aktif di ORARI, yang diharapkan pengabdiannya dapat menginspirasi generasi muda, dan dalam bulan Oktober yang merupakan bulan Pemuda dan bulan Bahasa Indonesia, maka ditampilkan rubrik komentar Milineal tentang keterlibatan generasi milineal, dan rubrik artikel mengenai dampak perkembangan teknologi terhadap eksistensi Bahasa Indonesia.
ORARI eMag juga menyajikan tulisan mengenai mengapa Pasal 53 Permenkominfo no.17/2018 perlu dipertahankan, dan informasi mengenai permasalahan di ORDA Sumatera Utara, dan ORDA Jambi.
Untuk kegiatan dari ORARI Daerah di rubrik gallery kegiatan, disajikan berita mengenai ORDA Papua yang sukses berpartisipasi dalam menyukseskan penyelenggaraan PON XX.
Kami terus mengupayakan agar ORARI eMag dapat menjadi media informasi, komunikasi dan edukasi yang lebih mendekatkan hubungan antar pengurus dan antara pengurus dengan anggota ORARI, serta dapat menjadi sarana informasi timbal balik mengenai kegiatan ORARI, baik di Pusat, Daerah maupun Lokal. Oleh karena itu, kami mengajak para pengurus maupun anggota ORARI di seluruh Indonesia agar dapat berkonstribusi dalam bentuk berita, pemikiran, dan komentar agar dapat saling terhubung, dan masyarakat dapat lebih mengenal kegiatan serta kiprah ORARI.
Pemimpin Redaksi,
Suryo Susilo YBØJTR
Susunan Redaksi: Penasehat: Sugeng Suprijatna, YBØSGF Anna R. Legawati, YBØANA Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: Suryo Susilo, YBØJTR Sekretaris Redaksi: Rheny Trie Oktania Ritman, YDØRHE Redaksi: • Gjellani J. Sutama, YB1GJS • Erdius Zen Chaniago, YBØQA • Titon Dutono, YB3PET • Dadang Djuhendi, YBØTD • Marliani Ingrid, YBØMAM • Emir Y. Amangku, YBØLBT • Hernandy R. Karli, YBØTOY • Linda Damayanti, YCØIXQ • Donny Himawan, YBØDYY • Ign. Tricahyo • Agus Siswantoro Kontributor berita/artikel: • Seluruh Orda/Orla se-Indonesia • Anggota ORARI dan Masyarakat Umum Design: Willy Keraf & Newin Alamat: Gedung Prasada Sasana Karya lantai 10, Jl. Suryopranoto no. 8, Jakarta 10150. Email: [email protected], website: www.
orari.or.id , Telepon:+62216326788
Majalah Digital ORARI
Salam redaksi
“ Abdi Negara Yang Berkreasi dan
Berkarya Untuk ORARI”
“JOTA-JOTI Ajang Edukasi IPTEK Untuk Generasi Pewaris Negeri”
10
29
42
“Tantangan Eksistensi Bahasa Indonesia Dalam Perkembangan Teknologi Komunikasi ”
“Orda PaPUa Cetak sejarah sUkseskan Penyelenggaraan
POn XX” 57
Pesatnya kemajuan teknologi komunikasi di Indonesia, tidak membuat aktivitas amatir radio punah. Pihak yang mewadahi radio amatir di Indonesia mendapatkan tantangan yang tidak dapat dianggap remeh. Bahkan boleh di katakan kemajuan teknologi informasi seperti sekarang menimbulkan beragam tantangan dihadapi Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI). Ada dua tantangan yang mau tidak mau dihadapi oleh ORARI, yakni tantangan yang hadir di internal organisasi, antara lain adalah persoalan relasi komunikatif baik antar sesama amatir radio, antar pengurus dengan pengurus di tingkat Pusat, Daerah maupun lokasl, serta relasi komunikatif antar generasi, yang tentunya di satu sisi hal tersebut berdampak pada semakin dinamisnya perjalanan roda organisasi. Di sisi lain apabila tidak dikelola dengan baik, maka akan menjadi bibit konflik yang berakibat rapuhnya tubuh organisasi. Akibatnya, tanpa disadari dapat mengurangi
eksistensi dan bahkan lamban laun dapat merobohkan bangunan organisasi yang telah dibangun dengan penuh perjuangan oleh para pelopor sejak 53 tahun silam.
Tantangan lain yang tidak kalah strategis adalah menghadapi era
teknologi digital yang mampu mengubah
banyak hal, antara lain perubahan perilaku manusia, kecepatan informasi, serta lebih banyak memberikan
kemudahan maupun kenyamanan bagi para penggunanya. Sedangkan radio amatir masih di pandang oleh sebagian besar masyarakat sebagai alat telekomunikasi yang tidak memberikan kemudahan dalam hal berkomukasi, bahkan ada yang mengatakan bahwa alat komunikasi radio pemancar, merupakan alat komunikasi yang ketinggalan jaman alias jadul.
Persaingan mind-set masyarakat dalam hal kebutuhan berkomunikasi inilah yang tanpa disadari dapat juga menjadi tantangan tersendiri bagi eksistensi radio amatir di Indonesia maupun di masyarakat International.
Di satu sisi adanya penawaran komunikasi yang memudahkan dan nyaman tapi tidak aman yakni melalui teknologi internet ataupun teknologi digital, dengan menggunakan alat gadget atau handphone. Belakangan ini teknologi tersebut, justru memberikan peluang bagi timbulnya berbagai bentuk kejahatan yang membuat tidak nyaman untuk berkomunikasi maupun bersosialisasi. Akan tetapi di sisi lain, masyarakat juga ditawarkan oleh adanya eksistensi teknologi radio pemancar
“Orari BersatU
Orari tanggUh” OPini/edit
Orial
yang merupakan alat komunikasi dengan piranti memanfaatkan saluran frekwensi. Tentunya keberadaan radio amatir dengan pesawat radio pemancar yang oleh sebagian masyarakat masih beranggapan sebagai barang mahal, padahal keberadaan teknologi radio pemancar ini ternyata multi fungsi, dan realitasnya perkembangan berbagai inovasinya sudah mengarah menuju kondisi sebagai alat komunikasi yang aman, nyaman dan tidak terganggu oleh munculnya tindak kejahatan.
Berbagai tantangan yang di hadapi para amatir radio tersebut, tidak bisa dihadapai atau bahkan diselesaikan oleh masing-masing individu maupun kelompok, melainkan memerlukan jalan rekonsiliasi (‘re’ bermakna
kembali, ‘konsili’ bermakna berkumpul) untuk membahas beragam persoalan sekaligus mencari konsepsi solusinya dalam suasana aman, nyaman, damai, serta kerendahan hati menghilangkan ego pribadi maupun kelompok.
Tentunya semua pembahasan tersebut, diperbincangkan dalam suatu ruang untuk mengemukakan gagasan,
merekonsiliasi gagasan yang kemudian disatukan dalam sebuah rumusan rekomendasi melalui jalan musyawarah untuk tercapainya kemufakatan. Untuk itulah di perlukan kesadaran kolektif agar menjalin persatuan dalam suasana kekeluargaan dalam melaksanakan suatu forum musyawarah.
Kelangsungan eksistensi kiprah suatu organisasi, tidak hanya ditentukan pada visi, misi, tujuan maupun program strategis dan taktis yang di rumuskan dalam forum musyawarah, melainkan
juga ditentukan oleh kepemimpinan.
Begitu pula ORARI sebagai organisasi yang sudah berusia 53 tahun ini, dari masa ke masa kiprahnya juga ditentukan oleh kepemimpinan yang tampil membawa gerbong ORARI menghadapi tantangan berbeda dari jaman ke jaman menuju kondisi yang lebih baik dan lebih maju dari masa lalu. Keberadaan kepemimpinan ini juga sangat strategis untuk dibicarakan dalam forum musyawarah, bukan hanya sosok figur yang dianggap layak untuk memimpin, melainkan jauh lebih penting dari itu adalah karakter kepemimpinan yang mampu menghadapi tantangan di era sekarang, dengan
mendasarkan diri pada keiklasan, kejujuran, kredibilitas dan memiliki kemampuan untuk mempersatukan seluruh potensi yang dimiliki ORARI, kemudian memberdayakannya menjadi suatu kekuatan untuk membentuk ketangguhan Organisasi ORARI ini, baik dalam menghadapi tantangan jaman, maupun dalam berbakti, dan berkarya bagi bangsa, negara serta masyarakat pada masa periode selama lima tahun.
Kata kunci untuk kelangsungan kiprah ORARI adalah persatuan yang kokoh dan massif, sehingga dapat membentuk ketangguhan dalam menghadapi
berbagai tantangan dan kendala di era kekinian maupun di sepanjang masa.
Dengan ORARI Bersatu maka akan membentuk ORARI yang Tangguh dalam pelayanan, pengabdian maupun karya untuk bangsa dan negara. Selamat menyambut pelaksanaan Munas XI ORARI di bulan November 2021. Semoga sukses! Amin.
