THE TOURIST’S ELEGY: I TERCULTURALITY I THE POETRY BY D.
ZAWAWI IMRO
E TITLE REFREI DI SUDUT DAM
Abimardha Kurniawan
! "" !!#
$
%
% &
'(
)* + , # - . -! / # - 0
Abstrak: 1 + Winternachten + 2 3 '
4 2 3 5 ' 3
$ 3 Refrein di Sudut Dam)# ,0' * $ 2
2 2 ' 6 2 2 $ 2
3 2 7/ 8 3 2 3
3 2 3 3 ' 9 3 + + :
3 2 *
* ' 2 3 2 3 2 '
3 ' /
+ 2 72 3 $ 2 8 3 ' 3 2 3 + 2
+ 3 + 3 '
Kata Kunci puisi, komunikasi interkultural, adaptasi, turisme.
Abstract: The annual literatur festival named ; (+ brought the fame Indonesian poet D. Zawawi Imron making contact with cultural things in the etherlands. He documented his cultural contact through poems that collected in anthology < : 6 (2003). By those poems we can see how the intercultural communication had been. As subject of those poems, who represented by “Aku” within texts, the poet interpreted to make an assessment of the cultural practices which founded by him on the outside of his cultural locus. His interpretations act had influenced by Indonesian collective memories about Dutch colonization and also his identity construction as Moslem, Indonesian and Madura people. He also got any cultural shocks for his cultural contact. The anticipation to its condition was the strategies of adaptation. But if those strategies were failing, he had chosen to return to his mother0culture at all. He had many options to return because he just a tourist who went to visit the foreign country.
Keywords: poetry, intercultural communication, adaptation tourism'
PE DAHULUA
+
#
# 4
)
3
4 0
+
(
Winternachten
-5
'
1
Winternachten merupakan festival sastra tahunan berskala internasional yang diselenggarakan pada musim dingin dan bertempat di beberapa kota di egeri Belanda.
6
2
+
4
+
3
(
2 '
+
2
:
'
9
+
2 +
3
5
'
$
2
2
+
#
,
2
Refrein di
Sudut
Dam
)
3
RSD
0'
4
)#
,
0
2 +
$
3
+
7 +
+
$
3
5
8' 6 3
3
+
$
3
2
$2
5
'
6
2 +
'
#+
3
3
4
+ 2
'
$
3
RSD
$
3
2
3 3
2 2
'
6 2
4
3
2
2
3
3
2
$
3
:
3
3 ' 9
+
)#
" ! .!0 2
7In a similar way, cultures affect how people perceive the world. Everyone is able to sense the world in the same way, but cultures teach us how to process and understand the information obtained from our senses8
) ( 3
2 3 +
2
' 6
(
3 2 3
2
2
Melalui keterangan lokasi dan titimangsa, pembaca bisa mengetahui konteks penggubahan sebuah teks puisi. Khusus dalam RSD, pembaca bisa menebak lokasi penggubahan puisi melalui judul maupun diksi yang menggunakan toponimi beberapa tempat di egeri Belanda. Untuk titimangsa, pembaca bisa berpegang pada rentang tahun 2002—2003, yakni antara kunjungan Zawawi ke egeri Belanda hingga terbitnya RSD. Lazimnya dalam suatu penelitian, baik lokasi maupun titimangsa memang bukan prioritas. Dua hal itu hanya sarana bantu.
+
: 3 +
0'
$
RSD
3
2
2
3 '
2
+
+
:
$
4
2
2
3
3
3 '
9
2
3
2
$
4
:
3
(
3 '
6
+
2
2
3
3
2
2
RSD
'
+
+
=
3 )# --0' =
3
+
2 +
$
RSD
2
(
3
+
3
3
2
3
+
+
5
'
=
(
RSD
' /
2
2
2
3 '
+
+
+
3
'
2
3
7
2
8 3
+
3
'
KAJIA TEORI
2
2
3
+
:
2
3
3
2 2
' > +
:
3
2
3
(
3
'
6
)# -- "-.#0
+
2
+
3
2 2
2
+
3
'
2
3 + :
+
2
7
8 3
+
3
:
:
$
3
2
3
'
2 +
6
)# -- "#0
2 +
3
2
+
2 2
-'
Pengarang
' 6 2
2
2 +
+
'
3
3
+
3
(
'
#'
Teks karya sastra
' 6 2
3
3
3
2
3
2 2
2
3
3
2 2
'
3
+
(
3
+$
+
2
3
3
2 2
2
:
(
'
2
+
2
2 2
2
3
'
,'
Latar sosial
'
3
2
2
3
+
2
+
2
3
3
2
3
'
?
