BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
PT. Sabang Subur adalah sebuah perusahaan dengan sistem produksi make
to stock dan make to order. Produksi make to order meliputi produksi kitchen set
seperti rice cooker, lemari steeling, dan lain sebagainya. Produksi make to stock
adalah tangki air. Penelitian mengkaji sistem produksi make to stock karena
operasi selalu berjalan setiap harinya. Tangki air yang diproduksi memiliki variasi
dengan kapasitas 500L, 1000L, 1500L, 2000L, 3000L, 4000L, dan 5000L.
Perusahaan menggunakan sistem produksi make to stock dengan data permintaan
selama setahun pada tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Data Permintaan Tangki Air Tahun 2014
500 hingga 1100 unit selama satu tahun. Untuk itu dilakukan penelitian terhadap
proses produksi dari tangki air kapasitas 1.500 Liter.
Proses produksi tangki air dengan kapasitas 1500 Liter terdiri dari dua
bagian yaitu pembuatan dudukan tangki dan pembuatan tangki air. Pembuatan
dudukan tangki diproduksi dengan membentuk ring stainless dan membuat kaki
tangki, kemudian di las dengan menggunakan alat pengelas untuk membuat
dudukan tangki. Pembuatan tangki air diawali dengan penenkukan plat kemudian
disambungkan kedua sisinya dengan mesin las untuk membuat body tangki. Body
tangki kemudian dibentuk ulir pada bagian body dengan mesin ulir, lalu dibawa
secara manual kebagian pengerolan body atas. Body tangki kemudian digerinda
dan disambung dengan body bawah tabung dengan mesin pengelas. Tangki
setengah jadi kemudian dipolis kemudian disambungkan dengan body atas.
Tangki yang telah disambung dengan body atas dan kemudian dilanjutkan dengan
pemeriksaan kebocoran tangki. Tangki yang tidak bocor kemudian akan dilas
kembali, sedangkan tangki yang tidak bocor dilanjutkan ke polis tahap 2.
Perakitan tutup tabung dilakukan dengan mesin las kemudian dirakit dengan
tabung dan dilakukan pakcaging.
Perusahaan memiliki 15 stasiun kerja dimana masing-masing stasiun kerja
memiliki waktu siklus yang berbeda-beda. Stasiun-stasiun kerja pada PT. Sabang
Subur dengan waktu siklus pengamatan pendahuluan pada tiap stasiun produksi
Tabel 1.2. Stasiun Kerja PT. Sabang Subur
Stasiun Keterangan
I Pembulatan ring kaki II Pemotongan kaki tangki III Pengelasan dudukan tangki IV Penekukan plat stainless
V Penyambungan sisi plat VI Pembentukan ulir tangki
VII Pengerolan bagian bawah tabung VIII Penggeridaan sisi tabung
IX Penyambungan body bawah tabung X Polis tabung tahap I
XI Penyambungan body atas tabung XII Pemeriksaan kebocoran tangki XIII Polis tabung tahap II
XIV Perakitan tutup tangki XV Packaging
Masalah yang dihadapi perusahaan adalah adanya penumpukan Work in
Process (WIP). Berikut ini adalah gambar ilustrasi lintasan produksi tangki air
kapasitas 1500 L dapat dilihat pada Gambar 1.1.
1 2 3
Jumlah output harian perusahaan berkisar antara 40 hingga 60 unit tangki
air, dengan rata-rata data harian penumpukan Work in Proses pada stasiun yang
bermasalah, data perusahaan produk WIP harian dapat dilihat pada Tabel 1.3.
Tabel 1.3. Data WIP Harian
Stasiun Jumlah WIP / Hari (Unit/ hari)
Penyambungan ring kaki dan kaki 17
Pemeriksaan kebocoran tangki 20
Packacging 15
Bottleneck pada stasiun tersebut diakibatkan karena lintasan yang tidak
seimbang yang dapat dilihat dari variasi waktu siklus tiap stasiun yang sangat
beragam, yaitu terdapat stasiun dengan waktu siklus 15 detik hingga 1489 detik.
Lintasan yang tidak seimbang akan berakibat delay pada stasiun berikutnya,
sehingga merupakan masalah bagi perusahaan karena dapat mengakibatkan
operator menganggur seperti yang terlihat pada saat penelitian berlangsung
sehingga terjadi pemborosan. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, maka
diperlukan penyeimbangan lintasan akan bertujuan mendapatkan jumlah work
center yang optimum.
