• Tidak ada hasil yang ditemukan

IKA UNNES Berkomitmen Jaga NKRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "IKA UNNES Berkomitmen Jaga NKRI"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

IKA UNNES

IKA UNNES Berkomitmen

Jaga NKRI

Dengan Semangat Pancasila

Edisi I / 2017

IKA UNNES

(2)

ALUMNI

UNNES

(3)

I K A

U N N E S

( Rektor Unnes, Ketua Dewan Pembina IKA

PEMBINA:

Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum Unnes )

Prof. Dr. Rustono M.Hum.

( Wakil Rektor I Unnes, Anggota Dewan Pembina IKA Unnes )

Dr. S Martono M.Si.

( Wakil Rektor II Unnes, Anggota Dewan Pembina IKA Unnes )

Dr. Bambang Budi Raharjo M.Si.

( Wakil Rektor III Unnes, Anggota Dewan Pembina IKA Unnes )

Prof. Dr. YL Sukes yarno M.S, Ph.D. ( Wakil Rektor IV Unnes, Anggota Dewan Pembina IKA Unnes )

PENANGGUNG JAWAB:

Dr. Drs. Budiyanto, SH., M.Hum ( Ketua Umum DPP IKA Unnes ) Dr. H. Eko Handoyo, M.Si ( Sekjen DPP IKA Unnes )

PEMIMPIN UMUM :

Dr. Drs. Budiyanto, SH., M.Hum. PEMIMPIN REDAKSI :

Dr. Wirawan Sumbodo, M.T. SEKRETARIS REDAKSI: Dra. Margunani, M.P. REDAKTUR PELAKSANA : Drs. Ngabiyanto, M.Si. Yunan Unggul

Setyo Yuwono Dhoni Zus yantoro KONTRIBUTOR :

Ketua DPD dan DPC IKA Unnes ALAMAT REDAKSI :

Sekretariat DPP IKA Unnes Joglo Unnes, Kampus Sekaran, Gunung Pa , Semarang 50829 Tel – Fax (024) 8502140 Email :

redaksi.majalahalumniunnes@gmail.com ikaunnes@yahoo.co.id –

alumni@unnes.ac.id

IKA UNNES

ALUMNI UNNES

DAFTAR

ISI

Sambutan Rektor ...ii

Sambutan Ketua Umum DPP IKA UNNES...iii

KERJASAMA Kunjungi UNNES, Ikatan Alumni Universi Kebangsaan MalaysiaTawarkan Kerja Sama...4

BERITA RINGKAS ...6

Ikut Memeriahkan Turnamen Tenis Antaralumni PT INFO ...7

Kemudahan Memiliki Laptop Bagi Mahasiswa Bidikmisi BERITA IKA UNNES Berkomitmen Jaga NKRI Dengan Semangat Pancasila...4

Alumni Tolak Radikalisme... ...6

Kunjungi UNNES, Ikatan Alumni Universi Kebangsaan Malaysia Tawarkan Kerja Sama...8

Ikut Memeriahkan Turnamen Tenis Antaralumni PT...10

Kemudahan Memiliki Laptop Bagi Mahasiswa Bidikmisi...11

Berbak pada Ibu...12

Delapan Mahasiswa diberi Beasiswa...13

Alumni Dukung Daya Saing Internasional...16

Kontribusi Alumni dalam Konservasi Negeri...20

Turut Berperan Sukseskan AIPT...23

Intelektual dan Kedepankan Moral...24

Wisuda UNNES 2017Diselenggarakan Empat Kali...25

Prototype Generasi Ke ga yang Serba Dadakan...27

Lima Tokoh Berdedikasi Terima Anugerah Konservasi 2017...28

Punya Usaha Beromzet 1 Miliar, Mahasiswa UNNES Bagikan Seribu Gelas Susu Saat Wisuda... 33

Tulis Kamus Arab-Turki, Gadis Turki Jadi Salah Satu Wisudawan Terbaik Unnes...37

Uul Juara Sinden Idol 3...39

(4)

ii

I K A

U N N E S

Alhamdulillah, kita panjatkan ke hadirat Allah Swt. Atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya majalah IKA UNNES kembali bisa hadir dalam genggaman kita. Tidak jauh berbeda dengan edisi sebelumnya, majalah ini memuat berbagai kiprah IKA UNNES yang mewarnai berbagai capaian prestasi UNNES yang kian membanggakan sepanjang tahun 2016. Karena itu, peran alumni tehadap almamater UNNES menjadi modal pen ng dalam menyukseskan pencapaian visi dan misi UNNES.

Sebagai tahun akselerasi inovasi, tahun 2016 dimaknai oleh para alumni dengan melakukan akselerasi inovasi dalam bidang peningkatan kualitas sumber daya manusia yang ditandai pencapaian gelar doktor oleh Ketua Dewan Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Negeri Semarang (DPP IKA UNNES), Budiyanto dan Kepala Bagian Kerja Sama IKA UNNES, Wirawan Sumbodo. Wujud akselerasi inovasi lainnya direalisasikan melalui program-program IKA UNNES yang sinergi dengan program-program UNNES. Misalnya, Semua Mahasiswa Bidikmisi Berlaptop (SEMATOP) 2016, pemberian beasiswa, dll. Selain itu, IKA UNNES juga ambil bagian dalam menangapi isu mutakhir mengenai radikalisme. Dengan tegas, IKA UNNES menolak radikalisme dalam bentuk apa pun. Hal ini sejalan dengan kebijakan UNNES yang mendeklarasikan sebagai kampus bebas dari radikalisme, bebas dari narkoba, dan bebas dari korupsi.

Komitmen IKA UNNES untuk terus mendukung UNNES ini mendorong akselerasi inovasi tanpa kenal batas. Puncaknya, ke ka UNNES melaksanakan Akreditasi Ins tusi Perguruan Tinggi (AIPT) di penghujung tahun 2016, kiprah IKA UNNES dak bisa dipandang sebelah mata, sebab alumni menjadi salah satu komponen pen ng untuk mencapai hasil akreditasi unggul. Dengan demikian, sumbangsih alumni melalui IKA UNNES untuk memajukan UNNES sangat signifikan.

Memasuki tahun 2017 sebagai tahun reputasi, berkat dukungan berbagai pihak, termasuk di dalamnya IKA UNNES, harapan memperoleh AIPT unggul (Akreditasi A) akhirnya tercapai. Dalam sejarah perjalanan UNNES, hasil itu merupakan kado is mewa bagi UNNES yang tengah melaksanakan perayaan Dies Natalis ke-52. Semoga capaian itu memacu UNNES dan IKA UNNES untuk terus meningkatkan kinerja mutu dalam mewujudkan UNNES sebagai universitas berwawasan konservasi dan bereputasi intenasional.

Semarang, 13 Maret 2017 Rektor UNNES,

Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum.

SAMBUTAN

(5)

I K A

U N N E S

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Dalam kesempatan yang berbahagia ini kami mengajak kepada seluruh keluarga besar alumni Universitas Negeri Semarang (UNNES) untuk berpartisipasi aktif dalam dinamika

pembangunan, kemasyarakatan, dan pemerintahan khususnya dibidang pendidikan yang mampu mencerdaskan kehidupan bangsa. Majunya suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia (SDM), dan kualitas SDM ditentukan oleh kualitas pendidikannya. SDM yang kuat sangat diperlukan demi kemajuan bangsa dan tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tercinta berdasarkan Pancasila dan UUD ’45. Penerbitan majalah Alumni UNNES ini merupakan salah satu media komunikasi yang dapat memberikan manfaat antara lain

menguatkan siltaurohmi semua alumni UNNES. Keberadaan alumni UNNES dengan beragam profesi yang tersebar diberbagai daerah di Indonesia maupun di Luar Negeri, hendaknya mampu membangun komunikasi antar alumni dan dapat memberikan nilai tambah dalam berkarya nyata untuk kemajuan pembangunan, masyarakat, bangsa dan negara. Akhirnya segenap pengurus alumni UNNES menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung

kemajuan alumni UNNES dan yang telah membantu dalam penerbitan majalah ini.Semarang, 15 Juni 2017

Ketua Umum DPP IKA UNNES,

Dr. Drs. Budiyanto, SH., M.Hum.

Ketua Umum DPP IKA UNNES

(6)

egenap Pengurus Dewan Pengurus Pusat

S

Ikatan Alumni UNNES (DPP IKA UNNES) Menyatakan sikap se a kepada Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pernyataan Sikap dibacakan bersamaan dengan kegiatan Saresehan memperinga hari lahirnya Pancasila di Rumah Makan Selasih, Kamis (01/06).

Dengan Semangat Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2017, IKA UNNES berkomitmen menjaga NKRI berdasarkan ideologi Pancasila sudah final sehingga dak perlu lagi mengubahnya dengan ideologi lain.

