• Tidak ada hasil yang ditemukan

Talk less... do more...!!!!!

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Talk less... do more...!!!!!"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

Talk less...

Talk less...

Talk less...

Talk less...

Talk less...

Talk less...

Talk less...

Talk less...

do more...!!!!!

do more...!!!!!

do more...!!!!!

do more...!!!!!

do more...!!!!!

do more...!!!!!

do more...!!!!!

do more...!!!!!

(2)

CALCULUS

(3)

Diferensiasi fungsi

Diferensiasi fungsi VEKTOR

VEKTOR

Integrasi fungsi Vektor

(4)

Diferensiasi fungsi

(5)

Jika

r

=

xi

+

yj

+

zk

r

)

(

;

)

(

;

)

(

u

y

y

u

dan

z

z

u

x

x

=

=

=

Dan

Dimana u adalah suatu skalar, maka diferensiasi r terhadap u :

Diferensiasi Biasa dari fungsi vektor

du

dk

z

k

du

dz

du

dj

y

j

du

dy

du

di

x

i

du

dx

du

r

d

+

+

+

+

+

=

r

(6)

y i j i j

Sistem

koordinat

Kartesian (x,y)

x i j i j

Vektor satuan arah sumbu x dan arah sumbu y selalu tetap kapan pun dimana pun, tidak bergantung posisi dan waktu

(7)

dk

z

k

dz

dj

y

j

dy

di

x

i

dx

r

d

+

+

+

+

+

=

r

0 0 0

Tapi karena i, j, dan k dalam sistem koordinat

kartesian adalah konstan tidak bergantung posisi

dan waktu, maka diferensiasi dari r terhadap u

(biasanya variabel ruang) menjadi :

du

dk

z

k

du

dz

du

dj

y

j

du

dy

du

di

x

i

du

dx

du

r

d

+

+

+

+

+

=

k

du

dz

j

du

dy

i

du

dx

du

r

d

+

+

=

r

(8)

Sistem

koordinat

Polar (r,

θ

)

x y ur uθ θ ur uθ ur

Vektor satuan arah r dan arah θ tidak tetap bergantung posisi

uθ ur

ur uθ

(9)

Rumus-rumus diferensiasi fungsi vektor yang lain :

( )

du

B

d

du

A

d

B

A

du

d

r

r

r

r

+

=

+

.

1

( )

du

B

A

d

du

B

d

A

B

A

du

d

+

=

r

r

r

r

r

.

2

Jika A, B, dan C adalah fungsi-fungsi vektor dari

sebuah skalar u yang diferensiabel dan

φ

sebuah

fungsi skalar dari u yang diferensiabel, maka :

( )

B

du

A

d

du

B

d

A

B

A

du

d

r

r

r

r

r

r

×

+

×

=

×

.

3

( )

A

du

d

du

A

d

A

du

d

r

r

r

φ

φ

φ

=

+

.

4

(

)

A

du

d

du

A

d

B

A

C

B

A

du

d

r

r

r

v

r

r

r

φ

+

×

=

×

.

5

(

)

( )

B

C

du

A

d

C

du

B

d

A

du

C

d

B

A

C

B

A

du

d

r

r

r

r

r

r

r

r

v

r

r

r

×

×

+

×

×

+

×

×

=

×

×

(

)

(

)

.

6

(10)

Diferensial Parsial dari fungsi vektor

Jika A adalah sebuah vektor yang bergantung pada lebih dari satu variabel skalar, misalkan x, y, z, maka kita tuliskan A = A(x,y,z).

Maka A dapat diturunkan secara parsial terhadap x, terhadap y, atau terhadap z, dengan menganggap veriabel bebas lainnya konstan.

A

A

A

A

=

tan ,z kons y

x

A

x

A

=

=

tan ,z kons x

y

A

y

A

=

=

tan ,y kons x

z

A

z

A

=

=

(11)

Diferensiasi-diferensiasi yang lebih tinggi dapat

didefinisikan seperti dalam kalkulus, sbb :

=

x

A

x

x

A

r

r

2 2

=

y

A

y

y

A

r

r

2 2

=

z

A

z

z

A

r

r

2 2

=

y

A

x

y

x

A

r

r

2

=

x

A

y

x

y

A

r

r

2

x

y

x

y

y

x

y

x

=

=

z

A

z

x

z

A

x

z

x

A

r

r

r

2 2 2 3

Apakah

x

y

A

y

x

A

=

2

r

2

r

???

(12)

Jika A memiliki sekurang-kurangnya

diferensiasi-diferensiasi parsial orde kedua yang kontinyu

(fungsi vektor berkelakuan baik), maka

A

A

=

2

r

2

r

x

y

y

x

=

(13)

Aturan-aturan untuk diferensiasi parsial dari

fungsi-fungsi vektor mirip dengan yang dipergunakan dalam

kalkulus dasar dari fungsi-fungsi skalar. Jadi jika A

dan B adalah fungsi-fungsi dari x, y, z, maka :

( )

B

x

A

x

B

A

B

A

x

r

r

r

r

r

r

+

=

.

