• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal Proyek. Judul Program

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Proposal Proyek. Judul Program"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Proposal Proyek Judul Program

Optimalisasi Sekolah Rakyat dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Anak Pra-sejahtera melalui Prinsip Transformational Development di Kampung Pemulung Sidomulyo Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota Malang

Yayasan Peduli Pendidikan Anak Bangsa (YPPAB)

Disusun untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Manajemen Proyek Pembangunan

Dosen Pengampu : Joko Purnomo, S.IP,M.A

Disusun Oleh :

Muhammad Fauzi / 145120407111043 / C-HI-6

Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Brawijaya 2017

▸ Baca selengkapnya: judul proposal : ulang tahun sekolah

(2)

INFORMASI DASAR

1. Judul Proyek : Optimalisasi Sekolah Rakyat dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Anak Pra-sejahtera melalui Prinsip Transformational Development di Kampung Pemulung Sidomulyo Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota Malang

2. Lokasi Proyek : Kampung Pemulung Sidomulyo Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota Malang

3. Organisasi Pelaksana :

a. Nama Organisasi : Yayasan Peduli Pendidikan Anak Bangsa (YPPAB) b. Alamat Organisasi : Jalan Bunga Kopi No. 15, kota Malang

c. No. Tel/HP : +62 81907861803

d. Email : fauzi_bsa99@yahoo.com

4. Mitra Kerja : YPPAB berkolaborasi dengan Lembaga Swadaya Masyarakat yaitu Save Street Child kota Malang, Komunitas Peduli Anak Yatim dan Anak Jalanan (Paypal), dan Sekolah Rakyat Kampung Pemulung Kecamatan Sukun kota Malang.

5. Biaya Proyek Total : Rp. 37.945.000,00

6. Durasi Proyek : 4 bulan

(3)

CONTEXTUAL ANALYSIS Problem Specific

Anak adalah calon penerus bangsa, begitulah sebagian besar orang setuju terhadap siapa hakikatnya anak dalam perspektif masa depan suatu bangsa. Anak adalah aset berharga bagi pembangunan suatu bangsa yang harus ditumbuh kembangkan secara positif agar nantinya mampu memberikan kontribusi yang besar bagi kemajuan negara. Dengan pemahaman yang konstruktif terhadap korelasi anak dan pembangunan serta didukung oleh hasil Konvensi Hak Anak (tahun 1924) dan kemunculan tema sentral Millenium Development Goals (MDGs) (tahun 2000), pemerintah Indonesia dengan segenap upaya berusaha untuk merealisasikan upaya pemenuhan kesejahteraan anak yang diwujudkan dengan berbagai kebijakan di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan keamanan.

Perlindungan terhadap anak secara nyata bisa dilihat dengan keluarnya Undang-Undang Perlindungan Anak no 23 tahun 2002 oleh pemerintah Indonesia. Berbagai hak anak yang termaktub dalam dokumen Convention on The Rights of the Child mencakup secara keseluruhan hak asasi anak sekaligus hak asasi manusia yang bersifat universal. Dalam dokumen hak anak tersebut dapat dilihat bahwasanya hak anak lebih banyak bersifat materiil yang bisa diselenggarakan oleh negara. Hak yang bersifat materiil inilah yang kemudian disarikan oleh negara (dalam hal ini oleh pemerintah Indonesia) dalam kebijakan-kebijakan normatif dan fisik yang melingkupi berbagai sisi kehidupan anak. Hal ini bisa kita lihat dengan keluarnya kebijakan pendidikan dasar 9 tahun, kebijakan kota layak anak, undang-undang pekerja, undang-undang kewargnanegaraan dan sebagainya.

Akan tetapi, di kota Malang sendiri, masih banyak anak-anak yang belum memperoleh hak sebagaimana mestinya, khususnya hak untuk memperoleh pendidikan dasar. Dari data yang telah dihimpun oleh Dinas Pendidikan kota

(4)

Malang, tahun 2014 angka putus sekolah untuk anak usia wajib sekolah di kota Malang masih sangat tinggi, mencapai 27.220 orang. Jumlah tersebut berasal dari usia 7-12 tahun (2.438 orang) dan usia 13-15 tahun sebanyak 24.782 orang. Angkat tersebut naik sebanyak 15% dari tahun sebelumnya. Kota Malang hanyalah sebagian kecil dari Indonesia, jadi tak dapat dipungkiri bila jumlah anak putus sekolah di Indonesia bahkan dapat berjumlah jutaan kali lipat. Sedangkan anak-anak adalah generasi penerus harapan bangsa. Namun, jika para generasi harapan bangsa tidak mendapatkan kehidupan yang sewajarnya, mungkinkah mereka dapat mewujudkan harapan bangsa dikemudian hari.

