• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN MUSIK PADA ATRAKSI BARONGSAI GRO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERANAN MUSIK PADA ATRAKSI BARONGSAI GRO"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

79

PER ANAN MUSIK PADA ATRAKSI BARONGSAI GROUP MAHA VIHARA MAITREYA KOMPLEK CEMARA ASRI MEDAN

Isadarina Br. Ketaren

071222510154

Abstrak

Peranan Musik pada Atraksi Barongsai Group Maha Vihara Maitreya Komplek Cemara Asri Medan sangat berperan penting. Hal itu di sebabkan karena musik sebagai pengiring dari tarian – tarian yang di lakukan para penari Barongsai. Musik lah yang menjadi patokan dalam pergerakan dari Atraksi Barongsai. Selain itu, dalam Atraksi Barongsai Musik juga berfungsi sebagai penghusir Roh-roh gaib. Penelitian ini di maksudkan agar mengetahui bagaimana fungsi dan peranan musik pada atraksi Barongsai yang ada di Vihara Maytreia kiranya penelitian ini dapat menjadi pedoman maupun acuan bagi para muda – mudi yang pada zaman ini banyak meninggalkan musik yang bersifat Kebudayaan.

Kata Kunci : Peranan Musik, Atraksi Barongsai

PENDAHULUAN

Masyarakat Cina dalam hal kebudayaan masih banyak yang berorientasi pada budaya leluhur dari negeri asalnya dan bersifat eksklusif. Salah satu kebudayaan yang dimiliki oleh etnik Cina dan memiliki keunikan tersendiri yaitu, perayaan tahun baru imlek yang di meriahkan oleh barongsai dan kesenian Cina lainnya. Imlek atau Sin Tjia adalah sebuah perayaan yang dilakukan oleh para petani di Cina yang biasanya jatuh pada tanggal satu di bulan pertama di awal tahun baru. Di Tiongkok kesenian Barongsai di kenal dengan nama Wushe, nama barongsai menurut versi Indonesia berasal dari dua suku kata, yakni barong dan sai. Kata barong berasal dari bahasa Melayu yang berarti topeng, mirip dengan kesenian barong asal dari jawa, sedangkan sai/say berasal dari sebuah dialeg hokkian yang bermaksa singa.

Pada Atraksi Barongsai Group Maha Vihara Maitreya Komplek Cemara Asri Medan yang di pimpin oleh bapak Candra memiliki bentuk pendomonasian antara musik. Misal nya bentuk musik yang di mainkan tetap di sesuaikan dengan gerakan – gerakan yang di lakukan para penari. Atraksi barongsai di Group Barongsai Maha Vihara Maitreya memiliki arti ataru cerita. Semua gerakan terian dan musik nya di sesuaikan dengan cerita yang telah di susun terlebih dahulu.

(2)

80

hiburan untuk masyarakat. Dari uraian di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian di Group Barongsai Maha Vihara Maitreya Komplek Cemara Asri Medan dengan judul : Peranan Musik Pada Atraksi Barongsai Group Barongsai Maha Vihara Maitreya Komplek Cemara Asri Medan.Dalam suatu Group atraksi Barongsai, memerlukan anggota lebih dari dua orang personil, untuk memainkan dan memainkan alat-alat musik sebagai pengiring atraksi barongsai. Menurut Santoso dan Priyanto (1995:128) “Group adalah rombongan, kelompok golongan”. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan Group atraksi Barongsai adalah sekumpulan orang-orang yang berkumpul dalam suatu wadah, yang mengungkapkan gagasan ekspresi jiwa mereka dalam memainkan suatu atraksi gerak, sehingga menghasilkan suatu keharmonisan dan keindahan dalam sebuah tarian.

ISI

A. Asal Usul Barongsai

Telah ditulis diatas bahwa Barongsai di ciptakan sebagai hadiah untuk Kaisar dan berfungsi untuk menghibur para tamu kerajaan. Seiring dengan jalannya waktu, tidak diketahui tepatnya kapan, fungsi hiburan ini berubah menjadi suatu kepercayaan atau keyakinan bagi masyarakat etnis Tionghoa. Masyarakat Tionghoa meyakini bahwa singa adalah hewan kiriman dari dewa dewi yang diciptakan untuk mendatangkan kebahagiaan, kemakmuran, menghusir roh-roh jahat dan bala bahaya, serta mendatangkan rejeki yang melimpah. O leh sebab itu Barongsai sering diadakan pada berbagai acara. Perubahan fungsi dari hiburan menjadi kepercayaan tetap tidak melepas unsur hiburan. Meskipun Barongsai menjadi suatu hal yang sangat penting dalam perayaan tahun baru Imlek dan perayaan lainnya, Barongsai tetap menjadi hiburan pada masyarakat Tionghoa.

