• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Keuangan Bagian Umum Setda Lumajang Tahun 2021 LAPORAN KEUANGAN BAGIAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Keuangan Bagian Umum Setda Lumajang Tahun 2021 LAPORAN KEUANGAN BAGIAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2021"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LUMAJANG

TAHUN 2021

(2)

CALK

BAGIAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LUMAJANG

TAHUN 2020

(3)

1 Pendahuluan

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan Laporan Keuangan Bagian Umum – Sekretariat Daerah Tahun 2020. Catatan atas laporan keuangan dimaksudkan agar laporan keuangan dapat dipahami oleh pemakai informasi laporan keuangan secara luas tidak terbatas hanya untuk pembaca tertentu ataupun pihak intern Bagian Umum – Sekretariat Daerah. Oleh sebab itu laporan keuangan mungkin mengandung informasi yang dapat mempunyai potensi kesalahpahaman diantara pembacanya. Untuk menghindari kesalahpahaman, laporan keuangan dilengkapi dengan catatan atas laporan keuangan yang berisi informasi untuk memudahkan pengguna dalam memahami laporan keuangan.

Kesalahpahaman dapat saja disebabkan oleh persepsi dari pembaca laporan keuangan. Pembaca yang terbiasa dengan orientasi anggaran mempunyai potensi kesalahpahaman dalam memahami konsep akuntansi akrual. Pembaca yang terbiasa dengan laporan keuangan sektor komersial cenderung melihat laporan keuangan pemerintah seperti laporan keuangan perusahaan. Untuk itu catatan atas laporan keuangan menjadi sangat penting bagi pengguna laporan keuangan pemerintah. Selain itu, pengungkapan basis akuntansi dan kebijakan akuntansi yang diterapkan akan membantu pengguna laporan keuangan untuk dapat menghindari kesalahpahaman dalam membaca laporan keuangan.

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN

a. Tujuan Umum

Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, hasil operasi dan perubahan ekuitas yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya.

(4)

b. Tujuan Khusus

Secara khusus tujuan pelaporan keuangan adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas atas sumber daya dengan:

1. Menyediakan informasi mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban dan ekuitas pemerintah daerah;

2. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya ekonomi, kewajiban dan ekuitas pemerintah daerah;

3. Menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya ekonomi;

4. Menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya;

5. Menyediakan informasi mengenai cara pemerintah daerah mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya.

6. Menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai penyelenggaraan kegiatan pemerintahan; dan

7. Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan pemerintah daerah dalam mendanai aktivitasnya.

1.2 LANDASAN HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 9);

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Rebuplik Indonesia Nomor 3312) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3569);

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

(5)

4. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3688) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3988);

5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Rebublik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4150);

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

7. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 183, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6398);

9. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

10. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

(6)

11. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

12. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagimana diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2016 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Pemungutan Pajak Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5950);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6057);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5340);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4574) sebagimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2018 (Lembaran Negara

(7)

Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 248, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6279);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5155);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5272);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);

22. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6178);

23. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 24. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165);

25. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533);

(8)

26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 547);

28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2013 Tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1425);

29. Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 07 Tahun 2007 Tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;

30. Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 9 Tahun 2019 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020 (Lembaran Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 9);

31. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 98 Tahun 2019 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020;

32. Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 7 Tahun 2020 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020; 33. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 65 Tahun 2020 tentang Penjabaran

Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020; 34. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 72 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi; 35. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 73 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntansi

Pemerintah Daerah; dan

36. Peraturan Bupati Lumajang Nomor 74 Tahun 2014 tentang Bagan Akun Standar.

1.3 SISTEMATIKA PENULISAN

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) berisi penjelasan atau daftar-daftar terinci atau analisis atas suatu pos yang disajikan di dalam laporan realisasi anggaran dan neraca. Termasuk pula dalam CaLK menyajikan informasi yang diharuskan dan

(9)

dianjurkan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan disusun dengan sistematika sebagai berikut :

Bab I. PENDAHULUAN

1.1 Maksud Dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan 1.3 Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan

Bab II. IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

2.1 Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan 2.2 Hambatan dan kendala dalam pencapaian target kinerja

Bab III. PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

3.1 Penjelasan Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 3.1.1 Pendapatan LRA

3.1.2 Belanja

3.2 Penjelasan Pos-pos Laporan Operasional 3.2.1 Pendapatan LO

3.2.2 Beban

3.3 Penjelasan Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas 3.4 Penjelasan Pos-pos Neraca

3.3.1 Aset 3.3.2 Kewajiban 3.3.3 Ekuitas

3.5 Pengungkapan atas pos-pos aset dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan yang menggunakan basis kas, untuk entitas akuntansi/entitas pelaporan yang menggunakan basis akrual.

Bab IV. INFORMASI NON KEUANGAN Bab V. PENUTUP

(10)

2 Ikhtisar Pencapaian Target

Kinerja Keuangan

2.1 IKHTISAR REALISASI PENCAPAIAN TARGET KINERJA KEUANGAN

Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan Bagian Umum – Sekretariat Daerah Tahun Anggaran 2020 dapat dijelaskan sebagai berikut.

2.1.1. BELANJA

Belanja merupakan pengeluaran oleh Bendahara Umum Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun angaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah daerah.

Anggaran belanja daerah yang dikelola oleh Bagian Umum meliputi belanja langsung. Belanja langsung meliputi belanja yang berkaitan dengan pelaksanaan program dan kegiatan.

Ikhtisar pencapaian kinerja pengeluaran belanja tahun 2020 sebagaimana tabel berikut :

Tabel 2-1

Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan – Belanja Bagian Umum - Sekretariat Daerah

Tahun 2020

KETERANGAN ANGGARAN REALISASI %

BELANJA OPERASI 15.153.462.208,00 14.223.235.393,00 93,86

Belanja Pegawai 9.020.836.944,00 8.917.354.001,00 98,87 Belanja Barang dan jasa 6.132.625.264,00 5.305.881.392,00 86,52

BELANJA MODAL 1.179.865.780,00 1.128.003.975,00 95,60

Belanja Modal Peralatan dan Mesin 979.865.780,00 932.668.975,00 95,18 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 200.000.000,00 195.335.000,00 97,67

Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - - -

(11)

Perbandingan realisasi jenis belanja selama 5 (lima) tahun terakhir sebagaimana Tabel berikut.

Tabel 2-2

Perkembangan Realisasi Belanja Operasi Bagian Umum – Sekretariat Daerah

Tahun Anggaran 2016 s.d. 2020

Realisasi Belanja Pegawai pada tiga tahun terakhir cenderung stabil, sedangkan untuk tahun 2017, 2018 dan 2019 belanja pegawai mengalami penurunan di karenakan gaji dari seluruh pegawai bagian umum sudah tidak melekat pada bagian umum. Pada tahun 2020 gaji seluruh kesekretariatan melekat pada bagian umum sehingga anggaran dan realisasinya naik. Untuk Belanja Barang dan Jasa di tahun 2020 mengalami penurunan dari empat tahun kebelakang karena terdapat pengurangan anggaran dari tim TPAD kabupaten lumajang. Sedangkan di tahun 2018 mengalami penurunan di karenakan kurangnya penyerapan realisasi belanja di akhir tahun 2018. Pada tahun 2019 terjadi kenaikan dimana di sebabkannya sama dengan tahun 2017 realisasi pada rek belanja makan dan minum tamu yang naik dari tahun sebelumnya. NO JENIS BELANJA OPERASI REALISASI 2016 2017 2018 2019 2020 1 Belanja Pegawai 2.626.574.207,00 265.493.000,00 222.414.000,00 170.123.500,00 8.917.354.001,00 2 Belanja Barang dan jasa 11.388.007.517,00 12.988.437.321,00 12.139.853.338,00 12.875.439.610,00 5.305.881.392,00 Jumlah 14.014.581.724,00 13.253.930.321,00 12.362.267.338,00 13.045.563.110,00 14.223.235.393,00

(12)

2.2 IKHTISAR REALISASI PENCAPAIAN TARGET KINERJA PROGRAM

Realisasi kinerja berdasarkan program dan kegiatan pada tahun 2020 sebagai berikut:

Tabel 2-3

Realisasi Kinerja Berdasarkan Program Dan Kegiatan Bagian Umum – Sekretariat Daerah

Tahun Anggaran 2020

Program 1 : PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

Kegiatan 1 : Pelayanan Administrasi dan Operasional Perkantoran

Jenis Belanja Anggaran Realisasi Keterangan

Belanja Pegawai 106.107.900,00 103.253.000,00 Realisasi digunakan untuk : Honorarium PNS Rp. 66.213.000,00

