• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENTINGNYA PENETAPAN STRATEGI BERDASARKAN ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENTINGNYA PENETAPAN STRATEGI BERDASARKAN ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENTINGNYA PENETAPAN STRATEGI

BERDASARKAN ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN

Pristiwantiyasih

Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi

ABSTRAK

Manajemen strategi menyediakan mekanisme analitis dalam membantu perusahaan mencapai sasaran jangka panjang maupun jangka pendek. Manajemen strategi juga dapat memberikan arah dan menunjukkan jalan serta akan menjadi perangsang bagi karyawan dan manajer agar mencapai sasaran perusahaan yang telah ditetapkan. Melalui manajemen strategi, maka Hotel Jiwa Jawa dapat merumuskan strategi yang tepat sasaran sehingga Hotel Jiwa Jawa mampu mengatasi masalah yang timbul baik karena faktor eksternal maupun internal, sehingga dapat memperkuat posisi bersaing, bisa mempertahankan dan mengembangkan segala bentuk kekuatan dan peluang yang dihadapi, bisa meningkatkan kenyamanan konsumen melalui distribusi tugas dan wewenang, dan dalam meningkatkan pangsa pasar. Hotel Jiwa Jawa bisa melakukan promosi yang kreatif dan inovatif melalui media cetak, elektronik atau alternatif media lain baik dalam maupun luar negeri.

Kata kunci : Manajemen Strategi, Perusahaan

PENDAHULUAN

Bisnis jasa hotel adalah salah satu komponen terpenting dalam perkembangan industri pariwisata di Indonesia. Hotel adalah perusahaan yang menawarkan dan menyediakan jasa seperti kamar, makanan, dan minuman. Dewasa ini, fungsi hotel tidak hanya sekedar sebagai tempat menginap, tetapi juga dapat digunakan untuk kegiatan bisnis sperti tempat seminar, rapat, atau pertemuan.

Kondisi perekonomian yang penuh gejolak akhir-akhir ini sangatlah mempengaruhi perkembangan sektor pariwisata. Kondisi perekonomian yang tidak stabil akan mempengaruhi perkembangan bisnis hotel yang merupakan salah satu penunjang sektor pariwisata di Indonesia. Selain perubahan kondisi perekonomian, faktor lain yang mempengaruhi kegiatan kelancaran bisnis perhotelan antara lain stabilitas politik, keadaan sosial budaya dan keamanan suatu negara. Untuk menanggapi kondisi lingkungan yang seperti ini, maka manajemen hotel harus mampu menangkap berbagai peluang yang ada serta bisa mengatasi segala

kendala yang disebabkan oleh perubahan lingkungan.

Untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan, pihak manajemen perlu memperhatikan dua faktor pokok. Yaitu yang pertama faktor lingkungan eksternal perusahaan yang bersifat uncontrollable atau tidak bisa dikendalikan seperti lingkungan politik, ekonomi, demografi dan sosial budaya. Faktor yang kedua adalah lingkungan internal perusahaan yang bersifat controllable atau dapat dikendalikan seperti keuangan perusahaan, kegiatan perusahaan, sistem pemasaran dan sumber daya manusia. Dengan menguasai dua faktor ini, perusahaan dapat mengetahui apakah suatu usaha yang dijalankan mempunyai kemampuan untuk berkembang, bisa bertahan pada posisi sekarang, atau bahkan berada pada kuadran kehancuran.

(2)

suatu proses yang digunakan oleh perencana strategi untuk memantau sektor lingkungan yang mempengaruhi perusahaan. Analisis lingkungan terdiri atas analisis lingkungan eksternal yang bertujuan untuk menemukan berbagai peluang dan ancaman bagi perusahaan, serta analisis lingkungan internal perusahaan yang bertujuan untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan. Hasil analisis ini dapat dijadikan sebagai dasar penetapan strategi yang efektif dengan memaksimalkan kekuatan dan peluang bisnis yang ada, serta meminimalkan kelemahan dan ancaman yang dimiliki perusahaan termasuk hotel untuk melayani pariwisata.

Berbicara mengenai pariwisata, kawasan wisata Gunung Ijen merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Kabupaten Banyuwangi yang keberadaannya cukup menarik minat para wisatawan domestik maupun mancanegara. Nuansa pegunungan yang khas dan pesona matahari terbit menjadi daya tarik kawasan wisata Gunung Ijen. Salah satu fasilitas yang mendukung perkembangan pariwisata di kabupaten Banyuwangi adalah jasa penginapan atau hotel. Perkembangan wisata Gunung Ijen ditandai dengan munculnya hotel-hotel baru di Kabupaten Banyuwangi.