Ketua Umum DPP IKA UNNES Dr Drs B u d i y a n t o S H M H u m m e n y a m p i k a n , mencerma perkembangan situasi bangsa serta masa depan Indonesia, DPP IKA UNNES

memandang pen ng agar peneguhan kembali dan konsolidasi demokrasi. Peneguhan demokrasi tersebut perlu dilakukan dengan mengacu pada nilai-nilai yang menjadi prinsip ja diri bangsa, yakni Pancasila.

Ia menambahkan, Terlebih Alumni UNNES yang mayoritas adalah guru yang mempunyai kewajiban mencerdaskan anak bangsa. Guru m e m p u n y a i t a n g g u n g j a w a b u n t u k mempersiapkan generasi muda agar menjadi manusia yang cerdas dan bermoral.

Pernyataan Sikap dibacakan oleh Ketua UMUM DPP IKA UNNES Dr Drs Budiyanto SH MHum berisi 7 pernyataan, yaitu komitmen IKA UNNES untuk terus menjaga keutuhan negara berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.

4

I K A

U N N E S

IKA UNNES Berkomitmen Jaga NKRI

(7)

5

I K A

U N N E S

Menyadari eksistensi Pancasila dalam kehidupan bangsa Indonesia, bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2017, kami DPP Pusat IKA UNNES menyatakan sikap sebagai berikut:

1. Mengajak kepada seluruh elemen bangsa untuk menjaga tetap tegaknya NKRIyang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 serta memantapan persatuan dan kesatuan bangsa dari beragam suku bangsa demi menjaga keutuhan wilayah NKRI dan kelangsungan hidup NKRI

2. Mendukung upaya Pemerintah Republik Indonesia dalam menguatkan ideologi Pancasila melalui Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2016 tentang Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila 3. Mengajak kepada seluruh elemen

bangsa untuk menjadikan Pancasila sebagai pedoman dan tuntutan perilaku dalam keseharian hidup bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

4. Mengimbau kepada Pemerintah menyikapi fenomena akhir-akhir ini, untuk ber ndak tegas terhadap

kelompok atau golongan tertentu yang berupaya meng goyang ideologi Pancasila melalui berbagai kegiatan sosial, ekonomi, budaya, dan poli k secara massif, terstruktur dan sistema s 5. Bersama-sama seluruh elemen bangsa

untuk selalu mewaspadai serta menangkal tumbuh dan berkembangnya Radikalisme Kanan (Raka), Radikalisme Kiri (Raki) dan Radikalisme Lainnya (Rala), termasuk terorisme dengan deteksi dini, cegah dini, dan lapor cepat kepada aparat yang berwenang

6. B e r s a m a - s a m a e l e m e n b a n g s a mewujudkan penegakkan dan kepas an hukum serta keadilan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

(8)

6

I K A

U N N E S

S E M A R A N G – R a t u s a n a l u m n i Universitas Negeri Semarang (UNNES) mendeklarasikan diri untuk menolak radikalisme dalam Temu Nasional Alumni IKIP Semarang/UNNES yang digelar di kampus Sekaran, Gunungpa , baru-baru ini. Ketua Umum DPP Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UNNES, Dr Drs Budiyanto SH MHum, menyampaikan rasa priha n atas kondisi masyarakat yang belakangan merasa kurang nyaman karena adanya teror.

Ia mencontohkan peris wa kekerasan di Yogyakarta dan teror penembakan di Magelang menjadi kasus terkini yang menjadi cermin masih adanya sikap radikal terhadap keyakinan tertentu.

Alumni UNNES

Tolak Radikalisme

“Di sini pen ngnya kesadaran masyarakat untuk kembali ke pancasila dan UUD 1945. Nilai-nilai luhur pancasila bila diamalkan oleh segenap elemen masyarakat, maka kekerasan dan radikalisme dak akan terjadi di Indonesia. Alumni UNNES yang sebagian besar berprofesi sebagai tenaga pendidik sudah seharusnya tampil p a lin g d ep a n m en o la k kekera s a n d a n radikalisme,” kata Budiyanto.

Hal tersebut, menurut dia, sejalan dengan kebijakan Unnes yg menolak radikalisme, bahkan sudah mendeklarasikan diri sebagai kampus bebas radikalisme, bebas narkoba, dan bebas korupsi.

(9)

7

I K A

U N N E S

d a e ra h . Re kto r P ro f Fat h u r Ro k h m a n mengatakan pertemuan ini berbasis pada program studi, sehingga bisa dimanfaatkan oleh se ap prodi untuk mendapatkan data alumni sesuai dengan kebutuhan akreditasi prodi. “Ini juga salah satu cara UNNES untuk mendorong semua prodi memiliki akreditasi A,” kata Fathur.

Kegiatan berlangsung meriah dengan diisi kisah sukses dari sejumlah alumni IKIP Semarang/UNNES yang berkesempatan hadir, atara lain Dr Wartanto yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal PAUD Kemdikbud, dan Nurhadi Amiyanto yang merupakan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Acara ditutup dengan penghargaan kepada para donatur pembangunan kampus alumni Universitas IKIP Semarang yang akan segera didirikan dalam waktu dekat. (Harian

Suara Merdeka, 7/5/2016)

(10)

8

I K A

U N N E S

Ikatan alumni Universi Kebangsaan Malaysia (UKM) Malaysia melakukan kunjungan ke kantor Dewan Pengurus Pusat (DPP) Ikatan Alumni UNNES. Kedua organisasi alumni itu merin s kerja sama dalam berbagai bidang.

Turut serta dalam rombongan UKM, sebanyak 23 mahasiswa yang juga melakukan kunjungan untuk berdiskusi dengan pengurus Badan Ekseku f Mahasiswa (BEM) UNNES. Ketua rombongan, Prof Madya Dr Ahmad Sunawari bin Long, mengatakan, pihaknya ingin menjalin hubungan yang lebih erat dengan IKA UNNES sekaligus mempelajari pengalaman IKA UNNES dalam mengelola alumni.

Kunjungi UNNES, Ikatan Alumni

Universi Kebangsaan Malaysia

Tawarkan Kerja Sama

“Kami ingin mempelajari ilmu dan pengalaman di Unnes ini sehingga bisa kami terapkan di Malaysia nan ,” katanya. Sementara itu, Ketua DPP IKA UNNES, Budiyanto, menjelaskan, jejeraing alumni antarperguruan nggi perlu dijalin dengan lebih erat. Menurutnya, banyak manfaat yang bisa diperoleh jika organisasi alumni lintas perguruan nggi saling berhubungan. Terlebih, Indonesia, Malaysia, dan negara ASEAN lain kini memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

“ S a l a h s a t u m a n f a a t n y a a d a l a h meningkatkan akses informasi antaralumni,

(11)

9

I K A

U N N E S

sehingga alumni UNNES yang akan bekerja di Malaysia mendapatkan kemudahan, begitu pula kalau alumni UKM ingin bekerja di Indonesia juga mendapat kemudahan,” katanya.

Selain itu, lanjut Budiyanto, alumni juga berpar sipasi membangun almamater sehingga menjadi universitas yang besar di republik ini.

Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama, Prof YL Sukes yarno yang menyambut rombongan dari UKM berharap, dua ikatan alumni tersebut semakin berkembang dan bekerja sama dengan lebih intensif.

Sebelumnya, Rektor UNNES Prof Dr Fathur Rokhman MHum, Kepala Bagian Kerja Sama DPP IKA UNNES Dr Wirawan Sumbodo MT, Pengembang Kerja Sama Luar Negeri FT Agus Nugroho SPd MT, dan anggota peneli kerja sama luar negeri telah menghasilkan beberapa kesepakatan kegiatan bersama.

Dalam pertemuan di Kantor Alumni UKM M a l a y s i a i t u , P r o f Fa t h u r R o k h m a n mengungkapkan, kesepakatan bersama melipu pengembangan jaringan lowongan pekerjaan

baik di Indonesia maupun di Malaysia dan pertukaran mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang akan di mulai pada Januari 2016.

“Implementasi kerja sama antarkedua lembaga ini harus dilaksanakan secara berkelanjutkan sehingga mampu memberikan dampak nyata bagi pengembangan daya saing alumni, kegiatan ini juga merupakan bagian dari kontribusi alumni kepada almamater sebagai salah satu faktor penguatan akreditasi universitas,” jelas Prof Fathur.

(12)

10

I K A

U N N E S

Ikut Memeriahkan

Turnamen

Tenis

Antaralumni PT

ewan Pengurus Pusat (DPP) Ikatan Alumni (IKA)

D

Universitas Negeri Semarang (UNNES) memeriahkan kejuaraan tenis antar-IKA Perguruan Tinggi 2016. Menurut pengurus IKA UNNES, Dr Wirawan Sumbodo, kegiatan pertandingan tenis ini merupakan ajang silaturahmi antarpengurus alumni di perguruan nggi lain.

