MENINGKATKAN KEMAMPUAN DALAM MENULIS TEKS REPORT MELALUI SMART CARD DENGAN PENDEKATAN JIGSAW
PESERTA DIDIK KELAS IX B SMP NEGERI 2 TANJUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
LAPORAN KARYA ILMIAH
OLEH : SRI HANDAYANI NIP : 19780126 200801 2 007
GURU BAHASA INGGRIS SMP NEGERI 2 TANJUNG
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BREBES DINAS PENDIDIKAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran yang mempunyai karakteristis yang jauh berbeda dengan mata pelajaran yang lain. Bahasa Inggris adalah alat yang digunakan untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan (Depdiknas,
2006:2). Ketrampilan menulis merupakan salah satu ketrampilan berbahasa dalam kegiatan belajar mengajar dimana pada akhir pembelajaran diharapkan
peserta didik dapat menulis teks sesuai dengan kompetensi dasar yang diberikan.
Di SMP Negeri 2 Tanjung, kebanyakan (8%) peserta didik kelas IXB
mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran Bahasa Inggris terutama dalam ketrampilan menulis teks monolog.
Tabel 1. Hasil Ulangan Harian Siswa Kelas IXB SMP NEGERI 2 TANJUNG SEMESTER 1 TP 2014/2015
Kategori
Nilai
Jumlah siswa Prosentase Ketuntasan secara Klasikal Nilai Rata-Rata
≥ 80 6 16,67 % 80,25
< 80 30 83,33% 50,25
Jumlah 36 100,00% 65,25
Sumber: Buku Presensi dan Evaluasi Kegiatan Belajar Mengajar Kelas IXB SMP Negeri 2 Tanjung Brebes
kurang bisa menulis kalimat adalah penguasaan kosakata mereka yang rendah. Kosakata (Vocabulary) merupakan salah satu komponen yang sangat penting
dalam pengajaran bahasa Inggris disamping komponen lainnya seperti grammar/structure, pronunciation dan intonation. Kosakata (Vocabulary) mempunyai peranan yang sangat penting, karena jika seorang siswa lemah
dalam penguasaan kosakata, maka peserta didik tersebut sudah pasti tidak akan dapat mengungkapkan idenya dengan jelas seperti yang diinginkannya
baik secara lisan maupun tulisan. Dia tidak akan bisa mengutarakan secara tepat apa yang ingin dia ungkapkan saat dia berbicara atau menulis. Demikian pula dia tidak dapat mengerti dengan baik isi teks yang dia baca karena
kurangnya kosakata yang dimiliki. Penguasaan kosakata yang merupakan hal yang paling mendasar yang harus dikuasai peserta didik dalam memahami teks
bacaan. Semakin sedikit kosakata yang dimiliki peserta didik maka kegiatan belajar mengajar pun akan semakin sulit tercapai sesuai tujuan yang diinginkan.
Untuk mengatasi masalah sedikitnya kosakata yang dikuasai peserta didik dalam menulis teks report, penulis mencoba menggunakan teknik Smart Card.
Diharapkan teknik ini dapat meningkatkan penguasaan kosakata peserta didik dan membuat peserta didik lebih report.
B. Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan diatas,
1) Metode guru dalam mengajar monoton
2) Metode yang digunakan guru dalam mengajar kurang tepat.
3) Guru belum menggunakan media pembelajaran
4) Minat peserta didik dalam belajar rendah
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan analisis situasi dan masalah yang ada di kelas IX B SMP Negeri 2 Tanjung, maka dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Apakah penggunaan teknik Smart Card dapat meningkatkan penguasaan kosakata peserta didik dalam menulis teks report?
2. Apakah minat belajar peserta didik meningkat dengan penggunaan teknik Smart Card?
C. Tujuan Penelitian
Penggunaan teknik Smart Card dalam proses kegiatan belajar mengajar terutama dalam menulis teks report ini dilakukan dengan tujuan:
1. Meningkatkan penguasaan kosakata peserta didik dalam menulis teks report.
2. Meningkatkan minat belajar peserta didik dalam menulis teks report.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peserta Didik
a. Dapat meningkatkan penguasaan kosakata peserta didik.
b. Dapat meningkatkan minat belajar peserta didik dalam menulis teks report
c. Dapat meningkatkan kompetensi dan prestasi writing peserta didik.
2. Bagi Guru :
a. Dapat meningkatkan kinerja dan profesionalisme guru dalam
pembelajaran
b. Dapat memacu kreatifitas dan daya inovatif guru dalam pembelajaran c. Menambah pengalaman yang sangat berarti.
3. Bagi Sekolah :
a. Dapat digunakan sebagai umpan balik untuk meningkatkan efektifitas
dan efisiensi pembelajaran.
b. Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
c. Dapat meningkatkan prestasi sekolah melalui peningkatan prestasi
BAB II
KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kosakata
Kosakata merupakan salah satu aspek bahasa yang sangat penting keberadaannya. Dalam kamus besar bahasa indonesia (Dekdikbud, 1996: 527), Kosakata
diartikan sebagai, “perbendaharaan kata”.
Rahayu (1999: 6) menyatakan bahwa “kosakata adalah keseluruhan kata atau
perbendaharaan kata atau istilah yang mengacu pada konsep-konsep tertentu yang dimiliki oleh seseorang atau suatu bahasa dalam suatu lingkungan.