Ada dua jenis bagian Barongsai yaitu Barongsai Utara dan Selatan. Perbedaan Barongsai Utara dan Selatan adalah sama halnya Barongsai utara menyerupai singa dan memiliki empat kaki. Akan tetapi Barongsai Selatan lebih besar dan panjang di bandingkan Barongsai Utara. Bulu yang terdapat pada Barongsai Selatan jauh lebih sedikit mata dan mulut dapat bergerak, Barongsai Selatan tidak memiliki komando. Barongsai ini bergerak dengan sendirinya dengan gerak-gerik yang menyerupai singa. Setelah peneliti melakukan penelitian, Barongsai yang di pimpin oleh Candra di Vihara Maitreya merupakan Barongsai Selatan.

B. Tari Barongsai Di Indonesia

(3)

81

Pada abad ke 19 tepatnya pada tahun 1966, Dinasti Qin/Chin melarang tampilnya Barongsai Selatan karena di anggap sebagai kapitalis permainan. Barongsai Selatan diciptakan untuk melawan Dinasti Qin. Atas penjajahan yang dilakukan. Kaisar Dinasti Qin memerintahkan untuk membunuh seniman Barongsai Selatan, sehingga Barongsai Selatan pindah ke Negara- nagara lain. Agar terhindar dari tangkapan prajurit Dinasti Qin. Dan salah satu Negara yang di kunjungi adalah Indonesia.

C. Group Barongsai Maha Vihara maitreya

Pada group Barongsai Maha Vihara Maitreya merupakan Group Barongsai yang terdapat di Indonesia khususnya di Komplek Cemara Asri Medan. Group ini menggunakan Barongsai Selatan sebagai atraksi yang sering mereka lakukan. Sebab seni Barongsai Selatan banyak di temui di Malaysia bahkan sekarang ini kerajaan Barongsai merupakan sebutan bagi Negara Malaysia. Karena Malaysia banyak mengembangkan kesenian Barongsai ini.

Group Barongsai Maha Vihara Maitreya mendapatkan beberapa penghargaan kejuaraan pertandingan Barongsai yang pernah di ikuti di antaranya adalah juara satu tingkat Nasional yang pernah di ikuti di Indonesia, juara 1 kategori remaja. Selain mengikuti kompetisi dan perayaan Tahun baru Imlek Group Vihara Maitreya juga sering di undang dalam upacara- upacara adat Cina. Group Maha Vihara Maitreya ini menggunakan 20 orang anggota. Sudah termasuk penari Barongsai. Setiap penari di bagi menjadi 3 bagian, dalam 1 bagian memiliki 2 anggota penari dan sekitar 5 pemain musik. Sisa anggota yang lain sebagai anggota cadangan. Para pemain cadangan di perlukan sebagai pengganti ketika penari yang telah melakukan atraksi kelelahan. Usia rata-rata pemain Barongsai di group ini sekitar 11 tahun sampai 16 tahun. Group ini memiliki 2 jenis bentuk formasi yang biasa di gunakan yaitu formasi 2 ekor dan formasi 3 ekor.

D. Bentuk Atraksi Barongsai

Atraksi Barongsai merupakan salah satu bentuk tarian pendatang yang berasal dari Cina. Barongsai merupakan lambang dari kepercayaan rakyat Cina terhadap dewa-dewi yang dapat memberikan ketentraman serta kedamaian. Setelah beredarnya barongsai di Indonesia, Barongsai sering kita ketahui hanya terlihat dan dapat dijumpai pada hari raya imlek saja. Group Maha Vihara Meitreya yang sering mengikuti pagelaran dan juga sering mengikuti upacara-upacara adat Cina. Atraksi Barongsai merupakan bentuk atraksi yang berupa tari-tarian yang di iringi beberapa jenis alat musik pukul. Adapun beberapa bentuk atraksi Barongsai yang sering digunakan di Maha Vihara Maiterya pada awalnya group ini melakukan sembahyang untuk meminta izin kepada dewa-dewi dalam melakukan pertunjukan sebagai sarana hiburan. Selain itu group ini membentuk formasi yang telah di tentukan. Yang sering di gunakan group ini adalah formasi 2 ekor. Dan membutuhkan 2 pemain dalam 1 ekor. Setelah melakukan sembahyang dan membentuk formasi yang telah ditentukan pelatih maka penari Barongsai menggunakan gerakan- gerakan yang telah di pelajari dan yang di tentukan.