Menurut salah satu LSM yang bergerak dalam bidang pendidikan dan pemberdayaan anak putus sekolah, sebenarnya sebagian besar dari mereka yang tidak mampu mengenyam bangku pendidikan adalah mereka yang berasal dari keluarga pra sejahtera. Keluarga pra sejahtera adalah keluarga yang anggota keluarganya masih ada yang bekerja sebagai pemungut sampah atau yang lainnya. Namun kebutuhan dan hak-hak mereka tidak dapat terpenuhi. Yang sampai pada akhirnya membuat mereka harus mengorbankan pendidikannya dikarenakan tidak adanya biaya, serta ikut membantu keluarga mencari nafkah dengan memungut sampah hingga berkeliaran dijalan.

Melihat permasalahan sosial tersebut, sebenarnya siapakah yang paling bertanggung jawab? Seperti yang tercantum di dalam UUD 1945 pasal 34 ayat 1 yang berbunyi “Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara”, maka di sini pemerintah memang menjadi pihak yang paling bertanggung jawab dalam menangani nasib anak-anak Indonesia yang terlantar. Karena anak-anak Indonesia jugalah yang menjadi penerus harapan bagi bangsa Indonesia dikemudian hari. Namun tak hanya pemerintah, kita sebagai masyarakat juga berkewajiban untuk membantu mengatasi permasalahan yang semestinya juga menjadi tanggung jawab kita bersama. Salah satu solusinya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan memberikan bantuan dan fasilitas bagi anak-anak putus sekolah dari keluarga pra sejahtera serta dengan memperdayakan mereka, yaitu salah satunya dengan cara membentuk sekolah rakyat sebagai

(5)

sekolah non formal yang bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi anak-anak putus sekolah untuk dapat mengenyam pendidikan, memberikan pengetahuan akademik maupun non akademik, memberikan pembelakan sesuai minat dan bakat, serta sebagai bekal mereka untuk dapat mewujudkan cita-citanya.

Namun sayangnya, masih sedikit masyarakat yang peduli terhadap pendidikan bagi anak-anak putus sekolah dari kalangan pra sejahtera dan terlantar. Hal tersebut dibuktikan dengan masih sedikitnya ditemukan sekolah non formal ataupun kegiatan sosial lainnya yang bertujuan untuk membantu mengatasi permasalahan angka putus sekolah dan rendahnya pendidikan anak-anak di Indonesia. Dilain sisi, banyak pula sekolah non formal yang kurang mendapat perhatian public dan pemerintah, sehingga membuat masih banyaknya sekolah non formal maupun kegiatan sosial untuk pendidikan anak putus sekolah di Indonesia menjadi tidak maksimal. Oleh karena itu, diperlukan inisiatif program dari masyarakat ataupun organisasi sosial untuk dapat membangun ataupun mengoptimalkan sekolah non formal yang telah ada, sehingga perannya bagi memberantasan angka putus sekolah dan rendahnya tingakat pendidikan anak Indonesia dapat teroptimalkan.

Angka Putus Sekolah dan Sekolah Rakyat: Permasalahan Pendidikan di Kampung Pemulung Kecamatan Sukun Kampung Pemulung Sidomulyo Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota Malang

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh ketua pelaksana proyek (Muhammad Fauzi) di kota Malang, kasus yang disebutkan diatas ternyata pelaksana program temukan di Kampung Pemulung Sidomulyo Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota Malang yang menjadi lokasi proyek ini.

Pelaksana program melakukan survei dan wawancara dengan salah satu aktor penting bagi pendidikan di kampung pemulung kecamatan sukun ini, yaitu mbah Aboe. Mbah Aboe adalah seorang aktivis pendidikan yang sudah

(6)

memperjuangkan pendidikan bagi anak-anak putus sekolah di kampung pemulung kecamatan sukun selama kurang lebih 5 tahun. Menurut data yang pelaksana program dapat, terdapat lebih dari 80 anak yang putus sekolah di kampung ini. Untuk dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anak-anak putus sekolah dalam bidang akademik, mbah Aboe mendirikan sekolah rakyat di pinggiran kampung pemulung kecamatan sukun ini, dengan menampung kurang lebih 30 anak didik yang semuanya berdomisili di kampung ini.

Namun berdasarkan hasil wawancara dengan mbah Aboe, ditemukan bahwa sekolah rakyat ini masih belum optimal untuk dapat menyelesaikan permasalahan pendidikan di kampung pemulung tersebut. Pelaksana program mendapat kesimpulan bahwa terdapat beragam masalah yang dihadapi oleh sekolah rakyat ini, yaitu minimnya sarana dan prasarana, kurangnya partisipasi siswa untuk belajar. Hal tersebut dikarenakan oleh beberapa sebab, yaitu mekanisme yang berjalan pada sekolah rakyat ini lebih menekankan pada pemberian akses pendidikan formal sehingga bersifat monoton dan pemberian wawasan keagamaan yang kuat. Keterbatas volunteer dan pengajar turut memperburuk kondisi sekolah rakyak ini, karena volunteer dan pengajar yang berpartisipasi kurang memiliki komitmen tinggi dalam mengajar di sekolah rakyat ini. Minimnya fasilitas seperti buku pelajaran dan buku tulis karena kurang diketahuinya sekolah rakyat ini oleh masyarakat luas sehingga minim mendapat bantuan, juga menjadi kendala bagi sekolah rakyat ini untuk hadir dan berperan secara optimal dalam memberantas rendahnya pendidikan di kampung pemulung kecamatan sukun ini. Menurut Dalimuthe (2009), kondisi ini bahkan sangat sesuai dengan survei yang dilakukan oleh NGO Save the Children pada tahun 2006 yang menyimpulkan bahwa banyak sekolah non formal (sekolah rakyat) masih terkendala dalam berbagai sisi sehingga tidak optimal bahkan gagal dalam berperan untuk membantu mendorong penyelesaian rendahnya angka pendidikan yang banyak dibutuhkan oleh anak-anak putus sekolah di Indonesia.