Dowdowski (1982: 1454)) menyatakan bahwa:
1. Kosakata merupakan keseluruhan kata yang terdapat dalam suatu bahasa 2. Kosakata adalah keseluruhan kata yang tersedia baik Kosakata aktif yang
digunakan oleh pembaca dan penulis maupun Kosakata fasif yang digunakan oleh pembaca dan pendengar.
Adiwinarta dalam Husen (1994: 7) bahwa:
“Kosakata 1). Semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa, 2). Kata yang dikuasai oleh seseorang atau kata-kata yang dipakai oleh segolongan orang dalam
lingkungan yang sama, 3). Daftar sejumlah kata dan frase dari suatu bahasa yang disusun secara alfabetis disertai batasan dan keterangan”.
atau suatu bahasa; dan (3) daftar kata yang disusun seperti kamus, tetapi dengan penjelasan yang singkat dan praktis.
Kosakata (Inggris: vocabulary) adalah himpunan kata yang diketahui oleh seseorang atau entitas lain, atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu. Kosakata seseorang didefinisikan sebagai himpunan semua kata-kata yang
dimengerti oleh orang tersebut atau semua kata-kata yang kemungkinan akan digunakan oleh orang tersebut untuk menyusun kalimat baru.
2.2 Teks Report
Report Text adalah teks yang mendeskripsikan sesuatu atau benda-benda secara umum, contohnya berbagai benda atau fenomena alam, buatan dan sosial yang
ada atau terjadi di lingkungan kita. Teks report mengupas suatu hasil pengamatan, penelaahan, penelitian, observasi, atau study tentang benda atau binatang, orang
atau tempat.
Report Text hampir sama dengan Descriptive Text yang membedakan adalah
objek yang diceritakan berbentuk jamak, sedangkan objek yang diceritakan pada Descriptive Text berbentuk tunggal.
Generic Structure Report Text adalah :
2. Description (Deskripsi) : menerangkan sesuatu atau fenomena yang dibahas, meliputi bagian-bagian, kualitas dan perilaku. Pada bagian ini biasanya
memberikan gambaran fenomena-fenomena yang terjadi; baik bagian-bagiannya, sifat-sifatnya, kebiasaannya, ataupun tingkah lakunya. Intinya
adalah penjabaran dari klasifikasi yang disajikan dengan ilmiah.
Tujuan dari teks report adalah untuk menyampaikan informasi hasil pengamatan dan analisa yang sistematis. Informasi yang dijelaskan dalam report text biasanya
bersifat umum, baik itu alamiah ataupun buata seperti binatang mamalia, planet, bebatuan, tumbuh-tumbuhan, negara bagian, budaya, transportasi, dan lain
sebagainya.
Ciri-ciri dari teks report adalh sebagai berikut :
1. Menggunakan pola kalimat Simple Present Tense terkadang menggunakan
Simple Past Tense bila yang dibahas telah punah.
2. General nouns, maksudnya adalah, suatu benda (baik itu hidup atau mati)
yang bersifat umum. Coba bandingkan : Hunting dogs >< My dog. Hunting dogs bersifat umum; sedangkan my dog bersifat khusus.
3. Relating verbs, dalam grammar disebut juga dengan linking verbs. Seperti to
be [is, am, are: present], seem, look, taste dan lain sebagainya.
4. Timeless present tense adalah salah satu penanda waktu dalam simple present
seperti "often, usually, always" dan lain-lain.
5. Technical terms, maksudnya adalah istilah-istilah yang meliputi teks report tersebut. Misalnya tentang "music" maka, istilah-istilah musik harus ada.
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk
tujuan pembelajaran / pelatihan. 2.3.1 Smart Card (Kartu Pintar)
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Setting Penelitian 1. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada minggu ke-2 bulan Januari sampai minggu ke- 4 bulan Januari 2014
Penelitian ini dilakukan di kelas IXB SMP N 2 Tanjung. 3.2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IXB, semester 2 tahun pelajaran
2013/2014 yang terdiri dari siswa laki- laki 18 orang dan perempuan 18 orang. Diantara 18 siswa laki-laki terdapat 1 orang siswa yang memilki kemampuan kosakata yang memadai, 10 orang memiliki kemampuan yang sedang, dan 7
orang memiliki kemampuan sangat rendah dalam penguasaan kosakata. Diantara 18 siswa perempuan terdapat 3 orang siswa yang memiliki
kemampuan kosakata yang memadai, 13 orang memiliki kemampuan yang sedang, dan 2 orang memiliki kemampuan sangat rendah dalam penguasaan kosakata.
3.3. Prosedur Penelitian
Penelitian berupa Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan sejak minggu pertama sampai dengan minggu ke-2 bulan Januari tahun 2014.
Penelitian dilakukan dalam 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap. Siklus ke-1 pelaksanaan tindakan dilaksanakan pada minggu pertama tahun 2014 dan siklus ke-2 pelaksanaan tindakan dilaksanakan pada minggu ke-2
tahun 2014.
Prosedur atau langkah-langkah penelitian yang dilakukan terbagi
dalam bentuk siklus kegiatan mengacu pada model yang diadopsi dari Arikunto (2007), dimana setiap siklus terdiri atas empat kegiatan pokok adalah
kegiatan: perencanaan tindakan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Empat kegiatan pokok tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Perencanaan tindakan
Masalah-masalah menulis yang ditemukan akan diatasi dengan melakukan
penelitian berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), soal pre-test, soal post-test, lembar observasi, dan quesioner.
2. Pelaksanaan