Uang lembur Rp. 37.040.000,00

Belanja Barang & Jasa 3.046.524.480,00 2.673.941.373,00 Realisasi digunakan untuk : Belanja Bahan Pakai habis Rp. 383.878.352,00

Belanja Bahan / Material Rp. 6.362.000,00

Belanja Jasa Kantor Rp. 833.489.655,00

Belanja Premi Asuransi Rp. 41.116.282,00

Belanja Cetak dan Penggandaan Rp. 138.630.900,00

Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Rp 60.360.000,00

Belanja Perjalanan Dinas Rp. 551.404.184,00

Belanja Upah/Ongkos Tenaga Kerja Rp. 658.700.000,00

Belanja Modal - -

Jumlah Kegiatan 1 3.152.632.380,00 2.777.194.373,00 Sisa Anggaran Sebesar Rp. 375.438.007,00

Program 2 : PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR

Kegiatan 1 : Pembangunan/Pengadaan dan Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Aparatur

Jenis Belanja Anggaran Realisasi Keterangan

Belanja Pegawai - - Belanja Barang & Jasa - - Belanja Modal Peralatan dan

Mesin

979.865.780,00 932.668.975,00 Realisasi digunakan untuk : Belanja Modal Alat-Alat Bantu Rp. 10.720.875,00 Belanja Modal Alat Angkutan Darat Bermotor Rp. 469.000.000,00

(13)

Belanja Modal Alat Rumah Tangga Rp. 217.416.100,00 Belanja Modal Komputer Rp. 28.655.000,00

Belanja Modal Alat Studio Rp. 198.407.000,00

Belanja Modal Alat Komunikasi Rp. 8.470.000,00

Belanja Modal Gedung dan Bangunan

200.000.000,00 195.335.000,00 Belanja Modal Bangunan Gedung Tempat Kerja Rp. 195.335.000,00

Jumlah Kegiatan 1 1.179.865.780,00 1.128.003.975,00 Sisa Anggaran Sebesar Rp. 51.861.805,00 Kegiatan 2 : Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Aparatur

Jenis Belanja Anggaran Realisasi Keterangan

Belanja Pegawai 2.700.000,00 2.700.000,00 Realisasi digunakan untuk : Honorarium PNS Rp. 2.700.000,00

Belanja Barang & Jasa 1.668.220.784,00 1.496.030.519,00 Realisasi digunakan untuk : Belanja Jasa Kantor Rp. 4.997.520,00

Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor Rp. 995.951.999,00

Belanja Jasa Konsultansi Rp. 9.790.000,00

Belanja Upah/Ongkos Tenaga Kerja Rp. 102.000.000,00

Belanja Pemeliharaan Alat-Alat Bantu Rp. 11.292.000,00 Belanja Pemeliharaan Alat Kantor Rp. 11.400.000,00 Belanja Pemeliharaan Alat Rumah Tangga Rp. 115.331.000,00

Belanja Pemeliharaan Komputer Rp. 64.535.000,00 Belanja Pemeliharaan Bangunan Gedung Tempat Kerja Rp. 143.733.000,00 Belanja pemeliharaan rumah negara golongan I Rp. 37.000.000,00

Belanja Modal - -

Jumlah Kegiatan 2 1.670.920.784,00 1.498.730.519,00 Sisa Anggaran Sebesar Rp. 172.190.265,00

Program 3 : PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN KEDINASAN KEPALA DAERAH/WAKIL

KEPALA DAERAH

Kegiatan 1 : Penerimaan Kunjungan Kerja Pejabat Negara/Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen/Luar Negeri

Jenis Belanja Anggaran Realisasi Keterangan

(14)

Belanja Barang & Jasa 196.125.000,00 165.695.000,00 Realisasi digunakan untuk : Belanja Makanan dan Minuman Rp. 165.695.000,00

Belanja Modal - -

Jumlah Kegiatan 1 196.125.000,00 165.695.000,00 Sisa Anggaran Sebesar Rp. 30.430.000,00

Program 3 : PROGRAM PELAYANAN KEDINASAN

Kegiatan 1 : Rapat Koordinasi Pejabat Pemerintah Daerah

Jenis Belanja Anggaran Realisasi Keterangan

Belanja Pegawai - -

Belanja Barang & Jasa 209.025.000,00 163.643.000,00 Realisasi digunakan untuk : Belanja Makanan dan Minuman Rp. 163.643.000,00

Belanja Modal - -

Jumlah Kegiatan 1 209.025.000,00 163.643.000,00 Sisa Anggaran Sebesar Rp. 45.382.000,00

Kegiatan 2 Penyediaan Kebutuhan Tamu-Tamu Dinas

Jenis Belanja Anggaran Realisasi Keterangan

Belanja Pegawai 27.930.000,00 27.930.000,00 Realisasi digunakan untuk : Honorarium PNS Rp. 7.425.000,00

Uang lembur Rp. 20.505.000,00

Belanja Barang & Jasa 1.012.730.000,00 806.571.500,00 Realisasi digunakan untuk : Belanja Makanan dan Minuman Rp. 762.472.500,00 Belanja Upah/Ongkos Tenaga Kerja Rp. 44.099.000,00 Belanja Modal - -

Jumlah Kegiatan 2 1.040.660.000,00 834.501.500,00 Sisa Anggaran Sebesar Rp. 206.158.500,00

(15)

2.3. POSISI KEUANGAN

Posisi keuangan sebagaimana tercermin di neraca daerah terdiri atas aset, kewajiban dan ekuitas dana. Aset merupakan sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau manfaat sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk menyediakan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.

Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Sedangkan ekuitas dana mencerminkan kekayaan bersih pemerintah yaitu selisih antara aset dan kewajiban pemerintah.

Posisi keuangan Bagian Umum selama 5 (lima) tahun terakhir sebagai berikut :

Tabel 2-4

Perkembangan Posisi Keuangan Bagian Umum – Sekretariat Daerah

Per 31 Desember 2016 s.d. 2020

Posisi Keuangan 2016 2017 2018 2019 2020

1. Aset 19.371.944.427,47 33.983.552.630,89 34.409.039.895,35 31.054.396.420,35 16.473.155.210,66 2. Kewajiban 98.110.720,00 94.903.657,00 192.727.349,00 250.170.192,00 320.155.179,00

3. Ekuitas 19.273.833.707,47 7.187.794.963,75 34.216.312.546,35 30.804.226.228,35 16.153.000.031,66 Jumlah Kewajiban &

Ekuitas 19.371.944.427,47 33.983.552.630,88 34.409.039.895,35 31.054.396.420,35 16.473.155.210,66

2.4. HAMBATAN DAN KENDALA DALAM PENCAPAIAN TARGET KINERJA KEUANGAN

Pada tahun 2020, kinerja keuangan di sektor belanja Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Lumajang tidak mengalami kendala yang berarti sehingga realisasi anggaran belanja dapat dioptimalkan.

Beberapa permasalahan yang menjadi penghambatan dalam upaya pencapaian target kinerja keuangan sebagai berikut.

(16)

2.4.1 Masalah Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam upaya pencapaian target kinerja keuangan. Kondisi SDM yang ada pada saat ini secara umum sudah memenuhi kriterian khususnya yang memiliki kualitas atau skill sesuai kebutuhan penerapan sistem akuntansi berbasis akrual.

2.4.2 Lemahnya pemahaman aparatur terhadap regulasi tentang pengelolaan keuangan dan barang daerah

Pengelolaan keuangan daerah memerlukan pemahaman yang memadai terhadap regulasi yang mengaturnya. Selama ini pemahaman terhadap regulasi yang masih lemah seringkali menjadi permasalahan tersendiri bagi pejabat pengelola keuangan daerah. Hal ini disebabkan seringkali aturan-aturan yang melandasinya berubah sesuai dengan perkembangan terkini terhadap kondisi keuangan negara/daerah.

Upaya yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan pemahanan SDM terhadap regulasi yang mengatur pengelolaan keuangan dan barang daerah adalah dengan jalan mengikuti bimbingan teknis dan pembinaan-pembinaan secara rutin dan berkala serta melakukan konsultasi-konsultasi kepada instansi yang berkompeten misalnya BPKD dan Inspektorat.

2.4.3 Masalah sistem pengendalian intern

Salah satu permasalahan utama yang sedang dihadapi terkait dengan implementasi sistem pengendalian intern adalah lemahnya sistem manajemen aset/barang daerah. Pengelolaan barang daerah masih menghadapi berbagai permasalahan yang memerlukan penanganan yang serius. SKPD masih menganggap barang daerah bukan merupakan bagian yang penting dalam pengelolaan keuangan dan barang daerah, sehingga administrasi barang daerah masih lemah. Indikasinya adalah masih banyak aset atau barang daerah yang tidak tercatat di dalam laporan barang inventaris, barang-barang yang hilang atau rusak tidak dilakukan penghapusan sehingga masih tercatat di laporan barang inventaris. Disamping itu masih terdapat aset-aset pihak lain yang tercatat dan diakui sebagai aset Pemerintah Daerah.

