i
PERWUJUDAN RUANG – WAKTU
DI DALAM SENI LUKIS
PENCIPTAAN KARYA SENI
Oleh:
Yusuf Ferdinan Yudhistira
NIM : 1112193021
PROGRAM STUDI SENI MURNI
JURUSAN SENI MURNI FAKULTAS SENI RUPA
INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA
2016
ii
PERWUJUDAN RUANG – WAKTU
DI DALAM SENI LUKIS
Yusuf Ferdinan Yudhistira NIM : 1112193021
Tugas Akhir ini diajukan kepada Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta sebagai
Salah satu syarat untuk memperoleh Gelar sarjana S-1 dalam bidang Seni Rupa Murni
2016
iii Tugas Akhir Penciptaan Karya Seni berjudul:
PERWUJUDAN RUANG-WAKTU DI DALAM SENI LUKIS
diajukan oleh Yusuf Ferdinan Yudhistira, NIM 1112193021, Program Studi Seni Rupa Murni, Jurusan Seni Murni, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, telah dipertanggung jawabkan di depan Tim Penguji Tugas Akhir pada tanggal 27 Januari 2016 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima.
Pembimbing I/ Anggota
Amir Hamzah, S.Sn., M.A.
NIP. 197004271999031001
Pembimbing II/ Anggota
Satrio Hari Wicaksono, M.Sn. NIP. 198606152012121002 Cognate/ Anggota
Setyo Priyo Nugroho, M.Sn. NIP. 197508092003121003
Ketua Jurusan/
Program Studi/ Ketua/ Anggota
Wiwik Sri Wulandari, M. Sn. NIP. 19760510 200112 2 001 Dekan Fakultas Seni Rupa
Institut Seni Indonesia Yogyakarta,
Dr. Suastiwi Triatmojo, M. Des. NIP. 19590802 198803 2 001
iv
Tugas akhir ini ku persembahkan untuk
nenekku tercinta
untuk segala kasih sayang yang abadi
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan penguasa ruang-waktu atas restu yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir penciptaan karya seni ini dengan baik, tugas akhir penciptaan karya seni lukis yang berjudul “Perwujudan Ruang- Waktu di Dalam Seni Lukis” ini merupakan syarat kelulusan bagi mahasiswa S-1 Fakultas Seni Rupa, Jurusan Seni Murni, Program Studi Seni Rupa Murni, Minat Utama Seni Lukis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang perlu disempurnakan, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik yang bersifat membangun.
Penulisan ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak. Pada akhirnya, dengan tulus penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada:
1. Dosen Pembimbing Tugas Akhir Amir Hamzah, S.Sn., M.A. selaku dosen pembimbing I, terimakasih atas kritik dan saran yang telah diberikan selama ini.
2. Satrio Hari Wicaksono, M.Sn. selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan masukan dan kritikan dalam laporan maupun karya hingga dapat selesai dengan baik.
3. Setyo Priyo Nugoho, M.Sn. selaku dosen wali.
vi 4. Setyo Priyo Nugoho, M.Sn. Selaku cognate terimakasih atas kritik dan saran
yang telah diberikan.
5. Wiwik Sri Wulandari, M.Sn. selaku Ketua Jurusan Seni Murni Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
6. Dr. Swastiwi Triadmaja, M. Des. Selaku Dekan Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
7. Dr. M. Agus Burhan selaku Rektor Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
8. Dosen-dosen yang telah mengajarkan dan memberikan banyak ilmu selama masa studi.
9. Secara khusus ungkapan terimakasih diucapkan untuk keluarga tercinta Kakek, nenek, bapak dan ibu yang telah menemani dan memberikan kasih sayangnya selama ini dan memenuhi semua kebutuhan yang diperlukan serta adik yang selalu memberikan semangat hinga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Dan seluruh keluarga besar yang telah memberikan dukungan baik secara moral maupun materiil.
10. Segenap dosen dan staf Jurusan Seni Murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
11. Sahabat, dan teman-teman yang telah mengisi hari-hari di kampus menjadi lebih mengasyikkan.
12. Berbagai pihak yang telah memberi bantuan hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini.
vii Demikian ucapan terimakasih ini disampaikan. Jika ada pihak-pihak yang belum disebutkan dalam tulisan ini mohon maaf yang sebesar-besarnya. Akhir kata semoga apa yang penulis persembahkan ini dapat bermanfaat bagi semua.