Hotel Jiwa Jawa merupakan salah satu hotel yang terletak di kawasan wisata Gunung Ijen. Sebagai hotel yang berada di kawasan wisata, tentunya Hotel Jiwa Jawa memiliki banyak pesaing. Untuk mengatasi pesaing yang ada, Hotel Jiwa Jawa harus mempu menetapkan strategi yang tepat untuk dijalankan di masa yang akan datang guna mengantisipasi kekuatan pesaing. Sejauh ini Hotel Jiwa Jawa telah dihadapkan pada beberapa permasalahan seperti adanya perubahan lingkungan eksternal perusahaan termasuk persaingan di dalam industri perhotelan, yang tentunya perubahan-perubahan ini akan turut mempengaruhi kegiatan operasional perusahaan. Perusahaan harus dapat mengantisipasi sejauh mana

perubahan yang terjadi dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan serta mengetahui keadaan sumber daya yang dimiliki untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam menghadapi persaingan.

TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Strategis

Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas definisinya, manajemen strategis berfokus pada proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi. Ada tiga tahapan dalam manajemen strategis, yaitu perumusan strategi, pelaksanaan strategi, dan evaluasi strategi (David, Fred R., 2004).

(3)

tersebut. Terakhir, tindakan diambil untuk menjalankan keputusan tersebut. Tindakan yang perlu dilakukan akan mendorong manajer untuk mengalokasikan sumber daya dan merancang organisasi untuk mengubah rencana menjadi kenyataan. Elemen kedua, manajemen strategis adalah studi tentang mengapa sebuah perusahaan mampu mengalahkan perusahaan lainnya. Manajer perlu menentukan bagaimana perusahaan bisa menciptakan keunggulan kompetitif yang tidak hanya unik dan berharga, tetapi juga sulit ditiru atau dicari subtitusinya sehingga mampu bertahan lama. Keunggulan kompetitif yang mampu bertahan lama biasanya didapatkan dengan melakukan aktivitas berbeda dengan apa yang dilakukan pesaing, atau melakukan aktivitas yang sama dengan cara yang berbeda.

Analisis SWOT

SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). SWOT akan lebih baik dibahas dengan menggunakan tabel yang dibuat dalam kertas besar, sehingga dapat dianalisis dengan baik hubungan dari setiap aspek.

Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, di mana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses)

yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-andengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500 (History of SWOT Analysis, Tim Friesner, 2010, http://id.wikipedia.org)

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian yang dipaparkan dalam bentuk deskriptif kualitatif, dengan batasan pada manajemen strategis dalam organisasi, dalam hal ini Hotel Jiwa Jawa di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

HASIL

Lingkungan yang mem-pengaruhi perusahaan bersifat dinamis sehingga Hotel Jiwa Jawa sendiri harus mampu beradaptasi dengan lingkungan secara baik. Banyaknya produk substitusi dan kemungkinan munculnya pesaing, menuntut Hotel Jiwa Jawa untuk bersikap aktif agar dapat mempertahankan posisi bersaingnya.

Perkembangan bisnis Hotel Jiwa Jawa tidak terlepas dari pengaruh lingkungan eksternal maupun internal yang dimiliki perusahaan. Namun selama perjalanan bisnisnya, Hotel Jiwa Jawa belum menjadikan suatu analisis lingkungan sebagai dasar dalam menetapkan strategi perusahaan.

(4)

kelemahan dan ancamanyang dihadapinya. Selain itu dengan mengetahui kondisi lingkungan secara mendalam, dapat merumuskan strategi yang tepat untuk mempertahankan dan meningkatkan daya saing bagi Hotel Jiwa Jawa.

Pernyataan strategi merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis serta dapat memberikan kesatuan arah bagi anggota organisasi. Strategi harus dapat memberikan gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang perlu dan akan dilaksanakan oleh suatu perusahaan untuk mencapai tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini sesuai dengan pendapat Stephanie K. Marrus dalam Husein Umar (2003:31) yang menyatakan : “Strategi merupakan suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana tujuan tersebut dapat dicapai”.

Dari pendapat tokoh di atas jelas bahwa strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya perusahaan. Kegiatan semacam ini didukung oleh pendapat Pearce Robinson (1997:20) yang menyebutkan : “Manajemen strategi merupakan bidang keilmuan yang tumbuh dan berkembang dengan cepat. Manajemen strategi meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi”.

Sesuai dengan hal ini, Jauch dan Jauch dan Glueck (1993:6) menyatakan bahwa : “manajemen strategis (strategik management) adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi, atau sejumlah strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan”.

Dari pernyataan di atas terlihat bahwa manajemen strategi adalah sebagai suatu rangkaian proses perumusan dan pelaksanaan yang saling

berkaitanserta mencoba menjelaskan bagaimana perusahaan tersebut dapat berkembang dan berhasil dalam menghadapi lingkugannya. Hal ini didukung oleh pernyataan Pearce Robinson (1997:20) yang mendefinisikan manajemen strategi sebagai :

Kerangka Kerja Analisis Perumusan Strategi

Terdapat 3 tahapan perumusan strategi (Fred R. David dalam Husein Umar, Strategic Management In Action, 2003, 219) :

1. Tahap I yaitu Input Stage, yang terdiri dari :

a. External Factor Evaluation Profile (EFE) Matrix

b. Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix

c. Competitive Profile (CP) Matrix

2. Tahap II yaitu Matching Stage, yang terdiri dari :

a. Strength-Weakness-Opportunity-Threaths (SWOT) Matrix

b. Strategic Position and Action Evaluation (SPACE) Matrix

c. Boston Consulting Group (BCG) Matrix

d. Internal External (IE) Matrix

e. Grand Strategi Matrix 3. Tahap III yaitu Decision Stage,

yang terdiri dari :

(5)

analisis QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix).

