• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - Agrowisata Kopi Dairi ( Arsitektur Ekologi )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - Agrowisata Kopi Dairi ( Arsitektur Ekologi )"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan salah satu produsen kopi nomor lima di dunia, produksi kopi Indonesia sebagian besar diekspor yaitu antara 50%-80%. Ekspor

kopi Indonesia hampir seluruhnya dalam bentuk biji kering dan hanya sebagian kecil (kurang dari 0,5%) dalam bentuk hasil olahan. Negara tujuan utama ekspor kopi

Indonesia adalah Jerman, Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan dan Italia (Tabel 1.1).

Tabel 1.1. Perkembangan volume dan total nilai ekspor kopi Indonesia 1998-2002 (ton)

No. Negara Tujuan

Tahun

1998 1999 2000 2001 2002

1. Jerman 56.640 50.298 47.648 29.417 53.563

2. Jepang 56.376 67.388 65.842 58.623 49.039

3. Amerika Serikat 10.180 36.603 33.003 36.803 43.243

4. Korea 9.419 420 11.555 2.942 15.267

5. Italia 14.863 19.651 19.443 11.378 15.011

6. Singapura 9.234 14.404 12.974 10.205 12.475

7. Inggris 8.035 11.981 11.090 4.385 10.481

8. Rumania 10.484 4.617 4.905 5.429 10.296

9. Bulgaria 11.699 11.899 11.917 4 7.081

10. Philippina 9.935 2.837 13.191 560 1.984

(2)

Total Volume 357.550 352.762 339.201 250.818 325.010

Nilai (US $ juta) 584,24 466,83 318,90 188,49 223,92

Sumber: Direktorat Jenderal Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, 2004

Berdasarkan Tabel 1.1. tampak bahwa volume ekspor kopi Indonesia relatif

stabil pada kisaran antara 300-360 ribu ton, kecuali pada tahun 2001 yang ekspor hanya sebesar 250 ribu ton. Meskipun volume ekspor relatif stabil, tetapi nilai

ekspornya terus menurun dari US $ 584,24 juta pada tahun 1998, menjadi US $188,5 juta tahun 2001 dan sedikit naik menjadi US $ 223,92 juta tahun 2002.

Hal tersebut menunjukkan bahwa peranan komoditas kopi untuk

memberikan pendapatan yang layak bagi petani maupun sumber devisa semakin kecil. Kopi tidak lagi menyediakan kesempatan kerja yang layak bagi petani,

pedagang maupun eksportir kopi dan sumbangannya terhadap nilai ekspor terus berkurang. Maka diperlukan cara baru untuk mendongkrak nilai kopi tersebut agar

pendapatan petani bisa stabil kembali dan sumber devisa negara semakin besar. Hal itu dapat terwujudkan dengan membuat suatu wisata agro kopi.

Kepariwisataan merupakan salah satu industri strategis di dunia. Hal ini disebabkan sebagian negara-negara yang ada di dunia mendapatkan devisa dari

sektor kepariwisataan mereka. Selain sebagai industri terbesar, kepariwisataan juga merupakan kegiatan yang stategis jika ditinjau dari segi pengembangan ekonomi dan sosial budaya karena kepariwisataan mendorong terciptanya lapangan

pekerjaan, perkembangan investasi, peningkatan pendapatan masyarakat, peningkatan kualitas masyarakat dan dapat menanamkan rasa cinta tanah air

terhadap nilai-nilai budaya bangsa. Motivasi wisatawan berkembang secara dinamis. Kecenderungan pemenuhan kebutuhan dalam bentuk menikmati

obyek-obyek spesifik seperti udara yang segar, pemandangan yang indah, pengolahan produk secara tradisional, maupun produk-produk pertanian modern dan spesifik

menunjukkan peningkatan yang pesat. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi terbesar penerima kunjungan wisatawan di Indonesia setelah DKI

Jakarta, Bali dan Yogyakarta, dan harus dapat mempertahankan eksistensinya melalui upaya pengembangan pariwisata secara intensif dan penggalian produk

(3)

Sumatera Utara merupakan salah satu penyuplai kopi utama bagi Indonesia.