(17)

Permasalahan tersebut di atasi melalui kegiatan validasi dan verifikasi atas aset SKPD melalui kegiatan yang di koordinasikan oleh BPKD Kabupaten Lumajang.

(18)

3 Penjelasan Pos-Pos Laporan

Keuangan

3.1 Penjelasan Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Realisasi Anggaran (LRA) adalah laporan yang menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan pemakaian sumber daya keuangan yang dikelola oleh pemerintah daerah, yang menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam satu periode pelaporan. Informasi yang disajikan di dalam LRA SKPD mencakup pendapatan-LRA dan belanja.

3.1.1. BELANJA

Belanja merupakan semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum/Daerah yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.

Anggaran TA 2020 (Rp) Realisasi TA 2020 (Rp) Realisasi TA 2019 (Rp) Belanja Daerah 16.333.327.988,00 15.351.239.368,00 17.592.078.835,00

Sebagaimana terlihat belanja Bagian Umum – Setda Lumajang di dalam APBD tahun 2020 dianggarkan sebesar Rp. 16.333.327.988,00. Realisasi belanja mencapai 93,99 atau sebesar Rp. 15.351.239.368,00. Dengan demikian efisiensi terhadap anggaran belanja dan transfer mencapai 15,18%.

1. BELANJA OPERASI Anggaran TA 2020 (Rp) Realisasi TA 2020 (Rp) Realisasi TA 2019 (Rp) Belanja Operasi 15.153.462.208,00 14.223.235.393,00 13.045.563.110,00

(19)

Belanja operasi pada Bagian Umum terdiri dari belanja pegawai dan belanja barang dan jasa, dengan realisasi sebagai berikut.

Tabel 3 - 1

Realisasi Belanja Operasi Tahun 2020 Bagian Umum – Sekretariat Daerah

Tahun Anggaran 2020 dan 2019

No Belanja Operasi Anggaran 2020 Realisasi 2020 % Realisasi 2019

1 Belanja Pegawai 9.020.836.944,00 8.917.354.001,00 98,87 170.123.500,00 2 Belanja Barang dan

Jasa 6.132.625.264,00 5.305.881.392,00 86,52 12.875.439.610,00 Jumlah 15.153.462.208,00 14.223.235.393,00 93,86 13.045.563.110,00 a. Belanja Pegawai Rp. 8.917.354.001,00 Anggaran TA 2020 (Rp) Realisasi TA 2020 (Rp) Realisasi TA 2019 (Rp) Belanja Pegawai 9.020.836.944,00 8.917.354.001,00 170.123.500,00

Belanja pegawai meliputi belanja tidak langsung dan belanja langsung. Belanja pegawai ( tidak langsung merupakan pengeluaran untuk belanja gaji dan tunjangan pegawai, sedangkan belanja pegawai – belanja langsung merupakan pengeluaran belanja pegawai yang terkait dengan pelaksanaan program dan kegiatan Bagian Umum. Rincian realisasi belanja pegawai sebagai berikut.

Tabel 3 - 2

Realisasi Belanja Pegawai Bagian Umum – Sekretariat Daerah

Tahun 2020 dan 2019

No Rincian Belanja Pegawai Anggaran 2020 Realisasi 2020 % Realisasi 2019

BELANJA TIDAK LANGSUNG

1 Gaji pokok PNS / uang representasi

4.402.854.272,00 4.386.193.147,00 99,62 0,00 2 Tunjangan keluarga 472.439.716,00 466.294.198,00 98,7 0,00 3 Tunjangan jabatan 457.205.400,00 447.495.000,00 97,88 0,00 4 Tunjangan fungsional umum 170.044.511,00 168.060.000,00 98,83 0,00 5 Tunjangan beras 266.286.120,00 264.839.940,00 99,46 0,00

(20)

No Rincian Belanja Pegawai Anggaran 2020 Realisasi 2020 % Realisasi 2019

6 Tunjangan PPh/tunjangan khusus

9.889.364,00 9.827.253,00 99,37 0,00 7 Pembulatan gaji 67.492,00 62.155,00 92,09 0,00 8 Iuran jaminan kecelakaan

kerja dan jaminan kematian

36.321.318,00 36.154.768,00 99,54 0,00 9 Tambahan penghasilan

berdasarkan beban kerja

3.068.990.851,00 3.004.544.540,00 97,9 0,00 Jumlah Belanja Pegawai

Tidak Langsung 8.884.099.044,00 8.783.471.001,00 85,39 170.123.500,00 BELANJA LANGSUNG 1 Honorarium PNS 79.191.900,00 76.338.000,00 96,39 47.667.500,00 2 Honorarium Non PNS 0,00 0,00 0,00 18.000.000,00 2 Uang lembur 57.546.000,00 57.545.000,00 99,00 104.456.000,00

Jumlah Belanja Pegawai Langsung

136.737.900,00 133.883.000,00 97,91 170.123.500,00

Jumah Belanja Pegawai 9.020.836.944,00 8.917.354.001,00 98,85 170.123.500,00

b. Belanja Barang dan Jasa Rp. 5.305.881.392,00

Anggaran TA 2020 (Rp) Realisasi TA 2020 (Rp) Realisasi TA 2019 (Rp) Belanja Barang dan Jasa 6.132.625.264,00 5.305.881.392,00 12.875.439.610,00

Belanja barang dan jasa adalah pengeluaran untuk pembelian/pengadaan barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (dua belas) bulan dan/atau pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintah daerah, meliputi belanja persediaan, belanja jasa, belanja pemeliharaan, belanja perjalanan dinas dan belanja lainnya.

(21)

Rincian realisasi belanja barang dan jasa tahun 2020 dan 2019 sebagai berikut.

Tabel 3 - 3

Realisasi Belanja Barang dan Jasa Bagian Umum – Sekretariat Daerah

Tahun 2020 dan 2019

No. Belanja Barang dan

Jasa Anggaran 2020 Realisasi 2020 Realisasi 2019

1 Belanja Persediaan 1.933.905.480,00 1.620.681.752,00 4.576.888.320,00 2 Belanja Jasa 2.071.613.920,00 1.754.552.457,00 3.072.381.026,00 3 Belanja Pemeliharaan 470.985.000,00 383.291.000,00 2.764.646.088,00 4 Belanja Perjalanan Dinas 585.735.080,00 551.404.184,00 2.274.585.476,00 5 Belanja Lainnya 0,00 0,00 186.938.700,00

Jumlah 6.132.625.264,00 5.305.881.392,00 12.875.439.610,00

(1) Belanja Persediaan

Belanja persediaan meliputi belanja yang akan menambah persediaan antara lain belanja pakai habis; bahan/material; cetak dan penggandaan; makan dan minum; belanja pakaian dinas/kerja; dan barang yang akan diserahkan/dijual kepada masyarakat/ pihak ke tiga. Belanja Persediaan sampai dengan 31 Desember 2020 terealisasi sebesar Rp. 1.620.681.752,00 terinci sebagai berikut.

Tabel 3 – 4

Realisasi Belanja Persediaan Bagian Umum – Sekretariat Daerah

Tahun Anggaran 2020

No. Belanja Persediaan Anggaran Realisasi

1 Belanja alat tulis kantor 196.094.760,00 195.503.000,00 2 Belanja alat listrik dan elektronik (lampu pijar, bateray kering) 49.636.880,00 48.919.750,00 3 Belanja perangko, materai, dan benda pos lainnya 1.800.000,00 1.800.000,00 4 Belanja peralatan kebersihan dan bahan pembersih 78.784.890,00 78.668.865,00

5 Belanja bahan bakar minyak/gas 51.053.250,00 35.028.737,00 6 Belanja pengisian tabung gas 8.100.000,00 -

7 Belanja umbul(umbul/bendera 24.250.000,00 23.958.000,00 8 Belanja bahan makanan 10.000.000,00 6.362.000,00 9 Belanja cetak 124.163.900,00 122.389.300,00 10 Belanja penggandaan/foto copy/penjilidan/penyampulan 16.241.800,00 16.241.600,00 11 Belanja makanan dan minuman rapat 209.025.000,00 163.643.000,00 12 Belanja makanan dan minuman tamu 1.012.025.000,00 818.730.000,00 13 Belanja makanan dan minuman kegiatan tertentu 152.730.000,00 109.437.500,00

(22)

(2) Belanja Jasa

Belanja jasa meliputi belanja jasa kantor; sewa; ongkos/upah kerja; belanja pelatihan/kursus; jasa konsultasi; belanja operasi pemeriksaan; dan belanja lainnya yg bersifat jasa.