REDAKSI eMag-ORARI
rUBrik laPOran khUsUs
I. Sejarah Munas :
Sejak berdirinya ORARI tanggal 9 Juli 1968 dinyatakan sebagai Hari lahir ORARI dan Hari amatir radio Indonesia, yang sebelumnya ORARI Pusat diketuai oleh Letjen. TNI (Purn) Dr. Rubiono Kertopati yang sekaligus menjadi ketua Umum pertama ORARI, setelah itu, kemudian dilaksanakan kongres ORARI ke II di Jakarta, pada tanggal tanggal 8 dan 9 Juli 1975 yang memilih Marsekal Muda (Marsda) Suwondo-YBØAT sebagai Ketua Umum, dan sekaligus juga pada hari Rabu tanggal 9 Juli 1975 Kongres mengesahkan AD/ART dengan perubahan nama ORARI(Organisasi Amatir Radio Indonesia), yang kemudian AD/ART ini disahkan DETELRI dengan Surat Keputusan No.020/KPTS/DETEL/RA/1979 tanggal 21 April 1979.
Pada tanggal 5 sampai dengan 7 Februari 1982 berlangsung Munas ORARI ke III di Jakarta, pada Munas III yang diselenggarakan di Jakarta ini terpilih Laksda TNI AL (Purn) Atmodjo B.D, YB2DAN, yang menjabat sampai dengan tahun 1985.
Selanjutnya pada Munas ke IV, tercatat sebagai Ketua Umum ORARI Mayjen TNI AD (purn) Muhartono YB1PG yang menjabat dari Tahun 1986-1991, kemudian dalam Munas V yang diselenggarakan di Jakarta terpilih Laksda. TNI (Purn) Barata YBØAY, yang menjabat dari tahun 1986-1991 dilanjutkan mendapatkan SK untuk menjabat dari tahun 1992-1996, kemudian dalam Munas VI terjadi pergantian Ketua Umum dari Laksda TNI (Purn) Barata YBØAY ke Laksma TNI (Purn) Soegito YFØAL ( Tahun 1992- 1996 & 1996-2001), lalu di Munas VII yang terselenggara pada tanggal 12 sampai dengan 15 Oktober 2001 di Serpong, Tangerang, Banten. Dalam Munas ke VII tersebut, terpilih sebagai Ketua Umum untuk masa bakti 2001-2006 adalah MayJen. (Purn) H.
Harsono-YBØPHM.
Dalam perjalanan ORARI, pada Munas VIII, September 2006 di Sanur Bali, selain memilih Ketua Umum ORARI, juga memutuskan mengenai Panji ORARI, Pataka ORARI, Dhuaja ORARI dan Logo ORARI. Saat itulah terpilih Letjen. TNI (Purn) Sutiyoso YBØST sebagai Ketua Umum ORARI, periode 2006-2011. Kemudian pada Munas IX yang di laksanakan pada tanggal 20-21 Oktober 2016 di Hotel Grand Sahid Jakarta, Letjen TNI (Purn) Sutiyoso YBØST terpilih kembali sebagai Ketua Umum ORARI untuk masa Bakti 2011-2016.
Sementara itu, pada penyelenggaraan Munas X yang dilaksanakan pada tanggal 25-26 November 2016 di Hotel Elmi, Surabaya, Jawa Timur, selain berhasil memilih H.
Abidin HH, YB7LSB, sebagai Ketua Umum ORARI yang baru pertama kali dari kalangan
“ Sambut Munas XI, Wujudkan
ORARI Bersatu ORARI Tangguh “
sipil untuk periode 2016-2021, di Munas X ini juga menetapkan beberapa keputusan, antara lain AD/ART ORARI.
Setelah penyelenggaraan Munas X, dalam perjalanannya, ORARI pernah menggelar Munas Khusus yang diselenggarakan pada 26-28 April 2019 bertempat di Hotel Grand Cemara, Menteng, Jakarta. Munas Khusus ORARI diselenggarakan dengan tujuan untuk melakukan penyesuaian Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ORARI dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2018.
II. Fenomena Menyambut Munas XI ORARI :
Dalam perkembangan ORARI, yang kini sudah berusia 53 tahun, keberadaan
Musyawarah Nasional sebagai forum tertinggi dalam mengambil sebuah keputusan strategis untuk keberlangsungan eksistensi organisasi untuk periode berikutnya, penyelenggaraan Musyawarah Nasional ini diatur dalam Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga ORARI, untuk itulah dalam penyelenggaraannya diperlukan persiapan yang sangat matang.
Meskipun ORARI bukan sebagai organisasi politik, ataupun bukan sebagai organisasi massa, namun nampaknya dalam sejarah perjalanan ORARI, ketika memasuki situasi menjelang penyelenggaraan Musyawarah Nasional, terlihat sangat semarak dengan berbagai aktivitas untuk mempersiapkan perhelatan yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali dengan sebaik-baiknya.
Begitu pula pada suasana menjelang penyelenggaraan Musyawarah Nasional XI yang diselenggarakan di Jakarta ini, terlihat semarak dengan berbagai kesibukan bukan hanya dari kalangan internal kepengurusan ORARI periode 2016-2021 ataupun kepanitiaan Pengarah dan Panitia Pelaksana, melainkan juga peserta yang berasal dari ORDA-ORDA di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dari pantuan eMag ORARI, diperoleh informasi bahwa ORDA-ORDA tersebut, menyambut penyelenggaraan Musyawarah Nasional XI dengan berbagai aktivitas, diantaranya menggelar diskusi antar pengurus, diskusi antar anggota dan bahkan menggali gagasan dari kalangan milenial, misalnya saja kegiatan Webinar dengan Tema Rindu Mencari Sosok Ketua Umum ORARI yang di gelar oleh ORDA Provinsi DKI Jakarta pada bulan Juli 2021 lalu, kemudian juga adanya penyampaian pesan yang disampaikan oleh Yusuf Budhiyanto YB3DY Sekretaris ORDA Provinsi Jawa Timur dibuat dan ditayangkan bulan September 2021 lalu, yang menyampaikan suasana menjelang Munas XI ORARI.
Sementara itu, apabila mengamati persiapan yang dikerjakan oleh kepanitiaan Munas XI tersebut, nampaknya persiapan yang dikerjakan oleh OC Munas ke XI yang akan di selenggarakan dari 26-28 November 2021 mendatang, secara teknis, sungguh- sungguh dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, dan diupayakan agar dapat menjadikan Munas XI tersebut sebagai ajang yang aman, nyaman dan damai untuk membahas berbagai agenda yang di gunakan untuk keberlangsungan ORARI dalam lima tahun mendatang, hal ini di kemukakan Gigie Sugianto YBØGG Wakil Ketua
Panitia Pelaksana (OC) Munas XI ORARI ini, saat dihubungi eMag ORARI, Minggu, 25 Oktober 2021.
“Kami sebagai panitia pelaksana berusaha bekerja keras untuk mempersiapkan Munas XI di Jakarta ini agar dapat terselenggara dengan aman, nyaman dan sukses,“
ucap Gigie Sugianto YBØGG.
Menurutnya, persiapan yang sudah dikerjakan oleh panitia pelaksana diantaranya adalah masalah SOP sesuai arahan dari Satgas Covid-19, bahwa seluruh peserta Munas XI yang hadir harus melakukan test antigen, selain itu juga panitia telah mempersiapkan standby petugas kesehatan baik dokter, tenaga kesehatan maupun ambulance di lokasi penyelenggaraan Munas XI. Sedangkan untuk kepesertaan Munas XI sesuai dengan AD/ART dan juga arahan dari Panitia Pengarah. Sedangkan Tema Munas XI ORARI tahun 2021 adalah ORARI Bersatu ORARI Tangguh.
“Adapun Pelaksanaan Munas XI akan dilakukan secara luring/offline di Jakarta dan akan disiarkan secara live (live streaming) pada channel youtube,” tukas Gigie Sugianto YBØGG.
III. Kesiapan dan Pendapat ORDA :
Masih berkaitan dengan suasana menyambut penyelenggaraan Munas XI ORARI tahun 2021 ini, terutama di kalangan ORDA yang tersebar di 34 Provinsi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia ini, maka eMag ORARI berinisiatif untuk melakukan penelusuran mengenai sejauh mana tanggapan dari ORDA mengenai penyelenggaraan Munas XI tersebut, untuk itu, team redaksi eMag ORARI menyajikan informasi dari tanggapan mereka tersebut sebagai berikut :
a. Pendapat dari Febrin Ida Pello -YB9MFP Ketua ORDA Provinsi Nusa Tenggara Timur NTT : yang paling utama adalah siap diri meliputi kesehatan dan
pengetahuan tentang ORARI , kemudian siap waktu, schedule kegiatan pada perkumpulan yang lain jika bisa tidak boleh tabrakan dengan waktu giat Munas, mempersiapkan usulan yang relevan yang bisa dilaksanakan, sesuai surat permintaan permintaan ORPUS, kemudian menyiapkan usulan-usulan lain yang diperoleh dari hasil diskusi dari anggota melalui ketua ORLOK, Untuk konsepsi Usulan/ gagasan yang akan di sampaikan, secara garis besarnya tentang Struktur Organisasi, job description, HTCK, Tulisan Dinas, yang mesti ada perbaikan yang lebih baik dan lebih rapi dari sekarang. Karena ORARI ini bukan Organisasi Politik diharapkan pemimpin ORARI tidak melibatkan atau punya motivasi untuk mengikutkan ORARI dalam kepentingan politiknya. Dengan kata lain jangan melibatkan ORARI dalam kepentingan politik, demi ambisi pribadi.
