• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PRESS RELEASE Akhir Tahun 2009"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PRESS RELEASE

Akhir Tahun 2009

Jakarta, 30 Desember 2009,

Mengakhiri tahun 2009, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang telah memasuki usia 12 tahun pada 23 Desember 2009 senantiasa mengembangkan dan melakukan penyempurnaan atas layanan jasa sehingga mampu memberikan layanan jasa yang wajar, aman, akurat, teratur dan tepat waktu.

Beberapa pencapaian dan kegiatan yang mendukung kemajuan pasar modal Indonesia dalam periode tahun 2009 menjadi catatan penting KSEI di akhir tahun ini. Pengembangan sistem layanan penyimpanan dan penyelesaian transaksi, juga penambahan produk jasa terus KSEI lakukan dalam rangka memberikan layanan terbaik bagi pemakai jasanya, antara lain:

1. Penyediaan Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas)

Fasilitas AKSes KSEI merupakan nama baru Fasilitas Investor Area. Fasilitas ini merupakan sarana informasi yang diberikan kepada investor untuk secara online mengakses dan memonitor data posisi serta pergerakan Efek atau Sekuritas yang disimpan investor dalam Sub Rekening Efek di KSEI. Fasilitas AKSes KSEI dapat digunakan oleh investor setiap

waktu secara real time melalui internet https://investor.ksei.co.id tanpa dikenakan biaya.

Setiap investor berhak untuk memperoleh Fasilitas AKSes KSEI melalui Perusahaan Efek atau Bank Kustodian dimana investor terdaftar menjadi nasabah. Berdasarkan surat Bapepam-LK No.: S-4882/BL/2009 tanggal 8 Juni 2009, Perusahaan Efek atau Bank Kustodian harus memenuhi permohonan investor untuk memperoleh Fasilitas AKSes KSEI. Investor yang telah terdaftar akan memperoleh Kartu AKSes yang berisi informasi yang diperlukan untuk mengakses website AKSes KSEI berikut nomor identitas investor (Investor ID).

Fasilitas ini diluncurkan pada tanggal 18 Juni 2009 dengan nama Fasilitas Investor Area dimana dalam perkembangannya berganti nama menjadi Fasilitas AKSes pada tanggal 23 Desember 2009. Perubahan nama ini diharapkan mampu meningkatkan minat pelaku pasar, terutama investor untuk menggunakan fasilitas monitoring ini serta menyongsong sosialisasi penerapan Identitas Tunggal (Single ID) bagi investor di pasar modal Indonesia mulai dari proses transaksi bursa hingga proses penyelesaian transaksi di KSEI.

Saat ini KSEI dengan dukungan PT Bursa Efek Indonesia dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia dan naungan Badan Pengawas Pasar Modal - Lembaga Keuangan, tengah menyelenggarakan berbagai kegiatan sosialisasi Fasilitas AKSes KSEI ini di seluruh Indonesia, baik melalui kegiatan seminar, workshop, pameran atau publikasi melalui media masa. Diharapkan, jumlah investor yang menggunakan Fasilitas AKSes KSEI akan bertambah sehingga dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia.

2. Penyediaan 2 (dua) Private Network Provider

Mulai tanggal 6 Oktober 2009 KSEI menyediakan 2 (dua) Private Network Provider untuk menghubungkan pemakai jasa KSEI dengan sistem C-BEST, yaitu: PT Pasifik Satelit Nusantara dan PT First Media Tbk. Pemakai jasa dapat memilih salah satu atau kedua

Private Network Provider tersebut sebagai rekanan penyedia jaringan data yang terhubung

ke KSEI. Dengan adanya 2 (dua) Private Network Provider tersebut diharapkan kualitas, performa dan keamanan jaringan data Pemakai Jasa KSEI dapat lebih ditingkatkan.

(2)

3. Penyediaan Layanan Penyimpanan dan Penyelesaian Transaksi untuk Efek Baru di Pasar Modal Indonesia

Pada tahun 2009 ini, KSEI menyediakan layanan jasa untuk berbagai Efek baru yang diterbitkan di pasar modal Indonesia. Pada bulan Februari 2009, KSEI mulai melakukan penyediaan layanan penyimpanan untuk instrumen Kontrak Investasi Kolektif - Efek Beragun Aset (KIK-EBA) yang mulai diperdagangkan melalui PT Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Februari 2009.

