• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Salah satu kegiatan pengumpulan data bawah permukaan pada kegiatan pengeboran sumur minyak dan atau gas bumi baik untuk sumur eksplorasi maupun untuk sumur pengembangan adalah mudlogging. Kegiatan mudlogging ini pada dasarnya adalah aktivitas untuk mengawasi secara terus menerus data serbuk bor maupun data gas yang naik ke permukaan lubang bor saat kegiatan pengeboran berlangsung. Data – data ini dapat digunakan untuk melakukan evaluasi keberadaan hidrokarbon pada formasi yang ditembus oleh mata bor.

Kenyataan yang ada saat ini adalah data gas dari mudlogging ini jarang sekali dipakai untuk evaluasi formasi karena adanya asumsi umum yang menyatakan bahwa data ini kurang dapat diandalkan dan kurang mencerminkan keadaan formasi. Beberapa pengembangan teknologi di industri mudlogging telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas akuisisi data gas dan analisisnya.

Salah satu data penting yang disediakan oleh perusahaan mudlogging adalah data kromatografi gas, berupa gas metana (C1) sampai gas pentana (C5) dimana data gas ini apabila dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan beberapa teknik rasio dan divalidasi oleh korelasi dan perbandingan dengan data lain seperti log listrik, uji tekanan formasi dan data temperatur tekanan dan volume (PVT) dapat memberikan informasi tambahan untuk memperkuat interpretasi jenis maupun perkiraan kontak hidrokarbon dalam lubang bor.

Analisis lebih lanjut dari data kromatografi gas ini dilakukan dengan menerapkan metode rasio gas yang telah dikembangkan oleh beberapa peneliti terdahulu seperti misalnya Haworth (1985) yang menghasilkan beberapa parameter seperti Kebasahan (Wetness – Wh), Keseimbangan (Balance – Bh) dan Karakter (Character – Ch) untuk kemudian dilakukan plot silang antara ketiga parameter ini untuk menghasilkan interpretasi jenis fluida maupun kontak hidrokarbon dalam suatu reservoar. Metode rasio gas juga dikembangkan oleh Kandel (2001) dengan melakukan beberapa plot silang antara gas komponen berat (C3, C4 dan C5) dengan gas komponen ringan (C1, C2) yang akan menghasilkan garis trend untuk menghasilkan interpretasi jenis fluida dalam suatu reservoar. Lebih jauh lagi Kandel

(2)

dan kedalaman dari seal; difusi atau kebocoran gas; kontak hidrokarbon; perubahan vertikal dari fluida didalam zona pay yang tebal; pembedaan fluida pada interval yang terdiri dari beberapa lapisan; dan biodegradasi.

Kontak hidrokarbon di Lapangan NB berdasarkan data tekanan formasi di sumur-sumur eksplorasi NB – 3 dan NB – 5 memperlihatkan adanya perbedaan antara sisi sebelah Barat (NB-3) dan sebelah Timur (NB-5) seperti yang terlihat pada Gambar 1.1. Pada saat fasa sumur pengembangan dimulai data log listrik dari LWD (Logging While Drilling) maupun Wireline Logging masih mempunyai beberapa ketidakpastian mengenai jenis fluida maupun kontak hidrokarbon, hal ini sebenarnya dapat diatasi apabila setiap sumur mempunyai data tekanan formasi, hanya saja data tekanan formasi sulit didapatkan karena keterbatasan alat (MDT) yang hanya dapat dilakukan pada lubang dengan sudut kemiringan kurang dari 50 derajat, sehingga data rasio gas dapat membantu memvalidasi jenis fluida dan kontak hidrokarbon.

Adanya data – data tambahan dari sumur pengembangan juga memperlihatkan kemungkinan adanya kompartementalisasi di Lapangan NB, dengan kontak hidrokarbon yang berbeda – beda seperti yang terlihat pada Gambar 1.2.