Kriteria pemimpin, tentu pemimpin yang mencintai Organisasi tanpa pamrih dan bisa membawa organisasi lebih berwibawa baik ditingkat Nasional maupun Internasional, menuju ke arah yang lebih baik, siap dan rela berkorban demi kemajuan Organisasi, bukan malah sebaliknya. Siapapun yang terpilih nanti
jadi ketua dan yang duduk sebagai kepengurusan ORPUS periode lima tahun mendatang, mari kita semua anggota ORARI, menghargai dan menghormati nya, walaupun dia bukan pilihan kita. Kita harus berterima kasih karena dia mau menerima tugas dan tanggung jawab sebagai ketua tanpa pamrih ( tanpa gaji dan tunjangan jabatan) , malah mau dan rela berkorban baik moril, material maupun tenaga demi kemajuan dan berjalannya Organisasi.
b. Pendapat dari DR. Drs. Yanuarius Resubun, MS.P YB9YZ Ketua ORDA Provinsi Papua sebagai berikut : Kami sangat gembira dan sangat antusias menyambut penyelenggaraan Munas XI ORARI, ini merupakan momentum silahturahmi dan menjalin semakin memperkuat persaudaraan antar anggota ORARI dari seluruh Indonesia, untuk itu jika tidak halangan kami akan hadir dengan tentunya juga mempersiapkan beberapa persoalan dan problem solvingnya yang bisa menjadi bahan diskusi dalam Munas nanti. Ya, usulan yang kami bawa ke Munas XI ORARI mendatang, bukan usulan pribadi lho, tapi tentunya hasil dari diskusi pengurus ORDA Papua, dan juga bersama rekan rekan Ketua ORLOK di wilayah Provinsi Papua, misalnya mengenai menjalin kerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Riset dengan ORARI, untuk program membentuk Stasiun radio amatir di setiap sekolah terutama di daerah terpencil yang sulit dijangkau alat komunikasi handphone/menggunakan jaringan internet (konsep ini pernah saya sampaikan di eMag ORARI di edisi bln Juni 2021 lalu). Sedangkan untuk masalah internal ORARI, ya, masalah iuran anggota yang harus di kelola secara transparan, akuntabel dan pemanfaatannya harus jelas. Jika dimungkinkan perlu adanya kebijakan untuk mengumumkan pemanfaatan iuran anggota itu setiap triwulan ke anggota oleh ORPUS, setiap ORDA dan setiap ORLOK, kemudian masalah tata tertib pemanfaatan frekuensi yang seringkali terjadi pelanggaran. Ya, mungkin itulah prioritas yang dapat kami sampaikan nanti pada Munas XI ORARI. Mengenai kepemimpinan ORARI Pusat untuk periode mendatang, menurut kami, ORARI mesti di pimpin oleh sosok figur yang mau melayani bukan dilayani, bekerja iklas, cerdas dan tuntas, inovatif, tegas, visioner dan memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan instansi pemerintah serta mampu mempertahankan performance ORARI di kancah internasional. Bicara kepemimpinan itu bukan hanya tergantung dari sosok seorang Ketua Umum saja, melainkan juga dari siapapun yang masuk dalam kepengurusan ORARI Pusat sudah sepatutnya memiliki kemampuan untuk membuat ORARI semakin bersatu dan juga semakin kokoh menghadapi tantangan jaman.
c. Pendapat dari Erwin Raymond Tandaju YB8RET Ketua ORDA Sulawesi Utara, sebagai berikut : ORDA Sulawesi Utara telah mengadakan rapat selain rapat rutin tiap bulan, pertemuan terakhir membicarakan tentang usulan calon ketua ORPUS, konsep kami kedepankan kiranya iuran anggota untuk ORPUS diturunkan dari hasil Munasus yang sudah dilaksanakan. Untuk pembayaran iuran anggota dan untuk pembayaran kiranya melalui rekening lokal dan ORDA, harapan kami kedepan kiranya ORPUS mampu mengayomi sampai dengan anggota, adapun
kriteria lainnya adalah amatirisme sejati/hobi serta paham keinginan dari anggota amatir radio, mempunyai semangat memajukan orari, memperlihatkan / menunjukkan kepada penerintah dan masyarakat bahwa ORARI masih ada dan berguna utk masyarakat dan pemerintah, membuat regenerasi anggota amatir radio.
d. Pendapat dari Ida Bagus Gde Arnawa YC9FAO Ketua ORDA Provinsi Bali : Kami Orda Bali siap mengikuti Munas XI di Jakarta. Adapun konsep dan usulan ORDA Bali dalam Munas XI nanti adalah melakukan Reformasi Administrasi dan
mempermudah pelayanan kepada para anggota Amatir Radio khusus pengurusan KTA, dan semoga antara aplikasi ORARI dengan aplikasi SDPPI bisa tersambung link, dan lainnya. Adapun untuk kriteria seorang figur Ketua Umum ORPUS adalah yang tahu, mengerti serta paham mengenai dunia Amatir Radio, bisa melakukan hubungan harmonisasi dengan regulator/SDPPI, dan tentu bisa membawa ORARI lebih baik dan maju ke depannya, bisa mempertahankan Pasal 53 agar tetap pemilik IAR sebagai anggota Amatir Radio.
IV. Harapan :
Dalam setiap penyelenggaraan Musyawarah Nasional, ada sebuah harapan yang hadir dalam setiap benak dari anggota organisasi tersebut, begitu pula dalam menyambut Munas XI ORARI tahun 2021 di Jakarta ini. Adapun harapan itu adalah bahwa pelaksanaan Munas XI ini dapat berlangsung aman, nyaman dan damai, dan tentunya juga berjalan sesuai dengan tema yang telah di canangkan oleh kepanitiaan Munas XI ini yakni “ORARI Bersatu ORARI Tangguh”.
Hal tersebut juga di kemukakan oleh Sugeng Supriyatna, YBØSGF Penjabat Ketua Umum ORARI Pusat, kepada eMag ORARI. Dia mengatakan dirinya sangat berharap kepada rekan-rekan ORDA sebagai peserta Munas XI ini, dapat mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, namun demikian menurutnya, yang harus dipahami kita semua bahwa Munas bukanlah ajang kompetisi untuk saling menonjolkan kepentingan ego pribadi ataupun ego daerah, namun Munas merupakan ajang untuk bermusyawarah dalam suasana kekeluargaan, sebagai saudara sebangsa setanah air yang juga punya kesamaan dalam hobi, maupun karya dan pengabdian untuk bangsa dan negara Indonesia.
“Mari kita sambut Munas XI ORARI, dengan sukacita, semangat persaudaraan, dan persatuan untuk mewujudkan ORARI Bersatu ORARI Tangguh, terima kash”pungkas Sugeng Supriyatna, YBØSGF Pj Ketua Umum ORARI Pusat periode 2016-2021.
REDAKSI eMag-ORARI
I. JEJAK SEJARAH JOTA-JOTI :
Jamboree On The Air-Jamboree On The Internet atau disingkat JOTA-JOTI adalah kegiatan kepanduan digital terbesar di dunia yang dikelola oleh WOSM yang berlangsung secara daring dan melalui udara, tentunya, ada jejak sejarah yang selama ini hanya di ketahui oleh kalangan tertentu saja, padahal kegiatan tersebut memberikan banyak manfaat bukan hanya sebagai anggota kepanduan, melainkan juga bermanfaat bagi generasi muda, khususnya generasi Milineal, yakni sebagai ajang pengenalan teknologi informasi dan komunikasi yang berguna mendukung kegiatan kepanduan, serta menarik minat pada anggota kepanduan untuk berperan dalam kegiatan Radio Amatir.
Ada perbedaan kurun waktu munculnya kegiatan Jamboree On The Air-Jamboree dengan kegiatan Jamboree On The Internet, dengan selisih waktu 40 tahunan
(kegiatan Jamboree On The Air muncul dan diselenggarakan tahun 1957, sedangkan kegiatan Jamboree On The Internet muncul dan diselenggarakan tahun 1997 , bukan hanya itu, perbedaan itu juga terjadi sosok penggagas dari masing-masing kegiatan tersebut, serta dengan momentum perkembangan teknologi yang berbeda, oleh karena itu untuk mengenal lebih dalam mengenai Jamboree On The Air dan juga Jamboree On The Internet, harus dikupas masing-masing.