(7)

Sebenarnya sudah ada beberapa aktor lain yang terlibat dalam membantu berjalannya sekolah rakyat di kampung pemulung kecamatan sukun ini selama 5 tahun terakhir. Selain mbah Aboe, terdapat Lembaga Swadaya Masyarakat yang ikut turun langsung untuk membantu proses belajar mengajar di sekolah rakyat ini, yaitu Forum Mahasiswa Mataram (FMM) Malang dan Komunitas Peduli Anak Yatim dan Anak Jalanan (Paypal) yang telah mengirimkan beberapa pengajar untuk membantu mengajar di sekolah ini, namun beberapa tahun terakhir pengajarnya mulai berkurang dan intensitas kehadirannya menurun dikarenakan adanya kesibukan lain. Aktor lainnya yang sudah berkontribusi dalam terselenggarakannya sekolah rakyat ini adalah pemerintah kota Malang yang diwakili oleh dinas pendidikan dan kecamatan sukun, dengan memberikan beberapa bantuan buku dan dana untuk membangun ruang belajar, akan tetapi melihat kondisi yang ada, sarana yang ada masih belum dikatakan cukup untuk dapat dirasakan oleh seluruh anak didik di kampung ini, sehingga masih perlu menambah bantuan fasilitas untuk mendukung terselenggarakannya sekolah rakyat di kampung pemulung secara optimal.

Melihat akan permasalahan yang terjadi sekolah rakyat Kampung Pemulung Kecamatan Sukun dengan melihat pada fakta di lapangan dan studi terdahulu, maka pelaksana program berinisiatif untuk mengoptimalkan sekolah rakyat ini berdasarkan prinsip transformational development, yang akan dikelola melalui beberapa konsep menarik sehingga peran sekolah rakyat ini dalam meningkatkan kualitas pendidikan serta membangun karakter anak-anak pra sejahtera dan juga berkontribusi terhadap aktor lokal dan lingkungan sekitar di kampung pemulung kecamatan sukun kota Malang dapat tercapai.

(8)

PROJECT DESCRIPTION

Tujuan Proyek

Berdasarkan pentingnya kebutuhan anak putus sekolah dari keluarga pra sejahtera di kampung pemulung kecamatan sukun kota Malang terhadap pendidikan, serta masih kurang optimalnya sekolah rakyat di kampung pemulung kecamatan sukun kota Malang untuk dapat berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak putus sekolah di kampung pemulung, maka tujuan diadakannya proyek ini adalah untuk mengotimalkan sekolah rakyat dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak pra sejahtera melalui prinsip transformational development di Kampung Pemulung Sidomulyo Kelurahan Tanjungrejo Kecamatan Sukun Kota Malang.

Dengan terlaksananya proyek ini diharapkan dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan bagi anak-anak putus sekolah di kampung pemulung kota Malang, dan diharapkan dapat pula memutus mata rantai kemiskinan di masyarakat kampung pemulung kecamatan sukun kota Malang, karena jika pendidikan yang rendah masih dibiarkan di lingkungan masyarakat pra sejahtera maka kemiskinan akan sulit dihapus dan kesejahteraan akan sulit diraih oleh mereka yang berada di garis kemiskinan. Sehingga, penting untuk mendorong keterlibatan masyarakat dalam meningkatkan kualitas sekolah rakyat sebagai sarana pengganti sekolah formal yang sulit diperoleh oleh masyarakat pra sejahtera. Dengan teroptimalisasinya sekolah rakyat di kampung pemulung ini, diharapkan dapat menjadi sarana bagi anak-anak putus sekolah untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikannya baik akademik maupun non akademik, meningkatkan potensi yang ada dalam dirinya, sehingga dapat menjadi bekal bagi mereka untuk dapat mencapai cita-cita yang diinginkan dan melepas diri dari mata rantai kemiskinan.