1

x

x

x

( )

B

x

A

x

B

A

B

A

x

r

r

r

r

r

r

×

+

×

=

×

.

2

( )

( )

+

=

=

B

y

A

y

B

A

x

B

A

y

x

B

A

y

x

r

r

r

r

r

r

r

r

2

.

3

(14)

Diferensial dari vektor-vektor

Mengikuti aturan-aturan yang mirip dengan yang dari

kalkulus dasar, seperti :

k

dA

j

dA

i

dA

A

d

maka

k

A

j

A

i

A

A

Jika

1 2 3

,

1 2 3

.

1

=

+

+

=

+

+

r

r

( )

A

B

A

d

B

d

A

B

d

r

r

r

r

r

r

+

=

.

2

.

d

( )

A

B

=

A

d

B

+

d

A

B

2

( )

A

B

A

d

B

d

A

B

d

r

r

r

r

r

r

×

+

×

=

×

.

3

(

,

,

)

,

.

4

Jika

A

A

x

y

z

r

r

=

dz

z

A

dy

y

A

dx

x

A

A

d

maka

+

+

=

r

r

r

r

(15)

Contoh soal

Sebuah partikel bergerak sepanjang kurva :

x

=

2

t

2

,

y

=

t

2

4

t

,

z

=

3

t

5

dimana t adalah variabel waktu. Tentukan komponen kecepatan dan

percepatan pada saat t=1 dalam arah vektor A = i – 3j + 2k

Jawab

Kecepatan didefinisikan sebagai laju perubahan posisi terhadap waktu, Kecepatan didefinisikan sebagai laju perubahan posisi terhadap waktu, ditulis :

dt

r

d

v

r

r

=

(

t

t

)

j

(

t

)

k

i

t

r

r

=

2

2

+

2

4

+

3

5

Dari soal diketahui :

Maka :

{

2

t

2

i

(

t

2

4

t

)

j

(

3

t

5

)

k

}

dt

d

dt

r

d

v

=

=

+

+

r

r

(16)

Contoh soal

(

t

)

j

k

i

t

v

r

=

4

+

2

4

+

3

k

j

i

v

r

=

4

2

+

3

Pada t = 1,

Komponen kecepatan dalam arah vektor A adalah proyeksi dari v terhadap Komponen kecepatan dalam arah vektor A adalah proyeksi dari v terhadap

u dimana u adalah vektor satuan arah A

14

2

3

4

9

1

2

3

ˆ

i

j

k

i

j

k

A

A

u

=

+

+

+

+

=

=

r

r

u

v

Komponen

=

r

ˆ

(17)

Contoh soal

(

)

14

16

14

2

3

3

2

4

ˆ

=

+

+

=

a

i

j

k

i

j

k

v

r

Komponen kecepatan dalam arah vekor A adalah

Percepatan didefinisikan sebagai laju perubahan kecepatan terhadap waktu, ditulis :

dt

v

d

a

r

r

=

(

t

)

j

k

i

t

v

r

=

4

+

2

4

+

3

Sebelumnya didapat

(

2

4

)

3

}

4

{

t

i

t

j

k

dt

d

dt

v

d

a

=

=

+

+

r

r

maka

(18)

Contoh soal

j

i

a

r

=

4

+

2

Pada t = 1,

Komponen percepatan dalam arah vektor A adalah proyeksi dari a

j

i

a

r

=

4

+

2

Komponen percepatan dalam arah vektor A adalah proyeksi dari a terhadap u dimana u adalah vektor satuan arah A

u

a

Komponen

=

r

ˆ

Komponen percepatan dalam arah vekor A adalah

(

)

14

2

14

2

3

2

4

ˆ

=

+

+

=

u

i

j

i

j

k

a

r

(19)

Soal Latihan

Jika

A

=

(

2

x

2

y

x

4

) (

i

+

e

xy

y

sin

x

) (

j

+

x

2

cos

y

)

k

,

r

Tentukan :

A

r

A

r

2

A

r

2

A

r

,

,

,

x

y

A

y

x

A

y

A

x

A

,

,

,

(20)

Tugas PR

Vektor kedudukan dari sebuah partikel yang bergerak diberikan oleh:

j

t

i

t

r

r

=

cos

ω

+

sin

ω

dimana ω konstan. Buktikan bahwa :

a. Kecepatan v dari partikel tegak lurus r

b. Percepatan a arahnya menuju titik asal dan besarnya sebanding dengan jarak ke titik asal

(21)

Operator Diferensial Vektor

Lambang :

Baca : “del” atau Nabla

Definisi :

Definisi :

z

k

y

j

x

i

+

+

Operator vektor ini memiliki sifat-sifat yang analog dengan vektor-vektor biasa, bermanfaat untuk mendefinisikan tiga buah besaran berikut yang sering muncul dalam pemakaian praktis termasuk dalam Fisika yang dikenal sebagai Gradien, Divergensi, dan Curl.