M e l a l u i a j a n g o l a h ra ga i n i , d i h a ra p ka n memunculkan gagasan untuk berbagai kerja sama antar pengurus alumni perguruan nggi. Kegiatan ini dimulai dengan welcome dinner di Universitas Diponegoro pada, Jumat (7/10), jamuan makan malam dengan Wali Kota

Semarang Hendrar Prihadi, Sabtu (8/10), di Balai Kota, dan final kejuaraan, Minggu (9/10), di lapangan tenis Kertanegara.

S e l a i n ke j u a r a a n t e n i s , p a n i a j u g a menyelenggarakan penanaman pohon di pondok pesantren Al Uswah.

(13)

11

Kemudahan Memiliki Laptop

Bagi Mahasiswa Bidikmisi

engurus Koperasi alumni Unnes

P

IKA Manunggal Sejahtera oleh Drs H Soeroto Haryoseputro MSi melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Pengelola Bidikmisi UNNES oleh Parmin SPd MPd, disaksikan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr Bambang BR, Ketua Umum DPP IKA Unnes, Dr H Budiyanto SH MHum, dan pengurus IKA UNNES Dr Wirawan Sumbodo MT. Penandatanganan kerja sama tersebut terkait pemberian kemudahan bagi mahasiswa Bidikmisi yang ingin memiliki laptop secara kredit, melalui Koperasi IKA Manunggal.

I K A

U N N E S

(14)

Ikatan Keluarga Alumni Universitas Negeri Semarang (IKA Unnes) diminta untuk senan asa mencintai orangtuanya, terutama ibu. Hal ini dapat menjadi jalan pembuka kunci kesuksesan. Demikian disampaikan Ketua IKA Unnes, Dr Budiyanto, di sela halalbihalal yang digelar di Vina House, Semarang, Jumat (5/8).

“Peran orangtua sangat besar dalam kehidupan kita. Apa yang dapatkan saat ini salah satunya merupakan hasil ikh ar dan doa orangtua. Salah satunya jasa ibu yang telah mengandung dan membesarkan kita,” kata Budiyanto.

Ia mengatakan bahwa budaya Indonesia s a n g a t m e n g h a r g a i k a u m h a w a . I a mencontohkan, ada is lah ibu jari, ibu negara, ibu kota, dan gedung wanita. Rektor Prof Fathur Rokhman mengungkapkan hal senada. Alumni UNNES mes mencintai almamater yang secara

dak langsung menjadi ibu susuan.

12

I K A

U N N E S

“Almamater dalam bahasa la n ar nya ibu susuan. Alumni harus banyak berbak pada ibu ins tusinya yaitu UNNES,” ungkapnya.

Ketua IKA Komisariat PGSD Bayu Wijayama MPd berharap acara seper ini dapat ru n dilaksanakan untuk mensinergikan potensi seluruh alumni demi kemajuan IKA UNNES. “Acara ini cukup sederhana namun bermakna, terutama untuk meneguhkan visi memajukan IKA UNNES dan almamater ke depan,”ungkapnya. Halalbihalal IKA UNNES dihadiri oleh pimpinan UNNES dari Rektor hingga Dekan. Acara ditutup dengan berjabat tangan sebagai simbol persaudaraan dan memaa an.

(15)

13

I K A

U N N E S

Delapan Mahasiswa

(16)

14

I K A

U N N E S

Program

IKA UNNES Peduli

Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UNNES memberikan beasiswa kepada delapan m a h a s i s w a . B e a s i s w a diserahkan oleh Ketua DPP IKA UNNES Dr Budiyanto dan Rektor UNNES Prof Fathur Ro k h m a n M H u m , Ka m i s (24/11), di Rektorat Kampus Sekaran, Gunungpa , Kota Semarang.

Kedelapan mahasiswa tersebut mewakili semua fakultas yang ada di UNNES. M e r e k a a d a l a h V e r a Adi aningsih Nuri (Fakultas Ilmu Pendidikan), Natalia

(17)

15

I K A

U N N E S

Pada sambutannya, Dr Drs Budiyanto SH MHum menyampaikan, pemberian beasiswa merupakan bentuk kepedulian IKA UNNES terhadap mahasiswa berprestasi namun kurang mampu. Dengan kepedualian ini, diharapkan kualitas penerima beasiswa dapat meningkat dan ilmunya bermanfaat bagi masyarakat.

“IKA UNNES dapat menjadi ladang amal bagi alumni yang sudah sukses untuk membantu adik-adik yang kurang mampu secara ekonomi untuk menempuh pendidikan di UNNES,” katanya. Saat memberikan

sambutan, Prof Fathur menyampaikan UNNES memiliki budaya keilmuan yang dapat mempersatukan perbedaan dengan ilmu dan tradisi prestasi. Rektor juga menyampaikan terima kasih kepada pengurus DPP IKA UNNES yang dapat membantu mahasiswa yang kurang beruntung secara ekonomi dengan program beasiswa IKA UNNES.

(18)

Alumni Dukung

Daya Saing Internasional

- Lima Alumni Berprestasi Diberi Anugerah

(19)

17

I K A

U N N E S

lumni Universitas Negeri Semarang

A

( U N N E S ) m e n d u k u n g p e n u h pencanangan 2017 sebagai tahun reputasi bagi almamater. Mereka menilai, segenap sarana sumberdaya kampus mes diop malkan untuk mendukung ketercapaian itu. Tantangan perguruan nggi ke depan dinilai semakin kompleks sehingga visi reputasi internasional menjadi salah satu jawaban arah pengembangan keilmuan.

Namun demikian, alumni mengingatkan visi kampus yang Berwawasan Konservasi dan Bereputasi Internasional itu mes berpijak pada nilai-nilai konservasi. Sebab, konservasi yang telah dipilih bisa menjadi pembeda dengan perguruan nggi lain, termasuk dari sisi keunggulan.

“Melalui penguatan kapasitas sistem,

kelembagaan, maupun sumberdaya manusia, UNNES merawat nilai-nilai konservasi guna mewujudkan daya saing internasional. Saat ini,

ke ka tantangan persaingan global semakin guna mewujudkan daya saing internasional. Saat ini, ke ka tantangan persaingan global semakin nyata, UNNES dengan semangat kompe f terlihat mantap memasuki tahapan reputasi internasional yang bercirikan semangat kolaborasi internasional, daya saing, dan keunggulan, akan siap menghadapi tantangan perubahan strategis,” kata Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UNNES, Dr Budiyanto Mhum.

(20)

Magelang), dan Hery Abduh Sasmito (Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda), Budiyanto menerima Anugerah Alumni Berprestasi. Anugerah diberikan bertepatan dengan upacara Dies Natalis ke-52 UNNES di kampus Sekaran, Gunungpa , Kota Semarang, 30 Maret 2017.

Budiyanto menerima anugerah sebagai alumni Fakultas Ilmu Sosial. Ia adalah l u l u s a n S a r j a n a Pe n d i d i ka n C i v i c Hukum/Kewarganegaraan ke ka UNNES masih berstatus IKIP Semarang, pada tahun 1983, sebelum akhirnya meraih Doktor Ilmu Hukum di Unissula.

Abdul Fikri Fakih, yang lulus dari Jurusan Teknik Elektro Fakultas Pendidikan Teknologi Kejuruan IKIP Semarang tahun 1987, pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Jawa Tengah pada 2009—2014. DPRD Provinsi Kini, ia membidangi pendidikan, riset dan teknologi, pariwisata, pemuda dan olahraga, juga ekonomi krea f

dan perpustakaan. Abdul merampungkan S-2 di Universitas Muhammadiyah Surakarta dan S-3 di Universitas Diponegoro.

Endang Widyastu adalah alumni Fakultas Ilmu Keolahragaan sebagai wisudawan terbaik pada 1990. Dari kampus ini pula, perempuan kelahiran Blora itu meraih gelar S-2 Pendidikan Olahraga. Ia tercatat ak f dalam berbagai lomba olahraga, baik pada ngkat kota, provinsi, maupun nasional. Terakhir, Endang juara I nasional Lomba Olimpiade Sains Nasional Guru pada 2016.

Prof Cahyo Yusuf lulus dari IKIP Semarang pada Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pada 1981, sebelum melanjutkan studi magister dan doktornya ke Universitas Negeri Jakarta. Ia menjabat sebagai Rektor Un dar sejak 2007—2014 (2 periode) dan 2014—2018. Sebelumnya, pria kelahiran Jepara itu menjabat sebagai Pembantu Rektor I universitas tersebut.