+
+ 3
+
2
2
3
)3
2 2
2
3
0
+
3
+
2 2
2
3 '
"'
Pembaca
' *
+ 2
2
3
:
3
:
2
3
:
'
3
+
/2
)-@A!0
:
3
:
' 1
3
+
2 2
2
3 '
:
$:
3
2
3
2 ( '
3
+
+
+
3 ' > +
+
+
3
2
7
8
)6
# -- "@0'
2
2
+
' /
+
2
3
2 +
+
+
:
3
3
2
'
3
:
2
3
2 2
:
3
2 2
2
3
3
2
+
2
3
' /
:
2
3
(
:
$:
3
+
2
3 '
:
2
3
:
3
+
2
+
2
' 1
$
:
2
2
+
'
> +
2
3
2 +
+
+
3
3
+
2
+
+
3 '
2 (
3
< ::
)-@A 0
3
2 (
heuristic
retroactive
(
+
2 2
3
3
2
3
'
6
+
2 (
)
0
(
'
Memori
Kolektif:
Penegasan
Identitas
4
2
3
5
2
'
6
+
: 3
3
+
3
+
+
+
3
3 '
*
:
+
'
*
:
2
( 3
+
3
' 6
2
+
(
(
:
+
3
+
)6(+
%
#
A
0'
3
: 3
+
'
*
2
: 4
2
2 +
5
' 4
+
*
+
-@" $
,$
+
'
2 2
3
2 +
2
+
3
+
3 ' 6 2
(
+
+
7
nenek/kakekmoyang
8
3
(
:'
79
6
8
3
5
2
B
+
nenek
moyangku
C )
#
, "-D (
2
0
7
(
E
8
7
8 7
Moyangmu
dulu
lebih tiga abad menempati tanahku,
dan/melakukan segala yang tidak
kumau
8 )
#
, @#0
7*
(
*
8
7
Rangkasbitung,Ibukota Penderitaan
Kakekmoyang
Kami
8
)
#
, ,,0'
+
7
kakek/nenekmoyang
8
2
:
3
2
/
'
enek/kakekmoyang
2
+
:
3
:
2
+ 3 '
5
F
3
2 :
2
2
:'
3
+
/
2
:' G
3
(
:
7H
8
)
0
3
7
8 )
:0'
"6 /
+
3
+
3
3 '
6
/
3
2
2
+'
$2
+
2
+
'
/
+
+
F
3
3 I
2 3
(
+ 3
/
3
3 '
/
+
(
2
+
+' ; (
2
) 0
)
3
0 +
3
(
'
; (
$
(
3
4
Dalam kasus ini, yang dipilih bukan pronomina “kita”, melainkan “kami”. Pronominal “kami” memberi kesan kolektif0 eksklusif daripada “kita” (lihat Alwi dkk., 2000: 249). Kamus Besar Bahasa Indonesia (Alwi dkk., 2007) memberi penjelasan tentang perbedaan kedua pronomina tersebut. Jika “kami”: yang berbicara/menulis bersama orang lain yang tidak termasuk lawan bicara (Alwi dkk., 2007: 497 s.v. kami), maka “kita” termasuk juga lawan bicaranya (Alwi dkk., 2007: 573 s.v. kita). Artinya jelas, pemilihan pronomina “kami” menegaskan identitas kolektif si Aku yang bukan bagian dari kolektif masyarakat yang pernah menjajah tanah airnya.
+ 2
)
7
(
E
80
2
/ 3 $
3
)
7
6
80
2
2
2
3
72
3
+
8
72
3
+8 3
2
3
%
$
4
(
'
*
$
RSD
(
2 (
3
2
:
/
2
+
3
3
/
3
72
3
+
8' G
2
+
2
:
/
+
2
3
)2
3
+0
5
'
3
2
$,
$"
B
6
C
2
Masih di simpang jalan
Aku tegak tapi tak mampu menghitung lada dan pala
yang dulu diangkut ke mari
Kemegahan ini
mungkin hanya kekosongan Saat seorang profesor berteori yang kudengar hanya kebohongan
) # , # 0
+
2
3
2
/
+
3
+
' 6
2
+
7
+
8
2
7
8
3
2
+
+
'
7
8
= 2
(+
Cultuurstelsel
)6
3 0
+
- , $
3
+
2
2
2 +
2
gedwongen coffieteelt
9
+
3
%
2
' 6
:
?