Belanja Jasa sampai dengan 31 Desember 2020 terealisasi sebesar Rp. 1.754.552.457,00, dengan rincian sebagai berikut.

Tabel 3 – 5 Realisasi Belanja Jasa Bagian Umum – Sekretariat Daerah

Tahun Anggaran 2020

No Belanja jasa Anggaran 2020

Realisasi 2020

1 Belanja telepon 73.416.000,00 50.150.300,00

2 Belanja air 54.000.000,00 42.934.150,00

3 Belanja listrik 521.961.000,00 484.829.866,00

4 Belanja surat kabar/majalah 1.110.000,00 1.040.000,00

5 Belanja kawat/faksimili/internet 32.904.000,00 31.408.839,00

6 Belanja dekorasi 30.000.000,00 -

7 Belanja jasa cleaning service 200.000.000,00 197.326.500,00

8 Belanja jasa pendukung kegiatan 1.600.000,00 800.000,00

9 Belanja jasa laundry 5.000.000,00 4.997.520,00

10 Belanja iuran wajib tahunan 25.000.000,00 25.000.000,00

11 Belanja premi asuransi kesehatan 45.196.440,00 38.258.390,00

12 Belanja premi asuransi ketenagakerjaan 4.881.480,00 2.857.892,00

13 Belanja sewa alat rumah tangga 10.000.000,00 6.500.000,00

14 Belanja sewa meja dan kursi 78.845.000,00 12.970.000,00

15 Belanja sewa tenda dan perlengkapannya 139.250.000,00 40.890.000,00

16 Belanja upah/ongkos tenaga kerja bulanan 739.200.000,00 709.400.000,00

17 Belanja tambahan upah tenaga kerja bulanan

95.400.000,00 95.399.000,00

18 Belanja jasa konsultansi perencanaan 8.890.000,00 8.890.000,00

19 Belanja jasa konsultansi pengawasan 4.960.000,00 900.000,00

Jumlah 2.071.613.920,00 1.754.552.457,00

(3) Belanja Pemeliharaan

Belanja pemeliharaan meliputi belanja pemeliharaan aset tetap seperti peralatan dan mesin; gedung dan bangunan; jalan irigasi dan jaringan dan aset tetap lainnya.

Belanja Pemeliharaan sampai dengan 31 Desember 2020 terealisasi sebesar Rp. 1.379.242.999,00 terinci sebagai berikut.

(23)

Tabel 3 – 6

Realisasi Belanja Pemeliharaan Bagian Umum – Sekretariat Daerah

Tahun Anggaran 2020

No Belanja Pemeliharaan Anggaran 2020 Realisasi 2020

1 Belanja bahan bakar minyak dan pelumas 352.324.000,00 280.708.888,00

2 Belanja jasa servis dan penggantian suku cadang 546.531.784,00 546.524.011,00

3 Belanja jasa kir kendaraan dinas/operasional 4.800.000,00 2.195.000,00

4 Belanja STNK kendaraan dinas/operasional 166.730.000,00 166.524.100,00

5 Belanja pemeliharaan electric generating set 13.000.000,00 6.085.000,00

6 Belanja pemeliharaan pompa 17.890.000,00 5.207.000,00

7 Belanja pemeliharaan alat reproduksi (pengganda)

17.000.000,00 11.400.000,00

8 Belanja pemeliharaan office use 7.500.000,00 -

9 Belanja pemeliharaan meubelair 5.000.000,00 4.806.000,00

10 Belanja pemeliharaan alat pembersih 5.200.000,00 301.000,00

11 Belanja pemeliharaan alat pendingin 105.645.000,00 100.324.000,00

13 Belanja pemeliharaan home use 14.200.000,00 9.900.000,00

14 Belanja pemeliharaan personal komputer 50.000.000,00 47.565.000,00

15 Belanja pemeliharaan peralatan personal komputer

31.400.000,00 16.970.000,00

16 Belanja pemeliharaan bangunan gedung kantor 144.300.000,00 143.733.000,00

17 Belanja pemeliharaan rumah negara golongan I 59.850.000,00 37.000.000,00

Jumlah 1.541.370.784,00 1.379.242.999,00

(4) Belanja Perjalanan Dinas

Belanja perjalanan dinas meliputi belanja untuk perjalanan dinas baik dalam maupun luar daerah. Belanja Perjalanan Dinas sampai dengan 31 Desember 2020 terealisasi sebesar Rp. 2.274.585.476,00 terinci sebagai berikut.

Tabel 3 – 7

Realisasi Belanja Perjalanan Dinas Bagian Umum – Sekretariat Daerah

Tahun Anggaran 2020

No. Belanja Perjalanan Dinas Anggaran 2020 Realisasi 2020

1 Belanja perjalanan dinas dalam daerah 282.115.000,00 278.358.000,00

2 Belanja perjalanan dinas luar daerah 303.620.080,00 273.046.184,00

(24)

(5) Belanja Lainnya

Belanja lainnya adalah belanja untuk pembelian/pengadaan barang-barang ekstrakomtabel yang tidak dikapitalisasi ke dalam aset tetap. Realisasi belanja lainnya sampai dengan 31 Desember 2020 terealisasi sebesar Rp 0,00 terinci sebagai berikut.

2. Belanja Modal Rp. 1.128.003.975,00 Anggaran TA 2020 (Rp) Realisasi TA 2020 (Rp) Realisasi TA 2019 (Rp) Belanja Modal 1.179.865.780,00 1.128.003.975,00 4.546.515.725,00

Belanja modal meliputi belanja modal tanah, belanja modal peralatan dan mesin, belanja modal gedung dan bangunan, belanja modal jalan, irigasi dan jaringan, belanja modal aset tetap lainnya dan belanja modal aset lainnya.

Realisasi belanja modal tahun 2020 sebagai berikut :

Tabel 3 - 8

Realisasi Anggaran Belanja Modal Bagian Umum – Sekretariat Daerah

Tahun Anggaran 2020 dan 2019

No Jenis Belanja Modal Anggaran 2020 Realisasi 2020 % Realisasi 2020

1 Belanja Modal Tanah - - - - 2 Belanja Modal Peralatan dan

Mesin 979.865.780,00 932.668.975,00 95,18 2.467.334.425,00 3 Belanja Modal Gedung dan

Bangunan 200.000.000,00 195.335.000,00 97,67 2.079.181.300,00 4 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan

Jaringan - - - - 5 Belanja Modal Aset Tetap

Lainnya - - - - 6 Belanja Modal Aset Lainnya - - - -

Jumlah 1.179.865.780,00 1.128.003.975,00 95,60 4.546.515.725,00

a) Belanja Modal Peralatan dan Mesin

Digunakan untuk mencatat pengadaan peralatan dan mesin yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan antalain biaya pembelian, biaya

pengangkutan, biaya instalasi, serta biaya langsung lainnya untuk memperoleh dan mempersiapkan sampai peralatan dan mesin tersebut siap digunakan.

(25)

Tabel 3 – 9

Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin Bagian Umum – Sekretariat Daerah

Tahun Anggaran 2020

No Belanja Modal Peralatan dan Mesin Anggaran 2020 Realisasi 2020

1 Belanja modal pompa 13.470.000,00 10.720.875,00 2 Belanja modal kendaraan bermotor perorangan 500.000.000,00 469.000.000,00 3 Belanja modal meubelair 168.123.460,00 166.991.000,00 4 Belanja modal alat pembersih 6.000.000,00 5.988.400,00 5 Belanja modal alat pendingin 31.000.000,00 24.252.800,00 6 Belanja modal alat dapur 5.272.320,00 5.203.000,00 7 Belanja modal home use 19.300.000,00 14.980.900,00 8 Belanja modal personal komputer 8.000.000,00 7.865.000,00 9 Belanja modal peralatan personal komputer 21.100.000,00 20.790.000,00 10 Belanja modal peralatan studio visual 199.000.000,00 198.407.000,00 11 Belanja modal alat komunikasi telephone 8.600.000,00 8.470.000,00 Jumlah 979.865.780,00 932.668.975,00

b) Belanja Modal Gedung dan Bangunan

Pengeluaran untuk memperoleh gedung dan bangunan secara kontraktual sampai dengan gedung dan bangunan siap digunakan meliputi biaya pembelian atau biaya konstruksi, termasuk biaya untuk perencanaan dan pengawasan yang terkait dengan perolehan gedung dan bangunan.