Hery Abduh Sasmito lulus dari Fakultas H u ku m U N N E S p a d a 2 0 0 6 s e b e l u m

(21)

Hukum Undip. Pada 2014, Hery terpilih sebagai salah satu delegasi Mahkamah Agung RI untuk mempelajari sistem hukum dan peradilan di Republik Sudan. Hery juga pernah menjadi hakim pada pengadilan Tata Usaha negara Denpasar, 2013—2016.

Menurut Hery, di ngkat nasional UNNES telah menunjukkan kinerja yang progersif, dak hanya menaikkan reputasi, melainkan

juga prestasi dan capaian-capaian kinerja dengan akselerasi yang membanggakan. “Dengan status UNNES sebagai perguruan nggi dengan peringkat akreditasi ins tusi A, k i r a n y a m e n j a d i m o d a l a w a l b a g i pengembangan reputasi di ngkat internasional dengan diawali dari kawasan regional,” kata dia.

(22)

Kontribusi Alumni

dalam Konservasi Negeri

Oleh Nur Laila Sofiatun

IKA mendengar kata konservasi, kita akan

J

terbayang segala macam bentuk pelestarian dan pemeliharaan. Entah itu pelestarian alam, budaya, maupun berbagai bentuk pelestarian lainnya.

Saat ini konservasi menjadi hal yang melekat pada segala macam label yang ada di Universitas Negeri Semarang (UNNES). Memang, pengukuhan gelar konservasi yang dinobatkan pada UNNES hingga de k ini membawa banyak perubahan dan berlangsung dinamis. Kini, universitas ini memiliki slogan “Universitas Berwawasan Konservasi Bereputasi Internasional”.

Konservasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diar kan sebagai pemeliharaan dan perlindungan sesuatu secara teratur untuk mencegah kenisakan dan kemusnahan. Konservasi yang dikembangkan oleh UNNES melipu ga bidang, yaitu konservasi alam, konservasi moral, dan konservasi budaya. Unnes sendiri dikukuhkan sebagai Universitas Konservasi secara resmi pada tahun 2010.

Semenjak ga tahun terakhir, setelah pengukuhan gelar konservasi banyak program yang disusun untuk mendukung konservasi di kampus

ini. Bahkan, pihak birokrat dak segan-segan membuat lembaga khusus di bidang konservasi yang dikenal dengan UPT Konservasi.

Program yang cukup besar dan terasa manfaatnya adalah program di bidang konservasi alam, yaitu program “One Man One Tree” yang m e wa j i b ka n s e m u a m a h a s i s wa u nt u k menanamkan satu pohon sebagai syarat kelulusan dan program jalan kaki atau bersepeda di kampus.

Program-program ini merupakan program besar yang awalnya banyak ditentang dan diragukan pelaksanaannya oleh para civitas akademika UNNES.

Setelah program tersebut dilaksanakan ternyata bisa berjalan lancar pada akhirnya dan banyak manfaat yang dapat diperoleh, baik manfaat bagi lembaga pada khususnya maupun bagi masyarakat pada umumnya. Untuk program konservasi di bidang budaya, kampus banyak m e n g ga n d e n g p e m e r h a b u d aya d a n masyarakat sekitar untuk melestarikan budaya yang ada di masyarakat. Entah itu dalam bentuk konservasi kesenian, bahasa, unggah-ungguh dan lain sebagainya. Kegiatan-kegiatan resmi di

(23)

UNNES pun tak jarang diiringi dengan kesenian-kesenian tradisional yang mulai di nggalkan masyarakat.

Konservasi Moral

Untuk program konservasi di bidang moral, kampus sering mengadakan pela han-pela han

so skill terkait moral dan adanya organisasi kemahasiswaan di bidang agama yang bergerak di bidang moral. Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI) sebagai salah satu unit kegiatan mahasiswa bahkan mendeklarasikan sebuah piagam yang mereka sebut sebagai Piagam Konservasi Moral. Isi dari piagam tersebut antara lain adalah, salat awal waktu menjadi budaya religius civitas akademika UNNES, santun berbusana dan sehat pergaulan menjadi e ka

civitas akademika, begitu juga dengan peduli lingkungan yang menjadi komitmen.

Program lainnya adalah penangkaran kupu-kupu dan berbagai macam tanaman. Program- program tersebut memberikan banyak manfaat di berbagai aspek, mulai dari aspek perawatan lingkungan, pelestarian hewan dan tanaman langka, pengurangan polusi dan berbagai manfaat lainnya. Dengan demikian, UNNES telah memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat.

Dalam bidang konservasi moral dan budaya pun mulai terlihat hasilnya, meskipun masih jauh dibandingkan keberhasilan di bidang konservasi alam. Kader Konservasi melihat kenyataan tersebut, dak bisa dimungkiri bahwa program konservasi merupakan program posi f yang memberikan banyak manfaat. Maka, konservasi ini perlu dikembangkan pada wilayah yang lebih luas.

Pertanyaannya sekarang, siapa yang akan menyebarluaskan konservasi tersebut? Penyebarluasan konsep konservasi sebenarnya merupakan masalah yang gampang-gampang susah. Gampang, karena Unnes se ap tahunnya meluluskan ribuan mahasiswa dan susah karena dak se ap lulusan (alumni) UNNES memahami konsep dari konservasi itu sendiri.

Maka diperlukan program pengaderan yang pelaksanaannya intensif untuk membentuk kader konservasi yang siap terjun di masyarakat.

Pembentukan kader konservasi dapat dilaksanakan dengan beberapa hal sebagai berikut.

1) Pemahaman dan penerapan konservasi secara nyata di lingkungan kampus. Untuk mengembangkan konservasi di lingkungan sekitar setelah para mahasiswa terjun langsung di masyarakat sebagai alumni, maka diperlukan pemahaman tentang konservasi yang mendalam. Pemahaman ini dapat dilakukan dengan cara penyelipan nilai-nilai konservasi dalam se ap mata kuliah yang ada, baik itu konservasi alam, budaya, maupun moral.

Misalnya saja, seorang dosen dak hanya menilai seorang mahasiswa dari hasil akhir yang ia dapatkan, tetapi bagaimana proses mahasiswa tersebut memperoleh nilai tersebut. Apakah ia mencontek atau jujur, apakah ia rajin mengiku perkuliahan atau jarang berangkat kuliah dan sebagainya. Hal tersebut bisa sebagai pela han konservasi moral bagi mahasiswa. Karena, moral yang baik dak tumbuh dengan sendirinya, tetapi perlu pembiasaan.

2) Pembekalan calon alumni. Setelah mahasiswa memahami dan menjalankan nilai-nilai konservasi pada dirinya adalah pembekalan terhadap calon alumni dalam menerapkan nilai-nilai konservasi pada lingkungan yang nan nya akan mereka tempa . Karena para alumnilah tangan panjang dari Unnes untuk mengembangkan konservasi di wilayah yang lebih luas. Maka, para calon alumni perlu diberikan pembekalantentang perannya ke depan sebagai kader konservasi. Bahwa di pundak merekalah tanggung jawab akan pelestarian lingkungan yang sudah semakin

rusak, bahwa tanggung jawab mereka pulalah untuk memperbaiki moral bangsa, dan bahwa menjadi tanggung jawab mereka pula untuk melestarikan budaya negeri yang mulai digerogo negara lain.

3) Paguyuban kader konservasi. Setelah alumni terjun di masyarakat untuk menerapkan konservasi di lingkungan yang mereka tempa , mereka masih memerlukan pihak lain yang mempunyai visi yang sama terkait pelaksanaan konservasi untuk mendiskusikan masalah yang mereka hadapi. Maka, diperlukan sebuah perkumpulan/paguyuban dari para alumni UNNES untuk membahas penerapan konservasi di lingkungan masing-masing,

(24)

22

I K A

U N N E S

permasalahan yang dihadapi, langkah yang harus diambil dan sebagainya.

Paguyuban ini dapat dibentuk baru secara independen ataupun berdiri di bawah Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UNNES. Dengan adanya paguyuban ini harapannya para alumni dak merasa sendiri dalam mengemban tugasnya sebagai kader konservasi. Harapannya, para alumni nan nya dak hanya menjadi alumni biasa saja, yang dak mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan alumni dari universitas lainnya.

Untuk Negeri

Tetapi alumni UNNES adalah para kader konservasi yang siap mengembangkan konservasi di seluruh pelosok negeri, agar alam negeri ini dapat lestari, agar para pejabat dan rakyatnya semakin berbudi peker , dan agar budaya kita tak lagi dicuri. Konservasi di lingkungan kampus telah mulai terwujud dengan baik, kini saatnya menuju konservasi yang lebih luas. Konservasi untuk negeri

ini.