Khususnya Kabupaten Dairi yang terkenal sebagai daerah penghasil kopi. Berikut tabel produksi kopi di Kabupaten Dairi selama 2008-2010:

Tabel

Jenis Tanaman/ Kind

Kopi

Robusta/Coffee

Kopi Arabica/

Arabican Coffee

(4)

8.

Lae Parira

Siempat Nempu

Siempat Nempu Hulu

Siempat Nempu Hilir

Tigalingga

Gunung Sitember

Pegagan Hilir

Tanah Pinem

(5)

Tabel

Menurut Kecamatan

1. 3. Luas dan Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat

The Area and Production of Smallholders Estates

Jenis Tanaman/ Kind

Kopi

Robusta/Coffee

Kopi Arabica/

Arabican Coffee

Luas

Lae Parira

Siempat Nempu

(6)

11

Siempat Nempu

Hulu

Siempat Nempu

Hilir

Tigalingga

Gunung Sitember

Pegagan Hilir

Tanah Pinem

761

Menurut Kecamatan

1. 4. Luas dan Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat

Jenis Tanaman/ Kind

Kopi

Robusta/Coffee

Kopi Arabica/

Arabican Coffee

(7)

1.

Lae Parira

Siempat Nempu

Siempat Nempu Hulu

Siempat Nempu

Hilir

Tigalingga

Gunung Sitember

Pegagan Hilir

Tanah Pinem

(8)

Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa produksi kopi menurun tiap tahun,

hal itu karena jatuhnya harga kopi di pasaran. Kurangnya sarana untuk menampung dan memproduksi kopi dengan manajemen yang lebih baik lagi, membuat kopi jadi

kurang nilainya, padahal sekarang ini, kopi sudah merupakan gaya hidup. Bahkan sudah ada penyelenggaraan Miss Coffee Indonesia yang bertujuan untuk

memperkenalkan kopi sebagai bentuk wisata kepada negara-negara lain. Sehingga dibutuhkan suatu wadah rekreasi, pengembangan, pengolahan dan penelitian kopi

serta penjualan kopi, yang mengintegrasikan aspek wisata, perkebunan, perdagangan dengan ilmu pengetahuan, yang dikenal dengan “Agrowisata Kopi Dairi”. Dengan adanya taman wisata kopi ini diharapkan dapat menjadi alternatif

aktivitas bagi wisatawan yang pada akhirnya akan membantu menyejahterakan masyarakat Dairi.

I.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari proyek ini adalah menciptakan sarana wisata alternatif yang

mengintegrasikan aspek perdagangan dan ilmu pengetahuan dengan pariwisata bagi masyarakat. Sedangkan tujuan proyek ini adalah:

• Memenuhi kebutuhan masyarakat sarana rekreasi

• Menambah objek wisata yang ada di Sunatera Utara.

• Menyediakan suatu wadah untuk rekreasi yang berintegrasikan dengan perdagangan dan ilmu pengetahuan.

• Menyediakan fasilitas pengembangan dan penelitian buah kopi untuk

meningkatkan kualitas kopi dan meningkatkan produksi.

• Mengembangkan salah satu produk wisata agro lewat daya tarik wisata.

• Meningkatkan pendapatan daerah, karena pariwisata merupakan salah satu sumber devisa yang menguntungkan.

• Merancang ruang luar yang dapat menunjang tapak sebagai tempat rekreasi kebun kopi.

• Menjaga, mempertahankan dan memanfaatkan potensi yang ada pada tapak.

I.3 SASARAN

(9)

• Kalangan pelajar, mahasiswa, bahkan masyarakat dapat mempelajari dan

memperoleh banyak pengetahuan tentang kopi.

• Petani dan pengusaha kopi agar dapat mengetahui teknik pembibitan, perawatan

kopi, sampai pada proses produksi kopi.