1
2
; 2
)# --0
3 2
2 +
2
cultuurstelsel
3
2
Indische baten
)
G
0
2
2
3
)5
%
5
;
0
2
+
'
!/
6
Cuulturstelsel pada mulanya bertujuan untuk menutup masalah finansial yang melilit kas egeri Belanda di paroh pertama abad XIX. Kas negara tersedot habis untuk biaya militer menhadapi perang apoleon, perang Belanda0Belgia, serta pemberontakan di
2
3
3
2
'
6
/
+
+
+ 3
'
+
3
+
3
+
+
+
+
'
:
(
3
2
2
3
2
+
' /
+
+
3
$
2 +
2
' 6
$
+
'
2
3
2
6(+
% )#
A @0
7
+
3
8 3
2
+
2
(
+
3
)
+
$
+
2
+
3
0
2
2
3
:
+'
3
2
+
B< :
6
+C
“Di sini yang kita
anggap perampok dipandang sangat
berjasa
8 )
#
, ,-0
B6 2
+ *
C
Orang0orang banyak percaya pada monumen
Patung pahlawan, katanya. Apa betul?
Bagiku hanya seorang pengamen yang sedang menyiapkan airmata darah
) # , @0
Keterkejutan Budaya
/
2
3
5
(
:
3
:
3
7
2
3 8
)
cultural
shock
0' >2
)-@!
J
:
-@@- ,-0
3
+
2
3 2
2 +
2
3
)-0
2
2
+
D )#0
+
+
:
+
D ),0
+
2
3
3
2
D )"0
2
+
$
D ) 0
(
(
2
(
+
3
2
2
3 D
+
3
)!0
2
2
'
2
(
3
/
' *
2
+
3
:
/
+
3 ' /
+
+
(
3
'
B
C
2
3
7
Ini bukan dunia lain / yang
kesasar tiba di bumi
8 )
#
, ,0'
6 /
2
3 2
'
3
2
3
2 +
6
/
2
2
+
3
2
+
3
(
'
7
Daun0daun
akan segera bersemi / dan menjawab
teka0teki matahari //
8
3
3
3
+
/
2
+
:
2
3
3
2
' 6
/
3
3
2
7
$
8' G
6 /
3
2
3
+
2 +
$
2
3
3
+
'
2
6
/
2
+
7
2
8 3
B
(
E
8
:
7
Di mana
sepatu menapak di situ gedung ku
sanjung
8
)
#
, @#0'
+
6 /
'
6 /
3
3
2
3 ' 6 /
(
$
2
$
: 3 '
6
/
2
3
3
2 +
2
3
B<
+ 9
+C
7
Pada meja yang
satu ini ada Belanda, / Indonesia dan
Karibia / Bagaimana aku bisa
menuangkan cinta / pada sebuah gelas
kristal / Tatacara di sini tak pernah
kuhapal // Mereka menuang anggur /
merah hitam warnanya / Aku menuang
air yang jernih / bagai air siwalan
muda //
8 )
#
, 0' /
3
6
/
(
3
3 ' <
toash
2
+ 2
' 9
2
6 /
(
6
/
+ 2
'
(
$
2
3
2
frame
( 3
3
3
3
'
A6 /
2
: 3
(
3
:
2 ' 6 2
:
6
/
+
+
2 +
$
+ +
7
anggur
murni / yang belum dicemari warna
dan
aroma
8
)
#
, 0'
6
2
+
3
2
2
2
'
2
(
3
:
2 ' 6
2 +
'
2
3
2
+
2
2
' 6 2
(
+
6
/
$
3
)
B9
2
C0'
*
2
2
'
*
+
+
2
3
)
#
, ,@0'
2
(
2
+
6
/
2
3
3 '
6
+
/
+
2
2
'
7
Anggur atau wine tergolong minuman berakohol dan berpotensi memabukkan. Larangan atau cara antisipasi terhadap potensi tersebut termaktub dalam Quran 5:90, “Wahai orang0orang yang beriman!