Meski berat, tetapi dak ada hal yan dak mungkin terjadi. Karena, selalu ada harapan pada se ap impian. Dengan konservasi di segenap penjuru negeri, maka kita dapat menjadi bangsa yang maju, beradab, dan bermoral di masa depan. Dengan konservasi yang diterapkan dengan setulus ha , mungkin menjadi hal yang dak mungkin bahwa negara kita akan menjadi negara yang disegani. Karena kita mempunyai alam yang lestari, yang dapat mengurangi masalah pemanasan global dan masalah polusi lainnya. Karena, kita mempunyai bangsa bermoral yang saling menghorma . Dan, karena kita mempunyai budaya yang indah dan memesona yang dak semua negara memilikinya.

(25)

etua DPP Ikatan Keluarga Alumni (IKA)

K

U N N E S , D r B u d i y a n t o M H u m , mengatakan, alumni berperan berperan pen ng dalam menyukseskan berbagai tujuan serta visi dan misi almamater. Karena itu, peran tersebut juga diambil oleh alumni ke ka UNNES berupaya meraih akreditasi unggul pada Akreditasi Ins tusi Perguruan Tinggi (AIPT).

“ P e r a n a l u m n i p e n n g d a l a m menyukseskan akreditasi. Lebih dari itu, IKA UNNES dapat menjadi ujung tombak dalam meningkatkan reputasi perguruan nggi,” kata Budiyanto.

Tim Asesor Borang AIPT mengunjungi UNNES, Jumat (28/10). Mereka terdiri atas Prof Dr Ir Jamasri dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Dr Rusdinal MPd dari Universitas Negeri Padang, Suparto MEd PhD dari UIN Syarif Hidaya ullah, Prof Dr Ir Sudirman MP dan Prof Dr dr Suryani As'ad dari Universitas Hasanuddin.

Selama dua hari, m asesor bertugas melakukan penilaian lapangan, yakni meneli visi dari borang yang ada di UNNES. Asesor juga melakukan evaluasi dan verifikasi data, baik yang bersifat kualita f maupun kuan ta f.

Rektor Prof Fathur Rokhman op mis s

Turut Berperan

Sukseskan AIPT

UNNES bakal meraih akreditasi dengan predikat terbaik. Sebelumya, Rektor didampingi Wakil Rektor melakukan monitoring dan evaluasi juga pendampingan ke semua fakultas dan unit kerja yang ada di UNNES. Pendampingan ini dimaksudkan untuk memacu seluruh elemen akademik juga sebagai sarana mempersiapkan AIPT.

Menurut Rektor, secara fisik penilaian tersebut dilihat dari pembangunan b e r ke l a n j u t a n u n t u k m e m b e r i k a n kenyamanan dan kelancaran proses pendidikan, serta dapat diama dari kinerja dan prestasi civitas akademika yang terdiri atas mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan.

(26)

Badan Ekseku f Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang (UNNES), menyelenggarakan Dialog Kebangsaan “Membangun Peradaban Bangsa Melalui Pendidikan Karakter Moral”, di auditorium UNNES, Minggu (27/11).

Dialog menghadirkan dua pembicara, yakni Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu RI (DKPP RI), Prof Dr Jimly Asshiddiqie, dan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Dr Saut Situmorang. Prof Jimly menyampaikan tentang kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia secara kualitas maupun kuan tas begitu menggiurkan. Selain bisa menjadi sumber kekayaan, pun juga bisa menjadi ancaman.

Ia menilai sumber daya alam menjadi bahan rebutan mereka yang punya pendidikan nggi, maka dari itu orang pendidikan nggi saja dak cukup namun juga harus dibarengi dengan kesadaran moral dan karakter.

Ketua Mahkamah Kons tusi pertama tersebut juga menyampaikan, pen ngnya menjaga moral yang sudah tertanamkan dalam se ap sila dalam pancasila. Dari mulai Ketuhanan hingga Keadilan Sosial. Menurutnya, bila dibandingkan dengan semangat yang

Intelektual dan Kedepankan Moral

-Dialog Kebangsaan

dimiliki oleh Amerika Serikat, Indonesia lebih kaya tentang moral. Hal itu ditunjukan dengan adanya sila Ketuhanan yang Maha Esa.

Senada dengan apa yang disampaikan oleh Prof Jimly, Dr Saut Situmorang menyampaiakan tentang integritas. Dia menyampaikan bahwa integritas adalah sesuatu hal yang harus dimiliki se ap orang. Moral yang dibentuk harus dilandaskan pada i ntegritas.

Rektor UNNES Prof Dr Fathur Rokhman MHum dalam sambutannya menyatakan dialog kebangsaan yang dilaksanakan menjadi sesuatu yang pen ng. Di era hari ini, pendidikan karakter menjadi sangat pen ng karena degradasi moral s u d a h m e ra j a l e l a te nt u h a l i t u a ka n mempengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara.

(27)

elaksanaan upacara wisuda bagi

P

lulusan Universitas Negeri Semarang (UNNES) pada tahun 2017 akan diselenggarakan dalam empat periode atau empat kali, yaitu peride I pada 14 Maret, periode II (13 Juni), periode III (12 September), dan periode IV (14 November). Penyelenggaraan upacara bertempat di auditorium UNNES, kampus Sekaran, Gunungpa , Kota Semarang.

M e n u r u t Ka b a g A ka d e m i k B i ro Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama (BAKK), Mulyadi MM, hal itu sesuai dengan Pengumuman Rektor UNNES Nomor 7270/UN37/DT/2016 tanggal 3 Oktober 2016 tentang Upacara Wisuda bagi Lulusan Program Doktor, Magister, Pendidikan Profesi, Sarjana, dan Diploma Universitas Negeri Semarang Tahun 2017. “Pelaksanaan upacara wisuda UNNES dalam setahun untuk tahun 2017 masih empat periode seper tahun 2016,” kata Mulyadi.

Wisuda UNNES 2017

Diselenggarakan Empat Kali

Ia menjelaskan penda aran wisuda masih menggunakan sistem kuota. Untuk kuota program Sarjana, Diploma, dan Profesi berjumlah 1.500 orang, sedangkan untuk program Magister dan Doktor berjumlah 250 orang. Jumlah keseluruhan untuk wisudawan dalam se ap periode adalah 1.750

(28)
(29)

akhir Desember lalu karena undangan dari pani a Energy Challenge untuk mengiku kompe si serupa.

Karena itu, m harus menyempurnakan mobil dengan dimensi 3 meter x 120 sen meter itu sesegera mungkin. ”Persiapan sangat mepet dan serbadadakan untuk kompe si di Jepang,” kata dosen Pendidikan Teknik Otomo f UNNES yang menjadi pendamping m Pandawa, Ahmad Mustamil Khoiron, di kampus Sekaran,

OBIL proto pe hasil karya dosen

M

dan mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) berjuluk Pandawa mengiku kejuaraan Energy Challenge di Jepang, 29- 30 Desember 2016. Mobil ini juga kembali berlaga dalam ajang Shell Eco Marathon Asia di Changi, Singapura, 15-19 Maret 2017.

Dengan persiapan serbadadakan, di Jepang, mobil yang telah berevolusi untuk kali ke ga itu memenangi kategori SEM Class. Pada mulanya, Pandawa hendak disiapkan untuk kompe si di Singapura pada Maret 2017. Sejak awal 2016, semua komponen mobil disempurnakan untuk memperoleh hasil maksimal.

Kesiapan teknis penda aran lomba yang melipu empat tahapan seleksi pun telah dituntaskan oleh m. Butuh waktu dak sebentar untuk riset berbagai komponen, menguji, dan memperbaikinya. Namun, Pandawa harus berangkat ke Jepang pada

PROTOTYPE GENERASI KETIGA

YANG SERBA DADAKAN

(30)

Gunungpa , Kota Semarang.

Bersama tujuh mahasiswa dari kampus yang sama, Khoiron harus sering lembur untuk menuntaskan mobil beroda ga dengan berat 80 kilogram itu. Mereka adalah Wisnu Adi Winoto, Anas Fathkur Rahman, Dias Imawan, Purbo Tri Prakoso, Moch Ananta Yogatama Nugraha, Indoriana Putri Jamari, dan Zahra Ul Hasanah. Khoiron mengatakan, konsep yang diusung m e n g e d e p a n k a n m o d u l d a n s e n s o r. Semua kelengkapan mobil mengedepankan kecanggihan teknologi, mulai sensor keamanan, asap, hingga energi listrik sebagai penggan mesin. Pandawa seja nya telah ga kali berevolusi dan terus mengalami perubahan, yakni pada 2014, 2015, dan 2016.

Tenaga Efisien

Khoiron menyebut se ap perubahan mengalami perubahan besar, mulai dari sasis,

bodi, motor penggerak, baterai, sistem kontrol, dan bentuk. ”Karena masih proto pe, hanya muat ditumpangi satu orang. Ke depan memungkinkan untuk dikembangkan menjadi mobil penumpang bertenaga listrik,” ujarnya.