(22)

Gradien

Misalkan φ (x,y,z) adalah suatu fungsi skalar yang terdefinisikan dan diferensiabel pada titik-titik (x,y,z) dalam suatu daerah tertentu dalam ruang, maka :

Gradien φ atau Grad φ atau ditulis ∇φ didefinisikan sebagai :

z

k

y

j

x

i

z

k

y

j

x

i

+

+

=





+

+

=

φ

φ

φ

φ

φ

(23)

Komponen dari ∇φ dalam arah sebuah vektor satuan a, diberikan oleh :

φ

Disebut

“ Directional derivative”

atau

“Turunan Berarah”

dari φ dalam arah a. Secara fisis

“Turunan Berarah”

dari φ dalam arah a. Secara fisis memiliki pengertian laju perubahan kuantitas fisika φ pada (x,y,z) dalam arah a, dan ditulis :

a

ds

d

ˆ

=

φ

φ

(24)

Turunan Berarah

Turunan Berarah

Contoh

Contoh

kuantitas

kuantitas fisis

fisis yang

yang tergolong

tergolong medan

medan skalar

skalar ((

φφ

))

adalah

adalah

potensial

potensial listrik

listrik (V)

(V)

,,

temperatur

temperatur (T)

(T)

dan

dan

potensial

potensial gravitasi

gravitasi (Ep)

(Ep)

a

T

ds

dT

ˆ

=

(25)

Medan Listrik

Medan Listrik dan Potensial listrik

dan Potensial listrik

r

kq

V

r

r

kq

=

=

ˆ

2

E

+

E q E E a b c V V V

r

V

=

Karena r yang sama, maka

Va = Vb = Vc = Vd

tapi

Ea ≠ Eb ≠ Ec ≠ Ed

d c b a

E

E

E

E

=

=

=

+

E q E E a c d V V V

(26)

Medan Listrik

Medan Listrik dan Potensial listrik

dan Potensial listrik

b V1 V2

+

q a c d V1 V1 V1 V2 V2 V2

(27)

Medan Listrik

Medan Listrik dan Potensial listrik

dan Potensial listrik

Bidang-bidang equipotensial c d e f g

Ketika bergerak dari c ke d atau ke e, atau ke f, atau ke g, atau ke h, menempuh selisih potensial listriknya yang sama, yaitu V1-V2 = ∆V

Yang berbeda adalah

V1

V2

c g

h

Yang berbeda adalah panjang lintasan yang ditempuh. Hal ini

menunjukkan laju perubahan potensial berbesa, semakin panjang lintasan berarti laju perubahannya kecil dan sebaliknya

Hal ini menunjukkan laju perubahan potensial bergantung arah = turunan berarah

(28)

Medan Listrik

Medan Listrik dan Potensial listrik

dan Potensial listrik

θ

cos

ˆ

a

V

ds

dV

=

a

V

ds

dV

ˆ

=

Bidang-bidang equipotensial c d e f g ∇V V1 V2 c g h θ

Adalah sudut antara ∇V dan a

∇V adalah vektor tegak lurus V di suatu titik.

∇V

Pada perpindahan dari c ke g, vektor a(arah perpindahan) searah dengan

∇φ ∇φ∇φ

∇φ, sehingga θθθθ adalah 0 (nol)

maksimum

V

V

ds

dV

=

=

=

cos

0

(29)

φ

∇φ

∇φ

∇φ

∇φ

∇φ

∇φ

∇φ

φ

∇φ

∇φ

∇φ

(30)

P(xo,yo,zo)

a

C

B

φ = C Titik P, C, B, A terletak pada

satu bidang φ, sehingga ketika bergerak dari P ke C atau ke B atau ke A tidak terjadi

perubahan nilai φ, sehingga

∆φ = 0. dengan demikian :

Bukti

A

=

0

s

φ

Dari kalkulus

0

lim

0

=

=

→ ∆

ds

d

s

s

φ

φ

0

=

ds

d

φ

Berarti antara ∇φ∇φ∇φ∇φ dan a di titik p

membentuk sudut 90o. Dengan

demikian ∇φ∇φ∇φ∇φ tegak lurus a.