Pada bulan yang sama, seiring dengan penerbitan Surat Berharga Syariah Negara Ritel (Sukuk Ritel) sebagai diversifikasi instrumen yang memperluas basis investor individu, KSEI juga melaksanakan penyimpanan dan penyelesaian atas transaksi Sukuk Ritel yang mulai diperdagangkan di pasar sekunder PT Bursa Efek Indonesia mulai tanggal 26 Februari 2009.

Di pertengahan tahun, tepatnya pada tanggal 17 Juli 2009, KSEI menyediakan layanan jasa untuk penyimpanan dan penyelesaian transaksi Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT). Penerbitan RDPT ini mengacu pada Peraturan Bapepam-LK Nomor IV.C.5 tanggal 14 Februari 2008 dimana RDPT merupakan Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang digunakan untuk menghimpun dana dari pemodal profesional yang selanjutnya diinvestasikan Manajer Investasi pada portofolio Efek.

4. Pemberlakuan Perubahan Peraturan Jasa Kustodian Sentral

Setelah memperoleh persetujuan Bapepam-LK melalui surat No. S-10444/BL/2009 tanggal 4 Desember 2009, KSEI melalui Keputusan Direksi No. KEP-016/DIR/KSEI/1209 tanggal 9 Desember 2009 tentang Perubahan Peraturan Jasa Kustodian Sentral, menerbitkan Perubahan Peraturan Jasa Kustodian Sentral.

Perubahan Peraturan Jasa Kustodian Sentral dilakukan dalam rangka implementasi layanan jasa baru KSEI, yaitu repurchase agreement dan blocking balance. Disamping itu, perubahan dilakukan untuk penyempurnaan beberapa ketentuan Peraturan Jasa Kustodian Sentral yang disesuaikan dengan kegiatan operasional KSEI, yaitu pengaturan mengenai penggunaan instruksi Delivery Free of Payment, pemeliharaan Sub Rekening Efek Tidak Aktif (Dormant Account), serta Sub Rekening Efek jaminan dan Sub Rekening pinjam meminjam.

Selama tahun 2009 KSEI juga melakukan berbagai kegiatan yang menunjang kegiatan operasional KSEI sebagai kustodian sentral, yaitu antara lain:

1. Customer Survey 2009

Dalam rangka menjaga kualitas layanan jasanya, KSEI kembali melaksanakan kegiatan

Customer Survey sebagai salah satu upaya untuk melakukan perbaikan dan peningkatan

berkesinambungan atas layanan jasa yang diberikan kepada Pemakai Jasa serta memenuhi persyaratan ISO 9001:2000. Kegiatan yang berlangsung bulan Juli - Oktober 2009 menggunakan mekanisme penyebaran dan penerimaan kuesioner, kunjungan kepada beberapa Pemakai Jasa serta penyelenggaraan Focus Group Discussion.

Berdasarkan Customer Survey 2009, secara umum menunjukkan bahwa Pemakai Jasa KSEI telah puas dengan layanan yang diberikan KSEI. Namun demikian, secara nilai maka hasil pencapaian di tahun 2009 menunjukkan penurunan dibandingkan tahun 2008, serta mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan nilai pencapaian di tahun 2007. Beberapa masukan dan usulan dalam kegiatan ini ditindaklanjuti sebagai action plan, seperti: peningkatan kecepatan informasi apabila terdapat gangguan teknis, penyempurnaan fungsi customer service serta perannya dalam mempercepat layanan dan peningkatan performa sistem C-BEST serta konektivitas jaringan C-BEST, baik kapasitas maupun proses.

(3)

2. DRC Live Test ke-12

Dalam rangka menjamin kelancaran, kenyamanan dan keamanan investor dalam bertransaksi di pasar modal Indonesia, KSEI kembali melakukan pengujian Disaster

Recovery Center (DRC) Live Test ke-12 pada tanggal 31 Juli 2009. Pengujian ini bertujuan

untuk memastikan bahwa sistem operasional cadangan yang ada di lokasi DRC dapat digunakan dengan baik pada saat terjadi gangguan pada sistem operasional utama di KSEI sehingga transaksi tetap berjalan tanpa gangguan.

