• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRAK DALAM HUKUM EKONOMI SYARIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KONTRAK DALAM HUKUM EKONOMI SYARIAH"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

KONTRAK DALAM HUKUM

EKONOMI SYARIAH

Oleh :

(2)

Pendahuluan

(3)

Iqtishadiyat

Mubadalat

Ahwal Syakhsiyah

1. Al-

Bai’

2. Syirkah.

3. Mudharabah.

4. Murabahah.

5. Ijarah, dll

.

1. Zakat.

2. Wakaf.

3. Kharaj (pajak).

4. Ghanimah.

1. Mahar.

2. Nafkah.

3. Waris.

4. Wasiat.

5. Hibah.

(4)

SUBYEK HUKUM

Subyek hukum adalah:

a) orang yang cakap (18 tahun, mampu menerima dan

menjalankan beban),

b) badan usaha atau badan lainnya.

Badan Usaha terdiri atas:

a) berbadan hukum (milik perorangan atau syarikat/patungan).

b) tidak berbadan hukum (milik perorangan atau

syarikat/patungan).

Subyek hukum yang tidak cakap diampu oleh wali yang berupa:

a) orang tua muwalla,

b) orang yang menerima wasiat dari orang tua muwalla, atau

c) orang lain/badan hukum yang ditetapkan oleh pengadilan.

(5)

Akad itu Apa?

1.

Wa’d (Janji) dan Akad (Kontrak)

2. Perjanjian dan Perikatan (KUHPerdata)

3. Akad dalam Domain Mu’awadhat dan

Tabarru’at.

(6)

Cara Perolehan dan sifat Pemilikan Amwal

Cara Perolehan Amwal

1. Pertukaran

6. Jual-Beli

2. Pewarisan

7. Luqathah.

3. Hibah

8. Wakaf.

4. Wasiat

9. Cara lain yang Dibenarkan syari’ah

5. Pertambahan alamiah

Sifat Pemilikan Amwal

1. Pemilikan penuh (manfaat dan tidak dibatasi waktu).

2. Pemilikan tidak penuh (manfaat dan dibatasi waktu).

3. Pemilikan penuh yang tidak bisa dihapuskan, tapi bisa dialihkan.

(7)

FALSAFAH AKAD

1. Ikhtiyari (sukarela)

6. Taswiyah (Kesetaraan)

2. Amanah (tepat janji)

7. Mafhum (jelas/dapat dimengerti)

3. Ikhtiyath (hati-hati)

8. Taisir (kemudahan).

4. Luzum (pasti/jelas)

9. Itikad baik.

5. saling menguntungkan

10. Halal dan sejalan dengan hukum.

(8)

KEABSAHAN AKAD

Akad yang sah adalah akad yang disepakati dalam kontrak dan tidak

mengandung unsur khilaf, paksaan, dan tipuan.

Paksaan dapat menyebabkan batalnya akad apabila:

1. pemaksa mampu untuk melaksanakannya.

2. pihak yang dipaksa memiliki persangkaan kuat bahwa pemaksa akan segera

melaksanakan apa yang diancamkannya apabila perintahnya tidak dipatuhi.

3. yang diancamkan menekan dengan berat jiwa orang yang diancam.

(9)

INGKAR JANJI

Pihak-pihak dapat dianggap melakukan ingkar janji apabila karena

kesalahnnya:

1. tidak melakukan apa yang dijanjikan untuk melakukannya.

2. melaksanakan apa yang dijanjikannya, tapi tidak sebagaimana yang

dijanjikan.

3. melakukan apa yang dijanjikannya tapi terlambat; atau

4. melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukan.

(10)

KEADAAN MEMAKSA

Keadaan memaksa/darurat adalah keadaan di mana salah satu pihak yang

mengadakan akad terhalang untuk melakukan prestasinya.

Syarat keadaan memaksa antara lain:

1. peristiwa yang menyebabkan terjadinya darurat tidak terduga oleh para

pihak.

2. Peristiwa tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak yang

harus melakukan prestasi.

3. Peristiwa yang menyebabkan darurat di luar kesalahan pihak yang harus

melakukan prestasi.

(11)

PENAFSIRAN AKAD

1. Pelaksanaan akad harus sesuai dengan maksud dan tujuannya, bukan hanya

pada kata dan kalimatnya.

2. Pada prinsipnya akad harus diartikan dengan pengertian aslinya/bukan

kiasab.