θ

φ

φ

cos

ˆ

a

ds

d

=

(31)

P(xo,yo,zo) a φ = C ∇φ 90o

Bukti

C B A φ = C

(32)

Contoh Soal

x

z

yz

xy

V

=

2

+

+

sin

Diberikan fungsi potensial listrik dalam ruang :

Tentukan :

a. ∇V di titik (0,1,2)

b. Directional derivative dari V di (0,1,2) dalam arah

A

=

2

i

+

2

j

k

r

b. Directional derivative dari V di (0,1,2) dalam arah

A

=

2

i

+

2

j

k

Jawab :

z

V

k

y

V

j

x

V

i

V

+

+

=

a.

(

y

z

x

)

j

(

xy

z

) (

k

y

x

)

i

V

=

2

+

cos

+

2

+

+

+

sin

Di titik (0,1,2)

k

j

i

V

=

+

+

3

2

(33)

Contoh Soal

u

V

ds

dV

ˆ

=

b. Di titik (0,1,2)

u adalah satuan vektor dalam arah A, sehingga :

3

2

2

1

4

4

2

2

ˆ

i

j

k

i

j

k

A

A

u

=

+

+

+

+

=

=

r

r

3

1

4

4

A

+

+

sehingga

(

)

+

+

+

=

3

2

2

2

3

i

j

k

i

j

k

ds

dV

3

=

ds

dV

(34)

Soal latihan

yz

x

T

=

2

Diberikan fungsi temperatur dalam ruang dan titik P(3,4,1) :

Tentukan :

a. ∇T di titik P a. ∇T di titik P

b. Suatu vektor satuan normal permukaan T=5 di P

c. Suatu vektor dalam arah peningkatan dari T paling cepat di P d. Besar vektor pada soal c

e. Turunan dari T di P dalam arah sejajar garis :

t

k

j

i

k

j

i

r

r

=

+

2

+

(

6

4

)

(35)

Divergensi

Misalkan

V

(

x

,

y

,

z

)

=

V

1

i

+

V

2

j

+

V

3

k

r

Adalah suatu fungsi vektor yang terdefinisikan dan diferensiabel dalam

suatu daerah tertentu dari ruang maka :

Divergensi V atau Div V atau ditulis

.V, didefinisikan sebagai :

Divergensi V atau Div V atau ditulis

.V, didefinisikan sebagai :

(

V

i

V

j

V

k

)

z

k

y

j

x

i

V



1

+

2

+

3



+

+

=

z

V

y

V

x

V

V

+

+

=

1 2 3

(36)

Curl

Misalkan

A

(

x

,

y

,

z

)

=

A

1

i

+

A

2

j

+

A

3

k

r

Adalah suatu fungsi vektor yang terdefinisikan dan diferensiabel dalam

suatu daerah tertentu dari ruang maka :

Curl A atau Rot A atau ditulis

xA, didefinisikan sebagai :

(

A

i

A

j

A

k

)

z

k

y

j

x

i

A



×

1

+

2

+

3



+

+

=

×

r

3 2 1

A

A

A

z

y

x

k

j

i

A

=

×

r

(37)

Contoh soal

Hitung divergensi dan Curl dari medan vektor berikut :

xk

yj

zi

A

=

+

+

r

Jawab :

Divergensi V atau Div V atau ditulis

.V, didefinisikan sebagai :

z

A

y

A

x

A

A

+

+

=

1 2 3

r

1

0

1

0

+

+

=

=

A

r

z

x

y

y

x

z

A

+

+

=

r

(38)

Curl A atau ditulis

xA, didefinisikan sebagai :

3 2 1

A

A

A

z

y

x

k

j

i

A

=

×

r

x

y

z

z

y

x

k

j

i

A

=

×

r

0

=

×

A

r

(39)

Variasi Formula Mengandung

(40)

Lapla

Laplac

cian

ian

Misalkan U (x,y,z) adalah suatu fungsi skalar yang terdefinisikan dan diferensiabel pada titik-titik (x,y,z) dalam suatu daerah tertentu dalam ruang, maka :

Laplacian U atau ditulis ∇2U didefinisikan sebagai :





+

+





+

+

=

z

U

k

y

U

j

x

U

i

z

k

y

j

x

i

U

2 2 2 2 2 2 2

z

U

y

U

x

U

U

+

+

=

(41)

Contoh soal

Contoh soal

2 2 2 2

U

U

U

U

=

+

+

3 2 3

3

xy

y

x

U

=

+

Hitung Laplacian dari fungsi skalar berikut :

Laplacian U atau ditulis ∇2U didefinisikan sebagai :

2 2 2 2

z

U

y

U

x

U

U

+

+

=

y

U

6

2

=

(

6

6

)

0

6

2

=

+

+

+

U

x

x

y

(42)

Soal latihan

Soal latihan

        • ∇ r r r r

(

2 2

)

ln

x

y

U

=

+

1. Hitung Laplacian dari fungsi skalar berikut :

2. Hitunglah :

k

z

j

y

i

x

r

r

=

+

+

jika

(43)