3. Penunjukan 4 (empat) Bank Pembayaran KSEI

Pada tanggal 13 Juli 2009 KSEI telah menunjuk 4 (empat) bank yang akan menjadi Bank Pembayaran untuk periode 2 (dua) tahun (2009 - 2011), yaitu PT Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk dan PT Bank Permata Tbk. Keempat Bank Pembayaran ini akan mendukung kegiatan operasional KSEI, terutama dalam hal menjalankan fungsi pemindahbukuan dana.

4. Penandatangan Memorandum of Understanding

Selama tahun 2009 KSEI telah melakukan penandatangan Nota Kesepahaman

(Memorandum of Understanding) dengan Thailand Securities Depository Co., Ltd pada

tanggal 23 Maret 2009 dan Japan Securities Depository Center, Inc. pada tanggal 12 November 2009. Penandatanganan Nota Kesepahaman ini menandai hubungan kerja

sama saling menguntungkan dan pertukaran informasi antara KSEI dengan Central

Securities Depository di Thailand dan Jepang.

5. Pembentukan prosedur Business Continuity Plan KSEI

Untuk mengantisipasi risiko bencana yang akan mengganggu kegiatan operasional perusahaan dan mengakibatkan kerugian, KSEI telah membentuk prosedur Business

Continuity Plan (BCP). Dengan adanya BCP, KSEI memiliki suatu perencanaan bisnis yang

digunakan untuk mengantisipasi terjadinya bencana yang dapat mengganggu kelangsungan

bisnis KSEI. Untuk memastikan BCP dapat berjalan lancar, maka pada tanggal 21 November 2009 telah diselenggarakan BCP Testing pertama kalinya sesuai dengan

prosedur BCP yang berlaku umum. BCP Testing ini rencananya akan dilaksanakan minimal sekali dalam setahun.

6. Program Edukasi

Berbagai program edukasi diselenggarakan KSEI kepada para pelaku pasar modal sebagai salah satu bentuk partisipasi dalam mengembangkan pasar modal Indonesia. Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan adalah Seminar dan Sosialisasi Layanan Jasa untuk Emiten yang tercatat di KSEI pada tanggal 29 April 2009 dengan tema Dampak Krisis Global dan Peraturan Perpajakan Baru Terkait Perusahaan Terdaftar dan Shareholders Seminar 2009 pada tanggal 6 - 9 Agustus 2009 dengan topik Securities Lending and Borrowing. Sementara itu, KSEI berpartisipasi dalam program edukasi kepada masyarakat melalui kerja sama dengan universitas dan asosiasi pasar modal. Selain itu, sejak tahun 2007 KSEI bersama SRO lainnya menyelenggarakan sekolah pasar modal yang bersifat terbuka untuk berbagai kalangan sehingga masyarakat dapat lebih mengetahui apa dan bagaimana berinvestasi di pasar modal.

Pada tanggal 17 Juni 2009 KSEI serta BEI dan KPEI melakukan penandatangan Perjanjian Kerja sama Pendirian ”Indonesia Capital Market Education Center” (ICMEC) dengan Universitas Indonesia pada tanggal 17 Juni 2009. Program pendidikan yang direncanakan mulai berjalan pada tahun 2010 diharapkan akan menghasilkan calon-calon pelaku pasar modal yang andal demi mengembangkan pasar modal Indonesia.

(4)

7. Program Corporate Social Responsibilty

Pada tahun 2009, selain kegiatan rutin memberikan bantuan kepada pembangunan mesjid, khitanan massal bagi anak dhuafa, maka KSEI menyelenggarakan kegiatan CSR dengan memberikan bantuan berupa beberapa perlengkapan serta bahan pokok kepada beberapa panti asuhan di Kota Solo. Sementara itu, kepedulian KSEI atas musibah gempa di Sumatera Barat turut menjadi perhatian, yaitu dengan memberikan bantuan dana kepada para korban. Kegiatan yang dijalani KSEI ini merupakan bentuk kepedulian KSEI terhadap lingkungan dan sesama.

Bersama-sama dengan SRO serta insan pasar modal lainnya, KSEI telah melakukan serangkaian aksi sosial seperti kegiatan donor darah, bantuan pendidikan dan kegiatan sosial lain. Salah satunya, bersamaan dengan peringatan 32 tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia, yaitu dengan memberikan bantuan pembuatan sarana air bersih dan Mandi Cuci Kakus di Desa Cirukem, Kuningan - Jawa Barat dan Kampung Muara, Teluk Naga Tangerang, Banten; pembangunan rumah penduduk yang terkena gempa di Desa Sakerta Timur dan Sakerta Barat, Kuningan - Jawa Barat dan Taman Bacaan di Bojonegero, Jawa Timur.