3. Teks akad yang sudah jelas tidak perlu ditafsirkan.

4. Apabila arti tersurat tidak dapat diterapkan, maka dapat digunakan arti

tersiratnya.

5. Menyebutkan bagian dari benda yang tidak dapat dibagi-bagi, berarti

menyebutkan keseluruhannya.

(12)

Persepsi /Pemahaman Masyarakat (Sosialisasi/Edukasi )

Jaringan/Network

SDM

TANTANGAN AKAD

(13)

LKS =LKK

Bagi Hasil =Bunga

Persepsi Masyarakat Tentang Akad Syariah

(Diolah dari berbagai Penelitian)

BS/LKMS merupakan

(14)
(15)

15

BPRS NASIONAL DESEMBER 2011

SULTRA

(16)

Dibandingkan dengan LKK, LKS mempunyai produk

yang secara konsep lebih beragam dan isu yang

lebih komplek, karena terkait dengan

compliance

ke

prinsip Syariah. Artinya pelaku LKS sebetulnya

membutuhkan SDM yang kualifikasinya lebih tinggi

dibandingkan dengan LKK, karena diharapkan

menguasai aspek

legal, product

dan

financial

baik

yang konvensional maupun yang syariah.

(17)

SYARAT SDM

LKS

INTEGRITAS

KOMPETENSI

1 Ilmu Ushuluddin (Al-Qur’an,Hadist, Fiqh

Muamalah dan Ushul Fiqh)

2

3

Ekonomi (Matematika,Makro,Mikro , Akuntansi Dll)

Tambahan Bahasa: Arab & Inggris

SYARAT SDM LK SYARIAH

Syariah Compliance

(18)

No Akad Pelanggaran Syariah Sesuai Dengan Syariah Rujukan

1 Adm PYD Diprosentasikan dengan Jumlah PYD Real Cost Prinsip Riba 2 Murabahah Barang yang diperjualbelikan tidak jelas Barang yang dibeli harus jelas

(Quantity,Quality, Time Delivery)

Fatwa DSN No 04/DSN-MUI/IV/2004 3 Murabahah Penjadwalan kembali (Re-Schedulling)

ditambah marjin

Tidak ada penambahan marjin selama akad.

Fatwa DSN No 04/DSN-MUI/IV/2000 4 Top-Up Murabahah Akad yang ke 2 dst melunasi akad yang

sebelumnya (membayar hutang)

Nasabah harusnya membuat akad baru apabila ingin membeli barang

Fatwa DSN No 04/DSN-MUI/IV/2000

5 Istishna Uang diserahkan kepada nasabah Nasabah harusnya menerima barang pesanan (mis: rumah) uang diserahkan kepada developer

(Paralel)

Fatwa DSN No 06/DSN-MUI/IV/2000

6 Ijarah Uang diserahkan kepada nasabah Nasabah harusnya menerima manfaat atas suatu barang

Fatwa DSN No 09/DSN-MUI/IV/2000 7 Ijarah Multi Jasa

(Pendidikan dan Kesehatan)

Uang diserahkan kepada nasabah Uang diserahkan kepada Pemberi Jasa dg akad kafalah (LP atau RS)

Fatwa DSN No 44/DSN-MUI/VII/2004

8 Qordh (Talangan) Mengakad kan adanya ujroh Ujroh tidak boleh diakadkan baik jumlah maupun waktunya (diserahkan sepenuhnya kpd nasabah

Fatwa DSN No 19/DSN-MUI/IV/2001

9 Talangan Haji Meminta ujroh lebih dari 1 X sesuai dengan jangka waktu dan jumlahnya disesuaikan dengan jmlh pyd

Ujroh hanya sekali dan tidak dikaitkan dengan jangka waktu dan

jumlah pyd

Fatwa DSN No 29/DSN-MUI/VI/2002

10 Musyarakah/ Mudharabah

Bagi hasil secara pasti sesuai dengan jadwal angsur

Bagi hasil diproyeksikan dan dibagi hasilkan sesuai realisasi pendapatan

(cash basis)

Fatwa DSN No 07 dan 08/DSN-MUI/IV/2000

11 Musyarakah/ Mudharabah

Bagi hasil tidak berbagi risiko kerugian Bagi hasil harus berbagi untung dan rugi (loss and profit sharing))

Fatwa DSN No 07 dan 08/DSN-MUI/IV/2000

(19)

Nama Bank Kerugian (Rp.) Modus

Cabang Jababeka- Cikarang

111 Miliar Deposito milik PT Elnusa dicairkan tanpa sepengetahuan perusahaan. Pelaku utamanya adalah Direktur Keuangan PT Elnusa bekerjasama dengan Kepala Cabang Bank tersebut.