Analisis EFE (External Factor

Evaluation)

Analisis EFE merupakan analisis terhadap faktor-faktor keunggulan strategi lingkungan eksternal perusahaan yang dimiliki, yaitu : faktor demografi, fakotr ekonomi, faktor sosial budaya, faktor pemerintah, dan faktor persaingan. Dengan analisis EFE, maka penyusunan strategi dilakukan dengan menganalisis setiap faktor lingkungan eksternal yang berpengaruh bagi perusahaan. Tahapan kerja pada analisis EFE menurut Husein Umar (2003 : 220) adalah :

1. Buat daftar critical succes factor (faktor-faktor utama yang mempunyai dampak penting pada kesuksesan atau kegagalan usaha) untuk aspek eksternal yang mencakup perihal opportunities (peluang) dan threats (ancaman) bagi perusahaan.

2. Tentukan bobot (weight) dari external succes factors tadi dengan skala yang lebih tinggi bagi yang berprestasi tinggi dan begitu pula sebaliknya. Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1.0, nilai bobot dicari dan dihitung berdasarkan rata-rata industrinya.

3. Tentukan rating setiap critical succes factors antara 1 sampai 4, dimana :

1 = di bawah rata-rata 2 = rata-rata

3 = diatas rata-rata 4 = sangat bagus

Rating ditentukan berdasarkan efektifitas strategi perusahaan. Dengan demikian, nilainya didasarkan pada kondisi perusahaan.

4. Kalikan nilai bobot dengan nilai ratingnya untuk mendapatkan skor semua critical succes factors. 5. Jumlahkan semua skor untuk

mendapatan skor total bagi perusahaan yang dinilai. Skor total 4.0 mengindikasikan bahwa perusahaan merespons dengan cara yang sangat luar biasa terhadap peluang-peluang yang ada dan menghindari ancaman-ancaman di lingkungan industrinya. Sementara itu skor total sebesar 1.0 menunjukkan bahwa perusahaan tidak memanfaatkan peluang-peluang yang ada atau tidak mengindari ancaman-ancaman eksternal.

Langkah-langkah analisis EFE di atas dapat dipaparkan dalam sebuah matrik EFE sebagai berikut :

Tabel 1. Matriks EFE (External Factor Evaluation)

Sumber : Husein Umar (2003 : 249)

Key External Factor Bobot Rating Skor

Kekuatan 1. ………… 2. …………

Kelemahan 1. ………… 2. …………

(6)

Analisis IFE (Internal Factor Evaluation)

Analisis IFE merupakan analisis terhadap faktor-faktor keunggulan strategi lingkungan internal perusahaan yang dimiliki yaitu faktor sumber daya manusia, faktor pemasaran, faktor keuangan, dan faktor lain yang terdapat dalam perusahaan.

Dengan analisis IFE, maka penyusunan strategi akan dilakukan

dengan menganalisis setiap faktor lingkungan internal yang berpengaruh bagi perusahaan. Tahapan kerja analisis IFE menurut Husein Umar (2003:221) adalah sama dengan langkah-langkah dalam tahapan kerja analisis EFE. Hanya mengganti antara peluang dengan kekautan dan ancaman dengan kelemahan. Berbagai tahapan kerja analisis IFE menghasilkan data yang terdapat pada sebuah matriks IFE.

Tabel 2. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)

Key External Factor Bobot Rating Skor

Kekuatan 1. ……… 2. ……… Kelemahan 1. ……… 2. ………

T O T A L 1.00

Sumber : Husein Umar (2003 : 249)

Analisis IE (Internal-External)

Analisis IE bermanfaat untuk memposisikan suatu perusahaan kedalam matrik yang terdiri atas sembilan sel. Matrik IE terdiri atas dua dimensi, yaitu : total skor dari IFE pada sumbu X dan total skor dari EFE pada sumbu Y. Pada sumbu X dari matrik IE terdapat tiga skor, yaitu 1.0 sampai dengan 1,99 yang menyatakan bahwa posisi internal adalah lemah, skor 2,0 sampai dengan 2,99 posisinya adalah rata-rata, dan skor 3,00 sampai dengan 4,00 adalah kuat. Dengan cara yang sama, pada sumbu Y yang digunakan untuk EFE, skor 1,00 sampai dengan 1,99 yang dinyatakan bahwa posisi eksternal adalah rendah, skor 2,00 sampai dengan 2,99 adalah sedang, dan skor 3,00 sampai dengan 4,00 adalah tinggi. Pada masing-masing sel tersebut terdapat tiga implikasi pokok berbeda yang diuraikan Husein Umar (2003:236) sebagai berikut :

1. Perusahaan yang berada pada sel I, II, datau IV dapat digambarkan

sebagai Grow dan Build. Strategi yang cocok bagi perusahaan ini adalah strategi intensif seperti Market Penetration, Market Development, dan Product Development atau Strategi Terintegrasi seperti Backwar Integration, Forward Integration, dan Horizontal Integration.

