• Tidak ada hasil yang ditemukan

2016 SISTEM PAKAR PENENTUANN KERUSAKAN MESIN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2016 SISTEM PAKAR PENENTUANN KERUSAKAN MESIN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Herdian Wira Suganda, 2016

SISTEM PAKAR PENENTUANN KERUSAKAN MESIN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Di Era globalisasi yang sedang bergulir di berbagai aspek kehidupan ini, tak heran teknologi informasi dituntut untuk berkembang dan mampu membantu manusia dalam menyelesaikan tugasnya. Pada dasarnya tugas manusia dalam aktifitasnya itu sangat padat, maka tak heran peran teknologi diharapkan mampu membantu meringankan beban dari aktifitas maupun pekerjaan yang dilakukan. Tak dipungkiri teknologi informasi sudah menyentuh berbagai sektor, seperti di bidang kesehatan, militer, pendidikan, bahkan sektor industri, kini perkembangan teknologi sangat membantu sepak terjang perusahaan dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat dari waktu ke waktu. Perusahaan yang tak mampu bersaing hampir dapat dipastikan tidak akan bertahan lama.

Dalam industri, terutama mesin produksi umumnya bekerja secara terus menerus. Diperlukan suatu kondisi mesin yang baik agar hasil produksi dapat maksimal. Salah satu usaha untuk menjaga agar mesin bekerja optimum adalah dengan perawatan mesin. Salah satu usaha untuk menjaga agar mesin bekerja optimal adalah dengan perawatan mesin. Salah satu cara paling efektif dan efisien untuk mengetahui kondisi mesin adalah dengan menganalisa getarannya, Karena mesin yang menunjukan gejala kerusakan akan menghasilkan sinyal getaran yang tidak biasa. (Rahindradi, 2007)

Demi menjaga stabilitas kinerja mesin-mesin produksi, setiap harinya pada bagian inspeksi PT. Pupuk Kujang melakukan inspeksi Rotating, yang mana hal itu dilakukan untuk pengambilan data nilai vibrasi pada bagian mesin-mesin produksi. Inpeksi rotating ini dilaksanakan sebagai tugas utama dari bagian inspeksi, yakni melakukan pengukuran rutin, pengukuran referensi, pengukuran setelah maupun sebelum perbaikan, dan ketika mesin mengalami troubleshooting atau abnormal

(2)

Herdian Wira Suganda, 2016

SISTEM PAKAR PENENTUANN KERUSAKAN MESIN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

function. Menurut (Sumiarti, 1987), Produksi merupakan semua kegiatan dalam

menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa, dimana untuk kegiatan tersebut diperlukan fakto-faktor produksi. Faktor utama sebuah perusahaan penghasil pupuk dalam menjalanakan produksinya ialah mesin-mesin produksi yang digunakan. Oleh karena itu, kinerja dari mesin selalu diberi perhatian khusus bagi perusahaan. Bagaimanapun, kinerja dari mesin-mesin tersebut dapat mempengaruhi jumlah kapasitas produksi pupuk yang akan dihasilkan. Untuk pengambilan data nilai vibrasi dari mesin-mesin produksi, PT. Pupuk Kujang sudah menggunakan alat pengukur nilai getaran vibrasi. Alat yang digunakan adalah vibration analyzer, alat yang sering digunakan adalah vibration analyzer CSI 2130 dan IRD 810. Namun ada permasalahan yang muncul, karena alat itu hanya menampilkan data vibrasi berbentuk spectrum, sehingga alat tersebut belum dapat menyimpulkan jenis kerusakan yang terjadi apabila mesin mengalami abnormal function. Jika alat tersebut tak mampu menyimpulkan kerusakan yang terjadi pada mesin, maka pegawai akan sulit menganalisa dan menarik solusi perbaikan dari data yang telah didapat. Hanya orang tertentu yang mampu membaca data dari alat tersebut, hanya pegawai dengan jam terbang tinggi setara supervisor dan superitendent yang mampu menganalisa data

spectrum dan menyimpulkan solusi dari kerusakan yang mungkin akan dilakukan

untuk kedepannya.