Cabang Lanmark

16 Miliar Dana milik sejumlah nasabah prioritas digelapkan oleh Inong Malinda alias Malinda Dee

Cab Metro Sunter

2,5 Miliar Dana nasabah digelapkan Kepala Operasional di Cabang Bank tersebut

Cabang Pembantu Menara Bank Danamon

1,9 Miliar dan 110 ribu dolar AS

Uang kas di bank ini ditarik berulang-ulang oleh teller

18 Miliar Deposito nasabah dicairkan tanpa sepengetahuan pemilik dan melibatkan pegawai bank

3,6 Miliar Kredit dengan dokumen dan jaminan fiktif dengan pelaku account officer BII kantor cabang Pangeran Jayakarta BSM Kantor Cabang Gatot

Subroto

75 Milyar Deposito nasabah PT PPI 75 M digelapkan oleh Manajer Marketing BSM Kantor Cabang Gatot Subroto bekerjasama dg Trade Specialist Kantor Pusat BSM.

BSM KCP. BOGOR

59 Milyar PYD Fiktif 197 Nasabah dengan jumlah 102 Milyar. Pelaku : Kepala Cabang, Kepala Cabang Pembantu, dan AO

Sumber : Republika, 2 Mei 2011 dan 26 Oktober 2013

(20)

ISLAMIC BANK

█ LKS

LK

Yang beroperasi sesuai dng

prinsip-prinsip syariah Islam,

serta tata cara beroperasinya

mengacu kepada

ketentuan-ketentuan al-

Qur’an

& as-Sunnah

(21)

KARAKTERISTIK LKS

1

Pelarangan riba dalam berbagai bentuknya

2

Selalu berkaitan dengan sektor riil.

3

Uang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditas

4

Bukan hanya lembaga profit tetapi juga lembaga

yang mempunyai fungsi sosial

5

(22)

ل ملا س ءار اع ةد زلا

Tambahan / kelebihan atas harta pokok / modal (Sayyid Sabiq, Fiqhus Sunnah).

PENGERTIAN RIBA

لصاا

Prinsip utama dalam riba adalah penambahan. Menurut syariah, riba berarti penambahan harta pokok tanpa adanya transaksi bisnis riel (Badruddin Al Ayni ,Umdatul Qari)

برلا

(23)

Al-Bay’ )Murabahah,Salam & Istishna( Al-Ijarah

Mudharabah Musyarakah Dll

KEUNTUNGAN (Ghunmu)

RISIKO (Ghurmi)

‘ I W A D

(Equivalent Countervalue) KERJA & USAHA (Kasb)

TANGGUNG JAWAB (Dhaman)

=

TEORI KEUNTUNGAN DALAM ISLAM

(24)

24

Iwadh

= Sektor riil/barang/jasa/underlying

transaction yang membolehkan adanya

tambahan/ gain/ profit

‘IWADH =

equivalent counter-value

Penyeimbang yang ekuivalen dengan

keuntungan

Uang Barang Ada Ziyadah/ Keuntungan

=

Uang Proyek/

‘amal Ada Ziyadah/ Keuntungan

=

=

Uang

Service

Ada Ziyadah/ Upah

عيب

ةبراضم

(25)

Profit creation with equivalent counter-value (‘iwad)

Jadi, profit sepadan dengan resiko

No risk no gain

نامضلاب جارخلا

risk =

dhaman

gain/profit = kharaj

Nasabah (Tabungan Mudharabah dan Deposito Mudharabah)/pyd/usaha di bank syariah berhak mendapatkan bagi hasil (profit)

jika dia menanggung risiko

(26)

منغلاب مرغلا

Untung Muncul Bersama

Risiko=Biaya/risiko sepadan

dengan pendapatan/ keuntungan

Orang yang bertanggung jawab

menanggung biaya dan risiko,

(27)