I.4 MASALAH PERANCANGAN

1.4.1 Masalah Makro Fungsi:

Bagaimana cara menata ruang luar yang dapat dijadikan sebagai rekreasi

agrowisata kopi, dimana manusia dapat berekreasi dengan cara melihat, mengamati dan memetik langsung buah kopi yang telah matang dan merasakan

bagaimana panen buah sambil menikmati keindahan alam.

Perancangan: Bagaimana menggabungkan fungsi-fungsi bangunan yang berbeda menjadi suatu komplek wisata bisnis, yang dapat mewadahi seluruh kegiatan pengunjung dan memberikan rasa nyaman dan menyediakan daya tarik tersendiri sehingga pengunjung merasa ingin kembali lagi ke obyek wisata ini.

Sirkulasi: Agrowisata kopi merupakan rekreasi luar ruangan (outdoor recreation), dimana pengunjung menikmatinya sambil berjalan, sehingga diperlukan

adanya pengaturan sirkulasi dan bagaimana penyelesaian sirkulasi terbaik didalam lokasi yang dapat memberikan kenyamanan bagi pengunjung. Dan bagaimana

membedakan sirkulasi pengunjung dengan pegawai pabrik kopi yang berada dalam satu site.

Bentuk:

- Bagaimana memadukan elemen lansekap pada rekreasi Agrowisata Kopi

yang sesuai dengan fungsinya

- Bagaimana penataan ruang luar dengan menggunakan pola, warna,

bentuk yang mengarah pada kesan alami dan tidak menimbulkan perubahan total pada kondisi tapak eksistingnya.

- Bagaimana penataan ruang luar dengan ruang dalam sehingga tercipta

suatu keterkaitan yang harmonis

- Bagaimana menemukan suatu bentuk arsitektur yang menarik yang dapat

menjadi daya tarik bagi pengunjung.

Tema: Bagaimana penerapan tema Arsitektur Ekologis ke dalam

(10)

selain berdampak kepada lingkungan, juga terhadap penghematan akan

penggunaan energi.

Ekonomi: Fasilitas apa saja yang dapat dikembangkan dalam tapak yang

dapat dijual kepada pengunjung. Mengingat proyek ini bersifat wisata bisnis yang diharapkan dapat mendatangkan keuntungan.

1.4.2 Masalah Mikro

Fisik:

- Bagaimana penataan kawasan Agrowisata Kopi ini yang berhubungan dan saling

mendukung terhadap kawasan wisata disekitar lokasi

- Bagaimana membuat pengunjung yang menuju Pantai Silalahi, Taman Wisata

Iman, maupun yang dari Simalem Resort tertarik mengunjungi Agrowisata Kopi ini. - Penataan pola tanam yang sesuai dengan kebutuhan tanaman, yang sekaligus

untuk memperindah pemandangan kawasan Agrowisata ini.

I.5 PENDEKATAN

Untuk memberikan dan memperjelas gambaran serta pemahaman tentang kriteria perancangan Wisata Agro buah ini, dilakukan metode pembahasan melalui

beberapa studi sebagai berikut:

• Agrowisata Kopi sebagai wadah rekreasi, pengembangan, pengolahan, penjualan,

pendidikan dan penelitian buah-buahan yang konteks dengan lingkungan dan pengunjungnya

• Studi lokasi, data, wawancara dan survey untuk lebih memahami tentang karakteristik dan potensi lokasi, permasalahan dan lain-lain yang bermanfaat bagi proses perancangan Agrowisata Kopi ini.

• Penerapan Arsitektur Ekologis sebagai tema perancangan melalui tindakan penyelamatan dan pemanfaatan sumber daya alam sumbangan bagi manusia dan

lingkungan.

I.6 LINGKUP KAJIAN DAN BATASAN

• Pada proyek ini yang direncanakan adalah sarana rekreasi, pengembangan, penjualan, pendidikan dan penelitian buah-buahan.