(9)

Hasil dan Lauran yang Diharapkan

Diharapkan dengan diimplementasikannya proyek ini, dapat menghasilkan luaran sebagai berikut :

- Meningkatnya sarana dan prasarana sekolah rakyat di kampung kemulung kecamatan sukun

- Meningkatnya partisipasi dan motivasi peserta didik untuk belajar di sekolah rakyat di kampung kemulung kecamatan sukun

- Terciptanya transformasi pendidikan yang berfokus pada kebutuhan minat dan bakat anak didik di sekolah rakyat melalui kegiatan-kegiatan pengembangan karakter, dan peningkatan minat serta keterampilan

- Terciptanya transformasi pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan anak didik yang berkualitas dan berdaya saing global sehingga dapat terdorong untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi

Kegunaan dan Dampak Proyek

Adapun kegunaan dari dilaksanakannya proyek ini adalah :

- Sekolah Rakyat Kampung Pemulung Kecamanatan Sukun kota Malang mampu mengoptimalkan perannya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan memberantas rendahnya angka pendidikan bagi anak-anak putus sekolah di kampung pemulung kecamatan sukun kota Malang

- Sekolah rakyat di kampung kemulung kecamatan sukun kota Malang mampu menerapkan kegiatan pembangunan berkatakter dan meningkatkan minat serta keterampilan bagi anak-anak didiknya

- Sekolah Rakyat di kampung pemulung kecamatan sukun mampu mendorong anak-anak didiknya untuk berani bersaing dan terdorong untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi

- Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dan aktor lainnya dalam hal peningkatakan kualitas pendidikan bagi anak-anak putus sekolah

(10)

Rencana Kegiatan

Tahap Persiapan Tahap Adminitrasi

Survei lokasi Sekolah Rakyat Kampung Pemulung

Sosialisasi Proyek terhadap anak didik dan seluruh masyarakat di lokasi proyek

Pembuatan media dan penambahan sarana dan prasarana di sekolah rakyat

Sekolah Rakyat 1:

pembagian fasilitas buku dan penunjang pendidikan lainnya bagi anak didik

Tahap Implementasi

Gambar i. Alur Rencana Kegiatan

Pre-test

Post-test Pembentukan dan training serta pembinaan kepada Volunteer,

pengajar dan Pengurus Sekolah Rakyat

Sekolah Rakyat 2:

Kegiatan belajar mengajar di bidang akademik dan non akademik

Sekolah Rakyat 3: Kegiatan pembentukan karakter

anak asuh

Artikel

Luaran Pembuatan modul pembelajaran bagi anak didik

(11)

Dalam proyek ini, rencana kegiatan yang akan dilaksanakan berdasarkan metode transformational development yang dilaksanakan oleh NGO World Vision internasional. Transformational development menurut World Vision adalah kegiatan pembangunan yang bersifat menyeluruh dan inklusif dimana agen pembangunan mewujudkan program pembangunan berdasarkan kebutuhan receiver (dengan tujuan untuk menciptakan kepemilikan program oleh receiver, bukan oleh agen) dan harus memberikan kontribusi bukan hanya kepada receiver tetapi juga kepada lingkungan dimana receiver itu berada serta kepada agen yang membawa program tersebut. Tujuan akhir dari transformational development ini adalah terciptanya pembangunan yang berkelanjutan (sustainable) (Saptoadi dalam Suwito, 2010).

Dengan mengacu pada pengertian diatas, maka metode transformasi yang diterapkan dalam proyek ini adalah upaya untuk mengoptimalkan sekolah rakyat di kampung pemulung kecamatan sukun kota Malang dalam mendorong kualitas pendidikan anak putus sekolah di kampung tersebut, dengan menerapkan berbagai konsep menarik. Semua perencanaan kegiatan dalam proyek ini disusun secara bersama-sama dengan pihak sekolah rakyat dan seluruh volunteer beserta mitra kerja, sehingga diharapkan kegiatan yang akan dilaksanakan tidak hanya berkontribusi bagi anak didik namun juga bagi setiap orang yang terlibat dalam sekolah rakyat ini (aktor lokal, volunteer, pengajar), lingkungan di kampung pemulung kecamatan sukun kota Malang, serta bagi penyelenggara kegiatan beserta mitra kerja.

Program ini memiliki tujuan transformasional yang utuh bagi semua pihak yang turut didalamnya karena proses peningkatan kapasitas bukan hanya ditujukan untuk anak didik sebagai objek utama tetapi juga kepada pengelola sekolah rakyat, pengajar, dan volunteer yang selama ini justru menjadi motor penggerak kegiatan sekolah rakyat. Oleh karena itu, reformasi cara berpikir adalah tujuan transformasi ini, agar pengelola, pengajar dan volunteer lainnya memiliki kesepahaman kegiatan dan metode sehingga terciptalah lingkungan sekolah rakyat yang bertransformasi secara keseluruhan. Belum sampai disini

(12)

saja, transformasi juga nantinya terjadi peran pelaksana proyek sekolah rakyat di kampung pemulung berhasil berhasil melakukan knowledge transfer kepada anak didik, pengurus dan pengelola, pengajar, serta volunteer lainnya yang berperan dalam pengelolaan sekolah rakyat kedepannya, sehingga sekolah rakyat di kampung pemulung ini bisa menjalankan keberlanjutan aktivitas ini walaupun program telah selesai dilakukan.