Hutagalung (2014) melakukan penelitian di perusahaan timah dengan
pendekatan ergonomi yaitu metode work sampling. Perusahaan tersebut
diindikasikan mengalami pemborosan tenaga kerja, sehingga perlu dilakukannya
evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya penghematan tenaga kerja
sebanyak 16 orang. Sitorus (2014) mengembangkan model penyeimbangan
metode Rank Positional Weight (RPW). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
penggunaan metode Tabu Search menghasilkan efesiensi lebih besar. .
Pada penelitian ini akan dilakukan evaluasi lintasan menggunakan metode
heuristik Tabu Search Algorithm, dengan membandingkan hasil pengukuran
waktu standar menggunakan metode Stopwatch Time Study dan Work Sampling.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah tidak seimbangannya lintasan
produksi sehingga menyebabkan penumpukan work in process pada beberapa
stasiun perakitan, sehingga perlu diketahui bagaimanakah rancangan dari lintasan
yang seimbang.
1.3. Tujuan dan Manfaat
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan rancangan
lintasan produksi yang seimbang dengan pendekatan ergonomi agar permasalahan
perusahaan dapat diatasi.
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut ini.
1. Mengetahui perbedaan waktu baku tiap stasiun kerja dengan metode
Stopwatch Time Study dan Work Sampling.
2. Membandingkan hasil penyeimbangan lintasan dengan metode heuristik Tabu
Search dari hasil perhitungan waktu baku menggunakan metode Stopwatch
3. Mendapatkan rancangan lintasan yang ergonomis dengan metode heuristik
Tabu Search Algorithm
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut ini.
1. Mahasiswa mampu menerapkan keilmuan teknik industri pada
masalah-masalah di industri manufaktur, terutama pada masalah-masalah lintasan produksi.
2. Perusahaan dapat mengetahui penyebab masalah dan metode penyelesaian
masalah dari sudut pandang akademik.
3. Laporan hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai refrensi
tambahan dan perluasan wawasan.
1.4. Batasan Masalah dan Asumsi
Batasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut ini.
1. Penelitian dilakukan di PT. Sabang Subur pada lintasan produksi tangki air
dengan kapasitas 1500 liter.
4. Pengukuran waktu siklus dilakukan sebanyak 30 kali secara acak dimulai
tanggal 12 Mei 2015 hingga 20 Mei 2015.
5. Penelitian tidak membahas masalah biaya.
6. Pengamatan jenis idle dilakukan selama 5 hari secara acak.
7. Jarak tiap stasiun tidak diubah
8. Rentang waktu untuk work sampling dimulai dari pukul 09.00-12.00,
dilanjutkan 13.00-15.00.
Asumsi yang digunakan dari penelitian ini adalah sebagai berikut ini.
1. Rating factor tiap operator yang bekerja bersama pada satu stasiun adalah
sama.
2. Allowance tiap stasiun kerja adalah sama.
1.5. Sistematika Laporan
Sistematika penulisan laporan dari tugas sarjana akan disajikan dalam
beberapa bab sebagai berikut:
Bab I pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang
mendasari dilakukannya penelitian, perumusan permasalahan, tujuan dan manfaat
penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian serta sistematika
penulisan laporan penelitian.
Bab II Gambaran Umum Perusahaan, menguraikan sejarah singkat dari
PT. Sabang Subur, ruang lingkup bidang usaha, lokasi perusahaan, organisasi dan
manajemen, standar bahan, uraian proses produksi dan bahan-bahan produksi.
Bab III Landasan Teori, berisi tinjauan Pustaka yang berisi teori-teori
yang mendukung pemecahan permasalahan penelitian. Teori yang digunakan
berhubungan dengan penyeimbangan lintasan dengan Rank Position Weight, Tabu
Search Algorithm, Work Samppling, Stopwatch TimeStudy, dan Uji Kenormalan.
Bab IV Metodologi Penelitian, menjelaskan langkah-langkah yang
dilakukan dalam penelitian seperti penentuan lokasi penelitian, jenis penelitian,
diagram prosedur penelitian, pengumpulan data, metode pengolahan data, analisis
pemecahan masalah, serta kesimpulan dan saran.
Bab V, yaitu Pengumpulan dan Pengolahan Data, memuat data-data yang
dikumpulkan peneliti yang berhubungan dengan pemecahan permasalahan
penelitian, serta bagaimana data-data tersebut diolah untuk memperoleh hasil
yang menjadi dasar pemecahan permasalahan tersebut.
Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, yang memaparkan analisis terhadap
hasil dari pengolahan data dan hasil pemecahan permasalahan penelitian.
Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari
hasil pemecahan masalah, serta saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan dan