Tabel 3 – 10

Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan Bagian Umum – Sekretariat Daerah

Tahun Anggaran 2020

No. Belanja Belanja Modal Gedung dan

Bangunan Anggaran 2020 Realisasi 2020

1 Belanja modal bangunan gedung

kantor 200.000.000,00 195.335.000,00

(26)

3.2. Penjelasan Pos-Pos Neraca

a. ASET LANCAR

Aset lancar per 31 Desember 2020 dan 2019 terdiri dari kas dan setara kas, piutang, biaya di bayar di muka dan persediaan sebagai berikut :

Tabel 3 – 11 Rincian Aset Lancar

Bagian Umum – Sekretariat Daerah per 31 Desember 2020 dan 2019

Keterangan 31 Desember 2020 31 Desember 2019

Kas di bendahara pengeluaran 0,00 0,00

Kas di bendahara penerimaan 0,00 0,00

Kas lainnya 0,00 0,00

Piutang pajak 0,00 0,00

Piutang retribusi 0,00 0,00

Piutang Lainnya 0,00 0,00

Penyisihan Piutang Tak Tertagih 0,00 0,00

Biaya Dibayar Dimuka 0,00 0,00

Persediaan 692.754.247,00 1.249.320.263,00 Jumlah 692.754.247,00 1.249.320.263,00 31 Desember 2020 (Rp) 31 Desember 2019 (Rp) 1) Kas di Bendahara Pengeluaran 0,00 0,00

Kas di bendahara pengeluaran merupakan kas yang dikuasai, dikelola dan dibawah tanggungjawab bendahara pengeluaran SKPD yang berasal dari Uang Persediaan (UP) dan Tambahan Uang Persediaan (TUP) yang diterima dari Bendahara Umum Daerah (BUD). Pada akhir periode saldo kas di bendahara pengeluaran meliputi sisa UP/GU/TU yang belum dipertanggungjawabkan dan belum disetor kembali ke kas daerah.

Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp0,00, dengan rincian sebagai berikut.

(27)

Tabel 3 – 12

Mutasi kas di bendahara pengeluaran Bagian Umum – Sekretariat Daerah

Tahun Anggaran 2020 dan 2019

1. Saldo 31 Desember 2019 0,00 2. Peneriman : - SP2D UP 250.000.000,00 - SP2D TUP 472.000.000,00 - Penerimaan PFK 0,00 Jumlah Penerimaan 722.000.000,00 3. Pengeluaran : - SPJ TU Nihil 192.281.850,00 - SPJ GU Nihil 249.860.789,00

- Setor kembali sisa TUP 279.718.150,00 - Setor kembali sisa UP/GU 139.211,00

- Pengeluaran PFK 0,00

- Setor kembali sisa UP/GU/TU tahun lalu 0,00

Jumlah pengeluaran 722.000.000,00 4. Saldo 31 Desember 2020 0,00 31 Desember 2020 (Rp) 31 Desember 2019 (Rp) 2) Piutang Lainnya 0,00 0,00

Saldo piutang lainnya per 31 Desember 2020 dan 2019 sebesar Rp 0,00 dan Rp

0,00 terinci sebagai berikut.

31 Desember 2020 (Rp)

31 Desember 2019 (Rp)

5) Persediaan 692.754.247,00 1.249.320.263,00

Saldo persediaan per 31 Desember 2020 dan 2019, merupakan hasil stock opname yang dicatat dengan metode periodik (fisik). Persediaan yang diperoleh melalui pembelian di ukur sebesar harga perolehan dengan metode harga pembelian terakhir, sedangkan persediaan yang diperoleh melalui hibah/sumbanga n

(28)

Tabel 3 – 13 Laporan Persediaan

Bagian Umum – Sekretariat Daerah Tahun Anggaran 2020

No Uraian Jumlah

1 Persediaan per 31 Desember 2019 1.249.320.263,00 2 Koreksi tahun berjalan atas persediaan awal +/- 0,00 3 Saldo persediaan setelah koreksi (1+2) 1.249.320.263,00

4 Ditambah :

5 Belanja Persediaan LRA 2019 1.620.681.752,00 6 Belanja Persediaan belum dibayar (utang belanja) 0,00 7 Belanja Persediaan BOS 0,00 8 Penerimaan hibah/mutasi persediaan 2.262.000,00 9 Jumlah tambahan persediaan (5+6+7+8) 1.620.681.752,00

10 Dikurangi :

11 Pembayaran utang belanja persediaan LRA 2019 0,00 12 Pengeluaran hibah/mutasi persediaan 525.391.458,00

13 Jumlah tambahan persediaan bersih (11+12) 1.095.290.294,00 0,00 14 Jumlah persediaan yang siap digunakan 2.344.610.557,00 15 Beban Persediaan (lihat Laporan Operasional) (1.651.856.310,00)

16 Persediaan tahun 2020 (14+15) 692.754.247,00

Pada tahun 2020 mutasi keluar persediaan ke semua bagian pada lingkup sekretariat daerah sebesar Rp. 525.391.458,00, berikut rinciannya :

1) Mutasi ke Bagian Humas & Protokol sebesar Rp. 208.611.254,00 : ATK sebesar Rp 81.116.464,00, Cetakan sebesar Rp. 50.376.950,00, Alat Listrik sebesar Rp. 9.672.300,00, Alat Pembersih dan Bahan Pembersih sebesar Rp. 17.068.590,00, Bahan Makanan sebesar Rp. 50.376.950,00.

2) Mutasi ke Bagian LPBJ sebesar Rp. 66.907.194,00 : ATK sebesar Rp 65.967.194,00, Cetakan sebesar Rp. 940.000,00.

3) Mutasi ke Bagian Kesejahteraan Rakyat sebesar Rp. 51.118.865,00 : ATK sebesar Rp 44.866.540,00, Cetakan sebesar Rp. 6.252.325,00.

4) Mutasi ke Bagian Pemerintahan sebesar Rp. 56.296.130,00 : ATK sebesar Rp 50.720.505,00, Cetakan sebesar Rp. 5.575.625,00.

5) Mutasi ke Bagian ESDA & Perekonomian sebesar Rp. 19.752.722,00 : ATK sebesar Rp 15.789.222,00, Cetakan sebesar Rp. 3.963.500,00.

6) Mutasi ke Bagian Hukum sebesar Rp. 81.545.031,00 : ATK sebesar Rp 74.157.531,00, Cetakan sebesar Rp. 7.387.500,00.

7) Mutasi ke Bagian Organisasi sebesar Rp. 41.160.262,00 : ATK sebesar Rp 40.839.637,00, Cetakan sebesar Rp. 320.625,00.

(29)

Pada tahun 2020 mutasi masuk persediaan ke semua bagian pada lingkup sekretariat daerah sebesar Rp. 2.262.000, berikut rinciannya :

1) Mutasi ke Bagian Keuangan & Kepeg sebesar Rp. 2.262.000,00 : ATK sebesar Rp 1.410.000,00, Cetakan sebesar Rp. 852.000,00.

Tabel 3 – 14 Daftar Persediaan

Bagian Umum – Sekretariat Daerah Per 31 Desember 2020 dan 2019

dalam rupiah

No Persediaan 2020 2019

1 Persediaan Alat Tulis Kantor 320.466.025,00 553.946.068,00 2 Persediaan Barang cetakan 137.094.452,00 160.834.405,00 3 Persediaan Material/Bahan 0,00 0,00 4 Persediaan Bahan Baku Bangunan 0,00 0,00 5 Persediaan Umbul-umbul / Bendera 40.645.000,00 66.412.500,00 6 Persediaan Suku Cadang Sarana Mobilitas 0,00 0,00 7 Persediaan Bahan/Bibit Tanaman 0,00 0,00 8 Persediaan Obat-obatan 0,00 0,00 9 Persediaan Bahan Kimia 0,00 0,00 10 Persediaan bahan praktek kegiatan 0,00 0,00 11 Persediaan alat kesehatan/ kedokteran 0,00 0,00 12 Persediaan kebutuhan bidang kesehatan dan KB pakai habis

selain obat(obatan

0,00 0,00 13 Persediaan Perangko 0,00 0,00 14 Persediaan Bahan Makanan Pokok 0,00 50.376.950,00 15 Persediaan Alat kebersihan dan Bahan Pembersih 75.973.470,00 210.109.690,00 16 Persediaan alat listrik dan elektronika (lampu pijar, battery

kering)

118.575.300,00 207.640.650,00 17 Persediaan kebutuhan rumah tangga pakai habis lainnya 0,00 0,00 18 Persediaan pupuk dan pembasmi hama 0,00 0,00 19 Bahan Pakai Habis Lainnya 0,00 0,00 20 Alat Peraga dan Mainan 0,00 0,00 21 Barang yang akan diserahkan kepada Pihak ketiga 0,00 0,00

Jumlah 692.754.247,00 1.249.320.263,00 b. ASET TETAP 31 Desember 2020 (Rp) 31 Desember 2019 (Rp) Aset Tetap 34.881.280.789,76 59.229.764.451,15

Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan, atau dimaksudkan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset tetap milik

(30)

Pemerintah Kabupaten Lumajang meliputi tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, aset tetap lainnya dan konstruksi dalam pengerjaan.