Bunga dihitung

dari dana yang

dipinjamkan

Penentuan besarnya hasil di awal

Berlawanan dengan

QS. Lukman : 34

Eksistensi dan

perhitungan bunga

diragukan

Jumlahnya telah

diketahui sebelumnya

Jumlah pembayaran

bunga tidak meningkat

sekalipun jumlah

keuntungan

berlipat/booming

(28)

Penentuan besarnya hasil

sesudah berusaha/ada hasilnya

Jumlahnya tidak

diketahui sebelumnya

BAGI HASIL

5

Melaksanakan QS. Lukman : 34

Bagi hasil disepakati berdasarkan

proporsi pembagian (nisbah)

Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan

peningkatan jumlah pendapatan Tidak ada yang

meragukan keabsahan keuntungan bagi hasil

(29)

LANDASAN SYARIAH BAGI HASIL

ح ْرأْا ف م ْع ثْ غْلا لِزن ةع َسلا ْ ع هدنع ه َنإ

ادغ سْكت اذ َم سْفن رْدت م

ر بخ ع ه َنإ ُ مت ض ْرَ ِ َب سْفن رْدت م

Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nyalah

pengetahuan tentang (1) hari kiamat dan Dialah yang

(2) menurunkan hujan, dan mengetahui (3) apa yang di dalam rahim , dan (4) Tiada seorangpun yang dapat mengetahui dengan pasti apa (berapa) hasil

(30)

Para ahli ekonomi Islam menjadikan ayat ini sebagai landasan (dasar/dalil) bagi konsep bagi hasil. Hasil Investasi bagi hasil tidak bisa dipastikan,

karena hanya Allah yang mengetahui hasilnya di masa depan.

Ayat ini bertentangan dengan konsep bunga yang memastikan jumlah hasil investasi di masa depan. Kepastian tersebut bertentangan dengan fitrah bisnis yang mengandung 3 kemungkinan ; untung,

no return (BEP) dan rugi.

(31)

Oleh karena hanya Allah SWT yang bisa memastikan berapa hasil keuntungan di masa depan

dan bagaimana hasil bisnisnya,sementara manusia tidak bisa mengetahuinya, maka konsep

bunga yang diterapkan manusia sesungguhnya bertentangan dengan konsep tauhid, karena

(32)

Akad Sosial (Tabarru):

Dana Infaq BS

Dana ZIS BAZDA/

BAZNAS

Akad Komersial

(Tijarah)

(33)

Jenis Akad

Akad Tabarru

Akad Tijarah

Transaksi nirlaba (not for profit transaction). Transaksi ini bertujuan bukan untuk mencari Keuntungan komersial, tetapi semata-mata bertujuan kebaikan,

menolong sesama mencari ridha Allah. Tabarru’ berasal dari kata Al Birr

(kebaikan, perhatikan  QS. 2 : 177)

Transaksi yang bertujuan untuk

mencari keuntungan (for profit transaction). Akad ini kadangkala disebut juga

dengan akad mu’awadah

(tukar menukar, compensational contract)

(34)

Tijarah

Tabarru’

(35)

Teori

Pertukaran

Teori

Percampuran

TIJARAH

For Profit Transaction

Natural Certainty

Contract

Natural Uncertainty

Contract

Murabahah

Ijarah

dsb.

Musyarakah

Mudharabah

dsb

TABARRU’

Non For Profit

Transaction

1. QARD/Pinjaman

2.

Wadi’ah/titipan

3. Kafalah/Jaminan

4. Hibah/Pemberian

5. Wakaf

6. Wakalah

(36)

NATURAL CERTAINTY CONTRACT (NCC) -Teori Pertukaran-

Dalam NCC, kedua belah pihak saling mempertukarkan asset yang dimilikinya, karena itu aspek pertukarannya (baik barang maupun Jasa) harus ditetapkan di awal

akad dengan pasti, baik jumlahnya (quantity), mutu (quality),

harganya (price) dan waktu

penyerahannya (time of delivery/ yadan bi-yadin)

Kontrak tersebut secara sunatullah (by their nature) menawarkan

return yang tetap dan pasti.