Yogyakarta,
Yusuf Ferdinan Yudhistira Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL -1 ... i
HALAMAN JUDUL -2 ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v-vii DAFTAR ISI ...viii-ix DAFTAR GAMBAR ...x-xiii BAB I PENDAHULUAN ...1
A. Latar Belakang Penciptaan ...1 - 3 B. Rumusan Penciptaan ... 3
C. Tujuan dan Manfaat ... 3 - 4 D. Makna Judul ... 4 - 5 BAB II KONSEP ... 7
A. Konsep Penciptaan ... 7 - 11 B. Konsep Bentuk atau Wujud ... 11 - 20 BAB III PROSES PEMBENTUKAN DAN METODE PENCIPTAAN ... 21
ix A. Proses Pembentukan ... 21 1. Bahan ... 21-22 2. Alat ... 23-24 3. Teknik ... 24-25 B. Proses Pembentukan ... 25 1. Preparation (persiapan) ... 25-27 2 .Incubation (pengeraman, perenungan) ... 27-28 3. Insight (pemunculan) ... 28-33 4. Evaluation (evaluasi karya) ... 33-34 BAB IV DESKRIPSI KARYA ... 35-74 BAB V PENUTUP ...77-78 DAFTAR PUSTAKA ...79 REVERENSI ...80
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Acuan
Gb 1. Foto Pelangi ... 12
Gb 2. Foto Awan Mendung ... 13
Gb 3. Foto Laut ... 13
Gb 4. FotoTaman Bunga ... 14
Gb 5. Karya Gustav Klimt, “The Kiss” ... 16
Gb 6. Karya Virginia Frances Sterrett “Princess Rosalie” ... 17
Gb 7. Karya Sveta Dorosheva dalam ilustrasi Weird and Wonderful ... 19
Gambar Tahap Pembentukan Gb 8. Persiapan bahan dan alat ... 26
Gb 9. Spidol waterproof ... 27
Gb 10. Perenungan... 27
Gb 11. Membuat sketsa pada kanvas ... 29
Gb 12. Pemberian warna pada tiap bidang yang telah di sketsa ... 30
Gb 13. Teknik Hisap ... 31
xi Gb 14. Memberikan ornamen dengan menggunakan spidol waterproof ... 32 Gb 15. Pemberian tanda tangan ... 33
Gambar Karya
Gb 16. Karya No 1 “Lapang” Cat akrilik dan spidol waterproof pada kanvas 90 x 50cm, 2015 ... 37 Gb 17. Karya No 2 “Fantasia” Cat akrilik dan spidol waterproof pada kanvas
120 x 90cm, 2015 ... 39 Gb 18. Karya No 3 “Berseri-Seri” Cat akrilik dan spidol waterproof pada kanvas 80
x 60cm, 2015 ... 41 Gb 19. Karya No 4 “Renung” Cat akrilik dan spidol waterproof pada kanvas
90 x 60cm, 2014 ... 43 Ga 20. Karya No 5 “Burnt” Cat akrilik dan spidol waterproof pada kanvas
90 x 60cm, 2014 ... 45 Gb 21. Karya No 6 “Fresh” Cat akrilik dan spidol waterproof pada kanvas
80 x 60cm, 2015 ... 47 Gb 22. Karya No 7 “Luluh” Cat akrilik dan spidol waterproof pada kanvas
90 x 60cm, 2015 ... 49
xii Gb 23. Karya No 8 “Terdesak” Cat akrilik dan spidol waterproof pada kanvas60 x 50cm, 2015 ... 51
Gb 24. Karya No 9 “Gloomy” Cat akrilik dan spidol waterproof pada kanvas 90 x 70cm, 2015... 53 Gb 25. Karya No 10 “Fetish” Cat akrilik dan spidol waterproof pada kanvas
80 x 60cm, 2014 ... 55 Gb 26. Karya No 11 “Stability”Cat akrilik dan spidol waterproof pada kanvas
90 x 50cm, 2015 ... 57 Gb 27. Karya No 12 “Khusuk” Cat akrilik dan spidol waterproof pada kanvas
80 x 80 x 80cm, 2015 ... 59 Gb 28. Karya No 13 “Calm” Cat akrilik dan spidol waterproof pada kanvas
100 x 40cm, 2015 ... 61 Gb 29. Karya No 14 “Dry Up” Cat akrilik dan spidol waterproof pada kanvas
80 x 50cm, 2015 ... 63 Gb 30. Karya No 15 “Blessed” Cat akrilik dan spidol waterproof pada kanvas
Setengah Lingkaran, r = 40cm, 2015 ... 65 Gb 31. Karya No 16 “Harapan-Harapan Kecil” Cat akrilik dan spidol
xiii waterproof pada kanvas 80 x 60cm, 2015... 67
Gb 32. Karya No 17 “Crossness” Cat akrilik dan spidol waterproof pada kanvas 80 x 60cm, 2015 ... 69 Gb 33. Karya No 18 “Hura-Hura” Cat akrilik dan spidol waterproof pada
kanvas 80 x 60cm, 2015 ... 71 Gb 34. Karya No 19 “Masih Ada Harapan” Cat akrilik dan spidol waterproof