INTEGRASI FUNGSI

INTEGRASI FUNGSI

VEKTOR

VEKTOR

VEKTOR

VEKTOR

(44)

Integral Biasa

Integral Biasa

k

u

R

j

u

R

i

u

R

u

R

(

)

=

1

(

)

ˆ

+

2

(

)

ˆ

+

3

(

)

ˆ

r

merupakan

merupakan s

sebuah

ebuah vektor

vektor yang

yang bergantung

bergantung pada

pada

variabel

variabel skalar

skalar tunggal

tunggal u,

u, dimana

dimana R

R

11

(u),

(u), R

R

22

(u),

(u), R

R

33

(u)

(u)

kontinu

kontinu dalam

dalam suatu

suatu selang

selang yang

yang ditentukan

ditentukan..

Maka

Maka::

du

u

R

k

du

u

R

j

du

u

R

i

du

u

R

(

)

=

ˆ

1

(

)

+

ˆ

2

(

)

+

ˆ

3

(

)

r

(45)

Jika terdapat suatu vektor

Jika terdapat suatu vektor

)

(u

S

r

sehingga

(

)

{ }

S

(

u

)

du

d

u

R

r

r

=

Maka:

{ }

S

u

du

du

d

du

u

R

=

(

)

(

)

r

r

{ }

C

u

S

u

S

d

du

u

R

du

+

=

=

)

(

)

(

)

(

r

r

r

(46)

Integral

Integral tentu

tentu antara

antara limit

limit--limit

limit u

u =

= a

a dan

dan u

u =

= b,

b, ditulis

ditulis sbb

sbb ::

{ }

)

(

)

(

)

(

)

(

du

u

S

d

du

u

R

du

u

S

du

d

du

u

R

b u b u b u a u b u a u

r

r

r

r

=

=

= = = = = =

)

(

)

(

)

(

)

(

)

(

)

(

a

S

b

S

u

S

du

u

R

du

u

S

d

du

u

R

b u a u b u a u a u a u

r

r

r

r

=

=

=

= = = = = =

(47)

Contoh Soal

Contoh Soal

(

t

) (

i

t

) ( )

j

t

k

a

r

=

12

cos

2

ˆ

8

sin

2

ˆ

+

16

ˆ

Jika,

Jika, kecepatan

kecepatan dan

dan posisi

posisi awal

awal adalah

adalah nol

nol,, Tentukan

Tentukan

kecepatan

kecepatan dan

dan posisi

posisi partikel

partikel setiap

setiap saat!

saat!

Percepatan

Percepatan suatu

suatu partikel

partikel pada

pada setiap

setiap saat

saat tt >

> 0

0

diberikan

diberikan oleh

oleh::

=

=

dt

v

r

dt

a

v

r

r

r

r

0

)

0

(

0

)

0

(

0

0 0

=

=

=

=

=

=

=

r

t

r

v

t

v

t

r

r

kecepatan

(48)

Solusi

Solusi

1 2

ˆ

8

ˆ

2

cos

4

ˆ

2

sin

6

t

i

t

j

t

k

C

v

r

=

+

+

+

( )

1 2

8

ˆ

2

cos

2

1

)

8

(

ˆ

2

sin

2

1

12

ˆ

.

16

ˆ

.

2

sin

8

ˆ

.

2

cos

12

ˆ

C

t

k

t

j

t

i

v

dt

t

k

dt

t

j

dt

t

i

v

+

+

=

+

=

r

r

;

ˆ

)

0

(

8

ˆ

0

cos

4

ˆ

0

sin

6

0

=

i

+

j

+

2

k

+

C

1

C

1

=

4

j

dengan mengambil v = 0 pada saat t = 0, diperoleh :

j

k

t

j

t

i

t

v

r

=

6

sin

2

ˆ

+

4

cos

2

ˆ

+

8

2

ˆ

4

Sehingga :

k

t

j

t

i

t

v

r

=

6

sin

2

ˆ

+

(

4

cos

2

4

)

ˆ

+

8

2

ˆ

atau

(49)

Solusi

Solusi

(

)

2 3

3

8

4

2

sin

2

2

cos

3

t

i

t

t

j

t

k

C

r

r

=

+

+

+

(

t

i

t

j

j

t

k

)

dt

dt

v

r

r

=

r

=

6

sin

2

+

4

cos

2

4

+

8

2

dengan mengambil r = 0 pada saat t = 0, diperoleh :

(

)

(

0

)

;

3

8

0

0

sin

2

0

cos

3

0

=

i

+

j

+

3

k

+

C

2

C

3

i

2

=

sehingga

(

t

t

)

j

t

k

i

i

t

r

3

3

8

4

2

sin

2

2

cos

3

+

+

3

+

=

r

(

t

t

)

j

t

k

i

t

r

3

3

8

4

2

sin

2

)

2

cos

3

3

(

+

+

=

r

atau

(50)

Soal

Soal latihan

latihan

( )

t

j

t

k

i

e

a

r

=

t

ˆ

6

+

1

ˆ

+

3

sin

ˆ

Jika,

Jika, kecepatan

kecepatan dan

dan posisi

posisi awal

awal adalah

adalah nol

nol,, Tentukan

Tentukan

kecepatan

kecepatan dan

dan posisi

posisi partikel

partikel setiap

setiap saat!

saat!