Untuk mengoptimalisasikan sekolah rakyat ini dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak putus sekolah di kampung pemulung kecamatan sukun ini, kegiaatan yang ditawarkan terdiri dari :

- Tahap Administrasi

Dalam tahap ini, pelaksana proyek melakukan survei dan mengurus perijikan terkait dengan program optimalisasi sekolah rakyat yang akan diadakan di kampung pemulung kecamatan sukun kota Malang. Survei tersebut memberikan dasar kepada pelaksana proyek untuk mendapatkan data faktual. Setelah survei awal selesai, tim akan mempersiapkan pre-test metode observasi dan wawancara untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh sekolah rakyat di kampung pemulung serta anak didiknya, yang menyebabkan sekolah rakyat tersebut masih belum optimal dalam mengatasi permasalahan rendahnya tingkat pendidikan di kampung pemulung dan mendorong kualitas pendidikan anak-anak putus sekolah di kampung pemulung.

Setelah tahap persiapan administrasi selesai, pelaksana proyek akan melakukan sosialisasi proyek terlebih dahulu anak didik, dan orang tua, serta masyarakat lokal di kampung pemulung. Hal ini bertujuan untuk memotivasi anak didik dan orang tua agar mengetahui pentingnya pendidikan bagi masa depan anak didik beserta keluargannya. Sehingga tujuan untuk dapat meningkatkan partisipasi anak didik untuk belajar di sekolah rakyat ini dapat tercapai.

(13)

- Tahap persiapan

Setelah tahap survei dan sosialisasi selesia, maka selanjutnya adalah pelaksana program yang dibantu oleh mitra kerja, volunteer dan pengajar bekerjasama dalam meningkatkan sarana dan prasarana sekolah rakyat yang terdiri dari penambahan buku pelajaran dan buku tulis serta perlengkapan untuk kebutuhan belajar lainnya, dan melakukan recruitment untuk tenaga kerja baru beserta volunteer yang dibutukan dalam projek ini. Selanjutnya, berdasarkan proses transformasi, pelaksana proyek akan membentuk dan melakukan training terhadap volunteer, pengajar beserta pengurus sekolah rakyat dengan harapan program dapat terus diaplikasikan setelah program ini selesai serta dapat berkembang ke wilayah-wilayah lainnya di kota Malang. Kemudian setelah program pembentukan dan training selesai, pelaksana proyek beserta seluruh aktor yang terlibat yaitu mitra kerja, pengajar dan volunteer lainnya bersama-sama membuat modul pembelajaran bagi anak didik untuk dilaksanakan dalam proses implementasi nantinya.

Proses pelaksanaan training dan pembinaan terhadap pengajar, pengurus dan volunteer sekolah rakyat dilakukan oleh pelaksana program dan mitra yang memiliki kapasitas dan kapabilitas dibidang masing-masing, baik dalam pelatihan pengajaran dibidang akademik dan non akademik, serta pelatihan pengajaran peningkatan karakter anak didik hingga pelatihan pengolahan sekolah rakyat agar berkelanjutan, dan pelatihan terhadap karakter, motivasi, etika setempat, budi pekerti, mind set, nilai-nilai kepedulian terhadap pengajar, pengurus dan volunteer sekolah rakyat. Terkait dengan tujuan transformasional, proses transformasional terjadi ketika penyelenggara proyek dan mitra berhasil menanamkan budaya dan ilmu dari hasil pelatihan dan pembinaan, sehingga pengurus, pengajar dan volunteer sekolah rakyat dapat mengadopsi metode dan nilai-nilai yang telah diajarkan kepada anak asuh pada proses implementasi program serta saat program ini selesai dilaksanakan, sehingga dapat lebih berkelanjutan. Disini akan terjadi transfer of learning dan learning by doing pada pengurus sekolah rakyat,

(14)

pengajar serta volunteer yang berperan dalam pengelolaan sekolah rakyat. Proses kaderisasi ini disebut dengan kaderisasi untuk pengelolaan sekolah rakyat di kampung pemulung kedepannya saat proyek ini berakhir, sehingga kegiatan yang dilaksanakan dalam proyek ini dapat terus berjalan setelah program ini selesai dan dapat dikembangkan dan disebarluaskan ke wilayah lainnya di kota Malang.

- Tahap Implementasi

Terdapat 3 kegiatan dalam tahap implementasi ini; yaitu yang pertama, pembagian fasilitas buku dan penunjang pendidikan lainnya seperti tas dan alat tulis bagi anak didik, hal ini bertujuan untuk dapat menunjang anak didik tersebut dalam proses belajarnya nanti, serta untuk dapat meningkatkan motivasinya dalam belajar.

Yang kedua adalah kegiatan belajar mengajar di bidang akademik dan non akademik. Dimana kegiatan ini dilaksanakan setiap 5 hari dalam seminggu yaitu dari hari senin hingg jum’at. Bidang akademik akan diisi dengan mata pelajaran yang biasa terdapat di sekolah formal seperti matematika, IPA, IPS dan Bahasa Inggris. Sedangkan non akademik akan diisi dengan pengembangan minat dan bakat anak didik.

