• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNDERWATER PHOTOGRAPHY DALAM FOTO FASHION AVANT GARDE JURNAL ILMIAH TUGAS AKHIR KARYA SENI. Afri Luhur Prasetyo PROGRAM STUDI S-1 FOTOGRAFI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNDERWATER PHOTOGRAPHY DALAM FOTO FASHION AVANT GARDE JURNAL ILMIAH TUGAS AKHIR KARYA SENI. Afri Luhur Prasetyo PROGRAM STUDI S-1 FOTOGRAFI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

i

UNDERWATER PHOTOGRAPHY

DALAM FOTO FASHION AVANT GARDE

JURNAL ILMIAH TUGAS AKHIR KARYA SENI

Afri Luhur Prasetyo

1010501031

PROGRAM STUDI S-1 FOTOGRAFI JURUSAN FOTOGRAFI

FAKULTAS SENI MEDIA REKAM INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

2015

(2)

2 ABSTRAK

Penciptaan karya tugas akhir Underwater Photography dalam Foto Fashion

Avant Garde dikarenakan ketertarikan penulis akan dunia bawah air, dimana terdapat

refleksi, bias cahaya yang terjadi karena perbedaan masa jenis zat serta medium air sendiri yang memberi efek berbeda terhadap objek saat di amati, juga karena kesenangan penulis akan olahraga freediving, memberikan intesitas yang lebih dalam pengamatan secara visual objek-objek yang ada di dalam air. Disaat yang sama, penulis juga mememiliki ketertarikan dan kesenangan terhadap foto fashion dan pemilihan jenis fashion avant garde dikarenakan kebebasan bereksplorasi ide terhadap visual yang akan diciptakan yang sesuai dengan prinsip dari avant-garde sendiri adalah kebebasan, menabrak pakem-pakem yang ada serta eksperimental. Jika dalam foto fashion, busana-busana ready to wear detail baju saat dikenakan sang model dan bagaimana baju tersebut tampak saat dikenakan merupakan hal yang wajib, maka dalam foto fashion

avant garde ini tidak menuntut menampilkan detail maupun tampilan saat dikenakan

karena memang bukan untuk dipakai secara umum. Namun diharuskan dapat menampilkan suasana, kesan dari pemakai dan juga kreatifitas dan imajinasi dari sang disainer. Untuk dapat menciptakan foto fashion avant garde dalam underwater

photography yang baik dan sesuai ide dan konsep yang diinginkan, maka diperlukan

diperlukan sebuah metodologi yang meliputi persiapan, observasi, eksplorasi, realisasi konsep, penyelesaian. Pemotretan dilakukan di sebuah kolam renang dan kolam mata air dimana penyelaman dilakukan tanpa menggunakan alat bantu pernafasan, menggunakan dua sampai tiga titik pencahayaan. Hasil pemotretan diolah secara digital menggunakan sofware photoshop.

Kata kunci: Underwater photography, foto fashion, avant garde

(3)

3 ABSTRACT

The creation of the final project work Underwater Photography in the Avant Garde Fashion photos due to interest writers will underwater world, where there is reflection, refraction of light that occurs due to differences in density of the substance and the water medium itself which gives a different effect on the current object observed, as well as the pleasure of the author will sport of freediving, giving more intensity in the visual observation of objects in the water. At the same time, the authors also mememiliki interest and pleasure to photograph fashion and avant garde choice of fashion due to the visual freedom to explore ideas that will be created in accordance with the principles of the avant-garde itself is freedom, bumping into existing standard-standard and experimental. If the photo fashion, dresses ready to wear clothes worn details of the model and how the clothes look when worn are compulsory, then the avant garde fashion photograph is not demanding to show detail and appearance when worn because it is not to be used general. But are required to be able to show the atmosphere, the impression of the user and also the creativity and imagination of the designer. To be able to create avant-garde fashion photo underwater photography in a good and appropriate ideas and concepts to be desired, it is necessary needed a methodology that includes the preparation, observation, exploration, realization of the concept, completion. Shooting is done in a swimming pool and springs where the diving is done without the use of a respirator, use a two to three-point lighting. The photographs processed digitally using Photoshop software.