Percepatan

Percepatan suatu

suatu partikel

partikel pada

pada setiap

setiap saat

saat tt >

> 0

0

diberikan

diberikan oleh

oleh::

kecepatan

(51)

Integral

Integral Garis

Garis

k

A

j

A

i

A

A

=

1

+

2

+

3

r

Misalkan

dan r(u) adalah vektor posisi dari (x,y,z) mendefinisikan kurva C yang menghubungkan titik-titik P dan Q, dimana u = u1 dan u = u2 untuk masing-masingnya

C dianggap tersusun dari sejumlah berhingga kurva-kurva dimana untuk

( ) ( ) ( ) ( )

u

x

u

i

y

u

j

z

u

k

r

r

=

+

+

C dianggap tersusun dari sejumlah berhingga kurva-kurva dimana untuk masing-masingnya r(u) memiliki turunan yang kontinu. Misalkan :

Sebuah fungsi vektor dari posisi yang didefinisikan dan kontinu sepanjang C, maka integral dari komponen tangensial A sepanjang C

dari P ke Q ditulis sebagai :

=

=

+

+

Q P C C

dz

A

dy

A

dx

A

r

d

A

r

d

A

r

1 2 3

r

r

r

(52)

Integral

Integral Garis

Garis

θ P r1 r3 r2 Q A dr z

C

0 x y

=

=

+

+

Q P C C

dz

A

dy

A

dx

A

r

d

A

r

d

A

r

1 2 3

r

r

r

Adalah contoh integral garis. Jika A adalah sebuah gaya F yang bekerja pada suatu partikel yang bergerak sepanjang C, maka integral garis in i menyatakan usaha (W) yang dilakukan gaya F.

(53)

Integral

Integral Garis

Garis

=

+

+

C

A

d

r

C

A

1

dx

A

2

dy

A

3

dz

r

r

Jika C adalah kurva tertutup sederhana (kurva yang tidak memotong dirinya sendiri), maka integral mengelilingi C sering dituliskan :

Teorema

Jika A = -∇φ pada semua titik dalam suatu daerah R dalam ruang, yang

Q

P

A

d

r

r

r

.

1

Jika A = -∇φ pada semua titik dalam suatu daerah R dalam ruang, yang didefinisikan oleh a1 ≤ x ≤ a2, b1≤ y ≤ b2, c1 ≤ z ≤ c2, dimana φ(x,y,z) berharga tunggal dan memiliki turunan-turunan yang kontinu dalam R, maka

=

C

A

d

r

0

.

2

r

r

Tidak bergantung pada lintasan C dalam R yang menghubungkan P dan Q

(54)

Q

Tertutup sederhana z

Kurva tertutup sederhana

P C

Berlawanan dengan arah Putar jarum jam

y

(55)

Integral

Integral Garis

Garis

0

=

×

A

r

Dalam hal demikian, A disebut sebuah medan vektor konservatif dan φ adalah potensial skalarnya.

Sebuah medan vektor A adalah konservatif jika dan hanya jika :

Atau ekivalen juga dengan A = -∇φ. Dalam hal demikian :

φ

=

+

+

=

d

r

A

dx

A

dy

A

dz

A

r

1 2 3

r

(56)

Contoh Soal

Contoh Soal

Hitunglah usaha untuk memindahkan partikel dari titik (0,0) ke (3,4)

melalaui lintasan seperti gambar di bawah ini :

Jika

F

=

y

i

ˆ

+

x

ˆ

j

r

y (3,4) x (0,0) (3,0)

(57)

Soal

Soal Latihan

Latihan

k

x

j

y

i

xz

F

1

=

2

+

+

2

r

c. Untuk gaya yang tidak konservatif, hitunglah usaha untuk

Diberikan

F

2

=

y

i

x

j

r

dan

a. Yang manakah dari kedua gaya tersebut yang konservatif ?

b. Untuk gaya yang konservatif, cari fungsi skalar

φ

sehingga F = -

∇φ

!

c. Untuk gaya yang tidak konservatif, hitunglah usaha untuk

memindahkan partikel sepanjang garis lurus dari titik (0,1)

ke (1,0)

(58)

