• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI MIKROKONTROLER AT8535 UNTUK MEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "APLIKASI MIKROKONTROLER AT8535 UNTUK MEN"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

MIKROKONTROLER DAN ANTARMUKA

APLIKASI MIKROKONTROLER AT8535 UNTUK MENYALAKN LED DAN MENGGRAKKAN SEVEN SEGMEN

KELOMPOK I

DWI NURFATIMAH H21111006

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMUPENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 2014/1015

(2)

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji hanya bagi Allah Yang Maha Esa atas rahmat dan kehendak-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini. Syukur penulis atas karunia yang senantiasa dilimpahkan dari-Nya. Shalawat dan salam teriring kepada baginda rasulullah SAW atas kerja keras dan usahanya sehingga cahaya kebenaran sampai pada zaman kita.

Makalah yang berjudul “APLIKASI MIKROKONTROLER AT8535 UNTUK MENYALAKN LED DAN MENGGRAKKAN SEVEN SEGMEN” ini membahas tentang mikrokontroler dan aplikasinya termasuk untuk menyalakn Led dan menggerakkan seven segmen.

Penulis menyadari bahwa makalah yang dibuat ini belum sempurna maka dari itu kami mohon pengertian beserta saran dan kritik dari para pembaca untuk meningkatkan kemampuan kami dalam menulis makalah serta untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan ilmu bagi para pembaca dan demi untuk kemajuan pendidikan Indonesia.

Makassar, 22 desember 2014

Kelompok 1

(3)

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Penemuan mikrokontroler telah menginduksikan seluruh wilayah teknologi. Salah satunya dibidang kendali otomatis. Dewasa ini pun pengembangan dan rancang bangun aplikasi mikrokontroler sudah semakin gencar. Apliksi-aplikasi mikrokontroller yang sudah semakin pesat memberikan dampak yang sangat besar dalam kemajuan teknologi.

(4)

Adapun tujuan dari praktikum yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Untuk membuat aplikasi Mikrokontroler AT8535 berfungsi untuk menyalakan LED dan menggerakkan seven segmen.

2. Untuk membantu mahasiswa lebih memahami fungsi mikrokontroler AT8535.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Dasar Mikrokontroler

(5)

satu atau beberapa tugas yang sangat spesifik, berbeda dengan PC (Personal Computer ) yang memiliki beragam fungsi. Tidak seperti sistem komputer yang mampu menangani berbagai macam program aplikasi, mikrokontrler hanya bisa digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja, perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM. Pada sistem komputer perbandingan RAM dan ROM nya besar, artinya program-program penggunba disimpan dalam ruang RAM yang relative besar, sedangkan rutin-rutin antar muka perangkat keras disimpan dalam ruang ROM yang kecil, Sedangkan pada mikrokontroler, perbandingan ROM dan RAM –nya yang besar, artinya program kontrol disimpan dalm ROM (bias Masked ROM atau Flash PEROM) yang ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai tempat penyimpanan sementara , termasuk register-register yang digunakn pada mikrokontroler yang bersangkutan.

II.2 Mikrokontroler ATMega8535

(6)

kelas, yaitu keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan AT86RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing adalah kapasitas memori, peripheral dan fungsinya (Heryanto, dkk, 2008:1). Dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan, mereka bisa dikatakan hampir sama. Berikut ini gambar Mikrokontroler Atmega8535.

Gambar 1 Mikrokontroler ATMega8535

(7)
(8)

Arsitektur ATMega8535

Gambar 3. Blok diagram fungsional ATmega8535

Dari gambar blok diagram tersebut dapat dilihat bahwa ATMega8535 memiliki bagian-bagian sebagai berikut :

1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A,Port B,Port C dan Port D.

2. ADC 8 channel 10 bit.

3. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan pembanding.