Keywords: Underwater photography, photo fashion, avant garde

(4)

4

Pendahuluan

Pada tahun 1899, ketika eksperimen kamera bawah airnya diuji pada kedalaman lima puluh meter beserta dengan lampu sorot yang didisain khusus sebagai cahaya tambahan, kamera bawah air Boutan dapat membuktikan pengambilan gambar di bawah air yang tajam dan jelas. Sejak saat itu fotografi bawah air disebut sebagai “Photographie Sousmarine” 1

Adanya housing underwater yang semakin praktis dan ringan, membuat banyak fotografer merasa dimudahkan, sehingga berkembang sampai saat ini bahwa foto underwater tidak hanya memotret alam bawah laut saja, tetapi juga mulai mengeksplor rana fotografi lainya dalam bentuk foto underwater seperti fotografi seni/ekspresi, komersial, model, bahkan sampai fashion.

Ide yang melatar belakangi pembuatan suatu karya ini dikarenakan ketertarikan akan dunia bawah air, dimana terdapat refleksi, bias cahaya yang terjadi karena perbedaan masa jenis zat serta medium air sendiri yang memberi efek berbeda terhadap objek saat di amati. Karena kesenangan akan olahraga freediving, memberikan intesitas yang lebih dalam pengamatan secara visual objek-objek yang ada di dalam air.

Disaat yang sama, juga mememiliki ketertarikan dan kesenangan terhadap foto fashion. Foto fashion sendiri berkembang pesat menjadi berbagai macam gaya sesuai perkembangan zaman. Semua itu juga tidak lepas dari trend fashion yang ada. Pengaruh media dalam menampilkan foto fashion sangat berperan penting. Dengan

1 David Strike, Diving History: Picture This!! http// : www.e-nekton.com, diakses tanggal 25.03.15, Jam: 3.25

WIB

(5)

5

semakin banyaknya media-media yang memuat konten fashion, semakin kompleks pula tuntutan kreatifitas foto fashion dalam menarik minat pembaca.

Saat ini, media-media cetak berupa majalah maupun media-media online banyak menampilkan foto-foto fashion dari berbagai macam produk atau disainer. Mulai dari foto fashion retail yang hanya menampilkan gambaran produk busana saat dikenakan oleh model maupun foto fashion yang menggunakan konsep sedemikian rupa sehingga menarik minat khalayak untuk melihat bahkan membeli dari produk yang ditampilkan. Dari berbagai macam konsep tersebut, hanya sedikit bahkan jarang yang mencoba menampilkan foto fashion dengan konsep underwater. Hal ini dikarenakan kesulitan-kesulitan secara teknis baik dari segi peralatan, model yang tidak mudah panik di air, maupun permintaan dari client yang rata-rata masih meragukan apakah foto fashion yang dilakukan di dalam air dapat terlihat menarik.

Maka dari sinilah didapatkan sebuah gagasan untuk mencoba membuat karya foto fashion didalam air. Berbagai macam kesulitan yang telah disebutkan di atas merupakan sebuah tantangan tersendiri dalam penciptaan karya ini. Latar belakang seorang freediver memberikan kemudahaan dalam proses produksi nantinya. Pemilihan baju-baju avant garde dengan alasan kebebasan dalam bereksplorasi ide terhadap visual yang nanti bakal diciptakan. Hal ini karena prinsip dari avant-garde sendiri adalah kebebasan, menabrak pakem-pakem yang ada serta eksperimental, sehingga sesuai dengan keinginan sendiri.

Ketertarikan pada dunia bawah air, fashion dan prinsip-prinsip dari avant

garde memantapkan dalam membuat karya tugas akhir ini.

(6)

6

Bahan dan Metode

Sebelum pemotretan dilaksanakan, penulis membuat beberapa sketsa tentang layout seting, pose, dan komposisi dalam kertas. Setelah itu dilakukan briefing kepada seluruh tim baik model dan kru tentang konsep perwujudan karya. Untuk para model, briefing dbagi menjadi dua tahap, pertama tahap persiapan sebelum masuk ke kolam. Dimana model diarahkan terlebih dahulu apa saja yang harus dilakukan, pose apa saja dengan menampilkan sketsa kasar yang telah dibuat sebelumnya. Pengarahan kedua dilakukan saat pertama masuk ke dalam kolam, yaitu tentang teknik olah pernafasan agar selama di dalam air sang model tidak terlalu cepat kehabisan nafas dan panik. Sedangkan untuk para kru agar menyiapkan segala keperluan pemotretan baik untuk setting area kolam sesuai rencana konsep.

Setelah semuanya siap, model masuk kedalam air satu per satu untuk di foto dengan membawakan busana dan tata rias fashion avant garde. Model yang digunakan ada enam orang. Masin-masing memabawakan satu samai tiga busana. Durasi waktu setiap model untuk dilakukan pemotretan setiap busananya kurang lebih 30 menit. Sehingga total waktu yang dibutuhkan sekitar delapan jam pemotretan.