Tugas PR

Tugas PR

b. Carilah potensial skalar (

φ

) untuk F

a. Buktikan bahwa medan gaya berikut bersifat konservatif

(

y

x

z

)

i

(

y

x

)

j

(

xz

)

k

F

=

2

cos

+

3

+

2

sin

4

+

3

2

+

2

r

c. Carilah usaha yang dilakukan F dalam menggerakan sebuah

c. Carilah usaha yang dilakukan F dalam menggerakan sebuah

(59)

Teorema Green dalam Bidang

Teorema Green dalam Bidang

Jika R adalah suatu daerah tertutup dalam bidang xy yang dibatasi oleh sebuah kurva tertutup sederhana C dan jika P dan Q adalah fungsi-fungsi kontinu dari x dan y yang memiliki turunan-turunan kontinu dalam R, maka :

( )

( )

dx

dy

y

P

x

Q

dy

y

x

Q

dx

y

x

P

R C

∫∫





=

+

,

,

dimana C dilintasi dalam arah positif (berlawanan arah putar jarum jam)

Bukti x y A C a b c d

(60)

Teorema Green dalam Bidang

Teorema Green dalam Bidang

( )

( )

dx

dy

[

Q

( ) ( )

b

y

Q

a

y

]

dy

x

y

x

Q

dy

dx

x

y

x

Q

d c d c b a A

∫ ∫

∫∫

=

=

,

,

,

,

( )

b

( )

c

( )

a

( )

c

( )

Lakukan integral rangkap 2 terhadap luas bidang A

Lakukan integral garis sepanjang kurva C mengelilingi bidang A berlawanan arah putar jarum jam

( )

( )

( )

( )

( )

=

+

+

+

c d C b a c b a b

dy

y

a

Q

dy

d

x

Q

dy

y

b

Q

dy

c

x

Q

dy

y

x

Q

,

,

,

,

,

( )

∫∫

=

A C

Q

x

y

dy

dy

dx

x

Q

,

( )

( )

( )

[

( ) ( )

]

=

+

=

d

c c d d c C

Q

x

,

y

dy

Q

b

,

y

dy

Q

a

,

y

dy

Q

b

,

y

Q

a

,

y

dy

(61)

Teorema Green dalam Bidang

Teorema Green dalam Bidang

( )

( )

dy

dx

[

P

( ) ( )

x

d

P

x

c

]

dx

y

y

x

P

dy

dx

y

y

x

P

b a b a d c A

∫ ∫

∫∫

=

=

,

,

,

,

( )

b

( )

d

( )

a

( )

c

( )

Lakukan pula integral rangkap 2 terhadap luas bidang A

Lakukan integral garis sepanjang kurva C mengelilingi bidang A berlawanan arah putar jarum jam

( )

( )

( )

( )

( )

=

+

+

+

c d C b a d c a b

dx

y

a

P

dx

d

x

P

dx

y

b

P

dx

c

x

P

dx

y

x

P

,

,

,

,

,

( )

∫∫

=

A C

dx

y

x

P

dx

dy

x

P

,

( )

( )

( )

[

( ) ( )

]

=

+

=

b

a a b b a C

P

x

,

y

dx

P

x

,

c

dx

P

x

,

d

dx

P

x

,

c

P

x

,

d

dx

(62)

Teorema Green dalam Bidang

Teorema Green dalam Bidang

dy

dx

y

P

x

Q

dy

Q

dx

P

C

A

∫∫





=

+

A

(63)

Contoh Soal

Contoh Soal

Dimana C adalah kurva segiempat seperti gambar di bawah :

Gunakan teorema Green untuk menghitung integral berikut :

C

2

x

dy

3

y

dx

y x y (0,2) (-2,0) (2,0) (0,-2)

(64)

Soal

Soal Latihan

Latihan

Dimana C adalah kurva tertutup seperti gambar di bawah :

Gunakan teorema Green untuk menghitung integral berikut :

+

C

xy

dx

x

dy

2 y x y 2 4 4 1

(65)

Tugas PR

Tugas PR

(

)

=

C

x

dy

y

dx

A

2

1

a. Untuk kurva tertutup sederhana C dalam bidang, Tunjukkan

dengan teorema Green bahwa luas area yang dilingkupinya

adalah :

b. Dengan menggunakan formula pada soal a), tunjukkan bahwa

area yang dibatasi elips x = a cos

θ

, y = b sin

θ

, 0

≤ θ ≤

2

π

memiliki luas :

ab

A

=

π

(66)

Teorema Divergensi (Teorema Gauss)

Teorema Divergensi (Teorema Gauss)

Menyatakan bahwa jika V adalah volum yang dibatasi oleh suatu permukaan tertutup S dan A sebuah vektor yang adalah fungsi dari kedudukan dengan turunan-turunan yang kontinu, maka :

∫∫∫

A

dV

=

∫∫

A

n

ˆ

dS

r

r

∫∫∫

∫∫

V S

(67)

