B ab D el apan
Kesimpulan
Dari penelitian terhadap pedagang kecil (small traders) di pasar Akediri, diketahui bahwa yang membuat mereka dapat bertahan dan mengembangkan usaha, itu karena mereka membangun jejaring usaha dengan berbagai pihak lain, baik dengan oknum militer, maupun dengan sesama pengusaha pemasok yang ada di luar Jailolo. Pertukaran ekonomi yang terjadi secara informal pada pedagang kecil (small traders) dapat berhatan hal itu karena ada trus di dalamnya dan trust itu sendiri tumbuh apabila ada tindakan imbal balik.
Jika bisnis besar erat hubungan dengan kapital ekonomi, kepastian investasi, regulasi, maupun keamanan. Pada kasus pedagang kecil (small traders) diketahui bahwa modal-modal non ekonomi dapat memberi keuntungan baik keuntungan ekonomi maupun keuntungan sosial. Jejaring dalam usaha kecil memiliki peran yang sangat vital, melalui briging social capital dengan sesama pengusaha baik lokal maupun yang ada di luar Jailolo, pedagang kecil di Akediri tidak hanya memperoleh akses terhadap barang dagangan. Tetapi juga sebagai sumber informasi dan pengetahuan, dan melalui kemitraan itu pertukaran secara ekonomi bisa terjadi dengan biaya yang sangat murah. Bahkan pada beberapa kasus, barang dagangan dapat diambil, dan baru disetor biayanya apabila barang tersebut laku terjual.
Membangun Usaha Paska Konflik : Studi Terhadap Pedagang Kecil di Pasar Akediri Kab. Halmahera Barat
218
M elihat cara pedagang kecil (small traders) di Akediri membangun dan menjalankan usahanya, terlihat bahwa apa yang mereka lakukan justru memperkuat argumentasi Pierre Bourdieu mengenai angen dan struktur dalam relasi sosial. Dimana praktik relasi sosial dirumuskan sebagai integrasi sosial antara antara habitus dikalikan modal dan ditambahkan ranah sama dengan praktik sosial. Artinya bahwa dalam dialektika habitus dan ranah modal memegang peran penting dalam relasi sosial, dimana agen harus memiliki modal dan habitus yang sama agar ia mampu bertarung dalam ranah pertarungan sosial, sebab dengan begitu ia mampu mempertahanan atau merubah struktur. Inilah yang menyebabkan agen dalam pandangan Bourdieu dilihat tidak terikat pada sistem (struktur), karena ia dapat saja mempertahankan atau merubah struktur yang ada atau menciptakan strukrut yang baru. (Bourdieu. 1990 dalam Harker et.al. 2009 terjemahan)
Jadi yang membuat pedagang kecil di Akediri dapat bertahan dan sukses dalam membangun usaha, karena mereka adalah agen yang tidak terikat pada sistem (struktur) sehingga dengan modal dan habitus yang dimiliki membuat mereka eksis dalam ranah pertarungan sosial dan ekonomi melalui penciptaan sistem yang baru. Dalam hal inilah Pierre Bourdieu berbeda dari Anthony Giddens mengenai dualitas yang menekankan pada peran sistem (struktur) terhadap agen (aktor).
Dengan kata lain Giddens mau mengatakan bahwa kehidupan seorang aktor, sering kali dipengaruhi, bahkan dibentuk oleh sturktur atau sistim dimana aktor itu berada. Namun bagi Giddens sistem (struktur) yang membentuk aktor, biasanya tidak bersifat memaksa, melainkan menyediakan sumber daya yang dibutuhkan aktor (Anthony Giddens. 1986, 1993).
Kesimpulan
219 Ketika pasca konflik pedagang kecil dapat mengorganisir diri, untuk menemukan solusi pengadaan barang dan memutar roda perekonomian. Itu artinya bahwa yang dibutuhkan pedagang kecil adalah kebebasan berusaha. Sebaliknya terlihat bahwa ketika pemerintah turut campurtangan justru yang terjadi adalah ketidak pastian berusaha. Hal itu terlihat dari kebijakan pemerintah daerah yang tidak terlihat berpihak terhadap pelaku usaha kecil. Sebagai contoh, kebijakan relokasi pedagang pasar Akediri, yang terkesan hanya menyisir pedagang yang tidak memiliki ijin usaha dan tempat usaha. Kebijakan seperti inilah jelas-jelas merupakan keberpihakan terhadap pengusaha besar yang bermodal.
Penelitian di M asa M endatang
Penelitian terhadap pedagang kecil di Akediri hanyalah suatu sumbangsi kecil, dimana yang menjadi sorotan utama adalah jejaring dan kemampuan berusaha. Dalam sorotan studi-studi sosiologi ditemukan bahwa social capital dapat berkontribusi terhadap aktifitas ekonomi. Dimana Dalam perpektif ekonomi, aspek material menjadi utama. Studi terhadap pedagang kecil di Akediri merupakan studi etnografi, karena itu tidak bermaksud menjeneral melainkan mencari makna dibalik suatu fenomena yang tampak. Karena itu apa yang terlihat baik di Akediri, belum tentu dapat berlaku ditempat lain, karena itu hanya pada pemeriksaan yang saksama secara holistic suatu fenomena dan menemukan kekhasannya, akanmenjadi kontribusi bagi komunitas yang di teliti.