4. CPU yang terdiri atas 32 buah register.

5. Watchdog timer dengan osilator internal.

6. SRAM sebesar 512 byte.

(9)

8. Interrupt internal dan eksternal

9. Port antarmuka SPI (Serial Peripheral Interface).

10. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi.

11. Antarmuka komparator analog.

12. Port USART untuk komunikasi serial

II.3 Seven Segment

(10)

II.3.1 Prinsip Kerja

Prinsip kerja seven segmen ialah input biner pada switch dikonversikan masuk ke dalam decoder, baru kemudian decoder mengkonversi bilangan biner tersebut menjadi decimal, yang nantinya akan ditampilkan pada seven segment. Prinsip kerja seven segment ialah input biner pada switch dikonversikan masuk ke dalam decoder, baru kemudian decoder mengkonversi bilangan biner tersebut menjadi decimal, yang nantinya akan ditampilkan pada seven segment.

(11)

segment yaitu b dan c. Untuk angka NOL (0) maka empat sisi yang aktif dengan 6 segment yaitu a,b,c,d,e dan f.

Tabel berikut ini memberikan bilangan hexadecimal untuk menampilakan angka 0 sampai 9:

II.3.2 Jenis-Jenis Seven Segment

Seven segmen, merupakan sekumpulan LED yang dibangun sedemikian rupa sehingga menyerupai digit, seven segmen ada dua macam: common anoda dan common katoda.

1. COMMON ANODA

(12)

arus keluar dari penggerak. Karena dihubungkan ke VCC, maka COMMON ANODA ini berada pada kondisi AKTIF HIGH.

2. COMMON KATODA

Disini semua katoda disatukan secara parallel dan dihubungkan ke GROUND. Karena seluruh katoda dihubungkan ke GROUND, maka COMMON KATODA ini berada pada kondisi AKTIF LOW.

Seven Segment terdiri dari 2 jenis, yaitu Common Katode (kaki katoda dihubungkan bersama) dan Common Anode (kaki anoda dihubungkan bersama).

II.3.3 Penyusun dari COMMON

1. Decoder yaitu suatu alat yang berfungsi mengubah/ mengkoversi input bilangan biner menjadi decimal.

(13)

3. Multiplexer adalah Suatu rangkaian kombinasi yang ouputnya mempunyai logika sama dengan jalur input yang ditunjuk pada selector. Multiplexer ini memiliki banyak input dan memiliki satu output. Prinsip kerjanya sama dengan saklar pemilih dai 2n buah inputdipilih melalui n buah jalur pemilih (DATA SELECT).

(14)

BAB III METODOLOGI

III.1 Waktu dan Lokasi

Praktikum ini dilakukan pada hari rabu. 17 desember 2014. Praktikum ini dilakukan dilaboratorium Instrumentasi Jurusan Fisika AMIPA UNHAS.

III.2 Alat dan Bahan III.2.1 Alat

Peralatan yang dgunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Laptop, untuk menjalankan program, menginteraksikan CodeVision AVR dengan mikrokontroler.

2. Softwere meliputi:

a. Code Vision AVR, untuk menghasilkan bahasa mesin yang akan di eksekusi oleh mikrokontroler AT8535.

b. ISIS 7 Profesional/ Proteus, untuk membuat rangkaian virtual sebelum membuat rangkaian asli di PCB.

c. ProgISP, untuk memasukkan program ke USB downloder.

3. USB downloder, untuk mengirim program AT8535/sketch yang telah dibuat di laptop ke board AT8535.

(15)

5. Bread board , membuat rangkaian elektronika.

6. Multimeter, untuk mengukur arus dan tegangan pada titik-titik sambungan.

III.2.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah: 1. Komponen elektronika meliputi :

a. LED

b. Seven segmen c. Resistor

2. Kabel jumper, untuk menghubungkan kaki AT8535 dengan seven segmen dan LED.

III.3 Prosedur Kerja III.3.1 Menyalakan LED

Adapun prosedur pengerjaannya adalah sebagai berikut :