A. Jejak Sejarah Jamboree On The Air (JOTA) :
Lahirnya gagasan penyelenggaraan kegiatan Jamboree On The Air (JOTA) tidak terlepas dari seorang bernama Mr. Leslie R. “Les” Mitchell (lahir di Hammersmith, Inggris 9 Desember 1923 - meninggal di Bingley, West Yorkshire, Inggris 6 Oktober 2014) adalah seorang Scout Leader dan amatir radio kebangsaan Inggris dengan callsign G3BHK, yang ketika usia belia, dia menjadi anggota Gerakan kepanduan sebagai Sea Scout di Reading, Berkshire Inggris, juga tempat tinggal kedua orang tuanya. Selain itu, ia juga melihat adanya kejenuhan dari para anggota kepanduan dalam menyelenggarakan kegiatannya, karena itu, ia berusaha memperkenalkan radio
“JOTA-JOTI Ajang Edukasi IPTEK
Untuk Generasi Pewaris Negeri”
liPUtan khUsUs
amatir ke kalangan anggota kepanduan. Namun telah mencoba selama beberapa tahun untuk menarik minat para anggota pandu kala itu dengan radio amatir. Upaya inipun hampir tak menghasilkan apapun hingga akhirnya mencapai titik balik pada Jambore Pramuka Dunia (WSJ) ke-9 di Sutton Park pada tahun 1957, pertama kali berbarengan dengan tahun pelaksanaan Jambore Dunia 1957 dan sekaligus 50 tahun kepanduan sedunia di Inggris. Ketika itulah untuk pertama kaliya stasiun radio amatir didirikan dan menjadi bagian kegiatan di wilayah Jambore dengan callsign GB3SP.
Jamboree on The Air resmi mengudara pada bulan Mei tahun 1958 dan selanjutnya diadakan secara tahunan pada bulan Oktober. Mr. Mitchell sendiri juga mendapatkan dukungan penuh dari World Scout Bureau/WOSM dengan event JOTA tersebut.
Namun setelah melalui perjuangan yang Panjang untuk mewujudkan mimpinya itu, pada akhirnya takdir tak bisa di tolak Mr Michell, ia pun harus pergi menghadap Sang Khalik, sesaat sebelum event JOTA-JOTI 2014 dan pada hari sabtu tanggal 18 Oktober 2014 tepatnya jam 12.00 UTC (19.00 WIB) diadakan one-minutes-silence yang diikuti baik oleh peserta JOTA di Radio maupun Peserta JOTI di Scoutlink untuk menghormati kepergian beliau dan jasanya untuk menghubungkan berbagai anggota pandu dari seluruh dunia. Atas jasa dan karyanya itu, Mr. Mitchell mendapat gelar sebagai Bapak JOTA.
Sementara itu, penyelenggaraan kegiatan Jamboree On The Air (JOTA) di Indonesia, pertama kali di selenggarakan pada Tahun 1967 dengan callsign
YBØAD di rumah Bapak Suhindriyo di Jalan Kebon Sirih, yang diselenggarakan oleh para amatir radio juga sebagai anggota Pramuka, mereka adalah Bapak Sukarto YBØMS dan Bapak Haryono YBOOF (pelopor JOTA di Indonesia), saat itu belum banyak mendapatkan respon baik dari anggota Pramuka maupun amatir radio, selain situasinya masih belum banyaknya pengguna peralatan Radio Amatir, juga disebabkan belum adanya minat dari anggota Pramuka terhadap kegiatan Radio Amatir tersebut.
Upaya untuk terus menerus menyelenggarakan kegiatan Jamboree On The Air (JOTA) di Tanah Air pada, nampaknya tidak berhenti begitu saja, melainkan justru memacu ketiga sosok pelopor JOTA tersebut, semakin giat mempopulerkan kegiatan JOTA dengan menyelenggarakannya setiap tahun mengikuti jadwal WOSM, dengan mengajak dan mengundang peserta dari di kalangan anggota Pramuka maupun amatir radio, usaha mereka pun nampaknya mendapatkan hasil yang bagus, ketika pada tahun 1972, kegiatan JOTA dengan callsign YBØAD dilaksanakan di Gedung Kwarnas di Jalan Merdeka Timur No.6 Jakarta Pusat, selanjutnya tahun 1974 kegiatan JOTA dengan callsign YBØS diselenggarakan di Bumi Perkemahan Cibubur. Nah barulah pada tahun 1978 dibentuk Dewan Kerja Nasional yang bertugas mempersiapkan kegiatan JOTA di Indonesia.
B. Jejak Sejarah Jamboree On The Internet (JOTI)
Jika munculnya gagasan penyelenggaraan JOTA dalam kondisi usai Perang Dunia ke II, maka munculnya gagasan penyelenggaran justru di saa dunia telah memasuki
melalui jaringan Internet, dan bahkan sudah tidak menggunakan pesawat Radio lagi, melainkan menggunakan perangkat computer, yang menggantungkan pada keberadaan sinyal internet.
JOTI dirintis pada tahun 1995 oleh pramuka penegak (Rovers) dari kota
Queanbeyan, salah satu kota dibagian tenggara Australia dimana seorang penegak bernama Norvan Vogt yang saat itu tengah menjalani program pertukaran pelajar di Belanda, mencoba untuk berkomunikasi dengan kru rumah di Australia yang dikoordinasi oleh Brett Sheffield. Mereka menghubungkan Putten, Belanda dengan Queanbeyan, Australia dengan mendedikasikan server IRC.
Pada bulan November 1996 Komite Pramuka Dunia, mencatat bahwa kepramukaan sudah memiliki kehadiran yang cukup besar di Internet, dan sudah ada sebuah
Jambore informal dan berkembang pesat di Internet, memutuskan bahwa JOTI harus menjadi acara resmi Pramuka internasional, dan yang seharusnya diselenggarakan pada akhir pekan sama dengan Jambore di udara (JOTA). Kegiatan JOTI adalah kegiatan chating dengan anggota pramuka dari seluruh penjuru dunia dengan menggunakan kanal IRC. Sehingga, untuk dapat mengikuti kegiatan JOTI dalam komputer harus ada software chat IRC, misalnya mIRC atau XChat. Atau dengan aplikasi Mibbit yang terhubung dengan mIRC.
Jadi dalam pramuka tidak hanya di beri pembelajaran seperti tekpram dan kecakapan hidup . akan tetapi gerakan pramuka juga memperkenalkan tekhnologi bagi setiap pandu. Hal tersebut dilakukan agar setiap anggota pramuka tidak gaptek ( gagap teknologi ). Namun tetap perlu ada peran negara dalam membangun
komunkasi tersebut paling tidak di desa -desa dan di pelosok - pelosok juga diberikan faslitas yang sama dengan yang ada di kota .
Sedangkan sejak tahun 1998 di Indonesia sudah melaksanakan JOTI, yang diprakarsai oleh Paulus YBØMU, Triadi YBØKVN yang saat itu sebagai Andalan Nasional Bidang Pembinaan Anggota Muda Kwartir Nasional, dan Adi P, ketiga orang inilah yang memrakarsai terselenggaranya JOTI, yang saat itu pelaksanaannya mendapatkan dukungan dan bahkan kerjasama dengan PT Pos Indonesia. Ketika itu pula Pramuka memiliki website dengan nama wasantara net yang memiliki jaringan nasional, selain website juga memiliki e-mail yang bekerjasama dengan departemen perindustrian, bahkan hasil kerjasama ini membuahkan karya monumental bagi kalangan Pramuka di tanah air, yakni adanya pengadaan computer PC kepada seluruh Kwarda sebagai perangkat penunjang pelaksanaan JOTA-JOTI ditahun itu.
Sementara itu, sejak dicanangkannya JOTI sebagai pendamping JOTA, Gerakan Pramuka sudah aktif berpartisipasi dan bahkan menjadi polopor di WOSM Kawasan Asia Pasific (APR). Triadi yang Ketika itu juga menjadi anggota APR sub-committee telah diminta untuk melatih keterampilan internet para personil APR di bawah kepemimpinan Mr. Kim Kyu Young yang berkantor di Manila. Selain itu, JOTA-JOTI Nasional Gerakan Pramuka yang setiap tahunnya dilakukan pada bulan April dan Agustus, kemudian diangkat menjadi Asia Pacific Air Jamboree & Internet Jamboree (APAJ & APIJ) dan Gerakan Pramuka dipercaya sebegai penyelenggara pertamanya.
Pada awalnya, Kwarnas Gerakan Pramuka dengan dukungan Departemen
Perindustrian mengembangkan jaringan internet untuk mendukung tugas Kwartir.
Setelah mendapat ijin untuk memanfaatkan jaringan deprin.go.id, Kwarnas kemudian melatih dan membagikan satu set perangkat komputer dan modem kepada seluruh Kwarda. Mulai dari Kwarda DKI Jakarta, dan diikuti oleh Kwarda lainnya, Pramuka dilatih dan didorong untuk memanfaatkan fasilitas wasantara-net milik PT Pos Indonesia. Karena keterbatasan dana Kwarnas, Kak Paulus YBØMU, Triadi YBØKVN dan Adi Pamungkas Kemudian berinisiatif mengembangkan e-mail dan web sites Kwarnas dengan dana sendiri secara berpatungan.