(5)

Data Statistik Perkembangan Kegiatan Operasional KSEI

1. Total Asset yang tercatat di C-BEST

Secara keseluruhan total aset yang tercatat di The Central Depository and Book Entry

Settlement System (C-BEST) sampai dengan tanggal 28 Desember 2009 sebesar

Rp 1.259,51 triliun, mengalami kenaikan 66% dibandingkan dengan data per 30 Desember 2008 sebesar Rp 757,62 triliun.

Berikut rincian asset untuk masing-masing Efek:

No. Jenis Efek Asset per 30 Des 2008 (dalam Rupiah)

Asset per 28 Des 2009 (dalam Rupiah) 1. Saham 657.704.687.151.992 1.135.776.504.764.610 2. Obligasi Korporasi 70.215.620.073.989 83.550.036.999.305 3. Obligasi Pemerintah 15.261.297.000.000 15.240.470.000.000 4. Waran 1.567.260.670.930 1.201.896.164.765 5. HMETD 1.821.254.502 746.751.760

6. Medium Term Notes 7.708.196.440.650 10.488.710.958.880

7. Promissory Notes 97.450.000.000 28.050.000.000

8. Reksa Dana 724.572.931.340 555.613.158.915

9. Sertifikat Bank Indonesia 500.000.000.000 4.447.000.000.000 10. Surat Berharga Syariah Negara 189.000.000.000 2.488.510.000.000

11. Sukuk 220.930.000.000 5.294.400.000.000

12. Surat Perbendaharaan Negara 3.434.800.000.000 0

13. Efek Beragun Aset 0 439.425.393.562

Total 757.625.635.523.403 1.259.511.364.191.800

2. Total asset untuk Saham dan Obligasi Korporasi yang dimiliki oleh investor lokal dan asing:

Total asset Saham yang tercatat di C-BEST sampai dengan tanggal 28 Desember 2009 didominasi kepemilikannya oleh investor asing dengan jumlah Rp 762,71 triliun (67%). Jumlah kepemilikan asset tersebut mengalami kenaikan 70% dibandingkan data pada tanggal 30 Desember 2008 (Rp 446,18 triliun). Sedangkan asset Saham yang dimiliki investor lokal sampai dengan tanggal 28 Desember 2009 sebesar 33% atau Rp 373,06 triliun. Jumlah tersebut mengalami kenaikan 76% dibandingkan data pada 30 Desember 2008 sebesar Rp 211,52 triliun.

Sementara itu, total aset Obligasi Korporasi yang tercatat di C-BEST sampai dengan tanggal 28 Desember 2009 dimiliki oleh investor lokal Rp 80,84 triliun (97%). Jumlah tersebut mengalami kenaikan 19% dibandingkan data pada 30 Desember 2008 sebesar Rp 67,49 triliun. Sedangkan asset Obligasi Korporasi yang dimiliki investor asing per tanggal 28 Desember 2009 sebesar Rp 2,70 triliun, menurun 0,36% dibandingkan data pada 30 Desember 2008 sebesar Rp 2,71 triliun.

(6)

Berikut komposisi kepemilikan Saham dan Obligasi Korporasi:

Data per 30 Desember 2008 (dalam triliun Rupiah)

Local Investor 211,52 33% Foreign Investor 446,18 67% SAHAM Local Investor 67,49 96% Foreign Investor 2,71 4% OBLIGASI KORPORASI

Data per 28 Desember 2009

(dalam triliun Rupiah)

Local Investor 373,06 33% Foreign Investor 762,71 67% SAHAM Local Investor 80,84 97% Foreign Investor 2,70 3% OBLIGASI KORPORASI

3. Jumlah Efek yang tercatat di C-BEST

Secara keseluruhan, jumlah Efek yang tercatat sampai dengan 28 Desember 2009

mengalami kenaikan dibandingkan data per 30 Desember 2009. Hingga tanggal 28 Desember 2009 tercatat sejumlah 815 Efek dibandingkan data per 30 Desember

2008 sebanyak 767 atau naik sebesar 6%. Berikut jumlah Efek yang tercatat di C-BEST:

No. Jenis Efek Jumlah Efek

(per 30 Des 2008) Jumlah Efek (per 28 Des 2009) 1. Saham 422 434 2. Waran 54 41 3. HMETD 1 1 4. Reksa Dana 2 10 5. Obligasi Koporasi 197 208 Sukuk 17 28 Obligasi Pemerintah 36 38

8. Sertifikat Bank Indonesia 4 6

9. Surat Perbendaharaan Negara 1 0

10. Surat Berharga Syariah Negara 2 3

11. Medium Term Notes 26 43

12. Promissory Notes 5 1

13. Negotiable Certificate of Deposits 0 0

14. Commercial Paper 0 0

15. Efek Beragun Aset 0 2

(7)

4. Total Sub Rekening Efek

Total Sub Rekening Efek mengalami peningkatan dari sebanyak 293.761 pada 30 Desember 2008 menjadi 373.169 per 28 Desember 2009 atau naik sebesar 27%.

Berikut grafik jumlah Sub Rekening Efek (30 Desember 2008 - 28 Desember 2009):

293,761 296,949 309,120 311,833 317,872 325,627 333,814 339,352 356,878 358,508 361,866 360,340 373,169 0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 350,000 400,000

Des' 08 Jan' 09 Feb' 09 Mar' 09 Apr' 09 Mei' 09 Jun' 09 Jul' 09 Aug' 09 Sept' 09 Okt' 09 Nov' 09 Des' 09

5. Kegiatan Corporate Action

Selama periode Januari - 28 Desember 2009. total dana corporate action yang telah didistribusikan KSEI sebanyak Rp 84,45 triliun dan US$ 59,84 juta. berupa dividen dan

exercise Efek Bersifat Ekuitas serta bunga/pokok Efek Bersifat Utang. Jumlah dana tersebut

mengalami penurunan 20% dibandingkan dengan distribusi dana melalui KSEI selama periode Januari - 30 Desember 2008. dimana total dana corporate action sebesar Rp 105,78 triliun dan US$ 77,05 juta.

Sementara total Efek yang telah didistribusikan selama periode Januari - 28 Desember 2009 sebanyak 25,41 miliar unit Efek dalam bentuk Saham, waran dan HMETD mengalami penurunan 89% dibandingkan periode Januari - 30 Desember 2008 sebesar 237,51 miliar unit Efek.

Berikut data distribusi Corporate Action melalui KSEI:

Dana

Januari - 30 Des 2008 Januari - 28 Des 2009

Jumlah Jumlah

Triliun Rupiah Jutaan USD Triliun Rupiah Jutaan USD

Equity (dividend & exercise) 41,61 59,44 27,02 53,53

Debt (bunga & pokok) 64,17 17,61 57,43 6,31

Total 105,78 77,05 84,45 59,84

Efek Jumlah (Unit Efek) Jumlah (Unit Efek)

Saham 117.471.228.145 14.375.053.862

Waran 3.958.648.697 510.061.731

HMETD 116.088.091.037 10.526.834.342

Total 237.517.967.879 25.411.949.935

Bagian Komunikasi Perusahaan

PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA

Referensi

Dokumen terkait

Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

Laporan akhir Rancang bangun mesin pemisah minyak makanan gorengan dengan sistem gaya putar di kontrol oleh waktu bertujuan mengurangi kadar minyak pada

Standar Akuntansi Keuangan (SAK),.. 37 Lampiran Borang Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gajayana Malang 2016. Silabus Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi & Bisnis

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN BISNIS SEBLAK PARYZA DI KOTA BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Bagaimana Pengelolaan LAZIS di lembaga Amil Zakat Infaq Shodaqoh Muhammadiyah (LAZISMU) Kabupaten Kendal dalam perspektif Good

1) Ketika Islam datang ke Spanyol, komposisi masyarakat yang ada dinegeri itu cukup heterogen yang terdiri dari orang Arab, orang Arab-Spanyol, orang Afrika Utara, dan orang

Entity Relationship Diagram adalah pendekatan top-down untuk mendesain basis data yang dimulai dengan identifikasi data yang penting, yang disebut sebagai entities (entitas)

Tesis ini membahas salah satu varian VRP dasar dengan karakteristik fleet mix vehicle, multiple trips, split delivery, multiple products dan multiple compartments dengan