Yang ketiga yaitu kegiatan pembentukan karakter anak asuh, dengan memberikan support mental pada anak. Yang dilakukan setiap hari sabtu dan minggu. Dengan pembentukan karakter ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri, kemampuan mengorganisasikan sesuatu dengan baik, dan suportivitas bagi anak didik. Sehingga kegiatan ini dapat membentuk karakter anak didik yang lebih baik dibandingkan sebelumnya.

Proses pelaksanaan ketiga kegiatan diatas, dilaksanakan oleh pengurus, pengajar, dan volunteer sekolah rakyat yang sebelumnya telah dibina dalam tahap persiapan, dengan dibantu serta diawasi oleh penyelenggara proyek beserta mitra, selama 3 bulan pelaksanaan implementasi.

(15)

- Tahap monitoring dan evaluasi

Tahap monitoring dan evaluasi proyek akan dilakukan tiga kali, yaitu pada saat saat sekolah rakyat satu dimulai dan setelah sekolah rakyat 3 selesai. Adapun monitoring dan evaluasi ini dilakukan dengan cara melakukan pembagian kuesioner dan wawancara kepada anak didik, pengurus sekolah rakyat, pengajar dan volunteer lainnya dan melakukan observasi kembali untuk kemudian dibandingkan hasilnya dengan sebelum dilaksanakannya program optimalisasi sekolah rakyat.

Jadwal Kegiatan

No Jenis Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke – 2 Bulan ke – 3 Bulan ke – 4

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Survei Lokasi X 2 Sosialisasi proyek + pre test X 3 Pembuatan media dan penambahan sarana dan prasarana X X 4 Tahap pembentukan dan pelatihan pengajar, volunteer, dan pengurus sekolah rakyat X X X X X X X 5 Tahap pembuatan modul pembelajaran bagi anak didik

X X X X X X 6 Pelaksanaan Sekolah Rakyat 1 X X X X 7 Pelaksanaan Sekolah rakyat 2 X X X X X X X X X X X 8 Pelaksanaan Sekolah Rakyat 3 X X X X X X X X X X X

(16)

9 Evaluasi dan Monitoring

(17)

MANAJEMENT AND ARRANGMENT

No Nama/ NIM Program Studi Bidang Ilmu Alokasi Waktu Uraian Tugas 1 Muhammad Fauzi Hubungan Internasio nal Ekonomi dan politik 20 jam per minggu Bagian Persiapan Acara dan Implementasi Kegiatan Acara 2 Ihsan Chairdiansyah Hubungan Internasio nal Ekonomi dan politik 20 jam per minggu Bagian Transportasi dan Perlengkapan Serta Implementasi Kegiatan Acara

3 Happy Nabila Hubungan Internasio nal Ekonomi dan politik 20 jam per minggu Bagian Desain, Percetakan, dan Konsumsi Serta Implementasi Kegiatan Acara

4 Bachrul Ilmi Hubungan Internasio nal Ekonomi dan politik 20 jam per minggu Bagian Desain, Percetakan, dan Konsumsi Serta Implementasi Kegiatan Acara 5 Anthea Reynda Hubungan

Internasio nal Ekonomi dan politik 20 jam per minggu Bagian Persiapan Acara dan

(18)

Implementasi Kegiatan Acara

(19)

Daftar Pustaka :

Dalimunthe, Karolina Lamtiur. 2009. Kajian Mengenai Psikososial Anak yang Dibesarkan di Panti Asuhan. Bandung: Universitas Padjajaran.

Suwito, Hendro. 2010. World Vision Setengah Abad Melayani di Indonesia. Jakarta: World Vision Indonesia

(20)

LAMPIRAN : Lampiran 1: Logical Framework

Deskripsi Indikator Verifikasi Asumsi Goal Purpose Mengoptimalisasi Sekolah Rakyat di Kampung Pemulung kecamatan sukun kota Malang - Adanya peningkatan terhadap sarana dan prasarana sekolah rakyat - Adanya peningkatan partisipasi dan motivasi anak didik untuk belajar di sekolah rakyat -Dokumen-tasi (foto, video) mengenai laporan kegiatan dan aktifitas selama pelaksanaan proyek - Laporan keuangan hasil pengeluaran proyek - Hasil Wawancara dan observasi selama proses implementasi proyek Component Objective -Meningkatkan Sarana dan Prasarana - Meningkatkan Partisipasi dan motivasi siswa untuk belajar - Adanya peningkatan jumlah dan kualitas tenaga kerja sekolah rakyat - Adanya peningkatan fasilitas sekolah rakyat - Adanya peningkatan kesadaran anak (+) Tingginya dukungan dan harapan sebagian besar masyarakat di kampung pemulung untuk dapat meningkatkan sarana dan prasarana sekolah rakyat

(21)

didik dan keluarga mengenai pentingnya pendidikan - Adanya penerapan sistem pembelajaran yang berbasis pendidikan karakater dan peningkatan minat dan bakat

(+) Telah adanya program dari komunitas dan masyarakat sebelumnya di sekolah rakyat ini, sehingga proyek ini penting dan mendapat dukungan untuk dapat mengoptimalkan program yang telah ada tersebut (+) Adanya dukungan dari pengelola sekolah rakyat (-) Masih banyak anak putus sekolah yang tidak termotivasi untuk sekolah karena ingin membantu perekonomian orang tuanya (-) Masih banyaknya masyarakat yang belum mengetahui mengenai sekolah rakyat di kampung pemulung sehingga dapat