Pengujian ketat dilakukan di kampus S e ka ra n s e b e l u m m o b i l d i p a ke t ka n menggunakan jasa kargo ke Negeri Sakura itu. Karena menggunakan tenaga listrik yang tersimpan dalam baterai, mobil ini mes memiliki tenaga efisien.

Sebab, m tak ingin mobil sampai kehabisanbaterai ke ka tengah berlomba di lintasan. Bodi dan sasis pun dibuat s e a e r o d i n a m i s m u n g k i n s e h i n g g a meminimalkan hambatan angin. Untuk sistem kelistrikan, Pandawa mengandalkan perangkat lunak berbasis telemetri yang bisa secara pintar membaca kebutuhan perangkat keras (hardware) mobil.

(31)

29

I K A

U N N E S

”Telemetri itu dibuat oleh mahasiswa J u r u s a n B a h a s a J e p a n g ya n g p i nta r elektronika,” kata dia. Perangkat lunak tersebut bertugas membaca semua kebutuhan perangkat keras terhadap sistem kelistrikan sehingga bisa menghemat energi, namun tetap menghasilkan tenaga maksimal. Setelah komplet, Pandawa diuji coba di kampus.

Masalah muncul karena jenis lintasan di kampus berbeda dari yang akan dilalui di Jepang. Saat uji coba di kampus, Pandawa mampu melaju dengan kecepatan maksimal 75 kilometer/jam. Ke ka uji coba di lintasan di Jepang , Pandawa mampu melaju 60 kilometer/jam. Di sana, Pandawa berkompe si dengan sejumlah negara, antara lain Jepang, Bangladesh, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Kendala utama yang dihadapi di Jepang adalah angin kencang di lintasan balap.

Sebab, lintasan tersebut berada persis di pinggir pantai. Meski demikian, Pandawa

mampu menyelesaikan putaran enam kali dalam waktu 13 menit. Satu kali putaran memiliki panjang 1.500 meter. ”Baterai dak habis di jalan,” kata Khoiron. Dari sisi bahan baku, Pandawa dibuat dengan biaya Rp 120 juta.”Itu belum termasuk biaya riset,” ujarnya.

Dekan Fakultas Teknik UNNES Dr Nur Qudus MT mengatakan, pihaknya mendorong mahasiswa yang menjadi anggota m untuk menyelesaikan studi dengan menulis skripsi menggunakan bahan kajian mobil tersebut. Dengan demikian, akan ada sinergi hasil peneli an dengan upaya perbaikan Pandawa ke depan.

(32)

alam upacara dies natalis ke-52,

D

Universitas Negeri Semarang (UNNES) memberikan Anugerah Konservasi kepada lima tokoh Indonesia. Dalam penilaian UNNES, kelima tokoh tersebut telah m e n u n j u k k a n d e d i k a s i d a l a m mengimplementasikan nilai-nilai konservasi dalam berbagai bidang kehidupan.

Kelima tokoh tersebut adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawa , Mantan Menteri Lingkungan Hidup Prof Emil Salim, ulama Habib Luthfi Bin Yahya, pebulutangkis Chris an Hadinata, dan dalang Ki Enthus Susmono.

Sri Mulyani Indrawa

Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawa menerima penghargaan

Upakar Artheswara Adhikarana. Dia dinilai berjasa mengelola sistem fiskal Indonesia dengan semangat inovasi, kejujuran, dan integritas. Selama memimpin Kementerian Keuangan, Sri Mulyani dinilai berhasil melakukan sejunlah terobosan untuk

Lima Tokoh Berdedikasi

Terima Anugerah Konservasi 2017

(33)

menciptakan birokrasi yang bersih. Kemenkeu juga bertransformasi menjadi ins tusi yang sangat mengutamakan nilai-nilai kejujuran.

Sri Mulyani Indrawa adalah arsitek kebijakan ekonomi Indonesia dalam dua masa kepresidenan. Kiprah, pemikiran, dan kebijakannya dak hanya diakui Indonesia, tetapi masyarakat dunia. Karena kecerdasan dan peran besarnya pula, pada 2008 ia dinobatkan menjadi salah satu perempuan paling berpengaruh di dunia.

Habib Luthfi Bin Yahya

Habib Luthfi Bin Yahya menerima anugerah konservasi Upakar Reksa Bhinneka Adhikarana. Penghargaan itu diberikan karena ia menunjukan komitmen terus-menerus untuk menjaga negara kesatuan republik Indonesia yang bhineka tunggal ika.

Kiprahnya dalam menghadirkan Islam yang damai telah dilakukannya melalui berbagai organisasi seper Majelis Ulama Indonesia, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, dan Ra’is ‘Am jam’iyah Ahlu Thariqah al Mu’tabarah an Nahdiyah. Dakwahnya yang teduh turut serta mewujudkan Indonesia menjadi negara berbhineka tunggal ika.

Chris an Hadinata

Anugerah Konservasi Upakar Krida Adhikarana diberikan jepada mantan atlet bulu tangkis Chris an Hadinata. Chris an dianggap berjasa menjaga tradisi berprestasi Indonesia dalam bulu tangkis. Ia mengabdikan hampir seluruh usianya untuk olahraga itu, baik sebagai atlet maupun pela h. Selama kariernya ia

berjasa membawa merah pu h berjaya di berbagai arena internasional. Selain memiliki kematangan teknik dan emosional, ia dianggap patut menjadi teladan kaum muda karena selalu menjunjung nggi spor vitas.

Emil Salim

Mantan Menteri Lingkungah Hidup Prof Emil Salim menerima Anugerah Konservasi karena jasanya mengawal lahirnya undang-undang lingkungan hidup dan konsep Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal). Dua hal itu berdampak besar dalam pengurangan kerusakan lingkungan akibat pembangunan. Karena itulah UNNES memberikan Upakar Mandala Bumi Adisajjana.

Ki Enthus Susmono

Sementara itu, Ki Enthus Susmono dinilai Unnes berhasil membawa kevlbaruan dalam seni wayang kulit. Salah satu jasa Ki Enthus adalah menjadikan wayang sebafai seni tradisi yang dinamis, segar, dan kontekstual. Atas dedikasinya itu, Ki Enthus diberi Anugerah Upakar Reksa Manggala Budaya.

Rektor UNNES Prof Dr Fathur Rokhman MHum menyampaikan, anugerah konservasi adalah bentuk apresiasi dari lembaganya agar nilai-nilai konservasi yang dilakukan tokoh-tokoh tersebut dapat diteladani geberasi muda. UNNES universitas konservasi memiliki ga pilar, yaitu konservasi budaya, konservasi nilai dan karakter, dan konservasi lingkungan dan sumber daya alam. Tahun lalu Anugerah Konservasi juga diberikan UNNES kepada sejumlah tokoh.

(34)
(35)

emiliki usaha yang sukses membuat

M

Mohamad Faisal Hidayat bersyukur. Berkat usahanya, mahasiswa D3 Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang (UNNES) ini bisa membiayai kuliah hingga selesai. Faisal juga membeli empat mobil keluarga dambaannya. Untuk mengungkapkan rasa syukur itu Faisal membagikan seribu gelas susu kepada wisudawan lain dan keluarganya saat diwisuda pada Selasa (7/3).

Faisal memulai usaha penjualan susu pada awal 2013. Dengan uang Rp1,3 juta ia nekat menyewa kios di Jalan Cempaka, Sekaran, dak jauh dari kampusnya. Tak disangka, usaha penjualan susu dengan merek Its Milk itu sukses. Pada bulan pertama saja ia bisa m e n ga n t o n g i ke u n t u n ga n R p 5 j u ta . Keuntungan itulah yang digunakannya untuk melunasi sewa kios.

“Saat nego saya bilang ke pemilik kios, kalau bulan depan dak bisa bayar saya siap diusir. Tapi saya bersyukur, ternyata saya bisa dapat lima juta. Uang itu yang saya pakai buat lunasi sewa kios,” katanya.

Sukses dengan satu outlet tak membuat Faisal berpuas diri. Ia berusaha membangun outlet Its Milk lain. Hasilnya, dalam 3,5 tahun saja ia telah memiliki 15 outlet di 13 kabupaten/kota yang tersebar di lima provinsi. Selain di Jawa Tengah, ia membuka outlet di Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, dan Lombok (NTB). Jika dirata-rata ia bisa membuka satu outlet baru per dua setengah bulan.

Dengan 15 outlet yang dimilikinya, omzet bisnisnya semakin besar. Dalam sebulan, omzetnya bisa lebih dari Rp1 miliar. Satu outlet dengan outlet lain mengumbang omzet yang beragam. Outlet yang sepi hanya beromzet

Punya Usaha Beromzet 1 Miliar,

Mahasiswa UNNES Bagikan

Seribu Gelas Susu Saat Wisuda

Rp30 juta, tapi outletnya yang ramai omzetnya bisa mencapai Rp400 juta. Faisal menolak mengatakan jumlah keuntungan bersihnya. Tapi ia memberi ancer-ancer: “Kurang lebih seper ganya,” katanya.