(37)

Rukun JUAL-BELI

1. Penjual ( ع ب ) yaitu pihak yang menjual barang, (Bank Syariah)

2. Pembeli ( رتشم)

yaitu yang membutuhkan barang (Nasabah)

3. Barang yang akan diperjualbelikan ( م)

5. Akad (Ijab-Qabul)

(38)

Rukun IJARAH 1. Penyewa

(musta’jir)

2. Pemberi sewa

(mu’ajjir=Ajir)

3. Obyek sewa (ma’jur)

5. Manfaat sewa (manfaah)

(39)

NATURAL UNCERTAINTY CONTRACT (NUC)

-Teori Percampuran-

Dalam NUC, pihak-pihak yang Bertransaksi saling

mencampurkan asetnya (baik real

asset maupun financial asset)  satu- kesatuan resiko ditanggung bersama..

Secara sunnatullah (by their nature)

tidak menawarkan return yang pasti.

Contoh : Akad Investasi

MUSYARAKAH

(40)

Rukun

MUDHARABAH/ MUSYARAKAH

1.

ح ص

-

ل ملا ر

ل ملا

Pemodal/investor

2.

ر ضم

Musyarik/Pengelola

3.

ل مل

ا Barang/ uang/modal

4.

لمعلا

Pekerjaan /usaha yang akan dibiayai

دقعلا

6.

Akad

5.

حبرلا ةبسن

(41)

MUDHARABAH

(

ةبر ضملا

)

(

QIRAD

,

TRUST FINANCING, TRUST

INVESTMEN

)

(42)

Fatwa DSN No:

07/DSN-MUI/IV/2000

Akad

kerjasama suatu usaha antara dua pihak

,

dimana

Bank

(

shahib al-mal

) menyediakan

seluruh modal

, sedangkan

Nasabah

(

mudharib)

bertindak sebagai

pengelola

, dan

keuntungan usaha

dibagi diantara mereka

sesuai kesepakatan

yg dituangkan dalam

kontrak

(43)

Dalil Quran

:

َّ لْضف ْنم نوغتْبي ض ْر ْْا يف نوبرْضي نورخاءو

Mudharabah

Dan orang-orang

yang berjalan

di muka bumi

mencari sebagian karunia Allah (QS Al-Muzammil

/73:20). Dan orang-orang yang berjalan di muka

bumi mencari sebagian karunia Allah (QS

Al-Muzammil /73:20).

(44)

SITI

KHADIJAH

دمحم

SKEMA MUDHARABAH NABI MUHAMMAD DAN KHADIJAH

Barang dagangan

PASAR

Keuntungan

Bawa ke

Modal+Bagi Hasil

Besar bagi hasil sesuai nisbah/porsi yang disepakati

Contoh : 50 : 50, 60 : 40, dst.

(45)

Mudharabah

Muthlaqoh

ةق طم ةبر ضم

Muqoyyadah

ةد قم ةبر ضم

(46)

Aplikasi Pyd

MUDHARABAH-1

Untuk kegiatan suatu usaha (sektor produktif).

LKS sebagai

Shahibul maal (pemilik dana 100%) Nasabah skill (mudharib/pengelola)

Jangka waktu usaha, tata cara pengembalian dana,

dan pembagian keuntungan Ditentukan berdasarkan

(47)

Aplikasi PYD

MUDHARABAH-2

LKS tidak ikut serta dalam managemen perusahaan atau proyek tetapi mempunyai hak untuk melakukan

pembinaan dan pengawasan.

Jumlah dana pembiayaan harus dinyatakan dengan jelas dalam bentuk tunai dan bukan piutang.

LKS menanggung semua kerugian akibat dari Mudharabah kecuali jika nasabah melakukan kesalahan yang disengaja, lalai, atau

menyalahi akad.

(48)

Kol RBH terhadap PBH

L Pembiayaan belum jatuh tempo. RBH > 80%

PBH

KL Tunggakan pelunasan pokok belum melampaui 2 bulan setelah jatuh tempo.

30% < RBH <80%

. PBH D Tunggakan pelunasan pokok melampaui

2 bulan namun blm melampaui 3 bln setelah jatuh tempo.

RBH < 30% selama 3 periode PBH

Pembayaran.

M Tunggakan pelunasan pokok melampaui 3 bulan setelah jatuh tempo.

RBH < 30% lebih dari 3 PBH

Periode pembayaran

(49)
(50)

Bulan Desember 2015 Bapak X mendapatkan pembiayaan mudharabah sebesar Rp 45.000.000,- dari LKS, nisbah bagi hasil (net revenue sharing) Nasabah 60 : 40 LKS, proyeksi bagi hasil (PBH) setiap bulannya sebesar Rp 1.000.000,- untuk LKS, dengan kondisi pembayaran pokok lancar. Hitunglah : 1. RBH/PBH-nya apabila pendapatan bulan Januari 2015 sebesar Rp

2.200.000,- dan kolektibilitasnya.