(22)

menjadi tantangan pelaksana proyek dalam menjaring pendanaan dan perekrutan tenaga kerja Output - Meningkatkan jumlah dan kualitas tenaga kerja - Meningkatkan fasilitas sekolah rakyat - Menyadarkan anak didik dan keluarga mengenai pentingnya pendidikan - Menerapkan pelajaran yang berbasis pendidikan karakater dan peningkatan minat dan bakat

- Adanya penambahan tenaga pengajar di sekolah rakyat kampung pemulung - Adanya pelaksanaan training dan pelatihan terhadap pengajar, pengurus sekolah rakyat dan volunteer yang berperan dalam proses penyelenggaraan sekolah rakyat - Adanya penambahan fasilitas seperti buku pelajaran, buku tulis, alat tulis, dan perlengkapan untuk menunjang pembelajaran - Adanya perluasan ruang belajar untuk dapat menampung (+) Lokasi proyek yang dekat dengan kampus seperti Universitas Brawijaya, UM, UMM, dan berbagai universitas lainnya menjadi peluang bagi pelaksana proyek untuk mempermudah menjaring tenaga pengajar dan volunteer dari kalangan mahasiswa (+) Adanya dukungan positif dari pengelola sekolah rakyat dan anak didik untuk menerapkan pembelajaran karakter dan peningkatan kapasitas diri, minat serta bakat anak didik

(23)

lebih banyak anak didik - Adanya penerapkan sistem pembelajaran yang bukan hanya di bidang akademik namun non akademik untuk meningkatkan keterampilan dan minat peserta didik - Adanya pemberian motivasi untuk selalu aktif dalam proses pembelajaran di sekolah rakyat - Adanya penerapan sistem pembelajaran yang berbasi fun dan berkelanjutan - Adanya penerapan sistem pendidikan berkarakter untuk meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi untuk berani melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (-) Sumber daya yang dimiliki pelaksana proyek masih kurang dalam bidang peningkatan dan membelajaran karakter anak sehingga perlu untuk dilakukan pelatihan dan pembelakan kepada pelaksana proyek terlebih mengenai cara peningkatan karakter pada anak didik (-) Sulitnya menyadarkan dan menghimpun volunteer dan masyarakat untuk ikut berkontribusi terhadap pendidikan anak-anak putus sekolah

(24)

yaitu di perguruan tinggi Activities - Menambah tenaga pengajar - Melakukan training dan pelatihan terhadap pengajar, pengurus sekolah rakyat dan volunteer yang berperan dalam proses penyelenggaraan sekolah rakyat - Menambah fasilitas seperti buku pelajaran, buku tulis, alat tulis, dan perlengkapan untuk menunjang pembelajaran - Memperluas ruang belajar untuk dapat menampung lebih banyak anak didik - Menerapkan pembelajaran yang bukan hanya di bidang akademik namun non akademik untuk meningkatkan keterampilan dan minat peserta didik - Memberikan motivasi untuk selalu aktif dalam

- Adanya pengadaan untuk pelatihan dan training terhadap pengajar, pengurus sekolah rakyat, dan volunteer yang berperan dalam proses penyelenggaraan sekolah rakyat yang didapat dari donatur dan relawan - Adanya penggalangan dana untuk menambah fasilitas sekolah rakyat, seperti buku pelajaran, buku tulis, alat tulis, dan perlengkapan untuk menunjang pembelajaran dan memperluas ruang belajar sekolah rakyat - Adanya kerjasama dengan Lembaga Swadaya masyarakat Lainnya yang bergerak di bidang pendidikan

(25)

proses pembelajaran di sekolah rakyat - Menerapkan sistem pembelajaran yang berbasi fun dan berkelanjutan - Menerapkan pendidikan berkarakter untuk meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi untuk berani melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu di perguruan tinggi dalam mendukung terlaksananya kegiatan proyek - Adanya recruitment volunteer yang bertugas untuk menjadi pengajar di sekolah rakyat

(26)

Lampiran 2: Organization Background

YAYASAN PEDULI PENDIDIKAN ANAK BANGSA (YPPAB) Citra Diri :

Yayasan Peduli Pendidikan Anak Bangsa (YPPAB) merupakan sebuah organisasi non-profit yang bergerak dibidang pendidikan anak, baik formal maupun non formal. YPPAB dibentuk atas dasar keprihatinan terhadap jutaan anak-anak Indonesia yang belum memiliki akses terhadap pendidikan.

Bagi YPPAB, pendidikan merupakan pilar paling dasar untuk dapat membangun sebuah bangsa. Dengan pendidikan, kesejahteraan masyarakat dan bangsa dapat dicapai. Namun, dikarenakan pendidikan di Indonesia belum merangkul keseluruhan kalangan, serta masih minimnya kesadaran anak ataupun keluarga yang kurang mampu tentang pentingnya pendidikan, sehingga berdampak terhadap masih tingginya angka putus sekolah di negeri ini. Melihat hal tersebut, YPPAB berusaha mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), dalam menjamin kualitas pendidikan yang adil dan menyeluruh, serta kesempatan belajar untuk semua kalangan.