Sesungguhnya arak dan judi dan sembelihan untuk berhala dan undi0undi nasib, adalah kotor dan pekerjaan syaithan. Maka hendaklah kamu jauhi dia, supaya kamu beroleh kejayaan.” (lihat Hamka, 1984 VII: 38). Hukum tersebut kemudian digunakan sebagai standar pemaknaan dan penilaian.
/
2
3
3
2
2
' 6 /
2
' G
+
B5
9
<
C'
6
/
+
+
3
3
5
'
7
Jangankan untuk
mendapat sorga / Masuk neraka pun
orang
harus
membayar
mahal
8
)
#
, ,A0
6
/
+
:
2
3
)
0
)
2 3
+ 0'
*
(
BE
9 2 +C
B6
9
/
C'
2
2
3
3
2
3
3
6
/
( 2
2
2
' 6 3
3
2
2
+
3
2 2
+
2 +
(
' G
6
/
5
'
' 6
+ 3
2
2
3
3
)
B*
C0
)
B
C0
)
B*
6
/
C0
(
)
B?
C0' 6
8
Apa yang menjadi latar puisi ‘ arasi Tulang Rusuk’, ‘Etalase Tubuh’ dan ‘Sujud di Tepi Amstel’ nampaknya adalah red0light district De Wallen di kota Amsterdam. Di situlah tempat prostitusi menjadi industri dan tubuh menjadi komoditas. Karena begitu masyur ke seluruh dunia, para pelancong menjadikan De Wallen sebagai salah satu destinasi wisata, namun tidak semuanya punya motivasi untuk mengadakan transaksi seksual (lihat
2
3
2
'
6 /
+
2
3
3
2
2
3
2
+ 3 '
6 2
(
+
( (
6
/
7
+ 3
2
+8
( (
'
+
+
7K
makanan kami yang paling cocok
/ untuk segala musim” alasannya
“Selain bergizi / membuat kami tegar
berjalan kaki
8
)
B*
( (
6
C
#
, AA0' 6 /
+
3
3
5
3
'
+
3
2
$
+
3
+
)
B*
=
$
C0'
2
B*
C
6
/
2 +
7
tidak
)
+0
)2 0
pura0pura dalam makan
8 )
#
, "#0'
2 +
+
3
+
2
'
Kembali ke “Ibu”
2 +
+
3
2
6
/
2
2
3
72
3
2 8
3
+
2
3
2
2
$
'
2
2 $
2
3
2
2
3
+
3
2
*
'
3
3
2
3
+
'
B< :
G
C
+
Kasur berteriak tiba0tiba mengaku ditiduri buaya
Untung, di dinding kamar kulihat repro lukisan kuda
Dibawanya aku lari ke tanah Sunda Seruling mendayu
Mengantarkan senyum Bunda
) # , !0
6 /
2
+ 2
2
3
3
+
' *
+
G
3
+
( $ ( 2
3
)
B*
C0
2
6
/
2
3
:
)
B6
9
+
/ C0'
6
/
(
2
2 + 2
+
2
+
7
mangan
ora
mangan
ngumpul
8
'
6
6
/
2
2
7
8 3
3
5
)
B
<
C0'
6
76
*
8
3 '
:
3
2
:
+
+
3
3
'
3
2
2
2
3
3
3
2
7
+8
2
'
6
6
/
3
2
+
3
3
2
3
:
2 +
2
72
3
2 8' 6
3
:
3 2 2 +
'
2
3
3
4
5
3
+
3
2
+
'
+
3
2
23
2
3
/
2 +
2
+
2
2
:
2
3
2
3
2
3
2
6 /
' 6
/
+
3
2
'
6 /
2
+
3
2
3 '
+
6
/
:
Winternachten
3
3
$
2
2
3
(
6
/
+
2
3
3 '
+
3
B9
G
C'
6 /
3
+
G
%
/
2
3
7
8
3 '
2
3
+
2
2
' 6
/
2
“Minumku air sumur
Darahku campuran lempuyang dan air kencur
Hatiku separuh gelombang separuhnya sunyi
Sujudku menafsirkan hidup memaknai mati”
) # , @"0
6
/
+
' 9
2
2
3
+
2
2
'
2
6
/
(
:' 6
:
6 /
2
2
3
+ 3
: '
B
C
3
:
+
+' 6 /
3 '
+ $ +
2 (
E 2 +
) # , ! 0
G
2
2
: 4
2
3
' 4
3
2
3
'
+
(
3 ' 4
3
2
3
3
+
'
3
2
3
3
2
'
2
3
(
3
3
2
3
3
) +
;
+
-@@@0'
4
+
+
3
3
+
+
3 ' *
3
+
3
'
4
+
2
'
*
3
+ 3
: 3 '
6 2
3
4
(
2
'
4
+
+
3
' 9 +
-@!"