2. Perusahaan yang berada pada sel II, V atau VII paling baik dikendalikan dengan strategi-strategi Hold dan Maintain. Strategi-strategi yang umum dipakai yaitu strategi-strategi Market Penetration dan Product Development.

3. Perusahaan yang berada pada sel VI, VIII, atau IX dapat menggunakan strategi Harvest dan Divestitude.

(7)

Tabel 3. Matriks Internal Eksternal (IE)

Sumber : Data Diolah

Analisis SWOT ( Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats)

Strategi yang abaik adalah strategi yang mempertimbangkan kesesuaian yang nyata antara peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan dengan kekuatan dan kelemahan perusahaan itu sendiri.

Secara lebih terperinci SWOT dijabarkan sebagai singkatan dari Strength adalah sumber daya, keterampilan, atau keunggulan lain relative terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin dilayani oleh perusahaan. Weakness adalah keterbatasan atau kekurangan dalam

sumber daya, keterampilan serta kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif perusahaan. Opportunities adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Threats adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam perusahaan.

Jadi dapat dikatakan bahwa analisis SWOT merupakan cara sistematik yang didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif akan memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimakan kelemahan dan ancaman perusahaan.

Banyak Peluang Lingkungan

Kelemahan intern yang

kritis

Strategi benah diri

Strategi agresif

Kekuatan intern

yang penting II I

III IV

Strategi defensive

Strategi diversifikasi

Ancaman Lingkungan Yang Besar

Gambar 1. Diagram SWOT (Strength-Weaknesses-Opportunities-Threath) Sumber : Pearce dan Robinson, Manajemen Strategis, 1997 : 23

SKOR TOTAL IFE

Skor Total EFE

Kuat Rata-Rata Lemah

4.0 3.0 2.0 1.0 Tinggi

I II III 3.0

Rata-rata

IV V VI 2.0

Rendah

(8)

Gambaran analisis SWOT secara umum dapat dibagi atas beberapa strategi oleh Pearce dan Robinson (1997:232) sebagai berikut :

1. Strategi sel I :

Merupakan strategi yang paling disukai dimana perusahaan menghadapi beberapa peluang lingkungan dan banyak kekuatan yang mendorong memanfaatkan peluang tersebut. Strategi ini menyarankan strategi yang berorientasi pada pertumbuhan untuk memanfaatkan situasi yang menguntungkan ini.

2. Strategi sel II :

Perusahaan dengan kekuatan tertentu menghadapi lingkungan yang tidak menguntungkan. Dalam strategi ini akan dimanfaatkan peluang jangka panjang atas produk atau pasar lain.

3. Strategi sel III :

Perusahaan menghadapi lingkungan pasar yang kondusif, tetapi dikendalai oleh kelemahan internal perusahaan. Strategi ini memfokuskan perusahaan untuk mengatasi kelemahan tersebut agar dapat lebih efektif dan efisien dalam melayani produk atau pasar. 4. Strategi sel IV :

Strategi ini digunakan bagi perusahaan yang menghadapi ancaman lingkungan yang besar, sementara posisi perusahaan relatif lemah. Setuasi ini jelas menuntut strategi yang dapat mengurangiatau membatasi keterlibatan dalam produk atau pasar agar dapat bertahan.

Matriks SWOT dapat menggambarkan secara lebih jelas bagaimana interaksi antara kekuatan dan kelemahan terhadap peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Faktor-faktor kekuatan dan kelemahan didapat dari key succes factors analisis IFE sedangkan

faktor-faktor peluang dan ancaman didapat dari analisis EFE.

Beberapa tahap analisis SWOT diatas dapat disajikan dalam susunan sebagai berikut (Prof R. David dalam Husein Umar, Strategic Manajemen In Action, 2003:228) :

a. FAKTOR INTERNAL (IFE), yang terdiri dari :

1. Kekuatan (Strenght) yang

mengandung 5-10 kekuatan Internal.

2. Kelemahan (Weakness) yang

mengandung 5-10 kelemahan Internal.

b. FAKTOR EKSTERNAL (EFE), yang terdiri dari :

1. Peluang (Opportunity) yang

mengandung 5-10 peluang Eksternal.

2. Ancaman (Threat) yang

mengandung 5-10 ancaman Eksternal.

c. FAKTOR GABUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL, yang terdiri dari :

1. Strategi (S-O) yaitu menciptakan

strategi yang menggunakan kekuatan untuk menciptakan peluang.