2. RBH/PBH-nya apabila pendapatan bulan Pebruari 2015 sebesar Rp 1.900.000,- dan kolektibilitasnya.

3. RBH/PBH-nya apabila pendapatan bulan Maret 2015 sebesar Rp 600.000,- dan kolektibilitasnya.

4. RBH/PBH-nya apabila pendapatan bulan April, Mei dan Juni 2015 masing-masing sebesar Rp 700.000,- dan kolektibilitasnya.

(51)

Contoh Perhitungan Mudharabah Nasabah X:

(dengan kondisi pembayaran pokok lancar)

Nasabah Bank Kolektibilitas

Januari 2015

Pembiayaan

Februari 2015 Pembiayaan

(RBH/PBH)*100%

(52)

Contoh Perhitungan Mudharabah Nasabah X

(dengan Kondisi pembayaran pokok lancar)

Nasabah Bank Kolektibilitas

Maret 2015 • Pembiayaan

April, Mei, Juni 2015

Pembiayaan

(53)
(54)

MUSYARAKAH

(

ةـكر ـشملا

)

(

PARTNERSHIP- PROJECT FINANCING

PARTICIPATION)

(55)

Fatwa DSN No:

08/DSN-MUI/IV/2000

Akad

kerjasama suatu usaha antara dua pihak

atau lebih

, dimana

masing-masing

pihak

memberikan

kontribusi dana

dengan ketentuan

bahwa

keuntungan

dan

risiko

akan

ditanggung

bersama

sesuai kesepakatan

(56)

LANDASAN SYARIAH MUSYARAKAH

ث ثلا ف ء كرش ف

Maka mereka berserikat pada 1/3 (QS An Nisaa/4:12)

اع ضعب غب ل ء ط خلا نم ار ثك نا

ه م ل ق ُح صلا لمع ا نما ن ذلااا ضعب

Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat

itu sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain

kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan

amat sedikitlah mereka ini (QS Shaad/38:24).

نخ ل م ن ك رشلا ثل ث نا ل ق ل عت ه نا

ن ب نم ُجرخ هن خ اذ ف هبح ص مهدحا

(57)

Aplikasi Pyd

MUSYARAKAH-1

Untuk kegiatan suatu usaha (sektor produktif).

Modal masing-masing pihak di- Tuangkan dalam akad

Disepakati: Jangka waktu usaha, tata cara pengembalian dana, dan

(58)

Aplikasi PYD

MUSYARAKAH-2

Obyek pembagian keuntungan disepakati: Revenue (hasil) atau Profit (untung/Rugi)

Jumlah dana pembiayaan harus dinyatakan dengan jelas dalam bentuk tunai dan bukan piutang.

LKS dan nasabah menanggung kerugian secara proporsional, kecuali jika nasabah melakukan kesalahan yang disengaja, lalai/menyalahi akad.

LKS dapat meminta jaminan. Jaminan hanya dapat dicairkan apabila nasabah terbukti melakukan pelanggaran terhadap akad.

(59)

Keuntungan sesuai kesepakatan, sedangkan kerugian

sesuai modal (disetor)

SYARAT-SYARAT MUSYARAKAH

-Kerugian-

Para fuqoha sepakat bahwa kerugian dalam syirkah harus proporsional dengan jumlah modal disetor. Segala persyaratan yang bertentangan dengan

kesepakatan fuqoha ini mengakibatkan batalnya syirkah.

Kesepakatan ini dinyatakan dalam kaidah:

ل ملا ر دـق ع ةع ض لا ه ع ح ـطصا م ع حبرلا

Seorang partner menyetor 40% saham ke dalam musyarakah,

maka jika syirkah rugi, ia hanya bertanggung jawab 40% dari kerugian

(60)

Tujuan

Pengenaan Jaminan

MUDHARABAH- MUSYARAKAH

Untuk menghindari moral hazard mudharib/musyarik,

bukan untuk "mengamankan nilai investasi LKS jika terjadi kerugian karena faktor

risiko bisnis. Tegasnya, bila kerugian yang timbul disebabkan karena faktor risiko bisnis,

jaminan mudharib/musyarik tidak dapat disita oleh shahib al-mal.