Sehubungan dengan permasalahan diatas, maka diperlukan sebuah sistem yang mampu menyimpulkan kerusakan dan solusi dari data spectrum yang diambil, namun dalam sistem ini basis pengetahuan atau kepakaran sangat diperlukan. Basis pengetahuan ini di dapat dari pengalaman para decision maker yang sudah terbiasa mengambil keputusan dari data spectrum tersebut. Dari penelitian yang sudah penulis lakukan, sistem pakar mampu menjawab permasalahan diatas. Sistem pakar atau

expert system ini banyak digunakan di berbagai bidang keahlian, termasuk yang

paling sering digunakan ialah dalam bidang kesehatan. Menurut Miskoff 1985, Sistem pakar adalah program komputer yang meniru kemampuan seorang atau beberapa pakar dalam bidang-bidang pengetahuan tertentu memecahkan masalah dalam bidangnya. Keahlian seorang ahli/pakar dituntut untuk memindahkan

(3)

Herdian Wira Suganda, 2016

SISTEM PAKAR PENENTUANN KERUSAKAN MESIN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keahliannya ke dalam mesin inferensi (inference engine). Mesin inferensi adalah program komputer yang memberikan metodologi untuk penalaran tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam workplace, dan untuk memformulasikan kesimpulan (Turban, 1995). Dengan sistem pakar diharapkan mampu membantu para pegawai dalam menyimpulkan kerusakan dan solusi yang mungkin untuk melakukan perbaikan secara cepat. Diaharapkan hasil sistem ini mampu mendekati bahkan sesuai dengan hasil analisa dari supervisor dan

superitendent. Decision maker pada kasus ini ialah pegawai yang memiliki previlages dalam menentukan langkah selanjutnya yang akan diambil ketika data

vibrasi sudah diambil oleh inspector yang bertugasdi lapangan.

Dari berbagai metode yang digunakan dalam sistem pakar, penelitian akan menggunakan metode forward chaining yang diterapkan pada proses pelacakan atau pencarian di dalam mesin inferensi. Metode forward chaining adalah metode pencarian atau teknik pelacakan kedepan yang dimulai dengan informasi yang ada dan penggabungan rule untuk menghasilkan suatu kesimpulan atau tujuan (Russel P, 2003). Dengan teknik forward chaining, aturan-aturan yang memungkinkan dapat digunakan dikumpulkan terlebih dahulu, kemudian dieksekusi. Aturan-aturan tersebut adalah aturan yang bagian kondisinya (fakta) sudah dikenal. Fakta-fakta tersebut bisa datang dari masukan pengguna sebagai bagian dari masalah atau fakta yang dihasilkan dari proses inferensi sebelumnya (Patterson, 1990).

Metode Forward chaining ini digunakankarena pertimbangan dari hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh Whenty pada tahun 2010, yang menyatakan bahwa Metode Forward Chaining memberikan hasil analisa cukup baik yakni sebesar 86,3% keakuratan hasil diagnosa. Selain itu, metode iniakan sesuai dengan permasalahan yang diangkat, dimana metode ini memiliki strategi pencarian yang memulai proses pencarian dari sekumpulan data atau fakta, dari data-data tersebut dicari suatu kesimpulan yang menjadi solusi dari permasalahan yang dihadapi. Hal ini sesuai dengan alur sistem yang akan dibuat, sistem pakar ini tidak akan menampilkan hasil atau melakukan pendeketan dengan hasil terlebih dahulu, namun akan mengumpulkan data atau fakta terlebih dahulu. Selain metode dalam mesin inferensi

(4)

Herdian Wira Suganda, 2016

SISTEM PAKAR PENENTUANN KERUSAKAN MESIN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang digunakan, kemampuan sistem pakar pun dipengaruhi oleh teknik/pola penelusuran yang digunakan.Apabila dibandingkan dengan metode inferensi lainnya, metode ini dirasakan mampu mengatasi penulusuran yang akan di lakukan pada mesin inferensi dengan tepat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, Penelitian ini akan merancang sebuah sistem pakar penentuan kerusakan mesin produksi menggunakan metode forward chaining.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang yang telah dipaparkan, maka muncul masalah yang akan dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang suatu aplikasi sistem pakar yang mampu membantu pegawai dalam menentukan kerusakan dan solusi penanganan perbaikan? 2. Bagaimana cara mengambil kesimpulan serta solusi dari kerusakan mesin

dengan menggunakan metode forward chaining? 1.3 Batasan Masalah

Agar Pembahasan dalam penelitian ini tidak keluar dari tema dan judul skripsi, maka penulis memberikan batasan masalah adalah sebagai berikut:

1. Pembuatan aplikasi sistem pakar ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dari Database MySQL.

2. Metode yang dipakai dalam aplikasi sistem pakar ini adalah metode

forward chaining.