Seluruh aset tetap milik pemerintah kabupaten Lumajang disusutkan, kecuali tanah, aset tetap lainnya selain alat musik modern dan aset tetap renovasi, dan konstruksi dalam pengerjaan.Atas dasar pertimbangan kepraktisan, penerapan metode penyusutan sebagai berikut.

- Metode penyusutan garis lurus (straight line).

- Dalam menghitung penyusutan, nilai sisa aset tetap di akhir masa manfaatnya di abaikan.

- Aset tetap disusutkan satu tahun penuh tanpa melihat tanggal dan bulan perolehan aset tetap (pendekatan tahunan).

- Perubahan nilai aset tetap akibat penambahan / pengurangan kualitas dan/atau nilai aset tetap, maka penambahan/pengurangan tersebut dikapitalisasi ke dalam nilai yang dapat disusutkan.

- Masa manfaat aset tetap telah ditetapkan dalam kebijakan akuntansi dan tidak dapat dirubah kecuali (1) terjadi perubahan karakteristik fisik/penggunaan aset tetap; (2) terjadi perbaikan aset tetap yang menambah masa manfaat atau kapasitas manfaat; atau (3) terdapat kekeliruan dalam penetapan masa manfaat aset tetap yang baru diketahui di kemudian hari.

Tabel 3 – 15 Daftar Mutasi Aset Tetap Bagian Umum – Sekretariat Daerah

Per 31 Desember 2019 dan 2019

N

o Uraian

Saldo Awal Kor eksi

Mutasi Saldo

31 Des 2019 Bertambah Berkurang 31 Des 2020

1 2 3 4 5 6 7

1 Tanah 2.532.460.667,00 795.600,00 1.425.144.000,00 1.108.112.267,00 2 Peralatan dan Mesin 31.570.704.995,00 2.705.034.420,00 12.362.198.673,00 21.913.540.742,00 3 Gedung dan Bangunan 24.303.028.389,15 195.335.000,00 13.116.980.508,39 11.381.382.880,76 4 Jalan, Irigrasi, dan

Jaringan 682.454.900,00 - 285.200.000,00 397.254.900,00 5 Aset Tetap Lainnya 67.000.500,00 - 60.125.500,00 6.875.000,00 6 Konstruksi Dalam

Pengerjaan 74.115.000,00 - - 74.115.000,00

(31)

Rincian mutasi penambahan dan pengurangan masing-masing kelompok Aset Tetap per 31 Desember 2020 sebagai berikut.

a) Mutasi Penambahan Aset Tetap sebesar Rp 2.901.165.020,00 meliputi:

(1) Realisasi belanja modal yang menambah Aset Tetap sebesar Rp 1.128.003.975,00;

(2) Realisasi belanja modal menambah aset tetap KDP Rp 0,00;

(3) Realisasi belanja barang dan jasa yang membentuk Aset Tetap sebesar Rp 0,00;

(4) Reklasifikasi dari aset lain-lain ke Aset Tetap sebesar Rp 0,00;

(5) Reklasifikasi dari belanja barang dan jasa yang membentuk Aset Tetap sebesar Rp 0.00;

(6) Utang Belanja Modal Peralatan Rp 0,00;

(7) Hibah barang yang membentuk Aset Tetap sebesar Rp 0,00;

(8) Mutasi masuk (transfer in) Aset Tetap antar SKPD sebesar Rp 1.773.161.045,00;

b) Mutasi Pengurangan Aset Tetap sebesar Rp 1.670.830.800,00 meliputi: (1) Penghapusan Aset Tetap sebesar Rp 310.367.000,00;

(2) Reklasifikasi antar golongan Aset Tetap sebesar Rp 0.00;

(3) Reklasifikasi dari Aset Tetap ke Aset Lain – lain sebesar Rp 0,00; (4) Reklasifikasi dari Aset Tetap ke ekstra komptabel sebesar Rp 0,00; dan (5) Mutasi keluar (transfer out) Aset Tetap antar SKPD sebesar Rp

26.939.281.681,39; c) Lain – Lain sebesar Rp 0,00;

31 Desember 2020 (Rp)

31 Desember 2020 (Rp)

(32)

Saldo aset tetap tanah per 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp 1.108.112.267,00 dan Rp 2.532.460.667,00, terinci sebagai berikut :

Tabel 3 – 16

Daftar Mutasi Aset Tetap Tanah Bagian Umum – Sekretariat Daerah

Per 31 Desember 2019 dan 2019 N

o Uraian

Saldo Awal

Koreksi Mutasi Saldo

31 Des 2019 Bertambah Berkurang 31 Des 2020

1 2 3 4 5 6 7

1 Tanah A 2.532.460.667,00 795.600,00 1.425.144.000,00 1.108.112.267,00

Jumlah 2.532.460.667,00 795.600,00 1.425.144.000,00 1.108.112.267,00

Penambahan dan pengurangan aset tetap tanah diperoleh dari mutasi dari SKPD lain. Rincian penambahan dan pengurangan aset tetap tanah sebagai berikut :

a. Penambahan gedung dan bangunan sebesar Rp. 795.600,00 meliputi :

- Penambahan mutasi masuk (biaya persertifikatan tanah rumah dinas sekda) dari BPKD sebesar Rp. 795.600,00;

b. Pengurangan gedung dan bangunan sebesar Rp. 13.116.980.508,39 sebagai berikut :

- Pengurangan karena Mutasi Keluar ke Bagian Rumah Tangga Protokol sebesar Rp. 1.425.144.000,00; 31 Desember 2019 (Rp) 31 Desember 2019 (Rp) (b) Peralatan dan Mesin 21.913.540.742,00 31.570.704.995,00

Saldo aset tetap peralatan dan mesin per 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp 21.913.540.742,00 dan Rp 31.570.704.995,00, terinci sebagai berikut :

(33)

Tabel 3 – 17

Daftar Mutasi Aset Tetap Peralatan dan Mesin Bagian Umum – Sekretariat Daerah

Per 31 Desember 2020 dan 2019

No Peralatan dan mesin Saldo Awal Kore ksi

Mutasi Saldo

31 Des 2019 Bertambah Berkurang 31 Des 2020

1 2 3 4 5 6 7

1 Alat-alat besar 1.555.558.800,00 10.720.875,00 326.758.600,00 1.555.558.800,00

2 Alat-alat Angkutan 15.833.648.577,00 1.426.519.300,00 5.197.434.400,00 15.833.648.577,00

3 Alat-alat bengkel dan

Alat Ukur

4 Alat-alat Pertanian

5 Alat-alat Kantor dan

Rumah Tangga 12.339.939.243,00 719.967.245,00 6.441.375.673,00 12.339.939.243,00

6 Alat-alat Studio dan

Komunikasi 1.782.858.375,00 547.827.000,00 337.930.000,00 1.782.858.375,00 7 Alat-alat Kedokteran 58.700.000,00 58.700.000,00 58.700.000,00 8 Alat-alat Laboratorium 9 Alat-alat Persenjataan dan Keamanan Jumlah 31.570.704.995,00 2.705.034.420,00 12.362.198.673,00 21.913.540.742,00

Penambahan aset tetap peralatan dan mesin diperoleh dari belanja modal dan mutasi dari SKPD lain. Rincian penambahan aset tetap sebagai berikut :

a. Belanja Modal Alat-Alat Bantu :

- Belanja modal pompa Rp. 10.720.875 b. Belanja Modal Alat Angkutan Darat Bermotor :

- Belanja modal kendaraan bermotor perorangan Rp. 469.000.000 c. Belanja Modal Alat Rumah Tangga :

- Belanja modal meubelair Rp. 166.991.000 - Belanja modal alat pembersih Rp. 5.988.400 - Belanja modal alat pendingin Rp. 24.252.800 - Belanja modal alat dapur Rp. 5.203.000 - Belanja modal home use Rp. 14.980.900 d. Belanja Modal Komputer :