Dengan mewujudkan tujuan mulia tersebut, maka keberadaan YPPAB didasari dan digerakkan oleh pedoman yang terbentuk, dengan; sumber pendanaan diperoleh dari iuran anggota, donatur, serta usaha yang halal dan tidak mengikat; dan keanggotaan berasal dari pelajar dan masyarakat umum yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan keorganisasian.

Visi

Menjadikan anak sebagai penerus generasi bangsa yang memiliki kemampuan baik di bidang formal maupun informal

Misi

- Memelihara anak jalanan dan memberikan pembekalan sesuai minat dan bakat anak - Memberikan bantuan pendidikan/beasiswa

(27)

- Memfasilitasi bakat anak di bidang formal/non formal Nilai

Sebagai pedoman cara bertindak dan bertingkah laku dalam mencapai visi dan misi, YPPAB menganut nilai Excellence, Integrity, dan Adaptivity (EIA).

(28)

Lampiran 3: budget No Material Justifikasi pemakaian Kuantitas Harga satuan Jumlah (Rp) A Peralatan Penunjang 1 Sewa LCD Media penyuluhan dan pelatihan 3 kali 100.000 300.000 2 Sewa Sound System Penunjang media penyuluhan dan pematihan 3 kali 100.000 300.0000 3 Buku-buku pelatihan pembentukan karakter Penunjuang pelatihan pembentukan karakter peserta didik 3 buah 50.000 150.000

4 Sewa Printer Untuk mencetak dokumen

3 Unit 120.000 360.000

5 Sewa Kamera Untuk

dokumentasi 4 bulan 300.000/ bulan 1.200.000 6 Kaos untuk digunakan oleh tim penyelenggara selama kegiatan proyek Untuk setiap kegiatan indoor dan outdoor 5 buah 100.000 500.000

7 Flash Disk Untuk

Penyimpanan data

2 buah 50.000 100.000

Total (Rp) 2.910.000

B Bahan Habis Pakai

1 Kertas A4/80n gram

Untuk mencetak dokumen

6 rim 50.000 300.000

2 ATK Sebagai alat tulis menulis

7 paket 25.000 175.000

3 Tinta Printer Untuk mencetak dokumen 5 buah 100.000 500.000 4 Pembuatan Pamflet Untuk sosialisasi dan publikasi 10 buah 10.000 100.000

5 Materai Untuk pengesahan perjanjian

1 role 110.000 110.000

6 Paket buku dan alat tulis

Untuk menambah fasilitas sekolah rakyat

(29)

7 Material untuk memperluas ruangan sekolah rakyat Untuk meningkatkan jumlah kapasitas anak didik di sekolah rakyat Luas : 100 M 200.000 20.000.000 Total (Rp) 31.285.000 C Perjalanan

1 Transportasi Untuk perjalanan tim 5 orang 350.000 1.850.000 2 Konsumsi selama kegiatan proyek Untuk kelancaran program 5 orang 100.000 500.000 Total (Rp) 2.350.000 D Lain-lain 1 Pembelian Buku + Literatur Bahan literature penulisan 6 buah 50.000 300.000 2 Conecting Internet Untuk penelusuran sumber-sumber terpercaya 3 paket 150.000 450.000 3 Biaya Komunikasi via telepon Untuk komunikasi antar anggota 4 paket 100.000 400.000 4 Dokumentasi (cetak 2 roll) Untuk mendokume-ntasikan acara 100 pch 2.500 250.000 Total (Rp) 1.400.000 Total Biaya A+B+C+D (Rp) 37.945.000

Gambar

Gambar i. Alur Rencana Kegiatan

Referensi

Dokumen terkait

Kedudukan pihak ketiga yang berhubungan dengan yang berhubungan dengan suatu perusahaan kelompok, seperti kreditur, pemegang saham minoritas, dan pekerja, dapat dengan

Tabel 27 Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga di Kelurahan di Kecamatan Payakumbuh Barat 38 Tabel 28 Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga di Kelurahan di Kecamatan Payakumbuh Utara

Dari ketiga langkah pembelajaran di atas, maka peneliti beranggapan bahwa strategi ini dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami bacaan karena dengan

Ang pag-aaral na ito ay maaaring makatulong sa mga mag-aaral upang mabatid nila sa kung anong dulog (historikal o rehiyonal) sila mas

produk cacat yang secara ekonomis tidak dapat diperbaiki kembali (Gaspersz, 1995). 2) Rework, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki kesalahan (mengerjakan ulang) produk

Hal tersebut diharapkan mampu mendorong mereka untuk mempelajari dengan lebih giat pelajaran matematika dan belajar untuk berkomunikasi matematis secara baik dan

Menurut pendapat kami, laporan keuangan konsolidasi tahun 2002 tersebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Ever Shine Tex Tbk dan