E. Bentuk Musik Atraksi Barongsai

(4)

82

yang harus di selaraskan antara pemain musik dan penari Barongsai dan dinamik sebagai pengatur gerakan–gerakan yang mengartikan sang pemain Barongsai dengan aksi yang telah di artikan didalam konsep yang telah di atur oleh pelatih. Alat alat musik yang di gunakan dalam atraksi Barongsai di Vihara Maitreya adalah:

1. Tambur

Tambur merupakan alat musik pukul yang berbentuk bulat. Alat musik ini terbuat dari kulit lembu yang di kerat kan dengan pengikat yang berbentuk paku besar. Dalam mengiringi Barongsai Tambur merupakan alat musik yang utama. Karena tambur di yakini sebagai roh Barongsai yang berasal dari suara Tambur. Tambur ini juga berfungsi sebagai mengendalikan irama lagu, membangun suasana, juga sebagai pemberi tekanan pada gerak tari.

2. Gong ( Nong )

Gong merupakan alat musik pukul yang sering di temui di Indonesia di Cina namun Gong sendiri disebut dengan Nong . Dalam atraksi Barongsai alat musik Gong/Nong sebagai pengatur tempo yang memperjelas ketukan pertama dari rithme yang di mainkan oleh tambur.

3. Simbal (Cai – cai)

Simbal merupakan instrument yang di kategorikan sebagai alat musik yang ritmis dan keras. Simbal merupakan alat musik pukul yang terbuat dari kuningan. Dalam atraksi Barongsai alat musik ini digunakan sebagai pengiring dari tambur.

F. Peranan Musik Pada Atraksi Barongsai

Musik sangat berperan penting sebagai sarana hiburan. Baik dalam kebudayaan maupun dalam lingkungan. Musik tidak jauh dari kehidupan

masyarakat banyak, dari zaman dulu musik sangat terkait dengan kebudayaan di Indonesia. Hal itu dapat di lihat dari Setiap kebudayaan yang ada di Indonesia memiliki ciri khas musik masing- masing. Sebagai salah satu contoh musik tor-tor berasal dari Sumatra Utara yang terkenal dengan kebudayaan batak Toba.

Barongsai juga tidak terlepas dari adanya peranan musik di setiap atraksi yang di lakukan. Itu semua dikarenakan setiap tarian tidak terlepas dengan adanya musik. Musik adalah bagian dari tarian dan sebaliknya tarian adalah bagian dari musik dalam sarana hiburan. Hal itu di sebabkan karena musik dapat menentukan keberhasilan dari suatu pertunjukan tari. Tanpa adanya musik, penari Barongsai tidak akan memiliki jiwa agar dapat memahami bentuk musik yang dimainkan oleh pemain musik dalam melakukan atraksinya. O leh sebab itu peranan musik sangat di perlukan dalam atraksi Barongsai ini.

Dalam Group Maha Vihara Maitreya ini setiap pemain musik harus fokus dan selalu konsentrasi dalam melihat gerakan-gerakan yang dilakukan para penari hal itu dikarenakan setiap gerakan yang dilakukan oleh para penari harus beriringan atau bersamaan dengan permainan alat musik yang di mainkan para pemain musik.

G. Fungsi Dan Makna Atraksi Barongsai Pada Masyarakat

(5)

83

pengusaha-pengusaha restoran, pemilik gedung atau pabrik serta ada juga yang memasuki rumah baru.

Sedangkan group Maha Vihara Maitreya ini sering di undang pada upacara adat oleh masyarakat Cina yang ada di Indonesia sebagai pemberangkatan orang meninggal dan pengusiran setan atau roh-roh yang terdapat di daerah tersebut. Ada juga dari beberapa masyarakat Cina yang mempercayai bahwa atraksi Barongsai adalah simbol dari kejayaan, kesuksesan serta ketentraman hidup.

PEN UTUP

1. Atraksi Barongsai merupakan kesenian yang berbentuk Tari – tarian yang menggunakan Topeg besar yang berbentuk Singa. Tarian ini berasal dari Suku Tionghoa. Barongsai ini diciptakan oleh pedagang sutera dari Ceylon ( Sri langka ), dan menghadiahkan kepada sang Kaisar Shi Huangdi. Barongsai ini ditampilkan di Istana Kaisar untuk para tamu kehormatan.

2. Dalam atraksi Barongsai musik berperan sebagai pengiringi untuk mengiringi setiap gerakan - gerakan yang di lakukan para penari Barongsai dalam melakukan atraksi.