Sesuai perkembangan IT, JOTI diselenggarakan dengan memanfaatkan beberapa mode. Mulai dengan aplikasi yang digunakan oleh komunitas Scout Link dengan Country President pertamanya Kak Aditya Randi Pratama YCØRAN sampai dengan aplikasi meeting, webinar yang saat ini marak digunakan untuk melakukan virtual communications. Setiap tingkatan mempunyai acara yang dapat diikuti oleh setiap anggota Gerakan Pramuka, sehingga kita dapat memilih acara yang sesuai dengan minat kita masing-masing. Semuanya dimulai dari program yang dikembangkan oleh WOSM yang dapat diakses oleh setiap anggota di seluruh dunia melalui situs internet WOSM www.scouts.org atau situs internet Kwarnas www.pramuka.id
II. PENYELENGGARAAN JOTA-JOTI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2021
A. Persiapan
Sejak tahun 1996 kegiatan JOTA-JOTI sudah ditetapkan oleh Organisasi Komite Pramuka Dunia untuk diselenggarakan secara bersama, setiap tahun dan di laksanakan pada awal atau pertengan bulan Oktober, hal ini juga berlaku bagi
Indonesia yang juga menjadi salah satu negara anggota World Organization of Scout Movement (WOSM), adapun WSOM bermarkas di Kualumpur Malaysia, sedangkan Region Asia Pasifik beranggotakan 27 Negara termasuk Indonesia, untuk itulah guna mempersiapkan pelaksanaan kegiatan tersebut, telah di sepakati terbentuknya Dewan Kerja Nasional yang juga telah melakukan MOU dengan ORARI Pusat dalam penyelenggaraan JOTA.
Begitu pula pada persiapan penyelenggaraan JOTA-JOTI Tahun 2021 ini, Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka mengeluarkan Surat Edaran kedua terkait dengan JOTA (Jamboree On The Air) Nasional ke-84 dan JOTI (Jamboree On The Internet) ke-42 tertanggal 11 Oktober 2021. JOTA-JOTI Nasional tahun 2021 ini mengusung tema Technology to Society. Melalui surat edaran yang ditujukan kepada seluruh Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) di Indonesia tersebut, Kwarnas menegaskan bahwasanya kegiatan JOTA-JOTI akan dibuka secara luring dari Taman Rekreasi Wiladatikta Cibubur, Jakarta oleh pimpinan Kwarnas dan diikuti oleh seluruh Kwartir Daerah secara virtual, demikian di sampaikan Kak Triadi Parmana Suparta YBØKVN sebagai National JOTA-JOTI Organizer kepada eMag ORARI saat di temui eMag ORARI, Rabu, 20/10/2021, ketika menjelaskan persiapan penyelenggaraan JOTA-JOTI tahun 2021.
Berbeda dengan penyiapan JOTA-JOTI tahun sebelumnya, JOTA-JOTI Tahun 2021 yang mengusung tema Technology to Society, dipersiapkan dengan lebih baik dan terkoordinasi baik antara Kwarnas dan ORARI Pusat maupun Kwarda dan ORARI Daerah serta ORARI Lokal. Segera setelah diterbitkannya Surat Keputusan JOTA- JOTI Nasional, Kwarnas dan ORARI Pusat menyelenggarakan Rapat Koordinasi yang hasilnya disampaikan oleh Kwarnas kepada Kwarda se-Indonesia melalui Edaran Pertamanya. Pada waktu yang bersamaan ORARI Pusat mengeluarkan Radiogram kepada ORARI Daerah se-Indonesia.
Dengan adanya kedua dokumen tersebut, Kwarda bersama ORARI Daerah kemudian dapat mengkoordinaskan Kwarcab dan ORARI Lokal untuk menetapkan penyelenggaraannya di tingkat daerah dan cabang, utamanya penetapan Penanggung Jawab Stasiun yang perlu segera diajukan ke ORARI Pusat untuk dapat diterbitkannya Ijin Khusus JOTA Stationnya oleh Dirjen SDPPI Kemkominfo RI.
“JOTA adalah kegiatan kepramukaan dunia yang pelaksanaanya menggunakan perangkat amatir radio pada frekuensi yang ditetapkan untuk kegiatan amatir radio, karenanya hanya dapat dilaksanakan dengan dukungan penuh ORARI. Agar setiap Pramuka yang mengikuti kegiatan dapat melakukannya dengan baik. Setiap Penyelenggara JOTA wajib melaksanakan bimbingan tehnis amatir radio” ucap Kak Triadi Suparta YBØKVN sebagai National JOTA Coordinator.
Selain persiapan tehnis, Edaran Kwarnas juga menginformasikan rencana pelaksanaan upacara pembukaan JOTA-JOTI Tingkat Nasional 2021 yang diikuti seluruh peserta JOTA-JOTI 2021.
Khusus kegiatan JOTA, lanjut Kak Triadi Parmana Suparta YBsebagai National JOTA-JOTI Organizer , diawali dengan Roll Call pada pukul 13.00 WIB dari Call Area 9 pada frekuensi 7080 dengan QSO perdana oleh Pimpinan Kwarnas dengan Pimpinan Kwarda yaitu Jambi, Bangka Belitung, dan Sumatera Selatan.
“Bahwa dalam kegiatan JOTA khususnya, setiap Kwarda diharapkan untuk dapat bekerjasama dengan ORARI Daerah/ORARI Lokal untuk dapat melaksanakan bimbingan Amatir Radio sebelum pelaksanaan kegiatan,” ucap Kak Triadi Parmana Suparta YBØKVN sebagai National JOTA-JOTI Organizer, saat di temui eMag ORARI, Rabu, 20/10/2021, ketika menjelaskan persiapan penyelenggaraan JOTA-JOTI tahun 2021.
Menurutnya, Kegiatan secara umum yang diselenggarakan selain upacara pembukaan dan penutupan yaitu Live Report melalui Media Sosial dan juga Edukasi Konten di Media Sosial. Pendirian stasiun pengawas dan pengendali kegiatan JOTA, Roll Call, QSO Perdana, Pelatihan/Seminar Tentang Amatir Radio, serta CQ JAMBOREE sebagai panggilan JOTA, menjadi hal pokok. Sementara untuk JOTI, selain chat
melalui media yang telah disiapkan, juga diisi dengan beberapa agenda seperti webinar, national meeting, international meeting, serta Development Class.
B. Pelaksanaan :
Mengenai acara pembukaan, Kak Triadi Parmana Suparta YBØKVN sebagai National JOTA-JOTI Organizer, menjelaskan bahwa pada hari pembukaan kegiatan JOTA-JOTI tahun 2021, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dalam hal ini Sekretaris Jenderal Kak Mayjen TNI (Purn) Dr. Bachtiar Utomo, S.IP, M.AP. membuka secara resmi kegiatan Jamboree On The Air (JOTA) Nasional ke-84 dan Jamboree On The Internet (JOTI) Nasional ke-42, Jumat (15/10/2021), yang juga di hadiri didampingi Kak Triadi Suparta, Andalan Nasional, selaku National JOTA-JOTI Coordinator, Kak Satrio Bimo Wiguna, DKN, selaku Ketua Panitia JOTA-JOTI Tingkat Nasional 2021 dan Bapak Emir mewakili ORARI Pusat. Dalam kesempatan tersebut, Kak Bachtiar membacakan sambutan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka pada Pembukaan JOTA Nasional ke-84 JOTI Nasional ke-42 tahun 2021 dari Cibubur, Jakarta, secara luring terbatas dan diikuti daring oleh perwakilan Kwartir Daerah se-Indonesia. Melalui sambutan tersebut disampaikan bahwa World Organization of Scout Movement (WOSM)/Gerakan Kepanduan Dunia menyebutkan bahwa kegiatan ini menyatukan jutaan pramuka setiap tahun di bulan Oktober, dilakukan untuk membina sekaligus belajar teknologi informasi, diawali dengan pelaksanaan Roll-call yang dilakukan oleh JOTA Station Kwarnas YHØJ pada pukul 13.00 WIB dimulai dari Call Area 9 sd call area Ø pada frekuensi 7.080 MHz. Roll-call dilakukan untuk memeriksa kesiapan JOTA Station Kwarda dan Kwarcab serta JOTA Station penyerta dari Gudep/ Saka.