- Belanja modal personal komputer Rp. 7.865.000

- Belanja modal peralatan personal komputer Rp. 20.790.000 e. Belanja Modal Alat Studio :

- Belanja modal peralatan studio visual Rp. 198.407.000,00 f. Belanja Modal Alat Komunikasi :

(34)

g. Penambahan Mutasi dari Skpd Lain sebagai berikut :

- Mutasi 1 unit Mobil dari Bag. Kesra sebesar Rp. 147.750.000,00

- Mutasi 1 unit Sepeda Motor dari Bag. Kesra sebesar Rp. 10.000.000,00 - Mutasi 1 unit Mobil dari BPKD sebesar Rp. 396.700.000,00

- Mutasi 1 unit Mobil dari Dinas Ketahanan Pangan sebesar Rp. 198.572.500,00

- Mutasi 1 unit CPU HP dari BPRD sebesar Rp. 35.200.000,00 - Mutasi 4 unit Video Wall dari BPRD sebesar Rp. 338.000.000,00

- Mutasi 1 unit Mobil dari Bag. Keuangan Kepegawaian sebesar Rp. 147.750.000,00

- Mutasi 1 unit Sepeda Motor dari Bag. Keuangan Kepegawaian sebesar Rp. 56.746.800,00

- Mutasi 1 unit Alat Rumah Tangga dari Bag. Keuangan Kepegawaian sebesar Rp. 441.646.145,00

Pengurangan aset tetap peralatan dan mesin diperoleh dari mutasi ke SKPD lain. Rincian pengurangan aset tetap sebagai berikut :

a. Alat-alat Angkutan :

- Mutasi 1 unit Mobil Dinas ke Ketahanan Pangan sebesar Rp. 249.400.000,00

- Mutasi 1 unit Mobil Dinas ke Dishub sebesar Rp. 198.572.500,00

- Mutasi 1 unit Mobil Dinas ke Lingkungan Hidup sebesar Rp. 421.680.000,00 - Mutasi 1 unit Mobil Dinas ke DPUTR sebesar Rp. 60.000.000,00

- Mutasi 1 unit Mobil Dinas ke Dinas Kominfo sebesar Rp. 246.858.000,00 - Mutasi 1 unit Sepeda Motor ke Dinas Kominfo sebesar Rp. 33.770.000,00 - Mutasi 38 unit Alat Angkutan ke Bag. RTP sebesar Rp. 3.708.786.900,00 b. Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga :

- Mutasi 1 unit Meja Rapat ke Bappeda sebesar Rp. 19.859.000,00 - Mutasi 2 unit Meja Panjang ke Satpol PP sebesar Rp. 6.818.000,00 - Mutasi 1 set Sofa ke Satpol PP sebesar Rp. 13.600.000,00

- Mutasi 2 unit Meja ke Satpol PP sebesar Rp. 1.500.000,00 - Mutasi 2 unit Printer ke Dinas Sosial sebesar Rp. 11.858.000,00

(35)

- Mutasi 1.187 unit Alat Kantor dan Rumah Tangga ke Bag. RTP sebesar Rp. 6.335.740.673,00.

c. Alat-alat Besar :

- Mutasi 27 unit Alat Besar ke Bag. RTP sebesar Rp. 326.758.600,00. d. Alat-alat Studio dan Komunikasi :

- Mutasi 90 unit Alat Studio dan Komunikasi ke Bag. RTP sebesar Rp. 337.930.000,00.

e. Alat-alat Kedokteran :

- Mutasi 2 unit Alat Kedokteran (Treadmill) ke Bag. RTP sebesar Rp. 58.700.000,00.

Pada Catatan 2019 terdapat pinjam pakai kendaraan dinas terdiri dari 1 truck dan 4 kendaraan roda 4 (empat). Proses pengadaan 1 kendaraan truck dan 4 kendaraan bermotor roda 4 (empat) yang ada pada bag. Umum telah dilaksanakan yang rencananya untuk dipinjam pakaikan kepada instansi vertikal yaitu Kejaksaan Negeri Lumajang, Kodim 0821 Lumajang, Polres Lumajang, dan Pengadilan Negeri Lumajang dan setia tahun anggaran baru selalu di perbaharui untuk surat pinjam pakainya.

31 Desember 2020 (Rp)

31 Desember 2020 (Rp)

(c) Gedung dan Bangunan 11.381.382.880,76 24.303.028.389,15

Gedung dan bangunan meliputi bangunan gedung dan minumen. Saldo gedung dan bangunan per 31 Desember 2020 dan 2019 sebagai berikut.

Tabel 3 – 18

Daftar Mutasi Aset Tetap Gedung dan Bangunan Bagian Umum – Sekretariat Daerah

Per 31 Desember 2020 dan 2019

No Gedung dan Bangunan

Saldo Awal Kor eksi

Mutasi Saldo

31 Des 2019 Bertambah Berkurang 31 Des 2020

1 2 3 4 5 6 7

1 Bangunan Gedung 23.625.563.589,15 195.335.000 12.439.515.708,39 11.381.382.880,76 2 Monumen 677.464.800,00 - 0,00 677.464.800,00 0,00

(36)

Penambahan dan pengurangan aset tetap gedung dan bangunan diperoleh dari belanja modal dan mutasi dari SKPD lain. Rincian penambahan aset tetap gedung dan bangunan sebagai berikut :

c. Penambahan gedung dan bangunan sebesar Rp. 195.335.000,00 meliputi : - Penambahan dari belanja modal sebesar Rp. 195.335.000,00;

d. Pengurangan gedung dan bangunan sebesar Rp. 13.116.980.508,39 sebagai berikut :

- Pengurangan karena Mutasi Keluar ke Bagian Rumah Tangga Protokol sebesar Rp. 13.116.980.508,39

31 Desember 2020 (Rp)

31 Desember 2019 (Rp)

(d) Jalan, Irigasi & Jaringan 397.254.900,00 682.454.900,00

Jumlah aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan milik Bagian Umum terinci pada tabel berikut ini.

Tabel 3 – 19

Daftar Mutasi Aset Tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan Bagian Umum – Sekretariat Daerah

Per 31 Desember 2020 dan 2019

No Jenis Saldo

31 Desember2019

Koreksi

Penambahan Pengurangan Saldo 31 Desember2020 1 Jalan - - - - 2 Jembatan - - - - 3 Bangunan Air/Irigasi 285.200.000,00 - 285.200.000,00 0,00 4 Instalasi 319.561.900,00 - - 319.561.900,00 5 Jaringan 77.693.000,00 - - 77.693.000,00 Jumlah 682.454.900,00 - - 397.254.900,00

Pengurangan aset tetap Jalan, Irigasi, dan Jaringan diperoleh dari mutasi ke SKPD lain. Rincian pengurangan aset tetap jalan, irigasi, dan jaringan sebagai berikut :

a. Pengurangan jalan, irigasi, dan jaringan sebesar Rp. 285.200.000,00 sebagai berikut :

- Pengurangan karena Mutasi Keluar ke Bagian Rumah Tangga Protokol sebesar Rp. 285.200.000,00.

(37)

31 Desember 2020 (Rp)

31 Desember 2019 (Rp)

(e) Aset Tetap

Lainnya 67.000.500,00 67.000.500,00

Saldo Aset Tetap Lainnya Per 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp 6.875.000,00 dan Rp 67.000.500,00. Mutasi aset tetap lainnya sebagai berikut.

Tabel 3 – 20

Daftar Mutasi Aset Aset Tetap Lainnya Bagian Umum – Sekretariat Daerah

Per 31 Desember 2020 dan 2019

No Jenis 31 Des 2019 Koreksi Penambahan Pengurangan 31 Des 2020

1 Buku dan Pepustakaan

- - - - - 2 Barang Bercorak

Kesenian/Kebudayaan

38.375.000,00 - - 31.500.000,00 6.875.000,00 3 Hewan Ternak dan

Tanaman

28.625.500,00 - - 28.625.500,00 0,00

Jumlah 67.000.500,00 - - 60.125.500,00 6.875.000,00

Pengurangan aset tetap Jalan, Irigasi, dan Jaringan diperoleh dari mutasi ke SKPD lain. Rincian pengurangan aset tetap jalan, irigasi, dan jaringan sebagai berikut :

a. Pengurangan jalan, irigasi, dan jaringan sebesar Rp. 60.125.500,00 sebagai berikut :

- Pengurangan karena Mutasi Keluar ke Bagian Rumah Tangga Protokol sebesar Rp. 60.125.500,00. 31 Desember 2020 (Rp) 31 Desember 2019 (Rp) (f) Konstruksi Dalam Pengerjaan 0,00 74.115.000,00

Saldo Aset Tetap Konstruksi Dalam Pengerjaan Per 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp 0,00 dan Rp 74.115.000,00. Mutasi KDP sebagai berikut.