• Perubahan yang akan dilakukan terbatas pada masalah arsitektur, jika ada hal-hal

(11)

dan perancangan akan dilakukan pembahasan dengan logika dan asumsi yang

sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan

• Kajian pembahasan detekankan pada hal-hal yang berrhubungan dengan wisata,

rekreasi, alam, lansekap, pertanaman dan bisnis

• Perencanaan dan perancangan dilakukan berdasarkan pada keadaan atau data

(12)

I.7 KERANGKA BERPIKIR

AGROWISATA KOPI

Latar Belakang:

• Kopi merupakan salah satu produk perkebunan dengan nilai tinggi

• Indonesia, khususnya Kabupaten Dairi merupakan salah satu daerah penyuplai kopi.

• Belum adanya Agrowisata Kopi di Dairi

Tujuan:

• Menciptakan suatu Agrowisata Kopi dengan tema Arsitektur Ekologis

• Menyediakan fasilitas pengembangan dan penelitian buah kopi untuk meningkatkan kualitas kopi dan meningkatkan produksi.

Pengumpulan data

Data sekunder

•Studi banding :

Pabrik Kopi Aroma Bandung

•Literatur

Heinz Frick 1998. Dasar-dasar Eko Arsitektur

Neufert, Data Arsitek

Analisis

-analisis kondisi lingkungan -analisis fungsional -analisis penerapan tema

Konsep

- Berdasarkan analisa, peraturan pemerintah, konsep tapak, dan konsep bangunan

Skematik Design Final Design

Sasaran:

• Kalangan pelajar, mahasiswa, bahkan masyarakat dapat mempelajari dan memperoleh banyak pengetahuan tentang kopi.

(13)

I.8 SISTEMATIKA LAPORAN

Secara garis besar, urutan pembahasan dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan : berisi kajian tentang latar belakang pembangunan pusat pengolahan kopi Dairi, maksud dan tujuan, perumusan masalah, lingkup dan batasan dan metode pendekatan.

Bab II Deskripsi Proyek : berisi tentang pembahasan mengenai terminology judul, pemilihan lokasi, deskripsi kondisi eksisting, luas lahan, peraturan dan

keistimewaan lahan, tinjauan fungsi dan studi banding arsitektur dengan fungsi sejenis.

Bab III Elaborasi Tema : menjelaskan tentang pengertian tema yang diambil, interprestasi tema, keterkaitan tema dengan judul dan studi banding arsitektur

dengan tema sejenis.

Bab IV Analisa Perancangan : menjelaskan tentang analisa kondisi tapak dan lingkungan, analisa fungsional, analisa teknologi, analisa dan penerapan tema, serta kesimpulan.

Bab V Konsep Perancangan : menjelaskan konsep penerapan hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah.

Gambar

Tabel 1.1. Perkembangan volume dan total nilai ekspor kopi Indonesia 1998-2002
Tabel  1. 2. Luas dan Produksi Tanaman Perkebunan  Rakyat

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan berbagai konsentrasi gliserol terhadap sifat sensoris, sifat kimia (aw, kadar air, pH, dan

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.32/POJK.03/2016 Tanggal 08 Agustus 2016 dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.43/SEOJK.03/2016 Tanggal 28 September 2016 perubahan dari

Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan, dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi. Ketika piutang usaha tidak dapat

DAFTAR HADIR PEJABAT S.TRUKTURAL DAN NONSTRUKTURAL IAIN PURWOKERTO PEMBINAAN KEAGAMAAN CIVITAS AKADEMIKA, TENAGA KEPENDIDIKAN DAN MASYARAKAT.. DI LINGKUNGAN IAIN

Hasil setelah diberi terapi tertawa menunjukkan bahwa mayoritas usia lanjut di PSTW Yogyakarta Unit Budi Luhur yang memiliki insomnia menurun secara keseluruhan yaitu

In particular, an implementation knows that only a few standard C library functions (such as a at te ex xi it t () and q qs so or rt t () ) can throw exceptions, and it

QGIS dapat dijalankan pada komputer dengan sistem operasi linux, unix, Mac OSX, windows dan Android, serta mendukung banyak format dan fungsionalitas data vektor, raster,