3. Mesin produksi yang digunakan dalam penelitian, hanya mesin produksi dengan kategori mesin alat putar (rotating). Mesin alat putar yang dimaksud ialah mesin mesin yang memiliki komponen pump dan fan. 4. Input program berupa nilai dan bentuk spectrum yang ditampilkan oleh alat

(5)

Herdian Wira Suganda, 2016

SISTEM PAKAR PENENTUANN KERUSAKAN MESIN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

definisi dan solusi penanganan perbaikan untuk mesin jika memang membutuhkan perbaikan.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah membuat sebuah “Sistem Pakar untuk penentuan Kerusakan Mesin Produksi”. Aplikasi ini berfungsi untuk membantu menentukan kerusakan mesin produksi berdasarkan fakta yang ditemukan di lapangan dan data spectrum yang sudah didapat sebelumnya. Adapun detail tujuan penelitian ini antara lain:

1. Mendapatkan sistem pakar yang mampu membantu pegawai dalam menentukan jenis kerusakan mesin produksi dan mampu membuat solusi penanganan dari kerusakan tersebut.

2. Mendapatkan hasil analisa terkait penentuan kerusakan serta penanganan dari kerusakan mesin tersebut menggunakan metode

forward chaining.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini antara lain :

1. Terciptanya suatu sistem pakar yang mampu mendeteksi kerusakan mesin produksi meggunakan metode forward chaining.

2. Dapat digunakan oleh pihak yang berkepentingan untuk memprediksi potensi kerusakan pada mesin produksi dan memberikan solusi penanganan perbaikan, diharapkan tidak akan ada dampak kerusakan yang berkepanjangan bahkan mesin tidak dapat digunakan atau rusak total. 1.6 Sistematika Penulian

Untuk mempermudah proses penulisan Tugas Akhir ini, penulis membuat sitematika penulisan yang terdiri dari:

(6)

Herdian Wira Suganda, 2016

SISTEM PAKAR PENENTUANN KERUSAKAN MESIN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

Bagian ini membahas mengenai Latar belakang, rumusan masalah, Batasan masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, serta Sistematika Tugas akhir skripsi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bagian ini menguraikan tentang teori, metode serta penjelasan mengenai pengetahuan tentang vibrasi mesin produksi yang akan diterapkan ke dalam aplikasi sistem pakar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bagian ini berisi uraian mengenai metode penelitian yang digunakan dalam proses pengumpulan data yang dipakai dalam perancangan aplikasi sitem pakar.

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN

Bagian ini menjelaskan analisis, tahapan perancangan, hasil penelitian, serta implementasi program yang sesuai dengan tahap perencanaan. Selain itu, dalam bagian ini disajikan pula hasil pengujian aplikasi sitem pakar.

BAB V PENUTUP

Bagian ini berisi kesimpulan dari hasil pengembangan aplikasi sistem pakar penentuan kerusakan mesin produksi. Selain itu dijelaskan pula saran-saran untuk penyempurnaan sistem apabila ada bagian yang belum sempurna.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis hubungan antara logam berat Pb dan Cr dengan ukuran panjang tubuh cacing tanah tiap spesies menunjukkan bahwa pada spesies Methaphire

Indeks LQ 45 hanya terdiri dari 45 saham yang telah terpilih melalui berbagai kriteria pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas

1. Mengasumsikan kerapatan bahan, jumlah jari-jari, radius-dalam hub, radius-luar hub dan radius-luar rim benda putar. Mengasumsikan radius-dalam rim. Menghitung panjang pendekatan

Menurut Hamid Sarong cuti bersalin hingga enam bulan dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Aceh Nomor 49 Tahun 2016 tentang Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Ekslusif

H1 = Promosi penjualan yang t erdiri atas coupons, rebates, Price-off deals, Bonus packs, Free premium gi fts, Loyalty programs, dan Events secara simultan

Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara mendownload laporan keuangan tahunan bank umum syariah sehingga dari laporan keuangan tahunan tersebut dapat diperoleh

“ Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi ketentuan tentang keteknikan, keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja, perlindungan tenaga kerja dan lingkungan,

Program Sarjana Pencipta Kerja Mandiri yang selanjutnya disebut Prospek Mandiri, adalah program pemerintah c.q Kementerian Negara Koperasi dan UKM bekerjasama dengan