2. Strategi (W-O) yaitu

menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk menciptakan peluang.

3. Strategi (S-T) yaitu menciptakan

strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

4. Strategi (W-T) yaitu

menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.

Analisis ini menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi yang dijabarkan sebagai berikut :

(9)

2. Strategi ST, Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

3. Strategi WO, Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

4. Strategi WT, Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

Analisis QSPM (Quantitative Strategics Planning Matrix)

Analisis QSPM merupakan alat analisis yang digunakan untuk melakukan evaluasi pilihan strtaegi alternatif secara obyektif berdasarkan key succes factors internal eksternal yang telah diidentifikasikan sebelumnya. Secara konseptual, tujuan analisis QSPM adalah untuk menetapkan kemenarikan relatif dari strategi-strategi yang bervariatif yang telah dipilih, untuk menentukan suatu strtaegi yang dianggap paling baik untuk diimplementasikan. Sebagaimana alat analisis untuk memformulasikan strtaegi lainnya, analisis QSPM juga membutuhkan intuitive judgement yang baik.

Menurut Husein Umar (2003:246), langkah-langkah pengembangan QSPM adalah sebagai berikut :

1. Buatlah daftar peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan SBU perusahaan di kolom sebelah kiri QSPM. Informasi ini dapat diambil dari matriks EFE dan IFE.

2. Beri bobot pada masing-masing external and internal succes factors. Bobot ini sama dengan

yang ada pada matriks EFE dan IFE.

3. Teliti matriks-matriks pada langkah 2 dan identifikasikan strategi alternatif yang pelaksanaannya harus dipertimbangkan perusahaan, kemudian catat pada bagian atas baris QSPM.

4. Tetapkan Attractiveness Score (AS), yaitu nilai yang menunjukkan kemenarikan relatif untuk masing-masing strategiyang terpilih. AS ditetapkan dengan cara meneliti masing-masing external and internalsuccess factors. Batasan nilai AS adalah 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = secara logis menarik, 4 = sangat menarik. 5. Hitunglah Total Attractiveness

Score. Total Attractiveness Score didapat dari perkalian bobot (tahap 2) dengan Attractiveness Score (tahap 4) pada masing-masing baris. Total Attractiveness Score menunjukkan relative attractiveness dari masing-masingalternatif strategi.

6. Hitung Sum Total Attractiveness Score. Jumlah semua Total Attractiveness Scores pada masing-masing kolom QSPM. dari beberapa nilai TAS yang didapat, nilai TAS dari alternatif strategi yang tertinggilah yang menunjukkan bahwa alternatif strtaegi ini yang menjadi pilihan utama.

(10)

Tabel 4. Matriks QSPM (Quantitative Strategics Planning Matric)

FAKTOR

UTAMA BOBOT

STRATEGI I

STRATEGI II

STRATEGI III

Faktor Eksternal 1. ……… 2. ……… Faktor Internal 1. ……… 2. ………

Sumber : Husein Umar, Strategic Management in Acton, 2003, 246.

Analisis Efe

Tabel 5. Analisis EFE Hotel Jiwa Jawa

External Factors Analysis Bobot Rating Skor

Peluang (Opportunities)

1. Pertumbuhan ekonomi 2. Sosial budaya

3. Kebijakan pemerintah.

4. Kondisi alam yang mendukung

0,10 0,15 0,10 0,20

2 3 3 4

0,20 0,45 0,30 0,80

Acaman (Threats)

1. Kondisi keamanan tidak stabil 2. Travel warning

3. Ancaman pendatang baru 4. Kenaikan BBM

0,10 0,15 0,10 0,15

2 1 3 1

0,20 0,15 0,30 0,15

TOTAL 1 2,35

Sumber : data diolah (2016)

Keterangan :

1. Bobot ditentukan sebagai berikut: Bobot keterangan:

0,20 = Besar 0,15 = Cukup besar 0,10 = Rata-rata 0,05 = Kecil

2. Rating ditentukan sebagai berikut : Rating keterangan :

4 = Sangat bagus 3 = Diatas rata-rata 2 = Rata-rata

1 = Dibawah rata-rata

Total nilai akhir dari matriks EFE diatas rata-rata yaitu 2,35 yang menunjukkan bahwa perusahaan berada pada kondisi yang baik meskipun harus tetap mewaspadai ancaman yang ada dengan memanfaatkan berbagai peluang secara maksimal.

Analisis IFE

Alat analisis ini digunakan untuk melihat kondisi internal perusahaan dalam menentukan

faktor-faktor keunggulan strategis yang dimiliku perusahaan. Pemberian rating dalam analisis ini didasarkan pada seberapa besar kontribusi yang diberikan masing-masing faktor tersebut terhadap tujuan Hotel Jiwa Jawa atau menggambarkan kondisi perusahaan, sedangkan pemberian skala bobot didasarkan atas pengaruh faktor-faktor internal tersebut terhadap kondisi rata-rata industri atau pesaing utama.