(61)

Bagi hasil dihitung dari total pendapatan

pengelolaan mudharabah/musyarakah.

Bagi hasil dihitung dari pendapatan setelah

dikurangi biaya yang berkaitan langsung dengan

pengelolaan dana mudharabah/musyarakah

KONSEP

PEMBIAYAAN BAGI HASIL

Profit Sharing

(62)

Prinsip Distribusi Hasil Usaha

Uraian

Jumlah

Metode

Penjualan

Harga pokok penjualan

Laba kotor

Beban

Laba rugi bersih

100

65

---

35

25

---

10

Net Revenue Sharing

(63)

Lihat Neraca AU Mei 2015

(64)

Syarat-Syarat Musyarakah/ Mudharabah -Keuntungan

Bila keuntungan sesuai proyeksi

Bila keuntungan

diatas proyeksi

Keuntungan dibagi menurut

Nisbah yang disepakati dimuka

Keuntungan dibagi menurut kesepakatan

dimuka kecuali salah satu pihak merelakan

bagiannya diberikan kepada pihak lain.

Maka

(65)

PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL

Berdasarkan kesepakatan antara LKS dan Nasabah.

Nisbah satu nasabah dengan nasabah lain, bisa saja berbeda walaupun jenis usahanya sama.

Perbedaan nisbah disebabkan antara lain: 1

2

3

Pengalaman dan keahlian nasabah

Efisiensi usaha

Tingkat keuntungan yang diproyeksikan.

a.

b.

(66)

Manfaat

Mudharabah- Musyarakah

LKS menikmati peningkatan bagi hasil pada

saat keuntungan usaha nasabah meningkat.

Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan

dengan cara

cash flow

/arus kas usaha nasabah

sehingga tidak memberatkan nasabah.

LKS akan lebih selektif dan hati-hati (prudent) mencari usaha yang benar-benar halal, aman dan menguntungkan karena keuntungan yang

(67)

Risiko

Mudharabah- Musyarakah

Asymmetric information problem, yaitu kecenderungan salah satu pihak yang menguasai informasi

lebih banyak untuk tidak bersikap jujur.

Oleh karena itu penerapan pembiayaan bagi hasil haruslah dilakukan dengan memperhatikan incentive compatible constraints (batasan-batasan untuk

memberikan insentif bagi nasabah untuk berlaku jujur).

Side streaming

, yaitu nasabah menggunakan

dana itu bukan seperti yang disebut dalam akad.

(68)

KEWAJIBAN MUDHARIB/MUSYARIK LKS

Membuat Laporan Periode Bagi Hasil :

NERACA Per-Periode Laporan

LABA-RUGI-Per-Periode Laporan

DISTRIBUSI BAGI HASILNYA a.

b.

(69)

Referensi

Dokumen terkait

Suap dalam islam ini dikategorikan ke dalam perbuatan korupsi karena perbuatan suap ini akan mengakibatkan hilangnya hak seseorang yang sudah menjadi haknya tetapi berpindah

Instalasi CSSD melayani semua unit di rumah sakit yang membutuhkan kondisi steril, mulai dari proses perencanaan, penerimaan barang, pencucian, pengemasan &amp;

- Hubungkan dua titik tersebut, sehingga membentuk garis lurus yang merupakan grafik persamaan yang di cari.. Menyatakan Persamaan Garis Jika

Melalui kegiatan berdiskusi, siswa mampu membuat peta pikiran mengenai urutan peristiwa dengan memperhatikan latar cerita pada teks nonfiksi dengan benar.. Dengan melakukan

ABSTRAK: Pada zaman yang telah modern ini masyarakatnya mulai melupakan budaya setempat dan lebih condong kepada budaya luar dengan alasan budaya setempat sudah ketinggalan zaman

Dari hasil survey yang telah dilakukan diper- oleh data nilai kepuasan masyarakat per unsur pe- layanan sebagaimana terdapat pada Tabel 4 men- unjukkan bahwa nilai indeks

Radioisotop 198Au yang dihasilkan dikarakterisasi dengan mengukur aktivitas, waktu paruh, energi, yield, kemurnian radionuklida dan kemurnian radiokimia serta ukuran

Simpangan didapatkan dari hasil penentuan viskositas antara viskometer hasil disain terhadap viskometer Ostwald sedangkan presisi didapatkan dari nilai deviasi standar dua