pada kanvas 80 x 60cm, 2015... 73 Gb 35. Karya No 20 “Longing” Cat akrilik dan spidol waterproof pada kanvas
90 x 70cm, 2015 ... 75
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 : Foto dan Biodata Mahasiswa ...81-82 LAMPIRAN 2 : Foto Suasana Pameran ... 83 LAMPIRAN 3: Poster Pameran ... 84 LAMPIRAN 4: Katalogus ... 85
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penciptaan
Penulis bisa duduk berjam-jam sampai kerap lupa waktu ketika sedang menikmati suasana atau kejadian tertentu. Aktivitas tersebut menjadi kegiatan yang mengasyikkan karena juga melibatkan kecermatan dalam mengamati obyek. Setiap suasana yang dinikmati didalamnya terdapat obyek-obyek menarik yang pantas untuk dicermati. Kegiatan mencermati obyek menjadi rekreasi tersendiri untuk sekedar mengisi waktu luang atau bahkan untuk menjawab rasa penasaran terhadap keunikan dari setiap obyek yang berada pada suasana tertentu. Dengan mencermati obyek-obyek yang dipengaruhi ruang-waktu memungkinkan untuk lebih dapat menerima banyak informasi dari setiap suasana yang dijumpai.
Berlatar belakang dari orang tua dengan banyak saudara dan sebagian besar tinggal di dalam satu wilayah yang mudah dijangkau, berkumpul bersama keluarga menjadi hal yang cukup rutin dan mudah untuk dilakukan. Meskipun hanya berkumpul di tempat yang sangat sederhana seperti halaman belakang, sawah-sawah di sekitar rumah dan kebun milik saudara, semua itu dapat dinikmati dalam kebersamaan. Kegiatan tamasya bersama keluarga sangat didambakan penulis terutama di masa kanak-kanak, karena hal tersebut membuat lebih dapat menikmati
2 suasana baru di tempat yang baru pula. Pengalaman tersebut juga dapat dilakukan bersama teman- teman, tetangga bahkan pada saat sedang sendiri.
Momen itu bukan sekedar kegiatan kebersamaan semata, namun dapat merasakan perubahan-perubahan ketika menikmati suasana di tempat yang dikunjungi, sehingga menimbulkan rasa kepekaan terhadap perubahan yang berkaitan dengan obyek-obyek pada ruang-waktu tertentu, dan bisa mengasah kepekaan terhadap suasana yang didalamnya terdapat obyek-obyek yang khas.
Semakin lama penulis semakin sadar bahwa semua tempat dapat dinikmati, dan hanya tinggal memilih obyek-obyek mana saja yang perlu untuk diperhatikan. Menikmati sesuatu secara lebih cermat akan lebih banyak memberikan informasi dan kenikmatan tersendiri karena sebelum rasa cinta tumbuh, rasa suka atau menghargailah yang pertama kali muncul. Penulis merasa bila ingin menumbuhkan rasa cinta terhadap sesuatu, menghargai dan memperhatikan adalah menjadi langkah awal.
Beberapa contoh perasaan yang muncul saat memperhatikan suatu obyek dalam suasana pada ruang-waktu tertentu seperti mengunjungi taman yang penuh dengan tanaman bunga yang warna-warni pada pagi hari, penulis merasa senang, segar dan berseri-seri. Pada saat pagi hari bunga-bunga akan tampak lebih segar dan sinar matahari pagi membuat warna-warni dari bunga tampak lebih jelas. Penulis lebih merasa nyaman bila merenung, berpikir tenang serta mencari suatu gagasan pada saat malam hari di tempat yang cenderung gelap dan sepi. serta masih banyak
3 lagi stimulus dari karakter ruang-waktu yang mempengaruhi psikologis untuk melakukan sesuatu. Setiap obyek yang berada pada suasana tertentu menjadi bernilai dan menimbulkan rasa ingin lebih mencermati, bahkan mengabadikan informasi yang ada pada obyek dalam suasana tertentu yang pernah diamati. Penulis menjadi semakin tertarik untuk mempelajari suasana yang terlingkup oleh ruang-waktu serta pengaruhnya terhadap kehidupan sehari-hari.