Metode rasio gas ini akan diujikan pada data kromatografi gas dari Lapangan NB, yang mana diharapkan dapat membantu mengidentifikasi jenis fluida dan kontak hidrokarbon didalam reservoar Gabus – 1, Lapangan NB. Hasil evaluasi tekanan formasi maupun log listrik akan dipakai untuk memvalidasi interpretasi kontak fluida dari rasio gas kromatografi ini. Data tekanan, volume dan temperatur (PVT) dari laboratorium akan dipakai untuk memvalidasi interpretasi jenis fluida dari hasil rasio data gas kromatografi.

Lapangan NB ini sendiri merupakan daerah kontrak kerja PT ConocoPhillips Indonesia yang dikembangkan sejak akhir tahun 2007 untuk menghasilkan minyak dan gas bumi.

(3)

NB3 - Pressure vs Depth 6500 6600 6700 6800 6900 7000 7100 7200 7300 7400 7500 7600 7700 7800 7900 8000 8100 8200 8300 8400 8500 8600 8700 8800 8900 9000 3300 3350 3400 3450 3500 3550 3600 3650 3700 3750 3800 3850 3900 3950 4000 Pressure, Psia D e p th , ft tv d s s NB3 Pressure Data Water gradient Condensate/Oil gradient Gas gradient 7,820' 7,633' 7,997' NB5 - Pressure vs Depth 6500 6600 6700 6800 6900 7000 7100 7200 7300 7400 7500 7600 7700 7800 7900 8000 8100 8200 8300 8400 8500 8600 8700 8800 8900 9000 3300 3350 3400 3450 3500 3550 3600 3650 3700 3750 3800 Pressure, Psia D e p th , ft tv d s s NB5 Pressure Data Water gradient Gas gradient Condensate/Oil gradient 8,221' 7,934' 7,694'

(4)

Gambar 1.2 Penampang struktur Lapangan NB yang memperlihatkan jenis fluida, multi kompartemen dan berbagai kontak hidrokarbon setelah dilakukan pengeboran pengembangan. Reservoir Gabus merupakan endapan fluvial yang terdiri atas geometri channel sehingga distribusi lateralnya terbatas, dan

mempengaruhi penyebaran kontak fluida antar kompartemen.

PENAMPANG STRUKTUR LAPANGAN NB NB-2

(5)

1.2. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk menentukan fluida hidrokarbon dan kontak fluida berdasarkan analisis data gas kromatografi di reservoar Gabus 1, Lapangan NB, cekungan Natuna Barat, sebagai persyaratan tesis S2 dalam program studi Petroleum Geosciences, jurusan Teknik Geologi, Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada.

Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Mendapatkan hasil rasio data gas kromatografi berdasarkan metode rasio yang dikembangkan oleh Haworth (1985) dan Kandel (2001) untuk menentukan jenis fluida dan kontak hidrokarbon dalam reservoar Gabus – 1, Lapangan NB. 2. Mendapatkan hasil validasi kontak hidrokarbon berdasarkan metode rasio gas

kromatografi dibandingkan dengan kontak hidrokarbon berdasarkan evaluasi log listrik maupun data tekanan formasi reservoar Gabus – 1, Lapangan NB. 3. Mendapatkan hasil validasi jenis fluida berdasarkan metode rasio gas

kromatografi dengan interpretasi jenis fluida berdasarkan hasil analisis PVT sampel fluida reservoar Gabus – 1, Lapangan NB.

4. Membuktikan adanya kompartementalisasi di Lapangan NB dengan menggunakan hasil rasio data gas kromatografi yang telah divalidasi dengan hasil evaluasi log listrik, data tekanan formasi maupun PVT.

1.3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian berada di Lapangan NB, Cekungan Natuna Barat yang berjarak sekitar 1000 km dari Jakarta dan merupakan daerah kontrak kerjasama PT ConocoPhillips Indonesia (Gambar 1.3). Lapangan NB yang mempunyai luas sekitar 25 km x 8 km, pertama kali ditemukan pada saat dilakukan pengeboran sumur eksplorasi NB – 1, yang kemudian diikuti oleh beberapa sumur eksplorasi yaitu NB – 2, 3, 4, 5 dan 6. Lapangan ini mulai dikembangkan pada akhir tahun 2007 dan telah dilakukan pengeboran pengembangan sebanyak 35 sumur sampai sekarang.