Namun, dak semua keuntungan itu masuk ke rekening pribadinya. Sejak awal ia b erkomitmen u ntu k men gembalikan keuntungan yang diraih untuk diinvestasikan kembali. Karena itulah cabang usahanya bertambah dalam waktu singkat.

Keluarga Pernah Bangkrut

Dengan usaha itu, Faisal tak hanya sukses m e m b i a y a i k u l i a h n y a . I a j u g a b i s a menyekolahkan adik terakhirnya. Dan yang membuatnya bangga, ia bisa membeli mobil keluarga seper yang diinginkannya sejak lama. Bukan hanya satu, tapi empat. Tiga mobil digunakan sebagai operasional satu mobil digunakan pribadi olehnya.

Keinginan Faisal membeli mobil berangkat dari pengalaman yang tak mengenakkan. “Keluarga saya bukan keluarga kaya, keluarga biasa saja. Kalau bepergian saat lebaran kami harus numpang mobil om atau pakdhe. Mama dan adik-adik numpang om, saya dan bapak numpang pakdhe. Terpisah. Saya sedih. Sejak saat itu saya bertaked pengin bisa beli mobil keluarga sendiri,” kata anak pertama dari ga bersaudara ini.

Faisal bukan berasa dari keluarga berada. Orang tuanya pernah usaha kecil-kecilan, dari berdagang tamiya, buka rental playsta on, jual beras, ikan, bahkan pernah jualan tampah. Bapaknya juga pernah jadi pemborong tempat pelelangan ikan. Tapi usaha itu belum membuahkan hasil karena di pu.

(36)

Menurut Faisal, kondisi ekonomi keluarganya kurang sehat sejak terjadi krisi moneter. Akibatnya, keluarganya harus berpindah-pindah. Tidak kuat nggal di Bekasi, mereka sempat pindah ke Klaten sebelum akhirnya kembali pindah ke Brebes.

Kondisi ekonomi itulah yang sempat membuat Faisal sempat pesimis bisa kuliah. Tapi ke ka ia diterima di Program D3 Teknik Elektro UNNES, ia memberanikan diri untuk merantau ke Semarang.

“Saat itu bisa dibilang modalnya zero. Mama gak kasih uang saat itu. Mama pesan supaya saya berusaha sendiri supaya kuliah dan menghidupi diri di Semarang,” kenangnya.

Dalam situasi sulit itu Faisal merin s usaha. Dengan gerobak ia membuka usaha sate aci. Dengan gerobak pula ia pernah jualan olos dan coklat. Semua usaha itu dilakukan di sekitar kampus. Meskipun dak rugi, usaha-usaha itu hanya memberinya sedikit keuntungan. Hanya

cukup untuk bertahan hidup. Karena itulah ia putar otak lebih keras supaya bisa temukan usaha yang lebih menjanjikan.

Pada semester ke ga, ia memperoleh bantuan usaha melalui Program Mahasiswa Wirausaha (PMW). Modal sebesar Rp5 juta itu ia gunakan untuk riset pasar dan tersisa hanya Rp1,3 juta. Dengan uang sisa itulah ia memulai usaha Its Milk.

Saat usahanya mulai naik, ia merekrut dua teman kuliah untuk mengelola usahanya. Karena tak bisa memberi gaji, Faisal menjanjikan saham kepada keduanya. Kebetulan, salah satu temannya adalah pacar Faisal sendiri.

Kuliah dan Organisasi Tetap Jalan

Sukses berbisnis tak membuat Faisal abai pada kuliahnya. Ia masih bisa mendapatkan indeks prestasi di atas ga. Kegiatan organisasi pun tak ia nggalkan. Saat

(37)

kuliah ia ak f di Badan Ekseku f Mahasiswa. Bahkan pada 2013 lalu ia terpilih menjadi salah satu menteri di Badan Ekseku f Mahasiswa (BEM) universitas. Kegiatan ekstrakuliernya di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Semarang juga tak ia nggalkan.

“Harus pintar-pintar bagi waktu memang. Kadang kuliah saya nggalkan, kadang organisasi yang saya nggal, kadang Its Milk saya nggal juga,” katanya.

Bahkan, setelah diwisuda dari UNNES, ia berencana melanjutkan pendidikan. “Mungkin saya akan ambil S1 supaya jadi sarjana teknik. Tapi mungkin juga sampai S2,” kata Faisal.

Ia mengaku bersyukur dengan berbagai pencapaiannya. Ia berharap ceritanya dapat menginspirasi orang lain. Oleh karena itu, ia ikhlas berbagi susu, jenis minuman yang membuatnya bisa seper sekarang. Dengan membagikan seribu gelas susu ia ingin menginspirasi seribu orang agar senan asa semangat meraih cita-citanya.

Tidak hanya wisudawan, dalam wisuda di auditorium UNNES Selasa (7/3) itu, Rektor UNNES prof Dr Fathur Rokhman. Rektor mengajak Wakil Rektor dan Dekan untuk mencoba minuman yang dibuat Faisal. Dengan toga masih melekat di badan Faisal membagikan susu-susu itu.

(38)
(39)

ilihan Esma Akin (24) untuk belajar

P

bahasa Arab di Universitas Negeri Semarang (Unnes) berbuah manis. Gadis asal Ayden, Turki, ini merasa menemukan dua hal yang dicarinya: lingkungan yang religius dan dosen hebat. Dia berhasil lulus S1 dalam waktu 7 semester dengan melahirkan kamus Arab-Turki.

Keinginan untuk kuliah di Indonesia pertama kali muncul saat ia masih belajar di Madrasah Aliyah (MA) di Ayden. Ia dan keluarganya sepakat agar kuliah di negara yang religius. Pilihannya jatuh kepada Indonesia, negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Alasan itu pula yang membuatnya tak memilih Eropa. Adapun negara-negara Arab tak ia pilih karena adanya potensi konflik poli k.

Setelah memilih Indonesia, ia kemudian memilih Semarang. Esma memilih kota ini karena rela f lebih nyaman, bebas macet. Setelah bertanya kepada teman-temannya, ia memilih Unnes. Terlebih, sejumlah mahasiswa Turki juga pernah kuliah yang dikenal sebagai Universitas Berwawasan Konservasi ini.

Dari Mus ke Ayden

Esma lahir di Kota Mus, kota di wilayah mur Turki. Saat anak-anak keluarganya pindah ke Ayden, kota di wilayah barat. Keluarganya adalah Muslim yang sangat taat. Ayahnya, Aydin Anadolu, yang bekerja sebagai mandor distributor bahan bangunan, selalu berpesan agar ia mempelajari Islam dengan serius. Nasihat itulah yang membuatnya memilih Indonesia sebagai tempat kuliah.

Sejak remaja ia sudah mantap ingin menjadi guru bahasa Arab. “Saya seorang Muslim, saya ingin mempelajari Al-Quran dengan baik. Ingin mempelajari isinya, ingin

Tulis Kamus Arab-Turki

,

Gadis Turki Jadi Salah Satu

Wisudawan Terbaik Unnes

mengamalkannya. Karena itulah saya harus belajar bahasa Arab,” katanya, Senin (27/2). “Saya juga ingin jadi guru. Guru itu keren. Kalau jadi guru saya bisa bekerja, bisa jadi ibu, bisa jadi apa saja,” kata gadis kelahiran Januari 1992 ini.

Lantaran belum pernah ke Indonesia, pilihan Esma ke Indonesia sebenarnya sempat dikhawa rkan teman-temannya. Tetapi sejak menginjakkan kaki di Indonesia, kekhawa ran teman-temannya tak terbuk . Terlebih, ia menemukan lingkungan religius seper yang dicarinya.

“Selama kuliah saya nggal di asrama. Semua teman-teman saya salat berjamaah. Setelah itu mereka juga ngaji. Saya meniru itu. Kalau setelah salat saya ngaji, menghapal Al-Quran sedikit demi sedikit. Ini membuat saya semakin taat kepada Islam. Di tempat saya, hal-hal seper itu belum tentu ada,” katanya. Ia juga merasa dimudahkan karena banyak makanan lezat yang halal.

Selain lingkungan religius, Esma juga senang karena bertemu dengan dosen-dosen hebat. Sebagian dosennya adalah lulusan Mesir yang menurutnya sangat baik dalam mengajar bahasa Arab. Mereka juga membimbing Esma dengan tekun.