Contoh Soal

Contoh Soal

∫∫

S

dS

n

F

ˆ

r

dimana

Gunakan teorema Divergensi untuk menghitung integral berikut :

k

yz

j

y

i

xz

F

=

4

2

+

r

dan S adalah permukaan kubus yang dibatasi oleh : x = 0, x = 1, y = 0, y = 1, z = 0, z = 1

(68)

Soal

Soal Latihan

Latihan

k

z

j

y

i

x

A

=

4

2

2

+

2

r

Periksa kebenaran teorema Divergensi untuk :

Yang diintegrasi melalui ruang yang dibatasi oleh x

2

+ y

2

= 3,

z = 0 dan z = 3

z = 0 dan z = 3

(69)

Hukum Gauss

Hukum Gauss

∫∫∫

A

dV

=

∫∫

A

n

ˆ

dS

r

r

Dalam bidang kelistrikan, salah satu materi yang dibahas adalah menentukan medan listrik disekitar benda bermuatan listrik. Salah satu teknik yang digunakan adalah hukum Gauss. Hukum ini sebetulnya adalah teorema Divergensi yang diterapkan dalam materi bahasan kelistrikan.

∫∫∫

=

∫∫

V S

dS

n

A

dV

A

ˆ

dimana E adalah medan listrik, n adalah vektor normal bidang, S adalah permukaan Gauss, ρ adalah rapat muatan pada benda dan V adalah volume benda.

( )

∫∫∫

∫∫

=

V S o

E

n

dS

ρ

V

dV

ε

ˆ

r

(70)

Hukum Gauss

Hukum Gauss

Kasus distribusi muatan +Q pada bola dengan rapat muatan konstan.

+Q E

E n n

Permukaan Gauss S harus dipilih sedemikian rupa sehingga arah E dengan n sejajar (membentuk sudut 0) di setiap titik pada permukaan Gauss. Jadi pemilihan permukaan Gauss harus mempertimbangkan bentuk geometri benda bermuatan. Dalam kasus kita benda bermuatan +Q bergeometri bola, sehingga permukaan Gauss yang paling tepat adalah permukaan bola (kulit bola)

S = permukaan Gauss = kulit bola

(71)

Hukum Gauss

Hukum Gauss

Kasus distribusi muatan +Q pada bola dengan rapat muatan konstan.

+Q E E n n r

( )

r

Q

E

2

=

+

0

4

π

ε

Q

dS

E

S

+

=

∫∫

0

ε

2 2 0

4

r

Q

k

r

Q

E

=

+

=

+

πε

S = permukaan Gauss = kulit bola

(72)

Teorema Stokes

Teorema Stokes

Menyatakan bahwa jika S adalah suatu permukaan terbuka bersisi dua yang dibatasi oleh sebuah kurva tertutup sederhana C maka jika A memiliki turunan-turunan yang kontinu :

( )

∫∫

×

=

C

A

d

r

dS

n

A

r

r

r

ˆ

∫∫

C S

dimana C dilintasi dengan arah positif. Arah dari C disebut positif jika seorang pengamat berjalan pada daerah batas dari S dalam arah ini dengan kepalanya menunjuk pada arah normal positif terhadap S, maka ia mendapatkan permukaan ini di sebelah kirinya

(73)

Contoh

Contoh Soal

Soal

(

x

y

)

i

yz

j

y

z

k

A

=

2

2

2

r

Periksa kebenaran teorema Stokes untuk :

Dimana S adalah separuh dari permukaan bola bagian atas

x

2

+ y

2

+ z

2

= 1 dan C batasnya.

(74)

Soal

Soal Latihan

Latihan

(

y

z

) (

i

yz

)

j

xz

k

A

=

+

2

+

4

r

Periksa kebenaran teorema Stokes untuk :

Dimana S adalah permukaan kubus x=0, y=0, z=0, x=2, y=2,

z=2 di atas bidang xy.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Pada Pokok Bahasan Usaha Dan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh

Seperti dijelaskan diatas, jaringan sensor nirkabel tersusun dari banyak miniatur sensor, yang masing-masing individu memiliki kemampuan untuk merasakan dan berinteraksi dengan

Kriteria Sangat Baik (4) Baik (3) Cukup (2) Perlu Pendampingan (1) Informasi tentang sikap toleransi dan kerja sama antar umat agama Menuliskan informasi tentang

Akan tetapi, kenyataan di lapangan ruang terbuka hijau di Kota Malang makin hari terus berkurang sehingga tidak dapat memenuhi target ruang terbuka hijau sebagaimana mestinya, yaitu

Promosi dilakukan untuk menggalang dukungan dari para delegasi negara lain sehingga memilih Indonesia menjadi tuan rumah Annual Meeting ICOLD ke 82 tahun 2014 di Bali,