(38)

Tabel 3 – 21

Daftar Perkembangan Jenis Aset Tetap KDP Bagian Umum – Sekretariat Daerah

Per 31 Desember 2020 dan 2019

No Jenis 31 Des 2019 Koreksi Penambahan Pengurangan 31 Des 2020

1 Perencanaan teknis pembangunan parkir tingkat untuk roda 2 ( dua) 24.530.000,00 - - 24.530.000,00 0,00 2 Perencanaan rehabilitasi pagar dan taman 49.585.000,00 - - 49.585.000,00 0,00 Jumlah 74.115.000,00 - - 74.115.000,00 0,00

Dalam Tahun 2020 Aset Tetap KDP terjadi koreksi, pengurangan di karenakan tidak adanya realisasi belanja modal bangunan yang mengurangi KDP, sehingga di lakukan penghapusan dari aset tetap dengan SK No : 188/29/427.12/2020 tentang Penghapusan Barang Milik Daerah Pada Pengguna Barang dan Jasa Kuasa Pengguna Barang Karena Sebab Lain Dari Daftar Barang Milik Daerah pada tanggal 21 Desember 2020. 31 Desember 2020 (Rp) 31 Desember 2019 (Rp) (g) Akumulasi Penyusutan 19.536.272.799,05 30.571.698.756,75

Akumulasi Penyusutan Per 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp 19.536.272.799,05 dan Rp 30.571.698.756,75. Jumlah Akumulasi Penyusutan sebagai berikut.

Tabel 3 – 20

Daftar Akumulasi Penyusutan Bagian Umum – Sekretariat Daerah

Per 31 Desember 2020 dan 2019

No Jenis 31 Des 2019 31 Des 2020

PERALATAN DAN MESIN 16.053.981.166,27 22.290.290.642,00

1 Akumulasi Penyusutan Alat-alat Besar 955.660.934,39 1.078.466.300,00 2 Akumulasi Penyusutan Alat-Alat Angkut

7.667.765.641,88 9.548.455.026,00 3 Akumulasi Penyusutan Alat Kantor dan

Rumah Tangga

5.895.019.815,00 10.151.833.941,00 5 Akumulasi Penyusutan Alat-Alat Studio

dan Komunikasi

1.535.533.775,00 1.488.055.375,00 6 Akumulasi Penyusutan Alat-alat

Kedokteran

(39)

GEDUNG DAN BANGUNAN 3.390.966.955,28 8.148.678.809,75

1 Akumulasi Penyusutan Gedung Kantor

3.390.966.955,28 8.135.129.513,75 2 Akumulasi Penyusutan Monumen

0,00 13.549.296,00

JALAN, IRIGASI & JARINGAN 91.324.677,50 132.729.305,00

1 Akumulasi Penyusutan Jaringan Air 0,00 51.336.000,00 2 Akumulasi Penyusutan Instalasi Listrik

dan Telpon

71.901.427,50 63.912.380,00 3 Akumulasi Penyusutan Jaringan 19.423.250,00 17.480.925,00

Jumlah 19.536.272.799,05 30.571.698.756,75

Pada berita acara akumulasi penyusutan terdapat mutasi masuk sebesar Rp. 1.308.422.253,50 dan keluar sebesar Rp. 14.488.296.515,39 dimana di peroleh dari mutasi aset tetap sehingga akumulasinya ikut serta di mutasi.

c. ASET LAINNYA 31 Desember 2020 (Rp) 31 Desember 2019 (Rp) 1) Aset Lainnya 509.507.972,95 1.474.997.062,80

Aset lainnya merupakan aset yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai aset lancar, investasi permanen maupun aset tetap. Saldo Aset Lainnya Per 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp 509.507.972,95 sedangkan saldo Per 31 Desember 2019 sebesar Rp 1.147.010.462,95 terinci sebagai berikut :

Tabel 3 – 21 Daftar Rincian Aset lainnya Bagian Umum – Sekretariat Daerah

per 31 Desember 2020

No Jenis 31 Desember 2019 Penambahan Pengurangan 31 Desember 2020

1 Tuntutan Ganti Rugi 2 Aset Tak Berwujud 3 Akumulasi Amortisasi

Aset Tak Berwujud

4 Aset Lain lain 1.147.010.462,95 56.902.090,00 694.404.580,00 509.507.972,95

Jumlah 1.147.010.462,95 56.902.090,00 694.404.580,00 509.507.972,95

Pada saldo awal Tahun 2020 yaitu sebesar Rp. 1.538.399.637,80 terjadi pengurangan menjadi Rp. 1.474.997.062,80, pengurangan tersebut di sebabkan oleh pengurangan Alat Tulis Kantor yg telah usang Rp. 52.202.575,00 dan Cetak sebesar

(40)

Rp. 11.200.000,00. Penambahan dari aset lainnya diperoleh dari reklasifikasi dari aset tetap ke aset lain – lain yang berasal dari Rehab Total bangunan Garasi Selatan dan Kamar Ajudan sebesar Rp. 155.407.000,00. Sedangkan pengurangan di peroleh dari Penghapusan aset lain-lain sesuai dengan SK penghapusan No : 188.4/40/427.12/2020 tanggal 26 Desember 2020 tentang Penghapusan Barang Milik Daerah Pemerintah Kabupaten Lumajang Karena Hilang, Pemindahtanganan dan Pemusnahan Dari Daftar Barang Milik Daerah sebesar Rp. 453.664.844,00, dan akumulasi penyusutan lain – lain sebesar Rp. 29.728.755,85. Akumulasi penyusutan aset lain – lain tersebut di sebabkan karena reklas gedung garasi selatan dan kamar ajudan yg menambah aset lain – lain yang belum di terbitkan SK Penghapusan. Pada tahun 2021 di dapat penambahan mutasi aset lain – lain dari ex bagian Keuangan Kepegawaian sebesar Rp. 56.902.090,00 dan pengurangan di dapat dari Hibah ke Kelompok Tani Sidodadi sebesar Rp. 538.997.580,00, ke Pondok Pesantren Nurul Hidayah sebesar Rp. 155.407.000,00.

d. KEWAJIBAN

Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran ke luar sumber daya ekonomi pemerintah. Kewajiban diklasifikasikan atas kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan dibayar dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Semua kewajiban lainnya diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang.

Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sampai saat pelaporan, dan perubahan atas kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur dengan andal.

Kewajiban bagian umum per 31 Desember 2020 dan 2019 berupa utang masing-masing tercatat sebesar Rp 80.360.771,00 dan Rp 250.170.192,00 diuraikan sebagai berikut.

31 Desember 2020 (Rp)

31 Desember 2019 (Rp)

Gambar

Tabel 3 – 5  Realisasi Belanja Jasa   Bagian Umum – Sekretariat  Daerah
Tabel 3 – 11  Rincian Aset Lancar
Tabel 3 – 13  Laporan Persediaan
Tabel 3 – 14  Daftar Persediaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan begitu, penelitian ini diarahkan untuk tujuan mengetahui apakah ada pengaruh pemberian penguatan terhadap hasil belajar lompat tinggi gaya flop pada mahasiswa Prodi

Menurut Tarjo dan Jogianto (2003:16) menyatakan bahwa kebijakan hutang merupakan salah satu kebijakan yang dapat memunculkan konflik kepentingan antara manajemen dan

Industri jasa seperti Biro Perjalanan Wisata sangat mementingkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh stafnya, begitu juga dengan Ekapari Tour yang sangat memperhatikan

Dari gambar pola retak hasil pengujian, perbedaan pola retak untuk variasi volume bata ringan dengan mutu yang sama belum terlihat namun perbedaan pola retak

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana sikap Kedisiplinan dan Motivasi Peserta Didik

Kenyamanan suhu ruangan, cahaya yang memadai, bebas debu, serta peralatan kerja yang ergonomik akan menciptakankan lingkungan kerja yang kondusif dan membentuk tenaga

Dari Tabel 2, dapat dilihat bahwa kemampuan DVR dengan kombinasi feed back dan feed forward kontroller PI mempunyai performa yang sama bagusnya dengan kontroller feed back PI

Secara umum beberapa masalah, antara lain (1) masih banyak ditemukan guru bahasa Jawa di sekolah di wilayah kita yang tidak berasal dari bidang studi bahasa Jawa, sementara