Masih dalam rangkaian upacara pembukaan, Kak Mayjen TNI (Purn) Dr. Bachtiar Utomo, S.IP, M.AP., Sekretaris Jenderal Kwarnas berkenan melakukan QSO perdana pada frekuensi 7.080 MHz dengan Kakwarda Bangka Belitung. Adapun kegiatan JOTA Nasional ke-84 JOTI Nasional ke-42 tahun 2021 oleh 171 negara dan tetitori
Pembukaan Jota-Joti 2021 tingkat Nasional
Kegiatan JOTA-JOTI 2021 di Metro Lampung
di seluruh dunia yang mengikuti kegiatan ini,212 stasiun JOTA, seluruh kwarda, sebagian Kwarcab maupun beberapa Gugus Depan, serta ribuan anggota ORARI dan juga ribuan anggota Pramuka pada tingkatan Siaga, Penggalang, Penegak maupun Pandega. Lebih lanjut ia mengatakan usai Agenda pembukaan JOTA JOTI ini dilanjutkan dengan prosesi Roll Call/QSO Perdana dari Kwarnas kepada Kwarda- Kwarda yang mewakili, kwarcab maupun gugus depan yang mewakili sampai dengan tanggal 17 Oktober 2021 dan bisa diikuti melalui Kwartir Daerah, Kwartir Cabang, Gugus Depan, maupun dari rumah.
III. SEMARAK JOTA-JOTI 2021 DI DAERAH
Penyelenggaraan kegiatan JOTA-JOTI nampaknya bukan hanya di laksanakan di tingkat Nasional saja, melainkan juga terselenggara di berbagai daerah, dari hasil pantauan eMag ORARI, dapat disampaikan semaraknya penyelenggaraan kegiatan tersebut, sebagai berikut :
a. Salah satu peserta yang akan meramaikan kegiatan JOTA-JOTI 2021 adalah SMAN 6 Metro, Provinsi Lampung. Mengikuti itu, sekolah tersebut telah
membekali siswa untuk mengikuti kegiatan ini. Menurut Sunarti Kepsek SMAN 6 Metro, mengatakan Jota Joti memberikan kesempatan bagi pramuka se-dunia berkumpul, meski di lokasi geografis yang berbeda-beda. Pada kegiatan ini, SMAN 6 Metro akan difasilitasi sekaligus didampingi Organisasi Amatir Radio Republik Indonesia (ORARI) Kota Metro dengan seizin Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Metro.
b. Sementara itu, kegiatan JOTA-JOTI 2021 tanggal 15-17 Oktober 2021 Juga di laksanakan di Kota Depok Provinsi Jawa Barat, kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Kwarcab Kota Depok bersama Orari Lokal Depok, di laksanakan di Gedung Pramuka Kota Depok, di akhir acara Orari Lokal Depok memberikan apresiasi kepada salah satu Pramuka terpilih yang berprestasi berkesempatan mengikuti Ujian Negara Amatir Radio, sampai mendapatkan Callsign sebagai anggota resmi ORARI, dengan tujuan memberikan semangat kepada para Milineal khususnya peserta JOTA JOTI Thn 2021 di Kwarcab Kota Depok.
Kegiatan Jota-Joti 2021 di Depok
c. Di Kwarda DKI Jakarta, JOTA-JOTI 2021 diikuti dari 12 JOTA Station/ JOTI Center di seluruh Kwarcab selain JOTA Station/ JOTI Center Kwarda YHØAJ di Gedung Kwarda DKI. JOTA Station Kwarcab Jakarta Pusat di Sekretariat ORARI Lokal Jakarta Pusat, JOTA Station Kwarcab Jakarta Utara di Sekretariat Kwarcab Jakarta Utara, JOTA Station Kwarran Penjaringan di Sekretariat ORARI Lokal Jakarta Utara, JOTA Station Kwarcab Jakarta Barat di Sekretariat Kwarcab Jakarta Barat, JOTA Station SMAN 112 di Gedung SMAN 112 serta JOTA Station Kwarcab Jakarta Timur di lantai 7 Kantor Walikota Jakarta Timur, sedangkan khusus di Jakarta Selatan ada 5 JOTA Station/ JOTI Center, yaitu JOTA Station Kwarcab Jakarta Selatan di Kwarcab Jakarta Selatan, JOTA Station Kwarran Pesanggrahan di SMAN 90, JOTA Station Kebayoran Baru di SDN Kebayoran Baru, JOTA Station Cilandak di SMK Grafika Lebak Bulus, JOTA Station Kwarran Pasar Minggu di Sekretariat Kwarran Pasar Minggu. Selain melakukan komunikasi, para peserta juga diperkenalkan dengan mini fox hunting, Morse/ CW mode, Digital mode FT8 dan komunikasi satelit serta kegiatan amatir radio lainnya. Harapanya dari peserta kali ini dapat menjadi anggota ORARI di Kemudian hari. Seluruh JOTA Station,
Jota-joti di ORLOK Jakarta Utara
para operator ORARI senior didampingi oleh para Pramuka yang baru memiliki call sign ORARI yang tergabung dalam “Radio Scouting Indonesia”. Saat ini telah ada 41 orang Pramuka Penegak/ Pandega yang mendapat bantuan dana pengurusan IAR dan dana keanggotaan dari Ketua ORARI DKI Jakarta, yang tersebar di seluruh Kwarcab se-DKI Jakarta.
IV. KESAN DAN HARAPAN
Di Acara penutupan JOTA-JOTI 2021 ini, Wakil Ketua Kwartir Nasional/Ketua Komisi Kehumasan dan Informatika Kak Berthold pada Minggu (17/10/2021). Secara virtual, ia menyampaikan sambutan penutupannya disaksikan oleh peserta luring dari Cibubur maupun perwakilan Kwartir Daerah se-Indonesia dari lokasi masing- masing penyelenggaraan JOTA-JOTI tahun ini. Kak Berthold membacakan sambutan Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) yang menyampaikan bahwa kegiatan JOTA-JOTI merupakan ajang bersosialisasi dan menjalin persaudaraan dengan pramuka dari berbagai dunia dengan harapan slogan WOSM Scout for better World dapat terwujud.
Secara khusus, Ketua Kwarnas melalui sambutan yang dibacakan Kak Berthold juga menyampaikan terimakasih kepada ORARI baik dari kepengurusan pusat hingga ke daerah dan lokal yang telah mendukung penuh kegiatan ini mulai awal hingga akhir.
Sedangkan menurut Ketua Sangga Kerja JOTA-JOTI Nasional tahun 2021 Kak Satrio Bimo Wiguna mengatakan bahwa kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 3.000 peserta yang tersebar di seluruh Indonesia, baik Kwarnas, Kwarda, Kwarcab, Kwarran, dan Gugusdepan.
Sementara itu, menurut Kak Triadi Parmana Suparta YBØKVN, selama
penyelenggaraan JOTA-JOTI 2021, anggota pramuka maupun amatir radio yang hadir
sebagai peserta di ajak juga untuk menjelajahi peta program dan bergabung dengan serangkaian agenda yang ada, adapun Beberapa agenda dalam kegiatan JOTA- JOTI tahun ini antara lain dialog/diskusi, permainan, pertunjukan langsung (Live), tantangan, dan pertunjukan bakat yang tentunya terkoneksi dengan jutaan anggota pramuka lainnya dari seluruh dunia. di Indonesia.
Lebih lanjut Kak Triadi Parmana Suparta YBØKVN menjelaskan bahwa di JOTA-JOTI 2021 juga memberikan kesempatan untuk dapat menghadiri webinar, berpartisipasi dalam permainan, atau menonton pertunjukan JOTA-JOTI Live. Hal itu juga bisa di temukan semuanya di The Challenge Valley, Beberapa hal yang ditunjukkan pada peta program pada pelaksanaan JOTA-JOTI 2021 antara lain, Amateur Radio Hub, Challenge Valley, Chat Room, Faith and Beliefs, JOTA-JOTI Live, Reflection Office, Visuals and assets, World Scout Shop, Youth Got Talent Stage, Celebrations Arena, dan Fun Zone, Selain itu ada pula Innovation Lab, International Campfire, International Leader’s site, International Radio Station, JamPuz, JOTA-JOTI HQ, serta Safety Centre.
“Salah satu hal paling berkesan yang muncul dikegiatan JOTA-JOTI Tahun 2021 ini selain kegiatan edukasi mengenai teknologi juga adalah program bagi para pemimpin pramuka (leader) yaitu International Leader’s site yang merupakan program khusus agar lebih banyak mendapatkan informasi dan sumber daya tentang JOTA-JOTI, berdiskusi dalam webinar, dan membangun koneksi dengan para pemimpin pramuka
Acara penutupan Jota-Joti 2021 Tingkat Nasional di Buperta Cibubur
Tricahyo eMag-ORARI
lainnya, serta wawasan pembinaan terbaik bagi generasi muda,”ucap Kak Triadi Parmana Suparta YBØKVN.