Pemotretan dilakukan dalam tiga tahap, tahap pertama dilakukan di kolam renang di Surabaya. Kendala saat pemotretan sesi pertama adalah air kolam renang yang keruh karena sebelum pemotretan dilaksanakan kolam digunakan terlebih dahulu oleh siswa siswi sekolah menengah pertama sehigga gambar yang dihasilkan tidak dapat jernih.

(7)

7

Pemotretan kedua dilaksanakan di kolam renang vila di daerah Tirtodipuran, Jogja. Dalam pemotretan kedua ini hampir tidak ada kendala yang berarti. Hanya saja saat menjelang akhir pemotretan, tepatnya 1 busana terakhir, kondisi air kolam sedikt agak berkabut, hal ini dikarenakan sirkulasi air kolam yang kurang cepat dan juga lunturnya make up pada beberapa baju diawal-awal sesi. Serta saat dua baju terakhir, salah satu flash underwater tiba-tiba tidak berfungsi, sehingga hanya bisa menggunakan satu pencahayaan.

Pemotretan yang terakhir dilakukan di kolam sumber mata air di daerah Klaten. Air kolam sangat bening karena air selalu mengalir baru sehingga gambar yang dihasilkan sangat tajam tanpa terlihat berkabut. Namun kendala melakukan pemotretan disana adalah kondisi air yang sangat dingin bagi beberapa model. Sehingga ada satu model yang kedinginan dan tidak bisa maksimal dalam berpose di dalam air

(8)

8

Hasil dan Pembahasan

Setelah melalui bebrapa tahap pembuatan karya, melalui proses pembimbingan serta konsultasi dengan dosen pembimbing dan mendapatkan persetujuan terhadap karya yang akan dipamerkan, maka dalam bagian ini penulis akan mengulas karya-karya yang telah mendapat persetujuan dan yang akan ditampilkan pada pameran tugas akhir.

Semua karya dalam bab ini diakukan dalam kolam, baik kolam renang maupun kolam mata air. Disamping karya juga akan dibahas bebrapa teknik yang digunakan, skema lighting, penjelasan singkat dari karya.

Ritual Dance

Cetak di atas kertas foto 75 x 50 cm 2015

Penjelasan karya:

Tetap dengan suasana misterius dan elegan seperti malam dengan gaun berwarna gelap dengan shape silhouette dress yang tajam namun kesan power full dan canggih tercipta dari berbagai aksesoris dan make up yang serba silver metalic, model berpose di depan latar belakang seng gelombang dengan ekspresi dingin

(9)

9

agar memperkuat kesan misterius dari busana yang dikenakan. Dari tiga buah foto yang dipilih kemudian di montase menjadi sebuah satu karya foto. Model diposisikan menghadap main light dengan latar belakang seng gelombang dan sebuah effect light pada sisi kiri belakang model.

Data EXIF

Camera maker: SONY NEX6 F-stop: f/3.5

ISO: 200

Shutter speed: 1/100 Focal length: 16mm White balance: Manual

Keterangan:

1) Background seng 2) Main light flash strobe 3) Back light/ rim light flash

strobe

4) Model 5) Kamera

(10)

10

Yellow Ranger #1

Cetak di atas kertas foto 90 x 50 cm 2015

Penjelasan karya :

Dengan baju three piece yang terdiri dari inner bustier, rompi, dan skirt dengan ekor berwarna kuning hologram dipadu dengan style make up dominasi emas dengan aksen hitam di mata kiri model memberi kesan mewah, futuristik juga feminim karena menggunakan bawahan model rok. Model berpose dengan latar belakang gelembung-gelembung alam dengan main light sisi kiri depan model dan

back light sisi kiri belakang membentuk rimlight dan juga untuk memberi cahaya

ke gelembung-gelembung.

Data EXIF

Camera maker: SONY NEX6 F-stop: f/3.5

ISO: 200

Shutter speed: 1/160 Focal length: 16mm White balance: Manual

(11)

11

Keterangan:

2) Main light flash strobe 3) Back light/ rim light flash

strobe

4) Model 5) Kamera

(12)

12

Kesimpulan

Foto fashion selain dilakukan di darat dapat juga dilakukan di dalam air selayaknya foto di darat, dengan berbagai lighting treatment. Hanya saja ada beberapa hal yang diperhatikan, yaitu; keahlian model di dalam air, jenisa bahan busana yang digunakan, ketahanan make up di dalam air, visibility air dan sirkulasi air.