1. Kekuatan

(11)

b. Bangunan baru. Dalam memilih hotel yang akan ditempati, salah satu hal yang dipertimbangkan wisatawan adalah kondisi bangunan Hotel Jiwa Jawa memiliki bangunan hotel lebih baru dibandingkan hotel pesaingnya. Hal ini dapat menimbulkan daya tarik tersendiri dan kenyamanan bagi para tamu. Kondisi bangunan ini memiliki bobot 0,15 dan rating 2.

c. SDM yang kompeten. Karyawan dan karyawati hotel Jiwa Jawa sangat menguasai berbagai hal yang menjadi wewenang dan tanggung jawabnya. Disamping itu, mereka juga memiliki semangat dan sangat antusias dalam melayani tamu. Pada faktor ini diberikan bobot 0,10 dan rating 3.

d. Keramahan Hotel. Dalam memberikan pelayanan, Hotel Jiwa Jawa melakukan pendekatan selayaknya keluarga atau saudara kepada tamu. Hal ini dapat menjadikan pengunjung merasa nyaman. Keramahan pelayanan ini memiliki bobot 0,10 dan rating 2

e. Jaringan pemasaran yang cukup kuat. Untuk dapat unggul dalam persaingan bisnis, suatu perusahaan harus memiliki jaringan pemasaran yang cukup kuat. Hotel Jiwa Jawa menjalin kerjasam dengan beberapa biro perjalanan wisata baik dalam maupun luar negeri untuk memperkuat jaringan pemasaran. Dengan demikian, pada faktor ini diberikan bobot 0,15 dan rating sebesar 3. 2. Kelemahan

a. Pembagian tugas dan

wewenang belum tegas.

Pembagian tugas dan wewenang karyawan belum benar-benar terperinci secara tegas. Hal ini berakibat beberpa karyawan harus melakukan tugas-tugas di bagian lain selain tanggung jawabnya, sehingga faktor ini memiliki 0,05 dan rating 2.

b. Jumlah karyawan kurang

memadai. Kekurangan jumlah karyawan biasanya terjadi pada malam-malam ramai seperti High Season dan Peak Season. Walaupun tidak terjadi pada setiap musim kinjungan, namun jumlah karyawan yang kurang memadai dapat berpengaruh pada kualitas layanan dan kepuasan tamu hotel mengingat pengaruhnya terhadap kelang-sungan hidup perusahaan. Pada faktor ini diberikan bobot 0,10 dan rating 1.

c. Fasilitas kurang lengkap. Untuk

sementara, Hotel Jiwa Jawa hanya melayani akomodasi wisatawan yang mengunjungi Gunung Ijen. Hotel ini belum memiliki gedung pertemuan dan kolam renang. Faktor ini memiliki bobot 0,15 dan rating 2.

(12)

Tabel 6. Analisis IFE Hotel Jiwa Jawa

INTERNAL FACTOR ANALYSIS BOBOT RATING SKOR

Kekuatan (Strength)

Lokasi sangat mendukung 1. Kondisi bangunan baru 2. SDM yang kompeten 3. Keramahan Hotel

4. Jaringan Pemasaran yang cukup kuat

0,20 0,15 0,10 0,10 0,15

4 2 3 2 3

0,80 0,30 0,30 0,20 0,45

Kelemahan (Weaknesses)

1. Pembagian tugas dan wewenang belum jelas

2. Jumlah karyawan kurang memadai 3. Fasilitas belum lengkap

0,05 0,10 0,15

2 1 2

0,10 0,10 0,30

T O T A L 1 2,55

Sumber : data diolah, 2016

Keterangan :

1. Bobot ditentukan sebagai berikut : Bobot keterangan :

0,20 = besar 0,15 = cukup besar 0,10 = rata-tata 0,05 = kecil

2. Rating ditentukan sebagai berikut : Rating keterangan :

4 = sangat bagus 3 = diatas rata-rata 2 = rata – rata

1 = dibawah rata-rata.

Hasil analisis IFE pada Hotel Jiwa Jawa diperoleh sebesar 2,55, ini menunjukkan bahwa konsdisi internal Hotel Jiwa Jawa cukup baik dan diharapkan dengan kekuatan yang dimiliki perusahaan mampu mengantisipasi ancaman dan meminimalkan kelemahan yang ada.

Hasil Analisis Matrik SWOT Hotel Jiwa Jawa (Sumber : data diolah, 2016) sebagai berikut :

a. Faktor Internal (IFE), yang terdiri dari :

I . Kekuatan (Strenght) yang mengandung 5-10 kekuatan Internal.

1. Lokasi sangat mendukung 2. Keramahan hotel

3. SDM yang Kompeten 4. Kondisi bangunan baru 5. Jaringan pemasaran yang

cukup kuat

II. Kelemahan (Weakness) yang

mengandung

5-10

kelemahan

Internal.