1. Membuat sketch dengan sfesifikasi mampu menyalakan LED 2. Membuat rangkaian LED seperti berikut:

(16)

4. Menghubungkan development board AT8535 dengan downloder dan mehunbungkan USB downloder dangan laptop.

5. Membuka software progISP dan meload flash / sketch yang telah dibuat di code vision AVR.

III.3.2 Menggerakkan Seven Segmen

Adapun prosedur pengerjaannya adalah sebagai berikut : 1. Membuat sketch dengan sfesifikasi :

a. Mampu menunjukkan huruf H

b. Mampu menunjukkan angka 2, 1,0, dan 6

c. Mampu menunjukkan kombinasi angka H21111006 secara berturut-turut dan bergantian dalam waktu tertentu.

d. Mampu menunjukkan tulisan pada LCD 2. Memasang seven segmen di bread board.

(17)

4. Menghubungkan PortA.0 dengan pin a 7 segmen, portA.1 pada pin b, portA.2 pada pin c, portA.3 pada pin d, portA.4 pada pin e, portA.5 pada pin f, dan portA.6 pada pin g.

5. Menghubungkan LCD pada port C

6. Menghubungkan development board AT8535 dengan downloder dan mehunbungkan USB downloder dangan laptop.

(18)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil

Adapun hasil yang diperoleh dari praktikum ini adalah:

1. LED dapat menyala setelah sketch di Load ke dalam mikrokontroler 2. 7 segmen dapat bergerak dan menunjukkan angka dan huruf H21111006

secara bergantian dalam selang waktu tertentu.

IV.2 Pembahasan

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ini adalah:

1. LED dapat menyala setelah sketch di Load ke dalam mikrokontroler 2. 7 segmen dapat bergerak dan menunjukkan angka dan huruf H21111006

secara bergantian dalam selang waktu tertentu. V.2 Saran

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. “Seven Segmen Display”. http://en.wikipedia.org/wiki/Seven-segment_display. Diakses pada tanggal 22/12/2014.

Elka. 2007. “Menuliskan Angka atau Huruf ke 7 Segmen”. http://elektronika-

elektronika.blogspot.com/2007/02/menuliskan-angka-atau-huruf-ke-7-segmen.html . Diakses pada tanggal 22/12/2014.

Haniifa. 2009. “Seven Segmen”. https://haniifa.wordpress.com/2009/08/. Diakses pada tanggal 22/12/2014.

Setiadi, fahmi. 2012. “Pengertian Seven Semen”. http://it-kopl4k.blogspot.com/2012/12/pengertian-seven-segmen.html#.

(21)

LAMPIRAN

Gambar Development Bord AT8535

DOWNLODER

Program menghidupkan LED

*****************************************************/

(22)

void main(void) {

// Declare your local variables here

// Input/Output Ports initialization // Port A initialization

// Func7=Out Func6=Out Func5=Out Func4=Out Func3=Out Func2=Out Func1=Out Func0=Out // State7=0 State6=0 State5=0 State4=0 State3=0 State2=0 State1=0 State0=0

PORTA=0xFF; DDRA=0xFF; while (1) {

//place your code here

};

// Port B initialization

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTB=0x00;

DDRB=0x00;

// Port C initialization

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTC=0x00;

DDRC=0x00;

// Port D initialization

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTD=0x00;

DDRD=0x00;

// Timer/Counter 0 initialization // Clock source: System Clock // Clock value: Timer 0 Stopped // Mode: Normal top=0xFF // OC0 output: Disconnected TCCR0=0x00;

TCNT0=0x00; OCR0=0x00;

// Timer/Counter 1 initialization // Clock source: System Clock // Clock value: Timer1 Stopped // Mode: Normal top=0xFFFF // OC1A output: Discon. // OC1B output: Discon. // Noise Canceler: Off

(23)

OCR1AL=0x00; OCR1BH=0x00; OCR1BL=0x00;