Dalam pemotretan underwater yang telah dilakukan ada beberapa hal yang mendukung proses penciptaan karya, antara lain kemampuaan model di dalam air, penguasaan tubuh selama di air dan juga ketahanan make up selama proses pemotretan di air. Selain hal-hal yang mendukung, ada juga faktor penghambat selama proses penciptaan, yaitu; pada pemotretan tahap pertama dilakukan,

visibility air kolam yang tidak baik dikarenakan beberapa jam sebelum kolam

digunakan untuk pemotretn, kolam digunakan terlebih dahulu oleh sejumlah siswa sekolah menengah pertama untuk proses belaja mengajar mata pelajaran olahraga, sehingga kondisi air jadi berkabut, tidak jernih yang benar-benar jernih. Hal ini mempengaruhi kualitas gambar yang dihasilkan.

Pada pemotretan yang kedua, kolam yang digunakan adalah kolam privat, tidak ada pengguna lainya selain kita sehingga air kolam sangat jernih. Namun saat telah dilakuan beberapa kali pemotretan baju, kondisi air lama kelamaan menjadi berkabut tidak seperti kondisi awal digunakan.

Pada pemotretan yang terakhir, tidak menggunakan kolam renang buatan, tetapi menggunakan kolam sumber mata air, sehingga air selalu terbarui dan suhu air yang lebih dingin dari pada kolam renang pada umumnya. Pada kondisi ini,

(13)

13

ada satu model yang tidak tahan terhadap suhu air yang dingin sehingga pemotretan tidak dapat dilakukan secara maksimal sesuai yang diinginkan.

Jika dibagi menurut tahap-tahap pemotretan, kendala yang dialami selama proses penciptaan pada saat pra pemotretan adalah mencari kolam yang ideal utuk pemotretan underwater serta ijin penggunaan kolam untuk keperluan tersebut yang tentunya tidak memakan banyak biaya untuk cash lokasi kolam renang. Berikutnya adalah tahap pemotretan. Pada tahap ini kendala yang muncul biasanya adalah masalah teknis peralatan, flash yang tidak bisa connect saat tombol shutter ditekan, juga masalah management waktu tiap-tiap baju saat pemotretan.

Pada tahap pasca pemotretan terdapat juga beberapa kendala namun tidak terlalu berarti, karena hanya tentang editing foto. Karena faktor air kolam yang

foggy sehingga gambar yang dihasilkan kebanyakan kontrasnya turun, sehingga

perlu untuk di angkat kontrasnya melalui software photoshop dan lightroom, sehingga ada beberapa gambar yang tidak bisa diselamatkan karena pixel nya rusak. Hal ini dikarenakan pengangkatan kontras yang melebihi batas normal.

(14)

14

Daftar Pustaka

David Strike, Diving History: Picture This!! http// : www.e-nekton.com, diakses tanggal 25.03.15, Jam: 3.25 WIB.

Gambar

Foto  fashion  selain dilakukan di darat dapat juga dilakukan di dalam air  selayaknya foto di darat, dengan berbagai lighting treatment

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Undang - undang Nomor 12 Drt Tahun 1957 tentang Peraturan Umum Retribusi Daerah juncto Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 24 Desember 1981 Nomor 970-893

Didukung hasil penelitian di Stikes Muhamadiyah Lamongan terjadi peningkatan kadar Hb saat menstruasi pada mahasiswi D3 Kebidanan setelah mengkonsumsi jambu biji dengan

Dari keseluruhan kinerja rantai pasok pisang Mas, dapat dilihat bahwa pelaku bisnis yang paling besar keuntungannya yaitu distributor PT SSN, sedang- kan pelaku bisnis yang

Data yang dianalisis dalam penelitian ini berupa kata, kalimat,atau kutipan teks dalam video iklan yang berkaitan dengan diksi pada iklan di Youtube publikasi Oktober-

Pengukuran tinggi badan bisa dilakukan secara normal pada remaja yang tidak memiliki kelainan fisik, akan tetapi untuk remaja yang memiliki kelainan fisik seperti

memainkan peranan penting di dalam hukum Islam dengan cara mewujudkan maslahat, mencegah terjadinya kerusakan melalui bataan-batasan yang ditetapkan oleh syara’ , 2)

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan tesis yang

juga telah mengerjakan dengan benar, sudah paham mengenai perkalian logaritma dan memahami sifat logaritma yaitu