1. Pembagian Tugas dan wewenang karyawan belum tegas.

2. Jumlah karyawan kurang memadai.

3. Fasilitas kurang lengkap. b. Faktor Eksternal (EFE), yang

terdiri dari :

I. Peluang (Opportunity) yang mengandung 5-10 peluang Eksternal.

1. Pertumbuhan ekonomi 2. Sosial budaya

3. Kebijakan pemerintah 4. Kondisi alam mendukung II. Ancaman (Threat) yang

mengandung 5-10 ancaman Eksternal.

1. Kondisi keamanan tidak stabil

(13)

3. Ancaman pendatang baru 4. Kenaikan BBM

c. Faktor Gabungan Internal dan Eksternal, yang terdiri dari :

I. Strategi (S-O) yaitu :

1. Meningkatkan pangsa pasar sasaran baik dari kalangan individu, bisnis, lembaga pendidikan untuk meng-optimalkan kondisi alam yang mendukung (S1 dan O4)

2. Menjaga dan meningkatkan kualitas layanan pada pasar yang dimiliki dan potensi pasar baru dengan adanya pertumbuhan ekonomi (S5 dan O2)

II. Strategi (W-O) yaitu :

1. Meningkatkan jumlah SDM

untuk mendukung potensi pasar dengan adanya pertumbuhan ekonomi (W2 dan O1)

2. Menambah sarana dan

fasilitas hotel dengan memaksimalkan potensi alam yang ada (W3 dan O4) III.Strategi (S-T) yaitu :

1. Memperluas jaringan pemasaran dengan promosi baik dalam maupun luar negeri (S5 dan T1)

2. Melakukan sosialisasi tentang perbaikan keamanan Indonesia khususnya lokasi hotel kepada pasar luar negeri (S5 dan T1)

IV. Strategi (W-T) yaitu :

1. Mengadakan pelatihan karyawan untuk meningkatkan

profesionalitas dan mengantispasi adanya pendatang baru. (W2 dan T3.

Banyak Peluang Lingkungan

Kelemahan intern yang kritis

Strategi benah diri

Strategi agresif

Kekuatan intern yang

penting II I

III IV

Strategi defensive

Strategi diversifikasi

Ancaman Lingkungan Yang Besar

Gambar 2. Diagram SWOT Hotel Jiwa Jawa Sumber : Data diolah, 2016

Dari diagram diatas, dapat diketahui posisi Hotel Jiwa Jawa berada pada sel I, yang berarti bahwa perusahaan mampu memanfaatkan kekuatan dan peluang yang dimiliki untuk memantapkan sekaligus mengembangkan kegiatan usaha perusahaan dengan strategi defensif. Hal

ini sesuai dengan keunggulan Market Share yang dimiliki Hotel Jiwa Jawa sebesar 62,81% dalam posisi bersaing.

(14)

Product Development. Sebagai Market Development merupakan strategi yang bertujuan untuk memperbesar pangsa pasar dengan memperkenalkan produk atau jasa yang ada sekarang ke daerah-daerah potensial baru. Strategi Market Penetration bertujuan agar perusahaan mampu meningkatkan pangsa pasarnya melalui usaha pemsaran yang maksimal. Strategi Product Development bertujuan agar perusahaan mampu memanfaatkan peluang yang ada dan kekuatan yang dimiliki. Melalui pengembangan produk yang sudah ada. Pemilihan ketiga strategi alternatif ini dilakukan dengan cara mengkombinasikan strategi alternatif pada diagram SWOT yang lebih fokus dengan berbagai strategi alternatif pada matriks SWOT.

Selain itu, pemilihan strategi alternatif didasarkan juga pada permasalahan secara keseluruhan yang ditemukan dalam merumuskan strategi yaitu terletak pada bidang fungsional sumber daya manusia. Strategi agresif pda diagram SWOT sebenarnya lebih diarahkan pada usaha-usaha intensif

untuk meningkatkan posisi persaingan perusahaan melalui produk yang ada.

Dengan pemilihan beberapa alternatif strategi tersebut, diharapkan Hotel Jiwa Jawa dapat memanfaatkan peluang yang ada dan kekuatan yang dimiliki untuk meminimalkan dan mengatasi masalah yang terdapat dalam kelemahan dan ancaman yang dihadapi Hotel Jiwa jawa sehingga bisa memperkuat posisi bersaing perusahaan dalam menghadapi ancaman,

Analisis IE

Penggunaan matriks Internal-Eksternal adalah untuk memperoleh pilihan strategi yang tepat bagi perusahaan selain matriks SWOT. Berdasarkan dari analisis IFE dan EFE yang telah dilakukan pada Hotel Jiwa Jawa, didapat jumlah skor rata-rata tertimbang matriks IFE sebesar 2.55 dan jumlah skor rata-rata matriks EFE sebesar 2,35. Penggabungan kedua jumlah ini kedalam matriks IE adalah sebagai berikut :

Tabel 7. Matriks IE Hotel Jiwa Jawa

(Sumber : data diolah, 2016)

Dengan demikian strategi yang dianjurkan adalah Market Penetration (Penetrasi Pasar) dan Product Development (Pengembangan Produk).