(6)

Gambar 1.3 Lokasi penelitian Lapangan NB, Blok B PSC, Cekungan Natuna Barat

(7)

1.4. Batasan Masalah dan Ruang Lingkup Penelitian

Permasalahan utama dari yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah rasio gas kromatografi untuk interval reservoar Gabus – 1 di Lapangan NB untuk menentukan kontak fluida dan jenis fluida hidrokarbon, dimana rasio gas kromatografi untuk Gabus – 2, 3 dan 4 dilakukan lebih untuk mendukung hasil rasio gas Gabus – 1, tidak semua kontak fluida terletak di Gabus – 1. Sedangkan rasio gas untuk reservoar lain di Lapangan NB yaitu Udang (1A, 1, 2, 3 dan 4) tidak dibahas dalam tesis ini.

Ruang lingkup penelitian adalah lapangan gas dan minyak bumi NB yang terletak di Cekungan Natuna Barat, dan mulai dikembangkan sejak akhir tahun 2007. Sumur yang sudah dibor sejak lapangan ini ditemukan sampai dikembangkan adalah 6 sumur eksplorasi dan 40 sumur pengembangan. Adapun data yang dipakai untuk keperluan tesis ini adalah sebanyak 3 sumur eksplorasi dan 15 sumur pengembangan.

1.5. Keaslian dan Manfaat Penelitian

Metode rasio gas kromatografi, untuk menentukan kontak hidrokarbon dan jenis fluida hidrokarbon merupakan metode standar yang umum digunakan pada saat pengeboran suatu sumur. Penelitian penggunaan rasio gas kromatografi di lapangan penghasil gas dan minyak lain pernah dilakukan baik secara internal maupun eksternal untuk keperluan publikasi maupun tesis.

Tesis mengenai penentuan kontak hidrokarbon dan jenis fluida hidrokarbon di reservoar Gabus – 1, Lapangan NB dengan menggunakan metode rasio gas kromatografi belum pernah dilakukan sebelumnya, dan diharapkan akan dapat membantu dalam pengembangan Lapangan NB dan ikut mengurangi ketidakpastian dalam menentukan kontak hidrokarbon maupun jenis fluida didalam interval reservoar.

Gambar

Gambar 1.2 Penampang struktur Lapangan NB yang memperlihatkan jenis fluida, multi kompartemen dan berbagai kontak hidrokarbon setelah dilakukan  pengeboran pengembangan
Gambar 1.3 Lokasi penelitian Lapangan NB, Blok B PSC, Cekungan Natuna Barat

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi speaker ini adalah mengubah gelombang listrik menjadi getaran suara.proses pengubahan gelombag listrik/electromagnet menjadi gelombang suara terjadi karna

Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan pada tingkat aktifitas, stres,  psikologi, ketidakmampuan untuk mempertahankan

Sifat penata yang senang menyendiri, tidak percaya diri dan suka memendam perasaan merupakaan watak yang terdapat pada watak melankolis yang sempurna dan

Cialdini (2010) menyatakan bahwa compliance dipengaruhi oleh enam prinsip yaitu, kemauan individu untuk mengikuti suatu permintaan karena permintaan tersebut berasal

Penelitian ini bertujuan agar adanya peningkatan yang terjadi dalam prestasi siswa dan kemampuan kerja sama pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit

Dari hasil perhitungan back testing pada tabel tersebut tampak bahwa nilai LR lebih kecil dari critical value sehingga dapat disimpulkan bahwa model perhitungan OpVaR

Berangkat dari masalah yang ditemukan, penulis mengadakan penelitian dengan metode studi pustaka, observasi, perancangan, instalasi, uji coba serta implementasi untuk menemukan

Penyerapan tenaga kerja merupakan jumlah tertentu dari tenaga kerja yang digunakan dalam suatu unit usaha tertentu atau dengan kata lain penyerapan tenaga kerja