3. Fungsi musik pada atraksi Barongsai sebagai penghusir roh – roh jahat yang ada di sekitar lokasi Atraksi. Biasanya dalam acara memasuki rumah baru dan pengusir roh - roh yang ada di bangunan atau pabrik.

4. Bentuk musik pada atraksi Barongsai Berbentuk rithem dengan menggunakan alat – alat perkusi tanpa nada. 3 jenis alat musi yang di Gunakan pada atraksi Barongsai antaralain Gong, Simbal dan tambur. Ketiga alat musi tersebut memiliki peran masing – masing dalam atraksi Barongsai.

5. Setiap bentuk – bentuk gerakan Barongsai ini biasanya di iringi dengan Rithme musik yang berbeda dan memiliki arti dan makna - makna tertentu 6. Dalam setiap gerakan dan permainan musik yang di mainkan para pemain

musik.

7. Musik berperan penting bukan hanya ada di panggung musik, juga berfungsi dalam setiap kebudayaan. Semua suku yang ada di Indonesia tidak terlepas dari kebudayaan dan adat- istiadat yang berbeda.

8. Musik juga di gunakan sebagai penarik minat nasyarakat untuk melihat dan menyaksikan secara langsung atraksi Barongsai yang di lakukan Group Maha Vihara Maitreya.

Dari beberapa kesimpulan diatas, penulis mengajukan beberapa saran antara lain:

1. Disarankan kepada pelatih group Vihara Maha Maitreya agar sebaiknya dapat memberikan yang lebih tentang musik Barongsai.

2. Bagi pemain musik yang bisa memain kan alat – alat musik Barongsai agar dapat memberikan improvisai – improvisasi yang lebih dalam permainan musik Barongsai.

DAFTAR PUSTAKA

Ali. 2000. Kajian Sejarah dan Pengajarannya. Jakarta

Aziz Alimut Hidayat. (2009). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data,Surabaya ; Salemba Media

(6)

84

Budiono (2009). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya ; Karya Agung.

Cambell, Don. 2002. Efek Mozart, Meningkatkan Daya Pikir, Kesehatan, dan Kreatifitas Anak Melalui Musik. Jakarta ; Gramedia Pustaka Umum.

Chunjiang Fu. Origins Of Chinese Music

Hidayat, A.Alim. 2007. Sumber Penelitian Data

Hadinoto, K usudianto.1996. Perencanaan Pengembangan Destinasi Pariwisata. Jakarta; Penerbit Universitas Idonesia.

Hariwijaya dan Triton. 2008. Pedoman Penulisan Ilmiah Proposal dan skripsi. Yogyakarta ; Oryza

Koentjaraningrat (1976). Pengantar Sosiologi dan Pembangun masyarakat. Yogya ; Penerbit Tiara Wacana Yogya..

Keping Wang. Ethos Of Chinese Culture

Pusat Pembinaan Bahasa 1990. Kamus besar Bahasa Indonesia. Jakarta ; Balai Pustaka

Santoso dan Priyanto, (1995). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta ; Gramedia Siow Ho Piew. (2002). Lion Art Manual (Kung Seng Keng Lion and Dragon

Dance Association). Malaysia.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung ; Alfabeta

Tylor E.B (1871) [orig. 1871] Primitive Culture. 2 vols. 7th ed. New York: Brentano's

Zi Mu. Wisdom Of The Ancients For Today

Referensi

Dokumen terkait

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Tehran dan periode yang digunakan adalah 2004-2011.Variabel independen yang digunakan

Mengenal teks cerita diri/personal tentang keberadaan keluarga dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa

Raya Bandung- Sumedang Km 21, Jatinangor, Sumedang 45363, West Java Indonesia 2 Department of Anthropology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Padjadjaran,

Hasil dari variabel on the job training adalah bahwa penyampaian program pelatihan di PT Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung mampu meningkatkan

Winarno Surachman, Perkembangan Pribadi dan Keseimbangan Mental, IKIP, Bandung, 1965, hlm.7... 1) Pengayoman Polri kepada masyarakat, harus menyentuh setiap lapisan

Seperti halnya dengan penelitian ini, dimana Indonesia yang melakukan kerjasama dengan UNWTO dan bertujuan untuk dapat mengembangkan sektor pariwisatanya, terutama di

Subyek penelitian dalam penelitian ini berjumlah 15 ekor tikus Wistar jantan hipotiroid dengan induksi PTU 15 mg/kg BB dengan cara disonde selama empat minggu, dibagi menjadi

Berda- sarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa: (1) hasil analisis varians belanja dan analisis pertumbuhan belanja di Dinas Kebudayaan Daerah istimewa