Selain menyampaikan kesan yang muncul dikegiatan JOTA-JOTI tahun 2021 ini, Kak Triadi Parmana Suparta YBØKVN juga menyampaikan harapannya, bahwa pada kegiatan JOTA-JOTI di tahun mendatang, terjadinya kendala pada urusan perijinan kegiatan sudah semestinya di perhatikan lebih prioritas, untuk itu pemberitahuan kegiatan ke Kwarda harus jauh jauh hari dari pelaksanaan kegiatan. Untuk
meningkatkan minat Pramuka pada kegiatan amatir radio, Kwarnas dan ORARI Pusat perlu segera membentuk Pokja sesuai amanah Perjanjian Kerja Sama Kwarnas – ORARI Pusat. Selain untuk melancarkan penyelenggaraan JOTA juga agar dapat menyatukan gerak Pramuka Peduli dengan CORE-ORARI. Melalui Pokja Kwarnas- ORARI dapat diusulkan masuknya pointers amatir radio pada Sistem Kecakapan Khusus Gerakan Pramuka. Tentunya dengan demikian akan lebih diminati oleh para Pramuka yang diikuti dengan naiknya jumlah dan kualitas anggota ORARI.
“Di kesempatan ini, kami juga menyampaikan terima kasih kepada Ketua & Andalan Kwarnas, Kwarda, Kwarcab dan Kwarran serta Ketua Gugus Depan atas kerjasamanya dalam pengarahan anggota Gerakan Pramuka pada kegiatan JOTA-JOTI Tahun 2021 ini, dan tak lupa kami sampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada
Kemenpora, Pemprov, Pemkot/Pemkab di seluruh Indonesia yang telah mendukung penyelenggaraan JOTA-JOTI tersebut, semoga kegiatan ini dapat bermanfaat sebagai ajang Silahturahmi dan Edukasi IPTEK Untuk Generasi Pewaris Negeri di masa kini dan di masa mendatang. Amin, “pungkas Kak Triadi Parmana Suparta YBØKVN mengakhiri perbincangannya dengan eMag ORARI di kantor Kwarda DKI Jakarta di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
I. Latarbelakang :
Dalam perjalanan perkembangan suatu organisasi, tentunya sudah membentuk Budaya organisasi yang dipengaruhi oleh budaya sekitar dari para anggota organisasi. Budaya organisasi menunjukan kepribadian dari organisasi, yang juga merupakan karakteristik organisasi, bukan individu anggotanya. Jika organisasi disamakan dengan manusia, maka budaya organisasi merupakan kepribadian organisasi. Akan tetapi, budaya yang membentuk perilaku organisasi anggotanya, bahkan tidak jarang membentuk pula perilaku anggota organisasi sebagai individu.
Begitu pula yang terjadi dalam ORARI, dalam perjalanan perkembangannya, ORARI juga memiliki budaya yang merupakan karakteristik dari wajah organisasi ORARI, hal ini tercantum pada kode etik dan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Organisasi, yang sudah semestinya dijaga, dilaksanakan dan ditegakkan dalam setiap akivitas organisasi maupun aktivitas setiap amatir radio yang menjadi anggota ORARI. Namun realitasnya, budaya organisasi yang sudah terbangun selama 53 tahun tersebut, pada implementasinya terdapat permasalahan yang disinyalir dipicu oleh adanya sikap tidak disiplin, masih adanya ego pribadi, ketidak-taatan pada peraturan organisasi, sehingga hal tersebut menimbulkan terjadinya konflik yang mempengaruhi keberlangsungan roda organisasi dalam menjalankan aktivitasnya.
Permasalahan yang selama ini terjadi dan menjadi pekerjaan rumah bagi
kepengurusan ORARI Pusat periode 2016-2021 adalah suatu peristiwa yang terjadi dan dialami oleh ORDA Sumatera Utara, maupun yang terjadi dan dialami oleh ORDA
“ Masalah ORDA Sumut & ORDA Jambi Cermin Ketidakpatuhan Budaya Organisasi ORARI”
Bedah kasUs :
dalam tubuh ORDA Sumatera Utara maupun ORDA Provinsi Jambi, maka melalui tulisan ini, eMag ORARI menyajikan penelusuran permasalahan tersebut.
II. Pemicu Permasalahan :
A. Pemicu Permasalahan di ORDA Provinsi Sumatera Utara
Pada mulanya, keberadaan ORDA Provinsi Sumatera Utara, berlangsung damai dan aman aman saja, serta berjalan sesuai program kerja yang telah disepakati bersama, namun suasana damai dan tenteram itu terusik oleh munculnya permasalahan yang menurut Ariadi –YB6KGY Sekretaris ORDA Sumut saat dihubungi eMag ORARI, Minggu, 25 Oktober 2021 melalui telpon selularnya, yang mengatakan sebagai berikut :
1. Bahwa Pelaksanaan MUSDA yang digelar 31 Agustus tahun 2019 tidak berjalan mulus, bahkan terkesan ricuh. Dalam pelaksanaan MUSDA tersebut pesertanya tergambar ada dua kelompok yang berseberangan, yakni antara kelompok Petahana dan Satu kelompok lainnya. Satu kelompok yang berambisi untuk merebut kepemimpinan pertahana tanpak begitu getolnya untuk memenuhi ambisinya. MUSDA yang berawal berjalan aman dan lancar, akhirnya sedikit tersendat menyusul aksi meninggalkan area pelaksanaan Musyawarah yang digelar sekali dalam 5 tahun itu, oleh Kelompok Anda Yudas dkk.
2. Aksi meninggalkan lokasi Musyawarah itu dilakukan oleh Kelompok Anda Yudas Cs itu, dilakukan manakala berlangsungnya Sidang Pleno I yang dipimpin Ariadi-YB6KGY sebagai pimpinan sidang. Pemicunya karena mereka tidak berhasil memperjuangan salah satu point pada pembahasan TATIB, yakni tentang jumlah dukungan dalam pengajuan Calon Ketua. Dalam aksi Meninggalkan ruangan Musyawarah itu dilakukan peserta yang berasal dari Empat Lokal, yakni Lokal Medan Kota ( 2 orang), Lokal Medan Utara (2 orang), Lokal Deli Serdang (2 orang) dan Lokal T.Karo ( 1 orang). Keluarnya peserta dari 4 utusan Lokal itu tidak mempengaruhi jalannya Persidangan Pleno I. Ariadi- YB6KGY selaku pimpinan sidang terus melaksanakan persidangan Pleno-1 hingga akhir, yang kemudian dilanjutkan dengan Sidang Pleno-2 yang diantara agendanya adalah Laporan Pertanggung Jawaban Ketua ORDASU Masa Bakti 2014-2019 serta Pemilihan Ketua dan anggota DPP serta pemilihan Ketua ORDASU masa bakti 2019-2024.
3. Pada MUSDA ORARI Daerah Sumatera Utara akhirnya terpilih Agus Suherman- YB6NA sebagai Ketua dan Denny Sinaga sebagai Ketua DPP. Ketua ORDASU dan Ketua DPP beserta anggotanya dikukuhkan oleh Wakil Ketua Umum ORARI Pusat, Sugeng Suprijatna YBØSGF, adapun Keberadaan Kepengurusan ORARI Daerah Sumatera Utara masa bakti 2019-2024 tersebut, berselang satu bulan kemudian digugat oleh Kelompok Anda Yudas Cs ke Pengadilan Negeri Medan.
Pihak penggugat menganggab Kepengurusan ORDASU Masa Bakti 20-19-2024 tidak sah, dikarenakan Surat Keputusan (SK) dari Ketua Umum ORARI tidak sah, disebabkan saat pelaksanaan MUSDA Ketua Umum ORARI Pusat tidak hadir ke Medan.
“Berawal dari situlah muncullah persoalan yang kemudian diperuncing oleh kelompok Anda Yudas Cs, menjadi sebuah konflik yang dimasukkan dalam ranah hukum di Lembaga Peradilan, inilah yang kami sesalkan dari tindakan mereka, mengapa harus masuk ke ranah hukum, mestinya ini masalah organisasi yang dapat di selesaikan melalui mekanisme organisasi, kami sudah mencobanya untuk dialog, persuasive dan komunikasi intensif dengan mereka, tapi mereka tetap menolaknya,”
ungkap Ariadi –YB6KGY Sekretaris ORDA Sumut B. Pemicu Permasalahan di ORDA Provinsi Jambi :
Berbeda dengan permasalahan di ORDA Sumut, dalam internal ORDA Provinsi Jambi juga mengalami permasalahan organisasional yang dipicu oleh beberapa hal, yang disampaikan Ratna Akiefnawati, YB4AZ. NRI. 1997000679, Bendahara ORARI Daerah Jambi masa bakti 2018-2023, kepada eMag ORARI, Senin, 26 Oktober 2021, sebagai berikut :
1. Berawal adanya ketidakpuasan 5 dari 6 Ketua Lokal ORARI se-Daerah Jambi, yaitu: 1) Lokal Kota Jambi, 2) Lokal Kerinci, 3) Lokal Kota Sungai Penuh, 4) Lokal Bungo dan 5) Lokal Tebo, sehubungan dengan tindakan yang dilakukan oleh Ketua ORDA Jambi Periode 2018-2021, OM Tigor-YB4AS, yang intinya menyangkut ketidakpedulian terhadap dinamika dan perkembangan organisasi serta masalah transparansi pengelolaan keuangan.