3
4
+
<
3
2 2
2
2
2
*
)
#
@ -@,0'
/
3
3
:
3 +
2
+
3
3 +
9
2
(
2
3
2
*
'
@2
9
2
3
3
2
' 9
:
3
2
3
4
2
3
3
2
+
3
+
3
'
+
3
2
+
4
2
7 2 8
2
3
3
+
2
2
:
3
2
+
3 3
3
'
kalau aku merantau lalu datang musim kemarau
sumur0sumur kering, daunan pun gugur bersama reranting
hanya mata air airmatamu, ibu, yang tetap lancar mengalir
LKM
ibu adalah gua pertapaanku dan ibulah yang meletakkan aku di sini
LKM
) B 2 CD -@@@ ,0
tembakau Madura tergolong berhasil dalam budidaya tersebut, namun sayang, sebagaimana informasi Residen Surabaya saat itu, kondisi geografis Madura kurang memungkinkan. Oleh karena itu, banyak orang Madura didatangkan ke wilayah Besuki yang tanahnya cocok untuk budidaya tembakau. Para migran dari Pulau Madura semakin banyak jumlahnya ketika cuulturstelsel berakhir sekitar tahun 1866 dan tanah0tanah perkebunan diambil alih oleh perusahaan0perusahaan swasta dengan sewa jangka panjang. Para migran Madura tertarik dengan sistem kerja yang tidak terikat di perkebunan0perkebunan swasta tersebut. Seolah0olah mereka memiliki tanah sendiri dan jam kerja yang tidak terikat. Mungkin itulah awal migrasi besar0besaran orang0 orang Madura ke karesidenan Besuki yang awalnya berpenduduk jarang. Sebagian para migran itu ada yang kembali ke Madura untuk mengembangkan budidaya tembakau sendiri, namun banyak juga di antara mereka yang tetap tinggal hingga saat ini dan tidak pernah kehilangan identitas mereka sebagai orang Madura (lihat Jonge, 1989:148—56; Prayugi, 2012)
SIMPULA
4
5
3 +
3
3
2
2
3
3
+ +
'
/
+
4 2
+
3
'
4
+
7
2
3 8
)
cultural tourism
0 3
6
+
)#
A @-@0
tourism that focuses on
cultural attractions and activities as a
primary motivating factor for travel
)
3
:
2
3
2
:
3
3 0'
6 2
3
+
+ 4
3
+
2
3
5
3
2
2
'
/
+
2
+
2
2
I
3
4
2
2 2
2
7
+$
+8
3
2
2
2
RSD
' /
3
4
+
:
3
2
6
+
)#
A @# 0
2
7
:8 )
creative tourism
0'
$
RSD
3
2
3
2
3
'
4
$
RSD
2
7
8
3
+
5
3
2
3
2 (
+
(
3
7 2
( 8
$
+
2
7
8
2
:
3
$
2
3
3
3 '
3
2
:
3
)
cf
' < ::
-@A D
9
-@
"0'
2
3 3
2
$
RSD
(
+
)2 (
3
0'
*
+
+
5
: 2
3
3
2 3
+ 3
+
3
3 ' 9
+
+
2
3
2
+
'
2
3
2
3
:
2
'
/
4
+
#
#
2
+
+ (
+
$
2
-- 6
2
#
-'
2
3
3
(
2
B
$/
-
#
#C
B< :
G
C
B
(
E
C'
/ +
3
2 2
+
3
2
3
3
2
+
3 '
+
3
+
2
3
3
+
2
:
3 '
$
3
2 + 3
2
$
3
+
+
2 '
-6
10
Etimologi istilah elegy mengacu kepada jenis puisi bermetrum elegiac dengan pola baris heksameter dan pentameter secara bergantian. Pada perkembangannya, terminologi elegy mengerucut kepada puisi0 puisi tentang ratapan dan rasa kehilangan sesuatu yang dicintai. Kecenderungan itu terdapat tradisi puisi Inggris Kuna masa