• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode runtun waktu dan metode

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Metode runtun waktu dan metode "

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN JEMBATAN DESA BUMI BARRU SULAWESI TENGAH

1. MOBILISASI

Sebelum melaksanakan pekerjaan terlebih dahulu harus mengadakan pekerjaan-pekerjaan persiapan antara lain :

a. Melakukan pengukuran perencanaan untuk pekerjaan yang akan dikerjakan bersama-sama dengan direksi lapangan sekaligus dikalukan pengambilan foto 0 (nol) %./

b. Mengadakan pemeriksaan tempat-tempat pengambilan material yang akan digunakan

c. Membongkar jembatan lama kayu/ jembatan lama

d. Kemudian dilanjutkan dengan mobilisasi peralatan dan tenaga kerja dan pemasangan papan nama proyek

2. GALIAN TANAH KONSTRUKSI

Adapun pekerjaan yang akan dilaksanakan :

a. Galian tanah konstruksi digali menurut ukuran dan kedalamnnya sesuai dengan gambar rencana.

b. Penggalian dilakukan dengan menggunakan alat excavator dan atau secara Manual.

c. Dan bekas tanah galian dibuang ke samping dan setelah pekerjaannya sudah benar, baik menyangkut lebar maupun kedalamannya kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan berikut

3. PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH

a. Dump Truck mengangkut material yang akan digunakan untuk penimbunan. b. Material dihampar dan dirapikan oleh pekerja

c. Hamparan material disiram air (sebelum pelaksanaan pemadatan) dan dipadatkan menggunakan alat Tamper.

d. Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu

4. BETON K.250

a. Pekerjaan ini menggunakan alat concret mixer dan dikerjakan secara manual b. Menggunakan campuran 1 pc : 2 Ps : 3 Kr

(2)

d. Pencampur harus dilengkapi dengan tangki air yang memadai dan alat ukur yang akurat untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang digunakan dalam setiap penakaran.

e. Pertama-tama alat pencampur harus diisi dengan agregat dan semen yang telah ditakar, dan selanjutnya alat pencampur dijalankan sebelum air ditambahkan. f. Pengecoran beton harus dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan

konstruksi (construction joint) yang telah disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai.

g. Setelah proses pencampuran, maka campuaran di keluarkan dari alat Concret mixer, kemudian campuran di bawa ketempat pekerjaan yg sudah tersedia, kemudian diratakan secara manual oleh tukang hingga mendapatkan hasil yang baik atau sesuai perintah direksi.

5. BETON K.125

a. Pekerjaan ini harus meliputi pula penyiapan tempat kerja untuk pengecoran beton, pemeliharaan pondasi, pengadaan lantai kerja, pemompaan atau tindakan lain untuk mempertahankan agar pondasi tetap kering.

b. Menggunakan campuran 1pc : 3Ps : 5Kr

c. Dikerjakan dengan menggunakan Concret mixer dan dikerjakan secara manual oleh tukang.

d. Pengecoran beton harus dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan konstruksi (construction joint) yang telah disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai.

e. Setelah proses pencampuran, maka campuaran di keluarkan dari alat Concret mixer, kemudian campuran di bawa ketempat pekerjaan yg sudah tersedia, kemudian diratakan secara manual oleh tukang hingga mendapatkan hasil yang baik atau sesuai perintah direksi

6. PASANGAN BATU

a. Pekerjaan ini menggunakan campuran dengan perbandingan batu dan mortar (campuran semen dan pasir) adalah 60% : 40%. Dimana perbandingan antara semen dan pasir untuk mortar adalah 20% : 80%.

b. Semen, pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan menggunakan Concrete Mixer.

c. Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaanya sebelum dipasang. d. Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan.

7. PEKERJAAN PEMBESIAN DAN BETON

a. Pekerja terlebih dahulu membuat bekisting.

b. Besi tulangan dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan kebutuhan. c. Mempersiapkan pipa Gip untuk tiang sandaran.

d. Besi tulangan disusun sesuai dengan gambar pelaksanaan dan persilangannya diikat dengan kawat bendrat.

e. Semen, pasir, batu dan air dicampur dan diaduk menjadi beton dengan menggunakan Concrete Mixer.

f. Beton dengan perbandingan campuran 1 : 2,5 : 3,5 dicor ke dalam bekisting yang telah dipasangkan besi tulangan.

(3)

8. PEKERJAAN PENGECATAN

a. Pengecatan dilakukan pada bagian yang telah ditentukan.

b. Cat yang di gunakan adalah Cat yg sudah di tentukan sesuai spesifikasi. c. Dalam melakukan pengecetan harus rata dan rapi

9. PEMBERSIHAN AKHIR

Setelah pekerjaan telah selesai dilaksanakan kita harus membersihkan hasil-hasil kotoran baik berupa tanah maupun sisa semen dan kayu bekas bekisting.

10. DEMOBILISASI

Setelah semua pekerjaan dilaksanakan maka semua peralatan di Demobilisasi.

Luwuk, 04 Juni 2012

PENAWAR

CV.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan geometri peledakan aktual, didapatkan volume hasil batuan per bulan masih belum mencapai target produksi yang diinginkan perusahaan sebesar 80.000 ton.

%HUGDVDUNDQ IHQRPHQD WHUVHEXW PHQXQMXNNDQ EDKZD SURVHV SHQGLGLNDQ SROLWLN VHFDUD LGHDO GDSDW PHPHQJDUXKL SHQJHWDKXDQ SROLWLN GDUL PDV\DUDNDW 2XWSXW GDUL SHQJHWDKXDQ LWX DNDQ WDPSDN

sampel yaitu sampel bijih emas awal dengan sampel limbah heap leaching terlihat bahwa masih ada butiran emas yang terbuang dalam limbah, unsure sulfide sudah

Salah satu fasilitas yang bisa diberikan untuk menyajikan kemudahan bagi pengunjung perpustakaan adalah dengan meningkatkan kualitas hasil pencarian, menambahkan fitur -

Sulaeman (1984:71) berpendapat bahwa kebiasaan adalah suatu cara merespon individu terhadap sesuatu yang bersifat otomatis dan menetap untuk suatu masa

SUMBER DANA KEMENRISTEK DIKTI DIREKTORAT RISET DAN PENGABDIAN MASYARAKAT TAHUN ANGGARAN 2016 HARI/TANGGAL : KAMIS, 11 AGUSTUS 2016. JML PESERTA :

Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi, membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitas, sehingga mereka lupa bahwa mereka adalah

Hasil pengamatan memperlihatkan bahwa pengharum ruangan dengan kombinasi karagenan dan pati sagu sebagai bahan pembentuk gel dan minyak jeruk purut sebagai pewangi dengan konsentrasi