2. Sejak menjadi Ketua ORDA Jambi yang bersangkutan dinilai oleh 5 Ketua Lokal ORARI se-Daerah Jambi, tidak melaksanakan mekanisme organisasi sesuai AD/ART, tidak pernah melaksanakan rapat kerja, sehingga tidak ada kemajuan dan kegiatan yang bisa ditunjukan oleh ORDA Jambi, serta tidak ada transparansi tentang pengelolaan keuangan ORDA Jambi, bahkan iuran lokal yang dititipkan oleh ORPUS untuk diteruskan kepada ORARI Lokal se-Daerah Jambi tidak sampai tepat waktu jika tidak diminta oleh ketua lokal tidak dia diteruskan.
3. Ketua ORDA Jambi Periode 2018-2021, OM Tigor-YB4AS tidak pernah berkoordinasi dengan para Ketua Lokal terkait kegiatan ORARI Pusat, melainkan mengambil keputusan sendiri, termasuk menentukan sendiri anggota yang berhak untuk mengikuti ujian nasional kenaikan tingkat tanpa memperhatikan surat pengantar dari ketua ORLOK, Tigor YB4 AS bahkan melarang rekomendasi tersebut ditandatangani Wakil ketua dan Sekretaris ORDA Jambi sesuai Surat Sekjen ORARI Pusat no. B-162/OP/SI/IX/2019 tanggal 26 September 2019 tentang pemberian rekomendasi organisasi untuk kenaikan tingkat.
“Sebenarnya permasalahan tersebut, tidak perlu berkepanjangan, karena kami bersama 5 ORLOK sudah sebanyak 6 kali melakukan mediasi dengan yang bersangkutan, namun tidak kunjung membuahkan hasil positif dan konstruktif baik
partit antara DPP ORDA Jambi – Pengurus ORDA Jambi – Pengurus ORARI Pusat (3 kali) yang dilaksanakan dalam periode Juni 2021 - Agustus 2021, tapi karena tidak ada niat baik dari Ketua ORDA Jambi Periode 2018-2021, OM Tigor-YB4AS, maka Kami 5 dari 6 ORARI Lokal se-Daerah Jambi bersepakat memutuskan untuk meminta ijin kepada Ketua Umum ORARI untuk melaksanakan Musdalub sebagaimana
tertuang dalam amanat Pasal 20 ayat (2) Anggaran Dasar juncto Pasal 19 ayat (5) Anggaran Rumah Tangga ORARI berdasarkan Ketetapan Munassus ORARI Nomor 01/
TAP/MUNAS KHUSUS/2019 Tanggal 27 April 2019,” tukas Ratna Akiefnawati, YB4AZ.
III. Pilihan Jalan Penyelesaian Permasalahan :
Setelah menyajikan informasi mengenai pemicu permasalahan dari perselisihan yang terjadi dan di alami oleh ORDA SUMUT maupun ORDA Provinsi Jambi, maka selanjutnya, akan disajikan mengenai informasi mengenai rangkaian upaya penyelesaian permasalahan dari kedua ORDA tersebut, sebagai berikut : A. ORDA Provinsi Sumatera Utara.
Setelah menjelaskan mengenai pemicu permasalahan yang terjadi di internal ORDA Prov. Sumut, selanjutnya Ariadi –YB6KGY Sekretaris ORDA Sumut, menuturkan mengenai rangkaian upaya penyelesaian permasalahan tersebut, sebagai berikut :
1. Atas gugatan dari kelompok Anda Yudas dkk, ada Beberapa pihak juga menanggapi permasalahan tersebut, kenapa pihak Pengadilan Negeri Medan menerima pengajuan Gugatan dan menyidangkan kasus tersebut. Menurut mereka kalaupun disidangkan dilaksanakan oleh PTUN bukan Pengadilan Negeri Medan. Dalam gugatannya para penggugat yakni Anda Yudas Cs, selain menggugat Ketua Umum ORARI H. Abidin,HH, pihak penggugat lewate pengacaranya Erwin Adhanto,SH, Khairun Na’im, SH,MH, Bambang Indra Gunawan, SH,M.Hum dan Bayhaqi Ritonga,SH juga menggugat Ketua ORDA Sumut hasil MUSDA ORDA Sumut tahun 2019.
2. Bahwa kehadiran para pengurus ORARI Pusat tersebut sudah sesuai prosedur, yakni dilengkapi Surat Penugasan Nomor :SP.037/OP/KU/VIII/2019 yang ditanda tangai oleh Ketua Umum ORARI, H. Abidin, HH-YB7LSB, secara
prosedur Musda ORARI Daerah Sumatera Utara tahun 2019 itu berjalan sesuai AD/ART ORARI. Musda dihadiri oleh seluruh peserta dalam hal ini 10 utusan Pengurus Lokal yang masa kepengurusannya masih aktif, sehingga qorum untuk dilaksanakan.
3. Tentang gugatan yang disampaikan pihak penggugat yang antara lain tidak sahnya pelaksanaan Musda dan dugaan telah terjadinya pemalsuan tanda tangan Ketua Umum ORARI, pihak ORARI Pusat yang disebutkan sebagai tergugat I telah memberikan jawaban lewat suratnya Nomor : B-003/OP/
KU/I/2020 perihal jawaban terhadap penolakan Hasil Musda ke-VIII ORARI Daerah Sumatera Utara, yang ditujukan kepada Pengadilan Negeri Medan Klas I-A Khusus. Dalam surat ORARI Pusat tersebut diantaranya dijelaskan
tentang kronologis dan prosedur tanda tangan Ketua Umum dalam penanda tanganan Surat Keputusan. Bahwa pada point ke-3 Surat jawaban ORARI Pusat kepada Pengadilan Negeri Medan Klas I Khusus itu, disebutkan bahwa Tentang adanya Dugaan Pemalsuan terhadap Surat Keputusan Ketua Umum ORARI Nomor : Kep- 008/OP/KU/VIII/2019 tertanggal 31 Agustus 2019, Bahwa disebutkan Apabila Ketua Umum ORARI berhalangan hadir pada Musda, maka utusan sah Pengurus ORARI Pusat membawa blangko Surat Keputusan yang telah ditanda tangani oleh Ketua Umum ORARI, tinggal diisi nama dan jabatan Dewan Pengawas dan Penasehat ORARI Daerah. Disebutkan juga dalam surat tersebut, bahwa Orari Pusat tidak dapat mengabulkan permintaan menolak hasil Musda-VIII ORARI Daerah Sumatera Utara, karena Musda telah dilaksanakan sesuai AD/ART ORARI dan Tata Tertib Musda ke-VIII ORARI Daerah Sumatera Utara.
4. Anehnya, Gugatan tersebut diterima oleh Pengadilan Negeri Medan, dan kemudian Ketua ORDASU melakukan Banding ke Pengadilan Tinggi (PT) Sumatera Utara, kembali Gugatan dari pihak Penggugat diterima. Pengurus ORDASU akhirnya kembali mengajukan banding ke Makamah Agung (MA), jadi masalah gugatan terhadap Pengurus ORDASU sedang berada di Makamah Agung.
5. Dalam setiap persidangan perkara tersebut baik di Pengadilan Negeri klas I Medan maupun di Pengadilan Tinggi Sumatera Utara, bahwa pihak ORDA Sumut maupun ORPUS sebagai tergugat telah menyampaikan bukti-bukti dan fakta sesuai yang tertera dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga ORARI yang Ketetapan Munassus ORARI Nomor 01/TAP/MUNAS KHUSUS/2019 tanggal 27 April 2019, dan juga mengajukan saksi ahli, namun upaya tersebut, nampaknya diabaikan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan, maupun di Pengadilan Tinggi Sumatera Utara, sehingga para tergugat tidak puas dengan kedua putusan tersebut, selanjutnya mengajukan memori Kasasi yang di ajukan pada tanggal 12 Juni 2021.
Mengenai pengajuan Memori Kasasi tersebut, juga di sampaikan oleh Joko Purwanto, YBØDIP Ketua Biro Hukum dan Advokasi ORARI Pusat, saat di temui eMag ORARI, Senin, 25/10/2021 di Jakarta, mengatakan bahwa memang dalam amar vonis Majelis Hakim Pengadilan Negeri klas I Medan maupun di Pengadilan Tinggi Sumatera Utara, terdapat sinyalemen adanya kejanggalan sebagai akibat tidak cermatnya pemeriksaan terhadap perkara tersebut, sehingga membuat adanya celah untuk mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung sebagai upaya hukum menyelesaikan masalah tersebut.
“Ya, kami sangat berharap adanya kecermatan yang lebih bagus dalam
pemeriksaan perkara ini oleh Hakim Agung di Mahkamah Agung, agar terpenuhinya rasa keadilan bagi penyelesaian perkara ini,” tukas Joko Purwanto, YBØDIP Ketua Biro Hukum dan Advokasi ORARI Pusat, saat di temui eMag ORARI, Senin, 25/10/2021