KESIMPULAN

Penetapan strategi dapat memberikan dsekripsi kegiatan usaha yang dilakukan Hotel Jiwa Jawa, dapat

diketahui faktor lingkungan Internal dan Eksternal yang mempengaruhi perusahaan dan dapat diketahui langkah-langkah Matching Stage.

Berdasarkan hasil pengamatan, pengumpulan dan analisis data yang kemudian didapat kesimpulan bahwa : SKOR TOTAL IFE

Skor Total

EFE

Kuat Sedang Lemah 4.0 3.0 2.0 1.0 Tinggi

I II III 3.0

Sedang

IV V VI

2.0

Rendah

(15)

1. Hotel Jiwa Jawa merupakan salah satu hotel yang berada di lereng Gunung Ijen.

2. Hotel Jiwa Jawa yang berlokasi di Ijen, kabupaten Banyuwangi Jawa Timur mencoba untuk memberikan pelayanan yang berkesan dan Unik dalam proses akomodasi wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata Gunung Ijen.

3. Guna memperlancar kegiatan usaha, Hotel Jiwa Jawa memerlukan suatu strategi yang tepat agar mampu mempertahankan kegiatan perusahaan sekaligus mampu untuk berusaha menjadi Leader dalam industri. Dalam merumuskan strategi perusahaan, Hotel jiwa Jawa perlu mengetahui berbagai kondisi eksternal sekaligus kondisi internal perusahaan yang dapat mempengaruhi kegiatan perusahaan. Berbagai peluang dan ancaman yang ada dalam lingkungan eksternal perusahaan serta berbagai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan untuk mendapatkan strategi alternatif dan didapatkan bahwa Hotel Jiwa jawa neniliki pilihan strategi alternatif utama yaitu strategi Pengembangan Produk (Product Development Strategic).

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Anonim, 2015, Hotel Jiwa Jawa Gunung Ijen, banyuwangi, Dinas Perhubungan dan

Pariwisata Kabupaten Banyuwangi.

Anonim, 2014, Inflasi PDRB Kabupaten Banyuwangi, Banyuwangi: Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuwangi. Anonim, 2016, Kunjungan Wisatawan

Gunung Ijen, Banyuwangi: Dinas Perhubungan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi.

David, Fred R, 2002, Manajemen Strategi Konsep, PT Prenhalindo, Jakarta.

Lovelock, Christopher & Jachen Wirts, 2007, Service Marketing: people Technology, Strategy, Six Edition USA: Pearson Prentice Hall.

Marzuki, 2000, Metodologi Riset, BPFE, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Pearce, John A. Dan Richard B. Robinson, 1997, Manajemen Strategik Formulasi, Implementasi dan Pengendalian, Bina Aksara, Jakarta Barat.

Umar, Husein, 2003, Strategic Management In Action, Penerbit PT Gramedi Pustaka Utama, Jakarta.

David, Fred R. (2004). Manajemen Strategis: Konsep-konsep (Edisi Kesembilan). PT Indeks Kelompok Gramedia. ISBN 979-683-700-5).

Ketchen Jr. D. et all. 2009, "Strategy 2008-2009". New York: McGraw-Hill.

Internet

Gambar

Tabel 1. Matriks EFE (External Factor Evaluation)
Tabel 2. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)
Gambar 1. Diagram SWOT (Strength-Weaknesses-Opportunities-Threath)                      Sumber : Pearce dan Robinson, Manajemen Strategis, 1997 : 23
Tabel 5. Analisis EFE Hotel Jiwa Jawa
+4

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti bermaksud akan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan

Tiga layanan bimbingan karir yang dimiliki oleh bursa kerja khusus (BKK) La Tahzan yatiu layanan informasi kerja, layanan konsultasi kerja, dan pembinaan

Hasil penelitian menunjukan bahwa Kualitas Pelayanan Pegawai Produktifitas Kerja, Prestasi Kerja, dari pegawai Kantor Kelurahan dalam memberikan pelayanan kepada

Alm Biru Km14Rb Asli 53Jt Komp Duta Hrpn Indah(DHI) Blok. MITSUBISHI KUDA DIAMOND MT 2004 Biru met. Jual Butuh 87jt Ng, Mobil siap pakai. PAM Jaya SD14- Pagi JtnegaraKaum

1) Bahan baku ( raw materials stock ), meliputi semua bahan yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan suatu produk. 2) Bagian produk/ parts yang dibeli ( purchased

Bagi Perbankan di Indonesia, dapat menjadi masukan dalam rangka meningkatkan kinerjanya, khususnya yang terkait dengan faktor corporate governance,

Maintainability suatu peralatan dapat didefinisikan sebagai probabilitas dari komponen atau sistem yang gagal tersebut untuk bisa dipulihkan atau diperbaiki pada suatu kondisi