Pengalaman dalam menikmati suasana tertentu memunculkan perasaan ingin mengabadikan obyek-obyek dalam suasana tersebut. Sebagai seorang perupa, timbul rasa untuk menghadirkan kembali keunikan dari obyek-obyek tersebut kedalam karya seni rupa.
Ketika mengikuti tugas kuliah ilustrasi di kampus yang juga menampilkan bentuk-bentuk yang imajinatif, obyek-obyek dari kehidupan sehari-hari dihadirkan dalam bentuk-bentuk yang diberi penambahan-penabahan elemen yang sifatnya lebih menghias, sehingga obyek dapat tampil lebih menyenangkan untuk dikerjakan dan dinikmati.
Obyek dalam suasana tertentu yang dialami oleh penulis, dikreasikan ke dalam karya seni rupa dengan bentuk yang lebih imajinatif hingga ke bentuk yang abstrak, namun tetap mempertahankan karakter yang khas pada setiap obyek dalam suasana pada ruang-waktu. Kehadiran karya akan menghadirkan kemungkinan-kemungkinan bentuk baru yang memiliki nilai hias pada obyek dalam kaya seni rupa serta memiliki detil yang menarik untuk dinikmati.
4
B. Rumusan Penciptaan
Dengan latar belakan penciptaan tersebut, maka ada suatu dorongan kreativitas untuk mewujudkan berbagai karakter ruang-waktu tersebut ke dalam seni lukis. Maka rumusan masalah diuraika sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan ruang-waktu?
2. Bagaimana mewujudkan karakter ruang-waktu kedalam seni lukis?
C. Tujuan dan Manfaat
Karya seni yang terwujud merupakan proses yang dialami selama berkesenian. Selama proses tersebut sekiranya telah memberi tujuan serta manfaat. Beberapa uraian tentang tujuan dan manfaat adalah sebagai berikut:
Tujuan:
1. Menjelaskan bagaimana karakter ruang-waktu.
2. Karakter dari ruang-waktu diharapkan mampu diwujudkan kedalam seni lukis melaui pemahaman penulis.
Manfaat:
1. Memberi dorongan untuk lebih mencermati karakter ruang-waktu.
2. Menambah bahan pembelajaran dan sumber ilmu pengetahuan dalam proses penciptaan karya lukis.
5
D. Makna Judul
Untuk mengantisipasi kesalahan pada pemahaman, maka dipaparkan arti kata dalam judul karya Tugas Akhir yaitu “Perwujudan Ruang-Waktu di Dalam Seni Lukis” sebagai berikut:
1. Perwujudan:
Rupa atau bentuk yang dapat diraba, proses, cara, perbuatan mewujudkan.1 2. Ruang
Ruang adalah keluasan positif atau negati yang dibatasi oleh limit.2 3. Waktu
Sedangkan Waktu adalah Seluruh rangkaian ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung.3
Kant mengatakan bahwa keduanya adalah struktur-struktur dalam diri subyek yang dipergunakan untuk menangani data-data realitas yang masuk melalui panca indera.4
4. Seni Lukis:
1
KBBI Pusat Bahasa, Edisi IV, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2013. P.1564 2 Sidik Fajar & Aming Prayetno, Nirman, STSRI “ASRI”. Yogyakarta 1981. P.23 3 KBBI Pusat Bahasa. OP.Cit., P. 1554
4 Tjahyadi Lili, Pustaka Filsafat “Petualangan Intelektual”, Konfrontasi dengan Para Filsuf dari Zaman Yunani hingga Zaman Modern. Kanisius, 2005 P.283
6 B. S. Mayers menyimpulkannya bahwa lukisan adalah membubuhkan cat (yang kental maupun yang cair) diatas permukaan bidang datar, yang ketebalannya tidak ikut diperhitungkan, sehingga karya itu sering disebut karya dua dimensi. Berbagai konfigurasi (kesan) yang diperoleh dari pembubuhan cat itu diharapkan dapat mengekspresikan berbagai makna atau nilai yang bersifat subyektif.5
Ditinjau dari pengertian masing-masing kata diatas maka yang dimaksud dengan perwujudan ruang-waktu di dalam seni lukis adalah penghadirkan kembali karakter dari data-data realitas yang masuk melaui panca indera di dalam bentuk seni dua dimensional.
5 B. S. Mayers, “Understanding the Art”, dalam Humar Syahman, Mengenali Dunia Seni
Rupa (Semarang: IKIP Semarang Press 1993), P.88