Kamus Arab-Turki

Dosennya pula yang menyarankan Esma untuk mengembangkan kamus Arab-Turki. Ide penulisan kamus itu berasal dari Esma karena datang ke Indonesia tanpa kamus. Di negaranya sudah ada kamus, tetapi sangat tebal. Kamus itu sulit untuk dibawa ke mana-mana. Kalau yang pis, lazimnya hanya kamus tema k.

Esma menulis kamus itu selama lima bulan. Ia mendata kata-kata dari bahasa Arab

(40)

untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Turki. Yang membuat kamusnya berbeda, Esma juga menyertakan contoh kalimat. “Kalau ada contohnya, orang bisa lebih paham cara memakai kosa kata itu,” katanya.

Esma akan membawa pulang kamus yang disusunnya. Setelah bekerja jadi guru kelak, ia akan menggunakannya sebagai bahan ajar. “Akan saya kembangkan jadi dua kali lipat. Kalau yang sekarang dari 25 bidang. Saya ingin kembangkan jadi 50 bidang,” kata anak kedua dari empat bersaudara ini.

Setelah belajar selama tujuh semester, Esma akan diwisuda pada Selasa (7/2). Menurutnya, wisuda itu akan jadi momen yang menyenangkan sekaligus menyedihkan baginya. Menyenangkan karena studinya

selesai sangat cepat. Teman-temannya juga akan hadir menemaninya. Terlebih, ia terpilih menjadi salah satu dari ga wisudawan terbaik. Tetapi itu juga akan membuatnya sedih karena kedua orang tuanya tak bisa datang.

(41)

ambaul Khasanah, pesinden asal

M

Trenggalek, Jawa Timur, dinobatkan sebagai Sinden Idol 3 setelah meraih juara I dalam final ajang pencarian sinden muda berbakat itu, Minggu (18/12) malam, di Kampung Budaya Universitas Negeri Semarang (Unnes), Sekaran, Gunungpa . Perempuan yang akrab disapa Uul itu menyisihkan sembilan pesaingnya di malam final.

Juara II diraih oleh Maya Yuanita (Kudus), juara III Riris Kumalasari (Blora), juara harapan I Tri Utari (Ponorogo), juara harapan II Eka Priha ningsih (Sragen), dan juara harapan III

Nugraha Pawestri (Semarang). Sebelumya, ada 45 sinden dari berbagai daerah di Jawa dengan rentang usia 13-27 tahun bersaing ketat mengiku audisi untuk mengiku final ini.

Uul mengaku bangga bisa menjadi bagian dari generasi muda yang bergiat dalam jagat seni tradisi ini. Ia merasa gelar Sinden Idol yang melekat pada dirinya sejak meraih juara menjadi tantangan tersendiri untuk belajar lebih giat. Hal itu, mengingat ia harus mampu menjadi teladan bagi teman-temannya seprofesi.

Selain itu, Uul juga merasa harus semakin

Uul Juara

Sinden Idol 3

(42)

banyak membagikan ilmu terkait keterampilan sinden kepada generasinya. ‘’Saya ingin semakin banyak anakanak muda yang belajar sinden. Jangan sampai justru semakin banyak orang luar yang belajar, tapi orang Indonesia sendiri makin jauh dari keseniannya,’’kata dia.

Final Sinden Idol 3 yang didukung oleh Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unnes menghadirkan juri Waluyo (ISI Surakarta), Sutarmi (Semarang), dan Widodo (Unnes). Selain itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono juga didaulat menjadi juri kehormatan bersama Dekan Fakultas Ekonomi Unnes, Wahyono.

Pilihan Profesi

Sri Puryono mengatakan, belum banyak kawula muda yang menjadikan sinden sebagai salah satu pilihan profesi. Padahal, jika ditekuni, profesi sinden menjanjikan karena terkait dengan dunia hiburan yang terus dibutuhkan masyarakat.

Sinden bisa melekat bersama dengan pergelaran wayang kulit, ketoprak, tayub, sajian karawitan, maupun campursari. Meski begitu, untuk bisa sampai pada level mumpuni, seorang sinden membutuhkan keterampilan yang terasah dan banyak pengalaman.

Ia juga menggarisbawahi jika profesi sinden melekat dengan nilai budaya Jawa. Untuk itu, penyelenggaraan Sinden Idol menjadi pintu untuk membekali mereka. ‘’Acara ini dak sekadar mencari sinden muda yang hebat, tapi yang bagus e kanya. Juara Sinden Idol sudah dibekali dengan hal itu,’’katanya.

R e k t o r U n n e s F a t h u r R o k h m a n mengatakan, Sinden Idol merupakan bagian dari visi Unnes menjadi Universitas Berwawasan Konservasi. ‘’Ini merupakan bagian dari implementasi konservasi budaya yang dak terpisahkan dari kampus kami,’’ujarnya.

(43)

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdik ) Prof Moh Nasir PhD, Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se Jawa Tengah dan Daerah Is mewa Yogyakarta, serta ribuan mahasiswa menandatangani Deklarasi

an narkoba, an radikalisme, an terorisme, serta menjunjung nggi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), di Gedung Prof Wuryanto Kampus UNNES Sekaran

Gunungpa , Sabtu (6/5).

Deklarasi ini menyepaka penolakan terhadap penyalahgunaan narkoba, dan segala bentuk paham radikalisme, dan terorisme yang membahayakan Pancasila dan keutuhan NKRI. Dalam sambutannya, Rektor Universitas Negeri Semarang (UNNES) Prof Dr Fathur Rokhman MHum mengatakan, deklarasi ini sangat pen ng. Selain sebagai bentuk

kepriha nan, penegasan ini sekaligus menjadi komitmen bersama untuk melawan dan menolak paham dan gerakan yang

41

I K A

U N N E S

Di UNNES,

(44)

melemahkan sendi-sendi nasionalisme.

“UNNES dan Pimpinan Perguruan Tinggi se Jateng dan DIY berjanji untuk melarang penyalahgunaan narkoba, serta berbagai bentuk kegiatan yang bertentangan dengan Pancasila, dan anti-NKRI, radikal dalam keberagamaan, serta terorisme. NKRI harga mati,” tandas Prof Fathur.

Selaras dengan deklarasi tersebut, ketika memberikan kuliah umum Prof Moh Nasir mengajak seluruh perguruan tinggi yang berada di bawah kewenangannya untuk terus mengkampanyekan antinarkoba,

antiradikalisme, antiterorisme, dan NKRI harga mati, Pancasila, dan UUD 1945 sebagai pandangan hidup masyarakat di Indonesia.

“Yang harus dipahami, kalau terjadi radikalisme, berarti kita tidak menerima perbedaan. Di Indonesia tidak bisa seperti itu karena kita hidup di antara keberagaman. Jadi, mari bersama-sama kita tangkal paham

42

I K A

U N N E S

yang bisa merusak generasi bangsa di masa depan,” tandas mantan Rektor Universitas Diponegoro itu.

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius MH menyatakan paham radikalisme sudah menyusup ke sejumlah perguruan tinggi di Indonesia. Ia pun meminta pengelola perguruan tinggi untuk semakin meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas mahasiswa.

“Radikalisme bukan hanya karena kemiskinan, kebodohan, kekecewaan, ketidakadilan.

Karena saat ini radikalisme sudah terpapar di kaum intelektual,” katanya.

(45)
(46)

Universitas Negeri Semarang

Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Telp/Fax: 024.8508093

Selamat dan Sukses

UNNES Raih Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi

Unggul

A

DPP IKA UNNES

Mengucapkan

Referensi

Dokumen terkait

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data bulanan yang dibatasi pada data penutupan periode Januari 2016 – Desember 2018 dari tingkat inflasi, nilai

Pariwisata Kota Raha untuk meningkatkan atraksi wisata dan sarana/prasarana pendukung di Obyek Wisata Pantai Walengkabola terutama untuk yang terjadi ketidak- sesuaian

Kementrian Pendidikan Nasional diharapkan dapat menjadi fasilitator sekaligus katalisator pengembangan Community College di tanah air, mengingat diperlukannya pihak yang

Dengan adanya perampasan dan monopoli tanah di Indonesia oleh borjuasi besar komprador, tuan tanah, asing dan bahkan Negara, mustahil akan mampu mewujudkan kedaulatan pangan

Pada hari ini Selasa Tanggal Tiga Puluh Bulan Juli Tahun Dua Ribu Tiga Belas, kami Panitia Pengadaan Barang/Jasa Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Berdasarkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, disebutkan bahwa, “Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

Jika tidak ada proses yang sedang menjalankan critical section-nya dan ada proses- proses lain yang ingin masuk ke critical section, maka hanya proses-proses yang

Analisis linear berganda digunakan untuk menguji pengaruh manajemen laba pada saat, dan 4 tahun setelah IPO terhadap reaksi investor yang diukur dengan menggunakan CAR dan