// Timer/Counter 2 initialization // Clock source: System Clock // Clock value: Timer2 Stopped // Mode: Normal top=0xFF // OC2 output: Disconnected ASSR=0x00;

TCCR2=0x00; TCNT2=0x00; OCR2=0x00;

// External Interrupt(s) initialization // INT0: Off

// INT1: Off // INT2: Off MCUCR=0x00; MCUCSR=0x00;

// Timer(s)/Counter(s) Interrupt(s) initialization TIMSK=0x00;

// USART initialization // USART disabled UCSRB=0x00;

// Analog Comparator initialization // Analog Comparator: Off

// Analog Comparator Input Capture by Timer/Counter 1: Off ACSR=0x80;

(24)

// Declare your global variables here #asm

.equ __lcd_port=0x15 ;PORTC #endasm

// Declare your local variables here

// Input/Output Ports initialization // Port A initialization

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=Out // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=1 PORTA=0xFF;

DDRA=0xFF;

// Port B initialization

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTB=0x00;

DDRB=0x00;

// Port C initialization

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTC=0x00;

DDRC=0x00;

// Port D initialization

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In // State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T PORTD=0x00;

DDRD=0x00;

// Timer/Counter 0 initialization // Clock source: System Clock // Clock value: Timer 0 Stopped // Mode: Normal top=0xFF // OC0 output: Disconnected TCCR0=0x00;

TCNT0=0x00; OCR0=0x00;

// Timer/Counter 1 initialization // Clock source: System Clock // Clock value: Timer1 Stopped // Mode: Normal top=0xFFFF // OC1A output: Discon. // OC1B output: Discon. // Noise Canceler: Off

(25)

// Compare B Match Interrupt: Off

// Timer/Counter 2 initialization // Clock source: System Clock // Clock value: Timer2 Stopped // Mode: Normal top=0xFF // OC2 output: Disconnected ASSR=0x00;

TCCR2=0x00; TCNT2=0x00; OCR2=0x00;

// External Interrupt(s) initialization // INT0: Off

// INT1: Off // INT2: Off MCUCR=0x00; MCUCSR=0x00;

// Timer(s)/Counter(s) Interrupt(s) initialization TIMSK=0x00;

// USART initialization // USART disabled UCSRB=0x00;

// Analog Comparator initialization // Analog Comparator: Off

(26)

PORTA=0b01111001; //menampilkan angka 1

PORTA=0b11111111; //semua segmen mati delay_ms(1000);

PORTA=0b01111001; //menampilkan angka 1 delay_ms(1000);

Gambar

Gambar 1 Mikrokontroler ATMega8535
Gambar 3. Blok diagram fungsional ATmega8535
Gambar Development Bord AT8535

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian yaitu (1) pemerolehan bahasa anak-anak usia 3 dan 5 tahun dalam dialek Banyumas, (2) perbedaan anak laki-laki dan perempuan usia 3 dan 5 tahun dalam memperoleh

Konsekuensi dari fungsi – fungsi tersebut, berbagai program dan kegiatan telah dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat baik melalui program

Meskipun seorang Amatir bergabung dalam organisasi dengan berbagai alasan, Mereka memiliki penguasaan pengetahuan dasar yang sama dalam teknologi radio, peraturan radio dan

Hasil perhitungan dan pengujian data dapat diperoleh kesimpulan bahwa setiap variabel independent dalam penelitain ini yaitu kualitas pelayanan dan citra merek memiliki

Melakanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan/data untuk penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan tentang pengembangan koleksi perpustakaan dan

Selain itu, juga perlu dihindari duplikasi atau jiplakan topik lama, dan resistensi sosial, kultural dan ideologis terhadap sesuatu masalah yang hendak diteliti... Masalah

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tingkat BI rate dan bagi hasil terhadap jumlah simpanan deposito mudharabah pada PT Bank Syariah Mandiri tahun 2009

Peraturan Bupati Rembang Nomor 30 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Pelayanan Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan Pemerintah Kabupaten